1. Disusun Oleh : Zainul Arifin, S. Kom
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
JAWA TIMUR
2. OOP (Object Oriented Programming) atau
dalam bahasa indonesia dikenal dengan
pemrograman berorientasikan objek (PBO)
merupakan sebuah paradigma atau teknik
pemrograman yang berorientesikan Objek.
Dalam pengertian sederhananya, OOP
adalah konsep pembuatan program dengan
memecah permasalahan program dengan
menggunakan objek. Objek dapat
diumpamakan dengan ‘fungsi khusus’ yang
bisa berdiri sendiri.
3. Ide awal konsep OOP ini adalah dengan melakukan
kombinasi data dan fungsi untuk mengakses data
menjadi sebuah kesatuan unit yang dikenal dengan
nama objek.
Apa itu Objek ?
Objek merupakan struktur data yang terdiri dari
bidang data dan metode bersama dengan interaksi
mereka dengan tujuan untuk merancang aplikasi
dan program komputer. Semua data dan fungsi
yang ada di dalam paradigma ini dibungkus dalam
kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek juga
bisa menerima pesan, memproses data, dan
mengirimkan pesan ke objek yang lainnya.
4. Dasar – dasar OOP yaitu Class, Object, Encapsulation,
Polymorphism dan Inheritance.
• Class adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi –
fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu.
Contohnya “ Class of Car “ adalah suatu unit yang terdiri
atas definisi – definisi data dan fungsi yang menunjuk
pada berbagai mancam perilaku/turunan dari mobil.
• Object adalah Instance dari sebuah Class. Contohnya
ada sebuah Car yang hanya didedikasikan memiliki
properti model, tahun dan mileage.
• Inheritance adalah kemampuan sebuah class untuk
menurunkan property atau method yang dimilikinya
kedalam class lain
5. • Polymorphism adalah kemampuan sebuah object untuk mempunyai banyak bentuk atau
mengungkapkan banyak hal melalui satu cara yang sama. Polymorphism ada dua tipe, yaitu
Overloading dan Overriding. Overloading : suatu keadaan dimana beberapa method memiliki
nama yang sama namun parameter method-nya berbeda. Overriding : suatu keadaan dimana
method mempunyai nama yang sama dan fungsionalitas yang sama. Namun cara kerja
fungsionalitas berbeda.
• Encapsulation digunakan untuk mengatur struktur class dengan cara menyembunyikan alur kerja
dari class tersebut. Ada empat Access Modifier ( hak akses ) dalam encapsulation, yaitu :
Public : dapat diakses dari class lain termasuk class turunan
Protected : tidak dapat diakses dari class lain, namun bisa diakses oleh class turunan
Private : hanya dapat diakses oleh class itu sendiri
Internal : hanya bisa diakses oleh class dalam satu package
6. Beberapa keuntungan Pemrograman Berorientasi Objek
• Maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami,
dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan
program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan
untuk programmer.
• Pengubahan program (berupa penambahan atau
penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan
antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan
dalam suatu database program misalnya.
• Dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan,
kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang
dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat
yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan
sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut
7. Kesimpulan.
Baik OOP maupun pemrograman terstruktur
tidak ada yang dapat dikatakan lebih baik
karena keduanya memiliki spesifikasi
tersendiri dalam pemrogramannya. Hal ini
juga tergantung pada bagaimana pribadi
pemrogramer ingin menyusun program yang
akan dibuatnya. Apakah lebih suka
menggunakan yang berorientasikan pada objek
maupun pemrograman yang terstruktur.
Karena Pemrograman prosedural akan
dikatakan lebih baik apabila dalam segala
situasi melibatkan kompleksitas moderat atau
yang memerlukan signifikan kemudahan
maintainability.