Seminar ini membahas asuhan keperawatan pada keluarga dengan gangguan anoreksia nervosa. Anoreksia nervosa adalah gangguan mental serius yang terkait dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Penderita anoreksia memiliki ketakutan yang berlebihan untuk menjadi gemuk dan menolak untuk mempertahankan berat badan normal. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius. Asuhan keperawatan keluarga bertujuan m
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
AN-KeluargaAnoreksia
1. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN
GANGGUAN MAKAN:
ANOREKSIA
NERVOSA
BONDAN PALESTIN
2. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
EPIDEMIOLOGI
Usia 15-19 tahun merupakan usia yang dianggap rawan muncul gejala anoreksia
dan mayoritas pengidap anoreksia berasal dari kalangan remaja putri dan wanita
dewasa (Lucas et al., 1991)
Anorexia nervosa (AN) merupakan gangguan mental serius yang terkait
dengan morbiditas dan mortalitas seseorang (Roux et al, 2013.)
Prevalensi AN meningkat pada pada laki-laki dan perempuan yang lahir di atas
tahun 1945 (Bulik et al., 2006)
AN merupakan gangguan psikiatrik terutama menyerang pada perempuan dan
berhubungan erat dengan mortalitas seseorang (Sullivan, 1995)
Kebiasaan mencegah makanan masuk ke lambung tidak berbeda menurut
etnisitas (Franko et al., 2007)
Prevalensi AN lebih banyak pada kelompok Afro-Amerika dibanding etnik Latin
dan Asia (Franko, 2007)
3. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
GANGGUAN MAKAN
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition / DSM-IV
GANGGUAN
MAKAN
BULIMIA
NERVOSA
ANOREKSIA
NERVOSA
EATING DISORDER NOT
OTHERWISE SPECIFIED
(EDNOS)
Binge Eating Disorder (BED)
Smink, Hoeken, Hoek (2012)
4. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
BINGE EATING DISORDER (BED)
5. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
BULIMIA NERVOSA
Adalah kelainan cara makan yang terlihat dari KEBIASAAN MAKAN
BERLEBIHAN yang terjadi secara terus menerus tetapi berusaha agar makanan
tidak tercerna.
Penderita memuntahkannya kembali makanan dengan cara merangsang dirinya
untuk muntah agar menghindari bertambahnya berat badan (kadang-kadang
disebut pembersihan)
Bulimia gangguan pola makan yang serius
Penderita bisa menggunakan laxatives (obat
Pencahar) guna membuat makanan cepat
meninggalkan sistem pencernaan mereka sehingga
penyerapan makanan akan kurang
Orang dengan bulimia mungkin juga melakukan
penyalahgunaan obat diit atau latihan fisik yang
berlebihan agar mendapatkan berat badan yang ideal
menurut mereka. Efek dari bulemia sangat serius
6. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
ANOREKSIA NERVOSA
adalah sebuah gangguan makan yang
ditandai dengan kelaparan secara sukarela
dan stres.
Diagnosis Primer Anorexia Nervosa : IMT ≤
13 ATAU IMT ≤15 dengan penurunan BB
secara cepat ( > 1kg per minggu) (NHS,
2014)
Anorexia nervosa merupakan sebuah
penyakit kompleks yang melibatkan
komponen psikologi, sosial, dan fisiologi.
Seseorang yang menderita anorexia disebut
sebagai anoreksik yang berarti orang yang
menderita gejala medis kehilangan nafsu
makan
7. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
ANOREKSIA NERVOSA
Tujuan sama dengan penderita Bulimia
ingin mendapatkan berat badan yang ideal
menurut mereka
Perbedaan orang Anorexia sengaja
membatasi diriya dari makan (membuat
dirinya sendiri seperti kelaparan)
Selalu merasa tubuhnya gemuk meskipun
terkadang berat badannya sampai 15% di
bawah berat badan normal
Mereka juga melakukan hal yang sama demi
berat badan idealnya seperti olah raga yang
berlebihan, bahkan sampai terjadi dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh) (Cash & Deagle,
1997)
8. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Anorexia dan Bulimia
Anorexia Bulimia
Pada mulanya penderita mengurangi
porsi makannya untuk melakukan
diet tetapi gejala ini memburuk
ditandai dengan mengurangi makan
secara berlebihan
Penderita tidak mengurangi porsi
makan mereka, malah makan dalam
jumlah besar, kemudian
mengeluarkan kembali makanan itu
dengan cara memuntahkannya atau
dengan minum obat pencuci perut.
Mereka percaya bahwa dengan cara
ini mereka tidak akan gemuk.
Sama-sama merupakan gejala penyakit yang timbul dari motivasi seseorang untuk
menghindari kegemukan yang menyebabkan kelainan dalam perilaku makan dan
mengakibatkan kekurangan gizi pada penderita
9. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Kriteria anorexia nervosa menurut Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders Fourth Edition (DSM-IV)
1) Sangat takut menjadi gemuk walaupun sebenarnya berat badan telah
berada dibawah normal
2) Mengalami gangguan dalam menerima berat badan atau bentuk tubuhnya
yang pada akhirnya mempengaruhi penilaian terhadap berat badan atau
bentuk badannya. Gangguan dalam menerima berat badan atau bentuk
badan juga mempengaruhi penilaian penderita anorexia nervosa terhadap
resiko yang akan muncul apabila berat badannya tetap berada dibawah
normal (keseriusan penyakitnya).
3) Menolak untuk pempertahankan berat badan sesuai dengan umur dan
tinggi badannya.
4) Perempuan mengalami gangguan pada siklus menstruasinya yang biasanya
terjadi sebelum adanya penurunan berat badan drastis. Gangguan ini ditandai
dengan tidak hadirnya menstruasi minimal 3 kali sesuai siklusnya.
10. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
KARAKTERISTIK PENDERITA
Evaluasi diri yang kurang
Berasal dari keluarga yang protektif
atau kompetitif
Memiliki standard kehidupan yang
perfeksionis
Persepsi terhadap penerimaan orang
lain terhadap dirinya (berat badan
ideal badan kurus)
Genetik
Gaya hidup
Memiliki gambaran diri yang rendah
Memiliki perasaan malu, depresi dan
tidak nyaman dengan tubuhnya
11. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
GENETIK
Peluang kejadian pada kembar
identik (Kembar monozigotik) lebih
tinggi dibanding kembar fraternal
Para ahli menemukan area pada
kromosom 1 menunjukkan
hubungan peningkatan risiko
anorexia nervosa.
Anorexia nervosa menurun pada
keluarga.
Mary Kate dan Ashley Olsen
12. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
PENGARUH BUDAYA
Dipengaruhi
keyakinan/prinsip
sekelompok masyarakat:
Wanita Ideal Wanita
Kurus
Dipengaruhi foto-foto
model di media massa
Model Ultra-thin
Tekanan untuk menjadi
KURUS
13. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Jeremy Gillitzer (meninggal di usia 38 tahun)
15. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Gejala anoreksia nervosa dan masalah
psikologis lain yang terkait
Penurunan berat badan secara signifikan dan tampak sangat
kurus.
Selalu memerhatikan bentuk tubuh di depan cermin.
Menimbang tubuh hampir tiap saat.
Suka berbohong jika ditanya apakah mereka sudah makan.
Sangat memperhitungkan jumlah kalori, lemak, dan gula pada
makanan.
Sering berolahraga secara berlebihan.
Mengalami masalah kesehatan sebagai akibat dari anoreksia itu
sendiri, misalnya kelelahan, dehidrasi, tekanan darah rendah,
pusing, rambut rontok, dan kulit kering.
Suka minum obat-obatan pencahar dan penekan nafsu makan.
16. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
MANIFESTASI KLINIS
Amenorrhoea
Kulit kering bersisik
Kulit berubah kekuningan
Gangguan tidur
Konstipasi
Erosi esophagus
Perasaan depresi
Erosi pada Enamel dan dentin
Latihan dan aktivitas fisik yang berlebihan
Lanugo pada ekstremitas, punggung dan wajah
Penampilan kurus karena kehilangan lemak bawah kulit
Perhatian yang berlebihan pada gambaran diri dan makanan
Penurunan berat badan secara drastis tanpa penyebab yang jelas
Perubahan perilaku makan, tidak memiliki waktu makan yang rutin
Fokus yang berlebihan pada pencapaian hasil yang tinggi (ideal diri tinggi)
17. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
DAFTAR ARTIS YANG MENINGGAL KARENA
ANOREXIA NERVOSA
KAREN CARPENTER (American singer, drummer The Carpenters) – died aged 32 from
complications caused by anorexia
CHRISTY HENRICH (American gymnast) – died in July 1994, aged 22, from
complications caused by anorexia
LENA ZAVARONI – 1999 (35), vocalist
LUISEL RAMOS – 2 August 2006, fashion model (22)
ANA CAROLINA RESTON (Brazilian model) – died 14 November 2006, aged 21, from
complications caused by anorexia
ELIANA RAMOS – 13 February 2007, fashion model (18)
HILA ELMALIACH – 14 November 2007, fashion model (33)
ISABELLE CARO – 17 November 2010, fashion model, anorexia activist and actress (28)
HEIDI GUENTHER (American ballerina) – died aged 22, from complications caused by
anorexia
MICHAEL KRASNOW (American author) died October 1997, aged 28, author of My Life
as a Male Anorexic
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_deaths_from_anorexia_nervosa
18. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Teori Motivasi Keseimbangan dan Hirarki Maslow
Bagi penderita anorexia dan Bulimia, mereka
memandang bahwa kegemukan merupakan
sesuatu yang dianggap tidak seimbang dalam
hidup
Penderita berusaha mengatasi
ketidakseimbangan tersebut dengan
mengurangi berat badan.
Apabila mereka merasa sudah hal ini sudah
seimbang dengan mendapatkan berat badan
yang ideal, mereka mencapai tahap
kebahagiaan dan dasar untuk mendapatkan
kepercayaan diri atau aktualisasi diri
19. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Penyebab
ANOREKSIA NERVOSA
Penyebab anoreksia nervosa
secara pasti masih belum
jelas
Sebagian besar spesialis
percaya bahwa gangguan
tersebut berasal dari
gabungan sejumlah faktor
faktor psikologis, lingkungan,
serta genetika atau biologis
20. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
KOMPLIKASI yang bisa terjadi
Jantung : bradycardia, tachycardia, arrhythmia,
hypotension, gagal jantung
Gastrointestinal : esophagitis, tukak lambung,
hepatomegali, konstipasi
Ginjal: kadar serum urea dan cairan elektrolit tidak normal
Skeletal: osteoporosis, faktor-faktor patologis lainnya
Endokrin: fertilitas menurun, peningkatan kadar kortisol
dan hormon pertumbuhan, peningkatan gluconeogenesis
Metabolisme: penurunan Angka Metabolisme Basal
(AMB), gangguan regulasi suhu tubuh, gangguan tidur
Menstruasi tidak lancar
Anemia
Kematian akibat kurang gizi atau bunuh diri
21. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA DENGAN GANGGUAN
ANOREKSIA NERVOSA
23. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANOREXIA NERVOSUS
Keluarga sebagai sumber kritis dalam pemberian pelayanan kesehatan
Disfungsi apapun (misal: AN) berdampak terhadap satu atau lebih
anggota keluarga atau keseluruhan keluarga
Hubungan yang kuat antar anggota keluarga dan status kesehatan setiap
anggota keluarga, peran keluarga merupakan hal-hal penting pada saat
menghadapi masalah anggota keluarga
Penemuan kasus merupakan salah satu alasan pemberian
pelayanan/asuhan keperawatan keluarga
Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital untuk individu di
dalam keluarga dengan mengkaji setiap sumber yang tersedia di dalam
keluarga
AN dipandang sebagai masalah keluarga sehingga penatalaksanaan
klien memerlukan partisipasi keluarga (Ma, 2008).
24. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
PENGKAJIAN
IDENTITAS
UMUR : Sebagian besar diderita pada kelompok umur 15-19 tahun
Gender : Perempuan lebih berisiko menderita anoreksia nervosa
KELUHAN UTAMA
Umumnya klien jarang mengungkapkan keluhan yang dirasakan.
Klien merasa dirinya gemuk
RIWAYAT KESEHATAN LALU
Klien sering memiliki perilaku impulsif seperti penyalahgunaan zat adiktif,
kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian
RIWAYAT KELUARGA
Kaji anggota keluarga lainnya yang menderita anorexia nervosa atau
gangguan kepribadian obsesif-kompulsif
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pengkajian melalui metode PQRST
25. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
PENGKAJIAN
Pengkajian melalui metode PQRST :
PALIATIF atau PROVOKATIF (P) = fokus utama dari keluhan klien
QUALITY (Q) = Menilai dan memantau gejala gangguan makan dan perilaku
terkait. Bagaimana kebiasaan makan, seberapa sering klien memuntahkan
kembali makanannya
REGIONAL (R) = Menilai dan memantau kondisi kesehatan pasien secara
umum dan status psikiatri. Bagaimana dampak secara klinis dari kebiasaan
makan yang menurun atau kebiasaan klien memuntahkan kembali makanannya
SAFETY (S) = Menilai dan memantau keselamatan pasien. Kaji situasi dan
kondisi bagaimana klien dapat memulai pola makan dengan baik. Kaji kesiapan
keluarga dan kelompok sebaya dalam rencana penatalaksanaan AN.
TIME (T) = sejak kapan klien mengurangi kebiasaan makan atau memuntahkan
kembali makanannya
26. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Merupakan “clinical judjment” yang berfokus pada respons manusia
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan
terhadap respons dari individu, keluarga, kelompok atau komunitas
• Label diagnosis keperawatan
• Diagnosis berfokus pada masalah
• Diagnosis risiko
• Diagnosis promosi kesehatan
• Diagnosis sindrom
27. DIAGNOSIS BERFOKUS
PADA MASALAH
• Selama ini dikenal dengan label AKTUAL
• Menggambarkan respons yang tidak diinginkan klien terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupan
• Contoh :
• Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
• Gangguan pola tidur
• Disfungsi proses keluarga, dll
28. DIAGNOSIS RISIKO
• Menggambarkan kerentanan individu, keluarga, kelompok atau
komunnitas yang memungkinkan berkembangnya suatu respons
yang tidak diinginkan dari kllien terhadap konsisi
kesehatan/proses kehidupan,
• Setiap label dari diagnosis risiko diawai dengan kata “risiko”
• Contoh :
• Risiko kekurangan volume cairan
• Risiko penyimpangan perilaku kesehatan, dll
29. DIAGNOSIS PROMOSI
KESEHATAN
• Menggambarkan motivasi dan keinginan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan
individu, keluarga, kelompok atau komunitas
• Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase
“kesiapan meningkatkan”
• Contoh :
• Kesiapan meningkatkan komunikasi, dll
30. DIAGNOSIS SINDROM
• Menggambarkan suatu kelompok diagnosis keperawatan yang
terjadi bersama, mengatasi masalah secara bersama, dan melalui
beberapa intervensi yang sama
• Sindrom nyeri kronik mempunyai dampak lain seperti gangguan
pola tidur, isolasi sosial, kelelahan atau gangguan mobilitas fisik
• Kategori diagnosis sindrom dapat berupa risiko atau masalah
• Contoh : sindrom kelemahan lansia, sindrom post trauma, dll
31. NURSING OUTCOMES
CLASSIFICATION (NOC)
• NOC diidentifikasi dengan memperhatikan harapan perubahan
responss klien yang diiinginkan dengan mempertimbangkan
karakteristik klien
• Pencapaian masing-masing hasil dan indikator ditentukan oleh
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing
intervensi
• Outcome harus spesifik, dapat diukur, realistic dan dapat dicapai
32. PENGUKURAN OUTCOME
• Outcome diukur berdasarkan skala likert 1-5, dimana 1 menyatakan respons
negatif dan 5 menyatakan respons positif untuk setiap jenis indikator responss
• Komponen hasil yang diukur sesuai 7 domain yaitu :
• Kesehatan fungsional
• Kesehatan psikologi : dasar dan kompleks
• Kesehatan psikososial
• Pengetahuan dan perilaku kesehatan
• Persepsi kesehatan
• Kesehatan keluarga
• Kesehatan komunitas
33. NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION (NIC)
• Merupakan standar klasifikasi yang komprehensif dari intervensi yang dilakukan oleh perawat
• Mencakup semua intervensi yang dilaukan perawat baik mandiri maupun kolaborasi; perawatan
langsung maupun tidak langsung; semua area
• NIC terdiri dari 7 domain :
• Fisologi (dasar dan kompleks)
• Psikologi
• Perilaku
• Keamanan
• Keluarga
• Sistem kesehatan
• komunitas
34. CATATAN PERKEMBANGAN
• SOAPIE
• S : data subjektif
• O : data objektif berupa hasil pemeriksaan atau observasi
• A : analisis sebagai simpulan pencapaian indikator hasil
• P : perencaaan sebagai tindak lanjut intervensi berupa modifikasi
intervensi jika indikator hasil belum tercapai
• I : implementas intervensi
• E : evaluasi terhadap hasil implementasi intervensi
35. CONTOH ASKEP :
Keluarga dengan salahsatu anggota keluarga menderita Anorexia
Nervosa
Data Pendukung Diagnosis
Keperawatan
Hasil (NOC) Intervensi
(NIC)
• Keluarga membatasi interaksi
dengan klien dengan orang luar
• Pengabaian terhadap klien
• Keluarga mengabaikan perawatan
dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia: makan
• Keluarga sering memarahi klien
• Ada penolakan oleh anggota
keluarga lain terhadap klien
Ketidakmampu
an koping
keluarga
Mampu
mengenal
masalah :
• Pengetahuan :
proses
penyakit AN
• Gaya hidup
sehat
• Pengobatan
Mampu
mengenal
masalah :
• Pendidikan
kesehatan
• Pengajaran
proses
penyakit
36. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANOREXIA VERVOSA
Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
keluarga X
Ketidakmampuan koping keluarga pada keluarga X
Gambaran diri terganggu pada pada keluarga X
Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada keluarga X
Intoleransi aktivitas pada keluarga X
Gangguan konsep diri: gambaran diri rendah pada keluarga X
Cemas pada keluarga X
harga diri rendah kronis pada keluarga X
Manajemen rejimen terapeutik tidak efektif pada keluarga X
Risiko infeksi pada keluarga X
Isolisasi sosial pada keluarga X (Toledo et al., 2011)
37. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
HASIL YANG DIINGINKAN (NOC) #01
Klien tidak mengalami komplikasi yang lebih berat
Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara adekuat
Berat badan meningkat sesuai target secara progresif
IMT mencapai lebih dari 15
Mengenal faktor-faktor yang terkait dengan capaian berat badan
ideal
Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Mengkonsumsi makanan yang memadai
Bebas dari tanda-tanda malnutrisi
Anggota keluarga dapat memberi motivasi dan mengingatkan
Anggota peer group dapat saling memberi motivasi dan saling
mengingatkan
38. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
INTERVENSI (NIC) #01
Kolaborasi dengan profesi lain (psikiater, ahli gizi)
Pendidikan kesehatan. Memberikan informasi tentang asupan makanan yang
cukup dan efek dari asupan makanan yang tidak memadai terhadap tingkat
energi dan kesejahteraan psikologis
Penatalaksanaan Gangguan Makan
– Terapi gizi
– Konseling gizi
– Pemantauan gizi
– Bantuan peningkatan Berat Badan
– Libatkan keluarga dalam rencana suplemen makanan
Penatalaksanaan psikososial (psikoterapi individu, keluarga, kelompok / peer
group)
Kolaborasi dengan psikiater (medikasi: antidepresan, antipsikotik, somatik)
Kombinasi pemberian nutrisi dan psikoterapi untuk membantu mencapai perilaku
positif , misalnya Terapi Perilaku Kognitif (cognitive behavioral therapy) atau
interpersonal psikoterapi (Watson & Bulik, 2013)
39. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Membangkitkan pikiran-pikiran negative/ berbahaya, dialog internal atau
bicara sendiri (swelf-talk), dan interpretasi terhadap informasi klien. Pikiran-
pikiran negatif tersebut muncul secara otomatis, sering diluar kesadaran pasien,
apabila menghadapi situasi stress atau mengingat kejadian penting masa lalu.
Distorsi kognitif tersebut perilaku maladaptive yang menambah berat
masalahnya.
Terapis bersama klien mengumpulkan bukti yang mendukung atau menyanggah
interpretasi yang telah diambil. Oleh karena pikiran otomastis sering didasarkan
atas kesalahan logika, maka program CBT diarahkan untuk membantu pasien
mengenali dan mengubah distorsi kognitif. Pasien dilatih mengenali
pikirannya, dan mendorong untuk menggunakan ketrampilan,
menginterpretasikan secara lebih rasional terhadap struktur kognitif yang
maladaptive.
40. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Menyusun pekerjaan rumah (desain eksperimen) untuk
menguji validitas interpretasi dan menjaring data
tambahan unjtuk diskusi di dalam proses terapi
CBT diharapkan berperan sebagai mekanisme proteksi
agar kecemasan dan depresi tidak mengancam, karena
pasien belajar mengatasi faktor -faktor yang
menyebabkan munculnya gangguan.
41.
42. Seminar Asuhan Keperawatan Komunitas pada Keluarga dengan Anorexia, Yogyakarta - 15 November 2015
KEPUSTAKAAN
American Psychiatric Assosiation. 1994. Diagnostic and statistic manual of mental disorders (DSM-IV) (4 th
ed.). Washington D. C.:Author.
AR Lucas, CM Beard, WM O’Fallon, LT Kurland. 1991. 50-Year trends in the incidence of anorexia nervosa in
Rochester, Minn: a population-based study. Am J Psychiatry. 148:917-922.
Cash TF, Deagle EA III. 1997. The nature and extent of body-image disturbancesin anorexia nervosa and bulimia
nervosa: a meta-analysis. Int J Eat Disord . 22:107–25.
CM Bulik, PF Sullivan, F Tozzi, H Furberg, P Lichtenstein, NL Pedersen. 2006. Prevalence, Heritability, and
Prospective Risk Factors for Anorexia Nervosa. Arch Gen Psychiatry. 63(3):305-312
DL Franko. 2007. Race, Ethnicity, and Eating Disorders: Considerations for DSM-V. International Journal of Eating
Disorders 40 S31–S34
DL Franko, AE Becker, JJ Thomas, DB Herzog. 2007. Cross-ethnic differences in eating disorder symptoms and
related distress. International Journal Of Eating Disorders. 40(2): 156–164.
FRE Smink, D Hoeken, HW Hoek. 2012. Epidemiology of Eating Disorders: Incidence, Prevalence and Mortality
Rates. Curr Psychiatry Rep. 14:406–414.
HJ Watson, CM Bulik. 2013. Update on the treatment of anorexia nervosa: review of clinical trials, practice
guidelines and emerging interventions. Psychol Med. 43(12): 2477-500
M Johnson, GM Bulechek, JM McCloskey Dochterman, ML Maas, S Moorhead, E Swanson, HK Butcher. 2006.
NANDA, NOC, and NIC Linkages: Nursing Diagnoses, Outcomes, & Interventions. St. Louis, Missouri: Mosby
Elsevier.
Ma, J. (2008) Patients’ perspective on family therapy for anorexia nervosa: A qualitative inquiry in a Chinese
context. Australian & New Zealand Journal of Family Therapy 29(1) 10-16
Roux H, Chapelon E, Godart N. 2013. Epidemiology of anorexia nervosa: a review. Encephale. 39(2):85-93
Sullivan PF. 1995. Mortality in anorexia nervosa. Am J Psychiatry . 152:1073-1074
Toledo VP, Ramos NA, Wopereis F. Rev Bras Enferm. 2011 Jan-Feb;64(1):193-7.
Editor's Notes
AR Lucas, CM Beard, WM O’Fallon, LT Kurland. 1991. 50-Year trends in the incidence of anorexia nervosa in Rochester, Minn: a population-based study. Am J Psychiatry. 148:917-922.
Roux H, Chapelon E, Godart N. 2013. Epidemiology of anorexia nervosa: a review. Encephale. 39(2):85-93
CM Bulik, PF Sullivan, F Tozzi, H Furberg, P Lichtenstein, NL Pedersen. 2006. Prevalence, Heritability, and Prospective Risk Factors for Anorexia Nervosa. Arch Gen Psychiatry. 63(3):305-312
Sullivan PF. 1995. Mortality in anorexia nervosa. Am J Psychiatry . 152:1073-1074
DL Franko, AE Becker, JJ Thomas, DB Herzog. 2007. Cross-ethnic differences in eating disorder symptoms and related distress. International Journal Of Eating Disorders. 40(2): 156–164.
Debra L. Franko. 2007. Race, Ethnicity, and Eating Disorders: Considerations for DSM-V. International Journal of Eating Disorders 40 S31–S34
FRE Smink, D Hoeken, HW Hoek. 2012. Epidemiology of Eating Disorders: Incidence, Prevalence and Mortality Rates. Curr Psychiatry Rep. 14:406–414.
Cash TF, Deagle EA III. 1997. The nature and extent of body-image disturbancesin anorexia nervosa and bulimia nervosa: a meta-analysis. Int J Eat Disord . 22:107–25.
Ma, J. (2008) Patients’ perspective on family therapy for anorexia nervosa: A qualitative inquiry in a Chinese context. Australian & New Zealand Journal of Family Therapy 29(1) 10-16
body image disturbance, altered nutrition less than body requirements, anxiety, chronic low self-esteem, activity intolerance, ineffective management of therapeutic regimen, risk for infection, fluid volume deficit and social isolation. (Toledo VP, Ramos NA, Wopereis F. Rev Bras Enferm. 2011 Jan-Feb;64(1):193-7.)
HJ Watson, CM Bulik. 2013. Update on the treatment of anorexia nervosa: review of clinical trials, practice guidelines and emerging interventions. Psychol Med. 43(12): 2477-500