1. SEMESTER III
1
Jum’at, 21 September 2015
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PERKULIAHAN_2
2. 2
BAHAN BACAAN
Buku Wajib
• W.M. Adam. 2009. Green Development : Environment and Sustainbility in the
Developing Worlds (3rd editions) New York: Routledge
• Arief Budiman. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Referensi Lain
• Ginanjar Kartasasmita, 1996, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan
Pertumbuhan dan Pemerataan. PT. Pustaka Cidesindo, Jakarta.
• Merriam S., 1985, Organisasi dan Manajemen, Penerbit Karunia dan UT,
Jakarta.
• Setiawan, Bakti, 2003, Pembangunan Masyarakat dan Perencanaan Partisipatif,
Konsep Dasar dan Faktor-Faktor Kesuksesan, Makalah pada Pelatihan
Participatory Planning, MPKD UGM Bekerjasama dengan Bali Urban
Infrastructure Programme (BUIP).
• Siswanto, 1997, Melalui Pembangunan Komunitas Membangun Sektor
Perumahan dan Permukiman, Makalah pada Loka Karya Penerapan
StrategiPemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan dan
Permukiman, 16-17 Juli 1997, BK4N, Jakarta.
• Gabriel A Almond dan G.Bingham Powell, Comparative Politics (Boston : Little
Brown and Co.,1978) Hal 358)
3. 3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:
1. Perspektif ekonomi
2. Perspektif pembangunan bangsa
3. Perspektif masa kini
4. 4
DESKRIPSI SINGKAT
• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang
perspektif ekonomi
• Bagian selanjutnya, akan mempelajari tentang
perspektif pembangunan bangsa
• Bagian akhir perkuliahan, akan mempelajari tentang
perspektif masa kini
5. 5
PERTANYAAN KUNCI
1. Apa arti development bagi anda ? Jelaskan
2. Jelaskan perbedaan antara perspektif menurut David Ricardo
dan Keynesian?
3. Kemukakan dan jelaskan paling sedikit 3 ciri-ciri pertumbuhan ?
6. 6
Perspektif ekonomi
Teori ekonomi klasik
• Teori ini mendasarkan pada paham individualisme,
dimana hak-hak individu lebih ditonjolkan daripada
kewajibannya.
• Penguasaan dan pengaturan ekonomi sepenuhnya
berada ditangan individu (swasta)
• Negara/pemerintah hanya berperan dalam berbagai
bidang saja (terutama yang tidak mampu ditangani
oleh swasta).
Sumber : David Ricardo dan Thomas Robert Malthus
7. 7
Teori Keynesian
• Pemerintah/negara ikut campur dalam mengatur perekonomian
masyarakat
• Pada umumnya teori keynesian ini berangkat dari perputaran uang di
masyarakat, dimana setiap pembayaran berarti penerimaan bagi pihak
lain (terutama pemerintah/negara).
• Jika hasil penerimaan dikeluarkan lagi, maka peredaran ekonomi tidak
akan terganggu.
Pada kenyataannya, hasil penerimaan menjadi tabungan dan investasi,
yang menyebabkan mekanisme perekonomian menjadi terpengaruh
sehingga memerlukan regulasi (peraturan) pemerintah untuk mengatur
pasar.
Teori Ekonomi Neo Klasik
• Teori ini menyanggah teori keynesian yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi terletak pada tingkat pengeluaran (konsumsi)
masyarakat.
• Menurut teori ini, pertumbuhan terletak pada penawaran (supply) faktor
produksi dan tingkat teknologi
• Semakin tinggi tingkat sumber ekonomi dan teknologi, maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi
8. 8
Perspektifpembangunanbangsa
Teori Pembangunan Politik
• Pembangunan politik adalah pembangunan sistem politik,
proses, kebijakan yang terjadi dalam konteks yang lebih luas
yaitu modernisasi sosial ekonomi. Pembangunan politik
menunjukkan, pertama meningkatnya spesialisasi eksekutif
politikdan badan birokrasi yang mampu menetapkan tujuan
kolektif danmplementasinya dalam lingkungan domestik dan
internasional, kedua: meningkatnya artikulasi dan agregasi
badan & lembaga seperti partai politik, kelompok kepentingan,
dan media komunikasi yang melayani, mendukung penetapan
dan implementasi tujuan kelompok kepentingan dalam
masyarakat. (Gabriel dan Bingham, 1978)
9. 9
Teori Pembangunan Sosial Budaya
• Sebuah proses perubahan sosial yang terencana dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,
yang berhubungan dengan proses dinamis dalam
pembangunan ekonomi (Midgley, 1995: 25)
Teori W.W Rostow
Teori pembangunan ekonomi ini sangat populer dan paling banyak
mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada mulanya
merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal
(Maret 1956) dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam
bukunya yang berjudul The Stage Of Economic Growth (1960)
menurut klasifikasi Todaro, teori Rostow dikelompokkan ke dalam 5
tahap :
1. Masyarakat tradisional (the traditional society)
2. Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take off)
3. Tinggal landas (take off)
4. Menuju kedewasaan (the drive to maturity)
5. Masa konsumsi tinggi (the age of high mass consumption)
10. 10
Ada 3 dasar pembedaan dari 5 tahap pembangunan ekonomi :
1. Karakteristik perubahan keadaan ekonomi
2. Sosial, dan
3. Politik, yang terjadi
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi merupakan perubahan struktur
ekonomi suatu negara yang ditunjukan oleh menurunnya peranan sektor
pertanian dan peningkatan peranan sektor industri.
1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan sosial yang
pada mulanya berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi
pada luar
2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam
keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga
kecil
3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan
investasi yang tidak produktif (membeli emas, rumah dan
sebagainya) menjadi investasi yang produktif
4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang
merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan
terhadap waktu, prestasi perorangan dan sebagainya).
11. 11
Perspektifpembangunanmasakini
Teori Ekologi
Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Untuk menjamin
keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal sebagai berikut:
1) Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan
tanah, air, udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan.
2) Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu; daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan. ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengganggu integritas tatanan lingkungan yaitu hindarkan konversi alam dan
modifikasi ekosistem, kurangi konversi lahan subur dan kelola dengan buku mutu
ekologis yang tinggi, dan limbah yang dibuang tidak melampaui daya
asimilatifnya lingkungan.
3) Memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang
menentukan keberlanjutan proses ekologis. Terdapat tiga aspek
keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman genetika, spesies, dan tatanan
lingkungan. Untuk mengkonversikan keanekaragaman hayati tersebut perlu hal-
hal berikut yaitu “menjaga ekosistem alam dan area yang representatif tentang
kekhasan sumberdaya hayati agar tidak dimodifikasikan, memelihara seluas
mungkin area ekosistem yang dimodifikasikan untuk keanekaragaman dan
keberlanjutan keanekaragaman spesies, konservatif terhadap konversi lahan
pertanian”.
12. 12
Teori Pemerataan
• Sebagai respon terhadap kegagalan model pembangunan modernisasi,
muncul model pembangunan pertumbuhan dan pemerataan (Growth and
Equity). Pendekatan ini memiliki aspek umum, yakni semuanya
berkembang dari kepercayaan bahwa model pembangunan tradisional
yang bertumbu pada pertumbuhan GNP tidak akan memberi keuntungan
segera pada mereka. Kemiskinan yang terjadi bukan disebabkan karena
kesalahan si miskin tersebut, melainkan karena elit-elit pemerintah yang
sedang berkuasa. Oleh sebab itu dimensi sosial politik sangat penting
untuk diperhatikan dalam pembangunan.
• Brazilia merupakan contoh yang baik untuk menggambarkan negara
yang berhasil melakukan pembangunan dengan bertumpu pada
pertumbuhan dan meningkatkan GNP dua kali lipat selama 7 tahun
(1968-1974) melalui industrialisasi, namun tidak saja kaum pemilik modal
yang menikmati pertumbuhan tersebut, tetapi masyarakat secara
keseluruhan juga menikmatinya melalui penyediaan lapangan kerja yang
sangat luas. Brazil benar-benar menerapkan paham “netes ke bawah”
(trickle-down effect) dalam segala bidang, mulai dari kesehatan,
pendidikan hingga lapangan kerja.
13. 13
Teori Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Abraham Maslow)
1. Kebutuhan fisiologis (psychological needs), yaitu bersifat neostatik
(usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan,
minum, istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat,
dalam keadaan absolut (kelaparan dan kehausan) semua
kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
2. Kebutuhan keamanan (safety needs), yaitu sesudah keamanan
terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada
dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan.
Kehidupan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek,
sedangkan keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
3. Kebutuhan dimiliki dan cinta (love-belongins needs), yaitu sesudah
kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan
dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi
tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian,
pengasingan, ditolak lingkungan dan kehilangan sahabat atau
kehilangan cinta. Kebutuhan ini dimiliki ini terus penting sepanjang
hidup.
14. 14
4. Kebutuhan harga diri (self esteem), yaitu kebutuhan dimiliki dan
mencintai sudah relatif terpuaskan kekuatan motivasinya melemah,
diganti motivasi harga diri. Ada 2 jenis harga diri :
• Menghargai diri sendiri (self respect); kebutuhan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, prestasi, percaya diri, kemandirian
dan kebebasan.
• Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other);
kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, ketenaran,
dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan
apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya
dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu keinginan
untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fullfilment),
untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat lakukan, dan untuk menjadi kreatif dan bebas
mencapai puncak prestasi potensinya. Akhir dari semua kebutuhan
dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta. Kebutuhan menjadi
sesuatu yang orang itu mampu mewujudkan secara maksimal
seluruh bakat-kemampuan potensinya.
15. 15
Teori Pemberdayaan Masyarakat
1. Handrianto (1996), bahwa pendekatan pembangunan yang bertumpu
pada masyarakat (individu/kelompok) merupakan suatu pola
pendekatan yang mendahulukan masyarakat sebagai pelaku utama
(subyek) pembangunan didasarkan pada aspirasi,
kepentingan/kebutuhan, kemampuan dan upaya masyarakat.
2. Sumodiningrat (2001), menyatakan pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi kemampuan yang mereka miliki untuk menentukan pilihan
kegiatan yang paling seusai bagi kemajuan diri mereka masing-masing.
3. Kartasasmita (1996), menyatakan bahwa memberdayakan adalah
upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
yang dalam kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan atau dengan kata lain
memberdayakan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan
masyarakat.
Dari pendapat diatas maka dapat di simpulkan bahwa pemberdayaan
adalah suatu upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi kemampuan yang mereka miliki untuk menentukan pilihan
kegiatan yang paling seusai bagi kemajuan diri mereka masing-masing.
16. 16
Ada 5 variabel dalam pembangunan masyarakat :
1. Inisiatif; Siapa yang mempunyai prakarsa ? Inisiatif pembengunan dapat
keluar dari komunitas maupun dari luar komunitas. Idealnya inisiatif
tersebut selalu keluar dari dalam komunitas. Meskipun demikian, inisiatif
dapat datang dari luar komunitas, sejauh komunitas tersebut setuju.
2. Tujuan; Bagaimana tujuan dirumuskan ? Tujuan seaiknya dirumuskan
oleh komunitas itu sendiri dan benar-benar merupakan tujuan mereka.
3. Sumberdaya; Lokal atau luar ? Idealnya, pembangunan masyarakat yang
benar akan memanfaatkan seoptimal mungkin sumberdaya lokal. Hal ini
akan mengurangi ketergantungan komunitas terhadap pihak luar.
Meskipun demikian, pada prakteknya hal ini tidak selalu mudah.
4. Proses; Bagaimana kontrol komunitas ? Diharapkan masyarakat
mempunyai kontrol yang sepenuhnya mulai dari perumusan masalah,
usulan kebijakan,implementasi serta evaluasi.
5. Output; Untuk siapa ? Diharapkan masyarakat akan mendapatkan output
yang maksimal dari proses pembangunan tersebut.
Sumber : Setiawan (2003)
17. 17
Ada 2 kategori faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
pembangunan masyarakat :
1. Faktor internal merupakan faktor dari dalam komunitas yang berpengaruh
dalam program pembangunan masyarakat. Hal ini meliputi empat hal,
yakni: a) sejarah komunitas, b) berkaitan dengan struktur dan kapasitas
organisasi, c) terkait dengan sumberdaya yang dimiliki komunitas,
d) berkaitan dengan kepemimpinan dalam komunitas itu sendiri.
2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar komunitas yang
berpengaruh terhadap pembangunan masyarakat. Hal ini meliputi dua
aspek, yakni : a) menyangkut sistem sosial politik makro dimana
komunitas berada, b) berkaitan dengan ada atau tidaknya agen-agen
perantara yang dapat menjadi penghubung antara komunitas dengan
dunia atau pihak-pihak luar.