1. kenapa aliran diwan muncul??
Karena adanya ketidakpuasan dari aliran sebelumnya yaitu neoklasik, yang masih
terpengaruh gaya puisi klasik dan gaya bahasanya masih terikat dengan wazan dan qafiyah
2. Kenapa dinamakan Madrasah Diwan??
Karena di nisbatkan ke kitab ad-Diwan
Kitab fii al-Adab wa an-Naqd yang dikarang
dikarang oleh dua tokoh pengusung aliran
ini yaitu al-A’qad dan al-Mazini
3. Kritikan Aliran Diwan Terhadap Aliran
Neoklasik
At-Tafakkuk
• Karya-karya sastra yang dihasilkan para pengusung Neoklasik dinilai
tidak memiliki kesatuan tema
At-Taqlid
• Karya-karya yang dihasilkan neoklasik tidak lebih dari pengulangan
apa yang sudah dilakukan oleh para sastrawan sebelumnya
Al-Ihaalah
• Upaya yang dilakukan neoklasik justru membuat makna
puisi menjadi rusak, karena bersifat tidak realistis dan
irasional
Al-I’rad
• Memiliki kecenderungan yang lebih mementingkan eksistensi
dari pada substansi karya sastra yang dihasilkan
4. Menolak kesatuan bait
Mempertahankan kejelasan, kesederhanaan, dan keindahan
bahasa puisi
Karya yang dihasilkan banyak dipengaruhi oleh romantisme dan
model kritik inggris
Tema berkaitan dengan persoalan kontemporer
6. Abdurrahman
Syukri
(12 Oktober 1886 - 15
Desember 1958)
Setelah beliau mengenyam pendidikan, beliau mengajar di Ra’suttin sampai
dengan tahun 1934. Dan dari 1943 beliau menjadi kepala sekolah di Sekolah
menengah di Iskandaria.
Pendidikan Menengah di
Iskandaria, Alexandria.
• Lulus Tahun
1900 Masehi
Sekolah Tinggi Guru di Kairo
• lulus pada
tahun 1909
pendidikan ke Inggris
• Lulus pada
tahun 1912
Puisi adalah wijdan atau emosi di mana konsepsi emosional
tentang cita rasa menjadi faktor penting dalam menentukan
hakikat dan fungsi suatu puisi
7. Abbas Mahmūd
al-’Aqqād
(28 Juni 1889 - 12
maret 1964)
Ia dikenal sebagai penyair pembaharu yang karya-karyanya memperlihatkan
ketidakterikatan dengan tradisi yang sudah ada sebelumnya
Ia juga dikenal dengan penulis novel setengah biografi yang berjudul sarah
Kritikan terhadap upaya neo-klasik dalam sastra arab modern
Kalangan Neo-Klasik seringkali menggunakan puisi-puisi
klasik, padahal di era modern ini karya-karya tersebut
tidak relevan lagi untuk diketengahkan
Puisi modern tidak harus mengangkat tema-tema
sebagaimana yang ada dalam karya-karya sastra klasik.
8. Ibrahim Abd al-
Qadir al-Māzini
(19 Agustus 1890 - 10
Agustus 1949)
Karya :
Rihlatul
Hijaaz
Gharizatul
Mar’ah
Wa
diiwanu
Syi’rihi
Kritikan terhadap upaya neo-klasik dalam sastra arab modern
Ia menyesalkan upaya kelompok Neo-Klasik
dalam perkembangan sastra Arab modern
adalah tindakan Hafiz Ibrahim yang telah
melakukan penjiplakan puisi. Lebih dari itu,
menurut al-Māzini sesungguhnya Ibrahim
bukanlah seorang sastrawan atau penyair