SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Bahan-Bahan Listrik
Drs. Edi Sutadi
Aris Sunawar
Sifat-Sifat Bahan Magnet
a. Diamagnet
b. Paramagnetik
c. Ferromagnetik
d. Anti Ferromagnetik
e. Ferrimagnetik (ferrit)
Diamagnet
• Diamagnet, yaitu bahan yang sulit untuk
menyalurkan garis-garis gaya magnit (ggm).
• Permeabilitasnya lebih kecil dari 1 (satu) dan
tidak mempunyai dua kutub permanen.
• Contoh bahan ini antara lain : Bi (bismut), Cu
(tembaga), Au (emas), Al2O3, NiSO4, dan lain-
lain.
Paramagnetik
• Paramagnetik, yaitu bahan yang dapat
menyalurkan ggm tetapi tidak banyak.
• Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1
(satu), dan susunan dwikutubnya tidak
beraturan.
• Contoh bahan ini diantaranya : Al
(alumunium), FeSO4, FeCl2, Mo (molibdenum),
W (wolfram), Ta (tantalum), Pt (platina), dan
Ag (perak).
Ferromagnetik
• Ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah
menyalurkan ggm, dengan
• permeabilitas jauh di atas 1 (satu).
• Contohnya : Fe (besi), Co (cobalt), Ni (nikel),
Gd (gandolinium), Dy (disprosium).
Anti Ferromagnetik
• Anti Ferromagnetik, yaitu bahan yang
mempunyai susceptibilitas positif yang kecil
pada segala suhu dengan perubahan
susceptibilitas suhu karena keadaan khusus.
• Teori anti ferromagnetik ini dikembangkan
oleh Neel seorang ilmuwan Perancis.
• Susunan dwikutubnya sejajar tetapi
berlawanan arah. Contohnya : MnO2, MnO,
FeO, dan CoO.
Ferrimagnetik (ferrit)
• Ferrimagnetik (ferrit), yaitu suatu bahan yang
mampu digunakan untuk peralatan dengan
frekuensi tinggi disamping arus eddy yang
terjadi kecil.
• Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO, Fe2O3
(M : logam bervalensi 2 yaitu : Mn, Mg, Ni, Cu,
Co, Zn, Cd). Contohnya : ferrit ( NiO), seng (
ZnO), dan nikel (Fe2O3)
Gambaran dwikutub bahan magnet
• Istilah bahan magnetik yang umum digunakan adalah
bahan ferromagnetik, yang
• dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu :
Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut
bahan magnetik lunak.
Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi
setelah menjadi magnet tdak mudah kembali seperti
semula yang disebut dengan bahan magnetik keras
Parameter-Parameter Magnetik
• Beberapa parameter yang menentukan sifat
kemgnetan (magnetisasi) dari suatu bahan
antara lain :
a. Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik
b. Momen Magnetik
c. Magnetisasi
Permeabilitas dan Susceptibilitas
Magnetik
• Pada perhitungan tentang magnet terdapat
hubungan antara fluksi (B) dengan satuan
Wb/m2 atau tesla dengan kuat medan (H)
dengan satuan A lilit/m,
• B=μH
• Kuantitas yang diekspresikan (permeabilitas
kurang dari 1) disebut magnetisasi per unit
dari intensitas medan magnet yang disebut
susceptibilitas magnetisasi.
Permeabilitas dan Susceptibilitas
Magnetik
• Kuantitas yang diekspresikan (μr – 1) disebut
magnetisasi per unit dari intensitas medan
magnet yang disebut susceptibilitas magnetisasi.
• Besarnya μ untuk bahan ferromagnetik adalah
tidak konstan. Jika arus I dialirkan melalui
kumparan dengan inti bertambah dari nol
bertahap sehingga medan magnet dan rapat
fluksi akan bertambah. Pertambahan keduanya
akan sebanding
Permeabilitas dan Susceptibilitas
Magnetik
Permeabilitas dan Susceptibilitas
Magnetik
• kurva OP mula-mula naik dengan tajam, kemudian
setelah mencapai tahapan tertentu kurvanya mendatar
karena B telah mencapai kejenuhan (saturasi).
• Kalau diadakan pembandingan B dengan H maka
diperoleh harga μ yang tidak tetap. Setelah tercapai
titik P, kemudian I diturunkan secara bertahap sehingga
diperoleh kurva PQ yaitu pada saat I sama dengan nol,
masih terdapat sisa kemagnetan (Br).
• Kemudian arah arus dibalik dengan cara sebelumnya
maka H akan bertambah dan B menjadi nol di titik R
sehingga diperoleh Hc yang disebut dengan gaya
Koersip (Coersive Force).
Momen Magnetik
• Seperti diketahui bahwa jika sebuah kumparan
yang dilewati arus (I) diletakan pada rapat arus
yang merata akan menimbulkan torsi yang
besarnya tergantung pada : luas kumparan, arus,
dan rapat fluksi yang terpotong bidang kumparan
• Momen dwikutub magnetik hubungannya dengan
torsi adalah :
• Pm = I . Kumparan
• dimana Pm : merupakan vektor yang arahnya
tegak lurus terhadap kumparan dengan satuan
A/m2 .
Momen Magnetik
• Batang magnet permanen juga dapat
menyebabkan torsi apabila diletakkan di
dalam medan yang merata. Jika magnet
tersebut diharapkan untuk mendapatkan
kutub-kutub bebas yang berlawanan, maka
dapat dikatakan sebagai
• momen dwikutub sebagai hasil dari kuat
kutub dengan jarak antara kutub-kutub.
Magnetisasi
• Semua bahan memungkinkan menghasilkan
medan magnetik, dari itu diperoleh secara
eksperimental untuk menimbulkan momen
magnetik.
• Besarnya momen ini perunit volume disebut
mahnetisasi dari medium (M) dengan satuan
C/m, dt atau A/m.Pada saat medan magnet
diberikan kepada suatu naham, induksi magnetik
(rapat fluksi) adalah penjumlahan dari efek pada
keadaan pakem suatu bahan, sehingga besarnya
rapat fluksi (B)
Laminasi Baja Kelistrikan
• Cara yang paling praktis untuk mengubah
bahan magnetik lunak untuk menjadi baja
kelistrikan adalah dengan menambah silikon
ke dalam komposisinya.
Bahan Magnet Lunak Lain
• Bahan magnetik lunak yang banyak digunakan
adalah paduan besi-nikel.
• Pada komposisi nikel 20 % paduan menjadi
nonmagnetis dan
• permeabilitas maksimum dicapai pada
komposisi nikel + 21,5 %.
Bahan Magnet Permanen
• Magnet permanen digunakan pada instrumen
penginderaan, rele, mesin-mesin listrik kecil,
dan lain-lain
• Baja karbon yaitu baja dengan komposisi
karbon 0,4 – 1,7 % yang merupakan dasar
untuk pembuatan magnet permanen.
• Sifat-sifat kemagnetan dari bahan magnet
permanen
Sifat-sifat
kemagnetan dari bahan magnet permanen
Magnetostriksi
• Pada saat bahan ferromagnetik dimagnetisasi,
secara fisik akan terjadi perubahan dimensi yang
disebut dengan gejala magnetostriksi.
• Ada 3 jenis magnetostriksi, yaitu :
a. Magnetostriksi Longitudinal yaitu perubahan
panjang atau pendek searah dengan magnetisasi.
b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan
dimensi tegak lurus dengan arah magnetisasi
c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume
sebagai akibat kedua efek di atas.
Penggunaan magnet
Penggunaan magnet
End

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackFerdy Safryadi
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikNurul Shufa
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Partikel Alfa
Partikel AlfaPartikel Alfa
Partikel AlfaAulia20
 

What's hot (20)

Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrack
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Sifat material nano
Sifat material nanoSifat material nano
Sifat material nano
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Partikel Alfa
Partikel AlfaPartikel Alfa
Partikel Alfa
 

Viewers also liked

Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikBanu Yuditya
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Ajir Aja
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahanmansen3
 
Pengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorPengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorFuad Anwar
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)r8key
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktormansen3
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
 
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaEwie AdRiana
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)kemenag
 
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Satria Wijaya
 
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Satria Wijaya
 
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-haribab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hariAhmad Zul Fauzy
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanIPA 2014
 

Viewers also liked (20)

Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
 
Pengantar Superkonduktor
Pengantar SuperkonduktorPengantar Superkonduktor
Pengantar Superkonduktor
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktor
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
 
Bahan magnetisasi
Bahan magnetisasiBahan magnetisasi
Bahan magnetisasi
 
Konduktor
KonduktorKonduktor
Konduktor
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Konduktor dan isolator
Konduktor dan isolatorKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
 
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Resistor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
 
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Serat optik satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
 
Ilmu bahan listrik
Ilmu bahan listrikIlmu bahan listrik
Ilmu bahan listrik
 
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-haribab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
bab 4 sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
 
super konduktor
super konduktorsuper konduktor
super konduktor
 
Ilmu bahan listrik
Ilmu bahan listrikIlmu bahan listrik
Ilmu bahan listrik
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 

Similar to Bahan bahan listrik-bahan_magnetik

Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipahaqisyafiq
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipahaqisyafiq
 
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxTUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxRestuBisnis
 
Kuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan printKuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan printYudha Agung
 
Presentasi bahan listrik dan magnet
Presentasi bahan listrik dan magnetPresentasi bahan listrik dan magnet
Presentasi bahan listrik dan magnetLufiman76
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Kira R. Yamato
 
Bahan magnet
Bahan magnetBahan magnet
Bahan magnetmansen3
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Prinsip kemagnetan listrik
Prinsip kemagnetan listrikPrinsip kemagnetan listrik
Prinsip kemagnetan listrikAndam Antariksa
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab31habib
 

Similar to Bahan bahan listrik-bahan_magnetik (20)

Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxTUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx
 
Kuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan printKuliah 6 kemagnetan print
Kuliah 6 kemagnetan print
 
Presentasi bahan listrik dan magnet
Presentasi bahan listrik dan magnetPresentasi bahan listrik dan magnet
Presentasi bahan listrik dan magnet
 
Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
 
Bahan magnet matkul
Bahan magnet matkulBahan magnet matkul
Bahan magnet matkul
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
Bahan magnet
Bahan magnetBahan magnet
Bahan magnet
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
Prinsip kemagnetan listrik
Prinsip kemagnetan listrikPrinsip kemagnetan listrik
Prinsip kemagnetan listrik
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
Kemagnetan.pdf
Kemagnetan.pdfKemagnetan.pdf
Kemagnetan.pdf
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Kemagnetan ok
Kemagnetan okKemagnetan ok
Kemagnetan ok
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 

Bahan bahan listrik-bahan_magnetik

  • 1. Bahan-Bahan Listrik Drs. Edi Sutadi Aris Sunawar
  • 2. Sifat-Sifat Bahan Magnet a. Diamagnet b. Paramagnetik c. Ferromagnetik d. Anti Ferromagnetik e. Ferrimagnetik (ferrit)
  • 3. Diamagnet • Diamagnet, yaitu bahan yang sulit untuk menyalurkan garis-garis gaya magnit (ggm). • Permeabilitasnya lebih kecil dari 1 (satu) dan tidak mempunyai dua kutub permanen. • Contoh bahan ini antara lain : Bi (bismut), Cu (tembaga), Au (emas), Al2O3, NiSO4, dan lain- lain.
  • 4. Paramagnetik • Paramagnetik, yaitu bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak banyak. • Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1 (satu), dan susunan dwikutubnya tidak beraturan. • Contoh bahan ini diantaranya : Al (alumunium), FeSO4, FeCl2, Mo (molibdenum), W (wolfram), Ta (tantalum), Pt (platina), dan Ag (perak).
  • 5. Ferromagnetik • Ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah menyalurkan ggm, dengan • permeabilitas jauh di atas 1 (satu). • Contohnya : Fe (besi), Co (cobalt), Ni (nikel), Gd (gandolinium), Dy (disprosium).
  • 6. Anti Ferromagnetik • Anti Ferromagnetik, yaitu bahan yang mempunyai susceptibilitas positif yang kecil pada segala suhu dengan perubahan susceptibilitas suhu karena keadaan khusus. • Teori anti ferromagnetik ini dikembangkan oleh Neel seorang ilmuwan Perancis. • Susunan dwikutubnya sejajar tetapi berlawanan arah. Contohnya : MnO2, MnO, FeO, dan CoO.
  • 7. Ferrimagnetik (ferrit) • Ferrimagnetik (ferrit), yaitu suatu bahan yang mampu digunakan untuk peralatan dengan frekuensi tinggi disamping arus eddy yang terjadi kecil. • Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO, Fe2O3 (M : logam bervalensi 2 yaitu : Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contohnya : ferrit ( NiO), seng ( ZnO), dan nikel (Fe2O3)
  • 8. Gambaran dwikutub bahan magnet • Istilah bahan magnetik yang umum digunakan adalah bahan ferromagnetik, yang • dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tdak mudah kembali seperti semula yang disebut dengan bahan magnetik keras
  • 9. Parameter-Parameter Magnetik • Beberapa parameter yang menentukan sifat kemgnetan (magnetisasi) dari suatu bahan antara lain : a. Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik b. Momen Magnetik c. Magnetisasi
  • 10. Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik • Pada perhitungan tentang magnet terdapat hubungan antara fluksi (B) dengan satuan Wb/m2 atau tesla dengan kuat medan (H) dengan satuan A lilit/m, • B=μH • Kuantitas yang diekspresikan (permeabilitas kurang dari 1) disebut magnetisasi per unit dari intensitas medan magnet yang disebut susceptibilitas magnetisasi.
  • 11. Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik • Kuantitas yang diekspresikan (μr – 1) disebut magnetisasi per unit dari intensitas medan magnet yang disebut susceptibilitas magnetisasi. • Besarnya μ untuk bahan ferromagnetik adalah tidak konstan. Jika arus I dialirkan melalui kumparan dengan inti bertambah dari nol bertahap sehingga medan magnet dan rapat fluksi akan bertambah. Pertambahan keduanya akan sebanding
  • 13. Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik • kurva OP mula-mula naik dengan tajam, kemudian setelah mencapai tahapan tertentu kurvanya mendatar karena B telah mencapai kejenuhan (saturasi). • Kalau diadakan pembandingan B dengan H maka diperoleh harga μ yang tidak tetap. Setelah tercapai titik P, kemudian I diturunkan secara bertahap sehingga diperoleh kurva PQ yaitu pada saat I sama dengan nol, masih terdapat sisa kemagnetan (Br). • Kemudian arah arus dibalik dengan cara sebelumnya maka H akan bertambah dan B menjadi nol di titik R sehingga diperoleh Hc yang disebut dengan gaya Koersip (Coersive Force).
  • 14. Momen Magnetik • Seperti diketahui bahwa jika sebuah kumparan yang dilewati arus (I) diletakan pada rapat arus yang merata akan menimbulkan torsi yang besarnya tergantung pada : luas kumparan, arus, dan rapat fluksi yang terpotong bidang kumparan • Momen dwikutub magnetik hubungannya dengan torsi adalah : • Pm = I . Kumparan • dimana Pm : merupakan vektor yang arahnya tegak lurus terhadap kumparan dengan satuan A/m2 .
  • 15. Momen Magnetik • Batang magnet permanen juga dapat menyebabkan torsi apabila diletakkan di dalam medan yang merata. Jika magnet tersebut diharapkan untuk mendapatkan kutub-kutub bebas yang berlawanan, maka dapat dikatakan sebagai • momen dwikutub sebagai hasil dari kuat kutub dengan jarak antara kutub-kutub.
  • 16. Magnetisasi • Semua bahan memungkinkan menghasilkan medan magnetik, dari itu diperoleh secara eksperimental untuk menimbulkan momen magnetik. • Besarnya momen ini perunit volume disebut mahnetisasi dari medium (M) dengan satuan C/m, dt atau A/m.Pada saat medan magnet diberikan kepada suatu naham, induksi magnetik (rapat fluksi) adalah penjumlahan dari efek pada keadaan pakem suatu bahan, sehingga besarnya rapat fluksi (B)
  • 17. Laminasi Baja Kelistrikan • Cara yang paling praktis untuk mengubah bahan magnetik lunak untuk menjadi baja kelistrikan adalah dengan menambah silikon ke dalam komposisinya.
  • 18. Bahan Magnet Lunak Lain • Bahan magnetik lunak yang banyak digunakan adalah paduan besi-nikel. • Pada komposisi nikel 20 % paduan menjadi nonmagnetis dan • permeabilitas maksimum dicapai pada komposisi nikel + 21,5 %.
  • 19. Bahan Magnet Permanen • Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan, rele, mesin-mesin listrik kecil, dan lain-lain • Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 – 1,7 % yang merupakan dasar untuk pembuatan magnet permanen. • Sifat-sifat kemagnetan dari bahan magnet permanen
  • 21. Magnetostriksi • Pada saat bahan ferromagnetik dimagnetisasi, secara fisik akan terjadi perubahan dimensi yang disebut dengan gejala magnetostriksi. • Ada 3 jenis magnetostriksi, yaitu : a. Magnetostriksi Longitudinal yaitu perubahan panjang atau pendek searah dengan magnetisasi. b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus dengan arah magnetisasi c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat kedua efek di atas.
  • 24. End

Editor's Notes

  1. Bahan -bahan ferromagnetik mempunyai resistivitas rendah sehingga pemakaiannya terbatas pada frekuensi rendah. Sehingga dikembangkan bahan ferrimagnetik yang mempunyai resistivitas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bahan ferromagnetik.
  2. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak. Bahan in banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator, rele, peralatan sonar atau radar.
  3. kurva tertutup PQRSCTP yanag disebut dengan istilah Jerat Histerisis Magnetik. Luas daerah ini sebanding dengan volume bahan magnetik yang dimagnetisasi. Apabila inti tersebut diberi arus bolak-balik maka akan menimbulkan arus eddy (eddy current) yang lazim disebut dengan arus pusar atau arus focoult.
  4. kurva tertutup PQRSCTP yanag disebut dengan istilah Jerat Histerisis Magnetik. Luas daerah ini sebanding dengan volume bahan magnetik yang dimagnetisasi. Apabila inti tersebut diberi arus bolak-balik maka akan menimbulkan arus eddy (eddy current) yang lazim disebut dengan arus pusar atau arus focoult.
  5. kurva tertutup PQRSCTP yanag disebut dengan istilah Jerat Histerisis Magnetik. Luas daerah ini sebanding dengan volume bahan magnetik yang dimagnetisasi. Apabila inti tersebut diberi arus bolak-balik maka akan menimbulkan arus eddy (eddy current) yang lazim disebut dengan arus pusar atau arus focoult.
  6. kurva tertutup PQRSCTP yanag disebut dengan istilah Jerat Histerisis Magnetik. Luas daerah ini sebanding dengan volume bahan magnetik yang dimagnetisasi. Apabila inti tersebut diberi arus bolak-balik maka akan menimbulkan arus eddy (eddy current) yang lazim disebut dengan arus pusar atau arus focoult.
  7. Cara ini akan mengurangi rugi histerisis dan arus pusar dengan tajam, karena resistivitasnya bertambah. Paduan baja dengan tambahan silikon, sekarang ini merupakan bahan yang sangat penting untuk bahan magnetik lunak pada teknik listrik. Namun perlu diingat bahwa penambahan silikon akan menyebabkann bahan menjadi rapuh.