1. Nurul Islamiah
F1C116055
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
PEMBUATAN BIOETANOL
Pt. Medco Energi Internasional tbk.
2. Profil PT. Medco Energi Internasional tbk,
09 juni 1980 Medco Energi Internasioanal di dirikan oleh Arifin
Panigoro dan beroperasi secara komersial pada tanggal 13
Desember 1980.
Induk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah
perusahaan yang didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang
saham induk usaha Medco adalah Encore International Ltd,
(60,60%) sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin
Islands dan Mitsubihi Corp. (39,40%), sebuah perusahaan yang
didirikan di Jepang.
Perseroan mulai membangun kilang bahan bakar nabati
pertamanya pada tahun 2006 di Kotabumi, Lampung utara.
Kilang ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi
modern dari India dan dapat memproduksi etanol dengan
menggunakan pasokan singkong.
Sumber:
medcoenergi.com
5. Kandungan ubi kayu
Komponen Komposisi
Protein (%) 1,43
Pati (%) 22,40
Gula (%) 2,40
Air (g) 83,30
Sumber : slamet. 2004.
Protein : berfungsi sebagai sumber makanan mikroba
Pati : berfungsi sebagai subtract yang baik penghasil
glukosa sebagai produk etanol
Gula : berfungsi sebagai komponen tambahan produk
etanol
6. Mikroorganisme
Saccharomyces
cereviceae
Merupakan genus khamir/ragi/yeast yang memiliki kemampuan
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2
Saccharomyces cereviceae merupakan mikroorganisme bersel satu
tidak berklorofil
Tumbuh baik pada suhu 30oC dengan pH 4,8
Respirasi : Anaerob fakultatif
Berukuran 1,3 µm sampai 1,7 µm
7. Faktor lain yang mendukung kehidupan mikrobia fermentasi
Saccharomyces
cereviceae
Faktor yang mendukung diantaranya ketersediaan
nutrient untuk perkembangan dan pertumbuhan
diantaranya
Unsur karbon (C)
Nitrogen (N)
Fosfor
Mineral
vitamin
9. Proses pembuatan
Ubi kayu
Dikupas
Dicuci
digiling
Liquifikasi 90-
95oC, 2 jam
Sakarifikasi
awal 60-
66oC, 3 jam
Sakarifiksai
lanjut 32oC
Fermentasi
60-72 jam
(Saccharomyces cereviceae)
Pemisahan serat
dan destilasi
Air + enzim
amilase
Mengubah dekstrin
menjadi gula
Dilakukan
penguapan
Etanol 95-96%
Sumber : prihandana dan hendroko
10. Etanol kemudian didehidrasi dengan zeolit supaya air yang masih
terkandung dapat terpisah yang selanjutnya didestilasi kembali sehingga
didapatkan bioetanol dengan kadar 99%
Ket:
A : pompa masuk
B : zeolit
C : pemanas
Hidrolisat
hidrolisat yang diperoleh dicampurkan dengan ragi (yeast) dalam tangki
fermentasi pada kisaran suhu 27-32oC selama 60-72 jam dalam kondisi
anaerob.
Hasil fermentasi mengandung cairan etanol berkadar rendah antara 7-10%.
Kemudian etanol didestilasi pada suhu 78oc sehingga etanol akan menguap
dan terpisah dengan air.
Uap etanol dialirkan dalam kondensor sehingga dihasilkan etanol cair
dengan kadar etanol 95%.
Destilasi
fermentasi
Rasio fermentasi maksimum dapat
mencapai 96%, khususnya skala besar
5.000 liter/hari bioetanol biasanya
berkisar antara 86-88%.
12. Fase Lag
Fase Logaritma
Fase Stasioner
Fase Kematian
Kurva pertumbuhan
Saccharomyces cerevisiae pembentuk flok mengalami fase lag pada jam ke-0 sampai jam ke-4, kemudian
mengalami fase log pada jam ke-4 sampai jam ke-16 dimana sel tumbuh sangat cepat dan jumlah sel
bertambah mengikuti kurva logaritmik. Pada jam ke-16 hingga ke-24, Saccharomyces cerevisiae
pembentuk flok mengalami fase stasioner dimana jumlah sel relatif tetap karena terbatasnya jumlah
substrat sehingga sel hidup sama dengan sel yang mati
13. Jalur Metabolisme
Fermentasi Alkohol
jamur yang berperan
Saccharomyces cereviceae
Akhir dari proses glikolisis per
satu molekul glukosa dihasilkan
2 molekul piruvat, 2 molekul
ATP dan 2 molekul NADH.
Piruvat sebagai akhir proses
glikolisis melepaskan CO2 dan
berubah menjadi asetaldehid.
Asetaldehid kemudian direduksi
oleh NADH menjadi alcohol. Ini
meregenerasi pasokan NAD+
yang dibutuhkan untuk
glikolisis.
14. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia :
Jakarta.
Astuty, E.D. (1991). Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Artati, Enny Kriswiyanti dan A, Andik P. 2006. Pengaruh Konsentrasi Asam Terhadap Hidrolisis Pati
Pisang. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Sebalas Maret : Surakarta.
Chandra, A, hie maria inggrid dan verawati. 2013. Pengaruh pH dan Jenis Pelarut pada Perolehan
dan Karakterisasi Pati dari Biji Alpukat. Universitas Katolik Parahyangan.
Cheng, Jiayang. Ye Sun. 2002. Hydrolysis of lLgnocellulosic Materials for Ethanol Production : A
review. USA: North Carolina State University
Editor's Notes
Kilang ini akan menjadi kilang etanol dengan berbagai pasokan yang terbesar di Asia hingga saat ini, menggunakan bahan mentah dari 396.000 MT dari singkong atau 236.000 MT dari sari tebu. Dioperasikan 330 hari per tahun , 24 jam per hari. Rencana produksi 180 kiloliters per day (1.130 boepd) atau 60 juta liter per tahun.
liquifikasi= proses perubahan pati dari kental menjadi encer
Sakarafikasi=mengubah amilum menjadi gula