MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Diskusi ke 3.docx
1. 1 | J a w a b a n D i s k u s i 3 P K n
Diskusi ke – 3 Pendidikan Kewarganegaraan
Penyalahgunaan narkoba sekarang sangat memprihatikan,
mulai dari remaja, orang tua dan anak-anak. Para
pengguna narkoba juga terdiri dari berbagai profesi
dari wiraswasta, atlit, artis hingga politisi. Kasus
yang terjadi saat ini adalah politisi yang terjerat
narkoba mulai dari anggota DPRD hingga anggota DPR, hal
ini sungguh sangat memprihatikan kita. Dari kasus ini
coba saudara diskusikan bagaimana penyalahgunaan
narkoba sangat marak di Indonesia. Lakukan pendekatan
komprehensif terhadap kasus tersebut dalam diskusi
saudara. !!
JAWABAN:
Narkoba (lebih lengkap disebut dengan Narkoba
Psikotropika dan Zat Adiktif/NAPZA) merupakan
serangkaian obat-obatan ataupun tumbuhan yang dalam
pemanfaatannya terlarang untuk masyarakat umum karena
dapat menyebabkan gejala-gejala yang dapat membahayakan
organ tubuh bahkan kematian. Penggunaan NAPZA ini harus
diawasi oleh pihak yang kompeten dibidangnya. Maraknya
penggunaan NAPZA secara ilegal pada masyarakat Indonesia
ini lebih banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor
misalnya:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi kemudian menjadi
kebiasaan
Penyalah gunaan NAPZA umumnya terjadi karena rasa
ingin tahu yang berlebihan. Terutama bagi mereka
yang memiliki gejala mental bipolar dan atau
skrizopenia. Mereka biasanya menggunakan untuk
2. 2 | J a w a b a n D i s k u s i 3 P K n
meredakan gejala yang dirasakan. Sehingga lambat
laun menjadi ketergantungan.
2. Menghilangkan permasalahan dalam hidup sehingga
menggunakan NAPZA
Permasalahan ekonomi, kekerasan seksual, kekerasan
fisik, bullying, antipati dalam kehidupan sosial
dapat mendorong seseorang untuk menggunakan NAPZA.
Hal ini karena adanya disintegrasi sosial manusia
yang selalu menganggal diri sendiri sebagai makhluk
tuunggal atau pribadi. Mereka tidak mau menjadi
makhluk sosial. Sehingga mereka cenderung lebih
berfantasi dengan apa yang menjadi pokok pikiran
atau kesenangannya sesaat.
3. Berteman dengan pengguna NAPZA
Memiliki teman sebagai pecandu NAPZA merupakan salah
satu faktor pendorong penyalah gunaan NAPZA yang
paling ampuh. Hal ini disebabkan karena mudahnya
akses untuk mendapatkan NAPZA secara illegal.
Berkaca pada permasalahan tersebut diatas maka cara
untuk melepaskan diri dari kecanduan NAPZA adalah
memalui pendekatan faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal ini tentunya berhbungan dengan pribadi
pengguna NAPZA. Pengguna NAPZA harus bisa mulai membuka
pola pikirnya (open minded) bahwa apa yang dilakukan nya
(menyalahgunaan NAPZA) merupakan suatu tindakan
menyimpang yang tidak dapat dibenarkan secara hukum dan
dapat membahayakan orang lain dan diri sendiri.
Seseorang tersebut harus mau menerima masukan pihak
terkait yang lebih kompeten untuk “membebaskan” diri
dari pengaruh NAPZA.
3. 3 | J a w a b a n D i s k u s i 3 P K n
Adapun langkah yang dapat dilakukan (faktor
eksternal) untuk membantu melepaskan ketergantungan dari
NAPZA adalah:
1. Konsultasi dengan pihak terkait untuk melakukan
rehabilitasi
Konsultasi dan rehabilitasii pada Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang tersebar mulai dari
puskesmas, rumah sakit bahkan sampai ke lembaga
khusus rehabilitasi merupakan salah satu cara
melepaskan diri dari pengaruh NAPZA. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 35 tahuan 2009 bahwa
bagio pengguna NAPZA yang melaporkan diri maka
baginya tidak dikenakan pidana penjara atau
kurungan. Mereka hanya dikenakan wajib rehabilitasi
yang meliputi 3 komponen utama yakni: detoksifikasi
(tahapan pemberian obat untuk menghilangkan atau
memutus ketergantungan obat/sakau), terapi perilaku
kognitif (peran serta psikolog untuk menentukan cara
mengatasi keinginan jika pengguna kambuh dan membuat
strategi pencegahannya), dan bina lanjut (pengarahan
terhadap minat bakat yang diinginkan pengguna sesuai
keinginannya dengan pengawasan
psikolog/psikoterapis).
2. Peran serta keluarga
Peran serta keluarga sebagai tembok pertahanan
terhadap penyebaran penggunaan NAPZA dapat dilakukan
dengan cara menciptakan keluarga yang nyaman tidak
anti sosial.