2. TOKSISITAS LIMBAH PERTAMBANGAN
MINYAK
Tertutupnya suplai oksigen
dan meracuni
mikroorganisme tanah
sehingga mengakibatkan kematian
mikroorganisme.
Hidrokarbon
(90%)
Kadar minyak di dalam tanah
dinyatakan dengan TPH
(Total Petroleum
Hydrocarbon)
Non
Hidrokarbon
(10%)
Parafin / alkena
Naftena
Aromatik
Sulfur
Oksigen
Nitrogen
TPH dapat mempengaruhi sistem
syaraf pusat sehingga menyebabkan
pusing, gangguan pada darah, sistem
kekebalan, paru-paru, kulit, dan mata.
Dan tumbuhan mati pada
tanah dengan TPH > 3%
3. STUDI KASUS
Kasus pencemaran lahan akibat pertambangan minyak
pernah terjadi di Indonesia beberapa kali, diantaranya :
1. Tarakan, Kalimantan Timur
2. Riau
3. Sorong, Papuan
4. Indramayu
5. Bojonegoro, Jawa Timur
(melebihi baku mutu 1% berdasarkan KepMen LH 128
Tahun 2003)
4. ALTERNATIF PENGOLAHAN
Agar memenuhi baku
mutu TPH, diperlukan
efisiensi removal TPH
lebih dari 90% dan
yang tahan pada
konsentrasi TPH tinggi
Jenis Tanaman Konsentrasi TPH
optimum untuk Hidup
Sumber
P. Javanica 4,69 % Setiadi dkk, 2014
S. Bicolor 1,41 % Setiadi dkk , 2014
T. Erecta 1,41 % Setiadi dkk , 2014
P. Konjugatum 4,69 % Setiadi dkk , 2014
Rumput Gajah 4,88 % Mujab, 2011
5. RUMPUT GAJAH (Pennisetum pupureum)
Tumbuh di
daerah
rendah /
tanpa
tambahan
nutrisi
Beradaptasi
dengan
tanah
polutan tinggi
Dapat
memperbaiki
tanah yang
rusak akibat
erosi
Cepat Tumbuh
Mampu mengkonsumsi air dalam jumlah
yang banyak dan waktu singkat
Mampu meremediasi lebih dari 1
polutan
Toleransi yang tinggi terhadap polutan
6. PROSES PENGOLAHAN
FITODEGRADASI
• Rasio C/N = 5
• Berak kering
kompos = 100 gr
• Berat lumpur
kering minyak
bumi = 100 gr
• Urea = 9 gram
FITOEKSTRAKSI
• Penyerapan
polutan oleh
tanaman dari air
atau tanah dan
kemudian
diakumulasi di
dalam tanaman
(daun atau
batang)
FITOSTABILISASI
• Proses untuk
mentransformasi
polutan didalam
tanah menjadi
senyawa non
toksik
FITOVOLATILISASI
• Proses
penyerapan
polutan oleh
tanaman
kemudian polutan
tersebut diubah
menjadi volatil
kemudia
ditranspirasikan
oleh tanaman
35 Hari
pH = 6-8
Kelembaban = 50 – 80 %
7. HASIL DAN PEMBAHASAN
TPH
Selisih perbedaan kadar minyak hari ke 0
dan berat sampel hari ke 35
Kadar awal = 0,0294 gr
Kadar akhir = 0,0026 gr
%R = 0,0294-0,0026)/0,0294 * 100% =
91,15 %
10 gr sampel tanah ditambah 50 ml
n-heksana dalam Erlenmeyer 250
ml. Lalu dishaker hingga minyaknya
keluar dan dimasukkan ke dalam
glass beaker yang sudah ditimbang
Kemudian diuapkan pada suhu 70 C
dengan oven sampai tersisa
minyaknya saja, lalu ditimbang
[TPH]akhir = (1-0,9115) * 4,12%
= 0,36 %
8. 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
pH
Awal Akhir
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Kadar Air
(%)
Awal Akhir
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
TPH
Awal Akhir
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesimpulan :
Komposisi optimal untuk menghasilkan R 91,5% adalah dengan
menambahkan 100g berat kering biokompos, 9 g urea, pada 100
g berat kering lumpur minyak bumi
Faktor pendukung untuk kondisi ini adalah pada rentang pH
6,25-8 dan kadar air 50-55
Editor's Notes
Minyak yang merembes ke dalam tanah dapat menyebabkan tertutupnya suplai oksigen dan meracuni mikroorganisme tanah sehingga mengakibatkan kematian mikroorganisme tersebut.
Minyak bumi maupun limbahnya merupakancampuran kompleks senyawa organik yang terdiri atassenyawa hidrokarbon dan non hidrokarbon. Senyawahidrokarbon merupakan komponen yang terbesar dariminyak bumi (lebih dari 90%) (Charlena 2006