SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SEMESTER II
1
Selasa, 30 Oktober 2012
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-6
Matematika ekonomi
Penggajian
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Pengertian gaji
2. Lembur
3. Komisi
4. Tunjangan Hari Raya
2
Deskripsi Singkat
• Dalam perkuliahan ini, anda akan mempelajari tentang
pengertian gaji
• Bagian selanjutan akan membahas tentang lembur dan
komisi
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tunjangan hari
raya (THR)
3
Bahan Bacaan
Buku Wajib
• Dumariy, 2003, Matematika Terapan untuk Bisnis dan
Ekonomi, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
• Habieb dan aziz, 2008, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Buku Pelengkap
• D. Sriyono, 2008, Matematika Ekonomi dan Keuangan, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
• Suprian Atmaja Saputra, 2002, Matematika Ekonomi 1, PT. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
• Libertus Jehani, 2007, Hak-Hak Karyawan Kontrak, Forum
Sahabat, Jakarta.
4
Pertanyaan kunci
1. Joice menarik uang sebesar Rp. 500.000, pada awal minggu, komisi
yang diperoleh dari hasil penjualan Joice Rp. 1.250.000. Berapakah
jumlah komisi yang diterima ?
2. Parman memperoleh 2,5% dari PT. Sembako sebagai pengembang
perusahaan. Berapakah komisi yang diterima jika memperoleh hasil
penjualan Rp. 100.000.000 ?
3. Widodo dalam 2 minggu pertama bulan Agustus bekerja selama 72
jam, sedangkan tarif per jam yang dibayarkan sebesar Rp. 3.500.
berapakah gaji kotor yang diterima Widodo ?
4. Siti dalam seminggu telah bekerja selama 42 jam, tarif per jam
ditentukan Rp. 4000. berapakah Siti memperoleh gaji kotor
5
Gaji (salary)
Defenisi
• Gaji adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu janji
perjanjian kerja.
Peraturan Ketenagakerjaan
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang kebijakan pengupahan
• Kepmen No. 49 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan soal pengupahan
Acuan Penentuan UMR/UMP
• Kebutuhan hidup minimum
• Indeks harga konsumen
• Kemampuan perkembangan dan kelangsungan perusahaan
• Upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah
• Kondisi pasar kerja dan tingkat perkembangan perekonomian dan
pendapatan perkapita.
6
Apakah Pengusaha Boleh Memotong Upah Pekerja
• Pekerja yang tidak bekerja, tidak berhak mendapat upah (no work no pay),
dari prinsip ini maka upah pekerja dapat dipotong oleh pengusaha. Dalam
pasal 93 ayat 1 UU No. 13 tahun 2003 dikatakan upah tidak akan dibayar
apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.
• Merujuk pada Permen 01/MEN/1999 tentang cara melakukan pemotongan
adalah sebagai berikut :
 Pekerja yang bekerja 5 (lima) hari per minggu besar pemotongan 1/21 x
upah sebulan
 Pekerja yang bekerja 6 (enam) hari per minggu besar pemotongan 1/25 x
upah sebulan.
Contoh :
• Jordan bekerja pada sebuah perusahaan dengan gaji sebesar Rp
1.000.000, di perusahaan itu berlaku 6 (enam) hari kerja dalam seminggu.
Dengan demikian upah Jordan kalau dikonversikan ke upah harian adalah
sebesar Rp. 1/25 x 1.000.000 = Rp. 40.000/hari. Jika dalam sebulan Jordan
tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari karena menghadiri perkawinan
saudaranya di luar kota tanpa memberikan keterangan, maka perusahaan
dapat memotong gaji Jordan sebesar potongan sebulan adalah Rp 2/25 x
Rp. 1.000.000 = Rp. 80.000, maka upah yang diterima Jordan pada saat
penerimaan gaji hanya Rp. 920.000,-
7
Apa Saja Alasan Yang Sah Bagi Bagi Pekerja
• Pekerja sakit dan mempunyai surat keterangan dokter
• Pekerja menikah dibayar selama 3 hari
• Pekerja menikahkan anak (2 hari)
• Mengkhitankan anak (2 hari)
• Membaptiskan anak (2 hari)
• Istri melahirkan atau keguguran kandungan (2 hari)
• Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia (1 hari)
• Suami, istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dua (2 hari)
Sakit Berkepanjangan
• Upah selama sakit berkepanjangan tetap diberikan, namun Pasal 93 UU
No. 13 tahun 2003 memberikan batas waktu sebagai berikut :
 Untuk 4 (empat) bulan pertama dibayar 100% dari upah
 Untuk 4 (empat) bulan kedua dibayar 75% dari upah
 Untuk 4 (empat) bulan ketiga dibayar 50% dari upah
 Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan
hubungan kerja dilakukan perusahaan.
8
Gaji Kotor
• Gaji yang belum dikurangi berbagai penggurangan.
Contoh :
1. Sarwiji minggu pertama bulan Februari bekerja selama 36 jam, sedangkan
tarif per jam Rp. 5000. Berapakah gaji kotornya ?
Jawaban : 36 x Rp. 5000 = Rp. 180.000,-
2. Gaji Kotor Sugianto adalah Rp. 24.000, sedangkan tarif per jamnya
Rp. 4000. Berapa jam Sugianto bekerja ?
Jawaban :
Jam kerja = Rp. 24.000/Rp. 4000 = 6 Jam
3. Gaji Kotor Sumarno Rp. 50.000, sedangkan ia bekerja selama 4 jam.
Berapakah tarif per jamnya ?
Jawaban :
Tarif Per Jam = 50.000/4 = Rp. 12.500,- 9
Gaji Kotor = Jam Kerja x Tarif Per Jam
Jam Kerja =
Gaji kotor
Tarif per jam
Tarif per jam =
Gaji kotor
Jam kerja
Gaji Mingguan, Bulanan dan Tahunan
• Gaji tidak saja dibayar per jam (harian), tetapi juga dapat dibayar mingguan,
bulanan dan tahunan. Karyawan yang memperoleh gaji tersebut disebut “on
salary”.
Contoh :
1. Wahyu memperoleh gaji dalam 1 minggu Rp. 250.000. Berapakah gaji dam
1 tahun ? (1 year = 52 weeks)
Jawaban :
Gaji 1 Tahun = Rp. 250.000 x 52 = Rp. 13.000.000
2. Susan memperoleh gaji per 2 minggu sebesar Rp. 400.000. berapakah gaji
Susan dalam 1 tahun ?
Jawaban :
Gaji Per Tahun = 52 x Rp. 400.000 = Rp. 5.200.000
2
3. Susi, memperoleh gaji per bulan Rp. 1.150.000. Berapakah gaji Susi dalam
1 tahun ?
Jawaban :
Gaji 1 Tahun = Rp.1.150.000 x 12 = Rp. 13.800.000,-
10
Gaji Bersih
• Gaji kotor yang dikurangi dengan potongan-potongan sesuai dengan
peraturan perusahaan.
Contoh :
1. PT. Bekasi Indah, sebuah pengembang memberikan gaji kotor pada
Achmad Rp. 2.500.000, jika potongan pajak, serikat pekerja dan asuransi
sebesar Rp 250.000. Berapa gaji bersih yang diterima Achmad ?
Jawaban :
Gaji bersih = Rp. 2500.000 – Rp. 250.000 = Rp. 2.250.000
2. Gaji per 2 minggu seorang karyawan sebesar Rp. 750.000, potongan Astek
Rp. 15.000, pajak Rp. 50.000, SPSI Rp. 10.000, Askes Rp 25.000.
Berapakah gaji yang diterima karyawan dalam 1 bulan ?
Jawaban :
Gaji bersih = (750.000 x 4) – (15.000 + 50.000 + 10.000 + 25.000)
= Rp. 3000.000 – Rp. 100.000 = Rp. 2.900.000
11
Lembur
Dasar Penghitungan Upah Lembur
• Pekerja berhak mendapat upah lembur apabila dia bekerja lebih dari jam
kerja yang ditentukan UU yakni 40 jam dalam seminggu. Penghitungan
upah lembur ini terkait dengan hari kerja dalam seminggu yang berlaku di
sebuah perusahaan :
1. Apabila perusahaan memberlakukan kerja 6 hari dalam seminggu, maka
jumlah jam kerja dalam 1 hari = 7 jam dan hari sabtu 5 jam kerja. Lebih dari
jam tersebut dihitung sebagai jam lembur.
2. Apabila perusahaan memberlakukan jam kerja 5 hari dalam 1 minggu,
maka jam kerja 1 hari jumlahnya = 8 jam dan hari sabtu libur. Lebih dari jam
tersebut dihitung sebagai jam lembur.
Bagaimana Cara Menghitung Upah Lembur Kelebihan Jam Kerja
• Jam kerja lembur diatur dalam Keputusan Menteri Ketenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Kep.102/MEN/VI/2004 tentang waktu kerja lembur dan
upah kerja lembur. Pasal 8 Kepmen mengatur penghitungan upah lembur
didasarkan pada upah bulanan dengan rumus :
Upah Sejam adalah 1/173 x Upah Sebulan. 12
Rumusan diperoleh :
1. Jumlah jam kerja dalam 1 minggu = 40 jam
2. Jumlah minggu dalam 1 tahun = 52 minggu
3. Jumlah bulan dalam 1 tahun = 12 bulan
 Maka jumlah minggu dalam 1 bulan, = 5 2/12 = 4 1/3 minggu
 Jam kerja dalam 1 bulan, = 4 1/3 x 40 = 173
 Jadi upah 1 jam = 1/173 x upah sebulan
Upah Lembur Pada Hari Libur
• Ada perbedaan pada hari kerja dengan upah lembur pada hari libur
sebagaimana diatur dalam KEP. 102/MEN/VI/2004 diatur penghitungan
sebagai berikut :
1. Upah kerja lembur pada hari kerja;
a. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1.5 x upah
sejam
b. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 x
upah sejam
13
Contoh :
• Amien bekerja pada perusahaan plastik dengan upah sebesar Rp.
900.000/per bulan. Setiap hari perusahaan meminta amien untuk lembur 3
(tiga) jam dalam sehari selama 25 hari kerja. Sedangkan pada hari minggu
Amien istirahat. Maka pendapatan 1 bulan Amien sebagai berikut :
Upah Pokok = Rp. 900.000,-
Upah Jam 1 : 1/173 x 1,5 x Rp. 900.000 x 25 = Rp. 195.087,-
Upah Jam 2 : 1/173 x 2 x 3 x Rp. 900.000 x 25 = Rp. 780.347,-
Total = Rp. 1.875.434
2. Upah kerja pada hari istirahat minggu/libur resmi
a. Untuk waktu kerja 6 hari dan 40 jam seminggu dihitung sebagai berikut :
penghitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 x upah
sejam dan jam ke-8 dibayar 3 x upah sejam dan jam ke-9 dan ke-10 dibayar
4 x upah sejam.
Contoh :
1. Irpan bekerja pada perusahaan sepatu dengan upah sebesar
Rp. 1.000.000/bulan. Setiap hari minggu (4 x dalam sebulan) perusahaan
meminta Irpan untuk lembur sebanyak 10 jam, sedangkah pada hari biasa
tidak ada lembur. Maka pendapatan Irpan dalam sebulan adalah :
14
Upah pokok = Rp. 1.000.000,-
Upah lembur 7 jam 1 : 1/173 x Rp. 1 juta x 2 x 7 x 4 = Rp. 322.669,-
Upah lembur jam ke-8 : 1/173 x Rp. 1 juta x 3 x 4 = Rp. 69.364,-
Upah lembur jam ke-9 & 10: 1/173 x Rp. 1 juta x 4 x 2 x 4 = Rp. 189.971,-
Total = Rp. 1.578.034
 Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, maka penghitungan
upah lembur 5 jam pertama dibayar 2 x upah sejam, jam ke-6 dibayar 3 x
upah sejam dan jam lembur ke-7 dan 8 dibayar 4 x upah sejam.
2. Reza bekerja pada perusahaan logam dengan upah sebesar
Rp. 1.500.000/bulan. Setiap hari sabtu merupakan hari libur resmi
perusahaan meminta Reza untuk lembur sebanyak 8 jam, sedangkah pada
hari biasa dan Tina Juga lembur selama 1 jam setiap hari. Maka
pendapatan Reza dalam sebulan adalah :
Upah pokok = Rp. 1.500.000,-
Upah lembur hari kerja : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 1,5 x 25 = Rp. 325.144,50-
Upah lembur hari libur 5 jam I : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 2 x 5 = Rp. 43.352, 60-
Upah lembur jam ke-6 : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 3 = Rp. 26.011,56
Upah lembur jam ke-7 dan 8 : 1/173 Rp. 1.5.00.000 x 2 x 4 = Rp. 69.364,16
Total = Rp. 1.963.871
15
b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan/hari libur resmi
untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu maka penghitungan
upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 x upah sejam; jam ke-9
dibayar 3 x upah sejam dan jam ke-10 dan 11 dibayar 4 x upah sejam.
Contoh :
• Diana bekerja pada perusahaan yang bekerja 5 (lima) hari dalam seminggu
dan 40 jam seminggu dengan upah sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Pada
suatu hari libur resmi (Idul adha) perusahaan meminta Diana untuk lembur
sebanyak 11 jam karena mesin perusahaan rusak berat. Maka pendapatan
Diana dalam sebulan adalah :
Upah pokok = Rp. 2.000.000,-
Upah lembur 8 jam I : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 2 x 3 = Rp. 184.971,-
Upah lembur jam ke-9 : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 3 = Rp. 34.682,-
Upah lembur jam ke-10 & 11 : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 4 x 2 = Rp. 92.485,-
Total = Rp. 2.312.138,-
 Ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut diatas adalah ketentuan
minimum, karena dalam pasal 12 Kep.102/MEN/VI/2004 dikatakan bagi
perusahaan yang telah melaksanakan dasar penghitungan tentang
besarnya upah lembur yang nilainya lebih baik dari keputusan menteri
ini, maka penghitungan upah tersebut tetap berlaku.
16
komisi
• Komisi adalah besarnya uang (fee) yang diberikan oleh perusahaan dalam
bentuk persen maupun jumlah besaran angka yang ditetapkan untuk
karyawan atau jaringan bisnis dari perusahaan tersebut. Komisi dapat
diterima di muka (draw) sesuai ketentuan perusahaan.
Contoh :
• CV. Anugerah memberikan komisi 20% untuk penjualan sampai dengan
Rp. 2.000.000 dan 30% penjualan diatas Rp. 2.000.000. Pada satu minggu
pertama Riko memperoleh penjualan barang dagangannya sebesar
Rp. 3.000.000. Berapakah komisi yang diterima ?
Jawaban :
Besar komisi 20% x Rp. 2.000.000 = Rp. 400.000,-
Besar komisi 30% x (Rp. 3.000.000 – 2.000.000) = Rp. 300.000,-
Total = Rp. 700.000,-
17
Tunjangan hari raya (thr)
• THR adalah hak setiap pekerja tanpa memandang statusnya apakah
pekerja kontrak atau bukan. THR wajib diberikan oleh pengusaha kepada
setiap pekerjanya. Pengaturan THR diatur dalam Peraturan Menteri No.
104 tahun 1994 tentang THR keagamaan bagi pekerja di Perusahaan.
 Dalam peraturan tersebut bahwa THR adalah pendapatan pekerja yang
wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang
hari raya keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain.
 Bagaimana penentuan THR bagi perusahaan yang mempekerjakan pekerja
dari berbagai agama? Pada prinsipnya THR berhubungan dengan hari raya
keagamaan pekerja bersangkutan. Namun, dalam praktek kadang-kadang
ada perusahaan yang memberikan THR sekaligus, misalnya menjelang hari
Raya Idulfitri dan soal kapan waktu pembagian THR dapat disepakati oleh
pengusaha dan pekerja, peraturan THR menetapkan bahwa paling lambat 7
hari sebelum hari raya keagamaan dirayakan oleh pekerja bersangkutan.
18
Masa Kerja < 1 tahun
• Untuk pekerja yang telah bekerja tiga bulan atau lebih kurang dari 1 tahun,
maka THR akan diberikan secara proporsional apabila upah ditetapkan
secara harian maka pembayaran THR-nya adalah upah sehari x 30 hari.
Contoh :
• Gunawan bekerja pada perusahaan garmen sejak 1 Juli 2013 dengan upah
sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Berhubung Gunawan beragama Katolik maka
ia mendapat THR pada hari Natal (Desember 2013). Maka besar THR
yang diterima Gunawan adalah sebagai berikut :
Masa Kerja = 6 bulan
Upah I bulan = Rp. 2.000.000,-
Proporsional THR = 6/12 x Rp. 2.000.000,- = Rp. 1.000.000,-
19
THR dalam Bentuk Barang
• THR bisa diberikan dalam bentuk lain selain uang, kecuali berupa minuman
keras, obat-obatan atau bahan obat-obatan. Namun, peraturan tentang
THR menentukan bahwa tidak boleh melebihi 25% dari nilai THR yang
seharusnya diterima oleh pekerja.
Contoh :
• Lebih dari setahun Gunawan bekerja pada perusahaan garmen dengan
upah sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Perusahaan bermaksud memberikan
THR kepadanya dalam bentuk barang konsumsi. Maka total THR yang
seharusnya diterima Gunawan adalah Rp. 2.000.000, jika perusahaan
memberikan THR dalam bentuk barang konsumsi maka hitungannya :
 THR dalam bentuk barang konsumsi :
25 % x Rp. 2.000.000 (max) = Rp. 500.000,-
 THR dalam bentuk uang :
75% x Rp. 2.000.000 (min) = Rp. 1.500.000,-
20
21
Terima kasih, Semoga Bermanfaat

More Related Content

What's hot

perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Meyta Aini
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasrobbiatul Adawiyah
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVKenny Firdaus
 
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).ppt
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).pptbab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).ppt
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).pptQuatGamping
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginalhadiqzuhri
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapAnis Fithriyani
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 

What's hot (20)

Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Karakteristik PPN
Karakteristik PPNKarakteristik PPN
Karakteristik PPN
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).ppt
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).pptbab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).ppt
bab-13-manajemen-keuangan-internasional(1).ppt
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginal
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetap
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
99017 9-847873159863
99017 9-84787315986399017 9-847873159863
99017 9-847873159863
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 

Similar to GAJI DAN TUNJANGAN

Pengupahan hrm 2
Pengupahan hrm 2Pengupahan hrm 2
Pengupahan hrm 2Agtov F
 
PP 36 (UU Pengupahan).pdf
PP 36 (UU Pengupahan).pdfPP 36 (UU Pengupahan).pdf
PP 36 (UU Pengupahan).pdfviko aska
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...taloinferawati1
 
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalJogo Hera
 
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis Karyawan
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis KaryawanPanduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis Karyawan
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis KaryawanNovia Widya Utami
 
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptxMahdiMahdi78
 
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptxPi Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptxFirdaLuthfiani3
 
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptxPengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptxssuserd30037
 
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxssuserd30037
 
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxssuserd30037
 
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptxKuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptxTassimBillah2
 
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copy
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copyToko atk alat tulis kantor &amp; photo copy
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copyFadli Zikri
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekragaalif6
 

Similar to GAJI DAN TUNJANGAN (20)

Pengupahan hrm 2
Pengupahan hrm 2Pengupahan hrm 2
Pengupahan hrm 2
 
PP 36 (UU Pengupahan).pdf
PP 36 (UU Pengupahan).pdfPP 36 (UU Pengupahan).pdf
PP 36 (UU Pengupahan).pdf
 
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
Pajak penghasilan 21 yang mengatur tentang upah seorang karyawan yang dikenai...
 
Djindonesia
DjindonesiaDjindonesia
Djindonesia
 
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soalPembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
Pembelajaran menggunakan model direct instruction dengan media kartu soal
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis Karyawan
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis KaryawanPanduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis Karyawan
Panduan Mudah Menghitung Gaji Sesuai Jenis Karyawan
 
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
4. AKBI TENAGA KERJA.pptx
 
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptxPi Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Pi Day Minitheme by Slidesgo.pptx
 
Mojakoe pajak-1-uts
Mojakoe pajak-1-utsMojakoe pajak-1-uts
Mojakoe pajak-1-uts
 
Rpp ketenagakerjaan 3
Rpp ketenagakerjaan 3Rpp ketenagakerjaan 3
Rpp ketenagakerjaan 3
 
Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1
 
RPS 7.pdf
RPS 7.pdfRPS 7.pdf
RPS 7.pdf
 
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptxPengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
Pengupahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.pptx
 
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
 
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxPengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
Pengupahannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
 
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptxKuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
 
Bunga Tunggal
Bunga TunggalBunga Tunggal
Bunga Tunggal
 
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copy
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copyToko atk alat tulis kantor &amp; photo copy
Toko atk alat tulis kantor &amp; photo copy
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
 

More from Mukhrizal Effendi

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMukhrizal Effendi
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Mukhrizal Effendi
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanMukhrizal Effendi
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Mukhrizal Effendi
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumMukhrizal Effendi
 

More from Mukhrizal Effendi (20)

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digital
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Potensi Desa
Potensi DesaPotensi Desa
Potensi Desa
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Pra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang TertutupPra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang Tertutup
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
 
Pertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelasPertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelas
 
Pertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belasPertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belas
 
Kemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunanKemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
 
BUMDes Wisata
BUMDes WisataBUMDes Wisata
BUMDes Wisata
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

GAJI DAN TUNJANGAN

  • 1. SEMESTER II 1 Selasa, 30 Oktober 2012 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU PERKULIAHAN-6 Matematika ekonomi Penggajian
  • 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat : 1. Pengertian gaji 2. Lembur 3. Komisi 4. Tunjangan Hari Raya 2
  • 3. Deskripsi Singkat • Dalam perkuliahan ini, anda akan mempelajari tentang pengertian gaji • Bagian selanjutan akan membahas tentang lembur dan komisi • Bagian akhir perkuliahan akan membahas tunjangan hari raya (THR) 3
  • 4. Bahan Bacaan Buku Wajib • Dumariy, 2003, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit BPFE, Yogyakarta. • Habieb dan aziz, 2008, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Buku Pelengkap • D. Sriyono, 2008, Matematika Ekonomi dan Keuangan, Penerbit Andi, Yogyakarta. • Suprian Atmaja Saputra, 2002, Matematika Ekonomi 1, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. • Libertus Jehani, 2007, Hak-Hak Karyawan Kontrak, Forum Sahabat, Jakarta. 4
  • 5. Pertanyaan kunci 1. Joice menarik uang sebesar Rp. 500.000, pada awal minggu, komisi yang diperoleh dari hasil penjualan Joice Rp. 1.250.000. Berapakah jumlah komisi yang diterima ? 2. Parman memperoleh 2,5% dari PT. Sembako sebagai pengembang perusahaan. Berapakah komisi yang diterima jika memperoleh hasil penjualan Rp. 100.000.000 ? 3. Widodo dalam 2 minggu pertama bulan Agustus bekerja selama 72 jam, sedangkan tarif per jam yang dibayarkan sebesar Rp. 3.500. berapakah gaji kotor yang diterima Widodo ? 4. Siti dalam seminggu telah bekerja selama 42 jam, tarif per jam ditentukan Rp. 4000. berapakah Siti memperoleh gaji kotor 5
  • 6. Gaji (salary) Defenisi • Gaji adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu janji perjanjian kerja. Peraturan Ketenagakerjaan • UU No. 13 Tahun 2003 tentang kebijakan pengupahan • Kepmen No. 49 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan soal pengupahan Acuan Penentuan UMR/UMP • Kebutuhan hidup minimum • Indeks harga konsumen • Kemampuan perkembangan dan kelangsungan perusahaan • Upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah • Kondisi pasar kerja dan tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan perkapita. 6
  • 7. Apakah Pengusaha Boleh Memotong Upah Pekerja • Pekerja yang tidak bekerja, tidak berhak mendapat upah (no work no pay), dari prinsip ini maka upah pekerja dapat dipotong oleh pengusaha. Dalam pasal 93 ayat 1 UU No. 13 tahun 2003 dikatakan upah tidak akan dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan. • Merujuk pada Permen 01/MEN/1999 tentang cara melakukan pemotongan adalah sebagai berikut :  Pekerja yang bekerja 5 (lima) hari per minggu besar pemotongan 1/21 x upah sebulan  Pekerja yang bekerja 6 (enam) hari per minggu besar pemotongan 1/25 x upah sebulan. Contoh : • Jordan bekerja pada sebuah perusahaan dengan gaji sebesar Rp 1.000.000, di perusahaan itu berlaku 6 (enam) hari kerja dalam seminggu. Dengan demikian upah Jordan kalau dikonversikan ke upah harian adalah sebesar Rp. 1/25 x 1.000.000 = Rp. 40.000/hari. Jika dalam sebulan Jordan tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari karena menghadiri perkawinan saudaranya di luar kota tanpa memberikan keterangan, maka perusahaan dapat memotong gaji Jordan sebesar potongan sebulan adalah Rp 2/25 x Rp. 1.000.000 = Rp. 80.000, maka upah yang diterima Jordan pada saat penerimaan gaji hanya Rp. 920.000,- 7
  • 8. Apa Saja Alasan Yang Sah Bagi Bagi Pekerja • Pekerja sakit dan mempunyai surat keterangan dokter • Pekerja menikah dibayar selama 3 hari • Pekerja menikahkan anak (2 hari) • Mengkhitankan anak (2 hari) • Membaptiskan anak (2 hari) • Istri melahirkan atau keguguran kandungan (2 hari) • Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia (1 hari) • Suami, istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dua (2 hari) Sakit Berkepanjangan • Upah selama sakit berkepanjangan tetap diberikan, namun Pasal 93 UU No. 13 tahun 2003 memberikan batas waktu sebagai berikut :  Untuk 4 (empat) bulan pertama dibayar 100% dari upah  Untuk 4 (empat) bulan kedua dibayar 75% dari upah  Untuk 4 (empat) bulan ketiga dibayar 50% dari upah  Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan perusahaan. 8
  • 9. Gaji Kotor • Gaji yang belum dikurangi berbagai penggurangan. Contoh : 1. Sarwiji minggu pertama bulan Februari bekerja selama 36 jam, sedangkan tarif per jam Rp. 5000. Berapakah gaji kotornya ? Jawaban : 36 x Rp. 5000 = Rp. 180.000,- 2. Gaji Kotor Sugianto adalah Rp. 24.000, sedangkan tarif per jamnya Rp. 4000. Berapa jam Sugianto bekerja ? Jawaban : Jam kerja = Rp. 24.000/Rp. 4000 = 6 Jam 3. Gaji Kotor Sumarno Rp. 50.000, sedangkan ia bekerja selama 4 jam. Berapakah tarif per jamnya ? Jawaban : Tarif Per Jam = 50.000/4 = Rp. 12.500,- 9 Gaji Kotor = Jam Kerja x Tarif Per Jam Jam Kerja = Gaji kotor Tarif per jam Tarif per jam = Gaji kotor Jam kerja
  • 10. Gaji Mingguan, Bulanan dan Tahunan • Gaji tidak saja dibayar per jam (harian), tetapi juga dapat dibayar mingguan, bulanan dan tahunan. Karyawan yang memperoleh gaji tersebut disebut “on salary”. Contoh : 1. Wahyu memperoleh gaji dalam 1 minggu Rp. 250.000. Berapakah gaji dam 1 tahun ? (1 year = 52 weeks) Jawaban : Gaji 1 Tahun = Rp. 250.000 x 52 = Rp. 13.000.000 2. Susan memperoleh gaji per 2 minggu sebesar Rp. 400.000. berapakah gaji Susan dalam 1 tahun ? Jawaban : Gaji Per Tahun = 52 x Rp. 400.000 = Rp. 5.200.000 2 3. Susi, memperoleh gaji per bulan Rp. 1.150.000. Berapakah gaji Susi dalam 1 tahun ? Jawaban : Gaji 1 Tahun = Rp.1.150.000 x 12 = Rp. 13.800.000,- 10
  • 11. Gaji Bersih • Gaji kotor yang dikurangi dengan potongan-potongan sesuai dengan peraturan perusahaan. Contoh : 1. PT. Bekasi Indah, sebuah pengembang memberikan gaji kotor pada Achmad Rp. 2.500.000, jika potongan pajak, serikat pekerja dan asuransi sebesar Rp 250.000. Berapa gaji bersih yang diterima Achmad ? Jawaban : Gaji bersih = Rp. 2500.000 – Rp. 250.000 = Rp. 2.250.000 2. Gaji per 2 minggu seorang karyawan sebesar Rp. 750.000, potongan Astek Rp. 15.000, pajak Rp. 50.000, SPSI Rp. 10.000, Askes Rp 25.000. Berapakah gaji yang diterima karyawan dalam 1 bulan ? Jawaban : Gaji bersih = (750.000 x 4) – (15.000 + 50.000 + 10.000 + 25.000) = Rp. 3000.000 – Rp. 100.000 = Rp. 2.900.000 11
  • 12. Lembur Dasar Penghitungan Upah Lembur • Pekerja berhak mendapat upah lembur apabila dia bekerja lebih dari jam kerja yang ditentukan UU yakni 40 jam dalam seminggu. Penghitungan upah lembur ini terkait dengan hari kerja dalam seminggu yang berlaku di sebuah perusahaan : 1. Apabila perusahaan memberlakukan kerja 6 hari dalam seminggu, maka jumlah jam kerja dalam 1 hari = 7 jam dan hari sabtu 5 jam kerja. Lebih dari jam tersebut dihitung sebagai jam lembur. 2. Apabila perusahaan memberlakukan jam kerja 5 hari dalam 1 minggu, maka jam kerja 1 hari jumlahnya = 8 jam dan hari sabtu libur. Lebih dari jam tersebut dihitung sebagai jam lembur. Bagaimana Cara Menghitung Upah Lembur Kelebihan Jam Kerja • Jam kerja lembur diatur dalam Keputusan Menteri Ketenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep.102/MEN/VI/2004 tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur. Pasal 8 Kepmen mengatur penghitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan dengan rumus : Upah Sejam adalah 1/173 x Upah Sebulan. 12
  • 13. Rumusan diperoleh : 1. Jumlah jam kerja dalam 1 minggu = 40 jam 2. Jumlah minggu dalam 1 tahun = 52 minggu 3. Jumlah bulan dalam 1 tahun = 12 bulan  Maka jumlah minggu dalam 1 bulan, = 5 2/12 = 4 1/3 minggu  Jam kerja dalam 1 bulan, = 4 1/3 x 40 = 173  Jadi upah 1 jam = 1/173 x upah sebulan Upah Lembur Pada Hari Libur • Ada perbedaan pada hari kerja dengan upah lembur pada hari libur sebagaimana diatur dalam KEP. 102/MEN/VI/2004 diatur penghitungan sebagai berikut : 1. Upah kerja lembur pada hari kerja; a. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1.5 x upah sejam b. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 x upah sejam 13
  • 14. Contoh : • Amien bekerja pada perusahaan plastik dengan upah sebesar Rp. 900.000/per bulan. Setiap hari perusahaan meminta amien untuk lembur 3 (tiga) jam dalam sehari selama 25 hari kerja. Sedangkan pada hari minggu Amien istirahat. Maka pendapatan 1 bulan Amien sebagai berikut : Upah Pokok = Rp. 900.000,- Upah Jam 1 : 1/173 x 1,5 x Rp. 900.000 x 25 = Rp. 195.087,- Upah Jam 2 : 1/173 x 2 x 3 x Rp. 900.000 x 25 = Rp. 780.347,- Total = Rp. 1.875.434 2. Upah kerja pada hari istirahat minggu/libur resmi a. Untuk waktu kerja 6 hari dan 40 jam seminggu dihitung sebagai berikut : penghitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 x upah sejam dan jam ke-8 dibayar 3 x upah sejam dan jam ke-9 dan ke-10 dibayar 4 x upah sejam. Contoh : 1. Irpan bekerja pada perusahaan sepatu dengan upah sebesar Rp. 1.000.000/bulan. Setiap hari minggu (4 x dalam sebulan) perusahaan meminta Irpan untuk lembur sebanyak 10 jam, sedangkah pada hari biasa tidak ada lembur. Maka pendapatan Irpan dalam sebulan adalah : 14
  • 15. Upah pokok = Rp. 1.000.000,- Upah lembur 7 jam 1 : 1/173 x Rp. 1 juta x 2 x 7 x 4 = Rp. 322.669,- Upah lembur jam ke-8 : 1/173 x Rp. 1 juta x 3 x 4 = Rp. 69.364,- Upah lembur jam ke-9 & 10: 1/173 x Rp. 1 juta x 4 x 2 x 4 = Rp. 189.971,- Total = Rp. 1.578.034  Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, maka penghitungan upah lembur 5 jam pertama dibayar 2 x upah sejam, jam ke-6 dibayar 3 x upah sejam dan jam lembur ke-7 dan 8 dibayar 4 x upah sejam. 2. Reza bekerja pada perusahaan logam dengan upah sebesar Rp. 1.500.000/bulan. Setiap hari sabtu merupakan hari libur resmi perusahaan meminta Reza untuk lembur sebanyak 8 jam, sedangkah pada hari biasa dan Tina Juga lembur selama 1 jam setiap hari. Maka pendapatan Reza dalam sebulan adalah : Upah pokok = Rp. 1.500.000,- Upah lembur hari kerja : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 1,5 x 25 = Rp. 325.144,50- Upah lembur hari libur 5 jam I : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 2 x 5 = Rp. 43.352, 60- Upah lembur jam ke-6 : 1/173 x Rp. 1.500.000 x 3 = Rp. 26.011,56 Upah lembur jam ke-7 dan 8 : 1/173 Rp. 1.5.00.000 x 2 x 4 = Rp. 69.364,16 Total = Rp. 1.963.871 15
  • 16. b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan/hari libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu maka penghitungan upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 x upah sejam; jam ke-9 dibayar 3 x upah sejam dan jam ke-10 dan 11 dibayar 4 x upah sejam. Contoh : • Diana bekerja pada perusahaan yang bekerja 5 (lima) hari dalam seminggu dan 40 jam seminggu dengan upah sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Pada suatu hari libur resmi (Idul adha) perusahaan meminta Diana untuk lembur sebanyak 11 jam karena mesin perusahaan rusak berat. Maka pendapatan Diana dalam sebulan adalah : Upah pokok = Rp. 2.000.000,- Upah lembur 8 jam I : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 2 x 3 = Rp. 184.971,- Upah lembur jam ke-9 : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 3 = Rp. 34.682,- Upah lembur jam ke-10 & 11 : 1/173 x Rp. 2.000.000 x 4 x 2 = Rp. 92.485,- Total = Rp. 2.312.138,-  Ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut diatas adalah ketentuan minimum, karena dalam pasal 12 Kep.102/MEN/VI/2004 dikatakan bagi perusahaan yang telah melaksanakan dasar penghitungan tentang besarnya upah lembur yang nilainya lebih baik dari keputusan menteri ini, maka penghitungan upah tersebut tetap berlaku. 16
  • 17. komisi • Komisi adalah besarnya uang (fee) yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk persen maupun jumlah besaran angka yang ditetapkan untuk karyawan atau jaringan bisnis dari perusahaan tersebut. Komisi dapat diterima di muka (draw) sesuai ketentuan perusahaan. Contoh : • CV. Anugerah memberikan komisi 20% untuk penjualan sampai dengan Rp. 2.000.000 dan 30% penjualan diatas Rp. 2.000.000. Pada satu minggu pertama Riko memperoleh penjualan barang dagangannya sebesar Rp. 3.000.000. Berapakah komisi yang diterima ? Jawaban : Besar komisi 20% x Rp. 2.000.000 = Rp. 400.000,- Besar komisi 30% x (Rp. 3.000.000 – 2.000.000) = Rp. 300.000,- Total = Rp. 700.000,- 17
  • 18. Tunjangan hari raya (thr) • THR adalah hak setiap pekerja tanpa memandang statusnya apakah pekerja kontrak atau bukan. THR wajib diberikan oleh pengusaha kepada setiap pekerjanya. Pengaturan THR diatur dalam Peraturan Menteri No. 104 tahun 1994 tentang THR keagamaan bagi pekerja di Perusahaan.  Dalam peraturan tersebut bahwa THR adalah pendapatan pekerja yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain.  Bagaimana penentuan THR bagi perusahaan yang mempekerjakan pekerja dari berbagai agama? Pada prinsipnya THR berhubungan dengan hari raya keagamaan pekerja bersangkutan. Namun, dalam praktek kadang-kadang ada perusahaan yang memberikan THR sekaligus, misalnya menjelang hari Raya Idulfitri dan soal kapan waktu pembagian THR dapat disepakati oleh pengusaha dan pekerja, peraturan THR menetapkan bahwa paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan dirayakan oleh pekerja bersangkutan. 18
  • 19. Masa Kerja < 1 tahun • Untuk pekerja yang telah bekerja tiga bulan atau lebih kurang dari 1 tahun, maka THR akan diberikan secara proporsional apabila upah ditetapkan secara harian maka pembayaran THR-nya adalah upah sehari x 30 hari. Contoh : • Gunawan bekerja pada perusahaan garmen sejak 1 Juli 2013 dengan upah sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Berhubung Gunawan beragama Katolik maka ia mendapat THR pada hari Natal (Desember 2013). Maka besar THR yang diterima Gunawan adalah sebagai berikut : Masa Kerja = 6 bulan Upah I bulan = Rp. 2.000.000,- Proporsional THR = 6/12 x Rp. 2.000.000,- = Rp. 1.000.000,- 19
  • 20. THR dalam Bentuk Barang • THR bisa diberikan dalam bentuk lain selain uang, kecuali berupa minuman keras, obat-obatan atau bahan obat-obatan. Namun, peraturan tentang THR menentukan bahwa tidak boleh melebihi 25% dari nilai THR yang seharusnya diterima oleh pekerja. Contoh : • Lebih dari setahun Gunawan bekerja pada perusahaan garmen dengan upah sebesar Rp. 2.000.000/bulan. Perusahaan bermaksud memberikan THR kepadanya dalam bentuk barang konsumsi. Maka total THR yang seharusnya diterima Gunawan adalah Rp. 2.000.000, jika perusahaan memberikan THR dalam bentuk barang konsumsi maka hitungannya :  THR dalam bentuk barang konsumsi : 25 % x Rp. 2.000.000 (max) = Rp. 500.000,-  THR dalam bentuk uang : 75% x Rp. 2.000.000 (min) = Rp. 1.500.000,- 20