SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Janji Uang Piknik Mengundang Maut
Ketika sekolah
tidak lagi
menjanjikan
kenyamanan
Ketika teman
menjadi
sumber rasa iri
dan sakit hati
“Did you really want to die? No one
commits suicide because they want to
die. Then why do they do it? Because
they want to stop the pain.”
– Tiffanie DeBartolo
Penyebab bunuh diri itu kompleks.
Sejumlah faktor dapat berkombinasi
membawa individu mencabut
nyawanya
Setidaknya 94% dari orang yang meninggal
akibat bunuh diri itu menderita gangguan
jiwa pada saat kematiannya.
• Depresi
• Penyalahgunaan alkohol & NAPZA
• Skizofrenia
• Perlu disadari, meskipun dilakukan upaya
terbaik oleh terapis atau tim, sebagian pasien
tetap meninggal bunuh diri
• Bunuh diri adalah hal yang kompleks  tidak
ada pedoman penatalaksanaan yang dapat
mencegah semua bunuh diri
• Namun, ada sejumlah prinsip dan prosedur
yang berkontribusi meningkatkan keamanan,
baik di rumah sakit maupun di komunitas
“Nothing in my life has ever made me
want to commit suicide more than
people’s reaction to my trying to commit
suicide.”
– Emilie Autumn
Meeting the Suicidal Person
1. The clinician's task is to reach, together with the patient, a
shared understanding of the patient's suicidality
2. The clinician should be aware that most suicidal patients
suffer from a state of mental pain or anguish and a total
loss of self-respect
3. The interviewer's attitude should be non-judgmental and
supportive
4. The interview should start with the patient's self-narrative
5. The ultimate goal must be to engage the patient in a
therapeutic relationship
6. We need new models to conceptualize suicidal behaviour
that provide a frame for the patient and clinician to reach
a shared understanding of the patient's suicidality.
K.Michel, D. Jobes, A.A. Leenaars, J.T. Maltsberger, P. Dey, L. Valach, R. Young (2001)
Informasi yang diperlukan untuk asesmen
• Status mental – depresif, psikotik, intoksikasi
• Riwayat percobaan bunuh diri atau ide bunuh diri
sebelumnya
• Riwayat keluarga: impulsivitas/destruktif atau
gangguan jiwa lain
• Dukungan atau kontak
• Jika terjadi percoaan bunuh diri  pemahaman
pasien akan apa yang telah dia lakukan dan apa yang
sebenarnya diinginkan terjadi
Informasi yang diperlukan untuk asesmen
• Kejadian yang berkontribusi pada keputusan melakukan
percobaan bunuh diri
• Tingkat orientsi masa depan pasien dan harapan
perbaikan atau tingkat keputusasaan (bukti langsung dan
tidak langsung)
• Pertimbangan klinis pewawancara tentang kualitas
respon pasien
• Apakah ada risiko terhadap orang lain terkait rencana
bunuh diri pasien
• Ide bunuh diri pasien saat ini, rencana/tindakan, dan
sarana yang tersedia
Rencana Penatalaksanaan
• Di akhir asesmen  Rencana Penatalaksanaan
yang terdokumentasi dengan jelas
– Tingkat risiko hasil asemen
– Langkah yang harus diambil demi keselamatan pasien
• Dibuat secara kolaboratif dengan pasien, sejauh
memungkinkan
• Harus dipertimbangkan kemungkinan
pertimbangan pasien terganggu karena gangguan
jiwanya  involuntary treatment
Keluarga Pasien
• Keluarga pasien dapat dan sering kali ingin
memberikan input yang penting bagi asesmen
• Manakala pasien memberikan
persetujuannya, input dari keluarga harus
diusahakan sejauh mungkin
• Perkecualian: Apabila keluarga merupakan
faktor kontributor terhadap risiko bunuh diri
pasien
• Pertimbangan utama: Keselamatan pasien
Pertimbangan Rawat Inap
• Utama: keselamatan pasien
– Keparahan penyakit
– Derajat tilikan
– Tingkat impulsivitas
– Ketersediaan dukungan sosial
• Pasien bunuh diri yang akut yang paling sesuai
untuk rawat inap
Tingkat Observasi
• Dalam jangkauan
– Risiko bunuh diri sangat tinggi
– Kondisi psikotik/impulsivitas tak terduga
– Mungkin perlu lebih dari satu perawat
• Di ruang yang sama dalam pandangan mata
– Risiko tinggi bunuh diri tanpa impulsivitas/psikotik
– Pengawasan 1 : 1 oleh perawat di ruang yang sama dan
selalu diawasi
• Observasi ketat
– Risiko lebih tinggi dari rata-rata pasien
– Waktu observasi harus bervariasi  tidak dapat diprediksi
Lingkungan
• Lingkungan dibuat seaman mungkin
• Identifikasi dan pengendalian bahaya/risiko
apabila tidak dapat dihilangkan
– Bukan hanya bangsal perawatan, tapi juga
– Bangsal medik umum
– Ruang observasi, UGD
– Ruang tahanan polisi dan penjara
– Rumah pasien
Keamanan
• Identifikasi cara spesifik untuk mecederai diri
yang mungkin digunakan  meminimalisir risiko
dan mencegah akses terhadap cara itu
• Identifikasi area dari lingkungan pasien yang
mempunyai risiko lebih tinggi, misalnya toilet
yang dapat dikunci, tangga, seperti di setting RS
Umum
• Akses pasien terhadap area berbahaya itu
dihalangi dan gerak pasien dibatasi pada ruang
yang lebih kecil yang lebih aman dan mudah
dikendalikan
Area Observasi
• Lokasi mudah diobservasi, dekat dengan
tempat sumber daya terbanyak
• Area/kamar yang lapang dan mudah diawasi
• Kaca yang aman
• Fitting yang aman (tidak dapat digantungi
pakaian, ikat pinggang; gantungan gorden
yang mudah terlepas jika dibebani)
Area Observasi
• Barang milik pasien yang disimpan harus diperiksa:
– Benda tajam (metal atau gelas)
– Pakaian yang panjang, tali, ikat pinggang
– Obat-obatan
– Benda dari gelas
– Cairan yang dapat digunakan mencederai diri
– Benda yang dapat menyumbat jalan napas (gumpalan
kapas misalnya)
– Uang. Buku cek, tiket, kunci kendaraan
– Korek api, geretan
– Perhiasan
Hal Paling Penting dalam Rencana
Perawatan
1. Meyakinkan keselamatan pasien
2. Membangun relasi terapeutik yang efektif
3. Memberikan pengobatan yang efektif untuk
gangguan jiwa yang ada
Orang yang meninggal karena bunuh diri
bertanggung jawab untuk dirinya sendiri
Fakta atau Mitos?
“Semua...memengaruhi semua”
Jay Asher
Orang yang serius untuk bunuh diri
tidak dapat ditolong
Fakta atau Mitos?
“Kadang-kadang, hidup pun
merupakan aksi keberanian.”
Seneca
Pertimbangan
• Jika diputuskan untuk menatalaksanai pasien
di komunitas, penting untuk meyakinkan
bahwa tersedia cukup sumber daya
• Mengikuti prinsip yang sama dengan
persyaratan keamanan rawat inap
Perlu diperhatikan:
• Pelaku rawat harus mendapat informasi tentang
kondisi mental, obat-obatan, pencetus tindakan
bunuh diri, dan tingkat risikonya
• Dokter umum pasien harus mendapat detil
pengobatan
• Pelaku rawat dan pasien harus mempunyai orang
atau organisasi yang dapat dikontak 24 jam untuk
dukungan darurat
• Pelaku rawat diinformasikan tentang tingkat
supersivis yang diperlukan pasien
Perlu diperhatikan:
• Harus ada asesmen profesional yang terus
menerus oleh tim multidisiplin dengan jadwal
pemeriksaan untuk kajian
• Kontrol rawat jalan harus diprioritaskan
• Pelaku rawat harus mampu merespon perubahan
kondisi pasien
• Lingkungan fisik pasien harus aman
• Dukungan bagi pelaku rawat hendknya tersedia,
karena mereka berada dalam kondisi stres terkait
beban tanggung jawab mereka
“There was a moment in my life when I really
wanted to kill myself. And there was one other
moment when I was close to that… But even in
my most jaded times, I had some hope.”
– Gerard Way
Program Pencegahan
1. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan
kader  deteksi dini, intervensi krisis,
manajemen gangguan jiwa
2. Pengembangan Klinik Sehat Jiwa di 16
Puskesmas
3. Pelatihan Kader
4. Pengembangan Posyandu Lansia Plus
5. Rakor evaluasi lintas sektor
6. Monev
Albert Maramis
08158959005
almarams@indo.net.id

More Related Content

What's hot

Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi  Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi Lahargo Kembaren
 
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptx
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptxADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptx
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptxzioja
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYANgulya Imroatul
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaKhairulAnwar237
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triageanto gesek
 
Presentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosialPresentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosialfrangky hilala
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
KESEHATAN JIWA.ppt
KESEHATAN JIWA.pptKESEHATAN JIWA.ppt
KESEHATAN JIWA.pptriasafriani1
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Aulia Kauri
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargawidipta
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icuthe yulia
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 

What's hot (20)

Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi  Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi
 
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptx
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptxADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptx
ADI.KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL (1).pptx
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
 
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan krisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Askep HDR.ppt
Askep HDR.pptAskep HDR.ppt
Askep HDR.ppt
 
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencanaPerawatan individu dan komunitas pada bencana
Perawatan individu dan komunitas pada bencana
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
Presentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosialPresentation isolasi sosial
Presentation isolasi sosial
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
KESEHATAN JIWA.ppt
KESEHATAN JIWA.pptKESEHATAN JIWA.ppt
KESEHATAN JIWA.ppt
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
192446707 indikasi-pasien-masuk-icu
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 

Similar to Bunuh Diri, Penanganan yang Kompleks

Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptakhmadrizkysubki
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.pptIsiptabalongFebruari
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicidebabarock
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptSuharnoUsman1
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxvania717081
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxluailik
 
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anak
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anakKb 2 tebtamen suicide dan kejang anak
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anakpjj_kemenkes
 
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)Dr. Umi Adzlin Silim
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptidhakurniasih2
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdfsamsulmuarif39
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idsitarahayu1
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanBagus Utomo
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAjo Yayan
 

Similar to Bunuh Diri, Penanganan yang Kompleks (20)

Kedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatriKedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatri
 
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.pptKegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
Kegawat daruratan-Psikiatrik.ppt
 
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
(8). Kegawatdaruratan Psikiatrik.ppt
 
Tentamen suicide
Tentamen suicideTentamen suicide
Tentamen suicide
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.pptdokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
dokumen.tips_askep-risiko-bunuh-diri-mpkpppt.ppt
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
 
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anak
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anakKb 2 tebtamen suicide dan kejang anak
Kb 2 tebtamen suicide dan kejang anak
 
8
88
8
 
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
Ruqyah & Perubatan Moden (Psikiatri)
 
Perawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHAPerawatan paliatif pada ODHA
Perawatan paliatif pada ODHA
 
Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.id
 
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukanSetelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
Setelah upaya bunuh diri: apa yang harus dilakukan
 
Makalah rbd kel.2
Makalah rbd kel.2Makalah rbd kel.2
Makalah rbd kel.2
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
 

More from Bagus Utomo

KPSI: Establishing and growing a civil society mental health association
KPSI: Establishing and growing a civil society mental health associationKPSI: Establishing and growing a civil society mental health association
KPSI: Establishing and growing a civil society mental health associationBagus Utomo
 
Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesia Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesia Bagus Utomo
 
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktp
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktpPengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktp
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktpBagus Utomo
 
Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerBagus Utomo
 
Pelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkpPelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkpBagus Utomo
 
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Bagus Utomo
 
Membangun kemandirian ODGJ
Membangun kemandirian ODGJMembangun kemandirian ODGJ
Membangun kemandirian ODGJBagus Utomo
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesBagus Utomo
 
Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Bagus Utomo
 
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Bagus Utomo
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaBagus Utomo
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanBagus Utomo
 
Makna pemulihan bagi odgj
Makna pemulihan bagi odgjMakna pemulihan bagi odgj
Makna pemulihan bagi odgjBagus Utomo
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Bagus Utomo
 
Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesiaHomelessness in indonesia
Homelessness in indonesiaBagus Utomo
 
Bunuh diri dan faktor risikonya
Bunuh diri dan faktor risikonya Bunuh diri dan faktor risikonya
Bunuh diri dan faktor risikonya Bagus Utomo
 
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan Jiwa
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan JiwaPengobatan Medis Orang Dengan Gangguan Jiwa
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan JiwaBagus Utomo
 
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwaPerkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwaBagus Utomo
 
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Bagus Utomo
 

More from Bagus Utomo (20)

KPSI: Establishing and growing a civil society mental health association
KPSI: Establishing and growing a civil society mental health associationKPSI: Establishing and growing a civil society mental health association
KPSI: Establishing and growing a civil society mental health association
 
Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesia Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesia
 
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktp
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktpPengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktp
Pengelolaan obat, kesehatan jiwa dan napza 04 2021 fktp
 
Kebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primerKebijakan keswa di layanan primer
Kebijakan keswa di layanan primer
 
Pelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkpPelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkp
 
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
Dukungan KPSI pada ODGJ dan keluarganya di masa Pandemi COVID-19
 
Membangun kemandirian ODGJ
Membangun kemandirian ODGJMembangun kemandirian ODGJ
Membangun kemandirian ODGJ
 
What do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health servicesWhat do patients and caregivers want from mental health services
What do patients and caregivers want from mental health services
 
Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021
 
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
 
Profil KPSI
Profil KPSIProfil KPSI
Profil KPSI
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
 
Makna pemulihan bagi odgj
Makna pemulihan bagi odgjMakna pemulihan bagi odgj
Makna pemulihan bagi odgj
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
 
Homelessness in indonesia
Homelessness in indonesiaHomelessness in indonesia
Homelessness in indonesia
 
Bunuh diri dan faktor risikonya
Bunuh diri dan faktor risikonya Bunuh diri dan faktor risikonya
Bunuh diri dan faktor risikonya
 
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan Jiwa
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan JiwaPengobatan Medis Orang Dengan Gangguan Jiwa
Pengobatan Medis Orang Dengan Gangguan Jiwa
 
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwaPerkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
 
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
 

Recently uploaded

Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 

Recently uploaded (10)

Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 

Bunuh Diri, Penanganan yang Kompleks

  • 1. Janji Uang Piknik Mengundang Maut
  • 2.
  • 3.
  • 5. Ketika teman menjadi sumber rasa iri dan sakit hati
  • 6. “Did you really want to die? No one commits suicide because they want to die. Then why do they do it? Because they want to stop the pain.” – Tiffanie DeBartolo
  • 7.
  • 8. Penyebab bunuh diri itu kompleks. Sejumlah faktor dapat berkombinasi membawa individu mencabut nyawanya Setidaknya 94% dari orang yang meninggal akibat bunuh diri itu menderita gangguan jiwa pada saat kematiannya. • Depresi • Penyalahgunaan alkohol & NAPZA • Skizofrenia
  • 9. • Perlu disadari, meskipun dilakukan upaya terbaik oleh terapis atau tim, sebagian pasien tetap meninggal bunuh diri • Bunuh diri adalah hal yang kompleks  tidak ada pedoman penatalaksanaan yang dapat mencegah semua bunuh diri • Namun, ada sejumlah prinsip dan prosedur yang berkontribusi meningkatkan keamanan, baik di rumah sakit maupun di komunitas
  • 10. “Nothing in my life has ever made me want to commit suicide more than people’s reaction to my trying to commit suicide.” – Emilie Autumn
  • 11. Meeting the Suicidal Person 1. The clinician's task is to reach, together with the patient, a shared understanding of the patient's suicidality 2. The clinician should be aware that most suicidal patients suffer from a state of mental pain or anguish and a total loss of self-respect 3. The interviewer's attitude should be non-judgmental and supportive 4. The interview should start with the patient's self-narrative 5. The ultimate goal must be to engage the patient in a therapeutic relationship 6. We need new models to conceptualize suicidal behaviour that provide a frame for the patient and clinician to reach a shared understanding of the patient's suicidality. K.Michel, D. Jobes, A.A. Leenaars, J.T. Maltsberger, P. Dey, L. Valach, R. Young (2001)
  • 12. Informasi yang diperlukan untuk asesmen • Status mental – depresif, psikotik, intoksikasi • Riwayat percobaan bunuh diri atau ide bunuh diri sebelumnya • Riwayat keluarga: impulsivitas/destruktif atau gangguan jiwa lain • Dukungan atau kontak • Jika terjadi percoaan bunuh diri  pemahaman pasien akan apa yang telah dia lakukan dan apa yang sebenarnya diinginkan terjadi
  • 13. Informasi yang diperlukan untuk asesmen • Kejadian yang berkontribusi pada keputusan melakukan percobaan bunuh diri • Tingkat orientsi masa depan pasien dan harapan perbaikan atau tingkat keputusasaan (bukti langsung dan tidak langsung) • Pertimbangan klinis pewawancara tentang kualitas respon pasien • Apakah ada risiko terhadap orang lain terkait rencana bunuh diri pasien • Ide bunuh diri pasien saat ini, rencana/tindakan, dan sarana yang tersedia
  • 14. Rencana Penatalaksanaan • Di akhir asesmen  Rencana Penatalaksanaan yang terdokumentasi dengan jelas – Tingkat risiko hasil asemen – Langkah yang harus diambil demi keselamatan pasien • Dibuat secara kolaboratif dengan pasien, sejauh memungkinkan • Harus dipertimbangkan kemungkinan pertimbangan pasien terganggu karena gangguan jiwanya  involuntary treatment
  • 15. Keluarga Pasien • Keluarga pasien dapat dan sering kali ingin memberikan input yang penting bagi asesmen • Manakala pasien memberikan persetujuannya, input dari keluarga harus diusahakan sejauh mungkin • Perkecualian: Apabila keluarga merupakan faktor kontributor terhadap risiko bunuh diri pasien • Pertimbangan utama: Keselamatan pasien
  • 16.
  • 17. Pertimbangan Rawat Inap • Utama: keselamatan pasien – Keparahan penyakit – Derajat tilikan – Tingkat impulsivitas – Ketersediaan dukungan sosial • Pasien bunuh diri yang akut yang paling sesuai untuk rawat inap
  • 18. Tingkat Observasi • Dalam jangkauan – Risiko bunuh diri sangat tinggi – Kondisi psikotik/impulsivitas tak terduga – Mungkin perlu lebih dari satu perawat • Di ruang yang sama dalam pandangan mata – Risiko tinggi bunuh diri tanpa impulsivitas/psikotik – Pengawasan 1 : 1 oleh perawat di ruang yang sama dan selalu diawasi • Observasi ketat – Risiko lebih tinggi dari rata-rata pasien – Waktu observasi harus bervariasi  tidak dapat diprediksi
  • 19. Lingkungan • Lingkungan dibuat seaman mungkin • Identifikasi dan pengendalian bahaya/risiko apabila tidak dapat dihilangkan – Bukan hanya bangsal perawatan, tapi juga – Bangsal medik umum – Ruang observasi, UGD – Ruang tahanan polisi dan penjara – Rumah pasien
  • 20. Keamanan • Identifikasi cara spesifik untuk mecederai diri yang mungkin digunakan  meminimalisir risiko dan mencegah akses terhadap cara itu • Identifikasi area dari lingkungan pasien yang mempunyai risiko lebih tinggi, misalnya toilet yang dapat dikunci, tangga, seperti di setting RS Umum • Akses pasien terhadap area berbahaya itu dihalangi dan gerak pasien dibatasi pada ruang yang lebih kecil yang lebih aman dan mudah dikendalikan
  • 21. Area Observasi • Lokasi mudah diobservasi, dekat dengan tempat sumber daya terbanyak • Area/kamar yang lapang dan mudah diawasi • Kaca yang aman • Fitting yang aman (tidak dapat digantungi pakaian, ikat pinggang; gantungan gorden yang mudah terlepas jika dibebani)
  • 22. Area Observasi • Barang milik pasien yang disimpan harus diperiksa: – Benda tajam (metal atau gelas) – Pakaian yang panjang, tali, ikat pinggang – Obat-obatan – Benda dari gelas – Cairan yang dapat digunakan mencederai diri – Benda yang dapat menyumbat jalan napas (gumpalan kapas misalnya) – Uang. Buku cek, tiket, kunci kendaraan – Korek api, geretan – Perhiasan
  • 23. Hal Paling Penting dalam Rencana Perawatan 1. Meyakinkan keselamatan pasien 2. Membangun relasi terapeutik yang efektif 3. Memberikan pengobatan yang efektif untuk gangguan jiwa yang ada
  • 24.
  • 25. Orang yang meninggal karena bunuh diri bertanggung jawab untuk dirinya sendiri Fakta atau Mitos?
  • 27. Orang yang serius untuk bunuh diri tidak dapat ditolong Fakta atau Mitos?
  • 28. “Kadang-kadang, hidup pun merupakan aksi keberanian.” Seneca
  • 29. Pertimbangan • Jika diputuskan untuk menatalaksanai pasien di komunitas, penting untuk meyakinkan bahwa tersedia cukup sumber daya • Mengikuti prinsip yang sama dengan persyaratan keamanan rawat inap
  • 30. Perlu diperhatikan: • Pelaku rawat harus mendapat informasi tentang kondisi mental, obat-obatan, pencetus tindakan bunuh diri, dan tingkat risikonya • Dokter umum pasien harus mendapat detil pengobatan • Pelaku rawat dan pasien harus mempunyai orang atau organisasi yang dapat dikontak 24 jam untuk dukungan darurat • Pelaku rawat diinformasikan tentang tingkat supersivis yang diperlukan pasien
  • 31. Perlu diperhatikan: • Harus ada asesmen profesional yang terus menerus oleh tim multidisiplin dengan jadwal pemeriksaan untuk kajian • Kontrol rawat jalan harus diprioritaskan • Pelaku rawat harus mampu merespon perubahan kondisi pasien • Lingkungan fisik pasien harus aman • Dukungan bagi pelaku rawat hendknya tersedia, karena mereka berada dalam kondisi stres terkait beban tanggung jawab mereka
  • 32. “There was a moment in my life when I really wanted to kill myself. And there was one other moment when I was close to that… But even in my most jaded times, I had some hope.” – Gerard Way
  • 33. Program Pencegahan 1. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan kader  deteksi dini, intervensi krisis, manajemen gangguan jiwa 2. Pengembangan Klinik Sehat Jiwa di 16 Puskesmas 3. Pelatihan Kader 4. Pengembangan Posyandu Lansia Plus 5. Rakor evaluasi lintas sektor 6. Monev

Editor's Notes

  1. Jadi hanya mitos yang mengatakan bahwa bila ada orang bunuh diri, itu tanggung jawab mereka saja