SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT
Risiko
Risiko adalah ukuran kuantitatif yg
menunjukkan besarnya
probabilitas subjek untuk
mengalami penyakit dalam
kelompoknya.
Risiko dihitung dari jumlah
insidensi (kasus baru) penyakit dibagi
dengan populasi berisiko.
Faktor Risiko adalah hal – hal
atau variabel yg terkait
dengan peningkatan suatu
risiko penyakit tertentu atau
menentukan berapa besar
kemungkinan seorang yg sehat men
jadi sakit.
Contoh faktor risiko
Faktor Risiko Risiko Penyakit
Perokok Kanker paru
Kebiasaan minum alkohol Sirosis hati
Perokok, kolesterol darah tinggi, diabetes,
riwayat keluarga diabetes, gemuk, TD naik
Penyakit arterosklerosis jantung
Riwayat keluarga kanker atau penyakit payudara,
lambat hamil atau nullipara, usia haid awal,
lambat menopause, radiasi, dll
Kanker payudara
Depresi, riwayat keluarga bunuh diri Suicide (bunuh diri)
Hubungan Antara
Paparan dengan Penyakit
1. Masa laten yg panjang (long
latency)
2. Frekuensi paparan faktor risiko
3. Insidensi penyakit yang rendah
(low incidence of disease)
4. Risiko kecil
5. Penyakit umum
6. Penyebab multiplek dan efek -
efek
1. Menurut dapat tidaknya diubah
a. Un-changeable (umur, genetik dll)
b. Changeable (merokok, olahraga, dll)
2. Menurut kestabilan peranannya
a. Suspected : faktor – faktor yg belum
mendapat dukungan sepenuhnya
dari hasil – hasil penelitian sebagai
faktor risiko. Contoh : rokok – Ca
leher rahim.
b. Established : faktor risiko yg sudah
mendapat dukungan ilmiah
penelitian dalam peranannya
sebagai faktor yg berperan dalam
kejadian suatu penyakit. Contoh : rokok
– Ca paru.
Macam – Macam Faktor Risiko
Kegunaan Faktor Risiko
1. Memprediksi  digunakan untuk memprediksi kejadian penyakit dimana kualitas prediksi
tergantung kesamaan orang – orang dengan dasar orang – orang yang diprediksikan.
2. Kausa  suatu faktor risiko secara tidak langsung dapat merupakan tanda dari suatu luaran
penyakit .
Contoh :
3. Diagnosis  Pengetahuan tentang risiko dapat digunakan dalam proses diagnosis, untuk
menaikkan sebanyak mungkin prevalensi penyakit diantara penderita yg diuji untuk
membuktikan keberadaan (nilai duga positif) dari suatu tes diagnostik.
4. Prevensi  Jika suatu faktor risiko juga sebagai penyebab suatu penyakit, maka menghilangkan
faktor risiko penyakit juga akan digunakan dalam pencegahan terjadinya penyakit.
Pendidikan Ibu
• Nutrisi
• Perawatan prenatal
• Merokok, dll
BBLR
Kriteria Faktor Risiko (Austin Bradford Hill, 1965)
1. Kekuatan hubungan
2. Temporal
3. Respon terhadap dosis
4. Reversibilitas
5. Konsistensi
6. Kelayakan biologis
7. Spesifisitas
8. Analogi
Bahasan Singkat
STUDI RISIKO
Studi Kohort
Studi Case Control
Studi Cross Sectional
Retrospektif
Ganda
Prospektif
RR
OR
Tanpa Matching
Dengan Matching
STUDI KOHORT
Digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek. Studi kohort terbagi 3 yaitu :
1. Studi Kohort Prospektif
Pada studi ini suatu kohort individu - individu yang sehat pada awalnya, yang terpapar pada berbagai tingkat faktor risiko
yang dicurigai diikuti dalam waktu kedepan untuk menentukan insidens penyakit yang terjadi berikutnya dalam masing masing
kelompok yang dibandingkan (Soeparto dkk, 1998).
Populasi
Penelitian mulai disini
…..
Apakah terjadi efek ?
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Keadaan Sekarang Yang Akan Datang
Sampel
Penyakit (+)
Penyakit (+)
Penyakit
(-)
Penyakit
(-)
Gambar. Kohort Prospektif (Hulley SB,1988)
Kekuatan asosiasi antara faktor risiko dan penyakit dapat dinyatakan sebagai risiko relatif (RR) atau sebagai
rasio odds (OR) (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
A. Risiko Relatif (RR)
Membandingkan risiko terjadinya penya
kit yg terpapar faktor risiko dengan yg tidak terp
apar.
𝑅𝑅 =
𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟
𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟
RR=
𝑎/(𝑎+𝑏)
𝑐/(𝑐+𝑑)
B. Rasio Odds (OR)
Membandingkan odds dari orang – orang
yg terpapar dan tidak terpapar untuk menjadi sa
kit.
𝑅𝑂 =
𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
RO=
𝑎 𝑥 𝑑
𝑏 𝑥 𝑐
2. Studi Kohort Restrospektif
 Kohort dari subjek – subjek terpapar dan tidak terpapar dikumpulkan melalui catatan – catatan yg lampau dan diikuti
kedepan sepanjang waktu untuk menentukan insidens penyakit pada saat sekarang (Soeparto dkk, 1998).
Penelitian dilakukan
disini
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Yang lampau Saat sekarang
Sampel
Populasi
Penyakit
(+)
Penyakit
(+)
Penyakit
(-)
Penyakit
(-)
Gambar. Studi Kohort Retrospektif
Diikuti ‘retrospektif’
3. Studi kohort Ganda
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan cara prospektif maupun retrospektif. Meski memakai dua kelompok
subyek yang berbeda, studi kohort berganda tidak sama dengan studi kasus kontrol. Pada studi kohort tolak
penelitian adalah perbedaan ada atau tidaknya faktor risiko, sedangkan pada studi kasus kontrol pemilahan
kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya efek (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
Penelitian dilakukan
disini
Apakah terjadi efek ?
Kohort I :
Faktor Risiko (+)
Kohort II :
Faktor Risiko (-)
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Gambar Studi Kohort Ganda
Diikuti ‘retrospektif’
STUDI CASE CONTROL
Digunakan untuk menilai berapa besarkah peran faktor risiko dalam kejadian penyakit, seperti hubungan antara kejadian
kanker serviks dengan perilaku seksual, dll (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011). Pada studi ini, subyek - subyek diklasifikasi sebagai
sakit (kasus) dan tidak sakit (kelola, kontrol) kemudian dilakukan penelusuran dimasa lampau untuk menentukan adanya pemaparan
terhadap faktor risiko yang dihipotesakan, dan pada umumnya bersifat retrospektif (Soeparto dkk, 1998).
Adakah faktor risiko ? Ditelusuri Retrospektif Penelitian
mulai disini
Faktor Risiko
(+)
Faktor Risiko
(-)
Faktor Risiko
(+)
Faktor Risiko
(-)
Kasus (Kelompok
subjek dengan efek)
Kontrol (Kelompok
subjek tanpa efek)
Gambar Studi Case Control
Penentuan rasio odds pada studi case control dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
A. Studi Case Control Tanpa Matching
Rasio odds (OR) pada studi case control
dapat diartikan sama dengan risiko relatif (RR) pa
da studi kohort.
Rumus :
Harus dilakukan analisa dengan menja
dikan kasus dan kontrol sebagai pasangan pas
angan.
𝑅𝑂 =
𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠
𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
RO=
𝑎𝑑
𝑏𝑐
B. Studi Case Control Dgn Matching
Kontrol
Risiko (+) Risiko (-)
Kasus
Risiko (+) A B
Risiko (-) C D
Ratio odds dihitung dengan rumus :
RO=
𝑏
𝑐
STUDI CROSS SECTIONAL
Dilakukan dengan mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel
tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Soeparto dkk, 1998). Untuk desain ini
biasanya dihitung adalah rasio prevalence, yakni perbandingan antara prevalens suatu penyakit
atau efek pada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko, dengan prevalens penyakit atau
efek pada subyek yang tidak mempunyai faktor risiko. Rasio prevalens menunjukkan peran faktor
risiko dalam terjadinya efek pada studi Cross Sectional (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
STUDI CROSS SECTIONAL
Dilakukan dengan mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel
tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Soeparto dkk, 1998). Untuk desain ini
biasanya dihitung adalah rasio prevalence, yakni perbandingan antara prevalens suatu penyakit
atau efek pada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko, dengan prevalens penyakit atau
efek pada subyek yang tidak mempunyai faktor risiko. Rasio prevalens menunjukkan peran faktor
risiko dalam terjadinya efek pada studi Cross Sectional (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
Langkah – Langkah Dalam Menyusun
Studi Kohort Studi Case Control Studi Cross Sectional
1. Merumuskan pertanyaan
dan hipotesis yg sesuai
2. Menetapkan kohort
3. Memilih kelompok
kontrol
4. Mengidentifikasi variabel
penelitian
5. Mengambil timbulnya
efek
6. Menganalisis hasil
1. Merumuskan pertanyaan
dan hipotesis yg sesuai
2. Mendeskripsikan variabel
penelitian
3. Menentukan populasi
terjangkau dan sampel
(kasus kontrol) dan cara
untuk pemilihan subyek
penelitian
4. Menetapkan besar sampel
5. Melakukan pengukuran
variabel efek dan faktor
risiko
6. Menganalisis data
1. Merumuskan pertanyaan
dan hipotesis
2. Mengidentifikasi variabel
penelitian
3. Menetapkan subjek
penelitian
4. Melaksanakan pengukuran
5. Menganalisis data
Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko
Studi Keuntungan Kerugian
Kohort • Memastikan adanya urutan
kejadian
• Menghindari bias pada
pengukuran predictor
menghindari bias kesintasan
• Dapat mempelajari beberapa
keluaran
• Menghasilkan insidens, risiko
relative
• Sering membutuhkan
sampel besar
• Tidak baik untuk keluaran
yg jarang
Kohort Prospektif • Selektif dari subjek dan
pengukuran – pengukuran
dapat lebih dipantau
• Lebih mahal dan memakan
waktu panjang
Kohort Retrospektif • Lebih murah dan lebih pendek • Kurang pemantauan
terhadap selektif subjek dan
pengukuran
Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko
Studi Keuntungan Kerugian
Kohort Ganda • Berguna apabila kohort yg
berbeda mempunyai paparan
yg berbeda dan jarang
• Adanya bias potensial
dari pengambilan
sampel dua populasi
Cross Sectional • Dapat meneliti beberapa
keluaran
• Dapat memantau seleksi dari
subjek
• Relatif pendek
• Langkah yg baik dan pertama
bagi suatu studi kohort
• Menghasilkan prevalens,
prevalens relatif
• Tidak menentukan
urutan kejadian
• Terdapatnya bias
potensial dalam
mengukur prediktor dan
kesintasan (survival)
• Tidak baik untuk
keadaan yg jarang
terjadi
• Tidak dapat menghasil
kan insiden atau risiko
relatif murni
Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko
Studi Keuntungan Kerugian
Case Control • Berguna bagi penelitian
keadaan yg jarang terjadi
• Relatif murah dan
membutuhkan jumlah yg kecil
• Menghasilkan rasio odds
• Adanya bias potensial
• Tidak dapat menentukan
urutan kejadian
• Bias potensial dalam
pengukuran predictor dan
survival
• Terbatas pada satu
variabel keluaran
• Tidak menghasilkan
prevalens, insidens.
TERIMAKASIH…

More Related Content

What's hot

Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiimas lusyani
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMAsri Setiawan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianyurika mariani
 
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para Ahli
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para AhliPengertian Evaluasi Program Menurut Para Ahli
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para AhliHiszbul Bahri
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiRony Kapida
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"Elvia Malbeni HarLen
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 

What's hot (20)

Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Aksiologi ppt
Aksiologi pptAksiologi ppt
Aksiologi ppt
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
Ppt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitianPpt perumusan masalah penelitian
Ppt perumusan masalah penelitian
 
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para Ahli
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para AhliPengertian Evaluasi Program Menurut Para Ahli
Pengertian Evaluasi Program Menurut Para Ahli
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Ppt golden rice
Ppt golden ricePpt golden rice
Ppt golden rice
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 

Similar to RISIKO PENYAKIT

88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-controlhomeworkping4
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANfikri asyura
 
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptxFebySWinarno1
 
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01resi marta
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlkhofifahwidaningsih
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
Desain penelitian public health
Desain penelitian   public healthDesain penelitian   public health
Desain penelitian public healthdadupipa
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortLisa Prihastari
 
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptx
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptxPENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptx
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptxAngelaLeyki
 
Penelitian cross
Penelitian crossPenelitian cross
Penelitian crossNia Milenia
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 

Similar to RISIKO PENYAKIT (20)

88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx
 
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Desain penelitian public health
Desain penelitian   public healthDesain penelitian   public health
Desain penelitian public health
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
Cohort Study
Cohort StudyCohort Study
Cohort Study
 
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptx
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptxPENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptx
PENERAPAN METODE EPIDEMIOLOGI pertemuan 9.pptx
 
Desain Penelitian UnMul.pptx
Desain Penelitian UnMul.pptxDesain Penelitian UnMul.pptx
Desain Penelitian UnMul.pptx
 
Penelitian cross
Penelitian crossPenelitian cross
Penelitian cross
 
Penelitian prospektif
Penelitian prospektifPenelitian prospektif
Penelitian prospektif
 
9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx9. Desain Penelitian.pptx
9. Desain Penelitian.pptx
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Bias dan confounding uji klinik
Bias dan confounding uji klinikBias dan confounding uji klinik
Bias dan confounding uji klinik
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

RISIKO PENYAKIT

  • 2. Risiko Risiko adalah ukuran kuantitatif yg menunjukkan besarnya probabilitas subjek untuk mengalami penyakit dalam kelompoknya. Risiko dihitung dari jumlah insidensi (kasus baru) penyakit dibagi dengan populasi berisiko. Faktor Risiko adalah hal – hal atau variabel yg terkait dengan peningkatan suatu risiko penyakit tertentu atau menentukan berapa besar kemungkinan seorang yg sehat men jadi sakit.
  • 3. Contoh faktor risiko Faktor Risiko Risiko Penyakit Perokok Kanker paru Kebiasaan minum alkohol Sirosis hati Perokok, kolesterol darah tinggi, diabetes, riwayat keluarga diabetes, gemuk, TD naik Penyakit arterosklerosis jantung Riwayat keluarga kanker atau penyakit payudara, lambat hamil atau nullipara, usia haid awal, lambat menopause, radiasi, dll Kanker payudara Depresi, riwayat keluarga bunuh diri Suicide (bunuh diri)
  • 4. Hubungan Antara Paparan dengan Penyakit 1. Masa laten yg panjang (long latency) 2. Frekuensi paparan faktor risiko 3. Insidensi penyakit yang rendah (low incidence of disease) 4. Risiko kecil 5. Penyakit umum 6. Penyebab multiplek dan efek - efek 1. Menurut dapat tidaknya diubah a. Un-changeable (umur, genetik dll) b. Changeable (merokok, olahraga, dll) 2. Menurut kestabilan peranannya a. Suspected : faktor – faktor yg belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil – hasil penelitian sebagai faktor risiko. Contoh : rokok – Ca leher rahim. b. Established : faktor risiko yg sudah mendapat dukungan ilmiah penelitian dalam peranannya sebagai faktor yg berperan dalam kejadian suatu penyakit. Contoh : rokok – Ca paru. Macam – Macam Faktor Risiko
  • 5. Kegunaan Faktor Risiko 1. Memprediksi  digunakan untuk memprediksi kejadian penyakit dimana kualitas prediksi tergantung kesamaan orang – orang dengan dasar orang – orang yang diprediksikan. 2. Kausa  suatu faktor risiko secara tidak langsung dapat merupakan tanda dari suatu luaran penyakit . Contoh : 3. Diagnosis  Pengetahuan tentang risiko dapat digunakan dalam proses diagnosis, untuk menaikkan sebanyak mungkin prevalensi penyakit diantara penderita yg diuji untuk membuktikan keberadaan (nilai duga positif) dari suatu tes diagnostik. 4. Prevensi  Jika suatu faktor risiko juga sebagai penyebab suatu penyakit, maka menghilangkan faktor risiko penyakit juga akan digunakan dalam pencegahan terjadinya penyakit. Pendidikan Ibu • Nutrisi • Perawatan prenatal • Merokok, dll BBLR
  • 6. Kriteria Faktor Risiko (Austin Bradford Hill, 1965) 1. Kekuatan hubungan 2. Temporal 3. Respon terhadap dosis 4. Reversibilitas 5. Konsistensi 6. Kelayakan biologis 7. Spesifisitas 8. Analogi
  • 7. Bahasan Singkat STUDI RISIKO Studi Kohort Studi Case Control Studi Cross Sectional Retrospektif Ganda Prospektif RR OR Tanpa Matching Dengan Matching
  • 8. STUDI KOHORT Digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek. Studi kohort terbagi 3 yaitu : 1. Studi Kohort Prospektif Pada studi ini suatu kohort individu - individu yang sehat pada awalnya, yang terpapar pada berbagai tingkat faktor risiko yang dicurigai diikuti dalam waktu kedepan untuk menentukan insidens penyakit yang terjadi berikutnya dalam masing masing kelompok yang dibandingkan (Soeparto dkk, 1998). Populasi Penelitian mulai disini ….. Apakah terjadi efek ? Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Keadaan Sekarang Yang Akan Datang Sampel Penyakit (+) Penyakit (+) Penyakit (-) Penyakit (-) Gambar. Kohort Prospektif (Hulley SB,1988)
  • 9. Kekuatan asosiasi antara faktor risiko dan penyakit dapat dinyatakan sebagai risiko relatif (RR) atau sebagai rasio odds (OR) (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011). A. Risiko Relatif (RR) Membandingkan risiko terjadinya penya kit yg terpapar faktor risiko dengan yg tidak terp apar. 𝑅𝑅 = 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 RR= 𝑎/(𝑎+𝑏) 𝑐/(𝑐+𝑑) B. Rasio Odds (OR) Membandingkan odds dari orang – orang yg terpapar dan tidak terpapar untuk menjadi sa kit. 𝑅𝑂 = 𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 RO= 𝑎 𝑥 𝑑 𝑏 𝑥 𝑐
  • 10. 2. Studi Kohort Restrospektif  Kohort dari subjek – subjek terpapar dan tidak terpapar dikumpulkan melalui catatan – catatan yg lampau dan diikuti kedepan sepanjang waktu untuk menentukan insidens penyakit pada saat sekarang (Soeparto dkk, 1998). Penelitian dilakukan disini Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Yang lampau Saat sekarang Sampel Populasi Penyakit (+) Penyakit (+) Penyakit (-) Penyakit (-) Gambar. Studi Kohort Retrospektif Diikuti ‘retrospektif’
  • 11. 3. Studi kohort Ganda Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan cara prospektif maupun retrospektif. Meski memakai dua kelompok subyek yang berbeda, studi kohort berganda tidak sama dengan studi kasus kontrol. Pada studi kohort tolak penelitian adalah perbedaan ada atau tidaknya faktor risiko, sedangkan pada studi kasus kontrol pemilahan kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya efek (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011). Penelitian dilakukan disini Apakah terjadi efek ? Kohort I : Faktor Risiko (+) Kohort II : Faktor Risiko (-) Tidak Tidak Ya Ya Gambar Studi Kohort Ganda Diikuti ‘retrospektif’
  • 12. STUDI CASE CONTROL Digunakan untuk menilai berapa besarkah peran faktor risiko dalam kejadian penyakit, seperti hubungan antara kejadian kanker serviks dengan perilaku seksual, dll (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011). Pada studi ini, subyek - subyek diklasifikasi sebagai sakit (kasus) dan tidak sakit (kelola, kontrol) kemudian dilakukan penelusuran dimasa lampau untuk menentukan adanya pemaparan terhadap faktor risiko yang dihipotesakan, dan pada umumnya bersifat retrospektif (Soeparto dkk, 1998). Adakah faktor risiko ? Ditelusuri Retrospektif Penelitian mulai disini Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Kasus (Kelompok subjek dengan efek) Kontrol (Kelompok subjek tanpa efek) Gambar Studi Case Control
  • 13. Penentuan rasio odds pada studi case control dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : A. Studi Case Control Tanpa Matching Rasio odds (OR) pada studi case control dapat diartikan sama dengan risiko relatif (RR) pa da studi kohort. Rumus : Harus dilakukan analisa dengan menja dikan kasus dan kontrol sebagai pasangan pas angan. 𝑅𝑂 = 𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 RO= 𝑎𝑑 𝑏𝑐 B. Studi Case Control Dgn Matching Kontrol Risiko (+) Risiko (-) Kasus Risiko (+) A B Risiko (-) C D Ratio odds dihitung dengan rumus : RO= 𝑏 𝑐
  • 14. STUDI CROSS SECTIONAL Dilakukan dengan mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Soeparto dkk, 1998). Untuk desain ini biasanya dihitung adalah rasio prevalence, yakni perbandingan antara prevalens suatu penyakit atau efek pada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko, dengan prevalens penyakit atau efek pada subyek yang tidak mempunyai faktor risiko. Rasio prevalens menunjukkan peran faktor risiko dalam terjadinya efek pada studi Cross Sectional (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
  • 15. STUDI CROSS SECTIONAL Dilakukan dengan mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Soeparto dkk, 1998). Untuk desain ini biasanya dihitung adalah rasio prevalence, yakni perbandingan antara prevalens suatu penyakit atau efek pada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko, dengan prevalens penyakit atau efek pada subyek yang tidak mempunyai faktor risiko. Rasio prevalens menunjukkan peran faktor risiko dalam terjadinya efek pada studi Cross Sectional (Sastroasmoro Sudigdo dkk, 2011).
  • 16. Langkah – Langkah Dalam Menyusun Studi Kohort Studi Case Control Studi Cross Sectional 1. Merumuskan pertanyaan dan hipotesis yg sesuai 2. Menetapkan kohort 3. Memilih kelompok kontrol 4. Mengidentifikasi variabel penelitian 5. Mengambil timbulnya efek 6. Menganalisis hasil 1. Merumuskan pertanyaan dan hipotesis yg sesuai 2. Mendeskripsikan variabel penelitian 3. Menentukan populasi terjangkau dan sampel (kasus kontrol) dan cara untuk pemilihan subyek penelitian 4. Menetapkan besar sampel 5. Melakukan pengukuran variabel efek dan faktor risiko 6. Menganalisis data 1. Merumuskan pertanyaan dan hipotesis 2. Mengidentifikasi variabel penelitian 3. Menetapkan subjek penelitian 4. Melaksanakan pengukuran 5. Menganalisis data
  • 17. Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko Studi Keuntungan Kerugian Kohort • Memastikan adanya urutan kejadian • Menghindari bias pada pengukuran predictor menghindari bias kesintasan • Dapat mempelajari beberapa keluaran • Menghasilkan insidens, risiko relative • Sering membutuhkan sampel besar • Tidak baik untuk keluaran yg jarang Kohort Prospektif • Selektif dari subjek dan pengukuran – pengukuran dapat lebih dipantau • Lebih mahal dan memakan waktu panjang Kohort Retrospektif • Lebih murah dan lebih pendek • Kurang pemantauan terhadap selektif subjek dan pengukuran
  • 18. Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko Studi Keuntungan Kerugian Kohort Ganda • Berguna apabila kohort yg berbeda mempunyai paparan yg berbeda dan jarang • Adanya bias potensial dari pengambilan sampel dua populasi Cross Sectional • Dapat meneliti beberapa keluaran • Dapat memantau seleksi dari subjek • Relatif pendek • Langkah yg baik dan pertama bagi suatu studi kohort • Menghasilkan prevalens, prevalens relatif • Tidak menentukan urutan kejadian • Terdapatnya bias potensial dalam mengukur prediktor dan kesintasan (survival) • Tidak baik untuk keadaan yg jarang terjadi • Tidak dapat menghasil kan insiden atau risiko relatif murni
  • 19. Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko Studi Keuntungan Kerugian Case Control • Berguna bagi penelitian keadaan yg jarang terjadi • Relatif murah dan membutuhkan jumlah yg kecil • Menghasilkan rasio odds • Adanya bias potensial • Tidak dapat menentukan urutan kejadian • Bias potensial dalam pengukuran predictor dan survival • Terbatas pada satu variabel keluaran • Tidak menghasilkan prevalens, insidens.