SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
5,	 BE	 &	 GG,	 Beny	 Adhi,	 Hapzi	 Ali,	 Ethical	 Issues	 in	 Human	 Resource	
Management,	Universitas	Mercu	Buana,	2018	
	
QUIZ	
Jelaskan	Ethical	Issues	in	Human	Resource	Management	dan	beri	contohnya.	
Masalah	 etika	 dalam	 Manajemen	 Sumber	 Daya	 Manusia	 (MSDM)	 dapat	 dilihat	
dari	2	sisi,	yaitu	internal	dan	eksternal.	
Masalah	 internal	 etika	 merupakan	 masalah	 yang	 terjadi	 di	 dalam	
perusahaan	 itu	 sendiri.	 Masalah	 yang	 sering	 terjadi	 biasanya	 masalah	 yang	
terjadi	 antara	 direksi	 dengan	 pegawai,	 dalam	 kasus	 ini	 Human	 Resources	
Management	(HRM)	seringkali	dalam	posisi	terjepit.	Karena	faktor	yang	berasal	
dari	 eksternal	 seperti	 teknologi,	 ekonomi	 dan	 politik	 seringkali	 direksi	 dan	
pemegang	saham	mengambil	keputusan	untuk	merumahkan	sebagian	karyawan,	
dari	 sinilah	 masalah	 bermulai.	 Sering	 kita	 melihat	 aksi	 demo	 para	 buruh	 di	
televisi	 atau	 membaca-nya	 di	 surat	 kabar,	 contohnya	 seperti	 yang	 terjadi	 di	
Tangerang	 pada	 bulan	 november	 tahun	 2015,	 Mengenakan	 pita	 warna	 kuning	
dan	 baju	 hitam	 ratusan	 buruh	 menggerudug	 PT	 IMP	 (Inti	 Megah	 Perkasa)	
dikawasan	 komplek	 pergudangan	 Nusa	 Indah,	 Benda,	 Kota	 Tangerang.	 Buruh	
yang	 tergabung	 dalam	 KSBSI	 Garteks	 Tangerang	 Raya	 berunjukrasa	 menuntut	
perusahan	 untuk	 mempekerjakan	 kembali	 ratusan	 rekan	 mereka	 yang	 di	 PHK	
secara	 sepihak	 oleh	 pihak	 perusahaan.	 Serta	 menuntut	 perusahaan	 untuk	
memberlakukan	kebijakan	normatif,	gaji	UMK	dan	lain	sebagainya	sesuai	dengan	
Undang-undagan	 ketenagakerjaan	 yang	 berlaku.	 Dari	 sisi	 perusahaan	 mereka	
melakukan		karena	alasan	yang	kerap	digunakan,	yaitu	“efisiensi”.	
Masalah	 Eksternal	 merupakan	 masalah	 yang	 bersumber	 dari	 luar	
organisasi,	salah	satunya	aturan	lokal	(Legal	consideration).	Contoh	kasus	adalah	
PT.	Indofood	melalui	produk	Imdomie.		
Kasus	Indomie	yang	mendapat	larangan	untuk	beredar	di	Taiwan	karena	
disebutmengandung	bahan	pengawet	yang	berbahaya	bagi	manusia	dan	ditarik	
dari	 peredaran.	 Zatyang	 terkandung	 dalam	 Indomie	 adalah	 methyl	
parahydroxybenzoate	 dan	 benzoic	 acid(asam	 benzoat).	 Kedua	 zat	 tersebut	
biasanya	 hanya	 boleh	 digunakan	 untuk	 membuatkosmetik,	 dan	 pada	 Jumat	
(08/10/2010)	 pihak	 Taiwan	 telah	 memutuskan	 untuk	 menariksemua	 jenis	
produk	 Indomie	 dari	 peredaran.	 Di	 Hongkong,	 dua	 supermarket	 terkenal	
jugauntuk	sementara	waktu	tidak	memasarkan	produk	dari	Indomie.	
Kasus	Indomie	kini	mendapat	perhatian	Anggota	DPR	dan	Komisi	IX	akan	
segera	 memanggil	 Kepala	 BPOM	 Kustantinah.	 "Kita	 akan	 mengundang	 BPOM	
untuk	 menjelaskanmasalah	 terkait	 produk	 Indomie	 itu,	 secepatnya	 kalau	 bisa	
hari	 Kamis	 ini,"	 kata	 Ketua	 KomisiIX	 DPR,	 Ribka	 Tjiptaning,	 di	 Gedung	 DPR,	
Senayan,	Jakarta,	Selasa	(12/10/2010).	KomisiIX	DPR	akan	meminta	keterangan	
tentang	 kasus	 Indomie	 ini	 bisa	 terjadai,	 apalagi	 pihaknegara	 luar	 yang	
mengetahui	 terlebih	 dahulu	 akan	 adanya	 zat	 berbahaya	 yang	 terkandungdi	
dalam	 produk	 Indomie.	 A	 Dessy	 Ratnaningtyas,	 seorang	 praktisi	 kosmetik	
menjelaskan,	 dua	 zat	 yang	 terkandung	 didalam	 Indomie	 yaitu	 methyl	
parahydroxybenzoate	dan	benzoic	acid	(asam	benzoat)	adalah	bahan	pengawet	
yang	membuat	produk	tidak	cepat	membusuk	dan	tahan	lama.	Zat	berbahaya	ini	
umumnya	 dikenal	 dengan	 nama	 nipagin.	 Dalam	 pemakaian	 untuk	
produkkosmetik	sendiri	pemakaian	nipagin	ini	dibatasi	maksimal	0,15%.	Ketua	
BPOM	 Kustantinah	 juga	 membenarkan	 tentang	 adanya	 zat	 berbahaya	 bagi
manusia	 dalam	 kasus	 Indomie	 ini.	 Kustantinah	 menjelaskan	 bahwa	 benar	
Indomie	mengandung	nipagin,	yang	juga	berada	di	dalam	kecap	dalam	kemasam	
mie	 instan	 tersebut.	 tetapi	 kadar	 kimia	 yang	 ada	 dalam	 Indomie	 masih	 dalam	
batas	 wajar	 dan	 aman	 untuk	 dikonsumsi,	 lanjutKustantinah.Tetapi	 bila	 kadar	
nipagin	 melebihi	 batas	 ketetapan	 aman	 untuk	 di	 konsumsi	 yaitu	 250	 mgper	
kilogram	untuk	mie	instan	dan	1.000	mg	nipagin	per	kilogram	dalam	makanan	
lainkecuali	 daging,	 ikan	 dan	 unggas,	 akan	 berbahaya	 bagi	 tubuh	 yang	 bisa	
mengakibatkanmuntah-muntah	 dan	 sangat	 berisiko	 terkena	 penyakit	
kanker.Menurut	 Kustantinah,	 Indonesia	 yang	 merupakan	 anggota	 Codex	
Alimentarius	 Commision,	 produk	 Indomie	 sudah	 mengacu	 kepada	 persyaratan	
Internasional	 tentang	 regulasi	 mutu,	 gizi	 dan	 kemanan	 produk	 pangan.	
Sedangkan	 Taiwan	 bukan	 merupakan	 anggota	 Codec.	 Produk	 Indomie	 yang	
dipasarkan	 di	 Taiwan	 seharusnya	 untuk	 dikonsumsi	 di	 Indonesia.	 Dan	 karena	
standar	di	antara	kedua	negara	berbeda	maka	timbulah	kasus	Indomie	ini.	
Hal-hal	 yang	 dilanggar	 terkait	 kasus	 pelanggaran	 etika	 bisnis	 pada	
perusahaan	PT	Indofood	secara	hukum	:	
1. Undang-undang	 nomor	 8	 tahun	 1999	 pasal	 3	 F	 yang	 berisi	 meningkatkan	
kualitas	 barang	 dan	 jasa	 yang	 menjamin	 kelangsungan	 usaha	 produksi	
barang/jasa	,	kesehatan,	kenyamanan,	dan	keselamatan	konsumen	
2. Undang-undang	 nomor	 8	 tahun1999	 pasal	 4	 A	 tentang	 hak	 atas	
kenyamanan,	 keamanan,	 dan	 keselamatan	 dalam	 mengkonsumsi	 barang	
dan/jasa	
3. Undang-undang	 nomor	 8	 tahun	 1999	 pasal	 8	 yang	 berisi	 “pelaku	 usaha	
dilarang	untuk	memperdagangkan	barang	yang	rusak,	cacat	atau	bekas	dan	
tercemar	 dengan	 atau	 tanpa	 memberikan	 informasi	 secara	 lengkap	 dan	
benar	atas	barang	yang	dimaksud.	
	
Untuk	lebih	mengetahui	secara	mendalam	permasalah	etika	yang	dihadapi	oleh	
Manajemen	Sumber	Daya	Manusia,	baiknya	kita	mengetahui	konsepnya,	seperti	
yang	diuraikan	dibawah	ini	dengan	mengutip	dari	berbagai	sumber.	
	
I. PENDAHULUAN	
Etika	 berasal	 dari	 bahasa	 Yunani	 “ethos”	 yang	 berarti	 adat	
istiadat/kebiasaan	yang	baik.	Etika	merupakan	nilai-nilai,	aturan	hidup	dan	
tata	 cara	 yang	 baik	 dengan	 semua	 kebiasaan	 yang	 diikuti	 dan	 diturunkan	
dari	 seseorang	 keorang	 yang	 lain	 atau	 juga	 dari	 satu	 generasi	 kegenerasi	
yang	 lain	 yang	 terwujud	 dalam	 pola	 perilaku	 dan	 dan	 hal	 ini	 dilakukan	
secara	 berulang-ulang	 dalam	 waktu	 yang	 lama.	 Etika	 juga	 tidak	
mempersoalkan	 tentang	 keadaan	 manusia,	 melainkan	 mempersoalkan	
bagaimana	manusia	harus	bertindak	dan	beperilaku.	
Bertens,	 K	 (2000)	 mengemukakan	 bahwa	 etika	 merupakan	 nilai	 dan	
norma	 moral	 yang	 menjadi	 pedoman	 setiap	 orang	 atau	 kelompok	 dalam	
mengatur	perilaku.	Dalam	hal	ini	nilai	dan	norma	menjadi	pegangan	kepada	
setiap	individu	dalam	mengelola	prilaku	kehidupanya	demikian	juga	dengan	
suatu	kelompok	atau	suatu	organisasi.	
Franz	 Magnis	 Suseno	 (1987)	 juga	 mengemukakan	 bahwa	 Etika	
merupakan	 ilmu	 yang	 mencari	 orientasi	 atau	 ilmu	 yang	 memberikan	 arah	
dan	 pijakan	 dalam	 tindakan	 dan	 perilaku	 manusia.	 Dalam	 pengertian	 ini	
etika	 merupakan	 sebuah	 ilmu	 yang	 yang	 berkaitan	 dengan	 pedoman	 atau
arah	 kepada	 manusia	 dalam	 melakukan	 setiap	 tindakan	 dalam	 hidupnya.	
Sehingga	 dalam	 setiap	 proses	 hidupnya	 selalu	 ada	 pengingat	 ketika	 sudah	
lepas	kendali,	oleh	karena	itu	disini	etika	diartikan	sebagai	ilmu.	
H.	 A.	 Mustafa	 (1986)	 mengemukakan	 bahwa	 etika	 merupakan	 ilmu	
yang	 mengidentifikasi	 mana	 yang	 baik	 dan	 mana	 yang	 buruk	 dalam	
mengamati	 perilaku	 manusia	 sampai	 sejauh	 mana	 dapat	 diketahui	 oleh	
pikiran.	 Dalam	 pengertian	 ini	 etika	 lebih	 merujuk	 pada	 ilmu	 penelitian	
(riset)	 atau	 penyelidikan	 terkait	 dengan	 baik	 dan	 buruk	 tingkah	 laku	
seseorang.	 Sudah	 semestinya	 tingkah	 laku	 menjadi	 perhatian	 setiap	 orang	
dalam	 kehidupanya,	 mayoritas	 baik	 dan	 buruknya	 seseorang	 dapat	 dilihat	
dari	 perilaku	 yang	 dibawakanya	 atau	 diperankanya	 oleh	 dirinya	 sendiri.	
Bukan	hanya	individu	saja	menalinkan	organisasi	atau	perusahaan	pun	juga	
memiliki	etika-	etika	dalam	menjalankan	proses	bisnisnya.	Oleh	karena	itu	
etika	 menjadi	 hal	 yang	 tidak	 bisa	 diabaikan	 begitu	 saja	 oleh	 setiap	 orang	
atau	organisasi.	
Pengertian	 etika	 menurut	 para	 ahli	 –etika	 merupakan	 bagian	 utama	
filsafat	 dalam	 memahami	 bagaimana	 penilaian	 kualitas	 standar	 moral	 dan	
nilai-nilai	 terhadap	 seseorang.	 Dalam	 hal	 ini	 etika	 juga	 meliputi	 analisa	
tentang	baik	dan	buruk,	benar	dan	salah	serta	tanggung	jawab	seseorang.	
Dalam	 hal	 ini	 etika	 merupakan	 sebuah	 penilaian	 yang	 diberikan	
kepada	seseorang	atau	organisasi	terhadap	diri	atau	organisasi,	yang	mana	
nilai-nilai	 tersebut	 didasarkan	 kepada	 kebiasaan	 baik	 dan	 buruk	 yang	 ada	
dilingkungan	atau	masyarakat	tersebut	berada.	Maka	dari	itu	etika	menjadi	
sebuah	 sorotan	 yang	 patut	 untuk	 terus	 diberbaiki	 siring	 dengan	 majunya	
zaman.	Etika	juga	menjadi	sebuah	ciri	pada	diri	atau	organisasi	yang	dapat	
dilihat	 berdasarkan	 tindakan	 dan	 perbuatan	 individu	 atau	 organisasi	
tersebut.	
Manajemen	sumber	daya	manusia	memiliki	makna	yang	erat	kaitanya	
dengan	 pengelolaan	 sumber	 daya	 manusia	 (pegawai/karyawan)	 dalam	
perusahaan.	 Dalam	 hal	 ini	 SDM	 juga	 dapat	 disebut	 sebagai	 personil	 yaitu	
sebagai	aset	organisasi/perusahaan	yang	berfungsi	sebagai	modal	material	
yang	dapat	diwujudkan	menjadi	potensi	nyata	baik	secara	fisik	maupun	non	
fisik	untuk	mewujudkan	kemajuan	perusahaan/organisasi.	
Menurut	Mathis	&	Jackson	(2012)	MSDM	dapat	diartikan	sebagai	ilmu	
dan	seni	yang	mengatur	hubungan	dan	peranan	tenaga	kerja	agar	efektif	dan	
efisien	 dalam	 penggunaan	 kemampuan	 dan	 keahlian	 manusia	 untuk	 dapat	
mencapai	 tujuan	 perusahaan.	 Sedangkkan	 menurut	 Bohlander	 dan	 Snell	
(2010)	 MSDM	 adalah	 suatu	 ilmu	 yang	 mempelajari	 bagaimana	
memberdayakan	 karyawan	 dalam	 perusahaan	 untuk	 membuat	 pekerjaan,	
kelompok	 kerja,	 untuk	 mengembangkan	 para	 karyawan	 yang	 memiliki	
kemampuan	 dan	 mengidentifikasi	 suatu	 pendekatan	 untuk	 dapat	
mengembangkan	 kinerja	 karyawan	 dan	 nantinya	 dapat	 memberi	 imbalan	
pada	mereka	atas	usahanya	dalam	bekerja.	
Berdasarkan	 uraian	 diatas	 pengertian	 etika	 dan	 manajemen	 sumber	
daya	 manusia	 dapat	 diterjemahkan	 sebagai	 ilmu	 yang	 menerapkanprinsi-
prinsip	etika	terhadap	hubungan	dengan	SDM	dan	kegiatanya.	Dalam	hal	ini	
dapat	 diperjelas	 bahwasanya	 etika	 dan	 manajemen	 sumber	 daya	 manusia	
memiliki	 kaitan	 yang	 erat	 dalam	 mencapai	 sebuah	 tujuan	 organisasi.	
Manajemen	 sumber	 daya	 manusia	 yaitu	 mengelola	 dan	 mengatur	 proses
berjalanya	 sebuah	 aktifitas	 dan	 kegiatan	 yang	 dikerjakan	 dengan	
memperhatikan	 etika	 dalam	 bekerja	 dan	 tetap	 menjaga	 nilai-nilai	 dan	
norma-noram	yang	ada	dalam	organisasi,	sehingga	organisasi	akan	memiliki	
karakter	dan	budaya	yang	kuat	dalam	proses	organisasi	ataupun	bisnisnya.	
	
II. PERMULAAN	PERTUMBUHAN	MSDM	
Memasuki	 era	 perdagangan	 bebas,	 sumber	 daya	 manusia	 menjadi	
sangat	 penting	 bagi	 perusahaan	 untuk	 dapat	 bersaing	 secara	 global.	
Kemajuan	 teknologi	 yang	 semakin	 canggih	 dan	 peran	 teknologi	 informasi	
yang	 sangat	 maju	 menjadikan	 tidak	 adanya	 batas	 antara	 negara	 dan	
menciptakan	adanya	global	village.	
Dipicu	perkembangan	pesat	di	bidang	teknologi	informasi,	khususnya	
Internet,	perusahaan	telah	mengalami	transformasi	drastis,	bagaikan	sebuah	
revolusi	 industri	 baru.	 Lingkungan	 kerja	 sekarang	 ini	 ditandai	 dengan	
persaingan	 yang	 makin	 tinggi,	 yang	 disebabkan	 banyak	 faktor.	 Munculnya	
globalisasi	 di	 banyak	 bidang,	 adanya	 perubahan	 yang	 terjadi	 secara	
bersamaan	di	luar	perusahaan,	perubahan	cepat	dari	teknologi	baru,	inovasi-
inovasi	 baru	 dalam	 hal	 cara	 memproduksi,	 perubahan	 yang	 dibawa	 dari	
Internet,	 dan	 sebagainya,	 semuanya	 hal	 itu	 telah	 turut	 serta	 menentukan	
kondisi	pengelolaan	perusahaan	sekarang	ini	dan	masa	mendatang	(Rahimic	
&	Car,	2004)	
Untuk	menghadapi	kondisi	seperti	ini,	maka	modal	intelektual	menjadi	
hal	 sangat	 critical	 bagi	 kesuksesan	 sebuah	 bisnis.	 Untuk	 itu	 perusahaan	
membutuhkan	 tenaga	 SDM	 yang	 berkualitas,	 pemikir	 yang	 cerdas.	
Perusahaan	 perlu	 membangun	 suatu	 gudang	 yang	 dalam	 penuh	 talenta,	
supaya	 bisa	 berhasil	 dalam	 area	 yang	 baru	 tersebut.	 Akan	 tetapi,	
mendapatkan	 dan	 memelihara	 sumber	 daya	 yang	 bertalenta	 tinggi	
membutuhkan	lebih	dari	sekedar	membayarkan	gaji	yang	besar.	Perusahaan	
perlu	 menciptakan	 suatu	 budaya	 dan	 sistem	 reward	 untuk	 memdapatkan	
yang	 terbaik	 dari	 para	 pekerjanya.	 Kepada	 mereka	 tidak	 lagi	 ditekankan	
pendekatan	 perintah-dan-kontrol	 yang	 bersifat	 hierarkis,	 melainkan	
mengembangkan	 dengan	 baik	 sumber	 daya	 manusia	 yang	 dimiliki	 dan	
memberi	imbalan	yang	tepat	bagi	mereka	yang	berkontribusi	baik,	seakan-
akan	mereka	adalah	pemilik	dari	perusahaan	itu	sendiri	(Cascio,	2003).	
Bagian	 paling	 sentral	 menggunakan	 teknologi	 di	 dalam	 Human	
Resource	Management	adalah	Human	Resources	Information	System	(HRIS).	
Sebagai	 teknologi,	 yang	 terintegrasi	 dengan	 aktivitas	 Human	 Resource,	
pengelolaan	secara	professional	terhadap	sumber	daya	manusia	merupakan	
perbaikan	dalam	hal	merespons	waktu	dan	efisiensi	laporan	informasi	yang	
tersedia.	Ada	banyak	vendor	menawarkan	aplikasi	HRIS	yang	memuat	aneka	
manfaat	 pendataan	 pelaksanaan	 kerja,	 waktu	 dan	 laporan	 kehadiran,	
pelatihan	 dan	 pengembangan,	 pembayaran,	 rencana	 pensiun,	 dan	 survei	
karyawan.	Sistem	demikian	mudah	digunakan	untuk	memasukkan	berbagai	
aplikasi	 yang	 dapat	 diambil	 sewaktu	 diperlukan,	 seperti	 laporan	 berkala,	
rencana	 suksesi,	 rencana	 strategi,	 perencanaan	 karier,	 dan	 evaluasi	
kebijakan	dan	praktik	Human	Resource.	Dalam	hal	ini	HRIS	yang	digunakan	
sekarang	 merupakan	 alat	 bagi	 kontrol	 manajemen	 dan	 pengambilan	
keputusan,	jadi	sangat	diperlukan	dan	membantu	sekali
III. MUNCULNYA	TANTANGAN	MSDM	
Tantangan	 MSDM	 menurut	 Mathis	 dan	 Jackson	 adalah	 lingkungan	 	 yang	
mempengaruhi	perubahan	yang	signifikan	sebagai	berikut	:	
1. Perubahan	ekonomi	dan	teknologi	
2. Ketersediaan	dan	kualitas	angkatan	kerja	
3. Pertumbuhan	angkatan	kerja	tidak	tetap	
4. Persoalan	demografi	
5. Penyeimbangan	pekerjaan/keluarga	
6. Penyusunan	ulang	organisasional	dan	merger/akuisisi	
	
Pentingnya	MSDM	menurut	Fischer,	et.al	mencakup	berbagai	kegiatan	yaitu	:	
1. Staffing/Human	Resource	Planning:	Perencanaan	Sumber	Daya	Manusia.	
2. Organization/Employee	 Development	 :	 Pengembangan	 Pegawai/	
Organisasi.	
3. Compensation/Employee	Relations:	Hubungan	Pegawai	atau	Karyawan/	
Kompenasi.	
4. Employee	Support	:	Dukungan	Pegawai.	
5. Legal	Reqruitments/Compliance	:	Rekrutmen	Legal/Keluhan.	
6. Labor/Union	Relations	:	Serikat/Organisasi	Buruh	
7. Policy	Adherence	:	Kebijakan	
8. Administrative	Services	:	Pelayanan	Administrasi.	
	
MSDM	memberikan	kontribusi	efectivitas	organisasi	yang	mencakup	sebagai	
berikut	(Jhon	Ivancevich)	:	
	
1. Membantu	organisasi	dalam	mencapai	tujuan	
2. Memperkerjakan	 keterampilan	 dan	 kemampuan	 tenaga	 kerja	 secara	
efisien.	
3. Memenuhi	organisasi	dalam	hal	pegawai	yang	terlatih	dan	termotivasi.	
4. Meningkatkan	 kepuasan	 kerja	 pegawai	 secara	 penuh	 dan	 aktualisasi	
diri.	
5. Mengkomunikasikan	kebijakan	SDM	kepada	semua	pegawai/karyawan.	
6. Membantu	 dalam	 memelihara	 kebijakan	 etika	 dan	 perilaku	 tanggung	
jawab	sosial.	
7. Mengelola	perubahan	terhadap	keunggulan	yang	saling	menguntungkan	
dari	individu,	kelompok,	perusahaan	dan	masyarakat.	
	
Dalam	 uraian	 Luis	 Gomes	 Mejia,	 R,	 David	 Balkin	 dan	 Robert	 Cardy	 dalam	
buku	 Managing	 Human	 Resource	 dijelaskan	 bahwa	 tantangan	 dalam	
manajemen	 sumberdaya	 manusia	 yang	 dihadapi	 oleh	 perusahaan	 terfokus	
pada	 tantangan	 lingkungan	 (environmental	 challenges),	 organisasi	
(organizational	challenges)	dan	individu	(individual	challenges).	
	
1. Tantangan	Lingkungan	
Tantangan	 lingkungan	 adalah	 kekuatan	 eksternal	 yang	 mempengaruhi	
perusahaan.	 Mereka	 mempengaruhi	 kinerja	 organisasi	 tetapi	 sebagian	
besar	di	luar	kendali	manajemen.		
a. Perubahan	secara	cepat
Jika	 Perusahaan	 ingin	 bertahan	 hidup	 dan	 sejahtera,	 mereka	 harus	
beradaptasi	 dengan	 perubahan	 cepat	 dan	 efektif.	 Berikut	 adalah	
beberapa	 contoh	 bagaimana	 kebijakan	 SDM	 dapat	 membantu	 atau	
menghalangi	suatu	perusahaan	bersaing	dengan	perubahan	eksternal	
seperti	kota	perusahaan	baru	dan	pengelolaan	stres.	
b. Revolusi	internet	
Pertumbuhan	 dramatis	 Internet	 dalam	 beberapa	 tahun	 terakhir	
mungkin	 merupakan	 satu-satunya	 yang	 paling	 penting	 yang	
mempengaruhi	 tren	 lingkungan	 organisasi	 dan	 praktik	 SDM	
perusahaan.	 Internet	 memiliki	 dampak	 meluas	 pada	 bagaimana	
organisasi	mengelola	SDM,	sebagai	contoh	berikut	menunjukkan:		
i. Kebutuhan	keterampilan	komunikasi	tertulis	yang	lebih	besar.		
ii. Pengelolaan	informasi	yang	berlebih.		
iii. Hambatan	 pasar	 tenaga	 kerja	 (Internet	 menciptakan	 pasar	
tenaga	kerja	terbuka	di	mana	informasi	tentang	calon	karyawan	
dan	perusahaan	tersedia	pada	basis	global	dan	dapat	diperoleh	
dengan	cepat	dan	murah)	
iv. Menggunakan	pembelajaran	online.		
v. Mengaktifkan	SDM	untuk	fokus	pada	manajemen.		
c. Keanekaragaman	tenaga	kerja	
d. Globalisasi	
Salah	satu	tantangan	yang	dihadapi	perusahaan-perusahaan	AS	saat	
mereka	 memasuki	 dasawarsa	 abad	 dua	 puluh	 adalah	 bagaimana	
bersaing	 dengan	 perusahaan	 asing,	 baik	 dalam	 negeri	 maupun	 luar	
negeri.	 Banyak	 implikasi	 dari	 ekonomi	 global	 untuk	 MSDM.	 Berikut	
adalah	beberapa	contoh:		
i. Budaya	Perusahaan	Global	
ii. Perekrutan	Global	
iii. Metamorfosis	Industri		
iv. Aliansi	Global		
v. Tenaga	Kerja	Virtual	
e. Peraturan	
Perundang-undangan	 dapat	 membedakan	 antara	 publik	 dan	
organisasi	 sektor	 swasta.	 (Sektor	 publik	 adalah	 istilah	 lain	 untuk	
lembaga-lembaga	pemerintahan;	sektor	swasta	mengacu	pada	semua	
jenis	organisasi	lain).	
f. Perkembangan	kerja	dan	peran	keluarga	
Proporsi	keluarga	karier	ganda,	di	mana	kedua	istri	dan	suami	(atau	
keduanya)	bekerja,	meningkat	setiap	tahun.	
g. Kekurangan	keterampilan	dan	kebangkitan	sektor	jasa	
Perluasan	lapangan	kerja	sektor	jasa	terkait	dengan	sejumlah	faktor,	
termasuk	perubahan	dalam	selera	dan	preferensi	konsumen,	hukum	
dan	perubahan	peraturan,	kemajuan	ilmu	pengetahuan	dan	teknologi	
yang	 telah	 menghilangkan	 banyak	 pekerjaan	 manufaktur,	 dan	
perubahan	 dalam	 cara	 bisnis	 diatur	 dan	 dikelola.	 Bahkan	 sekarang,	
banyak	perusahaan	mengeluh	bahwa	pasokan	tenaga	kerja	terampil	
semakin	berkurang	dan	bahwa	mereka	harus	menyediakan	karyawan	
mereka	dengan	pelatihan	dasar	untuk	menutupi	kekurangan	sistem	
pendidikan	 publik.	 Di	 samping	 seleksi	 karyawan,	 semakin	 banyak
organisasi	 pekerjaan	 mengandalkan	 simulasi	 untuk	 menguji	 "soft	
skill"	yang	diperlukan	untuk	sukses	di	lingkungan	pelayanan	(seperti	
penilaian	 suara	 dalam	 situasi	 ambigu,	 kemampuan	 untuk	
berhubungan	 dengan	 beragam	 kelompok	 orang,	 dan	 penanganan	
efektif	marah	atau	kecewa	pelanggan.	
h. Bencana	alam	
	
2. Tantangan	Organisasi	
Tantangan	 organisasi,	 memperhatikan	 mengenai	 masalah-masalah	
internal	perusahaan.	
a. Posisi	kompetitif:	biaya,	kualitas,	dan	kemampuan	khusus	
i. Pengendalian	 biaya.	 Sistem	 kompensasi	 yang	 menggunakan	
strategi	reward	yang	inovatif	untuk	mengendalikan	biaya	tenaga	
kerja	dapat	membantu	pertumbuhan	perusahaan.	
ii. Meningkatkan	 kualitas.	 Banyak	 perusahaan	 telah	 menerapkan	
manajemen	 mutu	 total	 (TQM)	 yang	 inisiatif,	 dirancang	 untuk	
meningkatkan	kualitas	semua	proses	yang	mengarah	ke	produk	
akhir	atau	jasa.		
iii. Menciptakan	 kemampuan	 khas.	 Cara	 ketiga	 untuk	 memperoleh	
keunggulan	kompetitif	adalah	dengan	menggunakan	orang-orang	
dengan	 kemampuan	 khusus	 untuk	 menciptakan	 kemampuan	
dalam	hal	tertentu	dalam	bisnis.	
b. Desentralisasi	
Organisasi	umumnya	mensentralisasi	fungsi	utama	dalam	satu	lokasi	
yang	berfungsi	sebagai	pusat	komando	perusahaan.	Namun,	topdown	
bentuk	 tradisional	 organisasi	 digantikan	 oleh	 desentralisasi,	 yang	
mentransfer	tanggung	jawab	dan	wewenang	pengambilan	keputusan	
dari	 kantor	 pusat	 bagi	 orang-orang	 dan	 lokasi	 dekat	 dengan	 situasi	
yang	menuntut	perhatian.	
c. Perampingan	
Periodik	 penurunan	 tenaga	 kerja	 perusahaan	 untuk	 meningkatkan	
lini	dasar-sering	disebut	perampingan	standar	menjadi	praktik	bisnis,	
bahkan	 di	 antara	 perusahaan	 yang	 pernah	 legendaris	 mereka	
menerapakan	kebijakan	"tidak	PHK",	salah	satu	penyebabnya	adalah	
Globalisasi.	
d. Restruktur	organisasi	
Organisasi-organisasi	 tinggi	 yang	 mempunyai	 banyak	 tingkat	
manajemen	 menjadi	 datar	 karena	 perusahaan	 mengurangi	 jumlah	
orang	 antara	 kepala	 eksekutif	 (CEO)	 dan	 karyawan	 peringkat	
terendah	 dalam	 upaya	 untuk	 menjadi	 lebih	 kompetitif.	 Sering	 kali	
merger	 gagal	 karena	 budaya	 dan	 sistem	 SDM	 dari	 perusahaan-
perusahaan	yang	terlibat	tidak	menyatu.	Demikian	pula,	merger	dan	
bentuk-bentuk	 lain	 hubungan	 interorganisasional	 memerlukan	
campuran	 sukses	 dalam	 struktur	 organisasi,	 praktek	 manajemen,	
teknis	keahlian,	dan	sebagainya.	
e. Mengelola	diri	dalam	kerja	tim	
Sistem	tradisional	di	mana	karyawan	individu	melapor	kepada	atasan	
tunggal	 (yang	 mengawasi	 kelompok	 tiga	 sampai	 tujuh	 bawahan)	
sedang	diganti	di	beberapa	organisasi	oleh	tim	sistem	swakelola.
f. Perkembangan	usaha	kecil	
Menurut	 Administrasi	 Usaha	 kecil	 US	 (SBA),	 definisi	 usaha	 kecil	
tergantung	 pada	 industri	 yang	 	 beroperasi.	 Sebagai	 contoh,	 untuk	
dapat	 dianggap	 "kecil"	 oleh	 SBA,	 sebuah	 perusahaan	 manufaktur	
dapat	memiliki	maksimum	500	sampai	1.500	karyawan	(tergantung	
pada	 jenis	 manufaktur).	 Dalam	 grosir,	 sebuah	 perusahaan	 dianggap	
kecil	jika	jumlah	karyawannya	tidak	melebihi	100.			
g. Budaya	organisasi	
Istilah	budaya	organisasi	mengacu	kepada	asumsi-asumsi	dasar	dan	
keyakinan	 bersama	 oleh	 anggota	 suatu	 organisasi.	 Kepercayaan	 ini	
beroperasi	 sadar	 dan	 menetapkan	 dasar	 "yang	 dibenarkan"	 mode	
sebuah	 pandangan	 organisasi	 itu	 sendiri	 dan	 lingkungannya.	 Unsur	
kunci	budaya	organisasi	adalah:		
i. Pengamatan	keteraturan	perilaku.		
ii. Norma-norma	yang	berkembang	dalam	kelompok	kerja	
iii. Nilai-nilai	yang	dominan	yang	didukung	oleh	sebuah	organisasi	
iv. Filosofi	 yang	 menuntun	 kebijakan	 organisasi	 terhadap	
karyawan	dan	pelanggan.		
v. Aturan	permainan	untuk	bersosialisasi	di	dalam	organisasi	
vi. Perasaan	atau	iklim	yang	disampaikan	dalam	sebuah	organisasi	
h. Teknologi	
Teknologi	 ditambah	 dengan	 munculnya	 internet,	 memiliki	 banyak	
efek	pada	Perusahaan	secara	khusus:		
i. Munculnya	telecommuting	
ii. Etika	dari	penggunaan	data	yang	tepat	
iii. Pemantauan	Electronic	
iv. Pengujian	Secara	Medik	
v. Peningkatan	Egalitarianisme	
i. Keamanan	internal	
Selain	 pemeriksaan	 latar	 belakang,	 departemen	 SDM	 semakin	
meningkatkan	 keterlibatan	 dalam	 rincian	 keamanan	 dengan	
memindai	 mata	 pekerja	 dan	 sidik	 jari	 untuk	 identifikasi	 positif,	
mempekerjakan	 penjaga	 bersenjata	 untuk	 fasilitas	 patroli,	
mengidentifikasi	 karyawan	 yang	 mungkin	 berpotensi	 ancaman	
kekerasan,	dan	bahkan	bercak	mata-mata	potensial.	
j. Keamanan	data	
Keamanan	 data	 tidak	 hanya	 masalah	 khusus	 ahli	 komputer,	 tetapi	
juga	harus	melibatkan	kebijakan	SDM	untuk	mencegah	yang	memiliki	
akses	ke	informasi	sensitif	dan	sistem	pemantauan	untuk	mencegah	
penyalahgunaan	oleh	manajer	dan	karyawan.	
k. Outsourching	
Banyak	 perusahaan	 besar	 sekarang	 bekerja	 sekali	 dilakukan	
perubahan	secara	internal	ke	luar	kontak	pemasok	dan	diterima	oleh	
seluruh	partisipan,	sebuah	proses	yang	disebut	outsourcing.	Motivasi	
sederhana:	 Outsourcing	 menghemat	 uang.	 Meskipun	 sering	
membantu	 perusahaan	 memangkas	 biaya,	 karyawan	 mungkin	
menghadapi	PHK	ketika	pekerjaan	mereka	adalah	beralih	ke	penawar	
terendah.
3. Tantangan	Individu	
Tantangan	individual	ini	hampir	selalu	mencerminkan	apa	yang	terjadi	di	
organisasi	yang	lebih	besar.	
a. Mencocokkan	orang	dan	organisasi	
Penelitian	 menunjukkan	 bahwa	 strategi	 SDM	 paling	 berkontribusi	
terhadap	 kinerja	 perusahaan	 ketika	 perusahaan	 menggunakan	
strategi	ini	untuk	menarik	dan	mempertahankan	jenis	karyawan	yang	
paling	 sesuai	 dengan	 budaya	 perusahaan	 dan	 tujuan	 bisnis	 secara	
keseluruhan.	
b. Etika	dan	tanggung	jawab	sosial	
Sebuah	 perusahaan	 yang	 latihan	 tanggung	 jawab	 sosial	 berupaya	
menyeimbangkan	komitmen-tidak	hanya	untuk	para	investor,	tetapi	
juga	 untuk	 para	 karyawan,	 yang	 pelanggan,	 bisnis	 lain,	 dan	
kontinuitas	masyarakat	di	mana	beroperasi.	
c. Produktivitas	
Produktivitas	 adalah	 mengukur	 nilai	 berapa	 banyak	 karyawan	
individu	menambah	barang	atau	organisasi	jasa	yang	menghasilkan.	
Semakin	 besar	 output	 per	 individu,	 semakin	 tinggi	 produktivitas	
organisasi.	Dari	perspektif	SDM,	produktivitas	karyawan	dipengaruhi	
oleh	 kemampuan,	 motivasi,	 dan	 kualitas	 kehidupan	 kerja.	
Kemampuan	 karyawan,	 kompetensi	 dalam	 melakukan	 pekerjaan,	
dapat	ditingkatkan	melalui	proses	perekrutan	dan	penempatan	yang	
memilih	 individu	 terbaik	 untuk	 pekerjaan.	 Dapat	 juga	 ditingkatkan	
melalui	pelatihan	dan	program	pengembangan	karir	dirancang	untuk	
mempertajam	 karyawan	 keterampilan	 dan	 menyiapkan	 mereka	
untuk	 tambahan	 tanggungjawabnya.	 Motivasi	 mengacu	 pada	
keinginan	seseorang	untuk	melakukan	pekerjaan	terbaik	atau	untuk	
mengerahkan	 upaya	 maksimal	 untuk	 melakukan	 tugas-tugas	 yang	
ditugaskan.	 Kualitas	 tinggi	 kehidupan	 kerja	 berhubungan	 dengan	
pekerjaan	kepuasan,	yang	pada	gilirannya	merupakan	prediktor	kuat	
ketidakhadiran	dan	penggantian.	
d. Pemberdayaan	
Banyak	 karyawan	 perusahaan	 telah	 mengurangi	 ketergantungan	
pada	atasan	dan	ditempatkan	lebih	penekanan	pada	kontrol	individu	
(dan	 tanggung	 jawab	 untuk)	 kerja	 yang	 perlu	 dilakukan.	 Proses	 ini	
telah	diberi	label	pemberdayaan	karena	transfer	itu	arah	dari	sumber	
eksternal	 (biasanya	 langsung	 supervisor)	 ke	 sumber	 internal	
(individu	 keinginan	 sendiri	 untuk	 melakukan	 kinerja	 yang	 baik).	
Tujuan	 pemberdayaan	 adalah	 didapat	 terdiri	 dari	 antusias,	
berkomitmen	orang-orang	yang	melakukan	pekerjaan	mereka	cakap	
karena	 mereka	 percaya	 di	 dalamnya	 dan	 menikmati	 melakukannya	
(Kontrol	internal).	Pemberdayaan	dapat	mendorong	karyawan	untuk	
menjadi	 kreatif	 dan	 untuk	 mengambil	 risiko,	 yang	 merupakan	
komponen	 utama	 yang	 dapat	 memberikan	 keunggulan	 kompetitif	
perusahaan	dalam	lingkungan	yang	cepat	berubah.	
e. Ketidakamanan	pekerjaan	
Kebanyakan	 pekerja	 tidak	 bisa	 mengandalkan	 pekerjaan	 tetap	 dan	
promosi	 teratur.	 Karyawan,	 merasakan	 ketidakamanan	 dalam
pekerjaan	merupakan	sumber	utama		stres	dan	dapat	mengakibatkan	
penurunan	kinerja	dan	produktivitas.	
	
Selain	 itu,	 tantangan	 dalam	 Manajemen	 Sumber	 Daya	 Manusia	 juga	 dapat	
dibagi	atas	dua	berdasarkan	lingkungan	perusahaan,	yaitu:	faktor	eksternal	
dan	faktor	internal.	
	
1. Faktor	Eksternal	
Faktor	 lingkungan	 atau	 keadaan	 yang	 bersumber	 dari	 luar	
organisasi/perusahaan	 yang	 dapat	 menghambat	 usaha	 peningkatan	
fungsi	 sumber	 daya	 manusia	 yang	 mendukung	 tercapainya	 tujuan	
organisasi.	Faktor	tersebut	adalah:	
a. Angkatan	kerja	
Angkatan	kerja	merupakan	kelompok	individu	dari	luar	yang	menjadi	
pekerja	 dalam	 organisasi.	 Kemampuan	 dari	 tenaga	 kerja	 organisasi	
menentukan	seberapa	besar	organisasi	dapat	meraih	misinya.	Sejak	
tenaga	 kerja	 baru	 dipekerjakan	 dari	 luar	 organisasi,	 angkatan	 kerja	
dipertimbangkan	 sebagai	 faktor	 lingkungan	 eksternal.	 	 Angkatan	
kerja	 selalu	 berubah	 dan	 pergantian	 ini	 menimbulkan	 perubahan	
angkatan	 kerja	 dalam	 organisasi.	 	 Perubahan	 ini	 meliputi	 ras,	 jenis	
kelamin/gender,	usia,	nilai	dan	norma	budaya.	
b. Legal	consideration	
Masalah	 signifikan	 lain	 yang	 mempengaruhi	 sumber	 daya	 manusia	
berhubungan	 dengan	 undang-undang	 (Peraturan	 Daerah)	 lokal	
adalah	 tentang	 peluang	 kerja	 yang	 sama	 (equal	 employment	
opportunity).	 	 Untuk	 menghindari	 masalah	 ras,	 warna	 kulit,	 agama,	
jenis	 kelamin	 atau	 negeri	 asal	 maka	 dibentuk	 suatu	 badan/komisi	
untuk	menangani	masalah	tersebut.		Equal	Employment	Opportunity	
Comission	 merupakan	 komisi	 yang	 diberi	 kuasa	 untuk	 menyelidiki	
keluhan-keluhan	 diskriminasi	 pekerjaan	 dan	 menggugat	 atas	 nama	
pihak	 yang	 mengeluh.	 	 Masalah	 hukum,	 keputusan	 pengadilan	 dan	
tindakan	afirmatif	(executive	order)	berakibat	pada	aktivitas	sumber	
daya	manusia.	
c. Persaingan	
Suatu	 organisasi	 harus	 mendapatkan	 lebih	 banyak	 pelanggan	 dan	
harus	mengalahkan	pesaingnya	dalam	memasuki	dan	memenangkan	
pasar	 yang	 sedang	 berkembang.	 	 Cara	 	 manapun	 yang	 digunakan	
organisasi	 harus	 menganalisis	 pesaing	 dalam	 menetapkan	 strategi	
pemasaran	 yang	 terarah	 dalam	 rangka	 memberikan	 kepuasan	 yang	
lebih	besar	kepada	pelanggan.	
d. Konsumen	
Konsumen	menukarkan	sumber	daya	yang	pada	umumnya	berbentuk	
uang	dengan	produk	dan	jasa	organisasi.	Konsumen	bisa	terdiri	dari	
lembaga	 seperti	 sekolah,	 rumah	 sakit	 atau	 kantor	 pemerintah,	 atau	
organisasi	lain	seperti	kontraktor,	distributor,	pabrik	atau	individual.	
e. Teknologi	
Teknologi	adalah	pengetahuan,	peralatan,	dan	teknik	yang	digunakan	
untuk	 mengubah	 bentuk	 masukan	 (bahan	 baku,	 informasi,	 dan	
sebagainya)	 menjadi	 keluaran	 (produk	 dan	 jasa).	 	 Perubahan
teknologi	 dapat	 membantu	 organisasi	 untuk	 menyediakan	 produk	
yang	lebih	baik	atau	menghasilkan	produk	secara	lebih	efisien.	
f. Politik	
Variabel	 unsur	 politik	 termasuk	 undang-undang,	 peraturan,	 dan	
keputusan	pemerintah	yang	memimpin	dan	mengatur	perilaku	usaha.	
Banyak	 peraturan	 dan	 perundang-undangan	 yang	 memengaruhi	
organisasi	dihasilkan	melalui	proses	politik.	
g. Ekonomi	
Kondisi	 ekonomi	 secara	 umum	 sangat	 menentukan	 keberhasilan	
organisasi.	Upah,	harga	yang	ditetapkan		oleh	pemasok	dan	pesaing,	
serta	kebijakan	fiskal	pemerintah	akan	memengaruhi	biaya	produksi	
barang	dan	penawaran	jasa	serta	kondisi	pasar	tempat	kita	menjual.	
	
2. Faktor	Internal	
Faktor	 lingkungan	 atau	 keadaan	 yang	 bersumber	 dari	 dalam	
organisasi/perusahaan	 sendiri	 yang	 dapat	 menghambat	 usaha	
peningkatan	fungsi	sumber	daya	manusia	untuk	mendukung	tercapainya	
tujuan	organisasi.	Faktor	tersebut	antara	lain:	
a. Misi	
Jika	 suatu	 organisasi	 atau	 perusahaan	 tidak	 mempunyai	 misi	 atau	
maksud	keberadaan	maka	mereka	tidak	akan	mempunyai	eksistensi.	
Misi	 identitas	 bisnis	 biasanya	 memproduksi	 dan	 atau	
mendistribusikan	 barang/jasa	 ekonomis.	 Keberadaan	 misi	 terhadap	
departemen	 sumber	 daya	 manusia	 minimal	 harus	 mencerminkan	
tujuan	adanya	kebutuhan	sumber	daya	manusia	akan	individu	yang	
memiliki	nilai	potensial	dan	kompetitif.	
b. Kebijakan	
Kebijakan	 juga	 merupakan	 rencana	 karena	 merupakan	 pernyataan	
atau	pemahaman	umum	yang	membantu	mengarahkan	pengambilan	
keputusan.	 	 Seringkali	 kebijakan	 merupakan	 pernyataan	 yang	 tidak	
tertulis.	
c. Budaya	perusahaan	
Budaya	 perusahaan	 merupakan	 sistem	 dari	 nilai-nilai	 dan	
kepercayaan	 yang	 disepakati	 bersama	 yang	 memberi	 arti	 pada	
anggota	 dari	 organisasi	 tersebut	 dan	 aturan-aturan	 yang	 berlaku.	
Budaya	 organisasi	 dapat	 dipandang	 sebagai	 norma	 dari	 perilaku,	
nilai-nilai,	 filosofi,	 ritual,	 adat	 dan	 simbol.	 Budaya	 akan	 mengalami	
pergeseran	dari	waktu	ke	waktu.	
d. Pemegang	saham	dan	dewan	direksi	
Pemilik	saham	disebut	pemegang	saham.	Struktur	organisasi	publik	
yang	 besar	 memungkinkan	 pemegang	 saham	 untuk	 memengaruhi	
organisasi	dengan	menggunakan	hak	suara.	
e. Serikat	pekerja	
Tingkat	 upah,	 keuntungan	 dan	 kondisi	 kerja	 dari	 jutaan	 pekerja	
merupakan	 cerminan	 keputusan	 yang	 dibuat	 oleh	 manajemen	 dan	
serikat	 pekerja	 secara	 bersama-sama.	 Serikat	 pekerja	 adalah	
kelompok	 karyawan	 yang	 bersama-sama	 mewujudkan	 kesepakatan	
secara	kolektif.	
f. Sistem	informasi
Kualitas	 informasi	 akan	 memengaruhi	 kualitas	 kontribusi	
departemen	 sumber	 daya	 manusia	 yang	 digunakan	 dalam	
pengambilan	keputusan	personalia.	
g. Perbedaan	individu	karyawan	
Masing-masing	individu	memiliki	perbedaan	satu	sama	lain,	seperti	
berbeda	 karakter,	 sifat,	 fisik,	 intelegensi,	 bakat,	 kemampuan,	 nalar,	
kepribadian	 dan	 ego.	 	 Perbedaan	 ini	 hendaknya	 diperhatikan	 oleh	
manajemen	 dalam	 melaksanakan	 kegiatan-kegiatan	 perencanaan	
sumber	daya	manusia,	penilaian	prestasi	kerja,	perencanaan	karier,	
dan	administrasi	sumber	daya	manusia	pada	umumnya.	
	
	
IV. PERAN	MSDM	DALAM	MENCIPTAKAN	ORGANISASI	YANG	BERETIKA	
Manajer	 SDM	 dapat	 membantu	 mendorong	 budaya	 etis,	 namun	 itu	
berarti	 lebih	 darisekedar	 menempelkan	 poster-poster	 kode	 perilaku	 di	
dinding.	 Untuk	 itu,	 karena	 pekerjaan	 utama	 para	 profesional	 SDM	 adalah	
berhubungan	 dengan	 orang,	 mereka	 harus	 membantu	 memperkenalkan	
praktik-praktik	etis	ke	dalam	budaya	perusahaan.	Mereka	perlu	membantu	
membangun	 lingkungan	 dimana	 para	 karyawan	 diseluruh	 penjuru	
organisasi	 bekerja	 untuk	 memperkecil	 kesenjanga	 etis.	 Perilaku	 etis	 dari	
orang-orang	 dalam	 SDM	 bergerak	 jauh	 dalam	 membangun	 kredibilitas	
organisasi	secara	keseluruhan.	
Ada	dua	bidang	dimana	para	profesional	SDM	bisa	memiliki	pengaruh	
besar	 pada	 etika	 dan	 dengannya	 budaya	 perusahaan.	 Bidang-bidang	
tersebut	 adalah	 tata	 kelola	 perusahaan	 (corporate	 governance)	 dan	
kompensasi	 eksekutif.	 SDM	 harus	 meninjau	 kembali	 dan	 mempertegas	
kebijakan-kebijakan	 tata	 kelola	 organisasi	 dan	 metode-metode	
implementasinya	 untuk	 memastikan	 tingkatan	 yang	 tinggi	 dari	 integritas	
dan	 efektivitas	 eksekutif.	 Seluruh	 karyawan	 harus	 tahu	 apa	 yang	 etis	 dan	
tidak	etis	dalam	bidang	operasi	mereka	yang	spesifik.	Bidang	kedua	dimana	
SDM	 harus	 berfokus	 adalah	 kompensasi	 eksekutif.	 Mungkin	 dalam	 bidang	
kompensasilah	 para	 eksekutif	 SDM	 bisa	 memiliki	 pengaruh	 terbesar	 pada	
perilaku	perusahaan.	
Profesional	 HR	 juga	 menyarankan	 strategi	 untuk	 meningkatkan	
komitmen	 karyawan	 di	 organisasi.	 Hal	 ini	 dimulai	 dengan	 cara	 merekrut	
orang	 yang	 tepat	 untuk	 posisi	 yang	 tepat	 sesuai	 kualifikasinya.	 Setelah	
seorang	 diangkat	 sebagi	 karyawan,	 maka	 ia	 harus	 berkomitmen	 untuk	
pekerjaan	mereka	dan	harus	selalu	merasa	tertantang	oleh	manajer	mereka	
sepanjang	tahun.	
Sebuah	 tim	 HR	 membantu	 bisnis	 mengembangkan	 keunggulan	 yang	
kompetitif,	 dalam	 rangka	 membangun	 kapasitas	 perusahaan	 sehingga	
mampu	 menawarkan	 produk/jasa	 yang	 terbaik	 kepada	 pelanggan.	 Untuk	
membangun	sumber	daya	efektif,	perusahaan	swasta	selalu	bersaing	dalam	
mendapatkan	 orang-orang	 berbakat.	 Mereka	 sebut	 sebagai	 war	 of	 talent,	
yaitu	 bagaimana	 mempertahankan	 karyawan	 dan	 membantu	 mereka	
tumbuh	dan	memberikan	komitmen	dalam	jangka	panjang.	
1. Mitra	Strategis	
Di	 organisasi	 modern,	 dalam	 rangka	 menjamin	 kelangsungan	
hidup	mereka	dan	kemampuan	untuk	berkontribusi,	Manajer	HR	perlu
menganggap	diri	mereka	sebagai	mitra-	mitra	strategis.	Dalam	peran	ini,	
orang	HR	memberikan	kontribusi	untuk	pengembangan	dan	mencetak	
prestasi	dari	seluruh	rencana	bisnis	dan	tujuan	organisasi.	Tujuan	bisnis	
HR	 dibentuk	 untuk	 mendukung	 pencapaian	 rencana	 dan	 tujuan	 bisnis	
secara	keseluruhan	.	
Ketika	 profesional	 HR	 selaras	 dengan	 bisnis,	 setiap	 komponen	
personil	 organisasi	 akan	 berpikir	 tentang	 bagaimana	 menjadi	
kontributor	 strategis	 untuk	 bisnis	 yang	 sukses.Untuk	 menjadi	 mitra	
bisnis	yang	sukses,	anggota	staf	HR	harus	berpikir	seperti	orang-orang	
bisnis,	 tahu	 keuangan	 dan	 akuntansi	 dan	 dapat	 diandalkan	 serta	
bertanggung	 jawab	 atas	 pengurangan	 biaya	 dan	 pengukuran	 semua	
program	dan	proses	HR.	(Anda	dapat	mempelajari	Accounting	for	non	
accountant	people)	
Tidak	 cukup	 untuk	 meminta	 kursi	 di	 meja	 Eksekutif;	 orang	 HR	
harus	 membuktikan	 bahwa	 mereka	 memiliki	 bisnis	 yang	 cerdas	
sehingga	perlu	duduk	di	sana.	Lebih	banyak	berhubungan	dengan	peran	
strategis	HR,	Bagaimana	melakukan	perencanaan	strategis	sumber	daya	
manusia.	 Mengembangkan	 sebuah	 rencana	 bisnis	 di	 departemen	 HRD,	
Menciptakan	nilai	tambah	bagi	fungsi	SDM.	
2. Advokat	Bagi	Karyawan	
Sebagai	 sponsor	 karyawan	 atau	 advokat,	 manajer	 memainkan	
peran	 integral	 dalam	 keberhasilan	 organisasi.	 Advokasi	 ini	 meliputi	
keahlian	dalam	membuat	lingkungan	kerja	di	mana	orang	akan	memilih	
termotivasi,	berkontribusi,	dan	bahagia.	Mengembangkan	metode	yang	
efektif	 dalam	 menetapkan	 tujuan,	 komunikasi	 dan	 pemberdayaan	
melalui	 tanggung	 jawab,	 membangun	 rasa	 kepemilikan	 dari	 karyawan	
kepada	organisasi.	
Profesional	 HR	 membantu	 membangun	 budaya	 organisasi	 dan	
iklim	 di	 mana	 orang-	 orang	 memiliki	 kompetensi,	 kepedulian	 dan	
komitmen	untuk	melayani	pelanggan	dengan	baik.	Dalam	peran	ini,	HR	
manager	menyediakan	keseluruhan	strategi	manajemen	bakat,	peluang	
pengembangan	 karyawan,	 program-program	 bantuan	 bagi	 karyawan,	
strategi	 berbagi	 keuntungan	 (profit	 sharing)	 strategi,	 intervensi	
pengembangan	 organisasi,	 proses	 pemecahan	 masalah	 ketika	
menangani	keluhan	karyawan	dan	ruang	komunikasi	yang	dijadwalkan	
secara	 rutin.	 (Anda	 dapat	 mempelajari	 beberapa	 hal	 diantaranya	
Strategic	 competency	 profiling,	 Total	 talent	 management	 strategy,	
Compensation	and	benefit	system	(Using	3P	concept))	
3. Agen	Perubahan	
Evaluasi	 terhadap	 efektivitas	 organisasi	 yang	 dilakukan	 secara	
konstan	 menghasilkan	 kebutuhan	 untuk	 para	 HR	 menjadi	 agen	
perubahan.	 Baik	 pengetahuan	 dan	 kemampuan	 untuk	 melakukan	
strategi	perubahan	membuat	professional	HR	lebih	dihargai.	Memahami	
bagaimana	 menghubungkan	 perubahan	 dengan	 kebutuhan	 strategis	
organisasi	akan	meminimalkan	resistansi	atau	ketidakpuasan	karyawan	
pada	rencana	perubahan.	
Pengembangan	 organisasi,	 memberikan	 tantangan	 kepada	
profesional	 HR.	 Secara	 sadar	 dengan	 pengembangan	 organisasi	 akan	
membantu	 menciptakan	 budaya	 organisasi	 yang	 tepat,	 memastikan
kepuasan	karyawan,	dan	mengukur	hasil	dari	inisiatif	organisasi	sebagai	
advokasi	 untuk	 karyawan.	 Profesional	 HR	 berkontribusi	 kepada	
organisasi	dengan	mengukur	secara	berkala	fungsi	SDM	di	organisasi.	Ia	
juga	 merupakan	 agen	 perubahan	 bagi	 departemen	 lain.	 Untuk	
mempromosikan	 kesuksesan	 pada	 organisasinya,	 ia	 mengidentifikasi	
visi	 misi,	 nilai,	 tujuan	 dan	 rencana	 kerja.	 Yang	 akhirnya,	 ia	 membantu	
menentukan	 langkah-langkah	 seberapa	 baik	 organisasi	 dikatakan	
berhasil.	
	
V. BUDAYA	PERUSAHAAN	
Pada	umumnya	budaya	berada	di	bawah	ambang	sadar,	karena	budaya	
itu	 melibatkan	 tentang	 bagaimana	 seseorang	 melihat,	 berpikir,	 bertindak,	
dan	merasakan	serta	bereaksi	(Kreitner	and	Kinicki).	Teori	ini	menyatakan,	
budaya	 organisasi	 merupakan	 pola	 dasar	 asumsi	 untuk	 menciptakan,	
menemukan,	 atau	 pengembangan	 kelompok	 dengan	 belajar	 untuk	
mengadaptasi	dari	luar	serta	mengintegrasikannya	ke	dalam	organisasi,	apa	
yang	akan	dikerjakan	secara	baik	serta	konsisten	dan	valid,	dan	juga	sebagai	
acuan	bagi	karyawan	baru	untuk	mengoreksi	sebagai	penerimaan,	pikiran,	
dan	 perasaannya	 di	 dalam	 hubungannya	 dengan	 semua	 permasalahan	
secara	rinci	dan	detail.	
Jennifer	dan	Gareth	menyatakan,	konsep	dari	suatu	budaya	organisasi	
adalah	 informalisasi	 dari	 satuan	 nilai	 dan	 norma	 sebagai	 alat	 kontrol	 bagi	
langkah-langkah	 karyawan	 dan	 kelompoknya	 di	 dalam	 organisasi	 untuk	
berinteraksi	 secara	 agresif,	 cepat,	 dan	 mudah	 dengan	 yang	 lainnya,	 serta	
dengan	orang	di	luar	organisasi	sebagai	pelanggan	atau	pemasok.	
Jusuf	Udaya	mengemukakan	bahwa:	“Budaya	organisasi	sebagai	nilai-
nilai	dominan	yang	disebarluaskan	dalam	organisasi	yang	dijadikan	filosofi	
kerja	 karyawan	 yang	 menjadi	 panduan	 bagi	 kebijakanorganisasi	 dalam	
mengelola	karyawan	dan	konsumen”.	
Robbin	 menyatakan	 bahwa	 budaya	 organisasi	 merupakan	 perekat	
sosial	 yang	 mengikat	 anggota-anggota	 organisasi	 secara	 bersama-sama	
melalui	 nilai-nilai	 bersama,	 norma-norma	 standar	 yang	 jelas	 tentang	 apa	
yang	dapat	dan	tidak	dapat	dilakukan	dan	dikatakan	oleh	anggotanya.	
Dari	 beberapa	 definisi	 tersebut	 di	 atas	 dapat	 disimpulkan	 bahwa	
pengertian	 budaya	 organisasi	 adalah	 seperangkat	 asumsi	 atau	 sistem	
keyakinan,	nilai-nilai	dan	norma	yang	dikembangkan	dalam	organisasi	yang	
dijadikan	pedoman	tingkah	laku	bagi	anggota-anggotanya	untuk	mengatasi	
masalah	adaptasi	eksternal	dan	integrasi	internal.	Dengan	demikian,	budaya	
organisasi	 dapat	 memberikan	 nilai-nilai	 dan	 norma	 bagi	 karyawan	 dalam	
prinsip	opersional	organisasi.	
pengembangan	organisasi	adalah	perubahan	yang	terencana	(planned	
change).	 Perubahan,	 dalam	 bentuk	 pembaruan	 organisasi	 dan	
pengembangan	organisasi	terus	menerus	terjadi	dan	mempunyai	pengaruh	
yang	sangat	dominan.	
Karena	menyangkut	perubahan	sikap,	persepsi,	perilaku	dan	harapan	
semua	anggota	organisasi,	pengembangan	organisasi	di	definisikan	sebagai	
upaya	pimpinan	yang	terencana	dalam	meningkatkan	efektivitas	organisasi,	
dengan	 menggunakan	 cara	 intervensi	 oleh	 pihak	 ketiga	 yang	 didasarkan	
pada	 pendekatan	 perilaku	 manusia.	 Dengan	 kata	 lain	 penerapan
pengembangan	organisasi	dalam	organisasi	dilakukan	dengan	bantuan	ahli,	
sistemis,	harus	didukung	oleh	pimpinan	serta	luas	aplikasinya.		
Teori	 dan	 praktik	 pengembangan	 organisasi	 didasarkan	 pada	
beberapa	asumsi	penting	yakni	:	
1. Manusia	 sebagai	 individu,	 Dua	 asumsi	 penting	 yang	 mendasari	
pengembangan	 organisasi	 adalah	 bahwa	 manusia	 memiliki	 hasrat	
berkembang	 dan	 kebanyakan	 orang	 tidak	 hanya	 berpotensi,	 dan	
berkeinginan	 untuk	 berkontribusi	 sebanyak	 mungkin	 pada	 organisasi.	
pengembangan	organisasi	bertujuan	untuk	menghilangkan	faktor	faktor	
dalam	 organisasi	 yang	 menghambat	 perkembangan	 dan	 menghalangi	
orang	untuk	berkontribusi	demi	tercapainya	sasaran	organisasi.	
2. Manusia	 sebagai	 anggota	 dan	 pemimpin	 kelompok.	 Organisasi	 yang	
menerapkan	 pengembangan	 organisasi	 harus	 berasumsi	 bahwa	 setiap	
orang	 dapat	 diterima	 dan	 diakui	 perannya	 oleh	 kelompok	 kerjanya.	
Dalam	organisasi	perlu	ditumbuhkan	keterbukaan	agar	para	anggotanya	
dapat	 dengan	 leluasa	 mengungkapkan	 perasaannya	 dan	 pikirannya.	
Dalam	 keterbukaan,	 orang	 akan	 mendapatkan	 kepuasaan	 kerja	 yang	
lebih	 tinggi,	 sehingga	 dengan	 demikian	 performansi	 kelompok	 akan	
lebih	efektif.	
3. Manusia	 sebagai	 wadah	 organisasi.	 Hubungan	 antar	 kelompok	 –	
kelompok	 dalam	 organisasi	 menentukan	 efektivitas	 masing	 masing	
kelompok	 tersebut.	 Misalnya	 bila	 komunikasi	 antar-kelompok	 hanya	
terjadi	pada	tingkat	manajernya,	koordinasi	dan	kerjasama	akan	kurang	
efektif	daripada	bila	segenap	anggota	kelompok	terlibat	dalam	interaksi.	
	
	
DAFTAR	PUSTAKA	
1. Putra,	 Arya,	 2012,	 http://economoy.blogspot.com/2012/06/etika-dalam-
manajemen-sumber-daya.html,	(14	Oktober	2018,	18:22)	
2. Tjahjono,	Kurnianto,	Heru,	2017,	
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16458/12.pdf?s
equence=1&isAllowed=y,	(14	Oktober	2018,	18:32)	
3. Zulfah,	2009,	http://e-
journal.upstegal.ac.id/index.php/Oseatek/article/view/330/328,	(14	
Oktober	2018,	23:50)	
4. Gea,	Antonius,	2015,	https://media.neliti.com/media/publications/178173-
ID-sumber-daya-manusia-dalam-lingkungan-bis.pdf,	(15	Oktober	2018,	
00:07)	
5. Hariono,	Syamsu,	https://martinyunianto.wordpress.com/manajemen-
sumber-daya-manusia-dan-perkembangan-global/,	(15	Oktober	2018	
00:20)	
6. Mahdi,	Asri,	Damanik,	Putra,	Subakti,	Harahap,	2015,	
https://www.academia.edu/32095856/MAKALAH_TANTANGAN_MANAJEM
EN_SDM_.doc,	(15	Oktober	2018	00:47)	
7. Yunita,	Nindya,	2017,	https://caridokumen.com/download/etika-bisnis-
dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-_5a46cf18b7d7bc7b7a206bf9_pdf,	
(15	Oktober	2017,	01:02)
8. Widhyanrama,	Putra,	2016.	
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/Makalah-Budaya-
Organisasi-dan-MSDM-Strategi.pdf,	(15	Oktober	2018,	10:26)	
	
Jawablah	Forum	minggu	ini	dengan	baik	dan	benar	:	
Banyak	 perusahaan-perusahaan	 di	 Indonesia	 yang	 menjual	 sebagian	 besar	
sahamnya	ke	pihak	asing	seperti	Indosat	dan	lainnya.	Sementara	perusahaan	ini	
sangat	strategis	dan	awalnya	di	bangun	dari	sumberdaya	Bangsa	ini.	Begitu	juga	
perusahaan-perusahaan	 yang	 beroperasi	 di	 Indonesia	 yang	 menggali	
sumberdaya	 dan	 kekayaan	 bumi	 Indonesia	 tetapi	 sebagian	 besar	 sahamnya	
dimiliki	asing	seperti	Free	Port	misalya.	
	
Dari	 contoh	 2	 kasus	 ini	 menurut	 saudara	 kenapa	 bisa	 terjadi	 dan	 bagaimana	
kritik	saudara	akan	hal	ini	serta	bagaimana	pula	solusinya	sehingga	sumberdaya	
yang	di	miliki	Indonesia	sebesar-besarnya	untuk	kesejahteraan	rakyatnya.	
Jawaban	ini	harus	in	line	dengan	Ethical	Issues	in	Human	Resource	Management.	
	
Untuk	menjawab	2	kasus	tersebut,	perlu	membedah	satu-persatu	kasus.	
I. PT.	Indosat	
Penjualan	Indosat	kepada	singapura	memiliki	proses	perjalanan	yang	tidak	
pendek,	 banyak	 dari	 kalangan	 yang	 kurang	 setuju	 dengan	 keputusan	 itu.	
namun	mau	bagaimana	lagi,	kita	harus	bisa	menerima	kenyataan	yang	sudah	
terjadi.	
a. krisis	moneter	1998	
Salah	 satu	 alasan	 terbesar	 dijual	 nya	 perusahaan	 tersebut	 adalah	
dampak	Reformasi	tahun	1998	dan	Krisis	Moneter,	yang	mana	kala	itu	
keadaan	 negara	 ini	 sedang	 ruwet.	 Politik	 kacau,	 konflik	 terjadi	 setiap	
saat,	 Ekonomi	 berantakan,	 krisis	 keamanan,	 krisis	 legitimasi,	 konflik	
memanas	 hingga	 berdarah-darah,	 setidak	 nya	 itulah	 gambaran	 yang	
terjadi	saat	itu.	
Seperti	 yang	 diungkapkan	 oleh	 Mentri	 BUMN	 Laksamana	 Sukardi	 dan	
Kabinet	Megawati,	bahwa	Indosat	dijual	karena	pemerintah	butuh	uang,	
sedangkan	kas	negara	kosong.	Alasan	ini	masih	berlanjut	hingga	22	juni	
2014	 kemarin	 dalam	 debat	 calon	 presiden	 (capres),	 Presiden	 Joko	
Widodo	 mengatakan	 bahwa	 penjualan	 Indosat	 periode	 presiden	
Megawati	itu	dilakukan	demi	kepentingan	ekonomi	Indonesia	yang	kala	
itu	kondisinya	masih	belum	membaik	akibat	dampak	krisis	1998.	
b. 2002	dan	USD	627	Juta	
Pada	tahun	2002,	Megawati	Soekarno	Putri	telah	mengambil	keputusan	
besar.	 Keputusan	 yang	 sebenarnya	 tidak	 perlu	 dilakukan.	 keputusan	
yang	menuai	kecaman	dan	kontra	dari	rakyat	kala	itu.	Tak	hanya	rakyat,	
tercatat	Panglima	TNI	kala	itu	Endriartono	Soetarto	serta	ketua	Komisi	
V	menolak	penjualan	Indosat.	
Namun,	entah	bagaimana	cerita	yang	terjadi	dibelakang	hingga	DPR	dan	
TNI	 akhirnya	 menyetujui	 penjualan	 Indosat	 tersebut.	 Indonesia	 dalam	
keadaan	 yang	 lemah	 kala	 itu.	 Rakyat	 tidak	 bisa	 berbuat	 banyak.	 Kini	
indosat	 bukan	 lagi	 milik	 hak	 Indonesia	 melaikan	 Singapura,	 dengan	
harga	jual	USD	627	Juta	atau	sekitar	Rp	5,7	Triliun,	pada	kurs	USD	1	=	Rp	
8.940	saat	itu.
“Indosat	di	swastakan	untuk	menutupi	kekurangan	APBN,	agar	investor	
terpancing	 kembali	 ke	 Indonesia.	 Krisis	 sudah	 terlalu	 lama,	 sejak	 ’98’	
membebani	ekonomi	setiap	keluarga”	
Keputusan	yang	sulit	disaat	yang	sulit,	namun	pemimpin	harus	berani	
ambil	keputusan.	Meski	menuai	kecaman	dan	hujatan	dari	dalam	negeri.	
Ibarat	seorang	ibu	yang	sudah	lama	menganggur.	Ibarat	seorang	ibu,	jual	
perhiasannya	demi	bayar	uang	sekolah	atau	menebus	ijazah	anaknya.	
	
c. Buy	Back	
“...	Semua	hanya	bisa	bicara	pesimis.	Indosat	saat	itu	adalah	solusi	bagi	
negara	yang	sedang	sakit	parah.	
Karena	 saya	 yakin	 dalam	 10	 tahun	 harusnya	 kita	 dapat	 membeli	
kembali.”	
	
Jika	kita	melihat	statement	diatas,	jelas	megawati	mengungkap	kan	
bahwa	 ia	 pernah	 yakin	 bahwa	 indosat	 bisa	 direbut	 kembali	 oleh	
indonesia	 (buyback).	 Tak	 hanya	 itu,	 dikala	 capres	 dari	 partai	 Gerakan	
Indonesia	 Raya,	 Prabowo	 Subianto,	 menanyakan	 perihal	 penjualan	
indosat.	Jokowi	pun	menjawab	alasan	penjualan	yang	dikarenakan	krisis	
moneter	 tahun	 1998,	 serta	 dirinya	 mengungkapkan	 bahwa	 ia	 akan	
membeli	kembali	(buyback)	PT	Indosat	jika	ia	terpilih	menjadi	Presiden	
Republik	Indonesia	periode	2014-2019.	
Tetapi	 kenyataannya,	 masalah	 buyback	 sama	 sekali	 tidak	
tercantum	dalam	perjanjian	dari	jual	beli	atau	SPA	(sales	and	purchase	
agreement).	 Hal	 tersebut	 diungkapkan	 oleh	 Menkominfo	 Sofyan	 Djalil	
pada	5	Januari	2006	di	istana	Wapres	usai	rapat	yang	dipimpin	Wakil	
Presiden	Jusuf	Kalla	persoalan	RUU	Aceh.	
Hal	ini	berbading	terbalik	bukan,	dengan	apa	yang	diungkapkan	Jokowi	
Dodo	pada	debat	capres	itu?.	
Lalu,	apakah	pak	Jokowi	berbohong	ataukah	memang	tidak	mengetahui	
permasalahan	ini?.	
Dan	 bagaimana	 dengan	 Ibu	 Megawati	 yang	 yakin	 dalam	 10	 tahun	
seharusnya	indosat	bisa	kembali?	
	
Diluar	kondisi	keuangan	negara	yang	belum	mendukung	untuk	membeli	
kembali,	 pemerintah	 menggunakan	 sebagian	 besar	 anggaran	 untuk	
pembangunan	 infrastruktur	 yang	 diprediksikan	 akan	 melecut	
perekonomian	 nasional,	 sehingga	 prioritas	 buy	 back	 sampai	 sekarang	
masih	belum	memungkinkan.	
	
Secara	 hukum	 etika	 bisa	 saja	 dilanggar,	 tapi	 semua	 dilakukan	 dengan	
kepentingan	 Negara	 Kesatuan	 Republik	 Indonesia,	 ada	 suatu	 alasan	
penting	yang	menurut	saya	pribadi	masih	bisa	saya	terima.	
	
	
II. PT.	Free	Port	
PT	 Indonesia	 Asahan	 Aluminium	 (Persero)	 dan	 	 McMoran	 Inc	 telah	
meneken	pokok-pokok	kesepakatan	divestasi	atau	Head	of	Agreement	(HoA)	
saham	 PT	 Freeport	 Indonesia	 (PTFI).	 Dalam	 kesepakatan	 ini	 Inalum	 akan
menguasai	 41,64	 persen	 PT	 Freeport	 Indonesia.	 Langkah	 ini	 untuk	
menggenapi	51	persen	kepemilikan	saham	oleh	pihak	nasional.	Proses	yang	
akan	dilakukan,	Inalum	mengeluarkan	dana	sebesar	USD	3,85	miliar	untuk	
membeli	hak	partisipasi	dari	Rio	Tinto	di	Freeport	Indonesia	dan	100	persen	
saham	Freeport	McMoran	di	PT	Indocopper	Investama,	yang	memiliki	9,36	
persen	saham	di	Freport	Indonesia.	
Ada	 banyak	 isu	 dan	 komentar	 menyusul	 penandatanganan	 HoA	
tersebut.	 Salah	 satu	 isu	 yang	 paling	 banyak	 dipertanyakan	 publik	 yaitu	
mengenai	 mengapa	 pemerintah	 tidak	 menunggu	 kontrak	 Freeport	 habis	
2021	 sehingga	 untuk	 menguasai	 tambang	 Grasberg	 di	 Mimika,	 Papua,	
Inalum	 tidak	 perlu	 merogoh	 kocek	 atau	 gratis.	 Lalu	 apakah	 benar	 setelah	
kontrak	 Freeport	 habis	 2021,	 pemerintah	 tidak	 perlu	 membayar	 untuk	
menguasai	tambang	emas	terbesar	di	dunia	tersebut?	
Head	 of	 Corporate	 Communication	 and	 Goverment	 Relation	 Inalum	
Rendy	Witoelar	angkat	bicara	untuk	menjawab	pertanyaan	publik	tersebut.	
Menurut	dia,	Freeport	Indonesia	mempunyai	interpretasi	KK	yang	berbeda	
dengan	 pemerintah.	 PTFI	 mengakui	 kalau	 KK	 akan	 berakhir	 pada	 2021,	
namun	mereka	beranggapan	berhak	mengajukan	perpanjangan	dua	kali	10	
tahun	 dan	 pemerintah	 tidak	 akan	 menahan	 atau	 menunda	 persetujuan	
tersebut	secara	tidak	wajar.	Pasal	31	ayat	2	KK:	Sesuai	dengan	ketentuan-
ketentuan	yg	tercantum,	persetujuan	ini	akan	mempunyai	jangka	waktu	30	
tahun	 sejak	 tanggal	 penandatanganan	 persetujuan	 ini	 dengan	 ketentuan	
bahwa	perusahaan	akan	diberi	hak	untuk	memohon	dua	kali	perpanjangan	
masing-masing	10	tahun	atas	jangka	waktu	tersebut	secara	berturut-	turut,	
dengan	 syarat	 disetujui	 pemerintah.	 Pemerintan	 tidak	 akan	 menahan	 atau	
menunda	persetujuan	tersebut	secara	tidak	wajar.		
Permohonan	 tersebut	 dari	 perusahaan	 dapat	 diajukan	 setiap	 saat	
selama	 jangka	 waktu	 persetujuan	 ini,	 termasuk	 setiap	 perpanjangan	
sebelumnya.	 Rendy	 menjelaskan,	 berakhir	 atau	 tidaknya	 pada	 2011	 akan	
tetap	 menjadi	 perdebatan	 karena	 FCX	 menafsirkan	 harus	 adanya	
perpanjangan	KK	hingga	2041.	Perdebatan	ini	akan	berpotensi	berakhir	di	
arbitrase	dan	tidak	ada	jaminan	100	persen	Indonesia	akan	menang.		
	
"Jika	 pun	 FCX	 legowo	 hengkang	 setelah	 2021,	 kita	 tidak	 akan	
mendapatkan	Grasberg	secara	gratis,"	
	
Jadi	 mau	 diambil	 alih	 sekarang	 atau	 menunggu	 kontrak	 habis,	
pemerintah	 tetap	 harus	 membayar	 ke	 Freeport	 jika	 ingin	 menguasai	
tambang	emas	terbesar	di	dunia	tersebut.	
Hal	 ini	 berdasarkan	 KK	 Pasal	 22	 ayat	 1:	 Sesudah	 pengakhiran	
persetujuan	 berdasarkan	 pasal	 22	 ini	 atau	 pengakhiran	 persetujuan	 ini	
karena	 alasan	 berakhirnya	 jangka	 waktu	 persetujuan	 ini,	 semua	 kekayaan	
kontrak	 karya	 milik	 perusahaan	 yang	 bergerak	 atau	 tidak	 bergerak,	 yang	
terdapat	 di	 wilayah-wilayah	 proyek	 dan	 pertambangan	 harus	 ditawarkan	
untuk	dijual	kepada	pemerintah	dengan	harga	atau	nilai	pasar,	yang	mana	
yang	lebih	rendah,	tetapi	tidak	lebih	rendah	dari	nilai	buku.	
"Jadi	pemerintah	harus	membeli	seluruh	kekayaan	Freeport	Indonesia	
yang	bergerak	maupun	dengan	nilai	tidak	lebih	rendah	dari	book	value.	Nilai	
buku	PTFI	berdasarkan	laporan	keuangan	audited	mereka	ada	di	sekitar	US$
6	 miliar.	 Pemerintah	 pun	 wajib	 membeli	 pembangkit	 listrik	 yang	 di	 area	
tersebut	senilai	lebih	dari	Rp	2	triliun,"		
Tak	 hanya	 membutuhkan	 teknologi	 dari	 Freeport,	 alasan	 lain	 yang	
membuat	 Indonesia	 tak	 membeli	 100	 persen	 saham	 Freeport	 adalah	 nilai	
saham	 Freeport	 yang	 terbilang	 cukup	 mahal	 karena	 bisa	 di	 atas	 Rp	 100	
triliun.	Dan	untuk	membeli	50	persen	saham	tersebut,	negara	mengeluarkan	
uang	sebesar	Rp	50	triliun.	
"Freeport	itu	sekarang	kira-kira	Rp	100	triliun	lebih.	Karena	itu	untuk	
membeli	saham	51	persen	lebih	nilainya	hampir	Rp	50	triliun.	Itu	bukan	hal	
yang	mudah	untuk	berbicara	investasi”	
	
Kesimpulan	untuk	kasus	freeport,	negara	kita,	Indonesia	sudah	memenuhi	
kewajibannya	 disertai	 perhitungan	 yang	 matang,	 demi	 kebaikan	 di	 masa	
mendatang.

More Related Content

What's hot

2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
Universitas Mercu Buana
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
riansaputro1991
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
Evarianna
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
Riyoko Yudhi Wibowo
 

What's hot (19)

BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan, ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan, ...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan, ...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan, ...
 
2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
2, be gg, ria safitri, hapzi ali, concepts and theories of business ethics, u...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, ethical decision making employer responsibility a...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, ethical decision making employer responsibility a...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, ethical decision making employer responsibility a...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, ethical decision making employer responsibility a...
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, business ethic pada pt may...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, business ethic pada pt may...Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, business ethic pada pt may...
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business, business ethic pada pt may...
 
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Tugas 2. Etika Bisnis PT.INDOFOOD (tugas sebelum ...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Tugas 2. Etika Bisnis PT.INDOFOOD (tugas sebelum ...BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Tugas 2. Etika Bisnis PT.INDOFOOD (tugas sebelum ...
BE & GG, Bonita, Hapzi Ali, Tugas 2. Etika Bisnis PT.INDOFOOD (tugas sebelum ...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Un...
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 
BE & GG,nursofianasari,hapzi ali,ethics and business,concept and theory, univ...
BE & GG,nursofianasari,hapzi ali,ethics and business,concept and theory, univ...BE & GG,nursofianasari,hapzi ali,ethics and business,concept and theory, univ...
BE & GG,nursofianasari,hapzi ali,ethics and business,concept and theory, univ...
 
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
BE & GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali,ETIKA BISNIS (NILAI ETIKA) DALAM LING...
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
 

Similar to 5, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in human resource management, universitas mercu buana, 2018

Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
Evarianna
 

Similar to 5, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in human resource management, universitas mercu buana, 2018 (20)

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
 
Philosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessPhilosophical ethics and business
Philosophical ethics and business
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
 
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...Tugas uts, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
Tugas uts, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, etika bisnis, universita...
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi, Unive...
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
 
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
Be&gg, evarianna f pasaribu, hapzi ali, philosophical ethics and business...
 
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
BE GG, Novri Yanto, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis (Nilai Etika) Pada peru...
 
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
 
Etika etika keusahawanan
Etika etika keusahawananEtika etika keusahawanan
Etika etika keusahawanan
 
1, be gg, muhammad surya alam, ethics and business concept and theory, univer...
1, be gg, muhammad surya alam, ethics and business concept and theory, univer...1, be gg, muhammad surya alam, ethics and business concept and theory, univer...
1, be gg, muhammad surya alam, ethics and business concept and theory, univer...
 
1,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics ...
1,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics ...1,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics ...
1,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics ...
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
 

More from beny adhi

More from beny adhi (10)

14, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate governance, universitas merc...
14, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate governance, universitas merc...14, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate governance, universitas merc...
14, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate governance, universitas merc...
 
13, be & gg, beny adhi, hapzi ali, globalization and business ethics, uni...
13, be & gg, beny adhi, hapzi ali, globalization and business ethics, uni...13, be & gg, beny adhi, hapzi ali, globalization and business ethics, uni...
13, be & gg, beny adhi, hapzi ali, globalization and business ethics, uni...
 
12, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical decision making in business, u...
12, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical decision making in business, u...12, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical decision making in business, u...
12, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical decision making in business, u...
 
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
10, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate social responsibilities, uni...
 
9, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, p...
9, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate ethics  rights, privileges, p...9, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate ethics  rights, privileges, p...
9, be & gg, beny adhi, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, p...
 
6, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
6, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in financial management,...6, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
6, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
 
4, be & gg, beny adhi, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu bu...
4, be & gg, beny adhi, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu bu...4, be & gg, beny adhi, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu bu...
4, be & gg, beny adhi, hapzi ali, marketing ethics , universitas mercu bu...
 
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
 
2, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universi...
2, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universi...2, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universi...
2, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethics of consumer protection, universi...
 
1, be & gg, beny adhi, hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
1, be & gg, beny adhi, hapzi ali, concepts and theories of business ethic...1, be & gg, beny adhi, hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
1, be & gg, beny adhi, hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
 

5, be & gg, beny adhi, hapzi ali, ethical issues in human resource management, universitas mercu buana, 2018

  • 1. 5, BE & GG, Beny Adhi, Hapzi Ali, Ethical Issues in Human Resource Management, Universitas Mercu Buana, 2018 QUIZ Jelaskan Ethical Issues in Human Resource Management dan beri contohnya. Masalah etika dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu internal dan eksternal. Masalah internal etika merupakan masalah yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Masalah yang sering terjadi biasanya masalah yang terjadi antara direksi dengan pegawai, dalam kasus ini Human Resources Management (HRM) seringkali dalam posisi terjepit. Karena faktor yang berasal dari eksternal seperti teknologi, ekonomi dan politik seringkali direksi dan pemegang saham mengambil keputusan untuk merumahkan sebagian karyawan, dari sinilah masalah bermulai. Sering kita melihat aksi demo para buruh di televisi atau membaca-nya di surat kabar, contohnya seperti yang terjadi di Tangerang pada bulan november tahun 2015, Mengenakan pita warna kuning dan baju hitam ratusan buruh menggerudug PT IMP (Inti Megah Perkasa) dikawasan komplek pergudangan Nusa Indah, Benda, Kota Tangerang. Buruh yang tergabung dalam KSBSI Garteks Tangerang Raya berunjukrasa menuntut perusahan untuk mempekerjakan kembali ratusan rekan mereka yang di PHK secara sepihak oleh pihak perusahaan. Serta menuntut perusahaan untuk memberlakukan kebijakan normatif, gaji UMK dan lain sebagainya sesuai dengan Undang-undagan ketenagakerjaan yang berlaku. Dari sisi perusahaan mereka melakukan karena alasan yang kerap digunakan, yaitu “efisiensi”. Masalah Eksternal merupakan masalah yang bersumber dari luar organisasi, salah satunya aturan lokal (Legal consideration). Contoh kasus adalah PT. Indofood melalui produk Imdomie. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebutmengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zatyang terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid(asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuatkosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menariksemua jenis produk Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal jugauntuk sementara waktu tidak memasarkan produk dari Indomie. Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera memanggil Kepala BPOM Kustantinah. "Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskanmasalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini," kata Ketua KomisiIX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). KomisiIX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadai, apalagi pihaknegara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandungdi dalam produk Indomie. A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung didalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produkkosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi
  • 2. manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjutKustantinah.Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mgper kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lainkecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkanmuntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini. Hal-hal yang dilanggar terkait kasus pelanggaran etika bisnis pada perusahaan PT Indofood secara hukum : 1. Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 3 F yang berisi meningkatkan kualitas barang dan jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang/jasa , kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan konsumen 2. Undang-undang nomor 8 tahun1999 pasal 4 A tentang hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/jasa 3. Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 8 yang berisi “pelaku usaha dilarang untuk memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang yang dimaksud. Untuk lebih mengetahui secara mendalam permasalah etika yang dihadapi oleh Manajemen Sumber Daya Manusia, baiknya kita mengetahui konsepnya, seperti yang diuraikan dibawah ini dengan mengutip dari berbagai sumber. I. PENDAHULUAN Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat/kebiasaan yang baik. Etika merupakan nilai-nilai, aturan hidup dan tata cara yang baik dengan semua kebiasaan yang diikuti dan diturunkan dari seseorang keorang yang lain atau juga dari satu generasi kegenerasi yang lain yang terwujud dalam pola perilaku dan dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama. Etika juga tidak mempersoalkan tentang keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak dan beperilaku. Bertens, K (2000) mengemukakan bahwa etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi pedoman setiap orang atau kelompok dalam mengatur perilaku. Dalam hal ini nilai dan norma menjadi pegangan kepada setiap individu dalam mengelola prilaku kehidupanya demikian juga dengan suatu kelompok atau suatu organisasi. Franz Magnis Suseno (1987) juga mengemukakan bahwa Etika merupakan ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan dan perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika merupakan sebuah ilmu yang yang berkaitan dengan pedoman atau
  • 3. arah kepada manusia dalam melakukan setiap tindakan dalam hidupnya. Sehingga dalam setiap proses hidupnya selalu ada pengingat ketika sudah lepas kendali, oleh karena itu disini etika diartikan sebagai ilmu. H. A. Mustafa (1986) mengemukakan bahwa etika merupakan ilmu yang mengidentifikasi mana yang baik dan mana yang buruk dalam mengamati perilaku manusia sampai sejauh mana dapat diketahui oleh pikiran. Dalam pengertian ini etika lebih merujuk pada ilmu penelitian (riset) atau penyelidikan terkait dengan baik dan buruk tingkah laku seseorang. Sudah semestinya tingkah laku menjadi perhatian setiap orang dalam kehidupanya, mayoritas baik dan buruknya seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dibawakanya atau diperankanya oleh dirinya sendiri. Bukan hanya individu saja menalinkan organisasi atau perusahaan pun juga memiliki etika- etika dalam menjalankan proses bisnisnya. Oleh karena itu etika menjadi hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh setiap orang atau organisasi. Pengertian etika menurut para ahli –etika merupakan bagian utama filsafat dalam memahami bagaimana penilaian kualitas standar moral dan nilai-nilai terhadap seseorang. Dalam hal ini etika juga meliputi analisa tentang baik dan buruk, benar dan salah serta tanggung jawab seseorang. Dalam hal ini etika merupakan sebuah penilaian yang diberikan kepada seseorang atau organisasi terhadap diri atau organisasi, yang mana nilai-nilai tersebut didasarkan kepada kebiasaan baik dan buruk yang ada dilingkungan atau masyarakat tersebut berada. Maka dari itu etika menjadi sebuah sorotan yang patut untuk terus diberbaiki siring dengan majunya zaman. Etika juga menjadi sebuah ciri pada diri atau organisasi yang dapat dilihat berdasarkan tindakan dan perbuatan individu atau organisasi tersebut. Manajemen sumber daya manusia memiliki makna yang erat kaitanya dengan pengelolaan sumber daya manusia (pegawai/karyawan) dalam perusahaan. Dalam hal ini SDM juga dapat disebut sebagai personil yaitu sebagai aset organisasi/perusahaan yang berfungsi sebagai modal material yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata baik secara fisik maupun non fisik untuk mewujudkan kemajuan perusahaan/organisasi. Menurut Mathis & Jackson (2012) MSDM dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan dan keahlian manusia untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkkan menurut Bohlander dan Snell (2010) MSDM adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahaan untuk membuat pekerjaan, kelompok kerja, untuk mengembangkan para karyawan yang memiliki kemampuan dan mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja karyawan dan nantinya dapat memberi imbalan pada mereka atas usahanya dalam bekerja. Berdasarkan uraian diatas pengertian etika dan manajemen sumber daya manusia dapat diterjemahkan sebagai ilmu yang menerapkanprinsi- prinsip etika terhadap hubungan dengan SDM dan kegiatanya. Dalam hal ini dapat diperjelas bahwasanya etika dan manajemen sumber daya manusia memiliki kaitan yang erat dalam mencapai sebuah tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia yaitu mengelola dan mengatur proses
  • 4. berjalanya sebuah aktifitas dan kegiatan yang dikerjakan dengan memperhatikan etika dalam bekerja dan tetap menjaga nilai-nilai dan norma-noram yang ada dalam organisasi, sehingga organisasi akan memiliki karakter dan budaya yang kuat dalam proses organisasi ataupun bisnisnya. II. PERMULAAN PERTUMBUHAN MSDM Memasuki era perdagangan bebas, sumber daya manusia menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat bersaing secara global. Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan peran teknologi informasi yang sangat maju menjadikan tidak adanya batas antara negara dan menciptakan adanya global village. Dipicu perkembangan pesat di bidang teknologi informasi, khususnya Internet, perusahaan telah mengalami transformasi drastis, bagaikan sebuah revolusi industri baru. Lingkungan kerja sekarang ini ditandai dengan persaingan yang makin tinggi, yang disebabkan banyak faktor. Munculnya globalisasi di banyak bidang, adanya perubahan yang terjadi secara bersamaan di luar perusahaan, perubahan cepat dari teknologi baru, inovasi- inovasi baru dalam hal cara memproduksi, perubahan yang dibawa dari Internet, dan sebagainya, semuanya hal itu telah turut serta menentukan kondisi pengelolaan perusahaan sekarang ini dan masa mendatang (Rahimic & Car, 2004) Untuk menghadapi kondisi seperti ini, maka modal intelektual menjadi hal sangat critical bagi kesuksesan sebuah bisnis. Untuk itu perusahaan membutuhkan tenaga SDM yang berkualitas, pemikir yang cerdas. Perusahaan perlu membangun suatu gudang yang dalam penuh talenta, supaya bisa berhasil dalam area yang baru tersebut. Akan tetapi, mendapatkan dan memelihara sumber daya yang bertalenta tinggi membutuhkan lebih dari sekedar membayarkan gaji yang besar. Perusahaan perlu menciptakan suatu budaya dan sistem reward untuk memdapatkan yang terbaik dari para pekerjanya. Kepada mereka tidak lagi ditekankan pendekatan perintah-dan-kontrol yang bersifat hierarkis, melainkan mengembangkan dengan baik sumber daya manusia yang dimiliki dan memberi imbalan yang tepat bagi mereka yang berkontribusi baik, seakan- akan mereka adalah pemilik dari perusahaan itu sendiri (Cascio, 2003). Bagian paling sentral menggunakan teknologi di dalam Human Resource Management adalah Human Resources Information System (HRIS). Sebagai teknologi, yang terintegrasi dengan aktivitas Human Resource, pengelolaan secara professional terhadap sumber daya manusia merupakan perbaikan dalam hal merespons waktu dan efisiensi laporan informasi yang tersedia. Ada banyak vendor menawarkan aplikasi HRIS yang memuat aneka manfaat pendataan pelaksanaan kerja, waktu dan laporan kehadiran, pelatihan dan pengembangan, pembayaran, rencana pensiun, dan survei karyawan. Sistem demikian mudah digunakan untuk memasukkan berbagai aplikasi yang dapat diambil sewaktu diperlukan, seperti laporan berkala, rencana suksesi, rencana strategi, perencanaan karier, dan evaluasi kebijakan dan praktik Human Resource. Dalam hal ini HRIS yang digunakan sekarang merupakan alat bagi kontrol manajemen dan pengambilan keputusan, jadi sangat diperlukan dan membantu sekali
  • 5. III. MUNCULNYA TANTANGAN MSDM Tantangan MSDM menurut Mathis dan Jackson adalah lingkungan yang mempengaruhi perubahan yang signifikan sebagai berikut : 1. Perubahan ekonomi dan teknologi 2. Ketersediaan dan kualitas angkatan kerja 3. Pertumbuhan angkatan kerja tidak tetap 4. Persoalan demografi 5. Penyeimbangan pekerjaan/keluarga 6. Penyusunan ulang organisasional dan merger/akuisisi Pentingnya MSDM menurut Fischer, et.al mencakup berbagai kegiatan yaitu : 1. Staffing/Human Resource Planning: Perencanaan Sumber Daya Manusia. 2. Organization/Employee Development : Pengembangan Pegawai/ Organisasi. 3. Compensation/Employee Relations: Hubungan Pegawai atau Karyawan/ Kompenasi. 4. Employee Support : Dukungan Pegawai. 5. Legal Reqruitments/Compliance : Rekrutmen Legal/Keluhan. 6. Labor/Union Relations : Serikat/Organisasi Buruh 7. Policy Adherence : Kebijakan 8. Administrative Services : Pelayanan Administrasi. MSDM memberikan kontribusi efectivitas organisasi yang mencakup sebagai berikut (Jhon Ivancevich) : 1. Membantu organisasi dalam mencapai tujuan 2. Memperkerjakan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja secara efisien. 3. Memenuhi organisasi dalam hal pegawai yang terlatih dan termotivasi. 4. Meningkatkan kepuasan kerja pegawai secara penuh dan aktualisasi diri. 5. Mengkomunikasikan kebijakan SDM kepada semua pegawai/karyawan. 6. Membantu dalam memelihara kebijakan etika dan perilaku tanggung jawab sosial. 7. Mengelola perubahan terhadap keunggulan yang saling menguntungkan dari individu, kelompok, perusahaan dan masyarakat. Dalam uraian Luis Gomes Mejia, R, David Balkin dan Robert Cardy dalam buku Managing Human Resource dijelaskan bahwa tantangan dalam manajemen sumberdaya manusia yang dihadapi oleh perusahaan terfokus pada tantangan lingkungan (environmental challenges), organisasi (organizational challenges) dan individu (individual challenges). 1. Tantangan Lingkungan Tantangan lingkungan adalah kekuatan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Mereka mempengaruhi kinerja organisasi tetapi sebagian besar di luar kendali manajemen. a. Perubahan secara cepat
  • 6. Jika Perusahaan ingin bertahan hidup dan sejahtera, mereka harus beradaptasi dengan perubahan cepat dan efektif. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kebijakan SDM dapat membantu atau menghalangi suatu perusahaan bersaing dengan perubahan eksternal seperti kota perusahaan baru dan pengelolaan stres. b. Revolusi internet Pertumbuhan dramatis Internet dalam beberapa tahun terakhir mungkin merupakan satu-satunya yang paling penting yang mempengaruhi tren lingkungan organisasi dan praktik SDM perusahaan. Internet memiliki dampak meluas pada bagaimana organisasi mengelola SDM, sebagai contoh berikut menunjukkan: i. Kebutuhan keterampilan komunikasi tertulis yang lebih besar. ii. Pengelolaan informasi yang berlebih. iii. Hambatan pasar tenaga kerja (Internet menciptakan pasar tenaga kerja terbuka di mana informasi tentang calon karyawan dan perusahaan tersedia pada basis global dan dapat diperoleh dengan cepat dan murah) iv. Menggunakan pembelajaran online. v. Mengaktifkan SDM untuk fokus pada manajemen. c. Keanekaragaman tenaga kerja d. Globalisasi Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan AS saat mereka memasuki dasawarsa abad dua puluh adalah bagaimana bersaing dengan perusahaan asing, baik dalam negeri maupun luar negeri. Banyak implikasi dari ekonomi global untuk MSDM. Berikut adalah beberapa contoh: i. Budaya Perusahaan Global ii. Perekrutan Global iii. Metamorfosis Industri iv. Aliansi Global v. Tenaga Kerja Virtual e. Peraturan Perundang-undangan dapat membedakan antara publik dan organisasi sektor swasta. (Sektor publik adalah istilah lain untuk lembaga-lembaga pemerintahan; sektor swasta mengacu pada semua jenis organisasi lain). f. Perkembangan kerja dan peran keluarga Proporsi keluarga karier ganda, di mana kedua istri dan suami (atau keduanya) bekerja, meningkat setiap tahun. g. Kekurangan keterampilan dan kebangkitan sektor jasa Perluasan lapangan kerja sektor jasa terkait dengan sejumlah faktor, termasuk perubahan dalam selera dan preferensi konsumen, hukum dan perubahan peraturan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menghilangkan banyak pekerjaan manufaktur, dan perubahan dalam cara bisnis diatur dan dikelola. Bahkan sekarang, banyak perusahaan mengeluh bahwa pasokan tenaga kerja terampil semakin berkurang dan bahwa mereka harus menyediakan karyawan mereka dengan pelatihan dasar untuk menutupi kekurangan sistem pendidikan publik. Di samping seleksi karyawan, semakin banyak
  • 7. organisasi pekerjaan mengandalkan simulasi untuk menguji "soft skill" yang diperlukan untuk sukses di lingkungan pelayanan (seperti penilaian suara dalam situasi ambigu, kemampuan untuk berhubungan dengan beragam kelompok orang, dan penanganan efektif marah atau kecewa pelanggan. h. Bencana alam 2. Tantangan Organisasi Tantangan organisasi, memperhatikan mengenai masalah-masalah internal perusahaan. a. Posisi kompetitif: biaya, kualitas, dan kemampuan khusus i. Pengendalian biaya. Sistem kompensasi yang menggunakan strategi reward yang inovatif untuk mengendalikan biaya tenaga kerja dapat membantu pertumbuhan perusahaan. ii. Meningkatkan kualitas. Banyak perusahaan telah menerapkan manajemen mutu total (TQM) yang inisiatif, dirancang untuk meningkatkan kualitas semua proses yang mengarah ke produk akhir atau jasa. iii. Menciptakan kemampuan khas. Cara ketiga untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah dengan menggunakan orang-orang dengan kemampuan khusus untuk menciptakan kemampuan dalam hal tertentu dalam bisnis. b. Desentralisasi Organisasi umumnya mensentralisasi fungsi utama dalam satu lokasi yang berfungsi sebagai pusat komando perusahaan. Namun, topdown bentuk tradisional organisasi digantikan oleh desentralisasi, yang mentransfer tanggung jawab dan wewenang pengambilan keputusan dari kantor pusat bagi orang-orang dan lokasi dekat dengan situasi yang menuntut perhatian. c. Perampingan Periodik penurunan tenaga kerja perusahaan untuk meningkatkan lini dasar-sering disebut perampingan standar menjadi praktik bisnis, bahkan di antara perusahaan yang pernah legendaris mereka menerapakan kebijakan "tidak PHK", salah satu penyebabnya adalah Globalisasi. d. Restruktur organisasi Organisasi-organisasi tinggi yang mempunyai banyak tingkat manajemen menjadi datar karena perusahaan mengurangi jumlah orang antara kepala eksekutif (CEO) dan karyawan peringkat terendah dalam upaya untuk menjadi lebih kompetitif. Sering kali merger gagal karena budaya dan sistem SDM dari perusahaan- perusahaan yang terlibat tidak menyatu. Demikian pula, merger dan bentuk-bentuk lain hubungan interorganisasional memerlukan campuran sukses dalam struktur organisasi, praktek manajemen, teknis keahlian, dan sebagainya. e. Mengelola diri dalam kerja tim Sistem tradisional di mana karyawan individu melapor kepada atasan tunggal (yang mengawasi kelompok tiga sampai tujuh bawahan) sedang diganti di beberapa organisasi oleh tim sistem swakelola.
  • 8. f. Perkembangan usaha kecil Menurut Administrasi Usaha kecil US (SBA), definisi usaha kecil tergantung pada industri yang beroperasi. Sebagai contoh, untuk dapat dianggap "kecil" oleh SBA, sebuah perusahaan manufaktur dapat memiliki maksimum 500 sampai 1.500 karyawan (tergantung pada jenis manufaktur). Dalam grosir, sebuah perusahaan dianggap kecil jika jumlah karyawannya tidak melebihi 100. g. Budaya organisasi Istilah budaya organisasi mengacu kepada asumsi-asumsi dasar dan keyakinan bersama oleh anggota suatu organisasi. Kepercayaan ini beroperasi sadar dan menetapkan dasar "yang dibenarkan" mode sebuah pandangan organisasi itu sendiri dan lingkungannya. Unsur kunci budaya organisasi adalah: i. Pengamatan keteraturan perilaku. ii. Norma-norma yang berkembang dalam kelompok kerja iii. Nilai-nilai yang dominan yang didukung oleh sebuah organisasi iv. Filosofi yang menuntun kebijakan organisasi terhadap karyawan dan pelanggan. v. Aturan permainan untuk bersosialisasi di dalam organisasi vi. Perasaan atau iklim yang disampaikan dalam sebuah organisasi h. Teknologi Teknologi ditambah dengan munculnya internet, memiliki banyak efek pada Perusahaan secara khusus: i. Munculnya telecommuting ii. Etika dari penggunaan data yang tepat iii. Pemantauan Electronic iv. Pengujian Secara Medik v. Peningkatan Egalitarianisme i. Keamanan internal Selain pemeriksaan latar belakang, departemen SDM semakin meningkatkan keterlibatan dalam rincian keamanan dengan memindai mata pekerja dan sidik jari untuk identifikasi positif, mempekerjakan penjaga bersenjata untuk fasilitas patroli, mengidentifikasi karyawan yang mungkin berpotensi ancaman kekerasan, dan bahkan bercak mata-mata potensial. j. Keamanan data Keamanan data tidak hanya masalah khusus ahli komputer, tetapi juga harus melibatkan kebijakan SDM untuk mencegah yang memiliki akses ke informasi sensitif dan sistem pemantauan untuk mencegah penyalahgunaan oleh manajer dan karyawan. k. Outsourching Banyak perusahaan besar sekarang bekerja sekali dilakukan perubahan secara internal ke luar kontak pemasok dan diterima oleh seluruh partisipan, sebuah proses yang disebut outsourcing. Motivasi sederhana: Outsourcing menghemat uang. Meskipun sering membantu perusahaan memangkas biaya, karyawan mungkin menghadapi PHK ketika pekerjaan mereka adalah beralih ke penawar terendah.
  • 9. 3. Tantangan Individu Tantangan individual ini hampir selalu mencerminkan apa yang terjadi di organisasi yang lebih besar. a. Mencocokkan orang dan organisasi Penelitian menunjukkan bahwa strategi SDM paling berkontribusi terhadap kinerja perusahaan ketika perusahaan menggunakan strategi ini untuk menarik dan mempertahankan jenis karyawan yang paling sesuai dengan budaya perusahaan dan tujuan bisnis secara keseluruhan. b. Etika dan tanggung jawab sosial Sebuah perusahaan yang latihan tanggung jawab sosial berupaya menyeimbangkan komitmen-tidak hanya untuk para investor, tetapi juga untuk para karyawan, yang pelanggan, bisnis lain, dan kontinuitas masyarakat di mana beroperasi. c. Produktivitas Produktivitas adalah mengukur nilai berapa banyak karyawan individu menambah barang atau organisasi jasa yang menghasilkan. Semakin besar output per individu, semakin tinggi produktivitas organisasi. Dari perspektif SDM, produktivitas karyawan dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi, dan kualitas kehidupan kerja. Kemampuan karyawan, kompetensi dalam melakukan pekerjaan, dapat ditingkatkan melalui proses perekrutan dan penempatan yang memilih individu terbaik untuk pekerjaan. Dapat juga ditingkatkan melalui pelatihan dan program pengembangan karir dirancang untuk mempertajam karyawan keterampilan dan menyiapkan mereka untuk tambahan tanggungjawabnya. Motivasi mengacu pada keinginan seseorang untuk melakukan pekerjaan terbaik atau untuk mengerahkan upaya maksimal untuk melakukan tugas-tugas yang ditugaskan. Kualitas tinggi kehidupan kerja berhubungan dengan pekerjaan kepuasan, yang pada gilirannya merupakan prediktor kuat ketidakhadiran dan penggantian. d. Pemberdayaan Banyak karyawan perusahaan telah mengurangi ketergantungan pada atasan dan ditempatkan lebih penekanan pada kontrol individu (dan tanggung jawab untuk) kerja yang perlu dilakukan. Proses ini telah diberi label pemberdayaan karena transfer itu arah dari sumber eksternal (biasanya langsung supervisor) ke sumber internal (individu keinginan sendiri untuk melakukan kinerja yang baik). Tujuan pemberdayaan adalah didapat terdiri dari antusias, berkomitmen orang-orang yang melakukan pekerjaan mereka cakap karena mereka percaya di dalamnya dan menikmati melakukannya (Kontrol internal). Pemberdayaan dapat mendorong karyawan untuk menjadi kreatif dan untuk mengambil risiko, yang merupakan komponen utama yang dapat memberikan keunggulan kompetitif perusahaan dalam lingkungan yang cepat berubah. e. Ketidakamanan pekerjaan Kebanyakan pekerja tidak bisa mengandalkan pekerjaan tetap dan promosi teratur. Karyawan, merasakan ketidakamanan dalam
  • 10. pekerjaan merupakan sumber utama stres dan dapat mengakibatkan penurunan kinerja dan produktivitas. Selain itu, tantangan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia juga dapat dibagi atas dua berdasarkan lingkungan perusahaan, yaitu: faktor eksternal dan faktor internal. 1. Faktor Eksternal Faktor lingkungan atau keadaan yang bersumber dari luar organisasi/perusahaan yang dapat menghambat usaha peningkatan fungsi sumber daya manusia yang mendukung tercapainya tujuan organisasi. Faktor tersebut adalah: a. Angkatan kerja Angkatan kerja merupakan kelompok individu dari luar yang menjadi pekerja dalam organisasi. Kemampuan dari tenaga kerja organisasi menentukan seberapa besar organisasi dapat meraih misinya. Sejak tenaga kerja baru dipekerjakan dari luar organisasi, angkatan kerja dipertimbangkan sebagai faktor lingkungan eksternal. Angkatan kerja selalu berubah dan pergantian ini menimbulkan perubahan angkatan kerja dalam organisasi. Perubahan ini meliputi ras, jenis kelamin/gender, usia, nilai dan norma budaya. b. Legal consideration Masalah signifikan lain yang mempengaruhi sumber daya manusia berhubungan dengan undang-undang (Peraturan Daerah) lokal adalah tentang peluang kerja yang sama (equal employment opportunity). Untuk menghindari masalah ras, warna kulit, agama, jenis kelamin atau negeri asal maka dibentuk suatu badan/komisi untuk menangani masalah tersebut. Equal Employment Opportunity Comission merupakan komisi yang diberi kuasa untuk menyelidiki keluhan-keluhan diskriminasi pekerjaan dan menggugat atas nama pihak yang mengeluh. Masalah hukum, keputusan pengadilan dan tindakan afirmatif (executive order) berakibat pada aktivitas sumber daya manusia. c. Persaingan Suatu organisasi harus mendapatkan lebih banyak pelanggan dan harus mengalahkan pesaingnya dalam memasuki dan memenangkan pasar yang sedang berkembang. Cara manapun yang digunakan organisasi harus menganalisis pesaing dalam menetapkan strategi pemasaran yang terarah dalam rangka memberikan kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan. d. Konsumen Konsumen menukarkan sumber daya yang pada umumnya berbentuk uang dengan produk dan jasa organisasi. Konsumen bisa terdiri dari lembaga seperti sekolah, rumah sakit atau kantor pemerintah, atau organisasi lain seperti kontraktor, distributor, pabrik atau individual. e. Teknologi Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (bahan baku, informasi, dan sebagainya) menjadi keluaran (produk dan jasa). Perubahan
  • 11. teknologi dapat membantu organisasi untuk menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produk secara lebih efisien. f. Politik Variabel unsur politik termasuk undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang memimpin dan mengatur perilaku usaha. Banyak peraturan dan perundang-undangan yang memengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. g. Ekonomi Kondisi ekonomi secara umum sangat menentukan keberhasilan organisasi. Upah, harga yang ditetapkan oleh pemasok dan pesaing, serta kebijakan fiskal pemerintah akan memengaruhi biaya produksi barang dan penawaran jasa serta kondisi pasar tempat kita menjual. 2. Faktor Internal Faktor lingkungan atau keadaan yang bersumber dari dalam organisasi/perusahaan sendiri yang dapat menghambat usaha peningkatan fungsi sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Faktor tersebut antara lain: a. Misi Jika suatu organisasi atau perusahaan tidak mempunyai misi atau maksud keberadaan maka mereka tidak akan mempunyai eksistensi. Misi identitas bisnis biasanya memproduksi dan atau mendistribusikan barang/jasa ekonomis. Keberadaan misi terhadap departemen sumber daya manusia minimal harus mencerminkan tujuan adanya kebutuhan sumber daya manusia akan individu yang memiliki nilai potensial dan kompetitif. b. Kebijakan Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan. Seringkali kebijakan merupakan pernyataan yang tidak tertulis. c. Budaya perusahaan Budaya perusahaan merupakan sistem dari nilai-nilai dan kepercayaan yang disepakati bersama yang memberi arti pada anggota dari organisasi tersebut dan aturan-aturan yang berlaku. Budaya organisasi dapat dipandang sebagai norma dari perilaku, nilai-nilai, filosofi, ritual, adat dan simbol. Budaya akan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. d. Pemegang saham dan dewan direksi Pemilik saham disebut pemegang saham. Struktur organisasi publik yang besar memungkinkan pemegang saham untuk memengaruhi organisasi dengan menggunakan hak suara. e. Serikat pekerja Tingkat upah, keuntungan dan kondisi kerja dari jutaan pekerja merupakan cerminan keputusan yang dibuat oleh manajemen dan serikat pekerja secara bersama-sama. Serikat pekerja adalah kelompok karyawan yang bersama-sama mewujudkan kesepakatan secara kolektif. f. Sistem informasi
  • 12. Kualitas informasi akan memengaruhi kualitas kontribusi departemen sumber daya manusia yang digunakan dalam pengambilan keputusan personalia. g. Perbedaan individu karyawan Masing-masing individu memiliki perbedaan satu sama lain, seperti berbeda karakter, sifat, fisik, intelegensi, bakat, kemampuan, nalar, kepribadian dan ego. Perbedaan ini hendaknya diperhatikan oleh manajemen dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perencanaan sumber daya manusia, penilaian prestasi kerja, perencanaan karier, dan administrasi sumber daya manusia pada umumnya. IV. PERAN MSDM DALAM MENCIPTAKAN ORGANISASI YANG BERETIKA Manajer SDM dapat membantu mendorong budaya etis, namun itu berarti lebih darisekedar menempelkan poster-poster kode perilaku di dinding. Untuk itu, karena pekerjaan utama para profesional SDM adalah berhubungan dengan orang, mereka harus membantu memperkenalkan praktik-praktik etis ke dalam budaya perusahaan. Mereka perlu membantu membangun lingkungan dimana para karyawan diseluruh penjuru organisasi bekerja untuk memperkecil kesenjanga etis. Perilaku etis dari orang-orang dalam SDM bergerak jauh dalam membangun kredibilitas organisasi secara keseluruhan. Ada dua bidang dimana para profesional SDM bisa memiliki pengaruh besar pada etika dan dengannya budaya perusahaan. Bidang-bidang tersebut adalah tata kelola perusahaan (corporate governance) dan kompensasi eksekutif. SDM harus meninjau kembali dan mempertegas kebijakan-kebijakan tata kelola organisasi dan metode-metode implementasinya untuk memastikan tingkatan yang tinggi dari integritas dan efektivitas eksekutif. Seluruh karyawan harus tahu apa yang etis dan tidak etis dalam bidang operasi mereka yang spesifik. Bidang kedua dimana SDM harus berfokus adalah kompensasi eksekutif. Mungkin dalam bidang kompensasilah para eksekutif SDM bisa memiliki pengaruh terbesar pada perilaku perusahaan. Profesional HR juga menyarankan strategi untuk meningkatkan komitmen karyawan di organisasi. Hal ini dimulai dengan cara merekrut orang yang tepat untuk posisi yang tepat sesuai kualifikasinya. Setelah seorang diangkat sebagi karyawan, maka ia harus berkomitmen untuk pekerjaan mereka dan harus selalu merasa tertantang oleh manajer mereka sepanjang tahun. Sebuah tim HR membantu bisnis mengembangkan keunggulan yang kompetitif, dalam rangka membangun kapasitas perusahaan sehingga mampu menawarkan produk/jasa yang terbaik kepada pelanggan. Untuk membangun sumber daya efektif, perusahaan swasta selalu bersaing dalam mendapatkan orang-orang berbakat. Mereka sebut sebagai war of talent, yaitu bagaimana mempertahankan karyawan dan membantu mereka tumbuh dan memberikan komitmen dalam jangka panjang. 1. Mitra Strategis Di organisasi modern, dalam rangka menjamin kelangsungan hidup mereka dan kemampuan untuk berkontribusi, Manajer HR perlu
  • 13. menganggap diri mereka sebagai mitra- mitra strategis. Dalam peran ini, orang HR memberikan kontribusi untuk pengembangan dan mencetak prestasi dari seluruh rencana bisnis dan tujuan organisasi. Tujuan bisnis HR dibentuk untuk mendukung pencapaian rencana dan tujuan bisnis secara keseluruhan . Ketika profesional HR selaras dengan bisnis, setiap komponen personil organisasi akan berpikir tentang bagaimana menjadi kontributor strategis untuk bisnis yang sukses.Untuk menjadi mitra bisnis yang sukses, anggota staf HR harus berpikir seperti orang-orang bisnis, tahu keuangan dan akuntansi dan dapat diandalkan serta bertanggung jawab atas pengurangan biaya dan pengukuran semua program dan proses HR. (Anda dapat mempelajari Accounting for non accountant people) Tidak cukup untuk meminta kursi di meja Eksekutif; orang HR harus membuktikan bahwa mereka memiliki bisnis yang cerdas sehingga perlu duduk di sana. Lebih banyak berhubungan dengan peran strategis HR, Bagaimana melakukan perencanaan strategis sumber daya manusia. Mengembangkan sebuah rencana bisnis di departemen HRD, Menciptakan nilai tambah bagi fungsi SDM. 2. Advokat Bagi Karyawan Sebagai sponsor karyawan atau advokat, manajer memainkan peran integral dalam keberhasilan organisasi. Advokasi ini meliputi keahlian dalam membuat lingkungan kerja di mana orang akan memilih termotivasi, berkontribusi, dan bahagia. Mengembangkan metode yang efektif dalam menetapkan tujuan, komunikasi dan pemberdayaan melalui tanggung jawab, membangun rasa kepemilikan dari karyawan kepada organisasi. Profesional HR membantu membangun budaya organisasi dan iklim di mana orang- orang memiliki kompetensi, kepedulian dan komitmen untuk melayani pelanggan dengan baik. Dalam peran ini, HR manager menyediakan keseluruhan strategi manajemen bakat, peluang pengembangan karyawan, program-program bantuan bagi karyawan, strategi berbagi keuntungan (profit sharing) strategi, intervensi pengembangan organisasi, proses pemecahan masalah ketika menangani keluhan karyawan dan ruang komunikasi yang dijadwalkan secara rutin. (Anda dapat mempelajari beberapa hal diantaranya Strategic competency profiling, Total talent management strategy, Compensation and benefit system (Using 3P concept)) 3. Agen Perubahan Evaluasi terhadap efektivitas organisasi yang dilakukan secara konstan menghasilkan kebutuhan untuk para HR menjadi agen perubahan. Baik pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan strategi perubahan membuat professional HR lebih dihargai. Memahami bagaimana menghubungkan perubahan dengan kebutuhan strategis organisasi akan meminimalkan resistansi atau ketidakpuasan karyawan pada rencana perubahan. Pengembangan organisasi, memberikan tantangan kepada profesional HR. Secara sadar dengan pengembangan organisasi akan membantu menciptakan budaya organisasi yang tepat, memastikan
  • 14. kepuasan karyawan, dan mengukur hasil dari inisiatif organisasi sebagai advokasi untuk karyawan. Profesional HR berkontribusi kepada organisasi dengan mengukur secara berkala fungsi SDM di organisasi. Ia juga merupakan agen perubahan bagi departemen lain. Untuk mempromosikan kesuksesan pada organisasinya, ia mengidentifikasi visi misi, nilai, tujuan dan rencana kerja. Yang akhirnya, ia membantu menentukan langkah-langkah seberapa baik organisasi dikatakan berhasil. V. BUDAYA PERUSAHAAN Pada umumnya budaya berada di bawah ambang sadar, karena budaya itu melibatkan tentang bagaimana seseorang melihat, berpikir, bertindak, dan merasakan serta bereaksi (Kreitner and Kinicki). Teori ini menyatakan, budaya organisasi merupakan pola dasar asumsi untuk menciptakan, menemukan, atau pengembangan kelompok dengan belajar untuk mengadaptasi dari luar serta mengintegrasikannya ke dalam organisasi, apa yang akan dikerjakan secara baik serta konsisten dan valid, dan juga sebagai acuan bagi karyawan baru untuk mengoreksi sebagai penerimaan, pikiran, dan perasaannya di dalam hubungannya dengan semua permasalahan secara rinci dan detail. Jennifer dan Gareth menyatakan, konsep dari suatu budaya organisasi adalah informalisasi dari satuan nilai dan norma sebagai alat kontrol bagi langkah-langkah karyawan dan kelompoknya di dalam organisasi untuk berinteraksi secara agresif, cepat, dan mudah dengan yang lainnya, serta dengan orang di luar organisasi sebagai pelanggan atau pemasok. Jusuf Udaya mengemukakan bahwa: “Budaya organisasi sebagai nilai- nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakanorganisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen”. Robbin menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan perekat sosial yang mengikat anggota-anggota organisasi secara bersama-sama melalui nilai-nilai bersama, norma-norma standar yang jelas tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dan dikatakan oleh anggotanya. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Dengan demikian, budaya organisasi dapat memberikan nilai-nilai dan norma bagi karyawan dalam prinsip opersional organisasi. pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan, dalam bentuk pembaruan organisasi dan pengembangan organisasi terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang sangat dominan. Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi oleh pihak ketiga yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan
  • 15. pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan ahli, sistemis, harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya. Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni : 1. Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi, dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi. 2. Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan, orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif. 3. Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya, koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi. DAFTAR PUSTAKA 1. Putra, Arya, 2012, http://economoy.blogspot.com/2012/06/etika-dalam- manajemen-sumber-daya.html, (14 Oktober 2018, 18:22) 2. Tjahjono, Kurnianto, Heru, 2017, http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16458/12.pdf?s equence=1&isAllowed=y, (14 Oktober 2018, 18:32) 3. Zulfah, 2009, http://e- journal.upstegal.ac.id/index.php/Oseatek/article/view/330/328, (14 Oktober 2018, 23:50) 4. Gea, Antonius, 2015, https://media.neliti.com/media/publications/178173- ID-sumber-daya-manusia-dalam-lingkungan-bis.pdf, (15 Oktober 2018, 00:07) 5. Hariono, Syamsu, https://martinyunianto.wordpress.com/manajemen- sumber-daya-manusia-dan-perkembangan-global/, (15 Oktober 2018 00:20) 6. Mahdi, Asri, Damanik, Putra, Subakti, Harahap, 2015, https://www.academia.edu/32095856/MAKALAH_TANTANGAN_MANAJEM EN_SDM_.doc, (15 Oktober 2018 00:47) 7. Yunita, Nindya, 2017, https://caridokumen.com/download/etika-bisnis- dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-_5a46cf18b7d7bc7b7a206bf9_pdf, (15 Oktober 2017, 01:02)
  • 16. 8. Widhyanrama, Putra, 2016. http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/Makalah-Budaya- Organisasi-dan-MSDM-Strategi.pdf, (15 Oktober 2018, 10:26) Jawablah Forum minggu ini dengan baik dan benar : Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menjual sebagian besar sahamnya ke pihak asing seperti Indosat dan lainnya. Sementara perusahaan ini sangat strategis dan awalnya di bangun dari sumberdaya Bangsa ini. Begitu juga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang menggali sumberdaya dan kekayaan bumi Indonesia tetapi sebagian besar sahamnya dimiliki asing seperti Free Port misalya. Dari contoh 2 kasus ini menurut saudara kenapa bisa terjadi dan bagaimana kritik saudara akan hal ini serta bagaimana pula solusinya sehingga sumberdaya yang di miliki Indonesia sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya. Jawaban ini harus in line dengan Ethical Issues in Human Resource Management. Untuk menjawab 2 kasus tersebut, perlu membedah satu-persatu kasus. I. PT. Indosat Penjualan Indosat kepada singapura memiliki proses perjalanan yang tidak pendek, banyak dari kalangan yang kurang setuju dengan keputusan itu. namun mau bagaimana lagi, kita harus bisa menerima kenyataan yang sudah terjadi. a. krisis moneter 1998 Salah satu alasan terbesar dijual nya perusahaan tersebut adalah dampak Reformasi tahun 1998 dan Krisis Moneter, yang mana kala itu keadaan negara ini sedang ruwet. Politik kacau, konflik terjadi setiap saat, Ekonomi berantakan, krisis keamanan, krisis legitimasi, konflik memanas hingga berdarah-darah, setidak nya itulah gambaran yang terjadi saat itu. Seperti yang diungkapkan oleh Mentri BUMN Laksamana Sukardi dan Kabinet Megawati, bahwa Indosat dijual karena pemerintah butuh uang, sedangkan kas negara kosong. Alasan ini masih berlanjut hingga 22 juni 2014 kemarin dalam debat calon presiden (capres), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penjualan Indosat periode presiden Megawati itu dilakukan demi kepentingan ekonomi Indonesia yang kala itu kondisinya masih belum membaik akibat dampak krisis 1998. b. 2002 dan USD 627 Juta Pada tahun 2002, Megawati Soekarno Putri telah mengambil keputusan besar. Keputusan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. keputusan yang menuai kecaman dan kontra dari rakyat kala itu. Tak hanya rakyat, tercatat Panglima TNI kala itu Endriartono Soetarto serta ketua Komisi V menolak penjualan Indosat. Namun, entah bagaimana cerita yang terjadi dibelakang hingga DPR dan TNI akhirnya menyetujui penjualan Indosat tersebut. Indonesia dalam keadaan yang lemah kala itu. Rakyat tidak bisa berbuat banyak. Kini indosat bukan lagi milik hak Indonesia melaikan Singapura, dengan harga jual USD 627 Juta atau sekitar Rp 5,7 Triliun, pada kurs USD 1 = Rp 8.940 saat itu.
  • 17. “Indosat di swastakan untuk menutupi kekurangan APBN, agar investor terpancing kembali ke Indonesia. Krisis sudah terlalu lama, sejak ’98’ membebani ekonomi setiap keluarga” Keputusan yang sulit disaat yang sulit, namun pemimpin harus berani ambil keputusan. Meski menuai kecaman dan hujatan dari dalam negeri. Ibarat seorang ibu yang sudah lama menganggur. Ibarat seorang ibu, jual perhiasannya demi bayar uang sekolah atau menebus ijazah anaknya. c. Buy Back “... Semua hanya bisa bicara pesimis. Indosat saat itu adalah solusi bagi negara yang sedang sakit parah. Karena saya yakin dalam 10 tahun harusnya kita dapat membeli kembali.” Jika kita melihat statement diatas, jelas megawati mengungkap kan bahwa ia pernah yakin bahwa indosat bisa direbut kembali oleh indonesia (buyback). Tak hanya itu, dikala capres dari partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, menanyakan perihal penjualan indosat. Jokowi pun menjawab alasan penjualan yang dikarenakan krisis moneter tahun 1998, serta dirinya mengungkapkan bahwa ia akan membeli kembali (buyback) PT Indosat jika ia terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Tetapi kenyataannya, masalah buyback sama sekali tidak tercantum dalam perjanjian dari jual beli atau SPA (sales and purchase agreement). Hal tersebut diungkapkan oleh Menkominfo Sofyan Djalil pada 5 Januari 2006 di istana Wapres usai rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla persoalan RUU Aceh. Hal ini berbading terbalik bukan, dengan apa yang diungkapkan Jokowi Dodo pada debat capres itu?. Lalu, apakah pak Jokowi berbohong ataukah memang tidak mengetahui permasalahan ini?. Dan bagaimana dengan Ibu Megawati yang yakin dalam 10 tahun seharusnya indosat bisa kembali? Diluar kondisi keuangan negara yang belum mendukung untuk membeli kembali, pemerintah menggunakan sebagian besar anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang diprediksikan akan melecut perekonomian nasional, sehingga prioritas buy back sampai sekarang masih belum memungkinkan. Secara hukum etika bisa saja dilanggar, tapi semua dilakukan dengan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ada suatu alasan penting yang menurut saya pribadi masih bisa saya terima. II. PT. Free Port PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan McMoran Inc telah meneken pokok-pokok kesepakatan divestasi atau Head of Agreement (HoA) saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Dalam kesepakatan ini Inalum akan
  • 18. menguasai 41,64 persen PT Freeport Indonesia. Langkah ini untuk menggenapi 51 persen kepemilikan saham oleh pihak nasional. Proses yang akan dilakukan, Inalum mengeluarkan dana sebesar USD 3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi dari Rio Tinto di Freeport Indonesia dan 100 persen saham Freeport McMoran di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36 persen saham di Freport Indonesia. Ada banyak isu dan komentar menyusul penandatanganan HoA tersebut. Salah satu isu yang paling banyak dipertanyakan publik yaitu mengenai mengapa pemerintah tidak menunggu kontrak Freeport habis 2021 sehingga untuk menguasai tambang Grasberg di Mimika, Papua, Inalum tidak perlu merogoh kocek atau gratis. Lalu apakah benar setelah kontrak Freeport habis 2021, pemerintah tidak perlu membayar untuk menguasai tambang emas terbesar di dunia tersebut? Head of Corporate Communication and Goverment Relation Inalum Rendy Witoelar angkat bicara untuk menjawab pertanyaan publik tersebut. Menurut dia, Freeport Indonesia mempunyai interpretasi KK yang berbeda dengan pemerintah. PTFI mengakui kalau KK akan berakhir pada 2021, namun mereka beranggapan berhak mengajukan perpanjangan dua kali 10 tahun dan pemerintah tidak akan menahan atau menunda persetujuan tersebut secara tidak wajar. Pasal 31 ayat 2 KK: Sesuai dengan ketentuan- ketentuan yg tercantum, persetujuan ini akan mempunyai jangka waktu 30 tahun sejak tanggal penandatanganan persetujuan ini dengan ketentuan bahwa perusahaan akan diberi hak untuk memohon dua kali perpanjangan masing-masing 10 tahun atas jangka waktu tersebut secara berturut- turut, dengan syarat disetujui pemerintah. Pemerintan tidak akan menahan atau menunda persetujuan tersebut secara tidak wajar. Permohonan tersebut dari perusahaan dapat diajukan setiap saat selama jangka waktu persetujuan ini, termasuk setiap perpanjangan sebelumnya. Rendy menjelaskan, berakhir atau tidaknya pada 2011 akan tetap menjadi perdebatan karena FCX menafsirkan harus adanya perpanjangan KK hingga 2041. Perdebatan ini akan berpotensi berakhir di arbitrase dan tidak ada jaminan 100 persen Indonesia akan menang. "Jika pun FCX legowo hengkang setelah 2021, kita tidak akan mendapatkan Grasberg secara gratis," Jadi mau diambil alih sekarang atau menunggu kontrak habis, pemerintah tetap harus membayar ke Freeport jika ingin menguasai tambang emas terbesar di dunia tersebut. Hal ini berdasarkan KK Pasal 22 ayat 1: Sesudah pengakhiran persetujuan berdasarkan pasal 22 ini atau pengakhiran persetujuan ini karena alasan berakhirnya jangka waktu persetujuan ini, semua kekayaan kontrak karya milik perusahaan yang bergerak atau tidak bergerak, yang terdapat di wilayah-wilayah proyek dan pertambangan harus ditawarkan untuk dijual kepada pemerintah dengan harga atau nilai pasar, yang mana yang lebih rendah, tetapi tidak lebih rendah dari nilai buku. "Jadi pemerintah harus membeli seluruh kekayaan Freeport Indonesia yang bergerak maupun dengan nilai tidak lebih rendah dari book value. Nilai buku PTFI berdasarkan laporan keuangan audited mereka ada di sekitar US$
  • 19. 6 miliar. Pemerintah pun wajib membeli pembangkit listrik yang di area tersebut senilai lebih dari Rp 2 triliun," Tak hanya membutuhkan teknologi dari Freeport, alasan lain yang membuat Indonesia tak membeli 100 persen saham Freeport adalah nilai saham Freeport yang terbilang cukup mahal karena bisa di atas Rp 100 triliun. Dan untuk membeli 50 persen saham tersebut, negara mengeluarkan uang sebesar Rp 50 triliun. "Freeport itu sekarang kira-kira Rp 100 triliun lebih. Karena itu untuk membeli saham 51 persen lebih nilainya hampir Rp 50 triliun. Itu bukan hal yang mudah untuk berbicara investasi” Kesimpulan untuk kasus freeport, negara kita, Indonesia sudah memenuhi kewajibannya disertai perhitungan yang matang, demi kebaikan di masa mendatang.