Filsafat Yunani Kuno merupakan awal mula sejarah filsafat Barat. Pada masa itu, pemikiran tentang alam semesta dan manusia masih bersumber pada kepercayaan mitos. Tiga faktor memicu munculnya filsafat Yunani yaitu kekayaan mitos Yunani, perkembangan masyarakat kota-negara, dan karya-karya filsafat awal seperti Thales dan Parmenides. Filsuf-filsuf terkemuka zaman it
3. K
E
F
I
L
S
A
F
A
T
A
N
M
A
N
U
S
I
A
Jika kita melihat segi dayanya, manusia memiliki dua macam
daya, di satu sisi manusia memiliki daya untuk mengenal dunia
rohani, yang nous, intuitip, supranatural, dikarenakan oleh
kerjasama yang dilakukan dengan akal (dianoia) menjadikan
manusia dapat memikirkan serta memperbincangkan hal-hal
yang bersifat rohani. Di lain sisi manusia memiliki daya
pengamatan (aesthesis), karena pengamatan yang disertai
dengan daya penggambaran atau penggagasan manusia pada
akhirnya memiliki pengetahuan yang luas.
4. Pengertian Filsafat Manusia
Antropologi filsafat atau yang lebih
dikenal dengan filsafat manusia
adalah bagian integral dari sistem
filsafat, yang secara spesifik
menyoroti hakikat atau esensi
manusia. Objek material filsafat
manusia dan ilmu-ilmu tentang
manusia (misalnya psikologi dan
antropologi) adalah gejala manusia
Filsafat adalah metode pemikiran yang
membahas tentang sifat dasar dan hakikat
kebenaran yang ada di dunia ini. Filsafat
manusia adalah bagian filsafat yang
membahas apa arti manusia sendiri secara
mendetail.
Pada dasarnya ilmu ini bertujuan untuk
menyelidiki, menginterpretasi, dan
memahami gejala-gejala atau ekspresi-
ekspresi manusia.
5. Kedudukan filsafat manusia dalam kehidupan manusia
a . Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia
akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh
filfafat.
b . Berdasarkan atas dasar hasil-hasil kenyataan itu, maka
filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia.
Pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat di sekitar
manusia sendiri, seperti kedudukan dalam
hubungannyadengan yang lain. Kita juga mengetahui bahwa
alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa, dan
kehendak. Dengan akal filsafat memberikan pedoman hidup
untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa
dan kehendak, maka filsafat memberikan pedoman tentang
kesusilaan mengenai baik dan buruk.
6. Pemikiran Filsuf Tentang Manusia
jiwa manusia
terdiri dari tiga
bagian,yaitu
nous (akal),
thumos
(semangat),
ephitumi(nafsu),
karena pengaruh
nafsu, jiwa
manusia
terpenjara dalam
tubuh. Hanya
kematian yang
akan
melepaskan jiwa
dari belenggu
tersebut.
Menurut
pemikiran
plato
mengajarkan
bahwa manusia
adalah materi.
Jiwapun adalah
materi yang
terdiri dari
atom-atom
khusus yang
bundar, halis
dan licin, oleh
sebab itu tidak
saling mengait
satu sama lain.
Demikian juga
atom-atom yang
berbentuk lain.
Demokritos
(460-370)
manusia tidak
lebih pada
suatu bagian
alam bendawi
yang
mengelilingi-
nya,
Dengan kata
lain manusia
hidup selama
darahnya
beredar dan
jantungnya
bekerja, yang
disebabkan
pengaruh
mekanis dari
hawa atmosfir
Menurut
Thomas
Hobbes
berpikiran
serupa bahwa
manusia
merupakan
satu kesatuan
yang tak
terpisahkan.
Tubuh dan
jiwa hanya
merupakan
dua segi dari
manusia yang
satu, tubuh
adalah materi
dan jiwa
adalah bentuk
Aristoteles
7. MATERIALISME
Materialisme adalah
paham filsafat yang
meyakini bahwa esensi
kenyataan, termasuk
esensi manusia bersifat
material atau fisik
IDEALISME VITALISME EKSISTENSIALISME
Idealisme merupakan
kebalikan dari
materialisme. Aliran ini
berpendapat bahwa
kenyataan yang
sesungguhnya adalah
spiritual atau jiwa.
Vitalisme adalah paham
di dalam filsafat yang
beranggapan bahwa
kenyataan sejati pada
dasarnya adalah energi,
daya, kekuatan, atau
nafsu yang bersifat
irrasional atau tidak
rasional.
Eksistensialisme tidak
membahas esensi
manusia secara
abstrak, melainkan
secara spesifik meneliti
kenyataan kongkret
manusia sebagaimana
manusia itu sendiri
berada dalam
dunianya.
4
ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT MANUSIA
8. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT MODERN
FILSAFAT YUNANI KUNO
FILSAFAT KONTEMPORER
Kita pun tak dapat
mengabaikan sejarah awal
munculnya khazanah
pemikiran filsafat untuk
memahami lebih jauh perihal
makhluk yang bernama
filsafat ini, yang konon,
bermula dari peradaban
Yunani Kuno, lalu abad
pertengahan, modern,
sampai abad kontemporer.
9. FILSAFAT MODERN
FILSAFAT ZAMAN MODERN DITANDAI DENGAN PERUBAHAN DALAM BENTUK-BENTUK
KESADARAN ATAU POLA-POLA BERPIKIR. SEBAGAI BENTUK KESADARAN, MODERNITAS
DICIRIKAN DENGAN TIGA HAL YAITU; SUBJEKTIVITAS, KRITIK DAN KEMAJUAN.
10. Awal Mula Filsafat Modern
“Menurut Marias, titik
keberangkatan
pemikiran Nicholas
Cusa adalah
mistisisme, khususnya
mistisis-me spekulatif
yang dipetik dari
Eckhart. Suatu
kombinasi yang tak
lazim yang membuat
filsafat modern
tercapai.”
Nicholas Cusa adalah salah satu filsuf paling menarik
perhatian pada masanya. Karya filosofisnya yang paling
penting antara lain De docta ignorantia, Apologia doctae
ignorantia, dan De conjecturis. Selain itu, ada dua
karyanya yang menjangkau agama-agama lain, terutama
Islam, De Pace Fidei (1453) dan Cribatio
Alchorani (1461).Ia merupakan satu hal dari garis
perkembangan Skolatisisme, tetapi pada saat yang
sama, ia menyentuh tema-tema filsafat yang menandai
peralihan ke filsafat modern.
Garis besar sistem pemikiran Cusa: (1) Tuhan, sebagai
yang tak terhingga (infinite); (2) Alam dan manusia,
sebagai yang terhingga (finite); dan (3) Tuhan Sang
Penebus atau Yesus Kristus (God the Redeemer), yang
merupakan persatuan antara yang tak terhingga (infinite)
dan terhingga (finite). Tema penyatuan dari keduanya
adalah titik sentral dari filsafatnya.
Nicholas Cusa
11. Bagi Bruno, Tuhan adalah, di samping itu, jiwa dunia
(causa immanens). Hal inilah yang ditafsirkan sebagai
panteisme, karena menyamakan dunia dengan Tuhan,
dan kemudian membuat konsep yang mangacu pada
alam kreatif (natura naturans), jiwa ilahi sebagai
kontras dengan dunia benda-benda yang diproduksi
(natura naturata). Tentu saja, hal ini tak cukup berhasil
untuk menjelaskan persoalan yang menentukan dari
transendensi Tuhan. Bagi Bruno, Tuhan yang
transenden hanya sebuah objek dari ritual doa atau
pernyembahan, tetapi Tuhan filosofis adalah penyebab
imanen dan harmoni alam semesta.[13] Di sini nampak
bahwa Bruno cenderung menghidupkan kembali
doktrin Ibn Rusyd tentang kebenaran ganda (the
double of truth).
Giordano Bruno
“Bagi Bruno, Tuhan
adalah, di samping
itu, jiwa dunia (causa
immanens). Hal inilah
yang ditafsirkan
sebagai panteisme,
karena menyamakan
dunia dengan Tuhan,
dan kemudian
membuat konsep
yang mangacu pada
alam kreatif (natura
naturans), jiwa ilahi
sebagai kontras
dengan dunia benda-
benda yang
diproduksi (natura
naturata).”
12. Rasionalisme
Rasionalisme adalah
paham filsafat yang
mengatakan bahwa
akal adalah alat
terpenting untuk
memperoleh
pengetahuan karena
suatu pengetahuan
dapat diperoleh
dengan cara berfikir.
Dalam aliran ini
muncul istilah Cogito
ergo sum yang
artinya adalah saya
berfikir maka saya
ada.Tokohnya:Rene
Descartes
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT MODERN
Empirisme
Aliran empirisme
beranggapan bahwa
pengetahuan yang
bermanfaat, pasti
dan benar hanya dapat
diperoleh lewat indera
(empiri) , dan empirilah
satu- satunya sumber
pengetahuan.Tokohnya
:Thomas Hobbes. John
Locke. David Hume.
Kritisme
Aliran kritisme
beranggapan bahwa
diperlukan upaya agar
filsafat dapat
berkembang sejajar
dengan ilmu
pengetahuan alam.
Dan jalannya yaitu
dengan pemikiran
yang kritis pada
setiap gejala- gejala .
Karena itu dibutuhkan
sebuah
analisis.Tokohnya:
Immanuel Kant
• Idealisme
• Idealis pertama dalam
pengertian modern ialah
Berkeley yang pada
abad ke- 18 menolak
eksistensi independen
benda-benda. Idealisme
adalah suatu aliran yang
mengajarkan bahwa
hakikat dunia fisik hanya
dapat dipahami dalam
kaitannya dengan jiwa
dan roh. Menurut aliran
idealisme segala
peristiwa didunia ini
hanya dapat dimengerti
jika suatu syarat tertentu
terpenuhi. Tokohnya:
Hegel. Schopen haver,
schjeling.
13. Neo- Kantianisme
Herman Chohen,
seorang tokoh neo-
kantianisme
mengemukakan
bahwa keyakinannya
pada otoritas akal
manusia untuk
mencipta. Karena
segala sesuatu itu
baru dikatakan ada
apabila terlebih
dahulu dipikirkan
sehingga apa yang
dipikirkan akan
melahirkan isi
pikiran. Tokohnya:
Wilhem Windelband,
Herman Cohen
•Materialisme
Aliran filsafat
materialism
memandang bahwa
realitas yang ada
seluruhnya adalah
materi belaka . Dalam
pandangan
materialisme tentang
manusia bahwa
manusia adalah
benda, seperti
halnya kayu dan batu
yang pada akhirnya
akan kembali
kebentuk material
asalnya.Tokohnya:
Julien De Temenrle.
• Evolusionisme
Aliran evolusionisme
dalam pemikirannya
memiliki konsep
tentang perkembangan
segala sesuatu diatur
oleh hukum- hukum
mekanik, artinya pada
hakikatnya
dimungkinkan adanya
perkembangan
manusia pada masa
yang akan dating
terbentuknya lebih
sempurna. Tokohnya:
Carles Robert Darwin.
•Positivisme
•Positivisme adalah
aliran filsafat yang
berpangkal dari
fakta yang positif
sesuatu yang diluar
fakta atau
kenyataan
dikesampingkan
dalam pembicaraan
filsafat dan ilmu
pengetahuan.
Tokohnya:August
Comte.
14. •Pragmantisme
•Aliran pragmantisme
adalah aliran yang
mengajarkan bahwa
yang benar adalah apa
saja yang membuktikan
dirinya sebagai yang
benar dengan akibat-
akibat yang bermanfaat
secara praktis. Artinya
segala sesuatu dapat
diterima asalkan
bermanfaat bagi
kehidupan. Tokohnya:
Wiliam James
•Fenomenologi
•dari kata fenomen
yang berarti gejala,
yaitu suatu hal yang
tidak nyata. Suatu
gejala tidak harus
diamati oleh indera
karena gejala juga
dapat dilhat secara
batiniah dan tidak
harus berupa kejadian-
kejadian. Pandangan
aliran fenomenologi
bahwa sebuah objek
harus diberi
kesempatan untuk
berbicara yaitu dengan
cara diskriptif
fenomenologi.Tokoh-
nya: Edmind Hussert.
•Neo- Thomisme
•Paham thomisme yaitu
pertama, paham yang
menganggap bahwa
ajaran Thomas tidak
sempurna. Kedua, paham
yang menganggap bahwa
walaupun ajaran Thomas
tidak sempurna masih
terdapat hal- hal yang
belum dibahas. Ketiga,
paham yang menganggap
bahwa ajaran Thomas
harus diikuti akan tetapi
tidak boleh dianggap
ajarannya betul- betul
sempurna.Tokohnya:
Thomas Aquinas.
•Ekistensialisme
•Eksistensialisme
merupakan aliran
filsafat yang
memandang
berbagai gejala
yang berdasar pada
eksistensinya.
Artinya bagaimana
manusia bisa
berada atau
bereksistensi dalam
dunia. Tokohnya:
Soren Kierkegaard.
16. Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat yunani dimajukan
sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia
barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal
kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada
keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta
serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini
berdasarkan kepercayaan.
Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang
dimana mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.
Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal
dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun
secara sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan
rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan lain-lain.
2. Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani,
karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-
orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai
Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan
sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek
teoritis kreatif.
17. Untuk riwayat hidup socrates tidak banyak yang
diketahui akan tetapi sebagai sumber utama socrates
yang di peroleh dari Aristhoporis, Xenophon, Plato dan
Aristoteles. Sebagaiman kaum sofis. Socrates
menyerahkan perhatiannya kepada manusia sebagai
objek pemikiran filsafatnya. Lain halnya dengan kaum
sofis, Socrates tidak memungut biaya untuk setiap ilmu
yang di berikan kepada muridnya.
11
Socrates (469-399 SM)Plato (427-347 SM)
Plato lahir di Athena,murid dari teman socrates.
Plato juga menggunakan dialog tetapi berbeda
dengan socrates. Plato dengan teori idenya
menurutnya tiap-tiap yang ada di dalam itu ada
idenya, yaitu konsep universal dari tiap sesuatu
18. .Thales disebut bapak filsafat karena merupakan
orang yang mula-mula berfilsafat, disini gelarnya di
dapat karna sebuah pertanyaannya "apa sebenarnya
bahan alam semesta ini"? Kemudian Thales
menjawab "air" alasannya karena pentingnya air bagi
kehidupan ia juga mengatakan bahwa bumi ini
mengapung diatas air.
Thales (624-546 SM)
11
Anaximander (610-510 SM)
Disebut murid Thales, berpendapat bahwa
unsur yang asal itu adalah udara, dengan
alasan bahwa udara merupakan sumber
kehidupan.
19. Heraclitos (535 – 475 SM)
Menurut Heraclitos alam semesta
ini sealu dalm keadaan berubah ,
sesuatu yang dingin berubah
menjadi panas, yang panas
berubah menjadi dingin. Itu
berarti kita hendak memahami
kehidupan kosmos, kita mesti
menyadari bahwa kehidupan
kosmos itu dinamis.
Pytagoras 572-497 SM
Pythagoras juga ada sedikit
memfilsafatkan manusia, ia
mengemukakan pendapat
bahwa pada manusia adalah
sesuatu yang bukan jasmani
dan yang tak dapat mati, yang
masih terus ada , jika manusia
sudah tak ada.
12
20. Democritos (460-370 SM)
Anaxagros mengemukakan
yang menyebabkan benih-
benih menjadi kosmos
adalah nus, yang berarti roh
atau rasio, tidak tercampur
dengan benih-benih dan
terpisah dari semua benda.
Oleh karena ajrannya
tentang nus inilah
Anaxagoras untuk pertama
kalinya dalam filsafat
dikenal adanya perbedaan
antara jasmani dan yang
rohani.
12
Anaxagoras (±499-20 SM )
Menurut pendapatnya, atom-
atom itu selalu bergerak, berarti
harus ada ruang yang kosong.
Sebab satu atom hanya dapat
bergerak dan menduduki satu
tempat saja. Sehingga
Democratos berpendapat bahwa
realitas itu ada dua, yaitu : atom
itu sendiri (yang patuh) dan
ruang tempat atom bergerak
(kosong).
22. pertama sekali muncul di Perancis, Jerman, dan Inggris
pada abad ke-20. Kemunculannya ialah sebagai kritik
terhadap perkembangan filsafat pada abad modern.
Kritikan utama yang dimunculkan adalah dekonstruksi
terhadap rasio-nalisme yang telah begitu didewakan
dalam membangun kebudayaan dunia barat.
Demokstruksi dinilai sangat diperlukan karena rasionalis
yang berlebihan telah menyisihkan seluruh nilai dan
norma-norma dalam menjalankan kehidupan.
filsafat barat kontemporer memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Mengagungkan nilai-nilai relativitas dan mini narasi.
2. Memiliki kecenderungan yang beragam dalam pemikiran.
3. Mengkritik logosentrisme filsafat moderen yang berusaha
menjadikan rasio sebagai instrumen utama.
4. Berada pada jalur holistik dan dekonstruksi.
5. Bebas menggunakan teori, menanggapi, dan mengkritik selama
kebebasan tersebut original.
23. Menurut Husna Amin, refleksi moralitas filsafat telah melahir-kan berbagai
apresiasi, respon yang besar dalam sejarah pemikiran, dan menunculkan
pilar-pilar filsafat kontemporer, seperti etika, fenomenologi,
eksistensialisme, antropologi/filsafat kebudayaan, dan hermeneutika
1. ETIKA
Di mana merupakan hasil dari refleksi moralitas yang
kemudian melahirkan aliran-aliran filsafat yang
dikembangkan oleh para filosof. Dalam memahami
etika sebagai suatu ajaran tentang seni hidup, atau
menempatkan sebagai kebahagiaan ke pusat etika
(Aristoteles), dan kemudian pemikiran ini
direligiuskan oleh Thomas Aquinas. Dan Imanuel
Kant menjadikan etika yang semula seni kehidupan
menjadi etika kewajiban, dan ini melahirkan konsep
sentral etika modern, yaitu konsep otonomi moral.
Pemikiran ini lebih lanjut, kemudian dikembangkan
oleh George Wilhelm Friedrich Hegel dan dipadukan
dengan teori dialektikanya.
2. FENOMENOLOGI
Dengan tokoh sentralnya Edmund Hussel (1859-1938)
fenomenologi merupakan salah satu dari arus pemikiran
yang paling berpengaruh pada Abad ke-20. Secara umum
fenomenologi lahir dari persoalan fenomena yang dibawa
ke ruang publik pertama kali oleh Hegel dengan ruh
absolutnya. Husserl lalu mendefinisikan fenomenologi
sebagai ilmu tentang penampakan (fenomena), dan bagi
Husserl berbicara tentang esensi di luar eksistensi adalah
kerja sia-sia, dan hal inilah yang membedakan
fenomenologi Husserl dengan fenomenologinya Hegel
dan Kant. Para filosof yang terpengaruh oleh
fenomenologi adalah Derrida, Kierkegard, Cascirer.
17
24. 3. EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme tidak lagi membahas pertanyaan-
pertanyaan esensi dan kodrat, akan tetapi lebih
menekankan masalah seputar eksistensi. Seorang filosof
eksistensialis, semisal Sartre, bekerja keras dalam
permasalahan esensi dan eksistensi, yang kemudian
memunculkan sebuah tesis bahwa "eksistensi mendahului
esensi". Dan ini membalik tradisi pemikiran filsafat Barat
sejak Plato, yang selalu mengatakan bahwa esensi
mendahului eksistensi.
4. ANTROPOLOGI / FILSAFAT KEBUDAYAAN
Jika dilihat dari sudut pandang filosofis akan melahirkan
dimensi subyektif dan obyektif. Di mana dimensi subyektif
adalah daya yang menjadikan produk (alam) menjadi produk
yang lebih baik, sedangkan dimensi obyektif adalah hasil dari
kegiatan daya tadi.
18
25. Beberapa teori dalam filsafat analitik
a.Atomisme Logis Russell
b.Wittgenstein I: Meaning Is Picture (makna adalah gambar)
c.Positivisme Logis (Neo-Positivisme)
d.Wittgenstein II: Meaning is Use
26. Dekonstruksi epistemologi filsafat modern
a.Strukturalisme
b.Fenomenologi
c.Eksistensialisme
d.Pragmatisme
e.Post-Modernisme
f.Filsafat Islam