1. TUGAS FILSAFAT ILMU
Makalah ini di Susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
DOSEN PENGAMPU: Dr. Sigit Sardjono, MS
DISUSUN OLEH:
Dzulnina Dea Hastnia 1231800084
Richa Ayu Islamiyah 1231800080
Devia Hardiyantika Putri 1231800085
UNIVERITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
2019
2. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang dimaksud filsafat?
- Secara bahasa filsafat terbagi menjadi dua, etimologis dan terminologis. Secara
etimologis, filsafat berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa inggris dan bahasa
yunani. Dalam bahasa inggris, yaitu “philosophy” sedangkan dalam bahasa yunani
“philein” atau “philos” dan “sofein” atau “sophi”. Ada pula yang mengatakan bahwa
filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu “falsafah” yang artinya hikmah. Akan tetapi, kata
tersebut pada awalnya berasal dari bahasa yunani “philos” artinya cinta, sedangkan
“sophia”artinya kebijaksanaan. Oleh karena itu, filsafat dapat diartikan dengan cinta
kebijaksanaan yang dalam bahasa arab diistilahkan dengan al-hikmah. Sedangkan
secara terminologis filsafatmempunyai arti yang bervariasi. Juhaya S. Pradja
mengatakan bahwa arti yang sangat formal dari filsafat adalah suatu proses kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang menjunjung tinggi.
2. Bagaimana ciri ciri filsafat?
- Pemikiran kefilsafatan menurut Drs. Suyadi MP mempunyai karakteristik sendiri,
yaitumenyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Hal ini sama pendapat Drs Sri Suprapto
Wirodiningrat yang menyebut juga pikiran kefilsafatanmempunyai tiga ciri, yaitu
menyeluruh, mendasar din spekulatif. Lain halnya Sunoto menyebutkan ciri-ciri dari
berfilsafat, yaitu deskriptif, kritik, atau analitik, evaluatik atau nomatif, spekulatif, dan
sistematik.
3. Bagaimana pelaksanaan filsafat?
- Penerapan filsafat dalam sisi manusia yaitu dengan mengembangkan manusia dari segi
keterampilan dan praktek hidup, sedangkan dari sisi aspek akademik yaitu menekankan
nilai kognitif dan ilmu murninya. Keduanya merupakan aspek penting yang tidak dapat
dipisahkan karena berperan untuk terus menganalisa dan mengkritisi aspek akademik
dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan seimbang.
3. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang di maksud sejarah filsafat ?
- Istilah filsafat sejarah merujuk pada aspek teoretis sejarah dalam dua pengertian. Sudah
menjadi kebiasaan untuk membedakan filsafat kritis sejarah dengan filsafat spekulatif
sejarah. Filsafat kritis sejarah adalah aspek "teori" dari disiplin ilmu sejarah akademis, dan
berkaitan dengan permasalahan seperti asal-usul bukti sejarah, sejauh mana objektivitas dapat
dilakukan, dan sebagainya. Filsafat spekulatif sejarah adalah bidang filsafat tentang
signifikansi hasil, jika ada, dari sejarah manusia.
2. Bagaimana sejarah singkat filsafat sebagai ilmu?
- Sejarah filsafat dapat diperiodisasi ke dalam empat periode yaitu :
a. Tahap/masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir abad ke-3 S.M)
b. Tahap/masa Abad Pertengahan (akhir abad ke-3 S.M sampai awal abad ke-15 Masehi)
c. Tahap/masa Modern (akhir abad ke-15 M sampai abad ke-19 Masehi)
d. Tahap/masa dewasa ini/filsafat kontemporer (abad ke-20 Masehi)
sementara itu K. Bertens dalam bukunya Ringkasan Sejarah Filsafat(1976) menyusun topik-
topik pembahasannya sebagi berikut :
a. Masa Purba Yunani
b. Masa Patristik dan Abad pertengahan
c. Masa Modern
Pembagian periodisasi yang nampaknya lebih rinci, dikemukakan oleh Susane K. Langer
yang membagi sejarah filsafat ke dalam enam tahapan yaitu :
a. Yunani Kuno 600 SM)
b. Filsuf-filsuf Manusia Yunani
c. Abad Pertengahan (300 SM –1300M)
d. Filsafat Modern (17-19 M)
4. e. Positivisme (Abad 20 M)
f. Alam Simbolis
kemudian Gahral Adianmenambahkan kepada enam tahapan tersebut dengan satu tahapan
lagi yaitu Post Modernisme. Meskipun terdapat perbedaan dalam periodisasi sejarah filsafat,
namun semua itu nampaknya lebih menunjukan perincian dengan menggunakan sifat
pemikiran serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat.
Secara garis besar, perkembangan sejarah filsafat dibagi dalam lima tahap:
a. Filsafat Yunani Klasik
b. Filsafat Yunani
c. Filsafat Abad Pertengahan
d. Filsafat Modern
e. Filsafat Posmodern
3. Bagainana manfaat sejarah filsafat?
Jadi Manfaat utama mempelajari filsafat sejarah adalah akan mempertajam kepekaan kritis
seorang peneliti sejarah. Artinya, bahwa bagi seorang peneliti atau pengkaji sejarah
(sejarawan) yang dibekali dengan pengetahuan filsafat sejarah akan menjadikan dirinya
sebagai seorang “kritikus” yang handal.
• Dalam kajian-kajian modern, filsafat sejarah menjadi suatu tema yang mengandung dua segi
yang berbeda dari kajian tentang sejarah. Segi yang pertama berkenaan dengan kajian
metodologi penelitian ilmu ini dari tujuan filosofis. Dalam segi ini terkandung pengujian
yang kritis atas metode sejarawan.
• filsafat sejarah berupaya menemukan komposisi setiap ilmu pengetahuan dan pengalaman
umum manusia. Disisni perhatian lebih diarah kan pada kesimpulan bukannya pada penelitian
tentang metode, saran-saran yang digunakan seperti yang digunakan dalam metode analitis
filsafat. Dalam kegiatan konstruktif, filosof sejarah bias mencari pendapat yang paling
komprehensif yang bias menjelaskan tentang makna hidup dan tujuannya.
5. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang di maksud filsafat pengetahuan dan ilmu ?
- Filsafat pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat
pengetahuan. Maksud dari filsafat pengetahuan adalah ilmu pengetahuan kefilsafatan
yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan.
2. Bagaimana Persamaan dan Perbedaan antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan?
- Adapun Persamaan antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan adalah:
1). Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya, menyelidiki objek selengkap-
lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
2). Kedua-duanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada
antara kejadian-kejadian yang dialami, serta menunjukkan sebab-sebabnya.
3). Keduanya hendak memberikan sintesis, yakni suatu pandangan yang begandengan.
4). Keduanya mempunyai metode dan system.
Sedangkan Perbedaannya antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan adalah:
1). Objek material (lapangan) penyelidikan filsafat bersifat umum (universal), yakni
segala sesuatu yang ada, sedangkan objek material ilmu pengetahuan adalah bersifat
khusus dan empiris.
2). Objek formal filsafat bersifat non fragmentaris, sebab mencari pengertian dari segala
sesuatu yang ada secara luar, mendalam, dan mendasar (sampai pada hakekat). Sedang
ilmu pengetahuan objek formalnya bersifat pragmentaris, spesifik, dan intensif, juga
bersifat teknis, artinya bahwa idea idea manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan
realita.
3). Filsafat dilaksanakan dalam suasana menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan
pengawasan. Sedangkan ilmu harus diadakan riset lewat pendekatan trial and error.
Oleh sebab itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan
filsafat timbul dari nilainya.
4). Filsafat dengan pertanyaan yang lebih jauh dan mendalam berdasar pengalaman
realitas sehari-hari. Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat diskursif, yakni menguraikan
secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
3. Bagaimana manfaat filsafat ilmu pengetahuan?
- Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari filsafat ilmu pengetahuan, diantaranya
adalah :
menumbuh-kembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan, sehingga mampu
menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.
membentuk dan mengembangkan wawasan epistemologi ilmu pengetahuan, sehingga
moralitas kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah menjadi popular, dengan demikian ilmu
pengetahuan dapat dipertanggung-jawabkan, bukan hanya untuk kepentigan subyek
manusia melainkan juga kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
6. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang dimaksud dengan logika?
- Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu
cabang filsafat.
2. Bagaimana Logika sebagai cabang filsafat?
- Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk menaruh
pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang
mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
3. Apa saja kegunaan logika?
- a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
c. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
d. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis
e. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan, serta kesesatan.
f. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang dimaksud kebenaran?
-Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Artinya pengetahuan itu
harus yang dengan aspek obyek yang diketahui. jika pengetahuan benar adalah pengetahuan
obyektif. Sedangkan yang dimaksud kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang sesuai dengan
fakta dan mengandung isi pengetahuan.
Untuk menentukan kepercayaan dari sesuatu yang dianggap benar, para filosof bersandar
kepada tiga cara untuk menguji kebenaran yaitu koresponden (yakni persamaan dengan fakta),
teori koherensi atau konsistensi dan teori pragmatis.
2. Bagaimana teori kebenaran pada filsafat?
- A. Teori Kebenaran Korespondensi
Kebenaran korespondesi adalah kebenaran yang bertumpu pada relitas objektif. Kesahihan
korespondensi itu memiliki pertalian yang erat dengan kebenaran dan kepastian indrawi.
Sesuatu dianggap benar apabila yang diungkapkan (pendapat, kejadian, informasi) sesuai
dengan fakta (kesan, ide-ide) di lapangan.
B. Teori Kebenaran Koherensi
Teori ini disebut juga dengan konsistensi, karena mendasarkan diri pada kriteria konsistensi
suatu argumentasi. Makin konsisten suatu ide atau pernyataan yang dikemukakan beberapa
subjuk maka semakin benarlah ide atau pernyataan tersebut. Paham koherensi tentang
kebenaran biasanya dianut oleh para pendukung idealisme, seperti filusuf Britania F. H.
Bradley (1846-1924).
C. Teori Kebenaran Pragmatik/Pragmatisme
Artinya, suatu pernyataan itu benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu
mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Teori pragmatis ini pertama kali
dicetuskan oleh Charles S. Peirce (1839-1914) dalam sebuah makalah yang terbit pada tahun
1878 yang berjudul "How to Make Our Ideas Clear".
3. Bagaimana sifat teori kebenaran?
- Kebenaran ilmiah paling tidak memiliki tiga sifat dasar, yakni: Struktur yang rasional-logis,
isi empiris dan dapat di tetapkan (paragmatis)
8. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa itu filsafat manusia?
- Filsafat manusia adalah cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai makna
menjadi manusia Filsafat manusia menjadikan manusia sebagai objek studinya
2. Bagaimana filsafat manusia itu?
- Cabang ilmu filsafat ini manusia akan mengajukan pertanyaan mengenai diri mereka sebagai
manusia. Filsafat manusia terus berkembang karena manusia adalah objek yang penuh
dengan misteri. Titik tolak filsafat manusia adalah pengetahuan dan pengalaman manusia,
serta dunia yang melingkupinya.Dalam sejarah ada beberapa istilah yang mendahului filsafat
manusia, yaitu psikologi filsafat, psikologi rasional, eksperimental dan empiris
3. Apa manfaat mempelajari filsafat manusia?
- Filsafat manusia perlu dipelajari karena manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk
menyelidiki dan menganalisis sesuatu secara mendalam. Manusia berpikir dan menganalisis
banyak hal. Pada suatu titik manusia akan sampai kepada saat di mana dia akan bertanya
mengenai arti keberadaannya sendiri sebagai manusia. Dengan demikian filsafat manusia
mengantar manusia untuk menyelami kehidupannya sendiri, dan sangat mungkin mendapat
pencerahan mengenai menjadi manusia yang lebih utuh. Dalam sejarah, manusia selalu
berusaha memecahkan permasalahan pokok tentang makna dan eksistensinya yang selalu sulit
memperoleh jawaban. Filsafat manusia ada untuk mendorong manusia mencari hakikatnya
9. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa itu filsafat etika dan moral?
- Sebagai cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia, etika memberikan standar
atau penilaian terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu, etika terbagi menjadi empat
klasifikasi yaitu:
Etika Deskriptif, Etika Normatif, Etika Individual, Etika Sosial
2. Bagaimana filsafat etika moral?
- Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi seperti halnya
dalam mempelajari filsafat.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu,
objek dari etika adalah tingkah laku manusia.Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang
meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika
melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
3. Apa Manfaat mempelajari filsafat etika dan moral?
- tujuan untuk mempelajari filsafat etika dan moral adalah untuk menciptakan nilai moral yang
baik. Etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh setiap manusia, sebagai modal
utama moralitas pada kehidupan di masyarakat. Etika yang baik, mencerminkan perilaku yang
baik, sedangkan etika yang buruk , mencerminkan perilaku kita yang buruk dan akan
menciptakan suatu keluaran yaitu berupa penilaian di masyarakat.
10. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
1. Apa yang dimaksud dengan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi?
- a. Ontologi: Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being) dan
Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket
sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang mempelajari tentang “yang
ada” atau dapat dikatakan berwujud dan berdasarkan pada logika
b. Epistemologi: Epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu episteme danlogos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan
logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai
pengetahuan sistematik mengenahi pengetahuan.Epistimologi dapat juga diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges)
c. Aksiologi: Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axiosyang berarti
nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai
teori nilai. Jujun S.suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh
2. Bagaimana cara menerapkan ontologi, epistemologi dan aksiologi dikehidupan nyata?
- Mempelajari filsafat mengenai ilmu pengetahuan atau hukum pada dasarnya kita akan
dihadapkan pada ketiga teori diatas. Jadi ketiga teori diatas semuanya sangat berkaitan dan
berhubungan sehingga akan mempermudah kita dalam mempelajari ilmu pengetahuan atau
hukum.
3. Apa manfaat yang terdapat pada Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi?
- a. MANFAAT MEMPELAJARI ONTOLOGI
Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem
pemikiran yang ada.
Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.
Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun
masalah, baik itu sains hingga etika.
b. MANFAAT MEMPELAJARI EPISTEMOLOGI
Epistemologi bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari
pengetahuan manusia. Epistemologi juga bermaksud mengkaji pengandaian-pengandaian dan
syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya pengetahuan itu. Epistemologi juga
mencoba memberi pertanggungjawaban rasional terhadap klaim kebenaran dan
obyektivitasnya. Dari maksud itu, maka epistemologi dapat dinyatakan suatu disiplin ilmu
yang bersifat evaluatif, normative,dan kritis
11. c. MANFAAT MEMPELAJARI AKSIOLOGI
Adapun dalam Encyclopedia of Phylosophy dijelaskan aksiologi dinamakan dengan value
and valuation:
– Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak
– Nilai sebagai kata benda konkret.
– Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan di nilai.
12. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
1. Apa itu filsafat pancasila?
- Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup
bernegara.
2. Bagaimana filsafat pancasila itu?
- Pancasila sebagai filsafat merupakan perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan
ideologi, merambah hingga produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat berarti
digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti Filsafat Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi
Pancasila.
3. Apa manfaat mempelajari filsafat pancasila?
- Tujuannya yaitu membentuk kepribadian yang seimbang antara intelektual dan kerohanian,
dan menumbuhkan wawasan berpikir yang menyeluruh dengan menjunjung nilai filosofis
Pancasila serta mampu menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan.
Manfaatnya sebagai penentu dalam pengambilan sikap oleh bangsa Indonesia dengan
berlandaskan Pancasila. Dan membantu pengertian kita terhadap wawasan Pancasila sebagai
pendekatan dalam memahami hakikat hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
13. PERTANYAAN BERDASARKAN ONTOLOGI EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
1. Apa yang dimaksud filsafat karya ilmiah
- Filsafat karya ilmiah adalah karya tulis yang digunakan untuk mencari solusi atau
permasalahan yang dikaitkan dengan filsafat yang bersifat radikal dan kritis.
2. Bagaimana ciri ciri karya ilmiah
- Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Bagaimana pelaksanaan penelitian karya ilmiah
- Pelaksanaan penelitian karya ilmiah dapat dilakukan dengan
1. Merumuskan masalah
2. Pengujian hipotesis
3. Definisi operasional
4. Metode sampling
5. Metode pengumpulan data
6. Kelapangan
7. Analisis data
8. Kesimpulan