SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
DALAM PERSPEKTIF ISLAM
OLEH : MIFTAHUL FAZAR
NIM : D.17.24127
PRODY : PMI VII (TUJUH)
MATKUL : SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
Soerjono Soekanto (2004: 412-413) menjelaskan bahwa ilmu atau pengetahuan sosiologi
sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial
yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencarian, penerapan, dan penilaian proses
pembangunan. Pada tahap perencanaan, hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai
bahan pada tahap evaluasi. Adapun pada tahap penerapan, ilmu sosiologi dapat digunakan
sebagai identi kasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan
mengetahui kekuatan sosial tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur yang dapat
melancarkan pembangunan dan yang menghambar pembangunan.
Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi, sosiologi
pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran ahli sosiologi klasik, seperti Marx, Weber, dan
Durkheim. Dalam perkembangannya, sosiologi pembangunan semakin pesat seiring dengan gagalnya program
pembangunan yang disponsori oleh Amerika Serikat pada negara-negara dunia ketiga. Kegagalan tersebut
menimbulkan sebuah tanda tanya besar bagi peneliti sosial untuk mengungkap faktor-faktor penyebabnya.
Sosiologi Pembangunan Secara sosiologis, fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha
untuk mencapai perbaikan ekonomi, yang tidak hanya terbatas pada golongan elite, tetapi juga secara menyeluruh
dan merata sampai pada lapisan terbawah. Dengan kata lain, pembangunan dalam arti kata sosiologi ditujukan pada
pemberantasan terhadap angka kemiskinan. Kepekaan dan kemajuan pemikiran sosiologi inilah yang menjadikan
pengetahuan sosiologi diterapkan dalam pembangunan. Selain itu, prosedur penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam
sosiologi merupakan pemikiran gabungan yang paling maju sehingga metode ini sering digunakan untuk menuntun
proses pembangunan dapat lebih objektif dan efisien.
Menurut Soerjono Soekanto (2004: 412-413), manfaat sosiologi
bagi pembangunan dapat diidentifikasikan melalui beberapa tahap
berikut.
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
Ketiga tahap pembangunan tersebut mutlak membutuhkan dukungan pengetahuan sosiologi.
Tahap perencanaan membutuhkan pengetahuan sosiologi karena sebuah rencana yang baik harus
didasari dengan data dan fakta sosial yang akurat. Data yang dibutuhkan untuk membuat rencana
yang baik, meliputi pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial,
dan stratifikasi sosial.
Pembangunan adalah proses yang historikal (Gunawan Sumodiningrat, dkk., 2005: 1). Sebuah
proses yang bergulir dari waktu ke waktu, tidak pernah berhenti, dan perubahan itu sendiri tidak
pernah berganti.
Perubahan ke arah perbaikan memerlukan pengerahan segala budi daya manusia untuk
mewujudkan apa yang dicita-citakan. Dengan sendirinya, pembangunan merupakan proses
penalaran dalam rangka menciptakan kebudayaan dan peradaban manusia. Pembangunan tidak
dapat berhenti atau dihentikan karena manusia hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti
pembangunan bukan hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, melainkan juga
menyangkut perubahan sikap masyarakat. Pembangunan harus mampu membawa umat manusia
melampaui pengutamaan aspek-aspek materi dari kehidupannya sehari-hari.
Secara terminologis, pembangunan identik dengan istilah development, modernization, westernization,
empowering, industrialization, economic growth, europanization, bahkan terma political change. Identifikasi
tersebut lahir karena pembangunan memiliki makna yang multi-interpretable sehingga istilah tersebut sering
disamakan dengan beberapa terma lain yang berlainan arti (Moeljarto Tjokrowinoto, 2004: 23). Makna dasar
dari development adalah pembangunan. Artinya, serangkaian upaya atau langkah untuk memajukan kondisi
masyarakat sebuah kawasan atau negara dengan konsep pembangunan tertentu.
Pembangunan adalah upaya memajukan atau memperbaiki serta meningkatkan nilai sesuatu yang sudah ada.
Pembangunan juga berarti seperangkat usaha manusia untuk mengarahkan perubahan sosial dan kebudayaan
sesuai dengan tujuan dari kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu mencapai pertumbuhan peradaban
kehidupan sosial dan kebudayaan atas dasar target-target yang telah ditetapkan.
Secara teoretis, pembangunan dapat dijelaskan dalam dua paradigma, yaitu
teori modernisasi dan imperialisme (Elly M. Setyadi, 2011: 677-678).
1. Teori Modernisasi
2. Teori Imperialisme
Teori ini mengutamakan aspek ekonomi dan sosiologi. Rwalt Rostow dalam teori ekonominya
menyatakan pembangunan lebih ditekankan pada tahapan pertumbuhan ekonomi (the stages of economic
growth). Berbeda dengan pandangan ekonomi, dalam pandangan sosiologi, pembangunan lebih
ditekankan pada perubahan besar pada sektor nonekonomi yang menyangkut perubahan yang
mengandung berbagai macam perbedaan.
Teori imperialisme yang berpijak pada konsep pemikiran Marxis lebih berasumsi bahwa kekayaan milik
negara Barat adalah hasil dari pencurian. Neo-Marxisme berpendapat bahwa persoalan yang dihadapi oleh
negara sedang berkembang adalah kemiskinan dan keterbelakangan yang erat sekali dengan faktor historis,
yaitu eksploitasi, pemerasan, dan penjajahan. Ini merupakan kenyataan dalam sejarah karena kemiskinan
negara-negara berkembang memang disebabkan faktor-faktor yang bersifat struktural. Dengan kata lain,
kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan sengaja diciptakan oleh struktur politik dalam masa
kolonialisme Barat
1. Pembangunan di Bidang Ekonomi
Pembangunan ekonomi (economic development) sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan
ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi berfungsi dalam rangka mendorong terhadap
pertumbuhan ekonomi dalam kehidupun bangsa dan negara. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
2. Pembangunan di Bidang Politik
Konfigurasi dalam pelaksanaan pembangunan di bidang politik yang dilakukan oleh para evaluator bertujuan
untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu aktivitas di bidang pembangunan sehingga fenomena
yang tergambar dalam kehidupan masyarakat dalam sebuah negara atau bangsa mengharuskan terciptanya dua
jenis kekuatan. Pertama, kekuasan yang dilakukan oleh kaum politisi bahwa untuk menetapkan suatu kebijakan
dalam pelaksanaan dari berbagai jenis pembangunan lebih banyak diwarnai atau ditentukan oleh kemauan atau
kekuasaan politik. Kedua, kekuatan yang tercipta atas ketentuan dalam pelaksanaan pembangunan yang
dilakukan oleh kaum birokrasi yang mengatasnamakan publik untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat,
mencerdaskan kehidupan masyarakat, tetapi sesungguhnya lebih berorientasi pada memenuhi desakan atau
tuntutan kebutuhan ataupun keinginannya sendiri.
3. Pembangunan di Bidang Sosial
Tujuan utama pembangunan di bidang sosial (social development) adalah mengurangi penderitaan manusia, baik
yang disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya, maupun yang disebabkan oleh
perbuatan manusia dengan pemikiran dan tindakan melalui program yang dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan. Pembangunan sosial merupakan salah satu bentuk pendekatan pembangunan secara nasional yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kehidupan manusia yang dilandasi adanya rasa
keadilan, kedamaian, dan terwujudnya kesejahteraan, yaitu memenuhi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan
kebutuhan fisik, kebutuhan rohani, dan kebutuhan sosial.
pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial dan pemerataan hasil-hasil pembangunan
daripada pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, tetapi dinikmati sekelompok kecil orang saja. Beberapa
program pemerintah yang menjadi pusat perhatian dalam kaitannya dengan program pembangunan sosial,
mencakup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan, dan pengentasan kemiskinan, dengan mengarah
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, misalnya kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
4. Pembangunan di Bidang Pendidikan
Pembangunan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan kata lain,
pembangunan pendidikan —oleh pemerintah adalah usaha yang sangat memberikan manfaat bagi masyarakat,
terutama bagi generasi pelanjut perkembangan bangsa untuk meningkatkan kemampuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga dapat tercipta kualitas masyarakat lndonesia yang berkualitas dan mampu
bersaing sejajar dengan bangsa lain.
5. Pembangunan di Bidang Keagamaan
Pembangunan di bidang keagamaan adalah proses yang dilakukan terus-menerus dan dilandasi pemikiran rasional
dan keyakinan secara transendental, untuk menghindari pengingkaran terhadap kebenaran keagamaan, terutama
bagi pemula terhadap pendalam ajaran agamanya masing-masing. Usaha ini dilakukan secara sadar agar tidak
terjadi pengingkaran kebenaran keagamaan yang mereka anut.
6. Pembangunan di Bidang Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang dilakukan secara berkesinambungan
serta berkelanjutan dengan jalan mengoptimalkan manfaat sumber daya alam pada satu pihak dan sumber daya
manusia pada pihak lain. Pelaksanaan pembangunan lingkungan dapat dilakukan dengan cara menyerasikan
aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang tersedia dengan tidak menciptakan adanya
perusakan kondisi alam lingkungan, baik secara geografis maupun demografis.
Pembangunan atau pembenahan faktor lingkungan bukanlah suatu hal yang baru, tetapi telah ada sejak manusia
melakukan interaksi dengan lingkungannya karena kehidupan manusia sangat bergantung pada lingkungannya.
Demikian pula, sebaliknya bahwa kelestarian lingkungan sangat bergantung juga pada peranan manusia terhadap
pembenahannya. Pembangunan lingkungan dapat dilihat dari segi sumber daya alam, misalnya pembukaan lahan
untuk pertanian, pembuatan bendungan air untuk irigasi, dan sebagainya yang bertujuan untuk menciptakan
pemenuhan kebutuhan manusia agar bisa hidup lebih sejahtera.
Sosiologi Menurut Pandangan Islam
Sosiologi adalah bidang ilmu yang mengkaji terkait hubungan sosial individu dalam masyarakat.
Yakni menganalisa pengaruh hubungan sosial terhadap suatu kemajuan atau perubahan perilaku
seseorang dalam kehidupan bersosialisasi. Secara sederhana, sosiologi merupakan ilmu yang
memuat gambaran terkait keadaan dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi struktur, lapisan,
dan macam-macam gejala sosial yang saling berkaitan.
Sosiologi adalah ilmu yang digunakan untuk menganalisa suatu fenomena yang terjadi dalam berbagai
interaksi individu dalam suatu kelompok. Teori sosiologi memiliki titik fokus pada realitas sosial
masyarakat, dengan mengemukakan bentuk penyimpangan nilai serta tingkah laku yang tidak sesuai
norma mau pun ajaran yang berlaku. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya,
bahasa, suku, ras, kepercayaan, agama, dan keberagaman lainnya.
Dalam ajaran agama Islam, sudut pandang sosiologi adalah cara pandang hidup yang dapat diterapkan
pada kehidupan bermasyarakat, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Pengertian Al-Qur’an yakni
merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat
Jibril, dengan tujuan agar Al-Qur’an dijadikan sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Isi dari Al-
Qur’an berupa hukum-hukum yang dapat mengatur umat manusia untuk menjalani hidup sebagai
masyarakat yang baik
Konsep Pembangunan Dari Perspektif Islam
1.Pembangunan adalah bagian daripada Islam itu sendiri.
2.Pembangunan dalam Islam adalah upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat keseluruhan
3.Pembangunan haruslah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
keseluruhan dari segi lahir dan batin.
Pembangunan adalah mewujudkan kehidupan yang damai atau sejahtera bagi manusia.
Kehidupan yang damai dan sejahtera bagi manusia adalah kehidupan yang memenuhi keperluan atau hajat
manusia. Infrasrtukur yang diperlukan dalam kehidupan manusia menjadikan mereka hidup senang dan damai.
Islam mementingkan pembangunan material dan pembangunan spiritual/kerohanian–menyediakan suasana yang
bisa membentuk akal yang sejahtera dan iman yang teguh kepada Allah SWT di samping mewujudkan keadaan
yang menjamin keamanan dan kebebasan dari rasa takut.
KONSEP pembangunan mmenurut perspektif Islam berbeda dengan konsep pembangunan ekonomi yang
dikemukakan oleh pemikir barat. Dalam perspektif Islam, pembangunan ekonomi bersifat material dan spiritual,
yang mencakup pula pembangunan sumber daya manusia (SDM), sosial, kebudayaan dan lainnya. Dalam
perkataan lain dampak pembangunan dalam Islam adalah menyeluruh sebagaimana konsepsi Islam sebagai
agama yang menyeluruh. Bukan hanya ekonomi yang bersifat material tetapi juga pembangunan nonmaterial
yang bersifat spiritual, akhlak, sosial dan kebudayaan.
Ada lima kebijakan utama pembangunan dalam Islam, yaitu:
1. konsep pembangunan berlandaskan tauhid, khalifah dan tazkiyah
2. Aspek pembangunan meliputi fisik dan moral spiritual
3. Fokus utama pembangunan adalah manusia sebagai subjek dan objek pembangunan guna
mencapai
Kesejahteraan
4. Fungsi dan peran Negara
5. Skala waktu pembangunan meliputi dunia dan akhirat.
Konsep tauhid memegang peranan penting karena esensi dari segala sesuatu, termasuk
aktivitas pembangunan adalah didasarkan pada ketundukan pada aturan Allah Swt. Pembangunan harus dilakukan
dan diarahkan kepada upaya untuk melaksanakan segala ketentuan-Nya. Adapun pelaku pembangunan adalah
manusia. Manusia sebagai hamba Allah, juga sekaligus khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi) bertugas
untuk memakmurkan bumi. Kedua tugas ini akan berjalan baik dan sukses sangat tergantung pada jalan yang
dipilihnya. Pilihan atas jalan tersebut mempengaruhi arah dari pembangunan. Allah telah memberikan dua potensi
pada diri manusia dalam menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan
(al-fujur) (QS, 91: 8-10).
Adapun tazkiyah merupakan upaya untuk mentransformasikan kehidupan ke arah yang lebih baik dan berkah.
Kerangka tazkiyah didasari pada tiga prisip utama yaitu keadilan, keseimbangan dan ketundukan yang sempurna
kepada Allah Swt. Konsep tazkiyah mendorong bahwa fokus pembangunan tidak hanya diarahkan pada hal-hal
yang bersifat fisik material semata, melainkan juga dikaitkan dengan aspek moral spiritual. Ukuran-ukuran
keberhasilan pembanguna tidak hanya didasarkan pada ukuran-ukuran material, namun juga ditentukan oleh kualitas
moral pelaku pembangunan.
Pembangunan menurut Islam adalah bersifat multi-dimensi yang meliputi aspek fizikal, kerohanian dan
moral. Penilaian pembangunan adalah berpusat kepada konsep tauhid iaitu Allah sebagai pemilik mutlak
dan manusia sebagai khalifah yang bertanggungjawab membangunkan alam semesta berlandaskan
kepada al-Quran dan as-Sunnah. Persoalannya, apakah tujuan sebenar pembangunan menurut Islam, dan
bagaimana cara terbaik untuk mengukurnya serta apakah falsafah yang boleh dikaitkan dengan
pembangunan menurut Islam
Oleh karena itu, semua persoalan tersebut akan dirungkai melalui kaedah epistemologi ilmu Islam iaitu
kaedah kembali kepada fiqh yang asal. Dapatan kajian mendapati faktor keimanan dan ketaqwaan
menyumbang perubahan dalam tingkat pembangunan. Walaubagaimanapun kajian juga mendapati
bahawa dari segi functional, model pembangunan mengikut perspektif Islam adalah mempunyai
persamaan dengan model pembangunan konvensional. Kajian merumuskan bahawa pengaplikasian
model pembangunan menurut perspektif Islam berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah dapat menghasilkan
natijah yang lebih luas berbanding dengan model pembangunan konvensional. Oleh itu seharusnya model
pembangunan Islam dapat diterapkan ke dalam dasar pembangunan negara.
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia, yang selama ini lebih berorientasi pada
paradigma pertumbuhan, dengan karakteristik berupa memperluas pengembangan teknologi
dan pembangunan infrastruktural dalam meningkatkan produksi (prinsip produktivitas), pada
kenyataannya telah gagal mewujudkan trickle down effect development, dan menimbulkan
kesenjangan antara yang kaya dan miskin, ketidakadilan dalam penguasaan dan akses dalam
bidang ekonomi atau monopoli dan oligopoli ekonomi serta pemerataan hasil pembangunan.
Dengan kata lain, timbulnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang mengarah
pada permasalahan politik.
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yang
telah Kami berikan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya
beribadat kepadaNya.” (Surah al-Baqarah, 2: 172) Dalam ayat di atas jelas menunjukkan
bahawa Allah S.W.T telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya untuk manfaat
sekalian manusia. Islam menggalakkan manusia mencapai kesenangan dan kejayaan di dunia,
namun Islam juga meletakkan garis panduan kepada manusia dalam usaha untuk mengejar
kemajuan supaya tidak berlaku sebarang kerosakan dan kemusnahan akibat manusia itu
sendiri. Oleh itu, bagi mengembalikan semula kedaulatan Negara umat Islam, maka tidak ada
pilihan lain selain daripada kembali kepada ajaran Islam yang suci lagi benar
Tugaas ini dibuat untuk memnuhi tugas UTS dan UAS pada
semester 7.
Mohon maaf apabila dalam materi yang disajikan banyak
kekurangannya, semoga materi yang disajikan bisa diterima oleh
Dosen Pengampu

More Related Content

Similar to Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx

Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxPengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxYusufKhaidir1
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptHarisAja2
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaanfadilah rahmi
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalLintang Nugraheni
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiMelda Amelia
 
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxAugustBabel
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanvirmannsyah
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxStikesMucis1
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanvirmannsyah
 
modernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasimodernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasiRatna Yunita
 
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Ressy Octaviani
 

Similar to Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx (20)

Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxPengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
 
NATASYA RADICA PUTRI DS.pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS.pptxNATASYA RADICA PUTRI DS.pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS.pptx
 
Pnpm mandiri
Pnpm mandiriPnpm mandiri
Pnpm mandiri
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.ppt
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdfPPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
 
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
 
FIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptxFIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptx
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunan
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunan
 
A
AA
A
 
Makalah Pkn
Makalah Pkn Makalah Pkn
Makalah Pkn
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
 
modernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasimodernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasi
 
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx

  • 1. SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM OLEH : MIFTAHUL FAZAR NIM : D.17.24127 PRODY : PMI VII (TUJUH) MATKUL : SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
  • 2. Soerjono Soekanto (2004: 412-413) menjelaskan bahwa ilmu atau pengetahuan sosiologi sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencarian, penerapan, dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan, hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Adapun pada tahap penerapan, ilmu sosiologi dapat digunakan sebagai identi kasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghambar pembangunan.
  • 3. Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi, sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran ahli sosiologi klasik, seperti Marx, Weber, dan Durkheim. Dalam perkembangannya, sosiologi pembangunan semakin pesat seiring dengan gagalnya program pembangunan yang disponsori oleh Amerika Serikat pada negara-negara dunia ketiga. Kegagalan tersebut menimbulkan sebuah tanda tanya besar bagi peneliti sosial untuk mengungkap faktor-faktor penyebabnya. Sosiologi Pembangunan Secara sosiologis, fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi, yang tidak hanya terbatas pada golongan elite, tetapi juga secara menyeluruh dan merata sampai pada lapisan terbawah. Dengan kata lain, pembangunan dalam arti kata sosiologi ditujukan pada pemberantasan terhadap angka kemiskinan. Kepekaan dan kemajuan pemikiran sosiologi inilah yang menjadikan pengetahuan sosiologi diterapkan dalam pembangunan. Selain itu, prosedur penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam sosiologi merupakan pemikiran gabungan yang paling maju sehingga metode ini sering digunakan untuk menuntun proses pembangunan dapat lebih objektif dan efisien.
  • 4. Menurut Soerjono Soekanto (2004: 412-413), manfaat sosiologi bagi pembangunan dapat diidentifikasikan melalui beberapa tahap berikut. 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Evaluasi Ketiga tahap pembangunan tersebut mutlak membutuhkan dukungan pengetahuan sosiologi. Tahap perencanaan membutuhkan pengetahuan sosiologi karena sebuah rencana yang baik harus didasari dengan data dan fakta sosial yang akurat. Data yang dibutuhkan untuk membuat rencana yang baik, meliputi pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.
  • 5. Pembangunan adalah proses yang historikal (Gunawan Sumodiningrat, dkk., 2005: 1). Sebuah proses yang bergulir dari waktu ke waktu, tidak pernah berhenti, dan perubahan itu sendiri tidak pernah berganti. Perubahan ke arah perbaikan memerlukan pengerahan segala budi daya manusia untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Dengan sendirinya, pembangunan merupakan proses penalaran dalam rangka menciptakan kebudayaan dan peradaban manusia. Pembangunan tidak dapat berhenti atau dihentikan karena manusia hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti pembangunan bukan hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, melainkan juga menyangkut perubahan sikap masyarakat. Pembangunan harus mampu membawa umat manusia melampaui pengutamaan aspek-aspek materi dari kehidupannya sehari-hari.
  • 6. Secara terminologis, pembangunan identik dengan istilah development, modernization, westernization, empowering, industrialization, economic growth, europanization, bahkan terma political change. Identifikasi tersebut lahir karena pembangunan memiliki makna yang multi-interpretable sehingga istilah tersebut sering disamakan dengan beberapa terma lain yang berlainan arti (Moeljarto Tjokrowinoto, 2004: 23). Makna dasar dari development adalah pembangunan. Artinya, serangkaian upaya atau langkah untuk memajukan kondisi masyarakat sebuah kawasan atau negara dengan konsep pembangunan tertentu. Pembangunan adalah upaya memajukan atau memperbaiki serta meningkatkan nilai sesuatu yang sudah ada. Pembangunan juga berarti seperangkat usaha manusia untuk mengarahkan perubahan sosial dan kebudayaan sesuai dengan tujuan dari kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu mencapai pertumbuhan peradaban kehidupan sosial dan kebudayaan atas dasar target-target yang telah ditetapkan.
  • 7. Secara teoretis, pembangunan dapat dijelaskan dalam dua paradigma, yaitu teori modernisasi dan imperialisme (Elly M. Setyadi, 2011: 677-678). 1. Teori Modernisasi 2. Teori Imperialisme Teori ini mengutamakan aspek ekonomi dan sosiologi. Rwalt Rostow dalam teori ekonominya menyatakan pembangunan lebih ditekankan pada tahapan pertumbuhan ekonomi (the stages of economic growth). Berbeda dengan pandangan ekonomi, dalam pandangan sosiologi, pembangunan lebih ditekankan pada perubahan besar pada sektor nonekonomi yang menyangkut perubahan yang mengandung berbagai macam perbedaan. Teori imperialisme yang berpijak pada konsep pemikiran Marxis lebih berasumsi bahwa kekayaan milik negara Barat adalah hasil dari pencurian. Neo-Marxisme berpendapat bahwa persoalan yang dihadapi oleh negara sedang berkembang adalah kemiskinan dan keterbelakangan yang erat sekali dengan faktor historis, yaitu eksploitasi, pemerasan, dan penjajahan. Ini merupakan kenyataan dalam sejarah karena kemiskinan negara-negara berkembang memang disebabkan faktor-faktor yang bersifat struktural. Dengan kata lain, kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan sengaja diciptakan oleh struktur politik dalam masa kolonialisme Barat
  • 8. 1. Pembangunan di Bidang Ekonomi Pembangunan ekonomi (economic development) sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi berfungsi dalam rangka mendorong terhadap pertumbuhan ekonomi dalam kehidupun bangsa dan negara. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
  • 9. 2. Pembangunan di Bidang Politik Konfigurasi dalam pelaksanaan pembangunan di bidang politik yang dilakukan oleh para evaluator bertujuan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu aktivitas di bidang pembangunan sehingga fenomena yang tergambar dalam kehidupan masyarakat dalam sebuah negara atau bangsa mengharuskan terciptanya dua jenis kekuatan. Pertama, kekuasan yang dilakukan oleh kaum politisi bahwa untuk menetapkan suatu kebijakan dalam pelaksanaan dari berbagai jenis pembangunan lebih banyak diwarnai atau ditentukan oleh kemauan atau kekuasaan politik. Kedua, kekuatan yang tercipta atas ketentuan dalam pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh kaum birokrasi yang mengatasnamakan publik untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan kehidupan masyarakat, tetapi sesungguhnya lebih berorientasi pada memenuhi desakan atau tuntutan kebutuhan ataupun keinginannya sendiri.
  • 10. 3. Pembangunan di Bidang Sosial Tujuan utama pembangunan di bidang sosial (social development) adalah mengurangi penderitaan manusia, baik yang disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya, maupun yang disebabkan oleh perbuatan manusia dengan pemikiran dan tindakan melalui program yang dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pembangunan sosial merupakan salah satu bentuk pendekatan pembangunan secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kehidupan manusia yang dilandasi adanya rasa keadilan, kedamaian, dan terwujudnya kesejahteraan, yaitu memenuhi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, kebutuhan rohani, dan kebutuhan sosial. pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial dan pemerataan hasil-hasil pembangunan daripada pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, tetapi dinikmati sekelompok kecil orang saja. Beberapa program pemerintah yang menjadi pusat perhatian dalam kaitannya dengan program pembangunan sosial, mencakup pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan, dan pengentasan kemiskinan, dengan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, misalnya kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
  • 11. 4. Pembangunan di Bidang Pendidikan Pembangunan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan kata lain, pembangunan pendidikan —oleh pemerintah adalah usaha yang sangat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama bagi generasi pelanjut perkembangan bangsa untuk meningkatkan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat tercipta kualitas masyarakat lndonesia yang berkualitas dan mampu bersaing sejajar dengan bangsa lain. 5. Pembangunan di Bidang Keagamaan Pembangunan di bidang keagamaan adalah proses yang dilakukan terus-menerus dan dilandasi pemikiran rasional dan keyakinan secara transendental, untuk menghindari pengingkaran terhadap kebenaran keagamaan, terutama bagi pemula terhadap pendalam ajaran agamanya masing-masing. Usaha ini dilakukan secara sadar agar tidak terjadi pengingkaran kebenaran keagamaan yang mereka anut.
  • 12. 6. Pembangunan di Bidang Lingkungan Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang dilakukan secara berkesinambungan serta berkelanjutan dengan jalan mengoptimalkan manfaat sumber daya alam pada satu pihak dan sumber daya manusia pada pihak lain. Pelaksanaan pembangunan lingkungan dapat dilakukan dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang tersedia dengan tidak menciptakan adanya perusakan kondisi alam lingkungan, baik secara geografis maupun demografis. Pembangunan atau pembenahan faktor lingkungan bukanlah suatu hal yang baru, tetapi telah ada sejak manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya karena kehidupan manusia sangat bergantung pada lingkungannya. Demikian pula, sebaliknya bahwa kelestarian lingkungan sangat bergantung juga pada peranan manusia terhadap pembenahannya. Pembangunan lingkungan dapat dilihat dari segi sumber daya alam, misalnya pembukaan lahan untuk pertanian, pembuatan bendungan air untuk irigasi, dan sebagainya yang bertujuan untuk menciptakan pemenuhan kebutuhan manusia agar bisa hidup lebih sejahtera.
  • 13. Sosiologi Menurut Pandangan Islam Sosiologi adalah bidang ilmu yang mengkaji terkait hubungan sosial individu dalam masyarakat. Yakni menganalisa pengaruh hubungan sosial terhadap suatu kemajuan atau perubahan perilaku seseorang dalam kehidupan bersosialisasi. Secara sederhana, sosiologi merupakan ilmu yang memuat gambaran terkait keadaan dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi struktur, lapisan, dan macam-macam gejala sosial yang saling berkaitan.
  • 14. Sosiologi adalah ilmu yang digunakan untuk menganalisa suatu fenomena yang terjadi dalam berbagai interaksi individu dalam suatu kelompok. Teori sosiologi memiliki titik fokus pada realitas sosial masyarakat, dengan mengemukakan bentuk penyimpangan nilai serta tingkah laku yang tidak sesuai norma mau pun ajaran yang berlaku. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, bahasa, suku, ras, kepercayaan, agama, dan keberagaman lainnya. Dalam ajaran agama Islam, sudut pandang sosiologi adalah cara pandang hidup yang dapat diterapkan pada kehidupan bermasyarakat, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Pengertian Al-Qur’an yakni merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, dengan tujuan agar Al-Qur’an dijadikan sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia. Isi dari Al- Qur’an berupa hukum-hukum yang dapat mengatur umat manusia untuk menjalani hidup sebagai masyarakat yang baik
  • 15. Konsep Pembangunan Dari Perspektif Islam 1.Pembangunan adalah bagian daripada Islam itu sendiri. 2.Pembangunan dalam Islam adalah upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat keseluruhan 3.Pembangunan haruslah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan dari segi lahir dan batin. Pembangunan adalah mewujudkan kehidupan yang damai atau sejahtera bagi manusia. Kehidupan yang damai dan sejahtera bagi manusia adalah kehidupan yang memenuhi keperluan atau hajat manusia. Infrasrtukur yang diperlukan dalam kehidupan manusia menjadikan mereka hidup senang dan damai. Islam mementingkan pembangunan material dan pembangunan spiritual/kerohanian–menyediakan suasana yang bisa membentuk akal yang sejahtera dan iman yang teguh kepada Allah SWT di samping mewujudkan keadaan yang menjamin keamanan dan kebebasan dari rasa takut.
  • 16. KONSEP pembangunan mmenurut perspektif Islam berbeda dengan konsep pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh pemikir barat. Dalam perspektif Islam, pembangunan ekonomi bersifat material dan spiritual, yang mencakup pula pembangunan sumber daya manusia (SDM), sosial, kebudayaan dan lainnya. Dalam perkataan lain dampak pembangunan dalam Islam adalah menyeluruh sebagaimana konsepsi Islam sebagai agama yang menyeluruh. Bukan hanya ekonomi yang bersifat material tetapi juga pembangunan nonmaterial yang bersifat spiritual, akhlak, sosial dan kebudayaan. Ada lima kebijakan utama pembangunan dalam Islam, yaitu: 1. konsep pembangunan berlandaskan tauhid, khalifah dan tazkiyah 2. Aspek pembangunan meliputi fisik dan moral spiritual 3. Fokus utama pembangunan adalah manusia sebagai subjek dan objek pembangunan guna mencapai Kesejahteraan 4. Fungsi dan peran Negara 5. Skala waktu pembangunan meliputi dunia dan akhirat.
  • 17. Konsep tauhid memegang peranan penting karena esensi dari segala sesuatu, termasuk aktivitas pembangunan adalah didasarkan pada ketundukan pada aturan Allah Swt. Pembangunan harus dilakukan dan diarahkan kepada upaya untuk melaksanakan segala ketentuan-Nya. Adapun pelaku pembangunan adalah manusia. Manusia sebagai hamba Allah, juga sekaligus khalifatullah fil ardh (wakil Allah di muka bumi) bertugas untuk memakmurkan bumi. Kedua tugas ini akan berjalan baik dan sukses sangat tergantung pada jalan yang dipilihnya. Pilihan atas jalan tersebut mempengaruhi arah dari pembangunan. Allah telah memberikan dua potensi pada diri manusia dalam menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan (al-fujur) (QS, 91: 8-10). Adapun tazkiyah merupakan upaya untuk mentransformasikan kehidupan ke arah yang lebih baik dan berkah. Kerangka tazkiyah didasari pada tiga prisip utama yaitu keadilan, keseimbangan dan ketundukan yang sempurna kepada Allah Swt. Konsep tazkiyah mendorong bahwa fokus pembangunan tidak hanya diarahkan pada hal-hal yang bersifat fisik material semata, melainkan juga dikaitkan dengan aspek moral spiritual. Ukuran-ukuran keberhasilan pembanguna tidak hanya didasarkan pada ukuran-ukuran material, namun juga ditentukan oleh kualitas moral pelaku pembangunan.
  • 18. Pembangunan menurut Islam adalah bersifat multi-dimensi yang meliputi aspek fizikal, kerohanian dan moral. Penilaian pembangunan adalah berpusat kepada konsep tauhid iaitu Allah sebagai pemilik mutlak dan manusia sebagai khalifah yang bertanggungjawab membangunkan alam semesta berlandaskan kepada al-Quran dan as-Sunnah. Persoalannya, apakah tujuan sebenar pembangunan menurut Islam, dan bagaimana cara terbaik untuk mengukurnya serta apakah falsafah yang boleh dikaitkan dengan pembangunan menurut Islam Oleh karena itu, semua persoalan tersebut akan dirungkai melalui kaedah epistemologi ilmu Islam iaitu kaedah kembali kepada fiqh yang asal. Dapatan kajian mendapati faktor keimanan dan ketaqwaan menyumbang perubahan dalam tingkat pembangunan. Walaubagaimanapun kajian juga mendapati bahawa dari segi functional, model pembangunan mengikut perspektif Islam adalah mempunyai persamaan dengan model pembangunan konvensional. Kajian merumuskan bahawa pengaplikasian model pembangunan menurut perspektif Islam berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah dapat menghasilkan natijah yang lebih luas berbanding dengan model pembangunan konvensional. Oleh itu seharusnya model pembangunan Islam dapat diterapkan ke dalam dasar pembangunan negara.
  • 19. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia, yang selama ini lebih berorientasi pada paradigma pertumbuhan, dengan karakteristik berupa memperluas pengembangan teknologi dan pembangunan infrastruktural dalam meningkatkan produksi (prinsip produktivitas), pada kenyataannya telah gagal mewujudkan trickle down effect development, dan menimbulkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin, ketidakadilan dalam penguasaan dan akses dalam bidang ekonomi atau monopoli dan oligopoli ekonomi serta pemerataan hasil pembangunan. Dengan kata lain, timbulnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang mengarah pada permasalahan politik.
  • 20. “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yang telah Kami berikan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya.” (Surah al-Baqarah, 2: 172) Dalam ayat di atas jelas menunjukkan bahawa Allah S.W.T telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya untuk manfaat sekalian manusia. Islam menggalakkan manusia mencapai kesenangan dan kejayaan di dunia, namun Islam juga meletakkan garis panduan kepada manusia dalam usaha untuk mengejar kemajuan supaya tidak berlaku sebarang kerosakan dan kemusnahan akibat manusia itu sendiri. Oleh itu, bagi mengembalikan semula kedaulatan Negara umat Islam, maka tidak ada pilihan lain selain daripada kembali kepada ajaran Islam yang suci lagi benar
  • 21. Tugaas ini dibuat untuk memnuhi tugas UTS dan UAS pada semester 7. Mohon maaf apabila dalam materi yang disajikan banyak kekurangannya, semoga materi yang disajikan bisa diterima oleh Dosen Pengampu