SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Uji Kelayakan Terhadap Donat Kantin FMIPA UM
  dengan metode Angka Lempeng Total (ALT)

                             Laporan


     Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi
 yang dibina Oleh Bapak Noviar Darkuni dan Bapak Agung Witjoro


                              Oleh:
                              Off C
              Diana Hesti             100341404626
              Putri Dhamira           100341404624
              Sherly Frida            100341406440
              Moh. Charisun           100341404632
              Rico Kharist Zein       100341404616
              Rifky Lutfidianto       100341404608




             UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                    JURUSAN BIOLOGI
                        November 2012
BAB I
                               PENDAHULUAN


1.1 LatarBelakang
       Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia dan
hewan untuk melangsungkan kehidupannya. Berbagai macam bahan makanan
dan makanan hasil olahan merupakan sumber gizi bagi manusia. Namun,
makanan dapat menjadi sumber penyakit jika tidak memenuhi kriteria sebagai
makanan baik, sehat dan aman. Kontaminasi bakteri pada makanan dapat
dikarenakan oleh beberapa hal seperti bahan pembuat makanan, pewarna
makanan, tempat jualan makanan, dan sebagainya. Makanan –makanan yang
dijual di tempat terbuka sangat rentan terhadap kontaminan bakteri yang
membahayakan kesehatan kita. Salah satu contohnya adalah donat yang dijual
tanpa pembungkus di salah satu kantin FMIPA UM.
         Donat merupakan salah satu pilihan makanan jajanan. Donat (doughnuts
atau donut) adalah makanan yang digoreng, dibuat dari adonantepung terigu, gula,
telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin
dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya
manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard. (Anonim, 2012).
Kontaminasi pada donat menyebabkan perubahan tekstur, warna, aroma, dan rasa,
sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi.
         Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan suatu
metode yang digunakan untuk menguji kelayakan makanantertentu yang
dinakaman uji ALT (Angka Lempeng Total). Melalui uji ALT ini, kita dapat
mengetahui apakah suatu makanan itu layak atau tidak untuk dikonsumsi setelah
hasil perhitungan ALT nya dibandingkan dengan tabel ALT yang sudah
ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
         Berdasarkan informasi tersebut, maka perlu diadakan uji kelayakan
terhadap donat yang dijual di salah satu kantin FMIPA UM melalui metode
Angka Lempeng Total (ALT).
1.2 RumusanMasalah
             Adapunrumusanmasalahdaripraktikumadalahapakahmakanandonat        di
kantin FMIPA UM layakdikonsumsiberdasarkanangkalempengtotalnya?
1.3 Tujuan
             Tujuandalampraktikum kali iniadalahuntukmengetahuikelayakandonat di
Kantin FMIPA UM berdasarkanangkalempeng total.
1.4 Hipotesis
             Hipotesispadapraktikuminiadalahdonat   di   Kantin    FMIPA    UM
masihlayakberdasarkanangkalempeng total.
1.5 ManfaatPenelitian
             BagiPeneliti           :
             SebagaipengayaanpraktikumdalampraktikummatakuliahMikrobiologi.
             BagiMasyarakat         :
             Memberikaninformasikepadamasyarakattentangkelayakanmakananberda
             sarkanangkalempeng total.
1.6 AsumsiPenelitian
             Pengujianmakananterhadapdonatkantin           FMIPA            UM
akanmenghasilkanangkalempeng total yang dapat di crosscheck di standard
BPOM.
1.7 BatasanMasalah
1.7.1   Praktikumdilakukandengansampeldonatdarisatulokasi
1.7.2   Pengencerandilakukansebanyak lima kali denganpengenceran 10-1, 10-
        2
            ,10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6.
        Parameter dalam prakrikum ini adalah jumlah angka lempeng total dari
pengujian sampel makanan.
BAB II

                               TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Donat
          Donatbisadibentukdenganmenyatukankeduasisiadonanberbentukpersegi
panjanghinggamembentukcincinataumenggunakanpemotongotomatis              yang
sekaligusmembuatlubang                                                       di
tengahadonandonat.Lubangpadadonatberbentukcincindulunyadimaksudkan       agar
donatcepatmatangsewaktudigoreng.Adonandonat                              yang
tersisasewaktumembuatdonatberbentukcincinseringdijualsebagaidoughnut
holeataudicampurkanlagikedalamadonanuntukmembuatdonatbaru.          (Anonim,
2012)
          Adonandonatterdiridariduajenis,            adonan              yang
dibangunkandenganragisepertiadonanroti,
danadonankentalsepertiadonancake.Donatdariadonantepung                   yang
memakairagibiasanyakadarlemak 25% dariberatdonat, sedangkandonatadonan
cake mengandungkadarlemak 20%. Donatdariadonan cake digorengselama 90
detikbolak-balik         di      dalamminyakbersuhuantara        190℃hingga
198℃.Sedangkandonatdariadonantepung                                      yang
dibangunkanolehragimemerlukanwaktupenggorengan yang lebih lama (sekitar
150     detik)   di   dalamminyakbersuhu    182℃hingga   190℃.Setelahmatang,
permukaandonatbisadihiasdengantaburangula
icingataugulahalusbercampurbubukkayumanis,
dicelupglasirberupacampuranmadudangula,
disiramcoklatcairdanditaburicoklatbutirberanekawarna di atasnya. Selai, jelly
ataucustard yang menjadiisidonatdisuntikkandenganalatspuit. (Anonim, 2012)


2.2 TinjauanUmumTentang ALT
Cappuccino & Natalie (1983) menyatakan metode penentuan angka
lempeng total ini digunakan untuk menentukan jumlah total mikroorganisma
aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik). (Akhsan, 2011)
         a) Psikofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu
            kurang dari 20°C,
         b) Mesofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu 20
            °C-40°C
         c) Termofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu
            lebih besar dari 40°C.
         Angka lempeng total aerob adalah jumlah mikroorganisma hidup yang
membutuhkan oksigen yang terdapat dalam suatu produk yang diuji. Pertumbuhan
mikroorganisme aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) setelah
contoh diinkubasikan dalam media agar pada suhu 35°C ± 1°C selama 24 jam 48
jam ± 1 jam mikroorganisme ditumbuhkan pada suatu media agar, maka
mikroorganisma tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan membentuk
koloni yang dapat langsung dihitung. (Akhsan, 2011)
         Penentuan Angka Lempeng Total dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama, metoda cawan agar tuang/pour plate yaitu dengan menanamkan contoh
ke dalam cawan petri terlebih dahulu kemudian ditambahkan media agar. Kedua,
metode cawan agar sebar/spread plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu
media agar ke dalam cawan petri kemudian contoh diratakan pada permukaan
agar dengan menggunakan batang gelas bengkok. Pada metode cawan agar tuang,
untuk menghindari berkurangnya populasi bakteri akibat panas yang berlebihan
maka media agar yang akan dituang mempunyai suhu 45°C ±1°C. (Akhsan, 2011)
         Populasi bakteri dihitung dengan cara mengencerkan sampel atau bahan
uji, dilanjutkan dengan melakukan inokulasi semua hasil pengenceran didalam
media pelat. Jumlah koloni yang dapat tumbuh pada pelat dihitung secara manual
dengan bantuan “Colony Counter”. Jumlah koloni yang memenuhi ketentuan
perhitungan adalah 25-30 sampai 250-300 koloni pada media pelat. (Akhsan,
2011)
         Artinya: Bila percobaan menunjukan data terdapat populasi 20 koloni
pada pelat hasil pengenceran ke-4 dan 200 koloni pada pengenceran ke-3, maka
kesimpulannya adalah bahan uji mengandung = 200 x 10³ = 200.000 koloni
bakter / mL atau perhitungan berdasarkan pada koloni yang tumbuh pada hasil
pengenceran ke-3. (Akhsan, 2011)
         Metode ini dapat dianggap yang paling sensitive kerena sel hidup yang
dapat terhitung, beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus dan
dapat digunakan utuk isolasi dan identifikasi karena koloni yang terbentuk
mungkin berasal dari satu sel induk. (Akhsan, 2011)
         Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan
untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Terdapat berbagai macam cara
untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua
cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara
perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari
suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan
ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung
hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih
hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan
kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). (Akhsan, 2011)
BAB III
                           METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
  Penelitian yang kami lakukan ini merupakan jenis penilitian deskriptif, karena
untuk mengamati dan menghitung jumlah koloni bakteri yang muncul di medium
lempeng.

2. Populasi / Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh donat yang ada di kantin FMIPA
UM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah donat.

3. Tempatdanwaktupelaksanaan

  Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi gedung O5 lantai 3
ruang 305 jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan
November 2012

4. AlatdanBahan
  a. Alat Yang Digunakan                        b. Bahan Yang Digunakan
        Batang pengaduk                         Medium PW (Pepton Water)
        Cawan petri                             Sampel Kue Donnat
        Lampu spirtus
        Ose bulat
        Rak tabung
        Tabung durham
        Tabung reaksi
        Timbangan analitik



5. Prosedur

                       Menimbang Bahan makanan sebanyak 10 gr




                Menghaluskan bahan makanan dengan mortal dan pistil
Menambahkan pepton 90 ml (sebgai larutan induk) / tabung 10-1




        Mengambil 1 ml larutan induk memasukkan ke dalam tabung reaksi 10-2
                           dan menambahkan pepton 9 ml




            Mengambil 1 ml larutan 10-2 dan memnambahkan pepton (10-3)




                        Mengulang prosedur sampai pada 10-6




          Menambahkan larutan pada tabung reaksi ke cawan petri yang berisi
                                    medium NA




                            Menginkubasi selama 24 jam




                 Mengamati koloni bakteri pada tiap-tiap cawan petri



6. Teknik pengumpulan data

   Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara menghitung
jumlah koloni bakteri dari masing-masing konsentrasi pengenceran makanan dan
kemudian memasukkannya ke dalam data pengamatan.
Tanggal   Konsentrasi   Jumlah koloni
7. Data



          Tanggal                   Konsentrasi             Jumlah koloni

      November 2012                     10-2                     21

                                        10-3                     121

                                        10-4                      3

                                        10-5                      2



8. Analisis Data


       Berdasarkan dari data pengamatan yang telah dilakukan dengan menguji
kelayakan bahan makanan donat di salah satiu kantin FMIPA UM, pengamatan
dilakukan dengan 1x24 jam dan konsentrasi yang berbeda (10-1, 10-2, 10-3, 10-4,
10-5, 10-6). Namun pada kelompok kami tidak melakukan penelitian menggunakan
tingkat pengenceran 10-1.

       Pada konsentrasi 10-2 jumlah koloni yang kami hitung sebanyak 21 koloni,
konsentrasi 10-3jumlah koloni yang ditemukan sebanyak 121 koloni, konsentrasi
10-4 jumlah koloni yang ditemukan 3 koloni, konsentrasi 10-5 sebanyak 2 koloni
dan konsentrasi 10-6 sebanyak 37 koloni.

       Dari praktikum yang telah dilakukan selama 1x24 jam, kami bandingkan
dengan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) menggunakan
perhitungan ALT, sesuai dengan syarat perhitungan bahwa hanya satu data yang
dapat dihitung yaitu pada pengamatan 1x24 jam dengan konsentrasi 10-4.

Rumus yang digunakan:


                            ALT = ∑ Koloni x
Maka perhitungan data sebagai berikut:

                     ALT 10-3 = ∑ Koloni x

                                1
                     = 121 X        x10
                               10 3

                     = 1,21x 106 koloni/g

       Setelah menghitung ALT ,maka hasilnya dibandingkan dengan ALT
BPOM. Donat termasuk dalam kategori tepung terigu yang mempunyai ALT
1x106 koloni/g. Dari hasil perhitungan tersebut maka donat di salah satu kantin
FMIPA UM tidak layak untuk dikonsumsi karena nilai ALT melebihi dari
ketentuan dari BPOM yang seharusnya 1x106 koloni/g.
BAB V
                               PEMBAHASAN


       Berdasarkan pengamatan uji kelayakan makanan donat dengan metode uji
angka lempeng total (ALT), dihasilkan bahwa nilai ALT pada donat sebesar 1,21x
106koloni/g. Nilai tersebut lebih besar dari nilai yang ditentukan oleh BPOM
(Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI, bahwa standart nilai ALT untuk
makanan berbahan tepung sebesar 1 x 106 koloni/g. Berdasarkan keterangan
tersebut berarti makanan donat di kantin FMIPA Universitas Negeri Malang
merupakan makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi dengan sample tanggal
November 2012 .

       Kondisi lokasi pengambilan sampel adalah pada salah satu kantin di
FMIPA UM yang menjual donat dan donatnya tidak ditutupi plastik maupun
pembungkus sehingga terpapar oleh udara luar secara langsung.Selain itu, disana
juga banyak mahasiswa yang beralu lalang maupun duduk didekat tempat donat
dijual.Faktor lingkungan tersebutlah yang dapat memperbesar tingkat kontaminasi
bakteri pada makanan. Pada saat pengambilan sampel, kantin FMIPA sangat
ramai. Seperti kita ketahui bahwa mikroba tersebut dapat tumbuh dimana-mana.

       Selain faktor lingkungan tempat penjualan makanan, juga terdapat faktor
pengamatan. Faktor pengamat juga berperan dalam memperbesar tingkat
kontaminasi.Alat yang digunakan untuk mengambil donat juga tidak steril, selain
itu plastik yang kita gunakan untuk wadah donat juga memungkinkan kontaminasi
bakteri.Sampel makanan harus segera diuji setelah pengambilan, karena bisa jadi
memperbesar kontaminasi mikroba dari tempat lain. Pengamatan harus
menggunakan teknik aseptis yang benar sehingga mencegah adanya kontaminasi.
Pada saat melakukan uji kelayakan di laboratorium, pengamat juga sering
berbicara dengan teman lainnya, sehingga menambah kontaminasi bakteri.

       Faktor produksi makanan juga berperan, bahan makanan yang digunakan
haruslah steril dan dalam keadaan layak (tidak busuk, berjamur, dan lainnya).
Proses pembuatan makanan juga harus steril, menurut BPOM RI (2003), ruangan
tempat proses produksi harus mempunyai lantai yang seharusnya dibuat dari
bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat mudah dibersihkan dan dibuat
miring untuk memudahkan pengaliran air. Lantai harus selalu dalam keadaan
bersih dari debu, lendir dan kotoran lainnya. Dinding seharusnya dibuat dari
bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah megelupas,
kuat dan mudah dibersihkan. Dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari
debu, lendir, dan kotoran lainnya. Konstruksi langit-langit seharusnya didesain
dengan baik untuk mencegah penumpukan debu, pertumbuhan jamur,
pengelupasan, bersarangnya hama, memperkecil terjadinya kondensasi, serta
terbuat dari bahan tahan lama dan mudah dibersihkan. Langit-langit harus selalu
dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah dan kotoran lainnya.Tempat
penyimpanan bahan pangan ermasuk bumbu dan bahan tambahan pangan (BTP)
seharusnya terpisah dengan produk akhir. Tempat penyimpanan khusus harus
tersedia untuk menyimpan bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci,
pelumas dan oli. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari
hama seperti serangga, binatang pengerat seperti tikus, burung atau mikroba dan
ada sirkulasi udara. Pada proses pembuatan seharusnya pekerja melakukan teknik
aseptis, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum bekerja.
       Bahanpangandapatbertindak sebagai perantara atau substrat untuk
pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit.
Penyakitmenular yang cukupberbahayasepertitifus, kolera, disentri, atauTBC,
mudahtersebarmelaluibahanmakanan.Gangguan-gangguankesehatan,
khususnyagagguanperutakibatmakanandisebabkan,                antara           lain
olehkebanyakanmakan, alergi, kekuranganzatgizi, keracunanlangsungolehbahan-
bahankimia, tanamanatauhewanberacun; toksintoksin yang dihasilkanbakteri;
mengkomsumsipanganyangmengandungparasit-parasithewandanmikroorganisme.
Gangguan-gangguaniniseringdikelompokkanmenjadisatukarenamemilikigejala
yang hampirsamaatauseringtertukardalampenentuanpenyebabnya. Secaraumum,
istilahkeracuanmakanan yang seringdigunakanuntukmenyebutgangguan yang
disebabkanolehmikroorganisme.,          mencakupgangguangangguan              yang
diakibatkantermakannyatoksin               yang              dihasilkanorganism-
organismetertentudangangguan-
gangguanakibatterinfeksiorganismepenghasiltoksin.                         Toksin-
toksindapatditemukansecaraalamipadabeberapatumbuhandanhewanatausuatuprod
ukmetabolittoksik yang dihasilkansuatu metabolism (Siagian, 2002).
       Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah serta jenis mikroba yang
terdapat dalam makanan, diantaranya adalah sifat makanan itu sendiri (pH,
kelembaban, nilai gizi), keadaan lingkungan dari mana makanan tersebut
diperoleh, serta kondisi pengolahanataupun penyimpanan. Jumlah mikroba yang
terlalu tinggi dapat mengubah karakter organoleptik, mengakibatkan perubahan
nutrisi / nilai gizi atau bahkan merusak makanan tersebut, (BPOM RI 2003).
BAB VI
                                   PENUTUP

A. Kesimpulan
        Kesimpulan yang didapatdaripenelitian kami:
   Makanan donat di kantin FMIPA Universitas Negeri Malang merupakan
   makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi karena memiliki nilai ALT
   sebesar 1,21x 106 koloni/g dan dibandingkan dengan nilai ALT dari BPOM
   sebesar 1x106 koloni/g.

B. Saran
        Ada            beberapa           saran        yang           kami
milikigunamenunjangkeberhasilanpenelitianiniyaitu:
1. Mengambil sampel makanan dengan alat yang steril (misalkan dengan tangan
   yang steril) dan wadah yang steril.
2. Pada saat uji kelayakan, tidak boleh berbincang- bincang dengan teman
   lainnya agar tidak mengkontaminasi makanan.
Daftar Rujukan

Akhsan, Ahmad. 2011. ALT Makanan. Makasar: Poltekes Makasar
Anonim. 2012. Donat. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Donat). Diakses
       pada tanggal 27 November 2012
Buckle., 1987., Ilmu Pangan., Diterjemahkan oleh Adiono dan
       HariPurnomo., UI Press., Jakarta.
Dirjen POM., 1979.. Farmakope Indonesia Edisi III., Depkes RI., Jakarta.
Djide N., 2003., Mikrobiologi Farmasi., Jurusan Farmasi UNHAS.,Makassar.
Djide N., 2005., Mikrobiologi Farmasi Terapan., Jurusan Farmasi
       UNHAS.,Makassar.
ISFI., 2004., ISO Indonesia., PT. AKA., Jakarta.
Pakadang, S., 20010., “Buku Penuntun Praktikum MikrobiologiFarmasi”.,
      Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar.,Makassar.
Rosyidi, Djalil. 2006. Macam-Macam Makanan Tradisional Yang Terbuat Dari
       Hasil Ternak yang Beredar Di Kota Malang, Jurnal Ilmu dan Teknologi
       Hasil Ternak: 24-34
Siagian, A. 2002.Mikroba Patogen Pada Makanan Dan Sumber Pencemarannya
       .(online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3672/1/fkm-
       albiner3.pdf) diakses pada 22 November 2012

More Related Content

What's hot

Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 

What's hot (20)

Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 

Viewers also liked

Fermentasi pada donat
Fermentasi pada donatFermentasi pada donat
Fermentasi pada donatdewi anjani
 
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.Phaphy Wahyudhi
 
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.Phaphy Wahyudhi
 
Bisnis donat untuk tugas
Bisnis donat untuk tugasBisnis donat untuk tugas
Bisnis donat untuk tugasPlaza Pintar
 
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahPerlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahHudaya Sumeri
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEARISKA COMPNET
 

Viewers also liked (9)

Fermentasi pada donat
Fermentasi pada donatFermentasi pada donat
Fermentasi pada donat
 
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
PEMBUKA (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
 
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.Makalah biologi, Farmasi.
Makalah biologi, Farmasi.
 
Bisnis donat untuk tugas
Bisnis donat untuk tugasBisnis donat untuk tugas
Bisnis donat untuk tugas
 
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahPerlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
 

Similar to Laporan donat hesti

aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin15
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxZulhajjaNur08
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)inkeilham
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxKhilalAdit
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesAlmiraJasmin2
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agardinmaul
 
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptx
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptxmateri bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptx
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptxnanehputra
 
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)L. Novia Wisudyaningrum
 
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversiFidara Aprionika
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Ai Ela Ayu Ningsih
 

Similar to Laporan donat hesti (20)

aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Jurnal mikro air
Jurnal mikro airJurnal mikro air
Jurnal mikro air
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
 
Perhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitasPerhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitas
 
Perhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitasPerhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitas
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
 
Pembuatan Media Agar
Pembuatan Media AgarPembuatan Media Agar
Pembuatan Media Agar
 
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptx
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptxmateri bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptx
materi bioteknologi kelas 9 tingkat SLTP.pptx
 
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
Makalah Mikrobiologi & Virologi: 4. | Teknik Inokulasi Mikroba dan Media Pert...
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
Ipa 9 kd 7
Ipa 9 kd 7Ipa 9 kd 7
Ipa 9 kd 7
 
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
 

Recently uploaded

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Laporan donat hesti

  • 1. Uji Kelayakan Terhadap Donat Kantin FMIPA UM dengan metode Angka Lempeng Total (ALT) Laporan Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi yang dibina Oleh Bapak Noviar Darkuni dan Bapak Agung Witjoro Oleh: Off C Diana Hesti 100341404626 Putri Dhamira 100341404624 Sherly Frida 100341406440 Moh. Charisun 100341404632 Rico Kharist Zein 100341404616 Rifky Lutfidianto 100341404608 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI November 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya. Berbagai macam bahan makanan dan makanan hasil olahan merupakan sumber gizi bagi manusia. Namun, makanan dapat menjadi sumber penyakit jika tidak memenuhi kriteria sebagai makanan baik, sehat dan aman. Kontaminasi bakteri pada makanan dapat dikarenakan oleh beberapa hal seperti bahan pembuat makanan, pewarna makanan, tempat jualan makanan, dan sebagainya. Makanan –makanan yang dijual di tempat terbuka sangat rentan terhadap kontaminan bakteri yang membahayakan kesehatan kita. Salah satu contohnya adalah donat yang dijual tanpa pembungkus di salah satu kantin FMIPA UM. Donat merupakan salah satu pilihan makanan jajanan. Donat (doughnuts atau donut) adalah makanan yang digoreng, dibuat dari adonantepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard. (Anonim, 2012). Kontaminasi pada donat menyebabkan perubahan tekstur, warna, aroma, dan rasa, sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan suatu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan makanantertentu yang dinakaman uji ALT (Angka Lempeng Total). Melalui uji ALT ini, kita dapat mengetahui apakah suatu makanan itu layak atau tidak untuk dikonsumsi setelah hasil perhitungan ALT nya dibandingkan dengan tabel ALT yang sudah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berdasarkan informasi tersebut, maka perlu diadakan uji kelayakan terhadap donat yang dijual di salah satu kantin FMIPA UM melalui metode Angka Lempeng Total (ALT).
  • 3. 1.2 RumusanMasalah Adapunrumusanmasalahdaripraktikumadalahapakahmakanandonat di kantin FMIPA UM layakdikonsumsiberdasarkanangkalempengtotalnya? 1.3 Tujuan Tujuandalampraktikum kali iniadalahuntukmengetahuikelayakandonat di Kantin FMIPA UM berdasarkanangkalempeng total. 1.4 Hipotesis Hipotesispadapraktikuminiadalahdonat di Kantin FMIPA UM masihlayakberdasarkanangkalempeng total. 1.5 ManfaatPenelitian BagiPeneliti : SebagaipengayaanpraktikumdalampraktikummatakuliahMikrobiologi. BagiMasyarakat : Memberikaninformasikepadamasyarakattentangkelayakanmakananberda sarkanangkalempeng total. 1.6 AsumsiPenelitian Pengujianmakananterhadapdonatkantin FMIPA UM akanmenghasilkanangkalempeng total yang dapat di crosscheck di standard BPOM. 1.7 BatasanMasalah 1.7.1 Praktikumdilakukandengansampeldonatdarisatulokasi 1.7.2 Pengencerandilakukansebanyak lima kali denganpengenceran 10-1, 10- 2 ,10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6. Parameter dalam prakrikum ini adalah jumlah angka lempeng total dari pengujian sampel makanan.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Donat Donatbisadibentukdenganmenyatukankeduasisiadonanberbentukpersegi panjanghinggamembentukcincinataumenggunakanpemotongotomatis yang sekaligusmembuatlubang di tengahadonandonat.Lubangpadadonatberbentukcincindulunyadimaksudkan agar donatcepatmatangsewaktudigoreng.Adonandonat yang tersisasewaktumembuatdonatberbentukcincinseringdijualsebagaidoughnut holeataudicampurkanlagikedalamadonanuntukmembuatdonatbaru. (Anonim, 2012) Adonandonatterdiridariduajenis, adonan yang dibangunkandenganragisepertiadonanroti, danadonankentalsepertiadonancake.Donatdariadonantepung yang memakairagibiasanyakadarlemak 25% dariberatdonat, sedangkandonatadonan cake mengandungkadarlemak 20%. Donatdariadonan cake digorengselama 90 detikbolak-balik di dalamminyakbersuhuantara 190℃hingga 198℃.Sedangkandonatdariadonantepung yang dibangunkanolehragimemerlukanwaktupenggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalamminyakbersuhu 182℃hingga 190℃.Setelahmatang, permukaandonatbisadihiasdengantaburangula icingataugulahalusbercampurbubukkayumanis, dicelupglasirberupacampuranmadudangula, disiramcoklatcairdanditaburicoklatbutirberanekawarna di atasnya. Selai, jelly ataucustard yang menjadiisidonatdisuntikkandenganalatspuit. (Anonim, 2012) 2.2 TinjauanUmumTentang ALT
  • 5. Cappuccino & Natalie (1983) menyatakan metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk menentukan jumlah total mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik). (Akhsan, 2011) a) Psikofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu kurang dari 20°C, b) Mesofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu 20 °C-40°C c) Termofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu lebih besar dari 40°C. Angka lempeng total aerob adalah jumlah mikroorganisma hidup yang membutuhkan oksigen yang terdapat dalam suatu produk yang diuji. Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) setelah contoh diinkubasikan dalam media agar pada suhu 35°C ± 1°C selama 24 jam 48 jam ± 1 jam mikroorganisme ditumbuhkan pada suatu media agar, maka mikroorganisma tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung. (Akhsan, 2011) Penentuan Angka Lempeng Total dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, metoda cawan agar tuang/pour plate yaitu dengan menanamkan contoh ke dalam cawan petri terlebih dahulu kemudian ditambahkan media agar. Kedua, metode cawan agar sebar/spread plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu media agar ke dalam cawan petri kemudian contoh diratakan pada permukaan agar dengan menggunakan batang gelas bengkok. Pada metode cawan agar tuang, untuk menghindari berkurangnya populasi bakteri akibat panas yang berlebihan maka media agar yang akan dituang mempunyai suhu 45°C ±1°C. (Akhsan, 2011) Populasi bakteri dihitung dengan cara mengencerkan sampel atau bahan uji, dilanjutkan dengan melakukan inokulasi semua hasil pengenceran didalam media pelat. Jumlah koloni yang dapat tumbuh pada pelat dihitung secara manual dengan bantuan “Colony Counter”. Jumlah koloni yang memenuhi ketentuan perhitungan adalah 25-30 sampai 250-300 koloni pada media pelat. (Akhsan, 2011) Artinya: Bila percobaan menunjukan data terdapat populasi 20 koloni pada pelat hasil pengenceran ke-4 dan 200 koloni pada pengenceran ke-3, maka
  • 6. kesimpulannya adalah bahan uji mengandung = 200 x 10³ = 200.000 koloni bakter / mL atau perhitungan berdasarkan pada koloni yang tumbuh pada hasil pengenceran ke-3. (Akhsan, 2011) Metode ini dapat dianggap yang paling sensitive kerena sel hidup yang dapat terhitung, beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus dan dapat digunakan utuk isolasi dan identifikasi karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel induk. (Akhsan, 2011) Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Terdapat berbagai macam cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). (Akhsan, 2011)
  • 7. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian Penelitian yang kami lakukan ini merupakan jenis penilitian deskriptif, karena untuk mengamati dan menghitung jumlah koloni bakteri yang muncul di medium lempeng. 2. Populasi / Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh donat yang ada di kantin FMIPA UM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah donat. 3. Tempatdanwaktupelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi gedung O5 lantai 3 ruang 305 jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan November 2012 4. AlatdanBahan a. Alat Yang Digunakan b. Bahan Yang Digunakan  Batang pengaduk  Medium PW (Pepton Water)  Cawan petri  Sampel Kue Donnat  Lampu spirtus  Ose bulat  Rak tabung  Tabung durham  Tabung reaksi  Timbangan analitik 5. Prosedur Menimbang Bahan makanan sebanyak 10 gr Menghaluskan bahan makanan dengan mortal dan pistil
  • 8. Menambahkan pepton 90 ml (sebgai larutan induk) / tabung 10-1 Mengambil 1 ml larutan induk memasukkan ke dalam tabung reaksi 10-2 dan menambahkan pepton 9 ml Mengambil 1 ml larutan 10-2 dan memnambahkan pepton (10-3) Mengulang prosedur sampai pada 10-6 Menambahkan larutan pada tabung reaksi ke cawan petri yang berisi medium NA Menginkubasi selama 24 jam Mengamati koloni bakteri pada tiap-tiap cawan petri 6. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri dari masing-masing konsentrasi pengenceran makanan dan kemudian memasukkannya ke dalam data pengamatan.
  • 9. Tanggal Konsentrasi Jumlah koloni
  • 10. 7. Data Tanggal Konsentrasi Jumlah koloni November 2012 10-2 21 10-3 121 10-4 3 10-5 2 8. Analisis Data Berdasarkan dari data pengamatan yang telah dilakukan dengan menguji kelayakan bahan makanan donat di salah satiu kantin FMIPA UM, pengamatan dilakukan dengan 1x24 jam dan konsentrasi yang berbeda (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6). Namun pada kelompok kami tidak melakukan penelitian menggunakan tingkat pengenceran 10-1. Pada konsentrasi 10-2 jumlah koloni yang kami hitung sebanyak 21 koloni, konsentrasi 10-3jumlah koloni yang ditemukan sebanyak 121 koloni, konsentrasi 10-4 jumlah koloni yang ditemukan 3 koloni, konsentrasi 10-5 sebanyak 2 koloni dan konsentrasi 10-6 sebanyak 37 koloni. Dari praktikum yang telah dilakukan selama 1x24 jam, kami bandingkan dengan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) menggunakan perhitungan ALT, sesuai dengan syarat perhitungan bahwa hanya satu data yang dapat dihitung yaitu pada pengamatan 1x24 jam dengan konsentrasi 10-4. Rumus yang digunakan: ALT = ∑ Koloni x
  • 11. Maka perhitungan data sebagai berikut: ALT 10-3 = ∑ Koloni x 1 = 121 X x10 10 3 = 1,21x 106 koloni/g Setelah menghitung ALT ,maka hasilnya dibandingkan dengan ALT BPOM. Donat termasuk dalam kategori tepung terigu yang mempunyai ALT 1x106 koloni/g. Dari hasil perhitungan tersebut maka donat di salah satu kantin FMIPA UM tidak layak untuk dikonsumsi karena nilai ALT melebihi dari ketentuan dari BPOM yang seharusnya 1x106 koloni/g.
  • 12. BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan uji kelayakan makanan donat dengan metode uji angka lempeng total (ALT), dihasilkan bahwa nilai ALT pada donat sebesar 1,21x 106koloni/g. Nilai tersebut lebih besar dari nilai yang ditentukan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI, bahwa standart nilai ALT untuk makanan berbahan tepung sebesar 1 x 106 koloni/g. Berdasarkan keterangan tersebut berarti makanan donat di kantin FMIPA Universitas Negeri Malang merupakan makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi dengan sample tanggal November 2012 . Kondisi lokasi pengambilan sampel adalah pada salah satu kantin di FMIPA UM yang menjual donat dan donatnya tidak ditutupi plastik maupun pembungkus sehingga terpapar oleh udara luar secara langsung.Selain itu, disana juga banyak mahasiswa yang beralu lalang maupun duduk didekat tempat donat dijual.Faktor lingkungan tersebutlah yang dapat memperbesar tingkat kontaminasi bakteri pada makanan. Pada saat pengambilan sampel, kantin FMIPA sangat ramai. Seperti kita ketahui bahwa mikroba tersebut dapat tumbuh dimana-mana. Selain faktor lingkungan tempat penjualan makanan, juga terdapat faktor pengamatan. Faktor pengamat juga berperan dalam memperbesar tingkat kontaminasi.Alat yang digunakan untuk mengambil donat juga tidak steril, selain itu plastik yang kita gunakan untuk wadah donat juga memungkinkan kontaminasi bakteri.Sampel makanan harus segera diuji setelah pengambilan, karena bisa jadi memperbesar kontaminasi mikroba dari tempat lain. Pengamatan harus menggunakan teknik aseptis yang benar sehingga mencegah adanya kontaminasi. Pada saat melakukan uji kelayakan di laboratorium, pengamat juga sering berbicara dengan teman lainnya, sehingga menambah kontaminasi bakteri. Faktor produksi makanan juga berperan, bahan makanan yang digunakan haruslah steril dan dalam keadaan layak (tidak busuk, berjamur, dan lainnya). Proses pembuatan makanan juga harus steril, menurut BPOM RI (2003), ruangan tempat proses produksi harus mempunyai lantai yang seharusnya dibuat dari
  • 13. bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat mudah dibersihkan dan dibuat miring untuk memudahkan pengaliran air. Lantai harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir dan kotoran lainnya. Dinding seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah megelupas, kuat dan mudah dibersihkan. Dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan kotoran lainnya. Konstruksi langit-langit seharusnya didesain dengan baik untuk mencegah penumpukan debu, pertumbuhan jamur, pengelupasan, bersarangnya hama, memperkecil terjadinya kondensasi, serta terbuat dari bahan tahan lama dan mudah dibersihkan. Langit-langit harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah dan kotoran lainnya.Tempat penyimpanan bahan pangan ermasuk bumbu dan bahan tambahan pangan (BTP) seharusnya terpisah dengan produk akhir. Tempat penyimpanan khusus harus tersedia untuk menyimpan bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, pelumas dan oli. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari hama seperti serangga, binatang pengerat seperti tikus, burung atau mikroba dan ada sirkulasi udara. Pada proses pembuatan seharusnya pekerja melakukan teknik aseptis, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum bekerja. Bahanpangandapatbertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakitmenular yang cukupberbahayasepertitifus, kolera, disentri, atauTBC, mudahtersebarmelaluibahanmakanan.Gangguan-gangguankesehatan, khususnyagagguanperutakibatmakanandisebabkan, antara lain olehkebanyakanmakan, alergi, kekuranganzatgizi, keracunanlangsungolehbahan- bahankimia, tanamanatauhewanberacun; toksintoksin yang dihasilkanbakteri; mengkomsumsipanganyangmengandungparasit-parasithewandanmikroorganisme. Gangguan-gangguaniniseringdikelompokkanmenjadisatukarenamemilikigejala yang hampirsamaatauseringtertukardalampenentuanpenyebabnya. Secaraumum, istilahkeracuanmakanan yang seringdigunakanuntukmenyebutgangguan yang disebabkanolehmikroorganisme., mencakupgangguangangguan yang diakibatkantermakannyatoksin yang dihasilkanorganism- organismetertentudangangguan- gangguanakibatterinfeksiorganismepenghasiltoksin. Toksin-
  • 14. toksindapatditemukansecaraalamipadabeberapatumbuhandanhewanatausuatuprod ukmetabolittoksik yang dihasilkansuatu metabolism (Siagian, 2002). Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah serta jenis mikroba yang terdapat dalam makanan, diantaranya adalah sifat makanan itu sendiri (pH, kelembaban, nilai gizi), keadaan lingkungan dari mana makanan tersebut diperoleh, serta kondisi pengolahanataupun penyimpanan. Jumlah mikroba yang terlalu tinggi dapat mengubah karakter organoleptik, mengakibatkan perubahan nutrisi / nilai gizi atau bahkan merusak makanan tersebut, (BPOM RI 2003).
  • 15.
  • 16. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatdaripenelitian kami: Makanan donat di kantin FMIPA Universitas Negeri Malang merupakan makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi karena memiliki nilai ALT sebesar 1,21x 106 koloni/g dan dibandingkan dengan nilai ALT dari BPOM sebesar 1x106 koloni/g. B. Saran Ada beberapa saran yang kami milikigunamenunjangkeberhasilanpenelitianiniyaitu: 1. Mengambil sampel makanan dengan alat yang steril (misalkan dengan tangan yang steril) dan wadah yang steril. 2. Pada saat uji kelayakan, tidak boleh berbincang- bincang dengan teman lainnya agar tidak mengkontaminasi makanan.
  • 17. Daftar Rujukan Akhsan, Ahmad. 2011. ALT Makanan. Makasar: Poltekes Makasar Anonim. 2012. Donat. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Donat). Diakses pada tanggal 27 November 2012 Buckle., 1987., Ilmu Pangan., Diterjemahkan oleh Adiono dan HariPurnomo., UI Press., Jakarta. Dirjen POM., 1979.. Farmakope Indonesia Edisi III., Depkes RI., Jakarta. Djide N., 2003., Mikrobiologi Farmasi., Jurusan Farmasi UNHAS.,Makassar. Djide N., 2005., Mikrobiologi Farmasi Terapan., Jurusan Farmasi UNHAS.,Makassar. ISFI., 2004., ISO Indonesia., PT. AKA., Jakarta. Pakadang, S., 20010., “Buku Penuntun Praktikum MikrobiologiFarmasi”., Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar.,Makassar. Rosyidi, Djalil. 2006. Macam-Macam Makanan Tradisional Yang Terbuat Dari Hasil Ternak yang Beredar Di Kota Malang, Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak: 24-34 Siagian, A. 2002.Mikroba Patogen Pada Makanan Dan Sumber Pencemarannya .(online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3672/1/fkm- albiner3.pdf) diakses pada 22 November 2012