SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuantitatif populasi mikroba sering kali amat dperlukan didalam
berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Pada hakikatnya terdapat dua
macam pengukuran dasar, yaitu penentuan jumlah sel dan massa sel.
Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal
(misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak
hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi juga bagi organisme
berfilamen (misalnya kapang).
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan
langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat
mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan, pada
suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuann terlebih dahulu,
sedangkan jumlah mikroorganisme yang diketahui dari cara tidak
langsung terlebih dahulu harus memeberikan perlakuan tertentu sebelum
dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain adalah memebuat preparat dari suatu
bahan (preparat sederhana di warnai atau tidak di warnai) dan
penggunaan ruang hitung (counting chamber), sedangkan perhitungan
cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
dalam suatu bahan yang masih hidup saja
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan praktikum perhitungan
kuantitatif populasi mikroba dalam suatu sampel untuk mengetahui
kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada
dalam sampel tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu :
1. Metode apa yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitatif
?
2. Berapa nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka lempeng total
(ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari sirup DHT ?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam praktikum
perhitungan kuantitatif
2. Untuk menghitung nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka
lempeng total (ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari
sirup DHT.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini untuk mendapatkan nilai ALT bateri, nilai
ALT kapang dan nilai MPN bakteri dari sirup DHT.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
E. Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari pratikum ini adalah dapat mengetahui
metode perhitungan kuantitas mikroorganisme sehingga dapat
diterapkan untuk pengujian cemaran makanan, minuman, kosmetik
ataupun produk fermentasi lainnya.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Menghitung langsung secara mikroskopik yaitu dihitung jumlah
bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Untuk ini digunakan kaca
obyek khusus yang bergaris (Petroff-Hauser) berbentuk bujur sangkar.
Jumlah cairan yang terdapat antara kaca obyek dan kaca penutup
mempunyai volume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu
bujur sangkar juga tertentu (Bibiana, 2002).
Penghitungan massa sel secara langsung atau langsung, banyak
dilakukan untuk mengukur pertubuhan selama proses fermentasi. Dalam
perhitungan massa sel secara langsung, jumlah sel mikroorganisme dapat
dihitung jika medium pertumbuhannya tidak mengganggu pengukuran.
Sebagai contoh adalah volumetric dan gravimetric, pengukuran volume
dan berat sel dilakukan dengan terlebih dahulu menyaring sel-sel
mikroorganisme. Oleh karena jika substrat tempat tumbuhan banyak
mengandung padatan, misalnya bahan pangan, maka sel-sel
mikroorganisme tidak dpat diukur dengn menggunkan metode volumetric,
gravimetric maupun terbidimetri (Djide, 2003).
Bahan yang menagndung sejumlah besar bakteri (kira-kira dari 104
per ml) biasanya diencerkan dari 1 : 10 sampai 1 : 105 atau lebih
tergantung pada bahan pemeriksaan dan metode hitung, sehingga hasil
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
hitungan yang diperoleh dapat diandalkan dan memudahkan perhitungan
(Irianto, 2006).
Pembesaran yang digunakan untuk melihat bakteri membatasi
volume cairan yang diperiksa. Hanya cairan yang mengandung bakteri
dalam jumlah tinggi yang dapat menggunakan cara ini. Selain menghitung
secara langsung dengan mata, dapat pula digunakan alat penghitung
elektronik Coulter counter. Dengan alat ini dihitung semua benda yang
memiliki ukuran diameter 30 m, sehingga cairan yang akan dihitung
jumlah bakterinya haruslah benar-benar hanya mengandung bakteri
(Bibiana, 2002).
Pada umumnya, tolak ukur pertumbuhan (multiplikasi) bakteri dan
lain-lain mikroorganisme uniseluler adalah hasil penentuan penambahan
jumlah dalam hubungan dengan waktu. Misalnya ke dalam medium yang
berisi 50 ml bulyon steril denga suhu 35oC ditanam setetes cairan
mengandung kira-kira 10 sel bakteri yang biasanya ditemukan dalam
usus, misalnya Escherichia coli. Bakteri kolom ini diambil dari biakan
persediaan yang sudah lama disimpan dilemari es dan tidak aktif. Bulyon
yang telah ditanam itu dieramkan dalam suhu 35oC. Misanya sekarang
ialah secara beraturan menghitung jumlah bakteri yang ditemukan selang
waktu tertentu dengan cara mengambil sejumlah biakan bulyon tersebut
(misalnya 1 ml) (Irianto, 2006).
Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count
atau disebut juga sebagai standard plate count didasarkan pada asumsi
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh
menjadi satu koloni setelah diinkubasikan dalam media biakan dan
lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang
tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah
mikroorganisme dalam suspensi tersebut (Bibiana, 2002).
Hitungan mikroorganisme dengan metode beer sering digunakan
untuk menganalisa susu yang mengandung bakteri dalam jumlah yang
tinggi, misalnya susu yang diperoleh dari sapi yang terkena penyakit
mastitis yaitu suatu penyakit infeksi yang menyerang kelenjar sus sapi.
Cara ini merupakan cara yang cepat yaitu dengan menghitung langsung
bakteri dengan menggunakan mikroskop. Tetapi dengan cara ini
mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan mikrooragisme
(bakteri) yang hidup dan yang telah mati (Djide, 2003).
Pada metode Petroff-Hausser, hitungan mikroskopik dilakukan
dengan pertolongan kotak-kotak skala dimana dalam setiap ukurang skala
seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar engan luas 0,04 mm2 dan
setiap kotak besar terditri dari 16 kotak kecil. Tinggi contoh yang terlekat
diantara objrek gelas penutup adalah 0,02 mm. jumlah sel beberapa kotak
besra dihitung, kemudian dihitung jumlah sel rata-rata dalam satu kotak
besar (Djide, 2003).
Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cairan yang
dimasukkan dalam tabung-tabung reaksi, yang diisi pula dengan
tabungkecil yang disebut tabung durham. Cara penghitungannya
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
didasarkan atas banyaknya tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh
mikroorganisme (keruh)atau terjadi perubahan warna dari medium dan
berbentuk gas, setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Untuk setiap penenceran dapat digunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih
banyak tbung yang digunakan akan menunjukkan ketelitian yang lebih
tinggi, tetapi peralatan yang digunakan akan lebih banyak (Djide, 2003).
Salah satu cara untuk menghitung jumlah sel didalam suatu bahan
secara tidak langsung adalah denga uji metal biru. Cara uji metal biru
(MB) ini biasanya dilakukan terhadap susu, dan dapat memberikan
perkiran jumlah bakteri di sustu sample seperti misalnya susu. Dalam uji
terhadap susu tersebut ditambhkan sejumlah biru metilen ke dalam contoh
susu, keudian diamati kemampuan bakteri di dalam susu untuk tumbuh
dan menggunakan oksigen yang terlarut sehingga menyebabkan
enurunan kekuatan oksigen reduksi dari campuran tersebut (Djide, 2003).
Penghitungan jumlah mikroorganisme hidup (vibrio count) adalah
jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang tunbuh
pada lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat
tumbuh dan berbiak dalam media dan suhu inkubasi tertentu (Bibiana,
2002).
Selain itu untuk menghitung jumlah mikroba dengan metode hitung
mikroskopik langsung, ada beberapa kelemahannya yaitu sulitnya
menghitung sel yang berukuran sangat kecil seperti bakteri. Hal ini
biasanya ditetesi dengan cara mewarnai sel sehingga lebih mudah
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
diamati. Kelemahan lain lagi ialah kadang-kadang sel cenderung
bergerombolan sehingga sukar membedakan sel-sel individu, cara
mengatasinya ialah mencerai-beraikan gerombolan sel-sel tersebut
dengan cara anti gumpal seperti tween 80% sebanyak 0,1 %
(Dwidjaseputro, 2002).
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILATA
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Nutrien Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Formula* Per Liter
Enzymatic Digest of Gelatin ................................ 5 g
Beef Extract ............................................................ 3 g
Agar ......................................................................... 15 g
b. Kegunaan : Nutrient agar digunakan untuk budidaya
berbagai mikroorganisme.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
3. Lactose Broth (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Formula*Per Liter
Enzymatic Digest of Casein ................................................. 10 g
Yeast Extract ........................................................................... 5 g
Sodium Chloride ..................................................................... 10 g
b. Kegunaan
Lactosa Borth digunakan dalam pembelajaran / penelitian
genetic molekuler. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan bakteri Escherichia coli yang digunakan dalam
prosedur mikrobiologi molekuler.
4. Potato Dextrosa Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009)
a. Komposisi
Potato Infusion from 200 g .................................................. 4 g
Dextrose .................................................................................. 20 g
Agar ......................................................................................... 15 g
b. Kegunaan : Potato dextrose agar digunakan untuk budidaya jamur.
C. Uraian Sampel / Bakteri
1. Sirup DHT
Nama sampel : Sirup DHT
Jenis sampel : Minuman
Asal sampel : CV. DHT, Sungguminasa, Kab. Gowa, Sulawesi
Selatan
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Pemerian : Larutan
Komposisi : 65% gula, air, aroma, dan pewarna.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu botol cokelat,
cawan petri, inkubator, gelas kimia,lampu spiritus, rak tabung dan tabung
reaksi.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu air steril,
medium Nutrien Agar (NA), Medium Potato Dextrose Agar (PDA), Medium
LB (Laktosa Broth), dan sampel sirup DHT.
C. Cara Kerja
a. Pengenceran Sampel
1. Disiapkan empat tabung coklat
2. Diambil 1 mL sirup DHT kemudian dimasukkan kedalam botol
coklat yang berisi aquadest steril 9 ml dan dihomogenkan
(pengenceran 10-1)
3. Dipipet 1 ml larutan dari botol coklat pertama (pengenceran 10-1)
kemudian dimasukkan dalam botol coklat yang berisi 9 ml aquadest
steril (pengenceran 10-2).
4. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat kedua di masukkan dalam
botol coklat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-3).
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
5. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat ketiga dimasukkan dalam
botol coklat ke empat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran
10-4).
b. Uji ALT Bakteri
1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing
label 10-1, 10-2, dan 10-3.
2. Masing-masing cawan Petri diisi 1 mL sirup DHT berdasarkan
pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan
kedalam cawan Petri secara aseptis.
3. Ditambahkan medium NA sebanyak 9 mL pada masing-masing
cawan Petri secara aseptis dan kemudian dihomogenkan.
Dibiarkan memadat.
4. Diinkubasi selama 1 X 24 jam pada suhu 370C.
5. Diamati dan dihitung serta dilaporkan nilai ALT nya.
c. Pengujian ALT kapang
1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing
label 10-2, 10-3, 10-4.
2. Masing-masing cawan Petri berisi 1 mL sirup DHT berdasarkan
pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan
kedalam cawan Petri secara aseptis.
3. Ditambahkan medium PDA pada masing-masing cawan Petri
secara aseptis dan kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
4. Diinkubasi selama 3 X 24 jam.
5. Diamati dan dihitung dilaporkan nilai ALT nya.
d. Uji MPN
1. Disiapkan sembilan tabung reaksi
2. Diambil masing-masing pengenceran 10-1 (3 tabung), 10-2 (3
tabung) dan 10-3 (3 tabung) dan dimasukkan 1 mL sirup DHT ke
dalam tiap tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung
Durham
3. Diinkubasi dalam incubator 1 X 24 jam pada suhu 370C.
4. Diamati perubahan warna dari warna hijau menjadi kuning dan
terbentuknya gelembung pada tabung serta dihitung nilai MPN-
nya.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Data Pengamatan
1. ALT Bakteri
Sampel
Sirup DHT
Konsentrasi
10−2
10−3
10−4
Jumlah
Koloni
73 1 2
Karena dalam pengenceran hanya satu yang memenuhi syarat, maka
pengenceran tersebut yang dilaporkan, yaitu 7,3 x 10−3
2. Nilai APM
Konsentrasi
Parameter
𝟏𝟎−𝟏
𝟏𝟎−𝟐
𝟏𝟎−𝟑
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Gelembung
gas
+ + - + + + + + +
Perubahan
warna
- - - - - - - + -
Ket : + Ada mikroorganisme
- Tidak ada mikroorganisme
Nilai Positif : 0 0 1
Nilai tabel MPN : 3,0
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
MPN = Nilai pada table MPN x 1/pengenceran tengah
= 3,0 x 1/10-2
= 3 x 102
= 3,0 x 10-2 APM/g
3. Angka Kapang
Sampel
Sirup DHT
Konsentrasi
10−1
10−2
10−3
Jumlah
Koloni
0 0 0
Karena pada sampel tidak terdapat koloni kapang maka tidak perlu
dilakukan perhitungan
B. Pembahasan
ALT bakteri atau angka lempeng total adalah angka yang paling
mungkin untuk dapat menghitung jumlah bakteri dan jamur satuannya
adalah kol/ml/g. Untuk menghitung jumlah mikroba dapat digunakan
beberapa cara yaitu langsung dan tidak langsung. Namun yang sering kita
lakukan di laboratorium adalah cara langsung yaitu dilakukan dengan cara
menghitung jumlah bakteri sampai ukuran terkecil yang dapat dilihat oleh
mata, cara ini dapat pula menggunakan alat yang disebut coloni counter
yang dapat menghitung mikroba sampai ukuran 30 nm.
Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah menentukan jumlah
sel bakteri dengan metode ALT (Angka Lempeng Total), dan MPN (Most
Probable Number) pada sampel sirup DHT.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Alasan pemilihan sampel yang berbeda – beda pada percobaan ini
yaitu setiap sampel mewakili sediaan yang beredar di pasaran antara lain
makanan, minuman, kosmetik dan obat tradisional
Pada percobaan perhitungan ALT bakteri digunakan medium NA
(Nutrien Agar) karena memiliki nutrisi yang dapat memungkinkan untuk
tumbuhnya bakteri. Sedangkan pada perhitungan ALT kapang digunakan
medium PDA (Potato Dextrosa Agar) karena memiliki sumber karbohidrat
dari kentang dan dextrosa yang memungkinkan kapang dapat tumbuh
pada medium tersebut.
Pengenceran ALT untuk bakteri digunakan mulai pada
pengenceran 10-2 karena kemampuan bakteri yang berkembang sangat
cepat, dimana walaupun dalam sehari (1x24 jam), hasilnya sudah mulai
tampak untuk membentuk koloni. Dibandingkan dengan bakteri, kapang
memiliki kemampuan berkembang lebih lambat sehingga digunakan
kosentrasi yang lebih tinggi atau hanya dimulai pada pengenceran 10-1
dan baru dapat teramati koloninya 3 hari (3x24 jam) berikutnya.
Untuk uji MPN digunakan medium laktosa Broth (LB) dalam tabung
reaksi. Dalam metode ini terjadi perubahan warna disebabkan medium
akan berubah menjadi suasana asam dan proses fermentasi ini
menghasilkan asam laktat dan sebagainya. Uji positif ditandai dengan
adanya perubahan medium menjadi kuning dan adanya perubahan pada
tabung durham yang diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri
coliform yang terdapat pada sampel. Pada metode ini digunakan medium
yang berbentuk cair, dalam hal ini medium yang digunakan yaitu LB
(Lactosa Broth), yang diisi dengan tabung durham. Pada percobaan ini
digunakan 3 tabung. Cara perhitungannya didasarkan pada terjadinya
perubahan warna larutan dari hijau menjadi kuning dan terbentuknya gas.
Jika pada tabung menghasilkan perubahan tersebut maka tabung itu
memberikan nilai positif. Jika hanya terjadi satu syarat saja, misalnya
hanya gas saja atau hanya berubah warna saja, maka hasilnya dikatakan
negatif. Perubahan warna dan gas yang dihasilkan tersebut berasal dari
proses fermentasi laktosa yang dilakukan oleh bakteri coliform tersebut.
Hasil dari pengamatan ALT bakteri pada sirup DHT yaitu 7,3 x 10−3
.
dan pada ALT kapang dari sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan
kapang sedangkan uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada nilai ALT bakteri yaitu 7,3 x 10−3
, nillai ALT kapang dari
sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan kapang jadi tidak dilakukan
perhitungan nilai ALT kapang dan pada uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL
B. Saran
Diharapkan pada asisten untuk mendampingi praktikan agar pada
saat praktikum berlangsung tidak terjadi kesalahan –kesalahan yang
diinginkan.
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
DAFTAR PUSTAKA
Bibiana. 2002, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT. Raja Grapindo
Persada, Jakarta.
Ditjen POM. 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Djide. 2003, Mikrobiologi Dasar, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
UPN Veteran, Yogyakarta.
Dwidjaseputro. 2002, Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan ,
Malang.
Irianto. 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1 ,
Yrama Widya, Jakarta
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
LAMPIRAN
A. Lampiran gambar
Uji MPN
Uji ALT Kapang
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA
NAURA NAZHIFAH
MUH.WAIS
15020170192
Uji ALT Bakteri
Perhitungan kuantitas

More Related Content

What's hot

Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaf' yagami
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinElka Simbolon
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermarkmassonie44
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaYusuf Ahmad
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganismeLutfii Kmuhh
 

What's hot (19)

Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
 
Counting Chamber
Counting ChamberCounting Chamber
Counting Chamber
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urin
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
bakteri filosfer
bakteri filosferbakteri filosfer
bakteri filosfer
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 

Similar to Perhitungan kuantitas

Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hestiarruky
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...UNESA
 
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...UNESA
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikFarida Lukmi
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfMettaAlawiyah
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxssuser018360
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaFransiska Puteri
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin15
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologiirmalawai
 
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfBAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfsivasamySundaraMorth
 

Similar to Perhitungan kuantitas (20)

analisis kuantitatif mikroba
 analisis kuantitatif mikroba analisis kuantitatif mikroba
analisis kuantitatif mikroba
 
cara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikrobacara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikroba
 
Bab 5.pptx
Bab 5.pptxBab 5.pptx
Bab 5.pptx
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hesti
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
mikrobiologi
mikrobiologimikrobiologi
mikrobiologi
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptik
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
 
Monera
MoneraMonera
Monera
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
 
Rekontruksi
RekontruksiRekontruksi
Rekontruksi
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
 
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdfBAB 1.3  T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
BAB 1.3 T5 PENCEGAHAN & RAWATAN PENYAKIT.pdf
 

Recently uploaded

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOssuser1cc42a
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 

Recently uploaded (9)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Perhitungan kuantitas

  • 1. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuantitatif populasi mikroba sering kali amat dperlukan didalam berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Pada hakikatnya terdapat dua macam pengukuran dasar, yaitu penentuan jumlah sel dan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal (misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi juga bagi organisme berfilamen (misalnya kapang). Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan, pada suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuann terlebih dahulu, sedangkan jumlah mikroorganisme yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memeberikan perlakuan tertentu sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah memebuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana di warnai atau tidak di warnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber), sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan yang masih hidup saja
  • 2. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan praktikum perhitungan kuantitatif populasi mikroba dalam suatu sampel untuk mengetahui kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada dalam sampel tersebut. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yaitu : 1. Metode apa yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitatif ? 2. Berapa nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka lempeng total (ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari sirup DHT ? C. Maksud Praktikum Adapun maksud dari praktikum ini yaitu: 1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam praktikum perhitungan kuantitatif 2. Untuk menghitung nilai angka lempeng total (ALT) bakteri , angka lempeng total (ALT) kapang dan most probable number (MPN) dari sirup DHT. D. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum ini untuk mendapatkan nilai ALT bateri, nilai ALT kapang dan nilai MPN bakteri dari sirup DHT.
  • 3. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 E. Manfaat praktikum Adapun manfaat dari pratikum ini adalah dapat mengetahui metode perhitungan kuantitas mikroorganisme sehingga dapat diterapkan untuk pengujian cemaran makanan, minuman, kosmetik ataupun produk fermentasi lainnya.
  • 4. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Umum Menghitung langsung secara mikroskopik yaitu dihitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Untuk ini digunakan kaca obyek khusus yang bergaris (Petroff-Hauser) berbentuk bujur sangkar. Jumlah cairan yang terdapat antara kaca obyek dan kaca penutup mempunyai volume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu (Bibiana, 2002). Penghitungan massa sel secara langsung atau langsung, banyak dilakukan untuk mengukur pertubuhan selama proses fermentasi. Dalam perhitungan massa sel secara langsung, jumlah sel mikroorganisme dapat dihitung jika medium pertumbuhannya tidak mengganggu pengukuran. Sebagai contoh adalah volumetric dan gravimetric, pengukuran volume dan berat sel dilakukan dengan terlebih dahulu menyaring sel-sel mikroorganisme. Oleh karena jika substrat tempat tumbuhan banyak mengandung padatan, misalnya bahan pangan, maka sel-sel mikroorganisme tidak dpat diukur dengn menggunkan metode volumetric, gravimetric maupun terbidimetri (Djide, 2003). Bahan yang menagndung sejumlah besar bakteri (kira-kira dari 104 per ml) biasanya diencerkan dari 1 : 10 sampai 1 : 105 atau lebih tergantung pada bahan pemeriksaan dan metode hitung, sehingga hasil
  • 5. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 hitungan yang diperoleh dapat diandalkan dan memudahkan perhitungan (Irianto, 2006). Pembesaran yang digunakan untuk melihat bakteri membatasi volume cairan yang diperiksa. Hanya cairan yang mengandung bakteri dalam jumlah tinggi yang dapat menggunakan cara ini. Selain menghitung secara langsung dengan mata, dapat pula digunakan alat penghitung elektronik Coulter counter. Dengan alat ini dihitung semua benda yang memiliki ukuran diameter 30 m, sehingga cairan yang akan dihitung jumlah bakterinya haruslah benar-benar hanya mengandung bakteri (Bibiana, 2002). Pada umumnya, tolak ukur pertumbuhan (multiplikasi) bakteri dan lain-lain mikroorganisme uniseluler adalah hasil penentuan penambahan jumlah dalam hubungan dengan waktu. Misalnya ke dalam medium yang berisi 50 ml bulyon steril denga suhu 35oC ditanam setetes cairan mengandung kira-kira 10 sel bakteri yang biasanya ditemukan dalam usus, misalnya Escherichia coli. Bakteri kolom ini diambil dari biakan persediaan yang sudah lama disimpan dilemari es dan tidak aktif. Bulyon yang telah ditanam itu dieramkan dalam suhu 35oC. Misanya sekarang ialah secara beraturan menghitung jumlah bakteri yang ditemukan selang waktu tertentu dengan cara mengambil sejumlah biakan bulyon tersebut (misalnya 1 ml) (Irianto, 2006). Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan cara viable count atau disebut juga sebagai standard plate count didasarkan pada asumsi
  • 6. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut (Bibiana, 2002). Hitungan mikroorganisme dengan metode beer sering digunakan untuk menganalisa susu yang mengandung bakteri dalam jumlah yang tinggi, misalnya susu yang diperoleh dari sapi yang terkena penyakit mastitis yaitu suatu penyakit infeksi yang menyerang kelenjar sus sapi. Cara ini merupakan cara yang cepat yaitu dengan menghitung langsung bakteri dengan menggunakan mikroskop. Tetapi dengan cara ini mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat membedakan mikrooragisme (bakteri) yang hidup dan yang telah mati (Djide, 2003). Pada metode Petroff-Hausser, hitungan mikroskopik dilakukan dengan pertolongan kotak-kotak skala dimana dalam setiap ukurang skala seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar engan luas 0,04 mm2 dan setiap kotak besar terditri dari 16 kotak kecil. Tinggi contoh yang terlekat diantara objrek gelas penutup adalah 0,02 mm. jumlah sel beberapa kotak besra dihitung, kemudian dihitung jumlah sel rata-rata dalam satu kotak besar (Djide, 2003). Pada metode MPN digunakan medium yang berbentuk cairan yang dimasukkan dalam tabung-tabung reaksi, yang diisi pula dengan tabungkecil yang disebut tabung durham. Cara penghitungannya
  • 7. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 didasarkan atas banyaknya tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh mikroorganisme (keruh)atau terjadi perubahan warna dari medium dan berbentuk gas, setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Untuk setiap penenceran dapat digunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tbung yang digunakan akan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi peralatan yang digunakan akan lebih banyak (Djide, 2003). Salah satu cara untuk menghitung jumlah sel didalam suatu bahan secara tidak langsung adalah denga uji metal biru. Cara uji metal biru (MB) ini biasanya dilakukan terhadap susu, dan dapat memberikan perkiran jumlah bakteri di sustu sample seperti misalnya susu. Dalam uji terhadap susu tersebut ditambhkan sejumlah biru metilen ke dalam contoh susu, keudian diamati kemampuan bakteri di dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen yang terlarut sehingga menyebabkan enurunan kekuatan oksigen reduksi dari campuran tersebut (Djide, 2003). Penghitungan jumlah mikroorganisme hidup (vibrio count) adalah jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini disebabkan koloni yang tunbuh pada lempengan agar merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat tumbuh dan berbiak dalam media dan suhu inkubasi tertentu (Bibiana, 2002). Selain itu untuk menghitung jumlah mikroba dengan metode hitung mikroskopik langsung, ada beberapa kelemahannya yaitu sulitnya menghitung sel yang berukuran sangat kecil seperti bakteri. Hal ini biasanya ditetesi dengan cara mewarnai sel sehingga lebih mudah
  • 8. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 diamati. Kelemahan lain lagi ialah kadang-kadang sel cenderung bergerombolan sehingga sukar membedakan sel-sel individu, cara mengatasinya ialah mencerai-beraikan gerombolan sel-sel tersebut dengan cara anti gumpal seperti tween 80% sebanyak 0,1 % (Dwidjaseputro, 2002). B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Ditjen POM, 1979) Nama Resmi : AQUA DESTILATA Nama Lain : Air suling Rumus Molekul : H2O penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa Kegunaan : Sebagai pelarut 2. Nutrien Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009) a. Komposisi Formula* Per Liter Enzymatic Digest of Gelatin ................................ 5 g Beef Extract ............................................................ 3 g Agar ......................................................................... 15 g b. Kegunaan : Nutrient agar digunakan untuk budidaya berbagai mikroorganisme.
  • 9. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 3. Lactose Broth (Acumedia / Neogen Corporation, 2009) a. Komposisi Formula*Per Liter Enzymatic Digest of Casein ................................................. 10 g Yeast Extract ........................................................................... 5 g Sodium Chloride ..................................................................... 10 g b. Kegunaan Lactosa Borth digunakan dalam pembelajaran / penelitian genetic molekuler. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan bakteri Escherichia coli yang digunakan dalam prosedur mikrobiologi molekuler. 4. Potato Dextrosa Agar (Acumedia / Neogen Corporation, 2009) a. Komposisi Potato Infusion from 200 g .................................................. 4 g Dextrose .................................................................................. 20 g Agar ......................................................................................... 15 g b. Kegunaan : Potato dextrose agar digunakan untuk budidaya jamur. C. Uraian Sampel / Bakteri 1. Sirup DHT Nama sampel : Sirup DHT Jenis sampel : Minuman Asal sampel : CV. DHT, Sungguminasa, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan
  • 10. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 Pemerian : Larutan Komposisi : 65% gula, air, aroma, dan pewarna.
  • 11. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 BAB III METODE KERJA A. Alat Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu botol cokelat, cawan petri, inkubator, gelas kimia,lampu spiritus, rak tabung dan tabung reaksi. B. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu air steril, medium Nutrien Agar (NA), Medium Potato Dextrose Agar (PDA), Medium LB (Laktosa Broth), dan sampel sirup DHT. C. Cara Kerja a. Pengenceran Sampel 1. Disiapkan empat tabung coklat 2. Diambil 1 mL sirup DHT kemudian dimasukkan kedalam botol coklat yang berisi aquadest steril 9 ml dan dihomogenkan (pengenceran 10-1) 3. Dipipet 1 ml larutan dari botol coklat pertama (pengenceran 10-1) kemudian dimasukkan dalam botol coklat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-2). 4. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat kedua di masukkan dalam botol coklat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-3).
  • 12. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 5. Dipipet 1 ml lalu larutan dari botol coklat ketiga dimasukkan dalam botol coklat ke empat yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-4). b. Uji ALT Bakteri 1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing label 10-1, 10-2, dan 10-3. 2. Masing-masing cawan Petri diisi 1 mL sirup DHT berdasarkan pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan kedalam cawan Petri secara aseptis. 3. Ditambahkan medium NA sebanyak 9 mL pada masing-masing cawan Petri secara aseptis dan kemudian dihomogenkan. Dibiarkan memadat. 4. Diinkubasi selama 1 X 24 jam pada suhu 370C. 5. Diamati dan dihitung serta dilaporkan nilai ALT nya. c. Pengujian ALT kapang 1. Disiapkan 3 cawan Petri yang steril dan diberi etiket masing-masing label 10-2, 10-3, 10-4. 2. Masing-masing cawan Petri berisi 1 mL sirup DHT berdasarkan pengencerannya dengan menggunakan spoit dan dimasukkan kedalam cawan Petri secara aseptis. 3. Ditambahkan medium PDA pada masing-masing cawan Petri secara aseptis dan kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
  • 13. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 4. Diinkubasi selama 3 X 24 jam. 5. Diamati dan dihitung dilaporkan nilai ALT nya. d. Uji MPN 1. Disiapkan sembilan tabung reaksi 2. Diambil masing-masing pengenceran 10-1 (3 tabung), 10-2 (3 tabung) dan 10-3 (3 tabung) dan dimasukkan 1 mL sirup DHT ke dalam tiap tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung Durham 3. Diinkubasi dalam incubator 1 X 24 jam pada suhu 370C. 4. Diamati perubahan warna dari warna hijau menjadi kuning dan terbentuknya gelembung pada tabung serta dihitung nilai MPN- nya.
  • 14. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 BAB IV KAJIAN HASIL PRAKTIKUM A. Data Pengamatan 1. ALT Bakteri Sampel Sirup DHT Konsentrasi 10−2 10−3 10−4 Jumlah Koloni 73 1 2 Karena dalam pengenceran hanya satu yang memenuhi syarat, maka pengenceran tersebut yang dilaporkan, yaitu 7,3 x 10−3 2. Nilai APM Konsentrasi Parameter 𝟏𝟎−𝟏 𝟏𝟎−𝟐 𝟏𝟎−𝟑 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Gelembung gas + + - + + + + + + Perubahan warna - - - - - - - + - Ket : + Ada mikroorganisme - Tidak ada mikroorganisme Nilai Positif : 0 0 1 Nilai tabel MPN : 3,0
  • 15. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 MPN = Nilai pada table MPN x 1/pengenceran tengah = 3,0 x 1/10-2 = 3 x 102 = 3,0 x 10-2 APM/g 3. Angka Kapang Sampel Sirup DHT Konsentrasi 10−1 10−2 10−3 Jumlah Koloni 0 0 0 Karena pada sampel tidak terdapat koloni kapang maka tidak perlu dilakukan perhitungan B. Pembahasan ALT bakteri atau angka lempeng total adalah angka yang paling mungkin untuk dapat menghitung jumlah bakteri dan jamur satuannya adalah kol/ml/g. Untuk menghitung jumlah mikroba dapat digunakan beberapa cara yaitu langsung dan tidak langsung. Namun yang sering kita lakukan di laboratorium adalah cara langsung yaitu dilakukan dengan cara menghitung jumlah bakteri sampai ukuran terkecil yang dapat dilihat oleh mata, cara ini dapat pula menggunakan alat yang disebut coloni counter yang dapat menghitung mikroba sampai ukuran 30 nm. Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah menentukan jumlah sel bakteri dengan metode ALT (Angka Lempeng Total), dan MPN (Most Probable Number) pada sampel sirup DHT.
  • 16. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 Alasan pemilihan sampel yang berbeda – beda pada percobaan ini yaitu setiap sampel mewakili sediaan yang beredar di pasaran antara lain makanan, minuman, kosmetik dan obat tradisional Pada percobaan perhitungan ALT bakteri digunakan medium NA (Nutrien Agar) karena memiliki nutrisi yang dapat memungkinkan untuk tumbuhnya bakteri. Sedangkan pada perhitungan ALT kapang digunakan medium PDA (Potato Dextrosa Agar) karena memiliki sumber karbohidrat dari kentang dan dextrosa yang memungkinkan kapang dapat tumbuh pada medium tersebut. Pengenceran ALT untuk bakteri digunakan mulai pada pengenceran 10-2 karena kemampuan bakteri yang berkembang sangat cepat, dimana walaupun dalam sehari (1x24 jam), hasilnya sudah mulai tampak untuk membentuk koloni. Dibandingkan dengan bakteri, kapang memiliki kemampuan berkembang lebih lambat sehingga digunakan kosentrasi yang lebih tinggi atau hanya dimulai pada pengenceran 10-1 dan baru dapat teramati koloninya 3 hari (3x24 jam) berikutnya. Untuk uji MPN digunakan medium laktosa Broth (LB) dalam tabung reaksi. Dalam metode ini terjadi perubahan warna disebabkan medium akan berubah menjadi suasana asam dan proses fermentasi ini menghasilkan asam laktat dan sebagainya. Uji positif ditandai dengan adanya perubahan medium menjadi kuning dan adanya perubahan pada tabung durham yang diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi.
  • 17. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri coliform yang terdapat pada sampel. Pada metode ini digunakan medium yang berbentuk cair, dalam hal ini medium yang digunakan yaitu LB (Lactosa Broth), yang diisi dengan tabung durham. Pada percobaan ini digunakan 3 tabung. Cara perhitungannya didasarkan pada terjadinya perubahan warna larutan dari hijau menjadi kuning dan terbentuknya gas. Jika pada tabung menghasilkan perubahan tersebut maka tabung itu memberikan nilai positif. Jika hanya terjadi satu syarat saja, misalnya hanya gas saja atau hanya berubah warna saja, maka hasilnya dikatakan negatif. Perubahan warna dan gas yang dihasilkan tersebut berasal dari proses fermentasi laktosa yang dilakukan oleh bakteri coliform tersebut. Hasil dari pengamatan ALT bakteri pada sirup DHT yaitu 7,3 x 10−3 . dan pada ALT kapang dari sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan kapang sedangkan uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL.
  • 18. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada nilai ALT bakteri yaitu 7,3 x 10−3 , nillai ALT kapang dari sampel sirup DHT tidak terdapat pertumbuhan kapang jadi tidak dilakukan perhitungan nilai ALT kapang dan pada uji mpn yaitu 3,0 x 10-2 kol/mL B. Saran Diharapkan pada asisten untuk mendampingi praktikan agar pada saat praktikum berlangsung tidak terjadi kesalahan –kesalahan yang diinginkan.
  • 19. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 DAFTAR PUSTAKA Bibiana. 2002, Analisis Mikroba di Laboratorium, PT. Raja Grapindo Persada, Jakarta. Ditjen POM. 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Djide. 2003, Mikrobiologi Dasar, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN Veteran, Yogyakarta. Dwidjaseputro. 2002, Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan , Malang. Irianto. 2006, Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1 , Yrama Widya, Jakarta
  • 20. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 LAMPIRAN A. Lampiran gambar Uji MPN Uji ALT Kapang
  • 21. PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROBA NAURA NAZHIFAH MUH.WAIS 15020170192 Uji ALT Bakteri