SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Ruang Lingkup Anggaran 
1.1. Pengertian Anggaran Secara Umum 
Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan 
operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu 
budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, 
tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran 
tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik 
hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan 
mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif 
dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: 
Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu: 
“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang 
meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) 
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” 
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu: 
“Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan 
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan 
informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu 
sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap 
pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.” 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 1
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: 
"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and 
formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control 
responsibility of management". 
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar 
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi 
bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi 
fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan 
dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. 
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha 
untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber 
pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman 
dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan 
dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau 
untuk mencapai tujuan tersebut. 
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang 
dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan 
satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun. 
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan 
keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) 
keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 2
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan 
rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan 
program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu 
tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang 
diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan. 
Fungsi Anggaran : 
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu 
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan 
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang 
telah ditetapkan. 
a. Fungi Perencanaan : Perencanaan merupakan salah satu fungsi 
manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan 
fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen lainnya. 
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut: 
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan 
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang 
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan 
yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan". 
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan 
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan 
kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 3
dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. 
Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan 
baik. 
b. Fungsi Pengawasan : Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan 
pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha 
yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. 
Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan 
tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan 
membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat 
ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja 
dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu 
bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki 
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu 
mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas 
suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk 
menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan. 
c. Fungsi Koordinasi : Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan 
tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk 
mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk 
menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang 
dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 4
lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat 
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam 
perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan 
lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk 
seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang 
saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur 
dengan baik. 
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja : Anggaran merupakan suatu rencana 
kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. 
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan 
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi 
pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan 
kegiatannya. 
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu 
untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu 
instansi dan untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas 
yang tidak dibenarkan oleh undang-undang. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 5
Manfaat Anggaran : 
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat 
anggaran adalah : 
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran 
mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam 
suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang. 
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya 
yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas 
perusahaan. 
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan 
departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam 
organisasi maupun dengan manajemen puncak. 
d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang 
sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 
e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk 
menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat 
mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus 
diambil. 
f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk 
bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian 
tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 6
Tipe Anggaran : 
a. Ceiling Budget : Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan 
pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi 
suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas 
pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak 
langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang 
diketahui dan jumlah yang terbatas. 
b. A Line-Item Budget : Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran 
berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran 
dan juga jumlah totalnya. 
c. Performance and Program Budgets : Tipe ini berguna untuk 
menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan 
mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam 
evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran 
berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau 
berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau 
berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya 
pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa 
mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi 
keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun 
pengawasan dari luar. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 7
1.2. Pengertian Penganggaran 
Penganggaran adalah suatu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk 
merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu, 
yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan 
pembatasan yang berlaku terhadapnya. Dalam fungsi penganggaran, semua 
rencana dari perencanaan dan penentuan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk 
disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana-dana yang tersedia. Dengan 
mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama, 
maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat diandalkan. 
1.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran 
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terbagi 
dua, yaitu: 
Faktor-faktor internal yang terdiri dari: 
 Data penjualan beberapa periode yang lalu (historical data) 
 Kebijakan perusahaan tentang pemilihan saluran distribusi, media 
promosi, metode penetapan harga jual, dll. 
 Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan 
 Tenaga kerja yang tersedia 
 Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan 
 Fasilitas- fasilitas penunjang 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 8
Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari: 
 Keadaan persaingan (kompetitor) 
 Posisi perusahaan dalam persaingan 
 Tingkat pendapatan suatu daerah (daerah pendistribusian) 
 Tingkat laju pertumbuhan konsumen 
 Elastisitas harga 
 Agama dan tradisi masyarakat 
 Kebijakan pemerintah 
 Kemajuan teknologi 
1.4. Hubungan Budget dengan Manajemen 
Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk 
mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian 
(organizing), 
mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan 
pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling) 
terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang 
telah ditetapkan. 
Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu: 
a. Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja 
(planning). 
b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian 
wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil 
(karyawan) perusahaan (organizing) . 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 9
c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan 
(directing). 
d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua 
bagianbagian yang ada dalam perusahaan (coordinating). 
e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam 
merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah 
ditetapkan (controling). 
Sebagaimana diatas telah diutarakan, fungsi (kegunaan) budget yang pokok 
adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta 
sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsi-fungsi 
manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang 
sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan 
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan 
pengawasan kerja (controling). Dengan demikian maka nampaklah bahwa 
anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. 
Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, 
maka meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu 
sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan. 
Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan 
serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh 
tangan-tangan manajemen (manajer) yang trampil dan berbakat. Disamping 
itu, anggaran sebagai suatu alat masih juga mengandung beberapa kelemahan-kelemahan, 
antara lain: 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 10
a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting). 
Betapapun cermatnya taksiran tersebut dibuat namun amatlah sulit 
untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan kemudian 
sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti. 
b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan 
berbagai data, infoffilasi dan faktor-faktor baik yang baik controlable 
maupun yang uncontrolable. Dengan demikian, jika nantinya terjadi 
perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-faktor 
tersebut akan merubah pula ketetapan taksiran-taksiran yang telah 
disusun tersebut. 
c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) anggaran sangat 
tergantung pada manusia-manusia pelaksananya. Anggaran yang baik 
tidak akan bisa direalisasikan bilamana para pelaksananya tidak 
mempunyai ketrampilan serta kecakapan yang memadai. 
Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran sebagai suatu alat, 
penggunaannya, modifikasinya serta pelaksanaannya sangat tergantung pada 
manusia-manusianya. Oleh sebab itulah maka kehadiran manajemen (manajer) 
mutlakdiperlukan bagi perusahaan. Begitu pula halnya dengan perusahaan, 
perusahaan yang cenderung memandang kedepan, akan selalu memikirkan apa 
yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam 
pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua 
rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 11
kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam 
kegiatan sehari-hari. 
Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seseorang 
General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide 
untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban 
atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada 
perusahaan manufaktur (pabrik) atau kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien 
dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila manajemen memperhatikan 
rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan. 
Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam 
membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus 
mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti 
memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau 
menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi, 
metoda-metoda distribusi, termin penjualan. 
Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat 
erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk 
membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan 
dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan 
kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih 
dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 12
kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan 
finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, 
penjualan, pengembangan produk clan lain sebagainya. 
Dalam bidang perencanaan lain misalnya mengerahkan seluruh tenaga 
dalam perusahaan untuk menentukan arah atau kegiatan yang paling 
menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang panjang dan 
schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan dengan tepat 
tenaga-tenaga kepala bagian, salesmen, kepala cabang dan semua tenaga 
operasional. 
Dalam menentukan tujuan-tujuan perusahaan manajemenlah yang dapat 
menentukan tujuannya secara jelas dan logis (Dapat dilaksanakan) adalah 
manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa 
faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih; mana tujuan yang 
dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. Dengan di susunnya perencanaan yang 
terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul sehingga membantu dan 
menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 13
1.5. Hubungan Budget dengan Akuntansi 
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung 
(menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang 
nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. 
Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur 
tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian 
akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap. 
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat 
diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien 
atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik 
pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama 
dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget. 
1.6. Hubungan Budget dengan Statistika dan Matematika 
Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat 
penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga 
dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan 
pertimbangan keputusan efisiensi budget. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 14
1.7. Prosedur Penyusunan Budget 
Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa taksiran-taksiran 
yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang dituangkan dalam 
suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. 
1.8. Isi Budget 
Sebagaimana telah diutarakan di atas, suatu Budget yang baik haruslah 
mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga fungsi-fungsi Budget 
(pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja) 
benar-benar dapat berjalan dengan baik pula. Budget yang menyeluruh 
semacam itu sering dinamakan Budget Komprehensif (Comprehensif Budget). 
Adapun isi dari Budget Komprehensif secara garis besar terdiri dari : 
1. Forecasting Budget (Budget Tafsiran), yaitu Budget yang berisi tafsiran-tafsiran 
(forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka 
waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta tafsiran-tafsiran (forecast) 
tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu 
yang akan datang. 
2. Variabel Budget (Budget Variabel), yaitu Budget yang berisi tentang 
tingkat perubahan beaya atau tingkat variabilitas beaya, khususnya beaya-beaya 
yang termasuk kelompok beaya “semi variabel”, sehubungan 
dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan. 
3. Analisa statistik dan matematika pembantu, yaitu analisa-analisa statistik 
dan matematika yang dipergunakan untuk membuat tafsiran-tafsiran 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 15
(forecast) serta yang dipergunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) 
dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisa-analisa 
tersebut perlu dimuat (dilampirkan) di dalam Budget yang disusun, agar 
setiap waktu dapat diketahui, dapat diperiksa kembali dan dapat dinilai 
apakah metode dan analisa yang dipergunakan tersebut memang sudah 
tepat ataukah perlu direvisi sehubungan dengan adanya perubahan faktor-faktor 
tertentu di waktu yang akan datang nanti. 
4. Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi 
pelaksanan Budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan 
antara Budget dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui 
penyimpangan-penyimpangan yang bersifat positif (menguntungkan) 
maupun yang bersifat negatif (merugikan), dapat diketahui sebab-sebab 
terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik 
beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow-up) yang segera 
perlu dilakukan. Dengan demikian dari Laporan Budget sekaligus dapat 
diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja 
perusahaan selama jangka waktu (periode) yang bersangkutan. 
1.9. Tujuan dan Manfaat Anggaran 
Tujuan Anggaran : 
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan 
investasi dana. 
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 16
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana 
sehingga dapat memudahkan pengawasan. 
4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai 
hasil yang maksimal. 
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan 
anggaran, lebih jelas dan nyata terlihat. 
6. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang 
berkaitan dengan keuangan. 
Manfaat Anggaran : 
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. 
2. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai 
3. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai 
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai. 
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 
6. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. 
Kelemahan Anggaran : 
1. Aggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung 
unsur ketidakpastian. 
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 17
3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran, dapat 
menggerutu dan menentang. Sehingga pelaksanaan anggaran menjadi 
kurang efektif. 
1.10. Kegunaan dan keterbatasan Anggaran 
Disamping kegunaan anggaran begitu luas dan impresif bagi perencana dan 
pengendalian tetapi anggaran juga memiliki keterbatasan berikut ini : 
1. Perkiraan dalam penyusunan anggaran bukanlah suatu ilmu pasti, ada 
sejumlah pertimbangan dalam penyusunan anggaran. Karena anggaran 
disusun berdasarkan perkiraan dimasa depan, maka revisi dan modifikasi 
anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dan estimasi membenarkan 
suatu perubahann rencana. 
2. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta-fakta dari situasi 
nyata dilapangan dan tidak benar-benar menunjukkan kompleksitas yang 
dihadapi oleh para manajemen. 
3. Anggaran terlampau menekan hasil-hasil (yakni, laba bersih sesungguhnya 
dibandingkan dengan jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada 
sebab-sebabnya (yaitu, penjelasan-penjelasan mengapa biaya pemasaran 
lebih tinggi dari pada yang dianggarkan). 
4. Anggaran harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan 
kerjasama dari semua tingkat manajemen. 
5. Penggunaan anggaran sebagai alat evaluasi secara berlebihan dapat 
menyebabkan prilaku yang menyimpang bagi manajer. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 18
6. Anggaran tidak menghilangkan atau menggantikan perananan 
administrasi, sehingga sebaiknya para manajer tidak beranggapan bahwa 
mereka dibatasi oleh anggaran. 
7. Penyusunan anggaran membutuhkan waktu, sehingga manajer seringkali 
tidak sabar dan kehilangan minat karena manajemen berharap terlalu 
banyak dalam waktu yang sangat singkat. 
8. Anggaran dapat mengotori inisiatif manajemen dengan menghalangi 
perkembangan-perkembangan dan langkah-langkah baru yang tidak 
tercakup dalam anggaran. 
9. Jika diberlakukan tekanan yang berlebihan terhadap individu manajer 
unfuk pencapaian tujuan-tujuan anggaran, maka para manajer dapat 
bereaksi dengan keputusan-keputusan yang mempengaruhi secara buruk 
tujuan-tujuan organisasional. 
Forecasting Budget 
2.1. Pengertian Forecasting Budget. 
Pengertian Forecasting BudgetBudget yang berisi taksiran-taksiran tentang 
kegiatan-kegiatan perusahaan dalamjangka waktu tertentu yang akan datang, 
serta berisi taksiran-taksiran tentangkeadaan atau posisi finansial perusahaan 
pada suatu saat yang akan datang.Budget dibedakan menjadi dua : 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 19
1. Operating budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran 
tentangkegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang 
akan datang. 
2. Finansial budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang 
keadaanatau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang 
akan datang. 
2.2. Operating Budget ( Budget Operasional ) 
Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan 
selamaperiode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan 
perusahaanselama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu: 
1. Sektor penghasilan, ialah pertambahan aktiva perusahaan 
yangmengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan 
karenapenambahan setoran modal baru dari para pemiliknya.Dipandang 
dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,penghasilan 
dapat dibedakan menjadi dua sub sektor yaitu : 
 Sub sektor penghasilan utama ialah penghasilan yang diterima 
perusahaanyang berasal dari berhubungan erat dengan usaha pokok 
perusahaan. 
 Sub sektor penhasilan bukan utama ialah penghasilan yang 
diterimaperusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat 
dengan usahapokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan 
perusahaan. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 20
2. Sektor biaya ialah pengurangan aktiva perusahaan yang 
mengakibatkanberkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena 
pengurangan modal olehpara pemiliknya, dan bukan pula merupakan 
pengurangan aktiva perusahaanyang disebabkan karena berkurangnya 
utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama 
perusahaan, biayadapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu : 
 Sub sektor biaya utama ialah biaya yang menjadi beban 
tanggunganperusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok 
perusahaan. 
Dalam perusahaan industri, biaya utama dibedakan menjadi tiga 
kelompok biaya, yaitu : 
 Biaya pabrik, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di 
dalamlingkungan tempat dimana proses produksi berlangsung. 
 Biaya administrasi ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat 
didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan. 
 Biaya penjualan, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di 
dalamlingkungan bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang 
berhubungandengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh 
bagian penjualan. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 21
 Sub sektor biaya bukan utama, ialah biaya yang menjadi beban 
tanggunganperusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha pokok 
perusahaan.Dari uraian serta pembahasan di muka telah diketahui bahwa 
operatingbudget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan 
selama periodetertentu yang akan datang, baik kegiatan yang 
berhubungan dengan sektorpenghasilan maupun kegiatan yang 
berhubungan dengan sektor biaya. 
2.3. Finansial Budget 
Fiansial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada 
suatu saattertentu yang akan datang. Sedangkan yang dimaksudkan dengan 
posisi finansialperusahaan adalah keadaan aktiva, keadaan utang dan 
keadaan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu. Financial Budget 
sering disebut dengan BalanceSheet Budget.Atas dasar kelengkapan 
isinya, balance sheet budget dapat dibedakan menjadi duamacam yaitu : 
1. Master Balance Sheet Budget, ialah budget tentang posisi 
finansialperusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang 
berisi taksiran-taksiran secara garis besar dan kurang dijabarkan 
secara lebih terperinci. 
2. Balance Sheet Suporting Budget, ialah budget tentang aktiva, tentang 
utangdan modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih 
tererinci. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 22
Adapun Budet-budget yang termasuk dalam Balance Sheet Suporting 
Budget ini antara lain ialah : 
a. Budget kas yang merencanakan secara lebih terperinci tentang 
jumlah kasperusahaan selama periode yang akan datang. 
b. Budget piutang yang merencanakan secara lebih terperinci 
tentang jumlahpiutang perusahaan selama periode yang akan 
datang. 
c. Budget persediaan yang merencanakan secara lebih terperinci 
tentangpersediaan bahan mentah dan persediaan barang jadi 
perusahaan selamaperiode yang akan datang. 
d. Budget perusahaan aktiva tetap yang merencanakan secara 
lebih terperincitentang perubahan aktiva tetap perusahaan, serta 
daftar beban depresiasimasing-masing aktiva tetap perusahaan, 
selama periode yang aka datang. 
e. Budget utang yang merencanakan secara lebih terperinci 
tentang jumlahutang perusahaan selama periode yang akan 
datang. 
f. Budget modal sendiri yang merencanakan secara lebih 
terperinci tentangperubahan-perubahan modal saham dan laba 
ditahan perusahaan selamaperiode yang akan datang. 
BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 23

More Related Content

What's hot

Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AsadCungkring97
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMENErmawati Syahrudi
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Akuntansi manajemen kontemporer
Akuntansi manajemen kontemporerAkuntansi manajemen kontemporer
Akuntansi manajemen kontemporerAKHMADMUZAD
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Ines Marianne
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran PerusahaanAnggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Akuntansi manajemen kontemporer
Akuntansi manajemen kontemporerAkuntansi manajemen kontemporer
Akuntansi manajemen kontemporer
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
Perencanaan dan penganggaran perusahaan 1
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 

Viewers also liked

Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Jogo Hera
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraFox Broadcasting
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang9elevenStarUnila
 
Pengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahPengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahkomar_adi
 
Get Noticed! Flyer
Get Noticed! FlyerGet Noticed! Flyer
Get Noticed! Flyerdgamache
 
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around Children
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around ChildrenSi Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around Children
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around ChildrenJames Hezekiah
 
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenido
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenidoDela u2 act5_el_contrato_y_su_contenido
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenidoSoporte_Esca_ST
 
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったことSeiji Akatsuka
 

Viewers also liked (20)

Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN)
 
Budgeting matkul-1
Budgeting matkul-1Budgeting matkul-1
Budgeting matkul-1
 
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
PENGANGGARAN PERUSAHAANPENGANGGARAN PERUSAHAAN
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
 
Pengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahPengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerah
 
Ruang lingkup
Ruang lingkupRuang lingkup
Ruang lingkup
 
Modul anggaran budgeting
Modul anggaran   budgetingModul anggaran   budgeting
Modul anggaran budgeting
 
Anggaran operasional
Anggaran operasionalAnggaran operasional
Anggaran operasional
 
Legislacion laboral
Legislacion laboralLegislacion laboral
Legislacion laboral
 
Get Noticed! Flyer
Get Noticed! FlyerGet Noticed! Flyer
Get Noticed! Flyer
 
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around Children
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around ChildrenSi Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around Children
Si Kecil Yang Berharga - A Campaign Against Smoking Around Children
 
Toxoplasmosis,
Toxoplasmosis,Toxoplasmosis,
Toxoplasmosis,
 
Kertas kerja kursus permainan tenis
Kertas kerja kursus permainan tenisKertas kerja kursus permainan tenis
Kertas kerja kursus permainan tenis
 
Kenali bentuk asas huruf
Kenali bentuk asas hurufKenali bentuk asas huruf
Kenali bentuk asas huruf
 
My book of poems - Batu Klont
My book of poems - Batu KlontMy book of poems - Batu Klont
My book of poems - Batu Klont
 
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenido
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenidoDela u2 act5_el_contrato_y_su_contenido
Dela u2 act5_el_contrato_y_su_contenido
 
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと
20150627 九州男児が山形でリモートワークして分かったこと
 
Test
TestTest
Test
 

Similar to RUANG LINGKUP BUDGET

Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiTugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiMang Pradjana
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaanYuliana Atok
 
Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1budieto
 
intro to budgeting.pptx
intro to budgeting.pptxintro to budgeting.pptx
intro to budgeting.pptxWidiSandita
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementEko Mardianto
 
Management accounting
Management accountingManagement accounting
Management accountingDian Rahmah
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxAnggiAnugrahBintara1
 
Jurnal acsy ganjil 2015 2016
Jurnal acsy ganjil 2015 2016Jurnal acsy ganjil 2015 2016
Jurnal acsy ganjil 2015 2016Masriermawijya
 
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx
 Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptxssuserd6406a1
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementNirwan Suparwan
 

Similar to RUANG LINGKUP BUDGET (20)

Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiTugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
Fungsi anggaran
Fungsi anggaranFungsi anggaran
Fungsi anggaran
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1
 
Bab i & ii (penganggaran)
Bab i & ii (penganggaran)Bab i & ii (penganggaran)
Bab i & ii (penganggaran)
 
intro to budgeting.pptx
intro to budgeting.pptxintro to budgeting.pptx
intro to budgeting.pptx
 
Budgeting
BudgetingBudgeting
Budgeting
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD Departement
 
Makalah akmen
Makalah akmenMakalah akmen
Makalah akmen
 
Management accounting
Management accountingManagement accounting
Management accounting
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
 
Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4
 
Ppt budgeting
Ppt budgetingPpt budgeting
Ppt budgeting
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
Jurnal acsy ganjil 2015 2016
Jurnal acsy ganjil 2015 2016Jurnal acsy ganjil 2015 2016
Jurnal acsy ganjil 2015 2016
 
Vandryana danat 1642058
Vandryana danat   1642058Vandryana danat   1642058
Vandryana danat 1642058
 
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx
 Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penyusunan Anggaran_1657443031.pptx
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 

Recently uploaded (16)

Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 

RUANG LINGKUP BUDGET

  • 1. Ruang Lingkup Anggaran 1.1. Pengertian Anggaran Secara Umum Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu: “Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu: “Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.” BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 1
  • 2. Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun. Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 2
  • 3. Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan. Fungsi Anggaran : Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan. a. Fungi Perencanaan : Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen lainnya. Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut: "Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan". Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 3
  • 4. dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik. b. Fungsi Pengawasan : Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan. c. Fungsi Koordinasi : Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 4
  • 5. lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik. d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja : Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 5
  • 6. Manfaat Anggaran : Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah : a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang. b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan. c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak. d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil. f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 6
  • 7. Tipe Anggaran : a. Ceiling Budget : Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas. b. A Line-Item Budget : Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya. c. Performance and Program Budgets : Tipe ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 7
  • 8. 1.2. Pengertian Penganggaran Penganggaran adalah suatu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya. Dalam fungsi penganggaran, semua rencana dari perencanaan dan penentuan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama, maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat diandalkan. 1.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terbagi dua, yaitu: Faktor-faktor internal yang terdiri dari:  Data penjualan beberapa periode yang lalu (historical data)  Kebijakan perusahaan tentang pemilihan saluran distribusi, media promosi, metode penetapan harga jual, dll.  Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan  Tenaga kerja yang tersedia  Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan  Fasilitas- fasilitas penunjang BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 8
  • 9. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari:  Keadaan persaingan (kompetitor)  Posisi perusahaan dalam persaingan  Tingkat pendapatan suatu daerah (daerah pendistribusian)  Tingkat laju pertumbuhan konsumen  Elastisitas harga  Agama dan tradisi masyarakat  Kebijakan pemerintah  Kemajuan teknologi 1.4. Hubungan Budget dengan Manajemen Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian (organizing), mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu: a. Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja (planning). b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil (karyawan) perusahaan (organizing) . BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 9
  • 10. c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing). d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua bagianbagian yang ada dalam perusahaan (coordinating). e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controling). Sebagaimana diatas telah diutarakan, fungsi (kegunaan) budget yang pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan pengawasan kerja (controling). Dengan demikian maka nampaklah bahwa anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen, maka meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajemen (manajer) yang trampil dan berbakat. Disamping itu, anggaran sebagai suatu alat masih juga mengandung beberapa kelemahan-kelemahan, antara lain: BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 10
  • 11. a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting). Betapapun cermatnya taksiran tersebut dibuat namun amatlah sulit untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan kemudian sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti. b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan berbagai data, infoffilasi dan faktor-faktor baik yang baik controlable maupun yang uncontrolable. Dengan demikian, jika nantinya terjadi perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-faktor tersebut akan merubah pula ketetapan taksiran-taksiran yang telah disusun tersebut. c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) anggaran sangat tergantung pada manusia-manusia pelaksananya. Anggaran yang baik tidak akan bisa direalisasikan bilamana para pelaksananya tidak mempunyai ketrampilan serta kecakapan yang memadai. Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran sebagai suatu alat, penggunaannya, modifikasinya serta pelaksanaannya sangat tergantung pada manusia-manusianya. Oleh sebab itulah maka kehadiran manajemen (manajer) mutlakdiperlukan bagi perusahaan. Begitu pula halnya dengan perusahaan, perusahaan yang cenderung memandang kedepan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 11
  • 12. kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seseorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada perusahaan manufaktur (pabrik) atau kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila manajemen memperhatikan rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan. Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi, metoda-metoda distribusi, termin penjualan. Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 12
  • 13. kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, pengembangan produk clan lain sebagainya. Dalam bidang perencanaan lain misalnya mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan untuk menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang panjang dan schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan dengan tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesmen, kepala cabang dan semua tenaga operasional. Dalam menentukan tujuan-tujuan perusahaan manajemenlah yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis (Dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih; mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. Dengan di susunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul sehingga membantu dan menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 13
  • 14. 1.5. Hubungan Budget dengan Akuntansi Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap. Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget. 1.6. Hubungan Budget dengan Statistika dan Matematika Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan pertimbangan keputusan efisiensi budget. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 14
  • 15. 1.7. Prosedur Penyusunan Budget Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. 1.8. Isi Budget Sebagaimana telah diutarakan di atas, suatu Budget yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga fungsi-fungsi Budget (pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja) benar-benar dapat berjalan dengan baik pula. Budget yang menyeluruh semacam itu sering dinamakan Budget Komprehensif (Comprehensif Budget). Adapun isi dari Budget Komprehensif secara garis besar terdiri dari : 1. Forecasting Budget (Budget Tafsiran), yaitu Budget yang berisi tafsiran-tafsiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta tafsiran-tafsiran (forecast) tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang. 2. Variabel Budget (Budget Variabel), yaitu Budget yang berisi tentang tingkat perubahan beaya atau tingkat variabilitas beaya, khususnya beaya-beaya yang termasuk kelompok beaya “semi variabel”, sehubungan dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan. 3. Analisa statistik dan matematika pembantu, yaitu analisa-analisa statistik dan matematika yang dipergunakan untuk membuat tafsiran-tafsiran BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 15
  • 16. (forecast) serta yang dipergunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisa-analisa tersebut perlu dimuat (dilampirkan) di dalam Budget yang disusun, agar setiap waktu dapat diketahui, dapat diperiksa kembali dan dapat dinilai apakah metode dan analisa yang dipergunakan tersebut memang sudah tepat ataukah perlu direvisi sehubungan dengan adanya perubahan faktor-faktor tertentu di waktu yang akan datang nanti. 4. Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanan Budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara Budget dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang bersifat positif (menguntungkan) maupun yang bersifat negatif (merugikan), dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow-up) yang segera perlu dilakukan. Dengan demikian dari Laporan Budget sekaligus dapat diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja perusahaan selama jangka waktu (periode) yang bersangkutan. 1.9. Tujuan dan Manfaat Anggaran Tujuan Anggaran : 1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. 2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 16
  • 17. 3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga dapat memudahkan pengawasan. 4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran, lebih jelas dan nyata terlihat. 6. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Manfaat Anggaran : 1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. 2. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai 3. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai 4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai. 5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 6. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Kelemahan Anggaran : 1. Aggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung unsur ketidakpastian. 2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 17
  • 18. 3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran, dapat menggerutu dan menentang. Sehingga pelaksanaan anggaran menjadi kurang efektif. 1.10. Kegunaan dan keterbatasan Anggaran Disamping kegunaan anggaran begitu luas dan impresif bagi perencana dan pengendalian tetapi anggaran juga memiliki keterbatasan berikut ini : 1. Perkiraan dalam penyusunan anggaran bukanlah suatu ilmu pasti, ada sejumlah pertimbangan dalam penyusunan anggaran. Karena anggaran disusun berdasarkan perkiraan dimasa depan, maka revisi dan modifikasi anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dan estimasi membenarkan suatu perubahann rencana. 2. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta-fakta dari situasi nyata dilapangan dan tidak benar-benar menunjukkan kompleksitas yang dihadapi oleh para manajemen. 3. Anggaran terlampau menekan hasil-hasil (yakni, laba bersih sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada sebab-sebabnya (yaitu, penjelasan-penjelasan mengapa biaya pemasaran lebih tinggi dari pada yang dianggarkan). 4. Anggaran harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerjasama dari semua tingkat manajemen. 5. Penggunaan anggaran sebagai alat evaluasi secara berlebihan dapat menyebabkan prilaku yang menyimpang bagi manajer. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 18
  • 19. 6. Anggaran tidak menghilangkan atau menggantikan perananan administrasi, sehingga sebaiknya para manajer tidak beranggapan bahwa mereka dibatasi oleh anggaran. 7. Penyusunan anggaran membutuhkan waktu, sehingga manajer seringkali tidak sabar dan kehilangan minat karena manajemen berharap terlalu banyak dalam waktu yang sangat singkat. 8. Anggaran dapat mengotori inisiatif manajemen dengan menghalangi perkembangan-perkembangan dan langkah-langkah baru yang tidak tercakup dalam anggaran. 9. Jika diberlakukan tekanan yang berlebihan terhadap individu manajer unfuk pencapaian tujuan-tujuan anggaran, maka para manajer dapat bereaksi dengan keputusan-keputusan yang mempengaruhi secara buruk tujuan-tujuan organisasional. Forecasting Budget 2.1. Pengertian Forecasting Budget. Pengertian Forecasting BudgetBudget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalamjangka waktu tertentu yang akan datang, serta berisi taksiran-taksiran tentangkeadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.Budget dibedakan menjadi dua : BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 19
  • 20. 1. Operating budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentangkegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang. 2. Finansial budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang keadaanatau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang. 2.2. Operating Budget ( Budget Operasional ) Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selamaperiode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan perusahaanselama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu: 1. Sektor penghasilan, ialah pertambahan aktiva perusahaan yangmengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karenapenambahan setoran modal baru dari para pemiliknya.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,penghasilan dapat dibedakan menjadi dua sub sektor yaitu :  Sub sektor penghasilan utama ialah penghasilan yang diterima perusahaanyang berasal dari berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.  Sub sektor penhasilan bukan utama ialah penghasilan yang diterimaperusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat dengan usahapokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan perusahaan. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 20
  • 21. 2. Sektor biaya ialah pengurangan aktiva perusahaan yang mengakibatkanberkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan modal olehpara pemiliknya, dan bukan pula merupakan pengurangan aktiva perusahaanyang disebabkan karena berkurangnya utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan, biayadapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu :  Sub sektor biaya utama ialah biaya yang menjadi beban tanggunganperusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan. Dalam perusahaan industri, biaya utama dibedakan menjadi tiga kelompok biaya, yaitu :  Biaya pabrik, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di dalamlingkungan tempat dimana proses produksi berlangsung.  Biaya administrasi ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan.  Biaya penjualan, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di dalamlingkungan bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang berhubungandengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 21
  • 22.  Sub sektor biaya bukan utama, ialah biaya yang menjadi beban tanggunganperusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.Dari uraian serta pembahasan di muka telah diketahui bahwa operatingbudget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selama periodetertentu yang akan datang, baik kegiatan yang berhubungan dengan sektorpenghasilan maupun kegiatan yang berhubungan dengan sektor biaya. 2.3. Finansial Budget Fiansial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada suatu saattertentu yang akan datang. Sedangkan yang dimaksudkan dengan posisi finansialperusahaan adalah keadaan aktiva, keadaan utang dan keadaan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu. Financial Budget sering disebut dengan BalanceSheet Budget.Atas dasar kelengkapan isinya, balance sheet budget dapat dibedakan menjadi duamacam yaitu : 1. Master Balance Sheet Budget, ialah budget tentang posisi finansialperusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci. 2. Balance Sheet Suporting Budget, ialah budget tentang aktiva, tentang utangdan modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih tererinci. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 22
  • 23. Adapun Budet-budget yang termasuk dalam Balance Sheet Suporting Budget ini antara lain ialah : a. Budget kas yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kasperusahaan selama periode yang akan datang. b. Budget piutang yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlahpiutang perusahaan selama periode yang akan datang. c. Budget persediaan yang merencanakan secara lebih terperinci tentangpersediaan bahan mentah dan persediaan barang jadi perusahaan selamaperiode yang akan datang. d. Budget perusahaan aktiva tetap yang merencanakan secara lebih terperincitentang perubahan aktiva tetap perusahaan, serta daftar beban depresiasimasing-masing aktiva tetap perusahaan, selama periode yang aka datang. e. Budget utang yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlahutang perusahaan selama periode yang akan datang. f. Budget modal sendiri yang merencanakan secara lebih terperinci tentangperubahan-perubahan modal saham dan laba ditahan perusahaan selamaperiode yang akan datang. BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 23