2. Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman
program pelaksanaan atau aturan main yanh harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat
juga dijadikan sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan landassan praktis atau
aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yanh digunakan sebgai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip
bimbingan dan konseling merupakan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi peyelengaran pelayanan.
3. Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling Dalam pelayanan bimbingan
dan konseling
1. Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling
a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya
b. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing
d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu
e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu yang
dibimbing
f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel
g. Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran di
sekolah yang bersangkutan.
h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang
bimbingan dan konseling dan pe;laksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait
i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan
program (Nur Ihsan, 2006 : 9)
4. Lanjutan….
2. Prinsip-Prinsip Khusus Bimbingan Dan Konseling
a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status social
ekonomi.
b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis
c. BK memperhatikan sepenuhnya tahaptahap dan berbagai apek perkembangan individu.
d. BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya
e. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa
f. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa
g. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa
h. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas
i. Keputusan akhir dalam proses BK ditentukan oleh siswa sendiri
j. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsurangsur dapat menolong dirinya sendiri.
5. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan
1. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu. Oleh karena itu pelayanan
bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan konseli agar mampu membimbing diri
sendiri dalam menghadapi kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya
2. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh konseli hendaknya atas
kemauan konseli sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari konselor
3. Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan
dengan permasalaha khusus tersebut
4. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan professional. Oleh jarena itu dilaksanakan oleh tenaga ahli yang
telah memperoleh pendidikan dan latihan latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling
5. Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan konseling. Oleh
karena itu kerjasama antar konselor dengan orang tua dan guru sangat diperlukan
6. Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh karena itu keduanya harus
mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang
menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar disekolah maupun interaksi peserta didik terhadap
lingkungan dimana ia berada
7. Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh mungkin memenuhi
tuntutan individu, sebaiknya didakan program penilaian dan himpunan data yang memuat hasil
pengukuran dan penilaian
6. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif, namun
faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap
kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu
menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :
1. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap
penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan
sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu
2. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor timbulnya masalah pada invidu yang
kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK
7. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
1. BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus
diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik
2. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi Lembaga
3. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai
tertinggi.
8. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian
1. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan
2. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record) bagi setiap siswa
3. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah atau
madrasah yang bersangkutan
4. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing pembimbing mendapat
kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling
5. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan masalah yang
dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam mememcahkan masalah terkait
6. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan madrasah harus bekerja sama
dengan berbagai pihak
7. Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di sekolah.
9. DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.
M. Arifin. 1996. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: PT Golden Terayon Press
Prayitno, Erman Amati. 2004. DasarDasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Salahudin Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
Sukardi, Dewa Ketut. 1988 Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Syahril. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang : Angkasa Raya
Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya