Teks tersebut memberikan penjelasan tentang kabel koaksial dan komponen-komponen pentingnya. Kabel koaksial mampu menyalurkan sinyal listrik dengan baik dan memiliki kemampuan untuk menyalurkan frekuensi yang lebar. Kabel ini terdiri dari konduktor utama, isolasi, konduktor luar, penggantung, dan pembungkus luar. Kabel koaksial memiliki keunggulan dalam menyalurkan sinyal listrik dan mengurangi ganggu
1. Nama : Zaid Al Rosyid
Kelas : EC 1D
COAXIAL CABLE
Kabel sepaksi/sesumbu (bahasa Inggris: coaxial cable) adalah sarana penyalur atau
pengalirhantar (transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah
menjadi sinyal–sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan
bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mengalirhantar (transmit) kelompok kanal
frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel sepaksi biasanya digunakan untuk saluran
antar-setempat (interlocal) yang berjarak cukup dekat yakni, dengan jarak selebihnya 2.000
km.
Konduktor utama
Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris tanpa cacat
berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm
dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner
conductor) adalah 1/58 per 1 meter.
Isolasi
Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor utama.
Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.
Konduktor bagian luar
Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum
toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya
adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod
dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindung
elektromagnetik.
Penggantung
Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan
daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.
Pembungkus luar
Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam sebanyak
2%. Untuk tebal rata – rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga
tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung
dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm.
2. Keunggulan
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih
besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki
ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi
elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau
gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada
perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan
adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini
berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave
pada jarak yang pendek.
Kelemahan
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses
transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang
frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang dikehendaki,
yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu,
transmisi sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang
terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih
baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar
dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari sistem
koaksial tersebut. Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di
dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang
tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.
DIELECTRIC STRENGHT
Dielektrik adalah sejenis bahan Isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan
cara menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam
medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga
tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi
setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena pengutuban
dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedang muatan
negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik) Hal ini
menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah
keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun. Jika bahan dielektrik
terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak hanya
menjadi terkutub, namun juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya
mengikuti arah medan listrik.
Walaupun istilah "isolator" juga mengandung arti konduksi listriknya rendah, seperti
"dielektrik", namun istilah "dielektrik" biasanya digunakan untuk bahan-bahan isolator yang
memiliki tingkat kemampuan pengutuban tinggi yang besarannya diwakili oleh konstanta
dielektrik. Contoh umum tentang dielektrik adalah sekat isolator di antara plat konduktor
yang terdapat dalam kapasitor. Pengutuban bahan dielektrik dengan memaparkan medan
listrik padanya mengubah muatan listrik pada kutub-kutub kapasitor.
3. Penelitian tentang sifat-sifat bahan dielektrik berhubungan erat dengan kemampuannya
menyimpan dan melepaskan energi listrik dan magnetik. Sifat-sifat dielektrik sangat penting
untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam bidan elektronika, optika, dan fisika zat padat.
Istilah "dielektrik" pertama kali dipergunakan oleh William Whewell (dari kata "dia" dari
yunani yang berarti "lewat" dan "elektrik") sebagai jawaban atas permintaan dari Michael
Faraday.
Substance Dielectric Strength (MV/m)
Helium (relative to nitrogen)[2] 0.15
Air [3] 3.0
Alumina[2] 13.4
Window glass[2] 9.8 - 13.8
Silicone oil, mineral oil[2][4] 10 - 15
Benzene[2] 163
Polystyrene[2] 19.7
Polyethylene[5] 19 - 160
Neoprene rubber[2] 15.7 - 26.7
Distilled water[2] 65 - 70
High vacuum (field emission
limited)[6] 20 - 40 (depends on electrode shape)
Fused silica[7] 25–40 at 20 °C
Waxed paper[8] 40 - 60
PTFE (Teflon, extruded )[2] 19.7
PTFE (Teflon, insulating film)[2][9] 60 - 173
Mica[2] 118
Diamond[10] 2000
PZT 10–25[11] [12]
Vacuum 1012
Kerentanan kelistrikan Xe pada bahan dielektrik adalah ukuran seberapa mudah bahan ini
dikutubkan dalam medan listrik, yang pada akhirnya menentukan permitivitas listrik sehingga
mempengaruhi sifat-sifat lain dalam bahan dielektrik tersebut, misalnya nilai kapasitansi jika
dipergunakan dalam kapasitor.
nilai kerentanan listrik ini didefinisikan melalui sebuah konstanta perbandingan antara medan
listrik E dan pengkutuban bahan dielektrik P sedemikian rupa sehingga:
dimana adalah Permitivitas ruang hampa.
4. Kerentanan sebuah bahan memiliki hubungan dengan permitivitas relatifnya yaitu:
Sehingga dalam ruang hampa,
Perpindahan medan listrik D berhubungan dengan kerapatan pengkutuban P melalui:
Penyebaran (dispersi) dan hukum sebab-akibat
Secara umum, sebuah bahan tidak dapat langsung terkutub (polarized) secara mendadak pada
saat berada dalam medan listrik. Bentuk umum rumus sebagai fungsi waktu pengutuban ini
adalah:
Artinya pengkutuban terjadi sebagai bentuk pembelokan (konvolusi) terhadap medan listrik
pada masa lampau (waktu sebelumnya) dengan nilai kerentanan listrik saat ini yang bernilai
. Batas atas dari integral ini dapat terus diperpanjang sampai tak terhingga karena
untuk . Respon pengutuban mendadak dapat terjadi karena Fungsi
delta dirac dengan kerentanan .
Namun perhitungan menjadi lebih mudah dalam sistem linear jika menggunakan rumus
Transformasi Fourier dan menulis persamaan ini sebagai fungsi frekuensi. Karena adanya
teorema konvolusi, bentuk integral berubah menjadi perkalian sederhana,
Perlu diperhatikan bahwa frekuensi sederhada ini bergantung pada nilai kerentanan, atau nilai
permitivitas. Bentuk grafik kerentanan berdasar frekuensi ini memberi sifat dispersi pada
bahan dielektrik.
Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada waktu lampau
(yaitu untuk ), sebagai konsekuensi atas hukum sebab-akibat,
pengutuban memiliki hubungan Kramers–Kronig pada kerentanan .
5. Electrical resistivity and conductivity
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus
listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor,
muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik
didefinsikan sebagai ratio dari rapat arus terhadap kuat medan listrik :
.
Pada beberapa jenis bahan dimungkinkan terdapat konduktivitas listrik yang anisotropik.
Lawan dari konduktivitas litrik adalah resistivitas listrik atau biasa disebut sebagai
resistivitas saja, yaitu
.
FIXED CAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen pasif yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk
muatan listrik statik. Besarnya energi listrik yang disimpan bergantung pada besarnya
kapasitansi yang dimiliki. Fixed-Capacitor merupakan kapasitor dengan nilai kapasitansi
yang sudah ditetapkan pabrik pembuatnya berdasarkan nilai standar.
Sebuah kapasitor (awalnya dikenal sebagai kondensor) adalah pasif dua terminal komponen
listrik yang digunakan untuk elektrostatis menyimpan energi dalam medan listrik. Bentuk
kapasitor praktis bervariasi luas, tetapi semua mengandung setidaknya dua konduktor listrik
(pelat) yang dipisahkan oleh dielektrik (isolator yaitu). Itu konduktor dapat film tipis, foil
atau manik-manik disinter dari logam atau konduktif elektrolit, dll "nonconducting"
dielektrik bertindak untuk meningkatkan kapasitor biaya kapasitas. Sebuah dielektrik dapat
kaca, keramik, plastik Film, udara, vakum, kertas, mika, lapisan oksida dll. Kapasitor banyak
digunakan sebagai bagian dari rangkaian listrik di banyak perangkat listrik umum. Tidak
Seperti resistor, kapasitor yang ideal tidak menghilangkan energi. Sebaliknya, kapasitor yang
menyimpan energi dalam bentuk medan elektrostatik antara piring nya. Ketika ada perbedaan
potensial melintasi konduktor (misalnya, ketika kapasitor terpasang di baterai), seorang
medan listrik berkembang di seluruh dielectric, menyebabkan muatan positif + Q untuk
mengumpulkan di satu piring dan muatan negatif -Q Untuk mengumpulkan di piring lain.
Jika A baterai telah melekat pada kapasitor untuk waktu yang cukup, tidak ada arus dapat
mengalir melalui kapasitor. Akan Tetapi, jika tegangan berubah terhadap waktu diterapkan di
lead kapasitor, perpindahan suatu arus dapat mengalir. Ideal kapasitor ditandai dengan nilai
konstan tunggal untuk kapasitansi. Kapasitansi dinyatakan sebagai rasio muatan Q listrik
pada setiap konduktor potensi perbedaan V antara mereka. Satuan SI dari kapasitansi adalah
farad (F), yang sama dengan satu coulomb per volt (1 C / V). Nilai kapasitansi khas berkisar
dari sekitar 1 pF (10-12 F) sampai sekitar 1 mF (10-3 F). Kapasitansi lebih besar ketika ada
6. pemisahan sempit antara konduktor dan ketika konduktor memiliki lebih besar luas tanah.
Dalam prakteknya, dielektrik antara pelat melewati sejumlah kecil kebocoran saat ini dan
juga memiliki listrik. Batas kekuatan medan, yang dikenal sebagai tegangan rusaknya.
Konduktor dan lead memperkenalkan induktansi yang tidak diinginkan dan resistensi.
Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik untuk memblokir langsung sementara
saat ini memungkinkan arus bolak-balik untuk lulus. Dalam jaringan filter analog, mereka
halus output pasokan listrik. Dalam rangkaian resonan mereka radio menyetel tertentu
frekuensi. Dalam sistem transmisi tenaga listrik, mereka menstabilkan tegangan dan
aliran listrik.
Aplikasi:
- Filter (LF, HF, BPF, BSF)
- Capacitive Coupling (meneruskan sinyal ac memblok sinyal dc)
- By pass capacitor
INDICATOR LAMP
Fungsi: Sebagai indikasi apakah sistem dalam keadaan ON/OFF atau Line source dalam
keadaan Online atau Offline.
Jenis: - Bulb
- Gass Filled (Neon & Argon)
- LED (Light Emitting Diode)
1. Bulb
Lampu indikator ini bisa bekerja untuk dc dan ac. Tegangan kerja tersedia
diantaranya 3V, 6V, 12V, dan 24V. Lampu ini dipasang pada lamp holder .
Pemasangannya pada panel depan sistem.
2. Gass Filled
Lampu indikator ini bekerja pada tegangan ac 120V atau 220V. Gas yang
digunakan adalah Neon dan Argon. Lampu ini dipasang pada holdernya.
7. untuk 220V.
3. LED
Lampu indikator ini bekerja dengan tegangan dc antara 1,5 – 2,0 volt
dengan arus antara 5 – 10 mA. Untuk dipasang pada tegangan 5V, 12V, atau
24V harus diseri dengan resistor. Pemasangannya anoda (+) dan katoda (-).
FIXED RESISTOR
Fixed resistor adalah resistor dengan nilai resistansi tetap. Fixed resistor merupakan
komponen terbanyak yang digunakan di rangkaian/sistem elektronik. Simbol dan jenis-jenis
fixed resistor diperlihatkan pada Gambar 1.
IEC AXIAL SMD
R
8. Resistansi Nominal
Toleransi Deviasi nilai resistansi yang digaransi pabrik, tersedia 20%, 10%, 5%,
2%, dan 1%.
artinya range nilainya adalah 99 –
Disipasi daya
maksimum (Pmax)
Kemampuan maksimum fixed resistor dalam menyerap daya yang
dibuang dalam bentuk panas.
Standar tersedia: 1/10W, 1/8W, 1/4W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, dan >5W.
Koefisien Koefisien perubahan nilai resistansi fixed resistor terhadap perubahan
temperatur. Satuan ppm/oC. atau 10-6/oC.
Contoh: Fixed-resistor metal- oC.
Hitung resistansi fixed-resistor tersebut pada temperatur 60oC !
Jawab:
R20
R60
Failure rate Koefisien perubahan nilai resistansi terhadap waktu. Satuan
ppm/1000h.
9. VARIABLE RESISTOR
Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah. Bentuk atau jenis dari resistor
variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan dari
pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya,
pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.
Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan pengaturan
nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga untuk melakukan
perubahan kita mengunakan obeng.
Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:
Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :
FUSE
10. Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman
dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan
arus pendek.
Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek,
maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan
menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.
Fungsi : Mengamankan sistem/rangkaian elektronika dari kerusakan atau kerusakan total
akibat terjadinya lonjakan arus yang besar (overload) yang disebabkan oleh kerusakan
komponen, gangguan pada beban, atau kenaikan tegangan sumber.
Jenis yang umum digunakan adalah Glass Cartridge Fuse dengan symbol dan bentuknya
diperlihatkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Bentuk dan simbol Glass Cartridge Fuse
Jenis : 1. Fast Acting Fuse, digunakan untuk sistem/rangkaian yang sensitif terhadap
lonjakan arus sesaat.
2. Slow Blow Fuse, digunakan untuk sistem/rangkaian yang seringkali terjadi lonjakan arus
sesaat.
11. Spesifikasi :
1. Kelistrikan
- Kapasitas arus
- Kapasitas tegangan
2. Thermal
3. Mekanis
Standar Eropa dan Amerika
SWITCH
Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan
taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan
berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area
yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih
hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta sehingga sering
dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3
pada lapisan OSI.
ATM Switch
Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel.
Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak
perlu periodik.
12. ISDN Switch
ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame
relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya
switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa ISDN card atau ISDN
router.
DSLAM Switch
A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-lam)
memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah perangkat
jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang menghubungkan
beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone
Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil di
lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan layanan DSL ke
lokasi sebelumnya di luar jangkauan
efektif.
Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN
interkoneksi perangkat yang beroperasi
pada lapisan data-link (lapisan 2) dari
model referensi OSI . saklar pada dasarnya
mirip dengan jembatan, tetapi biasanya
mendukung jumlah yang lebih besar dari
segmen LAN terhubung dan memiliki
kemampuan manajemen yang lebih kaya.
LAN modern semakin diganti media
bersama media diaktifkan, dengan
menginstal switch Ethernet dan jembatan
di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya selama segmen
jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari
hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga
manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna
lain), manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima
informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan
kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah
diperlukan untuk mengakses bersama-sama)
MECHANIC SWITCHES
Fungsi-fungsi umum:
- Menyambung/memutus hubungan antara beban dengan sumber
- Entry data
- Memilih fungsi
- Sensor keadaan
- Emergency
13. Jenis-jenis kontak:
- SPST
- SPDT
- DPST
- DPDT
- 2P6T
Spesifikasi kelistrikan:
1. Kapasitas arus (Imax)
Arus maksimum kontinyu yang bisa dilewatkan pada saat saklar tertutup (close)
2. Kapasitas tegangan (Vmax)
Tegangan maksimum kontinyu yang boleh ada pada kontak-kontak saklar saat terbuka (open)