2. Ilustrasi 3A.8
(Imbalan Tahunan)
2
Ken Arok adalah pegawai suatu perusahaan leasing, menikah dengan satu anak
dan memperoleh gaji sebulan Rp 3.350.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek dan
Iuran Pensiun, sehingga perusahaan harus membayar premi yang meliputi Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan iuran pensiun dengan jumlah
masing-masing 0.5%, 0.3%, dan 3.7% dari gaji, serta Rp 82.500,00 per bulan. Ken Arok
sendiri membayar iuran pensiun sebesar Rp 65.000,00 dan JHT sebesar 2% dari gaji tiap
bulan. Mengingat dua hari raya keagamaan tiba berdekatan di tahun berjalan, perusahaan
memberikan THR lebih tinggi dari biasanya, yakni Rp 5.500.000,00 untuk setiap pegawai.
Berapakah beban PPh 21 yang dikenakan atas THR Ken Arok tahun 2012
3. Ilustrasi 3A.8
(Imbalan Tahunan): Penghitungan PPh Atas Gaji
3
Jawaban: Gaji pokok 3,350,000
Iuran JKK yang dibayar perusahaan 16,750
Iuran JKM yang dibayar perusahaan 10,050
Penghasilan bruto per bulan 3,376,800
(Biaya jabatan) (168,840)
(Iuran JHT yang dibayar karyawan) (67,000)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (65,000) (300,840)
Penghasilan netto per bulan 3,075,960
Penghasilan netto setahun 36,911,520
(PTKP)
WP sendiri (15,840,000)
Status kawin (1,320,000)
Tanggungan satu anak (1,320,000) (18,480,000)
Penghasilan Kena Pajak 18,431,520
Pembulatan PKP 18,431,000
Pajak terutang atas gaji
5% x 18,431,000 921,550 Rp921,550.00
4. Ilustrasi 3A.8
(Imbalan Tahunan): Penghitungan PPh Atas Gaji dan THR
4
Jawaban: Gaji pokok 3,350,000
Iuran JKK yang dibayar perusahaan 16,750
Iuran JKM yang dibayar perusahaan 10,050
Penghasilan sebelum THR per bulan 3,376,800
Penghasilan sebelum THR setahun 40,521,600
THR 5,500,000
Penghasilan bruto setahun 46,021,600
(Biaya jabatan) (2,301,080)
(Iuran JHT yang dibayar karyawan) (804,000)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (780,000) (3,885,080)
Penghasilan netto setahun 42,136,520
(PTKP)
WP sendiri (15,840,000)
Status kawin (1,320,000)
Tanggungan satu anak (1,320,000) (18,480,000)
Penghasilan Kena Pajak 23,656,520
Pembulatan PKP 23,656,000
Pajak terutang atas gaji dan THR
5% x 23,656,000 1,182,800 Rp1,182,800.00
5. Ilustrasi 3A.8
(Imbalan Tahunan): Penghitungan PPh Atas THR
5
Pajak atas THR = Pajak atas gaji dan THR - Pajak atas gaji
= 1.182.800 - 921.550
= Rp 261.250,00
7. Tata Cara Penghitungan
• Upah dikonversikan ke dalam upah harian yang ekuivalen dengan
ketentuan pengupahan terkait.
• Atas upah harian hasil konversi, dikenakan ketentuan tarif dan
DPP yang bersesuaian.
Upah Harian, Satuan, Borongan
• Upah disetahunkan.
• Upah dikurangi dengan PTKP untuk memperoleh PKP.
• Berlaku tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a).
Upah Harian yang Dibayarkan Bulanan
7
8. Penghitungan Teknis
(Upah Harian, Satuan, Borongan)
Aturan yang lama
Upah Harian/ Upah
Hasil Konversi
Penghasilan
kumulatif per
bulan < Rp
2.025.000,00
Penghasilan harian <
Rp 200.000,00 Tidak dikenai pajak
Penghasilan harian >
Rp 200.000,00
DPP = Penghasilan yang
melebihi Rp 200.000,00
Tarif berlaku adalah
tarif lapis pertama (5%)
Penghasilan
kumulatif per
bulan > Rp
2.025.000,00
DPP = Penghasilan
harian – PTKP harian
Tarif berlaku adalah
tarif lapis pertama (5%)
Penghasilan
kumulatif per
bulan > Rp
7.000.000,00
DPP = Penghasilan
disetahunkan - PTKP
Tarif berlaku adalah
tarif progresif pasal 17.
8
10. PERBEDAAN ATURAN LAMA DAN BARU
10
PENGHASILAN ATURAN LAMA ATURAN BARU
Upah <=200.000/hari dan Upah Kumulatif
<=2..025.000/bln
Upah <=450.000/hari dan Upah Kumulatif
<=4.500.000/bln
Tidak dikenai pajak
Tidak dikenai pajak
Upah > 200.000/hari dan Upah Kumulatif
<=2..025.000/bln
Upah > 450.000 dan Upah Kumulatif
<=4.500.000/bln
PTKP Khusus (Rp 200.000/hari)
dan tariff PPh 5%
PTKP Khusus (Rp 450.000/hari)
dan tariff PPh 5%
Upah > 200.000/hari dan Upah
Kumulatif>2..025.000-7.000.000/bln
Upah > 450.000 dan Upah
Kumulatif>4.500.000-10.200.000/bln
PTKP Harian (PTKP Umum/360)
dan tariff Umum PPh pasal 17
PTKP Harian (PTKP Umum/360)
dan tariff Umum PPh pasal 17
Upah > 200.000/hari dan Upah
Kumulatif>7.000.000/bln
Upah > 450.000/hari dan Upah
Kumulatif>10.200.000/bln
PTKP Umum dan tariff umum sesuai
pasal 17 UU PPh
PTKP Umum dan tariff umum sesuai
pasal 17 UU PPh
11. Ilustrasi 3A.24
(Upah Satuan)
11
Anis seorang tukang gali lubang, bekerja sebagai tenaga kerja lepas di PDAM Kupang
(berstatus menikah dan belum memiliki anak). Sepanjang bulan Januari 2012, ia bekerja
selama 8 hari dan mampu menyelesaikan rata-rata 10 meter galian perharinya, upah yang
diterima per meter galian sebesar Rp 13.000,00.
1. Berapakah besar PPh 21 yang harus dipotong oleh perusahaan atas penghasilan Anis?
2. Jika per meter galian dihargai sebesar Rp 21.000. Berapakah besar PPh 21 yang harus
dipotong?
3. Jika per meter galian dihargai Rp 21.000 dan ia bekerja selama 20 hari. Berapakah
besar PPh 21 yang harus dipotong?
4. Jika per meter galian dihargai Rp 25.000 dan ia bekerja selama 29 hari. Berapakah
besar PPh 21 yang harus dipotong?
12. Ilustrasi 3A.24
(Upah Satuan)
12
Jawaban :
1. Jumlah penghasilan perharinya: Rp 13.000 x 10 M = Rp 130.000
Jumlah penghasilan selama bulan Januari 2012: Rp 130.000 x 8 hari = Rp 1.040.000
Jadi Anis tidak dipotong PPh 21 karena penghasilan per harinya lebih kecil dar PTKP per
hari yaitu sebesar RP 200.000
2. Jumlah penghasilan perharinya: Rp 21.000 x 10 M = Rp 210.000
Jumlah penghasilan selama bulan Januari 2012: Rp 210.000 x 8 hari = Rp 1.680.000
DPP = 210.000 – 200.000
= 10.000
PPh dipotong per hari = 5% x 10.000
= Rp 500
PPh untuk 8 hari = Rp 4.000 ( 8 hari x Rp 500)
13. Ilustrasi 3A.24
(Upah Satuan)
13
Jawaban :
3. Jumlah penghasilan perharinya: Rp 21.000 x 10 M = Rp 210.000
Jumlah penghasilan selama bulan Januari 2012: Rp 210.000 x 20 hari = Rp 4.200.000
PTKP untuk Anis (K/-) sebesar = Rp 17.160.000
DPP = 210.000 – (17.160.000/ 360)
= 210.000 – 47.667
= 162.333
PPh dipotong per hari = 5% x 162.333
= Rp 8.116,65
PPh untuk 20 hari = 162.333
14. Ilustrasi 3A.24
(Upah Satuan)
14
Jawaban :
4. Jumlah penghasilan perharinya: Rp 25.000 x 10 M = Rp 250.000
Jumlah hari kerja untuk mencapai penghasilan kumulatif Rp 2.025.000
= 2.025.000/ 250.000
= 8,1 hari
a. Penghitungan di hari ke – 1 s/ d hari ke – 8
DPP = 250.000 – 200.000
= 50.000
PPh dipotong per hari = 5% x 50.000
= Rp 2.500
b. Penghitungan di hari ke – 9
Jumlah hari kerja untuk mencapai penghasilan kumulatif Rp 7.000.000
= 7.000.000/ 250.000 = 28 hari
15. PPh dipotong per hari = 5% x 202.333 = Rp 10.116,67
Jawaban :
b. Penghitungan di hari ke – 9
Penghasilan selama 9 hari = 2.250.000
PTKP selama 9 hari = 9 x (17.160.000/ 360)
= 429.000
DPP = 2.250.000 – 429.000
= 1.821.000
PPh terutang s/ d hari ke – 9 = 5% x 1.821.000
= Rp 91.050
PPh yang telah dipotong s/ d hari ke – 8 = 8 x 2.500
= Rp 20.000
PPh dipotong di hari ke – 9 = 91.050 – 20.000
= Rp 71.050
c. Penghitungan di hari ke – 10 s/d hari ke – 28
DPP = 250.000 – (17.160.000/ 360)
= 202.333
PPh dipotong per hari = 5% x 202.333 = Rp 10.116,67
Ilustrasi 3A.25
(Upah Harian)
15
16. Jawaban :
d. Penghitungan di hari ke – 29
Jumlah penghasilan perharinya: Rp 25.000 x 10 M = Rp 250.000,00
Jumlah penghasilan selama bulan Januari 2012: Rp 250.000 x 29 hari = Rp 7.250.000,00
Jumlah penghasilan setahun: Rp 7.250.000 x 12 Bulan = Rp 87.000.000,00
PTKP Rp 17.160.000,00-
PKP Rp 69.840.000,00
PPh 21 / tahun = 5 % x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
= 15 % x Rp19.840.000 = Rp 2.976.000 +
= Rp 5.476.000
PPh dipotong per bulan = Rp 5.476.000 / 12 = Rp 456.333,33
PPh yang telah dipotong hari 1 s/d hari ke 8 = Rp 20.000
PPh yang telah dipotong hari ke 9 = Rp 71.050
PPh yang telah dipotong hari 10 s/d hari ke 28 = Rp 10.116,67 x 19 hari = Rp 192.216,73
PPh yang dipotong hari ke 29 = Rp 456.333,33 – Rp 20.000 – Rp 71.050 – Rp 192.216,73
= Rp 173.066,6
Ilustrasi 3A.25
(Upah Harian)
16
18. TUGAS MANDIRI 2A
18
1. Nurcahyo memiliki No NPWP : 79.85.255.8-921.000 dengan status
belum menikah pada bulan Juni 2016 bekerja sebagai buruh harian
PT. BPR GUDANG ARTA. Ia bekerja selama 10 hari dan menerima
upah harian sebesar Rp 450.000. Berapa PPh 21 yang dikenakan?
2. Rizal Fahmi memiliki No NPWP : 79.85.256.8-921.000 (belum
menikah) adalah seorang karyawan lepas yang bekerja sebagai
maintenance dan repair komputer pada PT. BPR GUDANG ARTA.
Perolehan upah Rizal Fahmi dihitung berdasarkan jumlah unit
pekerjaan yang dapat diselesaikan yaitu sebesar Rp 125.000 per
komputer dan dibayarkan setiap minggu. Dalam 1 minggu (6 hari
kerja), Rizal Fahmi dapat menyelesaikan pekerjaan sebanyak 24
buah komputer pada bulan Juni 2016 dengan upah Rp 3.000.000.
Berapa PPh 21nya?
3. Pada bulan Juni 2016 Mawan memiliki No NPWP : 79.85.257.8-
921.000 mengerjakan dekorasi ruangan kantor PT. BPR GUDANG
ARTA dengan upah borongan sebesar Rp 950.000, pekerjaan yang
diselesaikan dalam 2 hari. Berapa PPh 21nya?
19. TUGAS MANDIRI 2A…lanjutan
19
Diminta:
1. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juni 2016 atas
transaksi diatas
2. Buat ayat jurnal untuk transaksi tersebut pada saat pembebanan dan
pada saat pembayaran
3. Buatlah bukti pemotongan atas PPh pasal 21 yang sudah dipotong
4. Buatlah SPT masa PPh pasal 21 bulan Juni 2016 dan SSP
berdasarkan tugas mandiri 1 dan 2A
Identitas pemotong :
Nama Perusahaan : PT. BPR GUDANG ARTA
NPWP Perusahaan : 01.007.624.8.652.000
Nama Pemotong : Marten Sinambela
NPWP Pemotong : 01.464.284.7-921.000
Jabatan : Kepala Bagian Keuangan & Adm
20. TUGAS MANDIRI 2B
(Upah Satuan)
20
Anis seorang tukang gali lubang, bekerja sebagai tenaga kerja lepas di PDAM Kupang
(berstatus menikah dan belum memiliki anak). Sepanjang bulan Juni 2016, ia bekerja
selama 8 hari dan mampu menyelesaikan rata-rata 10 meter galian perharinya, upah yang
diterima per meter galian sebesar Rp 40.000,00.
1. Berapakah besar PPh 21 yang harus dipotong oleh perusahaan atas penghasilan Anis?
2. Jika per meter galian dihargai sebesar Rp 46.000. Berapakah besar PPh 21 yang harus
dipotong?
3. Jika per meter galian dihargai Rp 50.000 dan ia bekerja selama 20 hari. Berapakah
besar PPh 21 yang harus dipotong?
4. Jika per meter galian dihargai Rp 50.000 dan ia bekerja selama 29 hari. Berapakah
besar PPh 21 yang harus dipotong?