SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
KARAKTERISTIK DIODA
Oleh : Danny Kurnianto,ST
Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang dibentuk dari bahan
semikonduktor. Dioda bisa dilihat sebagai suatu kristal semikonduktor jenis P dan N yang
disambung menjadi satu. Daerah sambungan antara semikonduktor P dan N disebut junction.
Fungsi utama dari dioda adalah sebagai penyearah arus listrik, sebelum kita membahas mengenai
bagaimana dioda bisa menyearahkan arus listrik, maka pada tulisan ini akan dibahas beberapa
karakteristik dari komponen dioda.
1. Dioda Tanpa Pembiasan (Unbiased)
Pada Gambar 1 diperlihatkan sebuah dioda yang terbentuk dari kristal semikonduktor PN.
Sisi P mempunyai banyak hole sebagai pembawa muatan mayoritas dan sisi N mempunyai
banyak elektron bebas sebagai pembawa muatan mayoritas. Kaki yang terhubung dengan
semikonduktor P disebut sebagai anoda dan kaki yang terhubung ke semikonduktor N disebut
sebagai katoda.
Gambar 1. Struktur Semikonduktor pada Dioda
1.1 Lapisan Kosong (Depletion Layer)
Dikarenakan adanya gaya tolak-menolak antar elektron bebas pada daerah semikonduktor
N, maka elektron bebas pada sisi N akan berdifusi atau menyebar ke segala arah dan sebagiannya
menyebar melewati junction dan masuk ke daerah semikonduktor P. Jika sebuah elektron
meninggalkan sisi N maka akan terbentuk ion positif di sisi N. Elektron yang melompat ke sisi P
menjadi pembawa minoritas karena di sisi P banyak terdapat hole sebagai pembawa mayoritas.
Elektron bebas yang melompat ke sisi P tidak berlangsung lama karena akan segera jatuh ke hole
pada sisi P dan akan terbentuk ion negatif di sisi P. Ion-ion tersebut akan tetap pada struktur
kristal atom karena adanya ikatan kovalen dan tidak dapat bergerak seperti elektron bebas dan
hole. Jika jumlah ion positif dan negatif disekitar junction semakin bertambah banyak maka
daerah disekitar junction ini akan dikosongkan dari elektron bebas dan hole dan kita sebut daerah
kosong (depletion layer). Pada Gambar 2 ditunjukkan proses terjadinya daerah kosong pada
junction dioda.
Gambar 2. Proses terjadinya daerah kosong
1.2 Potensial Barier
Pada suatu saat, lapisan kosong akan menjadi suatu penghalang bagi elektron bebas
daerah N untuk menyeberang melewati junction ke daerah P. Jika elektron pada daerah N
memiliki cukup energi, maka elektron tersebut akan dapat melewati daerah kosong dan masuk
ke daerah P. Demikian seterusnya sehingga saat ada elektron yang melompat ke daerah P maka
akan terbentuk pasangan ion positif dan negatif pada daerah junction yang akan memperlebar
daerah kosong sampai suatu keseimbangan tercapai. Beda potensial pada daerah kosong inilah
yang disebut sebagai potensial barier, dimana potensial barier pada dioda silikon sebesar 0.7 V
dan untuk germanium sebesar 0.3 V.
2. Dioda Dengan Bias Maju (Forward Bias)
Pada Gambar 3 ditunjukkan suatu dioda yang dihubungkan dengan sumber tegangan DC,
kutub positif sumber dihubungkan dengan kaki anoda / daerah P dan kutub negatif sumber
dihubungkan dengan kaki katoda / daerah N.
Gambar 3. Bias maju pada dioda
NP
Pada kondisi dioda di bias maju, dioda dapat menghasilkan arus listrik yang besar,
mengapa demikian? berikut ini penjelsannya. Kutub negatif sumber akan mendorong dan
menolak elektron bebas pada daerah N menuju ke junction. Adanya tambahan energi dari sumber
akan menyebabkan elektron bebas tersebut dapat melewati junction dan melompat ke daerah P
lalu jatuh ke hole. Rekombinasi terjadi pada jarak-jarak yang bervariasi tergantung berapa lama
elektron bebas di daerah P ini bertahan untuk tidak jatuh ke hole. Tetapi kemungkinan besar
proses rekombinasi terjadi disekitar junction.
Bila elektron bebas di daerah P ini jatuh ke hole, maka elektron ini menjadi elektron
valensi. Pada pita valensi ini elektron tersebut dapat bergerak menuju ke kutub positif melalui
hole di daerah P. Demikian seterusnya sehingga dengan cara ini kita mendapatkan aliran elektron
yang terus-menerus pada dioda , yang sama artinya dengan adanya aliran arus listrik pada dioda
dengan arah yang berlawanan dengan arah arus elektron. Pada Gambar 4 ditunjukkan proses
terjadi aliran elektron dengan bantuan pita energi.
Gambar 4. Proses terjadinya elektron dengan bantuan pita energi
3. Dioda Dengan Bias Balik (Reverse Bias)
Jika kita membalik polaritas sumber tegangan, maka kita sedang membias balikkan
dioda. Kutub negatif sumber dihubungkan dengan kaki anoda / daerah P dan kutub positif
sumber dihubungkan dengan kaki katoda / daerah N. Apa yang terjadi dengan dioda dalam
kondisi bias balik??
N
P
Pita konduksi
Pita valensi
3.1 Lapisan Kosong
Hubungan bias balik pada dioda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5 memaksa
elektron-elekron bebas pada sisi N berpindah dari junction ke arah kutub positif sumber, hole
pada sisi P juga bergerak menjauhi junction ke arah kutub negatif sumber.
Gambar 5. Bias balik pada dioda
Elektron bebas pada sisi N yang bergerak ke arah kutub positif sumber akan menimbulkan lebih
banyak ion positif pada daerah kosong sisi N yang dekat dengan junction. Demikian pula hole
pada sisi P yang bergerak ke arah kutub negatif sumber akan menimbulkan banyak ion negatif
pada daerah kosong sisi P yang dekat dengan junction. Akibatnya daerah kosong akan semakin
lebar. Makin besar tegangan bias balik, makin lebar pula daerah kosong yang terbentuk. daerah
kosong akan berhenti melebar bila beda potensialnya menyamai tegangan sumber.
3.2 Arus Pembawa Minoritas
Apakah masih ada arus setelah daerah kosong berada pada lebar yang baru? ternyata
masih ada arus yang mengalir walaupun sangat kecil sekali. Arus ini timbul karena pengaruh
energi panas (termal) yang secara kontinyu menciptakan elektron dan hole yang baru disekitar
junction. Arus balik ini dinamakan arus saturasi (Is). Kita tidak dapat memperoleh arus balik
yang lebih besar daripada arus saturasi yang dihasilkan oleh energi panas, jadi dengan kata lain
bahwa menambah tegangan balik tidak akan menambah jumlah arus yang mengalir, hanya
kenaikan suhu yang dapat menambah jumlah arus balik saturasi ini.
3.3 Arus Bocor Permukaan
Disamping arus balik saturasi, ada juga arus balik pada permukaan kristal yang disebut
dengan arus bocor permukaan (Isl). Arus ini disebabkan oleh impuritas permukaan yang
mengakibatkan lintasan arus yang memenuhi hukum ohm.
NP
3.4 Arus Balik
Pada lembar data dioda, arus balik saturasi (Is) dan arus balik bocor permukaan (Isl)
digabung menjadi satu arus yang disebut arus balik (IR). Karena Is peka terhadap temperatur dan
Isl peka terhadap tegangan, maka IR menjadi peka terhadap temperatur dan peka terhadap
tegangan. Sebagai contoh, IR untuk dioda 1N914 adalah 25 nA untuk tegangan balik VR sebesar
20 V dan temperatur ruang TA sebesar 250
C. Sebagai patokan, maka seorang desainer akan
memilih dioda yang memiliki arus balik cukup kecil untuk diabaikan.
3.5 Tegangan Breakdown
Jika kita menaikkan tegangan balik , maka pada suatu saat kita akan mencapai titik
pendobrakan (breaking point) yang disebut dengan tegangan breakdown dari dioda. Untuk dioda
penyearah, tegangan breakdown biasanya mencapai lebih dari 50 V. Pada saat tegangan
breakdown dicapai, dioda akan konduk hebat dengan menghasilkan arus listrik yang besar.
Darimanakah arus listrik yang besar saat tegangan breakdown tercapai? Pada Gambar 6
ditunjukkan darimana dioda menghasilkan arus yang besar saat tegangan breakdown.
Gambar 6. Proses terjadinya arus listrik setelah tegangan breakdown tercapai
Karena bias balik maka elektron bebas didorong ke kanan. Bila elektron bergerak kecepatannya
akan semakin membesar. Makin besar tegangan bias balik , semakin cepat juga elektron
bergerak. Setelah beberapa saat, elektron bebas dapat bertabrakan dengan elektron valensi,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Jika elektron bebas mempunyai energi yang cukup
besar, maka ia dapat melepaskan elektron valensi sehingga terdapat dua elektron bebas.
Keduanya sekarang dapat mempercepat diri dan melepaskan elektron valensi yang lain sampai
seluruh pelepasan terjadi. Dengan demikian, banyaknya elektron bebas yang terbentuk akan
(a) (b)
menyebabkan dioda akan konduk dan menghasilkan arus yang besar sehingga dapat merusak
dioda karena disipasi yang berlebihan.
Gambar 7. Grafik arus terhadap tegangan pada daerah forward dan reverse
Pada Gambar 7 ditunjukkan grafik antara arus terhadap tegangan pada daerah bias maju
(forward) dan daerah bias balik (reverse). Pada grafik diatas ditunjukkan titik dimana tegangan
lutut terjadi dan titik dimana tegangan breakdown terjadi.
4. Garis Beban Dioda
Garis beban digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari arus dan tegangan dioda.
Untuk mendapatkan arus dan tegangan yang sebenarnya pada dioda, maka rangkailah dioda
seperti pada Gambar 8.
Gambar 8. Rangkaian dioda
Teganganbreakdown Daerah forward
Daerah reverse
Tegangan
lutut
I
V
0.7 V
Pada Gambar 8, sumber tegangan Vs membias maju dioda melalui tahanan pembatas arus
Rs. Tegangan yang muncul di dioda adalah V, maka akan didapatkan persamaan arus sebagai
berikut:
Rs
VVs
I
−
= …………………………………………(1)
Arus jenuh maksimum (saturasi) pada dioda terjadi ketika tegangan dioda sama dengan nol.
Sedangkan tegangan cut-off terjadi ketika arus pada dioda minimum (nol). Kalau digambarkan
pada grafik arus terhadap teganganseperti ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Grafik garis beban pada dioda
Persamaan arus saturasi :
Rs
Vs
Isat = …………………………..….………….(2)
Persamaan tegangan cut-off :
VsVcut = ………………………....………………..(3)
5. Titik Q
Titik Q disebut juga titik operasi karena titik ini merupakan arus yang melalui tahanan
dan dioda.Titik Q dapat diperoleh dengan cara mencari titik perpotongan antara grafik garis
beban dan kurva forward dioda. Grafik titik Q ditunjukkan pada Gambar 10.
I
V
Isat
Vcut
Gambar 10. Grafik titik Q
6. Pendekatan Dioda
6.1 Dioda ideal
Mari kita lihat kelakukan dari dioda, jika diberi bias maju maka dioda akan konduk
dengan baik dan jika diberi bias balik maka dioda tidak bisa konduk dengan baik. Intinya bahwa
suatu dioda ideal maka akan memiliki sifat seperti konduktor yang sempurna (bertegangan nol)
bila di bias maju dan memiliki sifat isolator (ber-arus nol) jika diberi bias balik. Atau dalam
istilah rangkaian, dioda berlaku sebagai saklar tertutup saat dibias maju dan berlaku sebagai
saklar terbuka saat dibias balik. Ilustrasi sebuha dioda ideal ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11. Ilustrasi dioda ideal
I
V
Isat
Vcut
Q
0.7 V
Tegangan forward nol
Arus reverse nol
Saklar tertutup
I
V
6.2 Pendekatan kedua
Sebelum dioda konduk dengan baik maka dibutuhkan tegangan offset sebesar 0.7 V. Bila
tegangan sumber besar, maka tegangan offset sebesar 0.7 V tidak menjadi masalah. Akan tetapi
jika tegangan sumber kecil, maka tegangan offset ini harus diperhitungkan. Pada Gambar 12
ditunjukkan ilustrasi dari pendekatan kedua. Dari gambar 12 tersebut dapat kita lihat bahwa tidak
ada arus mengalir sampai tegangan dioda mencapai 0.7 V. Pada titik ini dioda mulai konduk,
tidak peduli berapa besar arus dioda, kita menganggap bahwa tegangan dioda adalah 0.7 V.
Gambar 12. Ilustrasi pendekatan kedua
Rangkaian ekivalen pada Gambar 12 menunjukkan bahwa dioda dianggap sebagai sebuah saklar
yang diseri dengan baterai 0.7 V. Jika tegangan sumber lebih besar dari 0.7 V maka saklar
menutup dan tegangan dioda sebesar 0.7 V. Jika tegangan sumber lebih kecil dari 0.7 V maka
saklar terbuka.
6.3 Pendekatan ketiga
Pada pendekatan ketiga, kita akan memperhitungkan tahanan bulk rb. Dioda mulai
konduk ketika telah mencapai tegangan offset (lutut) dan tegangan selanjutnya muncul pada
tahanan bulk rb. Karena rb linier maka tegangan naik secara linear mengikuti kenaikan arus.
Rangkaian ekivalen pendekatan ketiga seperti ditunjukkan pada Gambar 13. Rangkai ekivalen
pendekatan ketiga adalah sebuha saklar yang diseri dengan baterai 0.7 V dan tahanan rb. Jadi
tegangan total pada dioda silikon adalah :
Vf = 0.7 + If rb …………………………..(4)
0.7 V
I
V
Saklar tertutup0.7 V
Gambar 13. Ilustrasi pendekatan ketiga
Soal :
1. Sesuai dengan rangkaian dioda dibawah ini, jika diketahui tegangan sumber (Vs) adalah
2 Volt dan tahanan pembatas arus (Rs) 100 Ohm maka carilah
a) Persamaan arus (I) nya.
b) Gambarkan garis bebannya.
c) Jika tegangan dioda sebesar 0.7 V, berapa arus yang mengalir pada rangkaian dioda
tersebut.
2. Jika diketahui rangkaian seperti diatas memiliki arus saturasi sebesar 30 mA dan
tegangan cutoff sebesar 9 V, berapa besarnya nilai tahanan Rs yang menyebabkan arus
menjadi saturasi?
0.7 V
I
V
Vf
If
Saklar tertutup0.7 V

More Related Content

What's hot

Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Adi S P
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
mocoz
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Ernhy Hijoe
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Fauzi Nugroho
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Daniel Sitompul
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Univ of Jember
 

What's hot (20)

Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 

Viewers also liked

Laporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan ivLaporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan iv
Iis Ragiel
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
Syihab Ikbal
 
Komponen ell2
Komponen ell2Komponen ell2
Komponen ell2
muftia
 
Kumpulan soal beserta pembahasan
Kumpulan soal beserta pembahasanKumpulan soal beserta pembahasan
Kumpulan soal beserta pembahasan
Meli Suwantono
 

Viewers also liked (20)

Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
 
Dasar semikonduktor+dioda
Dasar semikonduktor+diodaDasar semikonduktor+dioda
Dasar semikonduktor+dioda
 
Makalah dioda
Makalah diodaMakalah dioda
Makalah dioda
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaDioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
 
Laporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan ivLaporan resmi percobaan iv
Laporan resmi percobaan iv
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Komponen ell2
Komponen ell2Komponen ell2
Komponen ell2
 
Kumpulan soal beserta pembahasan
Kumpulan soal beserta pembahasanKumpulan soal beserta pembahasan
Kumpulan soal beserta pembahasan
 
Presentation transformator
Presentation transformatorPresentation transformator
Presentation transformator
 
Karakteristik sensor
Karakteristik sensor Karakteristik sensor
Karakteristik sensor
 
Dioda P - N Junction
Dioda P - N JunctionDioda P - N Junction
Dioda P - N Junction
 
Ampifier & Op-Amp
Ampifier & Op-AmpAmpifier & Op-Amp
Ampifier & Op-Amp
 

Similar to Karakteristik dioda

Tugas 3 mi soerya
Tugas 3 mi soeryaTugas 3 mi soerya
Tugas 3 mi soerya
soeryaandi
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
Nur Aoliya
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
nazirohherlia
 
Semiconductor electronics
Semiconductor electronicsSemiconductor electronics
Semiconductor electronics
Daniel Renaldo
 

Similar to Karakteristik dioda (20)

Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
 
Tugas 3 mi soerya
Tugas 3 mi soeryaTugas 3 mi soerya
Tugas 3 mi soerya
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Dioda tugas
Dioda tugasDioda tugas
Dioda tugas
 
Dioda tunel
Dioda tunelDioda tunel
Dioda tunel
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Laporan 5 alkp
Laporan 5 alkpLaporan 5 alkp
Laporan 5 alkp
 
Semiconductor electronics
Semiconductor electronicsSemiconductor electronics
Semiconductor electronics
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
DIODA PENYEARAH.pptx
DIODA PENYEARAH.pptxDIODA PENYEARAH.pptx
DIODA PENYEARAH.pptx
 
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampakSemikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggiKegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Karakteristik dioda

  • 1. KARAKTERISTIK DIODA Oleh : Danny Kurnianto,ST Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang dibentuk dari bahan semikonduktor. Dioda bisa dilihat sebagai suatu kristal semikonduktor jenis P dan N yang disambung menjadi satu. Daerah sambungan antara semikonduktor P dan N disebut junction. Fungsi utama dari dioda adalah sebagai penyearah arus listrik, sebelum kita membahas mengenai bagaimana dioda bisa menyearahkan arus listrik, maka pada tulisan ini akan dibahas beberapa karakteristik dari komponen dioda. 1. Dioda Tanpa Pembiasan (Unbiased) Pada Gambar 1 diperlihatkan sebuah dioda yang terbentuk dari kristal semikonduktor PN. Sisi P mempunyai banyak hole sebagai pembawa muatan mayoritas dan sisi N mempunyai banyak elektron bebas sebagai pembawa muatan mayoritas. Kaki yang terhubung dengan semikonduktor P disebut sebagai anoda dan kaki yang terhubung ke semikonduktor N disebut sebagai katoda. Gambar 1. Struktur Semikonduktor pada Dioda 1.1 Lapisan Kosong (Depletion Layer) Dikarenakan adanya gaya tolak-menolak antar elektron bebas pada daerah semikonduktor N, maka elektron bebas pada sisi N akan berdifusi atau menyebar ke segala arah dan sebagiannya menyebar melewati junction dan masuk ke daerah semikonduktor P. Jika sebuah elektron meninggalkan sisi N maka akan terbentuk ion positif di sisi N. Elektron yang melompat ke sisi P menjadi pembawa minoritas karena di sisi P banyak terdapat hole sebagai pembawa mayoritas. Elektron bebas yang melompat ke sisi P tidak berlangsung lama karena akan segera jatuh ke hole pada sisi P dan akan terbentuk ion negatif di sisi P. Ion-ion tersebut akan tetap pada struktur kristal atom karena adanya ikatan kovalen dan tidak dapat bergerak seperti elektron bebas dan hole. Jika jumlah ion positif dan negatif disekitar junction semakin bertambah banyak maka daerah disekitar junction ini akan dikosongkan dari elektron bebas dan hole dan kita sebut daerah
  • 2. kosong (depletion layer). Pada Gambar 2 ditunjukkan proses terjadinya daerah kosong pada junction dioda. Gambar 2. Proses terjadinya daerah kosong 1.2 Potensial Barier Pada suatu saat, lapisan kosong akan menjadi suatu penghalang bagi elektron bebas daerah N untuk menyeberang melewati junction ke daerah P. Jika elektron pada daerah N memiliki cukup energi, maka elektron tersebut akan dapat melewati daerah kosong dan masuk ke daerah P. Demikian seterusnya sehingga saat ada elektron yang melompat ke daerah P maka akan terbentuk pasangan ion positif dan negatif pada daerah junction yang akan memperlebar daerah kosong sampai suatu keseimbangan tercapai. Beda potensial pada daerah kosong inilah yang disebut sebagai potensial barier, dimana potensial barier pada dioda silikon sebesar 0.7 V dan untuk germanium sebesar 0.3 V. 2. Dioda Dengan Bias Maju (Forward Bias) Pada Gambar 3 ditunjukkan suatu dioda yang dihubungkan dengan sumber tegangan DC, kutub positif sumber dihubungkan dengan kaki anoda / daerah P dan kutub negatif sumber dihubungkan dengan kaki katoda / daerah N. Gambar 3. Bias maju pada dioda NP
  • 3. Pada kondisi dioda di bias maju, dioda dapat menghasilkan arus listrik yang besar, mengapa demikian? berikut ini penjelsannya. Kutub negatif sumber akan mendorong dan menolak elektron bebas pada daerah N menuju ke junction. Adanya tambahan energi dari sumber akan menyebabkan elektron bebas tersebut dapat melewati junction dan melompat ke daerah P lalu jatuh ke hole. Rekombinasi terjadi pada jarak-jarak yang bervariasi tergantung berapa lama elektron bebas di daerah P ini bertahan untuk tidak jatuh ke hole. Tetapi kemungkinan besar proses rekombinasi terjadi disekitar junction. Bila elektron bebas di daerah P ini jatuh ke hole, maka elektron ini menjadi elektron valensi. Pada pita valensi ini elektron tersebut dapat bergerak menuju ke kutub positif melalui hole di daerah P. Demikian seterusnya sehingga dengan cara ini kita mendapatkan aliran elektron yang terus-menerus pada dioda , yang sama artinya dengan adanya aliran arus listrik pada dioda dengan arah yang berlawanan dengan arah arus elektron. Pada Gambar 4 ditunjukkan proses terjadi aliran elektron dengan bantuan pita energi. Gambar 4. Proses terjadinya elektron dengan bantuan pita energi 3. Dioda Dengan Bias Balik (Reverse Bias) Jika kita membalik polaritas sumber tegangan, maka kita sedang membias balikkan dioda. Kutub negatif sumber dihubungkan dengan kaki anoda / daerah P dan kutub positif sumber dihubungkan dengan kaki katoda / daerah N. Apa yang terjadi dengan dioda dalam kondisi bias balik?? N P Pita konduksi Pita valensi
  • 4. 3.1 Lapisan Kosong Hubungan bias balik pada dioda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5 memaksa elektron-elekron bebas pada sisi N berpindah dari junction ke arah kutub positif sumber, hole pada sisi P juga bergerak menjauhi junction ke arah kutub negatif sumber. Gambar 5. Bias balik pada dioda Elektron bebas pada sisi N yang bergerak ke arah kutub positif sumber akan menimbulkan lebih banyak ion positif pada daerah kosong sisi N yang dekat dengan junction. Demikian pula hole pada sisi P yang bergerak ke arah kutub negatif sumber akan menimbulkan banyak ion negatif pada daerah kosong sisi P yang dekat dengan junction. Akibatnya daerah kosong akan semakin lebar. Makin besar tegangan bias balik, makin lebar pula daerah kosong yang terbentuk. daerah kosong akan berhenti melebar bila beda potensialnya menyamai tegangan sumber. 3.2 Arus Pembawa Minoritas Apakah masih ada arus setelah daerah kosong berada pada lebar yang baru? ternyata masih ada arus yang mengalir walaupun sangat kecil sekali. Arus ini timbul karena pengaruh energi panas (termal) yang secara kontinyu menciptakan elektron dan hole yang baru disekitar junction. Arus balik ini dinamakan arus saturasi (Is). Kita tidak dapat memperoleh arus balik yang lebih besar daripada arus saturasi yang dihasilkan oleh energi panas, jadi dengan kata lain bahwa menambah tegangan balik tidak akan menambah jumlah arus yang mengalir, hanya kenaikan suhu yang dapat menambah jumlah arus balik saturasi ini. 3.3 Arus Bocor Permukaan Disamping arus balik saturasi, ada juga arus balik pada permukaan kristal yang disebut dengan arus bocor permukaan (Isl). Arus ini disebabkan oleh impuritas permukaan yang mengakibatkan lintasan arus yang memenuhi hukum ohm. NP
  • 5. 3.4 Arus Balik Pada lembar data dioda, arus balik saturasi (Is) dan arus balik bocor permukaan (Isl) digabung menjadi satu arus yang disebut arus balik (IR). Karena Is peka terhadap temperatur dan Isl peka terhadap tegangan, maka IR menjadi peka terhadap temperatur dan peka terhadap tegangan. Sebagai contoh, IR untuk dioda 1N914 adalah 25 nA untuk tegangan balik VR sebesar 20 V dan temperatur ruang TA sebesar 250 C. Sebagai patokan, maka seorang desainer akan memilih dioda yang memiliki arus balik cukup kecil untuk diabaikan. 3.5 Tegangan Breakdown Jika kita menaikkan tegangan balik , maka pada suatu saat kita akan mencapai titik pendobrakan (breaking point) yang disebut dengan tegangan breakdown dari dioda. Untuk dioda penyearah, tegangan breakdown biasanya mencapai lebih dari 50 V. Pada saat tegangan breakdown dicapai, dioda akan konduk hebat dengan menghasilkan arus listrik yang besar. Darimanakah arus listrik yang besar saat tegangan breakdown tercapai? Pada Gambar 6 ditunjukkan darimana dioda menghasilkan arus yang besar saat tegangan breakdown. Gambar 6. Proses terjadinya arus listrik setelah tegangan breakdown tercapai Karena bias balik maka elektron bebas didorong ke kanan. Bila elektron bergerak kecepatannya akan semakin membesar. Makin besar tegangan bias balik , semakin cepat juga elektron bergerak. Setelah beberapa saat, elektron bebas dapat bertabrakan dengan elektron valensi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Jika elektron bebas mempunyai energi yang cukup besar, maka ia dapat melepaskan elektron valensi sehingga terdapat dua elektron bebas. Keduanya sekarang dapat mempercepat diri dan melepaskan elektron valensi yang lain sampai seluruh pelepasan terjadi. Dengan demikian, banyaknya elektron bebas yang terbentuk akan (a) (b)
  • 6. menyebabkan dioda akan konduk dan menghasilkan arus yang besar sehingga dapat merusak dioda karena disipasi yang berlebihan. Gambar 7. Grafik arus terhadap tegangan pada daerah forward dan reverse Pada Gambar 7 ditunjukkan grafik antara arus terhadap tegangan pada daerah bias maju (forward) dan daerah bias balik (reverse). Pada grafik diatas ditunjukkan titik dimana tegangan lutut terjadi dan titik dimana tegangan breakdown terjadi. 4. Garis Beban Dioda Garis beban digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari arus dan tegangan dioda. Untuk mendapatkan arus dan tegangan yang sebenarnya pada dioda, maka rangkailah dioda seperti pada Gambar 8. Gambar 8. Rangkaian dioda Teganganbreakdown Daerah forward Daerah reverse Tegangan lutut I V 0.7 V
  • 7. Pada Gambar 8, sumber tegangan Vs membias maju dioda melalui tahanan pembatas arus Rs. Tegangan yang muncul di dioda adalah V, maka akan didapatkan persamaan arus sebagai berikut: Rs VVs I − = …………………………………………(1) Arus jenuh maksimum (saturasi) pada dioda terjadi ketika tegangan dioda sama dengan nol. Sedangkan tegangan cut-off terjadi ketika arus pada dioda minimum (nol). Kalau digambarkan pada grafik arus terhadap teganganseperti ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 9. Grafik garis beban pada dioda Persamaan arus saturasi : Rs Vs Isat = …………………………..….………….(2) Persamaan tegangan cut-off : VsVcut = ………………………....………………..(3) 5. Titik Q Titik Q disebut juga titik operasi karena titik ini merupakan arus yang melalui tahanan dan dioda.Titik Q dapat diperoleh dengan cara mencari titik perpotongan antara grafik garis beban dan kurva forward dioda. Grafik titik Q ditunjukkan pada Gambar 10. I V Isat Vcut
  • 8. Gambar 10. Grafik titik Q 6. Pendekatan Dioda 6.1 Dioda ideal Mari kita lihat kelakukan dari dioda, jika diberi bias maju maka dioda akan konduk dengan baik dan jika diberi bias balik maka dioda tidak bisa konduk dengan baik. Intinya bahwa suatu dioda ideal maka akan memiliki sifat seperti konduktor yang sempurna (bertegangan nol) bila di bias maju dan memiliki sifat isolator (ber-arus nol) jika diberi bias balik. Atau dalam istilah rangkaian, dioda berlaku sebagai saklar tertutup saat dibias maju dan berlaku sebagai saklar terbuka saat dibias balik. Ilustrasi sebuha dioda ideal ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 11. Ilustrasi dioda ideal I V Isat Vcut Q 0.7 V Tegangan forward nol Arus reverse nol Saklar tertutup I V
  • 9. 6.2 Pendekatan kedua Sebelum dioda konduk dengan baik maka dibutuhkan tegangan offset sebesar 0.7 V. Bila tegangan sumber besar, maka tegangan offset sebesar 0.7 V tidak menjadi masalah. Akan tetapi jika tegangan sumber kecil, maka tegangan offset ini harus diperhitungkan. Pada Gambar 12 ditunjukkan ilustrasi dari pendekatan kedua. Dari gambar 12 tersebut dapat kita lihat bahwa tidak ada arus mengalir sampai tegangan dioda mencapai 0.7 V. Pada titik ini dioda mulai konduk, tidak peduli berapa besar arus dioda, kita menganggap bahwa tegangan dioda adalah 0.7 V. Gambar 12. Ilustrasi pendekatan kedua Rangkaian ekivalen pada Gambar 12 menunjukkan bahwa dioda dianggap sebagai sebuah saklar yang diseri dengan baterai 0.7 V. Jika tegangan sumber lebih besar dari 0.7 V maka saklar menutup dan tegangan dioda sebesar 0.7 V. Jika tegangan sumber lebih kecil dari 0.7 V maka saklar terbuka. 6.3 Pendekatan ketiga Pada pendekatan ketiga, kita akan memperhitungkan tahanan bulk rb. Dioda mulai konduk ketika telah mencapai tegangan offset (lutut) dan tegangan selanjutnya muncul pada tahanan bulk rb. Karena rb linier maka tegangan naik secara linear mengikuti kenaikan arus. Rangkaian ekivalen pendekatan ketiga seperti ditunjukkan pada Gambar 13. Rangkai ekivalen pendekatan ketiga adalah sebuha saklar yang diseri dengan baterai 0.7 V dan tahanan rb. Jadi tegangan total pada dioda silikon adalah : Vf = 0.7 + If rb …………………………..(4) 0.7 V I V Saklar tertutup0.7 V
  • 10. Gambar 13. Ilustrasi pendekatan ketiga Soal : 1. Sesuai dengan rangkaian dioda dibawah ini, jika diketahui tegangan sumber (Vs) adalah 2 Volt dan tahanan pembatas arus (Rs) 100 Ohm maka carilah a) Persamaan arus (I) nya. b) Gambarkan garis bebannya. c) Jika tegangan dioda sebesar 0.7 V, berapa arus yang mengalir pada rangkaian dioda tersebut. 2. Jika diketahui rangkaian seperti diatas memiliki arus saturasi sebesar 30 mA dan tegangan cutoff sebesar 9 V, berapa besarnya nilai tahanan Rs yang menyebabkan arus menjadi saturasi? 0.7 V I V Vf If Saklar tertutup0.7 V