1. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuantitatif populasi mikroba sering kali amat dperlukan didalam
berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Pada hakikatnya terdapat dua
macam pengukuran dasar, yaitu penentuan jumlah sel dan massa sel.
Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal
(misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak
hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi juga bagi organisme
berfilamen (misalnya kapang).
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan
langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat
mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan, pada
suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuann terlebih dahulu,
sedangkan jumlah mikroorganisme yang diketahui dari cara tidak
langsung terlebih dahulu harus memeberikan perlakuan tertentu sebelum
dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain adalah memebuat preparat dari suatu
bahan (preparat sederhana di warnai atau tidak di warnai) dan
penggunaan ruang hitung (counting chamber), sedangkan perhitungan
cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
dalam suatu bahan yang masih hidup saja
2. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan praktikum perhitungan
kuantitatif populasi mikroba dalam suatu sampel untuk mengetahui
kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada
dalam sampel tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu :
1. Metode apa yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitatif
?
2. Berapa nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka lempeng total
(ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari sirup DHT ?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam praktikum
perhitungan kuantitatif
2. Untuk menghitung nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka
lempeng total (ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari
sirup DHT.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini untuk mendapatkan nilai ALT bateri, nilai
ALT kapang dan nilai MPN bakteri dari sirup DHT.
3. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
E. Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari pratikum ini adalah dapat mengetahui
metode perhitungan kuantitas mikroorganisme sehingga dapat
diterapkan untuk pengujian cemaran makanan, minuman, kosmetik
ataupun produk fermentasi lainnya.
4. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Menghitung langsung secara mikroskopik yaitu dihitung jumlah
bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Untuk ini digunakan kaca
obyek khusus yang bergaris (Petroff-Hauser) berbentuk bujur sangkar.
Jumlah cairan yang terdapat antara kaca obyek dan kaca penutup
mempunyai volume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu
bujur sangkar juga tertentu (Bibiana, 2002).
Penghitungan massa sel secara langsung atau langsung, banyak
dilakukan untuk mengukur pertubuhan selama proses fermentasi. Dalam
perhitungan massa sel secara langsung, jumlah sel mikroorganisme dapat
dihitung jika medium pertumbuhannya tidak mengganggu pengukuran.
Sebagai contoh adalah volumetric dan gravimetric, pengukuran volume
dan berat sel dilakukan dengan terlebih dahulu menyaring sel-sel
mikroorganisme. Oleh karena jika substrat tempat tumbuhan banyak
mengandung padatan, misalnya bahan pangan, maka sel-sel
mikroorganisme tidak dpat diukur dengn menggunkan metode volumetric,
gravimetric maupun terbidimetri (Djide, 2003).
Bahan yang menagndung sejumlah besar bakteri (kira-kira dari 104
per ml) biasanya diencerkan dari 1 : 10 sampai 1 : 105 atau lebih
tergantung pada bahan pemeriksaan dan metode hitung, sehingga hasil
5. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
hitungan yang diperoleh dapat diandalkan dan memudahkan perhitungan
(Irianto, 2006).
Pembesaran yang digunakan untuk melihat bakteri membatasi
volume cairan yang diperiksa. Hanya cairan yang mengandung bakteri
dalam jumlah tinggi yang dapat menggunakan cara ini. Selain menghitung
secara langsung dengan mata, dapat pula digunakan alat penghitung
elektronik Coulter counter. Dengan alat ini dihitung semua benda yang
memiliki ukuran diameter 30 m, sehingga cairan yang akan dihitung
jumlah bakterinya haruslah benar-benar hanya mengandung bakteri
(Bibiana, 2002).
Pada umumnya, tolak ukur pertumbuhan (multiplikasi) bakteri dan
lain-lain mikroorganisme uniseluler adalah hasil penentuan penambahan
jumlah dalam hubungan dengan waktu. Misalnya ke dalam medium yang
berisi 50 ml bulyon steril denga suhu 35oC ditanam setetes cairan
mengandung kira-kira 10 sel bakteri yang biasanya ditemukan dalam
usus, misalnya Escherichia coli. Bakteri kolom ini diambil dari biakan
persediaan yang sudah lama disimpan dilemari es dan tidak aktif. Bulyon
yang telah ditanam itu dieramkan dalam suhu 35oC. Misanya sekarang
ialah secara beraturan menghitung jumlah bakteri yang ditemukan selang
waktu tertentu dengan cara mengambil sejumlah biakan bulyon tersebut
(misalnya 1 ml) (Irianto, 2006).
Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count
atau disebut juga sebagai standard plate count didasarkan pada asumsi
6. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh
menjadi satu koloni setelah diinkubasikan dalam media biakan dan
lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang
tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah
mikroorganisme dalam suspensi tersebut (Bibiana, 2002).
Hitungan mikroorganisme dengan metode beer sering digunakan
untuk menganalisa susu yang mengandung bakteri dalam jumlah yang
tinggi, misalnya susu yang diperoleh dari sapi yang terkena penyakit
mastitis yaitu suatu penyakit infeksi yang menyerang kelenjar sus sapi.
Cara ini merupakan cara yang cepat yaitu dengan menghitung langsung
bakteri dengan menggunakan mikroskop. Tetapi dengan cara ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan mikrooragisme
(bakteri) yang hidup dan yang telah mati (Djide, 2003).
Pada metode Petroff-Hausser, hitungan mikroskopik dilakukan
dengan pertolongan kotak-kotak skala dimana dalam setiap ukurang skala
seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar engan luas 0,04 mm2 dan
setiap kotak besar terditri dari 16 kotak kecil. Tinggi contoh yang terlekat
diantara objrek gelas penutup adalah 0,02 mm. jumlah sel beberapa kotak
besra dihitung, kemudian dihitung jumlah sel rata-rata dalam satu kotak
besar (Djide, 2003).
Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cairan yang
dimasukkan dalam tabung-tabung reaksi, yang diisi pula dengan
tabungkecil yang disebut tabung durham. Cara penghitungannya
7. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
didasarkan atas banyaknya tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh
mikroorganisme (keruh)atau terjadi perubahan warna dari medium dan
berbentuk gas, setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Untuk setiap penenceran dapat digunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih
banyak tbung yang digunakan akan menunjukkan ketelitian yang lebih
tinggi, tetapi peralatan yang digunakan akan lebih banyak (Djide, 2003).
Salah satu cara untuk menghitung jumlah sel didalam suatu bahan
secara tidak langsung adalah denga uji metal biru. Cara uji metal biru
(MB) ini biasanya dilakukan terhadap susu, dan dapat memberikan
perkiran jumlah bakteri di sustu sample seperti misalnya susu. Dalam uji
terhadap susu tersebut ditambhkan sejumlah biru metilen ke dalam contoh
susu, keudian diamati kemampuan bakteri di dalam susu untuk tumbuh
dan menggunakan oksigen yang terlarut sehingga menyebabkan
enurunan kekuatan oksigen reduksi dari campuran tersebut (Djide, 2003).
Penghitungan jumlah mikroorganisme hidup (vibrio count) adalah
jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang tunbuh
pada lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat
tumbuh dan berbiak dalam media dan suhu inkubasi tertentu (Bibiana,
2002).
Selain itu untuk menghitung jumlah mikroba dengan metode hitung
mikroskopik langsung, ada beberapa kelemahannya yaitu sulitnya
menghitung sel yang berukuran sangat kecil seperti bakteri. Hal ini
biasanya ditetesi dengan cara mewarnai sel sehingga lebih mudah
8. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
diamati. Kelemahan lain lagi ialah kadang-kadang sel cenderung
bergerombolan sehingga sukar membedakan sel-sel individu, cara
mengatasinya ialah mencerai-beraikan gerombolan sel-sel tersebut
dengan cara anti gumpal seperti tween 80% sebanyak 0,1 %
(Dwidjaseputro, 2002).
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILATA
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Nutrien Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Formula* Per Liter
Enzymatic Digest of Gelatin ................................ 5 g
Beef Extract ............................................................ 3 g
Agar ......................................................................... 15 g
b. Kegunaan : Nutrient agar digunakan untuk budidaya
berbagai mikroorganisme.
9. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
3. Lactose Broth (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Formula*Per Liter
Enzymatic Digest of Casein ................................................. 10 g
Yeast Extract ........................................................................... 5 g
Sodium Chloride ..................................................................... 10 g
b. Kegunaan
Lactosa Borth digunakan dalam pembelajaran / penelitian
genetic molekuler. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan bakteri Escherichia coli yang digunakan dalam
prosedur mikrobiologi molekuler.
4. Potato Dextrosa Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Potato Infusion from 200 g .................................................. 4 g
Dextrose .................................................................................. 20 g
Agar ......................................................................................... 15 g
b. Kegunaan : Potato dextrose agar digunakan untuk budidaya jamur.
C. Uraian Sampel / Bakteri
1. Sirup DHT
Nama sampel : Sirup DHT
Jenis sampel : Minuman
Asal sampel : CV. DHT, Sungguminasa, Kab. Gowa, Sulawesi
Selatan
11. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu botol cokelat,
cawan petri, inkubator, gelas kimia,lampu spiritus, rak tabung dan tabung
reaksi.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu air steril,
medium Nutrien Agar (NA), Medium Potato Dextrose Agar (PDA), Medium
LB (Laktosa Broth), dan sampel sirup DHT.
C. Cara Kerja
a. Pengenceran Sampel
1. Disiapkan empat tabung coklat
2. Diambil 1 mL sirup DHT kemudian dimasukkan kedalam botol
coklat yang berisi aquadest steril 9 ml dan dihomogenkan
(pengenceran 10-1)
3. Dipipet 1 ml larutan dari botol coklat pertama (pengenceran 10-1)
kemudian dimasukkan dalam botol coklat yang berisi 9 ml aquadest
steril (pengenceran 10-2).
4. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat kedua di masukkan dalam
botol coklat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-3).
12. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
5. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat ketiga dimasukkan dalam
botol coklat ke empat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran
10-4).
b. Uji ALT Bakteri
1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing
label 10-1, 10-2, dan 10-3.
2. Masing-masing cawan Petri diisi 1 mL sirup DHT berdasarkan
pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan
kedalam cawan Petri secara aseptis.
3. Ditambahkan medium NA sebanyak 9 mL pada masing-masing
cawan Petri secara aseptis dan kemudian dihomogenkan.
Dibiarkan memadat.
4. Diinkubasi selama 1 X 24 jam pada suhu 370C.
5. Diamati dan dihitung serta dilaporkan nilai ALT nya.
c. Pengujian ALT kapang
1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing
label 10-2, 10-3, 10-4.
2. Masing-masing cawan Petri berisi 1 mL sirup DHT berdasarkan
pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan
kedalam cawan Petri secara aseptis.
3. Ditambahkan medium PDA pada masing-masing cawan Petri
secara aseptis dan kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat.
13. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
4. Diinkubasi selama 3 X 24 jam.
5. Diamati dan dihitung dilaporkan nilai ALT nya.
d. Uji MPN
1. Disiapkan sembilan tabung reaksi
2. Diambil masing-masing pengenceran 10-1 (3 tabung), 10-2 (3
tabung) dan 10-3 (3 tabung) dan dimasukkan 1 mL sirup DHT ke
dalam tiap tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung
Durham
3. Diinkubasi dalam incubator 1 X 24 jam pada suhu 370C.
4. Diamati perubahan warna dari warna hijau menjadi kuning dan
terbentuknya gelembung pada tabung serta dihitung nilai MPN-
nya.
14. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Data Pengamatan
1. ALT Bakteri
Sampel
Sirup DHT
Konsentrasi
10−2
10−3
10−4
Jumlah
Koloni
73 1 2
Karena dalam pengenceran hanya satu yang memenuhi syarat, maka
pengenceran tersebut yang dilaporkan, yaitu 7,3 x 10−3
2. Nilai APM
Konsentrasi
Parameter
𝟏𝟎−𝟏
𝟏𝟎−𝟐
𝟏𝟎−𝟑
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Gelembung
gas
+ + - + + + + + +
Perubahan
warna
- - - - - - - + -
Ket : + Ada mikroorganisme
- Tidak ada mikroorganisme
Nilai Positif : 0 0 1
Nilai tabel MPN : 3,0
15. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
MPN = Nilai pada table MPN x 1/pengenceran tengah
= 3,0 x 1/10-2
= 3 x 102
= 3,0 x 10-2 APM/g
3. Angka Kapang
Sampel
Sirup DHT
Konsentrasi
10−1
10−2
10−3
Jumlah
Koloni
0 0 0
Karena pada sampel tidak terdapat koloni kapang maka tidak perlu
dilakukan perhitungan
B. Pembahasan
ALT bakteri atau angka lempeng total adalah angka yang paling
mungkin untuk dapat menghitung jumlah bakteri dan jamur satuannya
adalah kol/ml/g. Untuk menghitung jumlah mikroba dapat digunakan
beberapa cara yaitu langsung dan tidak langsung. Namun yang sering kita
lakukan di laboratorium adalah cara langsung yaitu dilakukan dengan cara
menghitung jumlah bakteri sampai ukuran terkecil yang dapat dilihat oleh
mata, cara ini dapat pula menggunakan alat yang disebut coloni counter
yang dapat menghitung mikroba sampai ukuran 30 nm.
Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah menentukan jumlah
sel bakteri dengan metode ALT (Angka Lempeng Total), dan MPN (Most
Probable Number) pada sampel sirup DHT.
16. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Alasan pemilihan sampel yang berbeda – beda pada percobaan ini
yaitu setiap sampel mewakili sediaan yang beredar di pasaran antara lain
makanan, minuman, kosmetik dan obat tradisional
Pada percobaan perhitungan ALT bakteri digunakan medium NA
(Nutrien Agar) karena memiliki nutrisi yang dapat memungkinkan untuk
tumbuhnya bakteri. Sedangkan pada perhitungan ALT kapang digunakan
medium PDA (Potato Dextrosa Agar) karena memiliki sumber karbohidrat
dari kentang dan dextrosa yang memungkinkan kapang dapat tumbuh
pada medium tersebut.
Pengenceran ALT untuk bakteri digunakan mulai pada
pengenceran 10-2 karena kemampuan bakteri yang berkembang sangat
cepat, dimana walaupun dalam sehari (1x24 jam), hasilnya sudah mulai
tampak untuk membentuk koloni. Dibandingkan dengan bakteri, kapang
memiliki kemampuan berkembang lebih lambat sehingga digunakan
kosentrasi yang lebih tinggi atau hanya dimulai pada pengenceran 10-1
dan baru dapat teramati koloninya 3 hari (3x24 jam) berikutnya.
Untuk uji MPN digunakan medium laktosa Broth (LB) dalam tabung
reaksi. Dalam metode ini terjadi perubahan warna disebabkan medium
akan berubah menjadi suasana asam dan proses fermentasi ini
menghasilkan asam laktat dan sebagainya. Uji positif ditandai dengan
adanya perubahan medium menjadi kuning dan adanya perubahan pada
tabung durham yang diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi.
17. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri
coliform yang terdapat pada sampel. Pada metode ini digunakan medium
yang berbentuk cair, dalam hal ini medium yang digunakan yaitu LB
(Lactosa Broth), yang diisi dengan tabung durham. Pada percobaan ini
digunakan 3 tabung. Cara perhitungannya didasarkan pada terjadinya
perubahan warna larutan dari hijau menjadi kuning dan terbentuknya gas.
Jika pada tabung menghasilkan perubahan tersebut maka tabung itu
memberikan nilai positif. Jika hanya terjadi satu syarat saja, misalnya
hanya gas saja atau hanya berubah warna saja, maka hasilnya dikatakan
negatif. Perubahan warna dan gas yang dihasilkan tersebut berasal dari
proses fermentasi laktosa yang dilakukan oleh bakteri coliform tersebut.
Hasil dari pengamatan ALT bakteri pada sirup DHT yaitu 7,3 x 10−3
.
dan pada ALT kapang dari sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan
kapang sedangkan uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL.
18. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada nilai ALT bakteri yaitu 7,3 x 10−3
, nillai ALT kapang dari
sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan kapang jadi tidak dilakukan
perhitungan nilai ALT kapang dan pada uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL
B. Saran
Diharapkan pada asisten untuk mendampingi praktikan agar pada
saat praktikum berlangsung tidak terjadi kesalahan –kesalahan yang
diinginkan.
19. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
DAFTAR PUSTAKA
Bibiana. 2002, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT. Raja Grapindo
Persada, Jakarta.
Ditjen POM. 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Djide. 2003, Mikrobiologi Dasar, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
UPN Veteran, Yogyakarta.
Dwidjaseputro. 2002, Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan ,
Malang.
Irianto. 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1 ,
Yrama Widya, Jakarta