Hubungan antara tingkat kecemasan dan kesembuhan pasien Covid 19 di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini menemukan bahwa 73,8% responden menderita kecemasan dan depresi, dan tingkat kecemasan berhubungan dengan lama perawatan pasien Covid 19. Pasien yang cemas dan panik memiliki risiko lebih lama perawatan dibandingkan yang tidak cemas.
2. Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Covid 19 menimbulkan dampak psikologis yang tidak dapat dihindari seperti takut tertular, kecemasan akan
kehilangan orang yang dicintai, dan ketakutan akan kematian yang akan dialami oleh penderita covid. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh James et al (2020) menyatakan kecemasan yang dialami
pasen covid 19 berdampak terhadap kesembuhannya
3. Angka kejadian Covid 19
Di dunia 1.278.523 yang terinfeksi kasus Covid-19. Dari 1,2 juta kasus positif
korona, 69.757 (5,46%) pasien Covid-19 telah meninggal dan 266.732 (20,9%)
orang telah sembuh dari total kasus positif
Indonesia 5 oktober 2020 jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh Indonesia sebanyak
307.120, penderita yang sembuh sebanyak 112.593 dan yang meninggal dunia
sebanyak 11.253 kasus
Di RSPAD Jumlah pasien Covid 19 di RSPAD sebanyak 1,320 pasien selama periode Maret -
September 2020 yang dirawat diruang isolasi. Jumlah tersebut yang sudah dinyatakan
sembuh sebanyak 540 orang dan dapat beraktivitas kembali, yang meninggal sebanyak 135
orang
4. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara awal pada lima pasien yang sembuh setelah dirawat diruang isolasi mereka
mengatakan bahwa disana mereka merasa sangat takut, cemas bila hasil swab berikutnya positif dan takut
bila menularkan kepada anggota keluarganya, rata rata mereka dirawat lebih dari satu bulan bahkan ada
yang masih positif . Respon psikologis yang dialami oleh pasien Covid 19 semakin meningkat salah
satunya perasaan cemas tentang kesehatan dirinya, kemungkinan terjadi kematian pada diri ataupun
keluarga dan juga penyebaran kepada keluarga atau orang terdekat
5. C Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan kecemasan dengan kesembuhan pasien Covid 19 di ruang Isolasi RSPAD Gatot Soebroto
2. Tujuan Khussus
Setelah dilakukan penelitian, diharapkan mampu mengidentifikasi:
a. Karakteristik responden (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pekerjaan)
b. Tingkat kecemasan pasien covid 19 di ruang Isolasi RSPAD Gatot Soebroto
c. Angka kesembuhan pasien covid 19 di ruang Isolasi RSPAD Gatot Soebroto
d. Hubungan kecemasan dengan kesembuhan pasien covid 19 di ruang Isolasi RSPAD Gatot Soebroto
6. Bab II Tinjauan Teoritis
A. Corona Virus
Corona virus termasuk dalam sub famili Corona virinae keluarga Coronaviridae. Berbagai jenis Corona
virus yang menyerang manusia bervariasi, sehingga menimbulkan efek yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Coronaviruses (CoVs) keluarga besar RNA untai tunggal virus, dapat menginfeksi hewan dan
juga manusia, menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit gastrointestinal, hati, dan neurologis ( Weiss
dan Leibowitz, 2013 )
7. B. penyebaran
virus Corona menyebar melalui satu orang ke orang yang lain melalui cairan dalam sistem pernafasan
seperti mukus (Fuk-Woo et al., 2020 ). Batuk dan bersin tanpa menutup mulut bisa menyebabkan
semburan ke udara. Berjabat tangan dengan orang yang menderita corona dapat menularkan virus ke
individu lain. Kontak dengan permukaan atau benda yang terkena virus lalu memegang hidung, mata
ataupun mulut (Fuk-Woo et al., 2020 ).
8. Kriteria sembuh Covid 19
Kriteria sembuh berdasarkan keputusan menteri Kesehatan no HK.01.07/Menkes/413/2020 Pasien tanpa
gejala 10 hari setelah dites positif untuk COVID-19 Sebagai contoh, jika seorang pasien memiliki gejala
selama 2 hari, maka pasien dapat dipulangkan setelah 13 hari (10 hari + 3 hari) dari tanggal menunjukan
gejala.
9. B. Kecemasan
Cemas (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Sehingga definisi
cemas merupakan afek atau perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat berupa ketegangan, rasa tidak
aman, dan kekhawatiran yang timbul akibat sesuatu yang mengecewakan serta ancaman terhadap keinginan
pribadi (Pratiwi, 2010).
Faktor kator yang mempengaruhi tingkat kecemasan
A. Jenis kelamin
B. Tingkat pengetahuan
C. Usia
10. Jurnal penelitian Terkait
Wang et al,
2020
•mengevaluasi dampak psikologis, depresi, stres, dan kecemasan pada awal wabah COVID-19. Dalam penelitian ini, 1210
peserta dari 194 kota di China menjawab secara online daftar pertanyaan. Penulis menunjukkan bahwa 53,8% dari orang-
orang ini mengalami dampak psikologis yang parah dari wabah tersebut. Selain itu, 16,5%, 28,8%, dan 8,1% responden
melaporkan tingkat depresi, kecemasan, dan stres, masing-masing
Xu et
all,2020
•menemukan bahwa kecemasan dan ketakutan sangat umum di antara pasien dengan COVID-19.
Tuci, et all
•mengeksplorasi dampak dari penyakit menular yang muncul dan menemukan bahwa penyakit menular yang berbeda
memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan obsesif-kompulsif dan penyakit kejiwaan.
12. Bab III kerangka konsep, Hipotesis dan
Definisi Operasional
A. Kerangka Konsep
13. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. H0 (Hipotesis Nol) : Tidak ada hubungan antara kecemasan dan kesembuhan pasien covid 19
2. Ha (Hipotesis Alternatif) : Ada hubungan antara kecemasan dan kesembuhan pasien covid 19
14. c. Definisi Operasional
Variabel DefinisiOperasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasilukur
Skala ukur
Independen
Tingkat Kecemasan merupakan afek atau perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat berupa ketegangan,
rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul akibat sesuatu yang mengecewakan serta
ancaman terhadap keinginan pribadi (Pratiwi, 2010).
Menggunakan HADS (Hospital Anxiety and Depresion Scale yang
dibuat oleh Zigmond & snaith, 1983 dan di modifikasi oleh Leung et all
all tahun 1993. Penelitian ini menggunakan 14 pernyataan yang akan
menjawab tentang kecemasan dan depresi. (Bartam, Yadegarfar &
Baldwin 2009 dalam Zang, 2020.
Brp pernyataan positif 1 dan pertanyaan negative 13
Pertnyataan dalam bentuk skala likert 0- 0 = tidak cemas ??, 1
1 = cemas ??, 2 = ??, 3 = sangat cemas
Item pernyataan dalam kuesioner tentang
kecemasan
Coding 1=0-14 = normal
Coding 2= 15-29 = kemungkinan mengalami
Coding 3= > 30 = menderita kecemasan dan depresi
ordinal
Tabel 3.1 Definisi Operasional
15. Dependen
Kesembuhan Covid 19 Pasien tidak mengalami gejala dari
covid-19 dan saat di lakukan tes swab
PCR hasilnya negative dihari ke 14
sesuai dengan aturan kemenkes, 2020
Hasil swab nasofaring PCR (polymerase
Chain Reaction swab
test
1.swab positif
2.swab negatif Ordinal
16. Confounder/ Perancu
1. Usia
Lama hidup responden dihitung dari saat
lahir sampai ulang tahun terakhir
dengan pembulatan, umur dihitung
dalam tahun saat pencatatan di rekam
medic ( kemenkes
Pengisian kuesioner berisi
pernyataan mengenai usia
Item pernyataan dalam
kuesioner tentang
biodata responden
1= 20-25
2= 26-30
3= 31-35
4=36-40
5=41-45
6=.>46
n
o
m
in
al
1. Pendidikan
Jenjang pendidikan formal yang
diselesaikan oleh responden
berdasarkan ijsah yang dimiliki
Pengisian kuesioner berisi
pernyataan mengenai pendidikan
Item pernyataan dalam
kuesioner tentang
pendidikan
1=SD
2=SMP
3=SMA
4=Perguru
an tinggi
Nominal
1. Jenis
kelamin
Identitas diri yang dibawa sejak lahir Pengisian kuesioner berisi
pernyataan mengenai jenis
kelamin
Item pernyataan dalam
kuesioner tentang jenis
kelamin
1= Lelaki
2=
Perempua
n
Nominal
17. Bab 4 Metoda Penelitian
A. Desain Penelitian : cross Sectional
B. Tempat dan wakjtu penelitian Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di ruang isolasi
RSPAD Gatot Soebroto Waktu Penelitian dilakukan selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 oktober -
15 November 2020
20. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini, yaitu:
Pasien yang di diagnosis Covid
19 berdasarkan hasil PCR
Swab
Usia lebih dari 18 tahun
Bersedia menadi responden
penelitian
Tidak mengalami gangguan
mental
Mampu berkomunikasi dan
menjawab pertanyaan
Pasien di isolasi hari pertama
dan di evaluasi pada hari ke 14
Kriteria
inklusi
1)Pasien yang mengalami riwayat
penyakit gangguan mental
2)Pasien yang mengalami
gangguan pada pendengaran dan
juga penglihatan
3)Pasien yang mengalami
penurunan kesadaran
4)Pasien covid 19 yang tidak
bersedia menjadi responden
Kriteria
ekslusi
21. Analisa data
Variabel Penelitian Jenis Data Hasil Analisis
Usia Kategorik Prosentase dan Frekuensi
Tingkat Pendidikan Kategorik Prosentase dan Frekuensi
Jenis Kelamin Kategorik Prosentase dan Frekuensi
Tingkat kecemasan Katagorik Prosentase dan Frekuensi
Tingkat Kesembuhan kategorik Prosentase dan frekuensi
Analisis Univariat
26. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan didapatkan bahwa pasien sembuh yang tidak mengalami
kecemasan sebanyak 4 responden atau 13%, Responden sembuh yang mengalami kemungkinan cemas
sebanyak 23 responden atau 77% sedangkan pasien yang belum sembuh yang tidak cemas jumlah
responden tidak ada, yang belum sembuh dengan kemungkinan cemas sebanyak 10 responden atau
28,6% dan yang menderita kecemasan dan depresi sebanyak 25 responden atau 71,42%. Dari hasil
penelitian juga didapatkan nilai P value sebesar 0,023 dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara tingkat kecemasan dan tingkat kesembuhan didapatlkan bahwa yang tidak cemas
dan pasien yang cemas dan panik akan beresiko lebih lama perawatan 7,512 dibandingkan yang tidak
cemas.
27. Bab 7 Simpulan dan Saran
1. Karakteristik responden dalam penelitian Responden terbanyak berjumlah 38,5 % (25 orang) berada di
rentang umur 26-30. Responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 33 orang (50,8%) dan laki laki
sebanyak 32 (49,2%). Responden dengan latar belakang Pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 45 orang
69,2% dan SMA sebanyak 20 orang (30,8%).
2. responden terbanyak menderita kecemasan dan depresi yaitu 48 responden atau 73,8%, responden dengan
kemungkinan cemas sebanyak 13 responden atau 20% dan responden yang tidak cemas sebanyak 4
responden atau 6,2%
3. 46,2 % (30 orang) responden sembuh dalam 14 hari dengan menunjukkan hasil swab PCR negative dan
35 responden atau 53,8% belum sembuh setelah lebih dari 14 hari dengan dibuktikan hasil PCR swab
masih positif.
28. 4 responden atau 13%, Responden sembuh yang mengalami kemungkinan cemas sebanyak 23 responden
atau 77% sedangkan pasien yang belum sembuh yang tidak cemas jumlah responden tidak ada, yang belum
sembuh dengan kemungkinan cemas sebanyak 10 responden atau 28,6% dan yang menderita kecemasan dan
depresi sebanyak 25 responden atau 71,42%. Dari hasil penelitian juga didapatkan nilai P value sebesar
0,023 dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan tingkat
kesembuhan didapatlkan bahwa yang tidak cemas dan pasien yang cemas dan panik akan beresiko lebih
lama perawatan 7,512 dibandingkan yang tidak cemas.
29. Saran
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Sebagai dasar mengembangkan dan menggali pengetahuan terkait Covid 19 dan Implikasinya terhadap
tingkat Kesembuhan pasien Covid 19
2. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai dasar dalam membuat kebijakan dan pedoman terkait penatalaksanaan perawatan pasien covid 19
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Semoga penelitian ini bisa menjadi data awal untuk melaksanakan penelitian pada pasien Covid 19 di
Indonesia
30. Daftar Pustaka
Al-Rabiaah A, Temsah MH, Al-Eyadhy AA, Hasan GM, Al-Zamil F, Al-Subaie S, et al. Middle East respiratory syndrome-corona
virus (MERS-CoV) associated stress among medical students at a university teaching hospital in Saudi Arabia. J Infect Public Health.
2020. doi: 10.1016/j.jiph.2020.01.005. [PubMed: 32001194
Al-Hazmi A. Challenges presented by MERS corona virus, and SARS corona virus to global health. Saudi J Biol Sci. 2016;23(4):507–
11. doi: 10.1016/j.sjbs.2016.02.019. [PubMed: 27298584]. [PubMed Central: PMC4890194].
Angelo Gonzales, 2019 hilgdegard Peplau :Interpersonal relationships theory last update on 24 agust 2019
Bao Y, Sun Y, Meng S, Shi J, Lu L (2020) 2019-nCoV epidemic: address mental health care to empower society. Lancet
395(10224):e37–e38. https://doi.org/10.1016/S0140 -6736(20)30309-3