SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
OPTIMALISASI CAPAIAN MUTU
PENDIDIKAN MELALUI
PENYELARASAN INDIKATOR
SPM BIDANG PENDIDIKAN
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Oleh :
SUHARYANTO,SP,MT
Analis Kebijakan Ahli Madya Subtansi Pendidikan
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Pasal 18: Penyelenggara Pemerintahan
Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
Pasal 298: Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan
dengan standar pelayanan minimal
UU
23
2014
AMANAT PENERAPAN SPM
Pendidikan Pekerjaan Umum
Kesehatan
Perkim Sosial
Trantibumlinmas
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
WAJIB PILIHAN
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
4. Perumahan rakyat
dan permukiman
5. Ketentraman,
ketertiban umum,
dan perlindungan
masyarakat.
6. Sosial
1. Tenaga kerja
2. Perlindungan Perempuan dan
Anak
3. Pangan
4. Pertanahan
5. Lingkungan Hidup
6. Administrasi dan Pencatatan
Sipil
7. Pemberdayaan Masyarakat
Desa/PMD
8. Pengendalian Penduduk dan KB
9. Perhubungan
10. Komunikasi-Informasi
11. Koperasi dan UKM
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan, dan
18. Arsip
Potensi,
Ketenagakerjaan,
Penggunaan Lahan
1.Kelautan dan Perikanan
2.Pariwisata
3.Pertanian
4.Kehutanan
5.Energi dan Sumberdaya Mineral
6.Perdagangan
7.Perindustrian, dan
8.Transmigrasi
Butir 2: Pelaksanaan berkaitan dengan
Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
Butir 3 : Ketentuan lebih lanjut mengenai
SPM diatur dengan peraturan
pemerintah.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
UU
6/2021
APBN 2022
Pasal 12 Ayat (1)
Huruf a
DAK Fisik adalah dana APBN kepada
daerah untuk membantu mendanai
kegiatan yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan PN, berupa
penyediaan Sarpras PELAYANAN
DASAR publik, baik untuk pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan pencapaian PN maupun
percepatan pembangunan daerah dan
kawasan dengan karakteristik khusus
dalam rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
Pasal 12 Ayat (1)
Huruf b
DAK Nonfisik adalah dana APBN
yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendukung kelancaran
penyelenggaraan PELAYANAN
DASAR publik yang menjadi
urusan daerah.
AMANAT PEMBIAYAAN PENERAPAN SPM
Pasal 130 (1) :
DAU digunakan untuk memenuhi pencapaian
Standar Pelayanan Minimal berdasarkan
tingkat capaian kinerja layanan Daerah.
Pasal 144 (1) :
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
UU
1/2022
HUBUNGAN
KEUANGAN ANTARA
PEMERINTAH PUSAT
DAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan Daerah
sesuai dengan prioritas dan kebutuhan Daerah yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan Urusan
Pemerintahan wajib yang terkait dengan Pelayanan
Dasar publik dan pencapaian sasaran pembangunan;
4
PPNo2Thn2018Tentang StandarPelayananMinimal
Pendidikan
Menengah
KewenanganPelaksanaanStandarPelayananMinimal
ProvinsiPapua
SPM
PENDIDIKAN
Jenis Mutu
Pendidikan Khusus PAUD
Pendidikan
Dasar
Pendidikan
Kesetaraan
Kualitas
Jumlah
5-6
Tahun
4-18 Tahun 16-18 Tahun 7-15 Tahun 7-18 Tahun
BARANG/JASA
PENDIDIK DAN
TENAGA PENDIDIKAN
Pemenuhan
Pelayanan
dasar
Minimal
Penerima
(WNA)
Provinsi Kab/Kota
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA DI PAPUA (1)
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021
tentang Kewenangan dan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus Provinsi Papua
PENDIDIKAN
NO SUBURUSAN PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
1 Manajemen
Pendidikan
a. Pengelolaan pendidikan khusus
b. Pengelolaan akademik komunitas
c. Penyediaan data peserta didik sesuai
dengan kewenangannya
d. Penyediaan pembiayaan pendidikan
diprioritaskan untuk menjamin setiap OAP
memperoleh pendidikan mulai pendidikan
anak usia dini sampai tingkat pendidikan
tinggi tanpa dipungut biaya.
e. Penyediaan bantuan fasilitas dan
pembiayaan bagi pendidikan’
f. Pelibatan Lembaga keagamaan, Lembaga
swadaya masyakarat, dan dunia usaha
dalam penyelenggaraan pendidikan.
g. Pemberian beasiswa ikatan dinas
diprioritaskan bagi OAP pada bidang yang
diperlukan di Provinsi Papua melalui kerja
sama dengan perguruan tinggi yang
memenuhi syarat.
h. Menyelenggarakan layanan pendidikan
tambahan yang diprioritaskan bagi OAP
untuk membantu penyiapan memasuki
a. Pengelolaan pendidikan anak usia
dini.
b. Pengelolaan pendidikan dasar.
c. Pengelolaan pendidikan menengah.
d. Pengelolaan pendidikan nonformal
e. Penyediaan pendidikan layanan
diprioritaskan bagi OAP yang:
1) Memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa;
2) Berada di daerah yang terpencil
atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat
yang terpencil, daerah
perbataasan dengan negara
lain, daerah yang mengalami
bencana alam, bencana social,
atau daerah yang berada dalam
keadaan darurat lain.
f. Penyediaan data peserta didik sesuai
dengan kewenangannya
g. Pemberian beasiswa kepada peserta
didik yang berprestasi dalam bidang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA DI PAPUA (3)
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021
tentang Kewenangan dan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus Provinsi Papua
PENDIDIKAN
NO SUBURUSAN PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
3 Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
d. Pemindahan untuk pemerataan pendidik
dan tenaga kependidikan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
provinsi.
e. Penerimaan pendidik dan tenaga
kependidikan dari provinsi lain ke Provinsi
Papua atau Provinsi Papua Barat.
f. Pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan dari Provinsi Papua ke
Provinsi Papua Barat atau sebaliknya.
g. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
h. Penjaminan kesejahteraan dan keamanan
bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
i. Pemberian penghargaan kepada pendidik
dan tenaga kependidikan.
j. Menetapkan kebijakan afirmasi dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dan/atau
peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan.
d. Pemindahan untuk pemerataan
pendidik dan tenaga kependidikan
dalam daerah kabupaten/kota.
e. Peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan.
f. Penjaminan kesejahteraan dan
keamanan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan.
g. Pemenuhan kebutuhan pendidik
sesuai dengan kewenangannya
dengan kualifikasi paling rendah
lulusan pendidikan menengah dan
telah mengikuti pendidikan guru
selama 2 (dua) tahun di lembaga
pendidikan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
h. Pemberian penghargaan kepada
pendidik dan tenaga kependidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal
PENJELASAN
I. UMUM
ALINEA 5.
SPM menjamin hak konstitusional masyarakat, sehingga bukan
kinerja pemerintah daerah yg menjadi prioritas utama apalagi
kinerja pemerintah tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya
kebutuhan dasar warga negara
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Kemendagri
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri
Bagian I
Umum
BAB II
Tahapan Penerapan
Standar Pelayanan
Minimal
BAB III
Koordinasi Penerapan
Standar Pelayanan
Minimal
BAB IV
Pelaporan
BAB V
Pembinaan Dan
Pengawasan
BAB VI
Pendanaan
Bagian II
Tahapan
Tim penerapan SPM
(Provinsi)
Tim penerapan SPM
(Kabupaten/kota)
Gubernur melakukan
pembinaan dan
pengawasan di daerah
kab/kota
Bupati/Walikota melakukan
pembinaan dan
pengawasan di daerah
kab/kota
Menteri melalui Bina
Bangda melakukan umum
sedangkan K/L melakukan
pembinaan secara khusus
Menteri melalui Itjen
melakukan pengawasan
SPM di Provinsi
Pendanaan binum di
pusat APBN, Pemda
APBD, dan sumber lain
yang sah dan tak
mengikat.
Pelaporan Penerapan SPM
dimuat dalam laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan
di masukkan kedalam
Sistem Pelaporan SPM
berbasis aplikasi.
Bagian III
Penghitungan
Pencapaian SPM
Indeks Pencapaian
SPM
Penerapan dan
penghitungan
pencapaian SPM
dalam lampiran
Capaian
Mutu
Capaian
Penerima
Tim Penerapan SPM ->
Kep KDH
Rencana aksi
Penerapan SPM ->
Perkada
Capaian SPM merupakan
dasar bagi pemerintah
pusat untuk memberikan
insentif dan disinsentif
kepada pemerintah daerah
berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Pada saat Peraturan
Menteri ini mulai berlaku,
Permendagri 100/2018
dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
BAB
I
KETENTUAN
UMUM
BAB
VII
KETENTUAN
PENUTUP
LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Lampiran C
Lampiran D
Target dan Indikator Pencapaian
SPM:
(Ditambahkan Mutu minimal
layanan dasar, untuk semua
urusan)
Penghitungan Pencapaian SPM
(Lampiran baru)
Pelaporan Penerapan
Standard Pelayanan
Minimal
(Disempurnakan)
Format Tahapan Penerapan SPM
• Pengumpulan data
• Penghitungan Kebutuhan
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Rekapitulasi
(Lampiran baru)
Pasal 2,3
Pasal 4-13
Pasal 14,15
Pasal 16-22 Pasal 23-26 Pasal 27-28 Pasal 29
Pasal
30-31
Materi laporan Penerapan
SPM paling sedikit
memuat hasil, kendala dan
ketersediaan anggaran
dalam Penerapan SPM.
Bupati/Wali Kota
menyampaikan laporan
kepada Menteri melalui
GWPP.
Laporan oleh Gubernur
kepada Presiden melalui
Menteri secara triwulan.
Ketentuan sistematika
pelaporan SPM
tercantum dalam
Lampiran
Pasal
1
Sistematika Isi Permendagri 59/2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Capaian SPM Bidang Pendidikan
Demand Side
Pemenuhan Hak anak usia
pendidikan (5-6 tahun,7-12
tahun, 13-15 tahun, 16-18
tahun yang berpartisipasi di
Sekolah)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Supply Side
1. Pemenuhan Mutu Minimal layanan satuan
Pendidikan
2. Pemenuhan Mutu Minimal layanan
Pendidik dan tenaga Kependidikan
(Permendikbud 32 tahun 2018 tentang
standar teknis SPM Bidang Pendidikan
Empat (4) Tahapan Penerapan SPM
(Pendataan, Penghitungan, Perencanaan dan Pelaksanaan Pemenuhan)
(PP No2 Tahun 2018)
Permendagri 59
Tahun 202 tentang
Penerapan SPM
Norma Penerapan
Permendagri 59
Tahun 2021 tentang Penerapan SPM
Lampiran :
1. Indikator dan Target
2. Form Penerapan
3. Penghitungan Capaian Penerapan SPM
4. Laporan
Definisi Operasional
Penerapan seragam
dan sama di Daerah
Lampiran 1
Target dan Indikator Penerapan dan pencapaian SPM
Target dan Indikator Pencapaian SPM Bidang Pendidikan
Provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Indikator Target
Batas
waktu
capaian
Indikator Target
Batas
waktu
capaian
Keterangan
1 Pendidikan Menengah Jumlah Warga Negara
usia 16-18 tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan menengah
100% Setiap
tahun
Jumlah barang, jasa
dan sumber daya
manusia
100% (sesuai dengan
jumlah anak usia 16-18
tahun yang akan
dipenuhi)
Setiap
tahun
Indikator mutu minimal
layanan dasar berupa
jumlah barang,
Rata-rata kemampuan
literasi dan numerasi
siswa berdasarkan hasil
Asesmen Nasional
Mening
kat dari
hasil dua
tahun
sebelu
mnya
Setiap
tahun
2 Pendidikan Khusus Jumlah Warga Negara
usia 4-18 tahun yang
termasuk dalam
penduduk disabilitas
yang berpartisipasi dalam
pendidikan khusus
100% Setiap
tahun
Jumlah barang, jasa
dan sumber daya
manusia
100% (sesuai dengan
jumlah anak usia 4-18
tahun yang termasuk
dalam penduduk
disabilitas yang akan
dipenuhi)
Setiap
tahun
Rata-rata kemampuan
literasi dan numerasi
siswa berdasarkan hasil
Asesmen Nasional
Mening
kat dari
hasil dua
tahun
sebelu
mnya
Setiap
tahun
jasa dan sumber daya
manusia sesuai
dengan yang ditetapkan
dalam standar teknis
pelayanan minimal
bidang pendidikan
No Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Kinerja Pencapaian
Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
Kabupaten / Kota
Indikator Target
Batas
waktu
capaian
Indikator Target
Batas
waktu
capaian
Keterangan
Jumlah Warga Negara
usia 7-15 tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
100% Setiap
tahun
Rata-rata kemampuan
literasi dan numerasi
siswa berdasarkan hasil
Asesmen Nasional
Meningk
at dari
hasil dua
tahun
sebelum
nya
Setiap
tahun
2 Pendidikan Kesetaraan Jumlah Warga Negara
usia 7-18 tahun yang
belum menyelesaiakan
pendidikan dasar dan
atau menengah yang
perpartisipasi dalam
pendidikan kesataraan
100% Setiap
tahun
Jumlah barang, jasa
dan sumber daya
manusia
100% (sesuai dengan
jumlah anak usia 7-18
tahun yang belum
menyelesaikan
pendidikan dasar atau
menengah yang akan
dipenuhi
Setiap
tahun
Rata-rata kemampuan
literasi dan numerasi
siswa berdasarkan hasil
Asesmen Nasional
Meningk
at dari
hasil dua
tahun
sebelum
nya
Setiap
tahun
3 Pendidikan Anak Usia
Dini
Jumlah Warga Negara
usia 5-6 tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD
100% Setiap
tahun
Jumlah barang, jasa
dan sumber daya
manusia
100% (sesuai dengan
jumlah anak usia 5-6
tahun yang akan
dipenuhi)
Setiap
tahun
1 Pendidikan Dasar Jumlah barang, jasa
dan sumber daya
manusia
100% (sesuai dengan
jumlah anak usia 7-15
tahun yang akan
dipenuhi)
Setiap
tahun
Indikator mutu minimal
layanan dasar berupa
jumlah barang, jasa dan
sumber daya manusia
sesuai dengan yang
ditetapkan dalam
standar teknis
pelayanan minimal
bidang pendidikan
No Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Kinerja Pencapaian
Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
SASARAN PENERIMA LAYANAN DASAR
BIDANG PENDIDIKAN
(CAPAIAN TINGKAT PARTISIPASI 100% SETIAP TAHUN)
ANAK USIA PENDIDIKAN YANG TIDAK BERSEKOLAH
(ATS):
1.ANAK PUTUS SEKOLAH
2.ANAK YANG LULUS DAN TIDAK MELANJUTKAN
3.ANAK YANG BELUM PERNAH BERSEKOLAH
(Diluar sistem)
PESETA DIDIK MISKIN YANG
BELUM TERLAYANI
(Dalam Sistem)
1. ATS karena faktor ekonomi
2. ATS karena faktor akses, satuan pendidikan,
dan sarana prasarana
3. ATS Karena Kondisi Geografi
4. ATS Karena faktor sosial dan budaya
5. ATS disabilitas
1. Peserta didik miskin
2. Peserta didik mengalami kekerasan
3. Peserta didik menikah usia dini
4. Peserta didik bermasalah hukum
5. Peserta didik bermasalah narkoba
6. Peserta didik bermasalah akses
7. Peserta didik disabilitas
8. Peserta didik yang bekerja
9. Peserta didik yang terganggu Kesehatan
Mutu Pelayanan Dasar Untuk Setiap Layanan Dasar Pendidikan mencakup :
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa :
a. Standar satuan pendidikan meliputi :
a.1. standar kompetensi lulusan;
a.2. standar isi;
a.3. standar proses;
a.4. sarana dan prasarana;
a.5. standar pengelolaan;
a.6. standar pembiayaan;
a.7. standar penilaian;
b. Kualitas Hasil Belajar;
c. Pemerataan kualitas hasil belajar;
d. Kualitas lingkungan belajar;
2. Standar Jumlah kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
15
Indikator Standar Pelayanan Minimal sektor pendidikan mengacu pada indikator
dalam Profil Pendidikan (1/2)
Indikator SPM Kab / Kota Provinsi
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Partisipasi
peserta didik
Angka partisipasi kasar X
Angka partisipasi sekolah X
Angka partisipasi murni
Kualitas hasil
belajar
Kemampuan literasi X
Kemampuan numerasi X
Kualitas hasil
belajar
kejuruan
Tingkat penyerapan lulusan SMK X X X X X
Kepuasan dunia kerja terhadap budaya kerja lulusan SMK X X X X X
Pemerataan
kualitas hasil
belajar
Perbedaan skor literasi X
Perbedaan skor numerasi X
16
Indikator Standar Pelayanan Minimal sektor pendidikan mengacu pada indikator
dalam Profil Pendidikan (2/2)
Indikator SPM
Kab / Kota Provinsi
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Layanan PAUD
Peningkatan proporsi jumlah satuan PAUD
yang mendapatkan minimal akreditasi B
X X X X X
Pertumbuhan pendidik PAUD di S1/DIV X X X X X
Rasio pengawas sekolah untuk PAUD X X X X X
Kualitas lingkungan
belajar
Indeks iklim keamanan X
Indeks iklim kebinekaan dan inkusivitas X
Jumlah pendidik dan
tenaga kependidikan
Kecukupan formasi guru ASN
Indeks Distribusi Guru
Kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan
Proporsi PTK bersertifikat
Proporsi PTK penggerak
Pengalaman pelatihan guru
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Tahapan Penerapan SPM
Form 1.A.1 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi
Provinsi
Form 1.A.2 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi
Kabupaten/Kota
Form 1.A.3 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Provinsi
Form 1.A.4 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Kabupaten/Kota
Form 1.A.5 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar
Provinsi
Form 1.A.6 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar
Kejuruan Provinsi
Form 1.A.7 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar
Kabupaten/Kota
Form 1.A.8 Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil
Belajar: Literasi Dan Numerasi Provinsi
Form 1.A.9 Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil
Belajar : Literasi Dan Numerasi Kabupaten/Kota
Form 1.A.10 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar
Provinsi
Form 1.A.11 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Layanan Pendidikan
Anak Usia Dini (Paud) Kabupaten/Kota
Form 1.A.12 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar
Kabupaten/Kota
Pengumpulan Data
Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
Pelayanan Dasar
Form 1.B.1 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan
Pendidikan Provinsi
Form 1.B.2 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan
Pendidikan Kabupaten/Kota
Form 1.C.1 Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka
Pendanaan Provinsi
Form 1.C.2
Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka
Pendanaan Kabupaten Kota
Penyusunan Rencana Pemenuhan
Pelayanan Dasar
1 3
2
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar 4
Capaian Target SPM Pendidikan (Rekapan)
Form 1.E.1 Capaian Target SPM Pendidikan
Form 1.E.2 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan
(Provinsi)
Form 1.E.3 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan
(Kabupaten/Kota)
5
Form 1.D.1 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
Provinsi
Form 1.D.2 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
Kabupaten/Kota
Form 1.D.3 Rekapitulasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Per
Kabupaten/Kota
Sesuai Lampiran B Pada Permendagri 59 Tahun 2021
Contoh : Bidang Pendidikan
PENERAPAN SPM PENDIDIKAN
PLATFORM RAPORT PENDIDIKAN
19
Profil Pendidikan merupakan laporan yang disusun dari berbagai sumber data yang
handal dan diproses secara terpadu di Kemendikbud
Laporan Evaluasi Bentuk evaluasi
Sumber data
(re)akreditasi sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan
kriteria tertentu)
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, &
Survei Lingkungan Belajar)
Dapodik
Platform digital
guru dan kepala sekolah
Tracer Study SMK
Data GTK
EMIS & Simpatika
BAN PAUD, BPS, dst.
Evaluasi diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
PROFIL
Profil Satuan Pendidikan
Profil Pendidikan Daerah
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Evaluasi diri sekolah
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
Evaluasi
Pendidikan Daerah
RAPOR
Rapor Satuan Pendidikan
Rapor Pendidikan Daerah
(lebih terfokus, data objektif)
Evaluasi diri internal
Evaluasi eksternal
Insentif kinerja sekolah
dari Kemendikbud
RKAS
RKPD
SPM
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)
+ (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)
Penghitungan Indeks Pencapaian SPM
Penghitungan Pencapaian SPM
Sesuai Pasal 14 Permendagri No. 59 Tahun 2021
IPSPM
Capaian Mutu Pelayanan Dasar
Capaian penerima Pelayanan
Dasar
Rata – rata sub Indikator Kinerja pencapaian mutu minimal
barang, jasa dan SDM sesuai dengan Standar Teknis.
Target dan Indikator Kinerja
IPSPM =
IPSPM
Indeks pencapaian SPM di masing–
masing jenis SPM sesuai dengan PP
2/2018.
% IP Mutu
Minimal
Layanan
Dasar
Persentase dari rata–rata sub Indikator Kinerja Pencapaian
mutu minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan
standar teknis
% IP
Penerima
Layanan
Dasar
Persentase melalui indikator dan target yang ditetapkan
BM
Bobot Mutu minimal layanan dasar sebesar 20
BP
Bobot Penerima layanan dasar sebesar 80
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI
1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dan pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan penerima layanan dasar dan
tidak terdapat pencapaian mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100
2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99
3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89
4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79
5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69
6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60
1. Kategori nilai indeks pencapaian SPM (IPSPM) terhadap capaian mutu minimal dan
penerima layanan dasar:
NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI
1 100 Pencatatan
saja
Pencapaian SPM yang tidak terdapat
pemenuhan penerima layanan dasar
dan tidak terdapat pencapaian mutu
minimal layanan dasar, namun sudah
melaksanakan tiga tahapan penerapan
SPM yaitu pengumpulan data,
penghitungan kebutuhan pelayanan
dasar dan penyusunan perencanaan
pemenuhan pelayanan dasar.
Kategori pencatatan:
2. Kategori terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar:
NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI
1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100
2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 90
sampai dengan 99
3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 80
sampai dengan 89
4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 70
sampai dengan 79
5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 60
sampai dengan 69
6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60
Kategori Pencapaian SPM
Sesuai Pasal 14 Permendagri No. 59 Tahun 2021
3. Kategori pencatatan:
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
PERMASALAHAN2 PENERAPAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DI DAERAH
YANG MASIH HARUS DITUNTUASKAN:
1. harus dibangun pendataan ATS khususnya data Anak Belum Pernah BerseDi
tahap pendataan, untuk pencapaian tingkat partisipasi dengan target 100% per
tahun masih kolah.
2. Tahap Penerapan SPM mulai dari pendataan, penghitungan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan perencanaan disiapkan melalui platform. Namun
hubungan antara format pendataan, penghitungan dan perencanaan
diselaraskan dengan aplikasi platform Rapor Pendidikan.
3. Kesesuaian Penghitungan Index Capaian SPM di Permendagri 59 dengan
Kepmendikbud 31/M/2022 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan Index
Pencapaian SPM.
4. Penyesuaian Indikator SPM dalam Permendikbud 32 Tahun 2022 dengan
Indikator dalam LPPD Permendagri 13 Tahun 2019.
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
LANJUTAN PERMASALAHAN
4. Kesesuaian Penghitungan Index Capaian SPM di Permendagri 59 dengan
Kepmendikbud 31/M/2022 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan Index
Pencapaian SPM.
5. Penyesuaian Indikator SPM dalam Permendikbud 32 Tahun 2022 dengan
Indikator dalam LPPD Permendagri 13 Tahun 2019.
5. SINKRONISASI PERENCANAAN
• Perlu diwujudkan konsistensi indicator SPM
yang baru dalam dokumen perencanaan
tingkat nasional dan dokumen perencanaan
tingkat daerah baik saat ini sampai tahun
2024 dan kedepannya mulai tahun 2025 –
2029 (RPJMN/RPJMD) serta RPJPN 2025 –
2045 setelah PILKADA serentak maupun
PILPRES 2024. Indikator yang ada dalam
RPJMD saat ini adalah EPM, RLS, APS, Melek
Huruf (Papua). Indikator kualitas belum ada
12
Identifikasi Isu Strategis Bidang
Pendidikan
01
03
05
02
04
06
08
Kualitas Pembelajaran dan
Pengajaran
Akses Pendidikan yang Merata
dan Berkeadilan
Pendidikan Agama dan
Keagamaan
Pendidikan untuk Produktivitas:
Relevansi, Daya Saing, dan
Kemampuan Kerja
Transformasi Digital dalam
Pendidikan
Kualitas dan Distribusi Guru
Pendidikan Nonformal
Penjaminan Mutu dan Tata
Kelola Pendidikan
Pendanaan Pendidikan
07
0
9
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN
 APK SMA/SMK/MA/Sederajat masih di bawah 90% dengan
tingkat penyelesaian di bawah 70%. Masih ada kesenjangan
partisipasi antarwilayah dan antarstatus sosial-ekonomi (e.g. APK
SMA/SMK/MA/Sederajat pada 20% kelompok termiskin sebesar
73,21%, sedangkan pada 20% kelompok terkaya sebesar 96,74%).
 61,12% penduduk usia 15 tahun ke atas masih berpendidikan SMP
ke bawah.
.
Layanan Pendidikan Belum Merata 1
Indikator SPM Pendidikan:
APK/APS dan APM
 Perkembangan proporsi siswa yang di atas batas kompetensi
minimum dalam tes PISA sejak tahun 2006-2018 mengalami
stagnan.
 Hasil Asesmen Nasional menunjukkan bahwa hanya siswa
SMA/MA/Sederajat telah mencapai kompetensi minimum untuk
literasi.
 Sebagian besar guru sudah memiliki kualifikasi minimal S1/DIV.
Namun, kurang dari 50% yang belum memiliki sertifikasi. Di
samping itu, kompetensi guru masih perlu ditingkatkan yang
ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil UKG Nasional masih di
angka 56,69.
Kualitas Pendidikan yang Rendah 2
Indikator SPM Pendidikan:
• Rata – Rata Kemampuan Literasi & Numerasi
Siswa berdasarkan AN
• Proporsi PTK Bersertifikat
• Proporsi PTK Penggerak
• Pengalaman Pelatihan Guru
STRANAS ATS • SE MENDAGRI NO 420/9239/SJ TAHUN 2018 TTG
PELAKSANAAN PENDIDIKAN LITERASI SEKOLAH DI
DAERAH
• SE MENDAGRI NO 400.1.7/2097/SJ TTG PERCEPATAN
CAPAIAN PENDIDIKAN NUMERASI SEKOLAH DASAR DI
DAERAH
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN
 Laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Indonesia paling rendah
di antara tiga negara tetangga di kawasan ASEAN.
 55,45% atau 72,66 juta pekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah).
 Banyak lulusan semi-terampil, namun daya serap pasar kerja terbatas.
 Tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh lulusan SMK (11,13%)
yang menunjukkan bahwa lembaga pendidikan vokasi belum mampu
menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan berketerampilan
tinggi.
Kualifikasi Pendidikan dan Produktivitas Lulusan yang
Rendah 3
Indikator SPM Pendidikan:
1. Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
2. Kepuasan Dunia Kerja terhadap Budaya
Kerja Lulusan SMK
 Beban biaya pendidikan per siswa relatif tinggi.
 Tren anggaran pendidikan dalam APBN yang meningkat tidak
diiringi dengan kemampuan Pemda dalam memenuhi Anggaran
Pendidikan 20%. Hanya 2 dari 34 Provinsi (5,88%) dan 2 dari 514
kabupten/kota (0,39%) yang mengalokasikan anggaran
pendidikan 20% APBD (di luar dana transfer daerah).
 Masih ada perbedaan klasifikasi anggaran pendidikan pusat dan
daerah.
 Besaran belanja dan kinerja pendidikan antardaerah sangat
bervariasi
Kualitas dan Efektivitas Belanja Pendidikan Masih
Rendah 4
NSPK Pendidikan
PERPRES 68/2022 TTG REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
 12.548 desa belum memiliki layanan seluler 4G menyebabkan siswa
kesulitan dalam mengakses layanan internet, yang tentunya akan
menghambat kegiatan belajar-mengajar berbasis digital.
 Kecepatan mengunduh di Indonesia masih kalah cepat
dibandingkan negara lain.
 Masih ada 3.639 sekolah (1,66%) belum memiliki akses terhadap
listrik, serta 27.363 sekolah (12,46%) belum memiliki akses
terhadap internet.
Ketersediaan Prasarana Pembelajaran Digital Belum Memadai
5
ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN
Indikator SPM Pendidikan:
APK/APS dan APM
 APK PAUD masih rendah yaitu 35,59% pada tahun 2021.
 Siswa yang menempuh PAUD lebih banyak yang memenuhi
batas kompetensi minimum literasi dan numerasi dibandingkan
yang tidak pernah PAUD.
 Dukungan pendanaan yang diberikan oleh pemerintah masih
sangat minim dan memerlukan perhatian dalam jangka panjang.
Partisipasi pada Pendidikan Pra-sekolah Masih Minim
6
Indikator SPM Pendidikan:
• APM
• Peningkatan Proporsi Jumlah Satuan PAUD yang
Mendapatkan Minimal Akreditasi B
• Pertumbuhan Pendidik PAUD S1/D4
• Rasio Pengawas Sekolah untuk PAUD
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
 Demand layanan pendidikan nonformal meningkat,
ditunjukkan oleh jumlah peserta pendidikan
semakin meningkat dari tahun 2016 hingga 2021.
 Minat masyarakat terhadap LKP juga cukup tinggi,
ditunjukkan dengan jumlah lembaga dan peserta LKP
yang tinggi.
 Kualitas layanan pendidikan nonformal belum
ditunjukkan dengan baru 58% lembaga layanan
pendidikan nonformal yang telah mendapatkan
akreditasi minimal B.
Masih Perlu Ditingkatkannya Akses dan Kualitas
Pendidikan Nonformal
7
 41,1% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami
perundungan. Indonesia berada di posisi ke-5 dari 78
negara sebagai negara dengan siswa yang paling
banyak mengalami perundungan.
Pendidikan Karakter, Pendidikan Agama, dan
Pendidikan Keagamaan
8
Indikator SPM Pendidikan:
• Indeks Iklim Keamanan
• Indeks Iklim Kebhinekaan
• Indeks Iklim Inklusivitas
NSPK Pendidikan
INDIKATOR SPM?
Program UKS/M (Peraturan Bersama 4 Menteri
ttg Pembinaan dan pengembangan UKS/M)
PERPRES 68/2022 TTG REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI
31
Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD,
RPJMD dan RKPD. Pada tanggal 25 September 2017
Permendagri 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Nomenklatur Perencanaan
pembangunan dan Keuangan Daerah, telah dimuktahirkan dengan KepMendagri 050-5889 Tahun
2021
6
Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun 2021 Tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan
Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Surat Sekjen Kemendagri Nomor 906/2114/SJ tanggal 19 April 2022 tentang Hasil Inventarisasi dan
pemetaan Klasifikasi, kodifikasi dan Nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan Daerah
terkait DAK Ta.2022, GBHDR Ta.2022, GBHCHT Ta.2022, Usulan Kemendikbudristek dan Kemenkes
Surat Sekjen Kemendagri Nomor 900/6325/SJ tanggal 28 September 2022 tentang Hasil Inventarisasi
pemetaan dan Pemuhtahiran, klasifikasi, kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan pembangunan
dan keuangan Daerah berdasarkan UU Nomor 2 tahun 2021 dan PP Nomor 106 tahun 2021
Surat Sekjen Kemendagri Nomor 900.1.14.3/1483/SJ tanggal 10 Maret 2023 tentang hasil pemetaan
klasifikasi, kodefikasi dan Nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah terkait
penggunaan DBHCHT Ta.2023, DBHDR Ta.2023, dan DAK Ta.2023
Permendagri 81 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Tahun 2023 (Ditetapkan Tanggal 3 Juni 2022)
Permendagri 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 (Ditetapkan Tanggal 19 September 2022)
SE Mentri Mendikbudristek No 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 tanggal 18 Februari 2023 Tentang
Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Surat Dirjen Bina Bangda Kemendagri No. 000.8.3/4350/Bangda tanggal 6 Maret 2023 Tentang
Pelaksanaan Rakortekbang Ta.2023 Tingkat Provinsi dan Kab/Kota
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
SURAT MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 HAL : INDIKATOR
KINERJA URUSAN PENDIDIKAN DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

More Related Content

What's hot

LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptx
LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptxLOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptx
LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptxAbizianMuah
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Rusman R. Manik
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdMusnanda Satar
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
 
Paparan indikator kinerja utama
Paparan indikator kinerja utamaPaparan indikator kinerja utama
Paparan indikator kinerja utamajhd
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDPSEKP - UGM
 
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...BappedaLampungUtara
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA93220872
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahRandy Wrihatnolo
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Dadang Solihin
 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptx
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptxPAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptx
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptxRamadhanPradanaputra
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPSEKP - UGM
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD93220872
 

What's hot (20)

LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptx
LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptxLOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptx
LOGICAL FRAMEWORK MISI RPJMD [Autosaved].pptx
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
 
Paparan indikator kinerja utama
Paparan indikator kinerja utamaPaparan indikator kinerja utama
Paparan indikator kinerja utama
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
 
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
Mekanisme Pengusulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2022 melalui Sistem Informasi K...
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptx
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptxPAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptx
PAPARAN SAKIP KECAMATAN DRINGU BARU TH 2022.pptx
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
 

Similar to OPTIMASI-SPM

01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf
01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf
01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdfAanNabhan1
 
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptx
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptxBAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptx
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptxAzruddinSitompulSSiM1
 
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptxMirza836129
 
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002radengembull
 
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...amoeba3
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASZakiah dr
 
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4Dani Setiawan
 
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdftriharyanto38
 
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptx
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptxSUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptx
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptxPerencanaanDinkesPon
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
 
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptxSubditPendidikan3
 
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020UPT Dindikpora Kecamatan Punggelan
 
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptx
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptxSOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptx
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptxfajarnetprj72
 
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdf
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdfRLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdf
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdfAkB
 
Uu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriUu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriita syarwani
 
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdftriharyanto38
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 

Similar to OPTIMASI-SPM (20)

01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf
01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf
01. SAMBUTAN SETDITJEN SOSIALISASI PERMENDAGRI 59 TAHUN 2021 REG 2 MAKASSAR.pdf
 
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptx
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptxBAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptx
BAHAN PBD KEGIATAN ADVOKASI PEMDA .pptx
 
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx
03. Bahan PELAPORAN SPM OLEH ZAMZANI KABGREN PART 1 4 MARET 2022.pptx
 
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002
685220 esw0p1100uk0hukum0spm0buku002
 
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
 
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4
Laporan Kegiatan Prajabatan CPNS 2016 a4
 
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf
5.a. Buku-Saku-Indikator-Prioritas-SPM-2024.pdf
 
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptx
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptxSUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptx
SUBDIT KESEHATAN SUPD III_ KEBIJAKAN SPM KESEHATAN_KALBAR_02112022.pptx
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Materi PTM
Materi PTMMateri PTM
Materi PTM
 
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di IndonesiaPerencanaan Pembangunan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia
 
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx
01. BAHAN BU DIR SUPD IV SPM Kalsel 2022.pptx
 
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020
Permendikbud 13 tahun_2020_juknis_dak_nonfisik_bop_paud_dik_kesetaraan_ta_2020
 
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptxRPJMD prioritas pendidikan.pptx
RPJMD prioritas pendidikan.pptx
 
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptx
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptxSOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptx
SOSIALISASI PROGRAM PAKADES 2023 (1).pptx
 
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdf
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdfRLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdf
RLPPD TAHUN 2022 ke Media_FIX.pdf
 
Uu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriUu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagri
 
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf
8.b. BAHAN SESDITJEN-Permendagri 59 th 2021.pdf
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

OPTIMASI-SPM

  • 1. OPTIMALISASI CAPAIAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PENYELARASAN INDIKATOR SPM BIDANG PENDIDIKAN Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Oleh : SUHARYANTO,SP,MT Analis Kebijakan Ahli Madya Subtansi Pendidikan Ditjen Bina Pembangunan Daerah
  • 2. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pasal 18: Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Pasal 298: Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal UU 23 2014 AMANAT PENERAPAN SPM Pendidikan Pekerjaan Umum Kesehatan Perkim Sosial Trantibumlinmas URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN WAJIB PILIHAN Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan Umum 4. Perumahan rakyat dan permukiman 5. Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat. 6. Sosial 1. Tenaga kerja 2. Perlindungan Perempuan dan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan Hidup 6. Administrasi dan Pencatatan Sipil 7. Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD 8. Pengendalian Penduduk dan KB 9. Perhubungan 10. Komunikasi-Informasi 11. Koperasi dan UKM 12. Penanaman Modal 13. Kepemudaan dan Olahraga 14. Statistik 15. Persandian 16. Kebudayaan 17. Perpustakaan, dan 18. Arsip Potensi, Ketenagakerjaan, Penggunaan Lahan 1.Kelautan dan Perikanan 2.Pariwisata 3.Pertanian 4.Kehutanan 5.Energi dan Sumberdaya Mineral 6.Perdagangan 7.Perindustrian, dan 8.Transmigrasi Butir 2: Pelaksanaan berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Butir 3 : Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM diatur dengan peraturan pemerintah.
  • 3. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia UU 6/2021 APBN 2022 Pasal 12 Ayat (1) Huruf a DAK Fisik adalah dana APBN kepada daerah untuk membantu mendanai kegiatan yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan PN, berupa penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik, baik untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian PN maupun percepatan pembangunan daerah dan kawasan dengan karakteristik khusus dalam rangka mengatasi kesenjangan pelayanan publik antar daerah. Pasal 12 Ayat (1) Huruf b DAK Nonfisik adalah dana APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan PELAYANAN DASAR publik yang menjadi urusan daerah. AMANAT PEMBIAYAAN PENERAPAN SPM Pasal 130 (1) : DAU digunakan untuk memenuhi pencapaian Standar Pelayanan Minimal berdasarkan tingkat capaian kinerja layanan Daerah. Pasal 144 (1) : Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). UU 1/2022 HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 141 ayat 1 Pemda menyusun program pembangunan Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan Daerah yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan pencapaian sasaran pembangunan;
  • 5. Pendidikan Menengah KewenanganPelaksanaanStandarPelayananMinimal ProvinsiPapua SPM PENDIDIKAN Jenis Mutu Pendidikan Khusus PAUD Pendidikan Dasar Pendidikan Kesetaraan Kualitas Jumlah 5-6 Tahun 4-18 Tahun 16-18 Tahun 7-15 Tahun 7-18 Tahun BARANG/JASA PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIKAN Pemenuhan Pelayanan dasar Minimal Penerima (WNA) Provinsi Kab/Kota
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DI PAPUA (1) Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 tentang Kewenangan dan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus Provinsi Papua PENDIDIKAN NO SUBURUSAN PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 1 Manajemen Pendidikan a. Pengelolaan pendidikan khusus b. Pengelolaan akademik komunitas c. Penyediaan data peserta didik sesuai dengan kewenangannya d. Penyediaan pembiayaan pendidikan diprioritaskan untuk menjamin setiap OAP memperoleh pendidikan mulai pendidikan anak usia dini sampai tingkat pendidikan tinggi tanpa dipungut biaya. e. Penyediaan bantuan fasilitas dan pembiayaan bagi pendidikan’ f. Pelibatan Lembaga keagamaan, Lembaga swadaya masyakarat, dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan. g. Pemberian beasiswa ikatan dinas diprioritaskan bagi OAP pada bidang yang diperlukan di Provinsi Papua melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang memenuhi syarat. h. Menyelenggarakan layanan pendidikan tambahan yang diprioritaskan bagi OAP untuk membantu penyiapan memasuki a. Pengelolaan pendidikan anak usia dini. b. Pengelolaan pendidikan dasar. c. Pengelolaan pendidikan menengah. d. Pengelolaan pendidikan nonformal e. Penyediaan pendidikan layanan diprioritaskan bagi OAP yang: 1) Memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; 2) Berada di daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbataasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana social, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain. f. Penyediaan data peserta didik sesuai dengan kewenangannya g. Pemberian beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi dalam bidang
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DI PAPUA (3) Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 tentang Kewenangan dan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus Provinsi Papua PENDIDIKAN NO SUBURUSAN PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 3 Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Pemindahan untuk pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi. e. Penerimaan pendidik dan tenaga kependidikan dari provinsi lain ke Provinsi Papua atau Provinsi Papua Barat. f. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dari Provinsi Papua ke Provinsi Papua Barat atau sebaliknya. g. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. h. Penjaminan kesejahteraan dan keamanan bagi pendidik dan tenaga kependidikan. i. Pemberian penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan. j. Menetapkan kebijakan afirmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan/atau peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. d. Pemindahan untuk pemerataan pendidik dan tenaga kependidikan dalam daerah kabupaten/kota. e. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. f. Penjaminan kesejahteraan dan keamanan bagi pendidik dan tenaga kependidikan. g. Pemenuhan kebutuhan pendidik sesuai dengan kewenangannya dengan kualifikasi paling rendah lulusan pendidikan menengah dan telah mengikuti pendidikan guru selama 2 (dua) tahun di lembaga pendidikan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. h. Pemberian penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
  • 8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal PENJELASAN I. UMUM ALINEA 5. SPM menjamin hak konstitusional masyarakat, sehingga bukan kinerja pemerintah daerah yg menjadi prioritas utama apalagi kinerja pemerintah tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar warga negara 8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
  • 9. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Kemendagri www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Bagian I Umum BAB II Tahapan Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB III Koordinasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB IV Pelaporan BAB V Pembinaan Dan Pengawasan BAB VI Pendanaan Bagian II Tahapan Tim penerapan SPM (Provinsi) Tim penerapan SPM (Kabupaten/kota) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan di daerah kab/kota Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan di daerah kab/kota Menteri melalui Bina Bangda melakukan umum sedangkan K/L melakukan pembinaan secara khusus Menteri melalui Itjen melakukan pengawasan SPM di Provinsi Pendanaan binum di pusat APBN, Pemda APBD, dan sumber lain yang sah dan tak mengikat. Pelaporan Penerapan SPM dimuat dalam laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan di masukkan kedalam Sistem Pelaporan SPM berbasis aplikasi. Bagian III Penghitungan Pencapaian SPM Indeks Pencapaian SPM Penerapan dan penghitungan pencapaian SPM dalam lampiran Capaian Mutu Capaian Penerima Tim Penerapan SPM -> Kep KDH Rencana aksi Penerapan SPM -> Perkada Capaian SPM merupakan dasar bagi pemerintah pusat untuk memberikan insentif dan disinsentif kepada pemerintah daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Permendagri 100/2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB I KETENTUAN UMUM BAB VII KETENTUAN PENUTUP LAMPIRAN Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Target dan Indikator Pencapaian SPM: (Ditambahkan Mutu minimal layanan dasar, untuk semua urusan) Penghitungan Pencapaian SPM (Lampiran baru) Pelaporan Penerapan Standard Pelayanan Minimal (Disempurnakan) Format Tahapan Penerapan SPM • Pengumpulan data • Penghitungan Kebutuhan • Perencanaan • Pelaksanaan • Rekapitulasi (Lampiran baru) Pasal 2,3 Pasal 4-13 Pasal 14,15 Pasal 16-22 Pasal 23-26 Pasal 27-28 Pasal 29 Pasal 30-31 Materi laporan Penerapan SPM paling sedikit memuat hasil, kendala dan ketersediaan anggaran dalam Penerapan SPM. Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan kepada Menteri melalui GWPP. Laporan oleh Gubernur kepada Presiden melalui Menteri secara triwulan. Ketentuan sistematika pelaporan SPM tercantum dalam Lampiran Pasal 1 Sistematika Isi Permendagri 59/2021 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
  • 10. Capaian SPM Bidang Pendidikan Demand Side Pemenuhan Hak anak usia pendidikan (5-6 tahun,7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun yang berpartisipasi di Sekolah) KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Supply Side 1. Pemenuhan Mutu Minimal layanan satuan Pendidikan 2. Pemenuhan Mutu Minimal layanan Pendidik dan tenaga Kependidikan (Permendikbud 32 tahun 2018 tentang standar teknis SPM Bidang Pendidikan Empat (4) Tahapan Penerapan SPM (Pendataan, Penghitungan, Perencanaan dan Pelaksanaan Pemenuhan) (PP No2 Tahun 2018) Permendagri 59 Tahun 202 tentang Penerapan SPM Norma Penerapan Permendagri 59 Tahun 2021 tentang Penerapan SPM Lampiran : 1. Indikator dan Target 2. Form Penerapan 3. Penghitungan Capaian Penerapan SPM 4. Laporan Definisi Operasional Penerapan seragam dan sama di Daerah
  • 11. Lampiran 1 Target dan Indikator Penerapan dan pencapaian SPM Target dan Indikator Pencapaian SPM Bidang Pendidikan Provinsi KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Indikator Target Batas waktu capaian Indikator Target Batas waktu capaian Keterangan 1 Pendidikan Menengah Jumlah Warga Negara usia 16-18 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah 100% Setiap tahun Jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia 100% (sesuai dengan jumlah anak usia 16-18 tahun yang akan dipenuhi) Setiap tahun Indikator mutu minimal layanan dasar berupa jumlah barang, Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa berdasarkan hasil Asesmen Nasional Mening kat dari hasil dua tahun sebelu mnya Setiap tahun 2 Pendidikan Khusus Jumlah Warga Negara usia 4-18 tahun yang termasuk dalam penduduk disabilitas yang berpartisipasi dalam pendidikan khusus 100% Setiap tahun Jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia 100% (sesuai dengan jumlah anak usia 4-18 tahun yang termasuk dalam penduduk disabilitas yang akan dipenuhi) Setiap tahun Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa berdasarkan hasil Asesmen Nasional Mening kat dari hasil dua tahun sebelu mnya Setiap tahun jasa dan sumber daya manusia sesuai dengan yang ditetapkan dalam standar teknis pelayanan minimal bidang pendidikan No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Kinerja Pencapaian Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
  • 12. Kabupaten / Kota Indikator Target Batas waktu capaian Indikator Target Batas waktu capaian Keterangan Jumlah Warga Negara usia 7-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar 100% Setiap tahun Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa berdasarkan hasil Asesmen Nasional Meningk at dari hasil dua tahun sebelum nya Setiap tahun 2 Pendidikan Kesetaraan Jumlah Warga Negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaiakan pendidikan dasar dan atau menengah yang perpartisipasi dalam pendidikan kesataraan 100% Setiap tahun Jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia 100% (sesuai dengan jumlah anak usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah yang akan dipenuhi Setiap tahun Rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa berdasarkan hasil Asesmen Nasional Meningk at dari hasil dua tahun sebelum nya Setiap tahun 3 Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah Warga Negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan PAUD 100% Setiap tahun Jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia 100% (sesuai dengan jumlah anak usia 5-6 tahun yang akan dipenuhi) Setiap tahun 1 Pendidikan Dasar Jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia 100% (sesuai dengan jumlah anak usia 7-15 tahun yang akan dipenuhi) Setiap tahun Indikator mutu minimal layanan dasar berupa jumlah barang, jasa dan sumber daya manusia sesuai dengan yang ditetapkan dalam standar teknis pelayanan minimal bidang pendidikan No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Kinerja Pencapaian Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
  • 13. SASARAN PENERIMA LAYANAN DASAR BIDANG PENDIDIKAN (CAPAIAN TINGKAT PARTISIPASI 100% SETIAP TAHUN) ANAK USIA PENDIDIKAN YANG TIDAK BERSEKOLAH (ATS): 1.ANAK PUTUS SEKOLAH 2.ANAK YANG LULUS DAN TIDAK MELANJUTKAN 3.ANAK YANG BELUM PERNAH BERSEKOLAH (Diluar sistem) PESETA DIDIK MISKIN YANG BELUM TERLAYANI (Dalam Sistem) 1. ATS karena faktor ekonomi 2. ATS karena faktor akses, satuan pendidikan, dan sarana prasarana 3. ATS Karena Kondisi Geografi 4. ATS Karena faktor sosial dan budaya 5. ATS disabilitas 1. Peserta didik miskin 2. Peserta didik mengalami kekerasan 3. Peserta didik menikah usia dini 4. Peserta didik bermasalah hukum 5. Peserta didik bermasalah narkoba 6. Peserta didik bermasalah akses 7. Peserta didik disabilitas 8. Peserta didik yang bekerja 9. Peserta didik yang terganggu Kesehatan
  • 14. Mutu Pelayanan Dasar Untuk Setiap Layanan Dasar Pendidikan mencakup : 1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa : a. Standar satuan pendidikan meliputi : a.1. standar kompetensi lulusan; a.2. standar isi; a.3. standar proses; a.4. sarana dan prasarana; a.5. standar pengelolaan; a.6. standar pembiayaan; a.7. standar penilaian; b. Kualitas Hasil Belajar; c. Pemerataan kualitas hasil belajar; d. Kualitas lingkungan belajar; 2. Standar Jumlah kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
  • 15. 15 Indikator Standar Pelayanan Minimal sektor pendidikan mengacu pada indikator dalam Profil Pendidikan (1/2) Indikator SPM Kab / Kota Provinsi PAUD SD SMP SMA SMK SLB Partisipasi peserta didik Angka partisipasi kasar X Angka partisipasi sekolah X Angka partisipasi murni Kualitas hasil belajar Kemampuan literasi X Kemampuan numerasi X Kualitas hasil belajar kejuruan Tingkat penyerapan lulusan SMK X X X X X Kepuasan dunia kerja terhadap budaya kerja lulusan SMK X X X X X Pemerataan kualitas hasil belajar Perbedaan skor literasi X Perbedaan skor numerasi X
  • 16. 16 Indikator Standar Pelayanan Minimal sektor pendidikan mengacu pada indikator dalam Profil Pendidikan (2/2) Indikator SPM Kab / Kota Provinsi PAUD SD SMP SMA SMK SLB Layanan PAUD Peningkatan proporsi jumlah satuan PAUD yang mendapatkan minimal akreditasi B X X X X X Pertumbuhan pendidik PAUD di S1/DIV X X X X X Rasio pengawas sekolah untuk PAUD X X X X X Kualitas lingkungan belajar Indeks iklim keamanan X Indeks iklim kebinekaan dan inkusivitas X Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan Kecukupan formasi guru ASN Indeks Distribusi Guru Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan Proporsi PTK bersertifikat Proporsi PTK penggerak Pengalaman pelatihan guru
  • 17. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahapan Penerapan SPM Form 1.A.1 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi Provinsi Form 1.A.2 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Angka Partisipasi Kabupaten/Kota Form 1.A.3 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Provinsi Form 1.A.4 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Jumlah Dan Kualitas Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Kabupaten/Kota Form 1.A.5 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Provinsi Form 1.A.6 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Kejuruan Provinsi Form 1.A.7 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Hasil Belajar Kabupaten/Kota Form 1.A.8 Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil Belajar: Literasi Dan Numerasi Provinsi Form 1.A.9 Rekapitulasi Kebutuhan Data Pemerataan Kualitas Hasil Belajar : Literasi Dan Numerasi Kabupaten/Kota Form 1.A.10 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar Provinsi Form 1.A.11 Rekapitulasi Kebutuhan Data Untuk Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kabupaten/Kota Form 1.A.12 Rekapitulasi Kebutuhan Data Kualitas Lingkungan Belajar Kabupaten/Kota Pengumpulan Data Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Dasar Form 1.B.1 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan Pendidikan Provinsi Form 1.B.2 Penghitungan Kebutuhan Mutu Minimal Layanan Pendidikan Kabupaten/Kota Form 1.C.1 Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka Pendanaan Provinsi Form 1.C.2 Rencana Pemenuhan SPM Pendidikan Dan Kerangka Pendanaan Kabupaten Kota Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar 1 3 2 Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar 4 Capaian Target SPM Pendidikan (Rekapan) Form 1.E.1 Capaian Target SPM Pendidikan Form 1.E.2 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan (Provinsi) Form 1.E.3 Perhitungan Indeks Pencapaian SPM Pendidikan (Kabupaten/Kota) 5 Form 1.D.1 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Provinsi Form 1.D.2 Realisasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Kabupaten/Kota Form 1.D.3 Rekapitulasi Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan Per Kabupaten/Kota Sesuai Lampiran B Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Contoh : Bidang Pendidikan
  • 19. 19 Profil Pendidikan merupakan laporan yang disusun dari berbagai sumber data yang handal dan diproses secara terpadu di Kemendikbud Laporan Evaluasi Bentuk evaluasi Sumber data (re)akreditasi sekolah oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan kriteria tertentu) Asesmen Nasional (AKM, Survei Karakter, & Survei Lingkungan Belajar) Dapodik Platform digital guru dan kepala sekolah Tracer Study SMK Data GTK EMIS & Simpatika BAN PAUD, BPS, dst. Evaluasi diri Pemda (mandiri, bagian siklus perencanaan) PROFIL Profil Satuan Pendidikan Profil Pendidikan Daerah (isi komprehensif, bersifat diagnostik) Evaluasi diri sekolah (mandiri, bagian siklus perencanaan) Evaluasi Pendidikan Daerah RAPOR Rapor Satuan Pendidikan Rapor Pendidikan Daerah (lebih terfokus, data objektif) Evaluasi diri internal Evaluasi eksternal Insentif kinerja sekolah dari Kemendikbud RKAS RKPD SPM
  • 20. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP) Penghitungan Indeks Pencapaian SPM Penghitungan Pencapaian SPM Sesuai Pasal 14 Permendagri No. 59 Tahun 2021 IPSPM Capaian Mutu Pelayanan Dasar Capaian penerima Pelayanan Dasar Rata – rata sub Indikator Kinerja pencapaian mutu minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan Standar Teknis. Target dan Indikator Kinerja IPSPM = IPSPM Indeks pencapaian SPM di masing– masing jenis SPM sesuai dengan PP 2/2018. % IP Mutu Minimal Layanan Dasar Persentase dari rata–rata sub Indikator Kinerja Pencapaian mutu minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan standar teknis % IP Penerima Layanan Dasar Persentase melalui indikator dan target yang ditetapkan BM Bobot Mutu minimal layanan dasar sebesar 20 BP Bobot Penerima layanan dasar sebesar 80
  • 21. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI 1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dan pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan penerima layanan dasar dan tidak terdapat pencapaian mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100 2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99 3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89 4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79 5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69 6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60 1. Kategori nilai indeks pencapaian SPM (IPSPM) terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar: NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI 1 100 Pencatatan saja Pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan penerima layanan dasar dan tidak terdapat pencapaian mutu minimal layanan dasar, namun sudah melaksanakan tiga tahapan penerapan SPM yaitu pengumpulan data, penghitungan kebutuhan pelayanan dasar dan penyusunan perencanaan pemenuhan pelayanan dasar. Kategori pencatatan: 2. Kategori terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar: NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI 1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100 2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99 3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89 4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79 5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69 6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60 Kategori Pencapaian SPM Sesuai Pasal 14 Permendagri No. 59 Tahun 2021 3. Kategori pencatatan:
  • 22. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia PERMASALAHAN2 PENERAPAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DI DAERAH YANG MASIH HARUS DITUNTUASKAN: 1. harus dibangun pendataan ATS khususnya data Anak Belum Pernah BerseDi tahap pendataan, untuk pencapaian tingkat partisipasi dengan target 100% per tahun masih kolah. 2. Tahap Penerapan SPM mulai dari pendataan, penghitungan dalam rangka pemenuhan kebutuhan perencanaan disiapkan melalui platform. Namun hubungan antara format pendataan, penghitungan dan perencanaan diselaraskan dengan aplikasi platform Rapor Pendidikan. 3. Kesesuaian Penghitungan Index Capaian SPM di Permendagri 59 dengan Kepmendikbud 31/M/2022 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan Index Pencapaian SPM. 4. Penyesuaian Indikator SPM dalam Permendikbud 32 Tahun 2022 dengan Indikator dalam LPPD Permendagri 13 Tahun 2019.
  • 23. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia LANJUTAN PERMASALAHAN 4. Kesesuaian Penghitungan Index Capaian SPM di Permendagri 59 dengan Kepmendikbud 31/M/2022 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan Index Pencapaian SPM. 5. Penyesuaian Indikator SPM dalam Permendikbud 32 Tahun 2022 dengan Indikator dalam LPPD Permendagri 13 Tahun 2019.
  • 25. • Perlu diwujudkan konsistensi indicator SPM yang baru dalam dokumen perencanaan tingkat nasional dan dokumen perencanaan tingkat daerah baik saat ini sampai tahun 2024 dan kedepannya mulai tahun 2025 – 2029 (RPJMN/RPJMD) serta RPJPN 2025 – 2045 setelah PILKADA serentak maupun PILPRES 2024. Indikator yang ada dalam RPJMD saat ini adalah EPM, RLS, APS, Melek Huruf (Papua). Indikator kualitas belum ada
  • 26. 12 Identifikasi Isu Strategis Bidang Pendidikan 01 03 05 02 04 06 08 Kualitas Pembelajaran dan Pengajaran Akses Pendidikan yang Merata dan Berkeadilan Pendidikan Agama dan Keagamaan Pendidikan untuk Produktivitas: Relevansi, Daya Saing, dan Kemampuan Kerja Transformasi Digital dalam Pendidikan Kualitas dan Distribusi Guru Pendidikan Nonformal Penjaminan Mutu dan Tata Kelola Pendidikan Pendanaan Pendidikan 07 0 9
  • 27. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN  APK SMA/SMK/MA/Sederajat masih di bawah 90% dengan tingkat penyelesaian di bawah 70%. Masih ada kesenjangan partisipasi antarwilayah dan antarstatus sosial-ekonomi (e.g. APK SMA/SMK/MA/Sederajat pada 20% kelompok termiskin sebesar 73,21%, sedangkan pada 20% kelompok terkaya sebesar 96,74%).  61,12% penduduk usia 15 tahun ke atas masih berpendidikan SMP ke bawah. . Layanan Pendidikan Belum Merata 1 Indikator SPM Pendidikan: APK/APS dan APM  Perkembangan proporsi siswa yang di atas batas kompetensi minimum dalam tes PISA sejak tahun 2006-2018 mengalami stagnan.  Hasil Asesmen Nasional menunjukkan bahwa hanya siswa SMA/MA/Sederajat telah mencapai kompetensi minimum untuk literasi.  Sebagian besar guru sudah memiliki kualifikasi minimal S1/DIV. Namun, kurang dari 50% yang belum memiliki sertifikasi. Di samping itu, kompetensi guru masih perlu ditingkatkan yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil UKG Nasional masih di angka 56,69. Kualitas Pendidikan yang Rendah 2 Indikator SPM Pendidikan: • Rata – Rata Kemampuan Literasi & Numerasi Siswa berdasarkan AN • Proporsi PTK Bersertifikat • Proporsi PTK Penggerak • Pengalaman Pelatihan Guru STRANAS ATS • SE MENDAGRI NO 420/9239/SJ TAHUN 2018 TTG PELAKSANAAN PENDIDIKAN LITERASI SEKOLAH DI DAERAH • SE MENDAGRI NO 400.1.7/2097/SJ TTG PERCEPATAN CAPAIAN PENDIDIKAN NUMERASI SEKOLAH DASAR DI DAERAH
  • 28. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN  Laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Indonesia paling rendah di antara tiga negara tetangga di kawasan ASEAN.  55,45% atau 72,66 juta pekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah).  Banyak lulusan semi-terampil, namun daya serap pasar kerja terbatas.  Tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh lulusan SMK (11,13%) yang menunjukkan bahwa lembaga pendidikan vokasi belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan berketerampilan tinggi. Kualifikasi Pendidikan dan Produktivitas Lulusan yang Rendah 3 Indikator SPM Pendidikan: 1. Tingkat Penyerapan Lulusan SMK 2. Kepuasan Dunia Kerja terhadap Budaya Kerja Lulusan SMK  Beban biaya pendidikan per siswa relatif tinggi.  Tren anggaran pendidikan dalam APBN yang meningkat tidak diiringi dengan kemampuan Pemda dalam memenuhi Anggaran Pendidikan 20%. Hanya 2 dari 34 Provinsi (5,88%) dan 2 dari 514 kabupten/kota (0,39%) yang mengalokasikan anggaran pendidikan 20% APBD (di luar dana transfer daerah).  Masih ada perbedaan klasifikasi anggaran pendidikan pusat dan daerah.  Besaran belanja dan kinerja pendidikan antardaerah sangat bervariasi Kualitas dan Efektivitas Belanja Pendidikan Masih Rendah 4 NSPK Pendidikan PERPRES 68/2022 TTG REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI
  • 29. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia  12.548 desa belum memiliki layanan seluler 4G menyebabkan siswa kesulitan dalam mengakses layanan internet, yang tentunya akan menghambat kegiatan belajar-mengajar berbasis digital.  Kecepatan mengunduh di Indonesia masih kalah cepat dibandingkan negara lain.  Masih ada 3.639 sekolah (1,66%) belum memiliki akses terhadap listrik, serta 27.363 sekolah (12,46%) belum memiliki akses terhadap internet. Ketersediaan Prasarana Pembelajaran Digital Belum Memadai 5 ISU STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN SAAT INI YANG MENJADI DASAR RUMUSAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM DOKRENAS DAN DOKRENDA KEDEPAN Indikator SPM Pendidikan: APK/APS dan APM  APK PAUD masih rendah yaitu 35,59% pada tahun 2021.  Siswa yang menempuh PAUD lebih banyak yang memenuhi batas kompetensi minimum literasi dan numerasi dibandingkan yang tidak pernah PAUD.  Dukungan pendanaan yang diberikan oleh pemerintah masih sangat minim dan memerlukan perhatian dalam jangka panjang. Partisipasi pada Pendidikan Pra-sekolah Masih Minim 6 Indikator SPM Pendidikan: • APM • Peningkatan Proporsi Jumlah Satuan PAUD yang Mendapatkan Minimal Akreditasi B • Pertumbuhan Pendidik PAUD S1/D4 • Rasio Pengawas Sekolah untuk PAUD
  • 30. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia  Demand layanan pendidikan nonformal meningkat, ditunjukkan oleh jumlah peserta pendidikan semakin meningkat dari tahun 2016 hingga 2021.  Minat masyarakat terhadap LKP juga cukup tinggi, ditunjukkan dengan jumlah lembaga dan peserta LKP yang tinggi.  Kualitas layanan pendidikan nonformal belum ditunjukkan dengan baru 58% lembaga layanan pendidikan nonformal yang telah mendapatkan akreditasi minimal B. Masih Perlu Ditingkatkannya Akses dan Kualitas Pendidikan Nonformal 7  41,1% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan. Indonesia berada di posisi ke-5 dari 78 negara sebagai negara dengan siswa yang paling banyak mengalami perundungan. Pendidikan Karakter, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan 8 Indikator SPM Pendidikan: • Indeks Iklim Keamanan • Indeks Iklim Kebhinekaan • Indeks Iklim Inklusivitas NSPK Pendidikan INDIKATOR SPM? Program UKS/M (Peraturan Bersama 4 Menteri ttg Pembinaan dan pengembangan UKS/M) PERPRES 68/2022 TTG REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI
  • 31. 31 Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Pada tanggal 25 September 2017 Permendagri 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Nomenklatur Perencanaan pembangunan dan Keuangan Daerah, telah dimuktahirkan dengan KepMendagri 050-5889 Tahun 2021 6 Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun 2021 Tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Surat Sekjen Kemendagri Nomor 906/2114/SJ tanggal 19 April 2022 tentang Hasil Inventarisasi dan pemetaan Klasifikasi, kodifikasi dan Nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan Daerah terkait DAK Ta.2022, GBHDR Ta.2022, GBHCHT Ta.2022, Usulan Kemendikbudristek dan Kemenkes Surat Sekjen Kemendagri Nomor 900/6325/SJ tanggal 28 September 2022 tentang Hasil Inventarisasi pemetaan dan Pemuhtahiran, klasifikasi, kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan pembangunan dan keuangan Daerah berdasarkan UU Nomor 2 tahun 2021 dan PP Nomor 106 tahun 2021 Surat Sekjen Kemendagri Nomor 900.1.14.3/1483/SJ tanggal 10 Maret 2023 tentang hasil pemetaan klasifikasi, kodefikasi dan Nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah terkait penggunaan DBHCHT Ta.2023, DBHDR Ta.2023, dan DAK Ta.2023
  • 32. Permendagri 81 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 (Ditetapkan Tanggal 3 Juni 2022) Permendagri 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 (Ditetapkan Tanggal 19 September 2022) SE Mentri Mendikbudristek No 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 tanggal 18 Februari 2023 Tentang Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota Surat Dirjen Bina Bangda Kemendagri No. 000.8.3/4350/Bangda tanggal 6 Maret 2023 Tentang Pelaksanaan Rakortekbang Ta.2023 Tingkat Provinsi dan Kab/Kota Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
  • 33. SURAT MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 HAL : INDIKATOR KINERJA URUSAN PENDIDIKAN DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA