2. Bahan Penghantar (Konduktor)
• Bahan penghantar (conductors) adalah
suatu bahan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
• Bahan ini mempunyai daya hantar listrik
(electrical conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (electrical resistance) kecil.
3. Persyaratan Bahan Konduktor
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
5. 1. Menurut Bahan Konduktor
Menurut bentuknya/wujudnya, bahan konduktor dapat dibagi
dalam 3 jenis, yakni:
a. Bahan konduktor berbentuk padat
b. Bahan konduktor berbentuk cair
c. Bahan konduktor berbentuk gas
6. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Kawat logam biasa (tembaga, aluminium, besi, dll.)
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. Kawat logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga
atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari
logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. Kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis
tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium
(Aluminum Clad Steel).
3. Kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis
logam atau lebih.
Contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
7. 2. Menurut Fisik Konduktor
1. Konduktor telanjang
2. Konduktor berisolasi (kabel NYFGBY,
kabel twisted, kabel NYCY, dan kabel
NYY)
8. 3. Menurut Konstruksi Konduktor
a. Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b. Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61
kawat padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan
konsentris.
c. Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat
berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah
luar yang besar.
9. Karakteristik Konduktor
Karakteristik mekanik, yang
menunjukkan keadaan fisik dari konduktor
yang menyatakan kekuatan tarik dari
pada konduktor
Karakteristik listrik, yang menunjukkan
kemampuan dari konduktor terhadap arus
listrik yang melewatinya.
11. Konduktansi (G) adalah kemampuan bahan listrik dalam
menyalurkan listrik .
Konduktivitas (σ) adalah nilai konduktansi bahan listrik
pada satuan panjang (l) dan luas penampang (A).
Resistansi (R) adalah kemampuan bahan listrik
menghambat arus listrik.
Resistivitas (ρ) adalah nilai resistansi bahan listrik pada
satuan panjang (l) dan luas penampang (A).
12. Resistansi Listrik
Hambatan atau resistansi (R) dari bahan listrik adalah sebanding
dengan panjangnya (l) dan resistivitasnya (ρ) serta berbanding terbalik
dengan luas penampangnya (A). Resistansi listrik dinyatakan sebagai:
R = ρ l / A …………………………. ( 1 )
Keterangan:
R = tahanan dalam bahan( Ω)
ρ = tahanan jenis bahan (Ω.mm2
/m)
l = panjang bahan (m)
A= luas penampang bahan (mm2
)
Menurut rumus (1) bahwa kemampuan hambat atau daya hambat dari bahan listrik dapat
ditingkatkan dengan memperpanjang bahan itu atau dengan memperkecil luas penampangnya.
13. Konduktansi
Hantaran atau konduktansi (G) dari bahan listrik adalah berbanding
terbalik dengan resistansi (R), sehingga konduktivitasnya (σ)
berbanding terbalik dengan resistivitasnya (ρ).
G = 1 / R ; σ = 1 / ρ
G = σ A / l ……………. ( 2 )
Keterangan:
G = Konduktasnsi (siemens)
R = resistansi (Ω)
Menurut rumus (2) bahwa kemampuan hantar atau daya hantar bahan listrik dapat
ditingkatkan dengan memperpendek bahan itu atau dengan memperbesar luas
penampangnya.
14. Koefisien Temperatur Hambatan
Besarnya perubahan tahanan akibat perubahan suhu
dinyatakan oleh:
R = R0[1+α(t − t0)]
Keterangan:
R = tahanan akhir setelah perubahan suhu (Ω)
R0= tahanan awal sebelum perubahan suhu (Ω)
α = koefisien temperatur bahan
t = temperatur akhir (˚C)
t0 = temperatur awal (˚C)