Dokumen tersebut membahas digitalisasi pendidikan di Indonesia, terutama melalui tiga framework utama yaitu infrastruktur, informasi, dan budaya. Digitalisasi sekolah membutuhkan ketersediaan infrastruktur TIK serta pendayagunaannya, informasi terstruktur seperti identitas digital dan konten pembelajaran, serta budaya belajar yang fleksibel di mana saja dan kapan saja menggunakan perangkat apa saja. Kolaborasi antar lembaga pendidikan, guru,
2. Budaya Digital
Belajar
Pendidikan Pembelajaran
Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana Belajar
dan Proses Pembelajaran agar
Peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak
muliam serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Perubahan yang relative
Permanen dalam perilaku
atau Potensi Perilaku
sebagai hasil dari
pengalaman atau Latihan
yang di perkuat
Proses Interasksi Peserta
Didik dengan Pendidik
dan Sumber Belajar
pada Suatu Lingkungan
Belajar
Dalam Definisi
Pendidikan, Belajar, Dan, Pembelajaran
Prof. Ekoji Chanel
4. Belajar Dari Rumah
Pembelajaran Jarak Jauh
Tahapan Integrasi TIK Bergeser
Penggunaan Berbagai Platform
Pembelajaran
Indonesia
Pandemi COVID 19 &
Pendidikan
Daya Dorong
Digitalisasi Pendidikan
Daya Dorong
Digitalisasi Sekolah
Budaya Digital
Daya Dorong
Digitalisasi Sekolah
7. INFOSTRUKTUR
Informasi yang Terstruktur
IDENTITAS DIGITAL
Dengan Domain resmi Edukasi dari PANDI (sch.id, Ponpes,id, ac.id)
APLIKASI PERKANTORAN BERBASIS CLOUD
Manajemen Data-data Bahan ajar dan Administrasi Belajar
Berbasis Cloud, Penyimpanan di
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
Sistem Pengaturan Pembelajaran Terstruktur secara
Komputasi, dengan Konsep Pembelajaran Asinkronus/On
Demand.
KONTEN DIGITAL
Bahan Belajar, Pembelajaran yang di Simpan dalam suatu
wadahnya seperti Learning Management System.
SCHOOL MANAGEMENT SYSTEM
Pengelolaan Sekolah, Administrasi Sekolah dengan Pembudayaan
Digital, Digital Mindset, Berbasiskan Teknologi.
Budaya Digital
Digitalisasi Sekolah
belajar.id
8. Budaya Digital
Digitalisasi Sekolah
INFOKULTUR Budaya Informasi dengan Basis Digitalisasi
Belajar Darimana Saja, Kapan Saja,
dan Peralatan Apa Saja.
Anywhere, Anytime, Any Device
Sebagai Fasilitator, Konten Belajar
beragam bertebaran di Internet,
yang kemudian bisa di kemas sesuai
kondisi dan kebutuhan
Guru
Belajar dengan gaya Belajar dan
Kebutuhannya Masing-masing. Tidak
Satu Untuk Semua
Personalized Learning
(Learn, Unlearn, ReLearn)
Kebiasaan Baru
“Orang-orang yang gagap literasi di abad ke-21 bukan mereka
yang gak bisa baca tulis, tetapi yang gak punya kemampuan
untuk learn, unlearn, dan relearn.”
(Alvin Toffler)
9. Membangun
Pendidikan Berkualitas
Keluarga
Institusi
Pendidikan
Dunia
Usaha/Industri
Guru
Masyarakat
Keluarga, Lingkungan Keluarga, Setiap Unsur di
Keluarga sangat penting Partisipasi dan
Peranannya untuk Membangun Pendidikan lebih
baik
Guru, sebagai Unsur penggerak dan Inspirasi bagi
Kolaborasi pengembangan Pendidikan yang Lebih
baik.
Institusi Pendidikan, sebagai media yang
mewadahi interkasi pendidik dan peserta didik
harus di dukung secara maksimal untuk
peningkatan kualitas pendidikan
Dunia Usaha/Industri, Berkolaborasi untuk
meningkatkan Kompetensi Peserta Didik menuju
SDM yang Unggul dan Berkarakter
Masyarakat, sebagai lingkungan besar tempat
memberikan dampak yang poisitif untuk kemajuan
pembangunan SDM Indonesia
KOLABORASI TRANSFORMASI PENDIDIKAN
Budaya Digital
Digitalisasi Sekolah
10. Benefit
Untuk Guru
Elearning/LMS
✓ Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar
yang menjadi tanggung-jawab sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi,
✓ Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif
lebih banyak,
✓ Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga
dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang
dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali
topik tertentu dipelajari ulang,
✓ Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal
latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
✓ Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya
kepada peserta didik
belajar.id
11. NadiemMakarim M e n d i k b u d R e p u b l i k I n d o n e s i a
Apa pun perubahan kecil itu,
jika setiap guru melakukannya
secara serentak,
kapal besar bernama Indonesia ini
pasti akan bergerak
13. Berbagi
Sumber
Pusat LMS seperti Sibajakah, Onno Center,
yang berisi Konten dan Struktur Pembelajaran
di setiap Kelas yang dibuat. Konten dan
Struktur ini dapat di bagikan Sumbernya
untuk digunakan di LMS yang di Punyai
sekolah.
LMS Online Center
Budaya Pengelolaan Pembelajaran Berbasis
Digital. Hal ini akan membuat Imu
Pengetahuan menjadi Ekosisem yang Baik
dan Berbasis Digital. Bukan hanya di satuan
Pendidikan, tapi antar satuan Pendidikan
serta unsur di dalamnya.
Pusat LMS seperti Sibajakah, Onno Center,
yang berisi Konten dan Struktur Bisa di
Instegrasikan dalam Platform LMS Sekolah,
Sekolah bisa Merdeka menentukan mana
saja Sumber yang dimungkinkan untuk
proses Pembelajaran Bisa dimungkinkan
dengan Gerakan 1 Sekolah, 1 LMS.
LMS Online Sekolah
Pemberdayaan Perangkat TIK di Sekolah,
Seperti Server, PC, Perangkat
Jaringan.Bahan di LMS bisa di akses tanpa
Internet Melalui Server Sekolah
LMS Offline
Konten Konten
Struktur
Topik
Struktur
Topik
KOLABORASI BAHAN DIGITAL ONLINE DAN OFFLINE
PBM
Blended,
Flipped
Konten
Struktur
Topik
B e r b a g i , B e r k o l a b o r a s i
Kolaborasi
Konten
Konten
Struktur
Topik
Konten
Struktur
Topik
Step 3
Media Belajar Digital
Ragam Media Belajar