4. KARAKTERISTIK SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Perbesaran 400x Perbesaran 1000x
Umumnya industri etanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae bukan
pembentuk flok yang membutuhkan biaya pemurnian dengan sentrifugasi atau
filtrasi yang mahal untuk memisahkan sel, Saccharomyces cerevisiae
pembentuk flok digunakan sebagai kultur starter dalam fermentasi bioetanol
karena dapat mempersingkat fase adaptasi mikroba pada medium fermentasi
tetes tebu sehingga dapat mempercepat terjadinya proses fermentasi etanol.
mikroskop
cahaya
6. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
• SACCHAROMYCES CEREVISIAE merupakan mikroganisme bersel satu tidak berklorofil,
termasuk kelompok Eumycetes tumbuh baik pada suhu 28 - 30°C dan PH 4 – 5,
serta kebutuhan akan oksigen terutama pada awal pertumbuhan.
• Suhu optimum untuk fermentasi antaran28 sampai 30°C .
8. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Lingkungan yang perlu di optimalisasi adalah PH rendah antara 4,8-
5,0(suasana asam) maka biasanya ada penambahan asam selama proses,
yaitu dengan asam sulfat, sementara temperatur yang di perlukan berkisar
antara 28-30 °C .
10. SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Akhir dari proses glikolisis
per satu molekul glukosa
dihasilkan 2 molekul piruvat,
2 molekul ATP dan 2 molekul
NADH. Piruvat sebagai akhir
proses glikolisis melepaskan
CO2 dan berubah menjadi
asetaldehid. Asetaldehid
kemudian direduksi oleh
NADH menjadi alcohol. Ini
meregenerasi pasokan NAD+
yang dibutuhkan untuk
glikolisis.
14. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
PROPAGASI
Pengencerran hingga 20% brix
Dipanaskan dengan suhu 70 C selama 30 menit
penyaringan
Filtrat yang di peroleh di tambahkan urea
Ditambahkan H2SO4 0,1 N untuk mengatur ph.
Disterilisasi ke dalam autoclave pada suhu 120 c ,tekanan 15 psi,
selama 2 jam
Di analisis kadar total gula dengan metode fenol H2SO4
15. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
Tahap ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk proses reperasi Anaerobik, gula
yang terkandung akan di proses menjadi etanol,karbondioksida dan kompnen kimia
lainnya
FERMENTASI
EVAPORASI
Setelah proses fermentasi selesai cairan akan di alirkan ke evaporator dengan 4 tahap,
pada proses evaporator tersebut senyawa etanol akan menguap dan di alirkan ke
tempat destilasi.
16. TAHAP PEMBUATAN ETANOL
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari komonen kimia lainnya yang
menjadi impurities (pengotor) berdasarkan titk didihnya, sampai kadar etanol 90 –
92%
DISTILASI
PEMURNIAN
Setelah kadar menjadi 90 – 92% akan dilakukan proses akhir dengan menghilangkan
kadar air atau di sebut dengan dehidrasi hingga kadar etanol mencapai 99.5%