SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TANIA MAYENDRY 158110162
SURI ASTI ISNADIAN 158110190
RAMADONA ARDANE P 158110171
NANDA ARISKA 158110124
Secara etimologis rasionalisme berasal dari
kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini
berakar dari kata dalam bahasa latin ratio
yang berarti “akal”.
Rasionalisme adalah merupakan faham atau
aliran atau ajaran yang berdasarkan rasio,
ide-ide yang masuk akal.
Rene Descartes (1596-
1650 M)
Nicolas Melerbranche
(1638-1775)
Descartes memandang
manusia sebagai mahluk
dualitas. Manusia terdiri
dari dua substansi : jiwa
dan tubuh. Jiwa adalah
pemikiran dan tubuh
adalah keluasan.
Cogito ergo sum : saya
berpikir maka saya ada,
itulah menurut Descartes
suatu kebenaran yang
tidak dapat disangkal,
betapun besar usahaku.
Ia mengikuti ajaran
descartes,bahwa ada dua
substansi : pemikiran
dan keluasan. Akan
tetapi dalam masalah
hubungan dengan jiwa,
ia mengikuti
pemecahannya sendiri.
Pendiriannya dalam
bidang ini biasanya
disebut okkasionalisme (
occasio = kesempatan).
Pendapatnya bahwa jiwa
tidak dapat
mempengaruhi tubuh,
demikian pula
sebaliknya.
De Spinoza (1632-1677 )
Gottfried Wilhelm
Leibniz ( 1646-1716 M)
Menurut Spinoza,hanya
ada satu
substansi,yaitu
Allah.Dan satu
substansi ini meliputi
baik dunia maupun
manusia. Pendirian
spinoza disebut
panteisme : Allah
disamakan dengan
segala sesuatu yang
ada.
substansi itu
jumlahnya tiada
terhingga yang
kemudian ia namakan
sebagai monade.
Monade-monade ini
tidak bersifat jasmani
serta tidak dibagi-
bagi.
Christian Wolff ( 1679-
1754 M )
Blaise Pascal ( 1623-
1662 M )
Wolff menyadur filsafat
Leibniz serta
menyusunnya menjadi
satu sistem, ia banyak
menggunakan unsur
Skolastik. Karena Wolff
inilah rasionalisme di
Jerman pada masanya
merajalela di semua
universitas
Pascal memandang bahwa
manusia selalu dianggap
sebagai misteri yang tidak
dapat diselami sampai
dasarnya. Ada yang lebih
penting dari rasio ( raison )
yaitu hati ( coeur), demikian
menurut pascal.
Kita dengan mudah
mengingat dasar pemikiran
filsafatnya yang diartikan
dalam bahasa inggris : the
heart has it reasons which
the reason does not
understand / hati
mempunyai alasannya
sendiri dimana diantara
alasan itu tidak bisa
dimengerti
Empirisme memberikan tekanan empiri atau
pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Istilah
ini berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti
pengalaman inderawi.
Oleh sebab itu empirisme diibaratkan sebagai
faham yang memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengenalan dan yang dimaksudkan adalah
baik pengalaman lahiriah yang menyangkut
dunia maupun pengalaman batiniah yang
menyangkut pribadi manusia saja.
Oleh karenanya empirisme sangat
bertentangan dengan rasionalisme.
Thomas Hobbes (1588-
1679)
John Locke (1632-1704)
Hobbes
beranggapan bahwa
pengalaman
merupakan permulaan
segala pengenalan.
Pengenalan atau
pengetahuan diperoleh
karena pengalaman.
Pengalaman adalah
awal dari segala
pengetahuan, juga
awal pengetahuan
tentang asas yang
diperoleh dan
diteguhkan oleh
pengalaman.
Pengalaman ada dua
: pengalaman lahiriah
(sensation) dan
pengalaman batiniah
(reflextion). Keduanya ini
menghasilkan ide-ide
tunggal (simple ideas).
Roh manusia bersifat
pasif dalam menerima
ide tersebut.
Lock kemudian
menyatakan bahwa
dalam dunia luar
memang ada substansi,
tetapi kita hanya
mengenal cirinya saja
George Berkeley (1665-
1753)
David Hume (1711-
1776)
Berpendapat bahwa
tidak ada substansi
material. Yang ada
hanyalah pengalaman
dalam roh saja. Esse est
percipi (being is being
perceived) ; dunia
material sama saja
dengan ide yang saya
alami. Seperti dalam
bioskop gambar pada
layar putih dilihat seperti
yang real dan hidup. Jika
perbandingan dengan
film seperti tadi, maka
boleh kita katakan
bahwasanya Allah yang
memutar film itu dalam
batin kita
Menurut para penulis
sejarah, emipirisme
berpuncak pada David
Hume sebab ia
menggunakan
empiristis dengan cara
yang paling radikal.
Terutama pengertian
substansi dan
kausalitas (hubungan
sebab-akibat) menjadi
objek kritiknya.
Rasionalisme Empirisme
Rene Descartes (1596-1650)
Konsepnya tentang
Psikologi : Ilmu tentang
kesadaran.
Descartes banyak
membahas mengenai jiwa
dan raga. Menurutnya jiwa
mempengaruhi raga,
namun tidak sebaliknya.
Jiwa memiliki satu fungsi
yaitu berpikir, ilmu yang
benar hanya dapat
diperoleh melalui proses
berpikir, bukan
berdasarkan percobaan
atau pengalaman; karena
menurutnya akal adalah
sumber kebenaran.
John Locke (1632-1704)
Teorinya yang penting :
“Tabula Rasa” Jiwa pada
saat manusia dilahirkan
adalah bersih,
pengalamanlah yang paling
penting dalam menentukan
keadaan jiwa seseorang
akan menjadi jahat/baik
tergantung pengalaman
orang tersebut.
Tingkah laku dapat diubah
melalui pengalaman baru
(Prinsip Modifikasi Tingkah
Laku).
Bukunya : Essay Concerning
Human Understanding
jiwa manusia dihubungkan
dengan dunia luar melalui
panca indera yang
ditangkap oleh jiwa sebagai
ide-ide

More Related Content

What's hot

epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)iin_sainah
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologiCapung Humve
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafatAngga Wijaya
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islamDewi_Sejarah
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 

What's hot (20)

epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Idealisme
IdealismeIdealisme
Idealisme
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Dimensi Ontologi
Dimensi OntologiDimensi Ontologi
Dimensi Ontologi
 
Metafisika
MetafisikaMetafisika
Metafisika
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologi
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 
Karl Marx
Karl MarxKarl Marx
Karl Marx
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafat
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 

Viewers also liked

Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)judzrun
 
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakat
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakatPentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakat
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakatDikha Wijanarko
 
20160328000305skala
20160328000305skala20160328000305skala
20160328000305skalaAimi Yusri
 
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Nurmahmudah M.Phil.
 
Pembolehubah dan Hipotesis
Pembolehubah dan HipotesisPembolehubah dan Hipotesis
Pembolehubah dan Hipotesislaila murat
 
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran  Skala, Realibilitas, dan ValiditasPengukuran  Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan ValiditasJesica Grace
 

Viewers also liked (9)

Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
Filsafat ilmu rasionalisme empiris dan metode keilmuan (andrie)
 
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakat
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakatPentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakat
Pentingnya peranan hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENGANTAR FALSAFAH
 PENGANTAR FALSAFAH PENGANTAR FALSAFAH
PENGANTAR FALSAFAH
 
Makalah rasionalisme
Makalah rasionalismeMakalah rasionalisme
Makalah rasionalisme
 
Dimensi Epistemologi
Dimensi EpistemologiDimensi Epistemologi
Dimensi Epistemologi
 
20160328000305skala
20160328000305skala20160328000305skala
20160328000305skala
 
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
Epistemologi suatu masalah (aliran epistemologi)
 
Pembolehubah dan Hipotesis
Pembolehubah dan HipotesisPembolehubah dan Hipotesis
Pembolehubah dan Hipotesis
 
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran  Skala, Realibilitas, dan ValiditasPengukuran  Skala, Realibilitas, dan Validitas
Pengukuran Skala, Realibilitas, dan Validitas
 

Similar to Filsafat Rasionalisme dan Empirisme

Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.Donchy
 
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxFILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxberiwahyudi29
 
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxPerkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxberiwahyudi29
 
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxPemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxayupratithi
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafatinkian
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxfiafifahNur
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernTyaseta Sardjono
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalismeaini_26
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihWiwin Prehati
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmusayid bukhari
 
Rasionalisme dan Rene Descartes
Rasionalisme dan Rene DescartesRasionalisme dan Rene Descartes
Rasionalisme dan Rene DescartesZalais Mega
 
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxAdnanIskandar2
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxAkulailihidayatturro
 

Similar to Filsafat Rasionalisme dan Empirisme (20)

EMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptxEMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptx
 
FILSAFAT
FILSAFATFILSAFAT
FILSAFAT
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen  Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
 
Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
 
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxFILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
 
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxPerkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
 
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxPemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
 
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modern
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 
Rasionalisme dan Rene Descartes
Rasionalisme dan Rene DescartesRasionalisme dan Rene Descartes
Rasionalisme dan Rene Descartes
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Filsafat Rasionalisme dan Empirisme

  • 1. TANIA MAYENDRY 158110162 SURI ASTI ISNADIAN 158110190 RAMADONA ARDANE P 158110171 NANDA ARISKA 158110124
  • 2. Secara etimologis rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini berakar dari kata dalam bahasa latin ratio yang berarti “akal”. Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan rasio, ide-ide yang masuk akal.
  • 3. Rene Descartes (1596- 1650 M) Nicolas Melerbranche (1638-1775) Descartes memandang manusia sebagai mahluk dualitas. Manusia terdiri dari dua substansi : jiwa dan tubuh. Jiwa adalah pemikiran dan tubuh adalah keluasan. Cogito ergo sum : saya berpikir maka saya ada, itulah menurut Descartes suatu kebenaran yang tidak dapat disangkal, betapun besar usahaku. Ia mengikuti ajaran descartes,bahwa ada dua substansi : pemikiran dan keluasan. Akan tetapi dalam masalah hubungan dengan jiwa, ia mengikuti pemecahannya sendiri. Pendiriannya dalam bidang ini biasanya disebut okkasionalisme ( occasio = kesempatan). Pendapatnya bahwa jiwa tidak dapat mempengaruhi tubuh, demikian pula sebaliknya.
  • 4. De Spinoza (1632-1677 ) Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646-1716 M) Menurut Spinoza,hanya ada satu substansi,yaitu Allah.Dan satu substansi ini meliputi baik dunia maupun manusia. Pendirian spinoza disebut panteisme : Allah disamakan dengan segala sesuatu yang ada. substansi itu jumlahnya tiada terhingga yang kemudian ia namakan sebagai monade. Monade-monade ini tidak bersifat jasmani serta tidak dibagi- bagi.
  • 5. Christian Wolff ( 1679- 1754 M ) Blaise Pascal ( 1623- 1662 M ) Wolff menyadur filsafat Leibniz serta menyusunnya menjadi satu sistem, ia banyak menggunakan unsur Skolastik. Karena Wolff inilah rasionalisme di Jerman pada masanya merajalela di semua universitas Pascal memandang bahwa manusia selalu dianggap sebagai misteri yang tidak dapat diselami sampai dasarnya. Ada yang lebih penting dari rasio ( raison ) yaitu hati ( coeur), demikian menurut pascal. Kita dengan mudah mengingat dasar pemikiran filsafatnya yang diartikan dalam bahasa inggris : the heart has it reasons which the reason does not understand / hati mempunyai alasannya sendiri dimana diantara alasan itu tidak bisa dimengerti
  • 6. Empirisme memberikan tekanan empiri atau pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Istilah ini berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti pengalaman inderawi. Oleh sebab itu empirisme diibaratkan sebagai faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan dan yang dimaksudkan adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia saja. Oleh karenanya empirisme sangat bertentangan dengan rasionalisme.
  • 7. Thomas Hobbes (1588- 1679) John Locke (1632-1704) Hobbes beranggapan bahwa pengalaman merupakan permulaan segala pengenalan. Pengenalan atau pengetahuan diperoleh karena pengalaman. Pengalaman adalah awal dari segala pengetahuan, juga awal pengetahuan tentang asas yang diperoleh dan diteguhkan oleh pengalaman. Pengalaman ada dua : pengalaman lahiriah (sensation) dan pengalaman batiniah (reflextion). Keduanya ini menghasilkan ide-ide tunggal (simple ideas). Roh manusia bersifat pasif dalam menerima ide tersebut. Lock kemudian menyatakan bahwa dalam dunia luar memang ada substansi, tetapi kita hanya mengenal cirinya saja
  • 8. George Berkeley (1665- 1753) David Hume (1711- 1776) Berpendapat bahwa tidak ada substansi material. Yang ada hanyalah pengalaman dalam roh saja. Esse est percipi (being is being perceived) ; dunia material sama saja dengan ide yang saya alami. Seperti dalam bioskop gambar pada layar putih dilihat seperti yang real dan hidup. Jika perbandingan dengan film seperti tadi, maka boleh kita katakan bahwasanya Allah yang memutar film itu dalam batin kita Menurut para penulis sejarah, emipirisme berpuncak pada David Hume sebab ia menggunakan empiristis dengan cara yang paling radikal. Terutama pengertian substansi dan kausalitas (hubungan sebab-akibat) menjadi objek kritiknya.
  • 9. Rasionalisme Empirisme Rene Descartes (1596-1650) Konsepnya tentang Psikologi : Ilmu tentang kesadaran. Descartes banyak membahas mengenai jiwa dan raga. Menurutnya jiwa mempengaruhi raga, namun tidak sebaliknya. Jiwa memiliki satu fungsi yaitu berpikir, ilmu yang benar hanya dapat diperoleh melalui proses berpikir, bukan berdasarkan percobaan atau pengalaman; karena menurutnya akal adalah sumber kebenaran. John Locke (1632-1704) Teorinya yang penting : “Tabula Rasa” Jiwa pada saat manusia dilahirkan adalah bersih, pengalamanlah yang paling penting dalam menentukan keadaan jiwa seseorang akan menjadi jahat/baik tergantung pengalaman orang tersebut. Tingkah laku dapat diubah melalui pengalaman baru (Prinsip Modifikasi Tingkah Laku). Bukunya : Essay Concerning Human Understanding jiwa manusia dihubungkan dengan dunia luar melalui panca indera yang ditangkap oleh jiwa sebagai ide-ide