2. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Definisi KB
3. Mencegah 4T:
1. Kehamilan terlalu dini
2. Kehamilan terlalu “telat”
3. Kehamilan yang terlalu berdekatan jaraknya
4. Terlalu sering hamil dan melahirkan
Manfaat Program KB
6. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-
alat/obat-obatan
Senggama Terputus Pantang berkala
Metode suhu basal
badan
Metode amenorea
Laktasi (MAL)
7. • penarikan penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi
• Akan terjadinya ejakulasi disadari oleh pria :
masih ada waktu ± 1 detik untuk menarik penis
keluar vagina sebelum ejakulasi
• (+): tidak butuh biaya, alat, persiapan
• (-): butuh pengendalian diri yang besar dari pria,
mengurangi kepuasan berhubungan seksual
Senggama terputus
8. • Ogino-Knaus : “seorang wanita hanya dapat hamil
selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya”
• Masa subur (Fase Ovulasi): mulai 48 jam sebelum
ovulasi dan berakhir 24 jam setelah ovulasi
• (+): tidak butuh biaya, alat, persiapan
• (-): sulit menentukan waktu yang tepat dari ovulasi
• Umumnya ovulasi terjadi 14±2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang
Pantang berkala
9. • suhu yang diukur di waktu pagi segera sesudah bangun tidur
dan sebelum melakukan aktifitas apapun
Suhu basal badan dicatat dengan teliti setiap hari
• (+): Dapat meningkatkan efektivitas kontrasepsi pantang
berkala
• (-): beberapa keadaan juga dapat meningkatkan suhu basal
badan tanpa terjadi ovulasi, misal pada infeksi, kurang tidur,
minum alkohol
Metode Suhu Basal Badan
10. • Kemungkinan untuk menjadi hamil lebih kecil
apabila wanita menyusui anaknya secara eksklusif
segera setelah melahirkan
• (+): Efektivitas mencapai 98% bila menyusui secara
penuh selama 6 bulan, sering (>8x sehari), ibu
belum mendapat haid
• (-): tingkat efektivitas tergantung tingkat
eksklusifitas menyusui bayi, tidak melindungi
pengguna dari PMS (HIV/AIDS), pada wanita yang
bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
12. Kondom
Sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus,
dan mencegah tumpahnya sperma dalam vagina.
(+): kontrasepsi, perlindungan terhadap penyakit
kelamin
(-) : selaput karet dirasakan dapat mengurangi
kenikmatan koitus, tumpahnya sperma akibat kondom
yang bocor, alergi
13. Diafragma
(+):
1) hampir tidak ada efek sampingan
2) Dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul,
hasilnya cukup memuaskan
3) dapat dipakai untuk pengganti pil atau AKDR
(-) :
1) diperlukan motivasi yang cukup kuat
2) Umumnya hanya cocok untuk wanita terpelajar dan tidak
untuk digunakan secara massal
3) Pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan
4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau AKDR.
15. Obat spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi
terdiri atas 2 komponen: zat kimiawi mampu
mematikan sperma, dan vehikulum yang nonaktif
membuat tablet atau cream/jelly.
Umumnya digunakan bersama-sama
dengan kontrasepsi lain (diafragma
vaginal)
Jenis obat-obatan spermisida yaitu vaginal cream,
vaginal foam, vaginal jelly, vaginal suppositoria,
vaginal tablet ( busa ), vaginal soluble film.
(-): reaksi alergi
17. • Pil Kombinasi
• Mini Pil
• Pil sekuenseal
• Once a month pil
• Morning after pil
Pil
• Kombinasi
• Progestin
Suntikan
• Norplant
• Implanon
Implant
18. • Mengandung hormon estrogen
dan progesteron dalam bentuk hormon aktif
dan tidak aktif
Pil Kombinasi
• Efektifitas pil
kombinasi lebih dari 99
persen, apabila
digunakan dengan benar
dan konsisten.
Efektivitas
19. Keuntungan
• Resiko terhadap kesehatan kecil.
• Memiliki efektifitas tinggi, apabila diminum secara
teratur.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
• Siklus haid teratur.
• Dapat mengurangi kejadian anemia.
• Dapat mengurangi ketegangan
sebelum menstruasi (pre menstrual tension).
• Dapat digunakan dalam jangka panjang.
• Mudah dihentikan setiap waktu
20. Kekurangan
• Tidak mencegah penyakit menular seksual
termasuk Hepatitis B maupun HIV/AIDS
• Pengguna harus disiplin minum pil setiap hari.
• Tidak boleh digunakan pada wanita menyusui
• Mahal.
21. • Suntikan kombinasi mengandung 25mg DMPA
dan 5mg Estradiol sipionat, diberikan IM sebulan
sekali (cyclofem), 50 mg Noretindron enantat
dan 5 mg Estradiol valerat, diberikan IM sebulan
sekali
• Suntikan progestin mengandung 150 mg DMPA
diberikan setiap 3 bulan secara IM, depo
noretisteron enantat (depo noristerat)
mengandung 200 mg noretindrone enatat,
diberikan setiap 2 bulan secara IM
Suntikan
22. • Implan kontrasepsi jangka panjang bersifat
reversibel berisi hanya progestin saja (progestin-
only) yang melepaskan sejumlah kecil progestin
secara terus-menerus ke dalam aliran darah.
Implan
23. Keuntungan
• Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat
yang mengandung estrogen
• Perdarahan yang terjadi lebih ringan
• Tidak menaikkan tekanan darah,
• Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan
dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
24. Kerugian, dapat menimbulkan efek samping:
• Gangguan pola haid, seperti terjadinya spotting, perdarahan
memanjang atau lebih sering berdarah (metrorrhagia),
• Amenore,
• Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,
• Kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan.
• Timbulnya jerawat.
26. dengan adanya AKDR dalam kavum uteri
menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang
disertai dengan sebukan leukosit yang dapat
menghancurkan blastokista dan sperma
Efektifitasnya tinggi dapat mencapai 0.6 – 0.8
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
27. 1. Umumnya hanya memerlukan
satu kalipemasangan
2. Tidak menimbulkan efek sistemik
3. Alat itu ekonomis dan cocok
untuk penggunaan secara massal
4. Efektivitas cukup tinggi
5.Reversibel
6.Tidak ada pengaruh terhadap ASI
•Perdarahan
•Masa haid dapat menjadi
lebih panjang dan banyak,
terutama pada bulan-bulan
pertama pemakaian
•Rasa nyeri dan kejang di
perut
•Ekspulsi (pengeluaran
sendiri)
29. Tubektomi
• Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi/
pengambilan sebagian saluran telur wanita untuk
mencegah proses fertilisasi.
• (+): efektivitas mencapai 100%
Vasektomi
• Pemotongan saluran sperma tidak dapat
membuahi sel telur wanita