Sastra Melayu Klasik adalah karya sastra berbahasa Melayu yang berkembang sejak abad ke-13 bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Karya-karya sastra ini bersifat anonim dan berlatar belakang lingkungan kerajaan. Jenis-jenis karya sastra Melayu Klasik antara lain hikayat, pantun, gurindam, karmina, dan syair yang berisi tema sejarah, agama, dan nilai
2. BUKU KULIAH :
Menggali khazanah sastra melayu klasik
(sastra indonesia lama): sastra
tradisional, sastra berisi sejarah, sastra
pengaruh islam karya Edwar Djamaris
Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik
karya Dr. Liaw Yook Fang
2
3. PENGANTAR
Sastra Melayu adalah sumber sejarah yang
paling banyak lestari yang menceritakan
keadaan abad pertengahan. Walaupun karya
sastra memiliki kredibilitas yang kurang tinggi
sebagai sumber sejarah, namun karya sastra,
khususnya sastra sejarah, secara tak langsung
menggambarkan fakta dan keadaan riil suatu
zaman.
3
4. KARYA SASTRA MELAYU KLASIK
Sastra berbahasa melayu dan berbentuk lisan.
Masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam
abad ke-13 di mana Nusantara sudah dikuasai kesultanan-
kesultanan Islam.
Berkembang di daerah melayu pada masa sebelum dan sesudah
Islam.
CIRI-CIRI KARYA SASTRA MELAYU KLASIK
Bersifat anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya
sastra
Timbul karena adat dan kepercayaan masyarakat
Bersifat istana sentris: ceritanya berkisar pada lingkungan istana
Disebarkan secara lisan
Banyak bahasa klise : bahasa yang mengalami pemudaran baik dari segi
makna, fungsi, maupun nilai.
5. Mengapa Anonim?
Kebanyakan para penulis itu melakukan pekerjaannya
secara ikhlas karena Allah sehingga orang lain tidak perlu
tahu siapa sesungguhnya penulisnya. Penulis hanya
menuliskan nama samaran dengan kata-kata "al-Faqir" atau
al-Mukhlis".
Diantara karya-karya sastra tersebut adalah riwayat dari
tokoh Islam dan peristiwa sejarah Islam, maka dianggap
sebagai milik masyarakat Islam.
Tulisan-tulisan mereka merupakan saduran atau
terjemahan dari karya asli berbahasa Arab atau Persia
sehingga mereka merasa tidak berhak mencantumkan
namanya.
Kebanyakan para pengarang menulis atas perintah
penguasa (raja) dan dianggap sebagai milik negara.
6. Ulama-ulama Nusantara
Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumatrani, Nuruddin ar-
Raniri, Abdur Rauf Singkel, dan yang lainnya,
menggunakan sastra sebagai media penanaman nilai-
nilai Islam.
Contohnya, Hikayat Amir Hamzah yang berisi cerita
tentang paman Nabi, lalu Hikayat Muhammad Hanafiyyah
yang menceritakan seorang pahlawan syi’ah keturunan
Ali, dan masih banyak lagi hikayat dan karya sastra
lainnya yang memiliki unsur keislaman didalamnya.
7. KLASIFIKASI
SASTRA MELAYU KLASIK
Sementara itu, R. Roolvink menyatakan bahwa hal yang paling
mudah untuk membagi karya sastra Melayu klasik Islam dalam
lima jenis sastra:
Cerita Al-Quran, yaitu cerita tentang nabi-nabi atau tokoh-
tokoh yang namanya disebut dalam Al-Quran, karya yang
paling terkenal adalah Qisa-al-anbiya yang dibuat oleh al-Kisa’i
pada abad ke-13.
Cerita Nabi Muhammad, yang bercerita tentang biografi Nabi
Muhammad SAW. Namun di Nusantara hanya ada dua karya
sastra yang mengisahkan riwayat Nabi Muhammad secara
menyeluruh, yaitu Hikayat Nabi Muhammad dan Hikayat
Nabi.
7
8. Lanjutan...
Cerita Sahabat Nabi Muahmmad, becerita tentang kisah sahabat
nabi ataupun orang-orang yang bernah berkomunikasi dengan
nabi. Hikayat-hikayat yang membincangkan konteks ini adalah
Hikayat Muhammad Hanafiyah, Hikayat Tamim ad- Dari,
Hikayat Abu Syahmah, Hikayat Samaun.
Cerita pahlawan Islam, biasanya menceritakan tokoh-tokoh
Sejarah yang hidup sebelum agama Islam muncul, seperti kisah
raja Yunani, Alexander the Great (323-365 M) yang diceritakan
dalam Hikayat Iskandar zulkarnain. Kemudian ada kisah tentang
paman Nabi, Hamzah, yang ditulis dalam Hikayat Amir Hamzah.
Sastra Kitab, yang mencakup satu bisang luas, termasuk ilmu
kalam, ilmu fikih, dan ilmu Tasawuf. Jenis sastra ini biasanya
disadur dari buku arab yang diterjemahkan kedalam bahasa
melayu.
8
9. FUNGSI SASTRA MELAYU KLASIK
Sastra Melayu Klasik digunakan oleh ulama di Nusantara menjadi
media dakwah dan saluran menyampaikan pemikiran.
Contoh :
Hamzah Fansuri, seorang tokoh Tasawuf dari Siam ia membuat syair
dalam menyebarkan pikirannya, banyak syair-syairnya yang terkenal
seperti Syair Dagang,Syair Perahu, Syair Pungguk, dan lain-lain.
Selain itu sastra, khususnya hikayat, digunakan untuk menjadi
motivasi dan pembakar semangat pada saat perang seperti yang
terjadi saat malam sebelum orang portugis datang untuk menyerang
Malaka. ketika itu komandan tentara datang menemui sultan untuk
meminta izin membacakan Hikayat Muhammad Hanafiah pada
tentara namun raja ingin dia membawakan hikayat Amir Hamzah
dan akhirnya dia membacakan keduanya malam itu juga.
9
10. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari 2 baris 1 bait,
kedua lariknya merupakan kalimat majemuk yang selalu
berhubungan menurut hubungan sebab-akibat.
Baris pertama merupakan syaratnya sedangkan baris kedua
merupakan jawabannya. Gurindam berisi petuah atau nasihat.
Dengan guru hendaklah hormat
Supaya badan hendak selamat
Kalau cakap tidak cermat (Sebab)
Tentu kamu tidak selamat (Akibat)
Barang siapa tiada memegang agama (Syarat)
Sesekali tidak boleh dibilangkan nama. (Jawaban)
11. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Hikayat
Salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita,
dongeng maupun sejarah. Hikayat mengisahkan tentang kehebatan
maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan,
kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
Ciri-ciri Hikayat
Bersifat istana sentris
Anonim (nama pengarang tidak dicantumkan)
Berkembang secara statis
Bersifat imajinatif, hanya bersifat khayal
Lisan, karena disebarkan lewat mulut ke mulut
Berbahasa klise, meniru bahasa penutur sebelumnya
Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan
logika sendiri
12. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Karmina
adalah pantun dua baris. Populer disebut pantun kilat.
Baris pertama sampiran dan baris kedua langsung isi.
Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya dipakai untuk
menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara
langsung.
Sudah gaharu cendana pula (sampiran)
Sudah tahu masih bertanya pula (isi)
13. Pantun
Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu
(jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi).
Ciri-ciri pantun:
terdiri dr sejumlah baris yg selalu genap dan merupakan satu
kesatuan yang disebut bait.
Setiap baris terdiri dari 4 kata yang dibentuk dari 8-12 suku
kata.
Bait pertama merupakan sampiran, bait berikutnya merupakan
isi
Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab atau
abc-abc atau abcd-abcd atau aa-aa)
13 Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
14. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Seloka
Merupakan bentuk puisi melayu klasik, berisikan pepatah
maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau,
sindiran bahkan ejekan.
Biasanya ditulis 4 baris memakai bentuk pantun atau syair,
kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih
dari 4 baris
Biasanya seloka terdiri dari 4 baris, 1 bait tetapi
persajakannya datar (aaaa).
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
15. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Syair
Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang artinya
perasaan. Syair timbul setelah terjadinya pengaruh
kebudayaan Islam. Terdiri dari 4 baris sebait, berisi nasehat,
dongeng, dan sebagian besar berisi cerita. Syair sering hanya
mengutamakan isi.
Ciri-ciri syair
terdiri dari empat baris
tiap baris terdiri dari 4-5 kata (8-12 suku kata)
persamaan bunyi atau sajak akhir sama dan sempurna
tidak ada sampiran, keempatnya merupakan isi
terdiri dari beberapa bait, tiap bait berhubungan
biasanya berisi cerita atau berita
16. Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Talibun
Talibun adalah tulisan yang berbentuk puisi lama seperti pantun yang
mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris.
Adapun talibun dapat terdiri dari 6 hingga 20 baris dan memiliki irama
abc-abc, abcde-abcde, dan seterusnya.
Talibun bercerita tentang tema kebesaran atau kehebatan suatu tempat,
keajaiban sesuatu benda atau peristiwa, kecantikan atau kehebatan
seseorang.
Talibun juga bercerita tentang kelakuan dan sikap manusia, serta
pengisahan tentang sesuatu perlakuan dimasa yang lalu.
kepada istri cinta utama
merasa jenuh berlalu gampang
kerja lembur berhari - hari
tiada hari tanpa merana
adinda jauh selalu terbayang
jika tidur termimpi - mimpi
17. Unsur-Unsur Intrinsik Karya Sastra Melayu Klasik
1. Tema
Adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.
2. Alur atau Plot
Adalah struktur penceritaan yang didalamnya berisi rangkaian kejadian
atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis.
Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, alur campuran.
4. Penokohan
Adalah pelukisan atau pendiskripsian atau perwatakan tokoh-tokoh
dalam cerita.
5. Latar atau Setting
Merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.
6. Amanat
Adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.