SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
Created by Rozie_Smaga
roziesmaga.wordpress.com
roziarrozi@gmail.com
085642757962
Using Your Brain for a Change
1
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
2
bab 1
BESARAN dan PENGUKURAN
3. Pengukuran: Menentukan NST, Membaca alat ukur
1. Besaran, satuan, awalan satuan, konversi satuan
2. Dimensi
4. Ketidakpastian Pengukuran (ralat)
5. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
3
Besaran
“sifat benda atau gejala alam yang
dapat diukur.”
Besaran
pokok
turunan
Berdasarkan satuan
Berdasarkan
kepemilikan
arah Skalar
Vektor
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
4
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
5
Created by Rozie_Smaga
Lengkapilah Tabel Berikut!
Using Your Brain for a Change
6
BesaranTurunan Definisi Rumus Satuan Dimensi
Luas (A) panjang x lebar A = p . l m2 L2
Volume (V)
Massa jenis()
Kecepatan (v)
Kelajuan (v)
Percepatan (a) perubahan
kecepatan/waktu
m s-1/s = m
s-2
LT-2
Gaya (F)
Usaha(W)
Energi Potensial
(EP)
t
v
a


Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
7
BesaranTurunan Definisi Rumus Satuan Dimensi
Energi Kinetik (EK)
Tekanan (P)
Daya (P)
Tegangan Listrik (V)
Hambatan Listrik
(R)
Muatan listrik (Q)
Impuls (I)
Momentum(p)
Debit (Q)
Kalor jenis (c)
Created by Rozie_Smaga
DIMENSI
Using Your Brain for a Change
8
dalam ilmu fisika
manik-manik yang dibiarkan begitu
saja di atas meja (BIDANG=DIMENSI
2) akan dapat bergerak lebih leluasa
dibandingkan dengan manik-manik
yang diuntai pada seutas kawat yang
kaku (GARIS=DIMENSI 1)
cara untuk menyusun
suatu besaran dengan
menggunakan huruf
atau lambang tertentu.
Berkaitan dengan
keleluasaan gerak
suatu benda
Berkaitan dengan
besaran fisika
 Karena dimensi ruas kiri (s) tidak sama dengan dimensi suku ruas
kanan (1/2 a t), maka persamaan tersebut pasti salah
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
9
Dimensi sering diartikan sebagai cara untuk menyusun suatu besaran turunan
berdasarkan besaran-besaran pokoknya. Dimensi bermanfaat:
1.untuk menguji apakah suatu persamaan yang tersusun dari berbagai besaran fisis
sudah tepat atau belum (mungkin benar atau pasti salah)
Ex: tepatkah persamaan berikut?
s = vo t + ½ a t
Analisis:
Dimensi s = L
Dimensi vo t = LT-1 .T= L
Dimensi ½ a t = L.T-2.T= LT-1
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
10
2. untuk menjelaskan adanya kesetaraan dua besaran fisis
yang secara sekilas terlihat berbeda.
Dimensi Berat (w) = M L T-2
Apakah gaya setara dengan berat?
Dimensi Gaya (F) = M L T-2
 karena 2 besaran tersebut dimensinya sama, berarti
gaya setara dengan berat
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
11
3. untuk menentukan dimensi konstanta dalam sebuah
persamaan/rumus fisika.
2
21.
r
mm
GF 
Tentukan dimensi dan satuan konstanta G dalam
persamaan:
Dimana F= gaya, m= massa, r= jarak
2
3
213
2
22
21
2
Gsatuan
dimensi
.
kgs
m
TML
M
LMLT
G
mm
rF
G





Analisis:
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
12
4. untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika
kesebandingan besaran tersebut terhadan besaran-besaran
fisika lainnya diketahui
Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang
tergantung pada berat total w (berat pesawat dan beban
yang diangkut), massa jenis udara ρ dan panjang baling-
baling helikopter l.
a.Tentukan persamaan hubungan P dengan ρ, w dan l.
b.Jika berat beban dinaikkan 4 kali semula, harus dinaikkan
berapakah daya angkatnya?
Gunakan analisis dimensi:
xzyxyx
zyx
zyx
TLMkTML
LMLMLTkTML
lwkPa
2332
3232
.).().(
.).().(
....




 
dan didapatkan:
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
13
-2x = -3 x = 3/2
x+y =1 3/2+y =1 y =-1/2
x-3y +z=2 3/2-3(-1/2)+z =2 z =-1


.
.
...
3
12
1
2
3
l
w
kP
lwkP

 
b. Jika w’=4w maka: PP
w
w
P
P
8'864
)4(
3
3'

 Daya angkat pesawat harus dinaikkan menjadi 8 kali
semula
1. Buktikan apakah:
a. Usaha setara dengan energi kinetik
b. Impuls setara dengan momentum
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
14
ghv 
gv
T
v

asvv 22
0
2

2. Analisis apakah persamaan berikut mungkin benar?
a. c.
b. d.
3. Dari hasil percobaan getaran bandul, menunjukkan bahwa
frekuensi getaran (f) bandul dipengaruhi oleh panjang
bandul (l) dan percepatan gravitasi (g). Dengan analisis
dimensi: a. tunjukkan hubungan ketiga besaran tersebut,
b. tentukan berapa persen perubahan frekuensi getaran
saat panjang tali bandul diubah 4 kali semula.
Kerjakan SoalBerikut!
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
15
4. Diberikan persamaan yang terkait dengan energi suatu
benda 𝐸 = 𝑘 𝑚α 𝑣 𝛽 𝑟γ, dengan 𝑘 suatu tetapan, sedangkan
𝛼, 𝛽, dan 𝛾 adalah bilangan bulat. Jika 𝑚 massa benda itu,
𝑣 kelajuannya dan 𝑟 besarnya pergeseran, tentukan 𝛼, 𝛽,
dan 𝛾, agar besarnya energi benar secara dimensi.
5. Tentukan atuan dan dimensi konstanta k dalam persamaan:
(F= gaya listrik, q= muatan listrik, and r= jarak)
6. Tentukan atuan dan dimensi konstanta R dalam persamaan:
(P= tekanan, V= volume, n= jumlah zat, and T= suhu)
2
21
r
qq
kF 
nRTPV 
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
16
𝐹 = 2 𝑚𝑎2 𝑡
Awalan Satuan
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
17
Konversi satuan:
1. 5µN= …N
2. 2 x 107 km = 2 x …mm
3. 3,0 x 10-5 GHz = 3,0 x …kHz
4. 1 km/jam=…m/s
5. 2 g/cm3=…kg/m3
6. 1kg m/s2(N) = …g cm/s2(dyne)
7. 1 kal/g oC=…J/kg oC=…J/kg K
8. 1 kg m2/s2 (joule)=…g cm2/s2(erg)
9. 1 tahun cahaya=…cm
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
18
PENGUKURAN
1. Menentukan NST alat ukur
2. Membaca alat ukur
3.Teori Ketidakpastian Pengukuran
4.Angka Penting/berarti
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
19
PENGUKURAN
Langsung
Tunggal
Berulang
Tidak
Langsung
Semua tunggal
Gabungan
tunggal &
berulang
Semua
berulang
Mengukur adalah
membandingkan
sesuatu yang
diukur dengan
sesuatu yang lain
yang ditetapkan
sebagai satuan.
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
20
Pengukuran massa jenis benda (ρ) dapat
dilakukan dengan mengukur massa (m)
dan volume benda (V), kemudian ρ dihitung
dengan persamaan:
V
m

Ini berarti: ρ diukur tidak langsung
m diukur langsung dengan neraca
V benda dapat diukur langsung dengan
gelas ukur, atau diukur tidak
langsung dengan mistar/jangka
sorong/mikrometer
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
21
NST=…
Menentukan NST dan Membaca alat ukur
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
22
NST=…
NST=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
23
NST=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
24
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
25
NST=…
Hasil Pengukuran=…
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
26
NST=…
Skala yang atas
NST=…
Skala yang bawah
NST=…
Penentuan NST Alat Ukur yang memiliki
Skala Utama dan Nonius
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
27
noniusskalajumlah
utamaskaladariterkecilskalanilai
N ST
Skala utama Skala nonius
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
28
1. Jangka Sorong
a. Tipe 1
•Skala Utama = 23 mm
•Skala Nonius = (2 x 0,1 mm) = 0,2 mm
Hasil Pengukuran= 23,2 mm = 2,32 cm
NST=1mm/10=0,1 mm
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
29
b. Tipe 2
•Skala Utama : 19 mm
•Skala nonius : (32 x 0,02 mm) = 0,64 mm
Hasil= 19,64 mm = 1,964 cm
NST=1mm/50=0,02 mm
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
30
2. Mikrometer skrup
•Skala utama : 14,5 mm
•Skala nonius : (11 x 0,01 mm) = 0,11 mm
Hasil pengukuran: 14,61 mm = 1,461 cm
NST=0,5mm/50=0,01 mm
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
31
NST=…
Hasil Pengukuran=…
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Jangka sorong
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
32
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
33
NST=…
Hasil Pengukuran=…
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
34
NST=…
Hasil Pengukuran=…
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
35
VxNST 48,012
10
4,0
 Vx 4,212
10
2
pengukuranHasil 
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
36
NST=…
Hasil pengukuran=…
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
37
Kesalahan Pengukuran
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
38
• Ketelitian/accuracy: suatu aspek yang menyatakan
tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur
dengan nilai benar
• Ketepatan/precision: suatu aspek pengukuran yang
menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran sama pada pengukuran berulang. Alat ukur
dikatakan memiliki presisi tinggi bila dipakai untuk
mengukur suatu besaran fisika secara berulang dan
memberikan hasil yang tidak banyak berubah
Aspek Pengukuran
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
39
1. Kesalahan-Kesalahan umum ( gross errors ):
Disebabkan kesalahan manusia, antara lain kesalahan
pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat,
pemakaian instrumen yang tidak sesuai, kesalahan
penaksiran dan paralaks (kesalahan yang timbul apabila
pada waktu membaca skala posisi mata pengamat tidak
tegak lurus terhadap skala tersebut)
2.Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja/kesalahan
acak( random errors )
Disebabkan oleh gejala yang tidak dapat secara langsung
diketahui sehingga tidak mungkin dikendalikan secara pasti
atau tidak dapat diatasi secara tuntas, seperti: fluktuasi
tegangan listrik, gerak Brown molekul udara, getaran
landasan
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
40
a. Kesalahan kalibrasi alat
Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka
pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai
dengan yang sebenarnya. Misalnya kuat arus listrik yang melewati
suatu beban sebenarnya 1,0 A, tetapi bila diukur menggunakan suatu
Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. Kesalahan tersebut diatasi
dengan mengkalibrasi ulang instrumen terhadap instrumen standar.
3. Kesalahan kesalahan sistematis ( systematic errors )
Bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang
menyertai saat pengukuran. Yang termasuk ketidakpastian
sistematik antara lain:
b. Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol. Pada sebagian besar
alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol.
c. Waktu respon yang tidak tepat
Akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan
dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur. Misalnya, saat
mengukur periode getar menggunakan stopwatch, terlalu cepat atau
terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
d. Kondisi yang tidak sesuai
Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur.
Misal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan,
atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi
menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan
nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu
yang diukur maupun alat pengukurnya
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
41
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
42
Karena adanya kesalahan dalam pengukuran, yang dilakukan
adalah:
Menentukan nilai terbaik yang dapat menggantikan nilai benar.
Menentukan seberapa besar penyimpangan nilai terbaik
terhadap nilai benar.
Melaporkan hasil pengukuran dengan:
X = Besaran yang diukur
Xt =
Untuk pengukuran berulang,
)pengukuranhasilrataratanilai( X
Xt = hasil pengukuran sekali
Untuk pengukuran tunggal,
N
X
X
N
1i
i

Pelaporan Hasil Pengukuran
Created by Rozie
Pengukuran tunggal
Ketidakpastian Mutlak
NSTX  2
1
1
)( 22
1



n
XXn
SX ii
n
n = jumlah pengulangan pengukuran
Xi = hasil pengukuran ke-i
Pengukuran berulang
NST= Nilai Skala Terkecil
 
1)(n
XX
n
1i
2
i




SX
S=simpangan baku
(standar deviasi)
Using Your Brain for a Change
44
Ketidakpastian Relatif
KR = Ketidakpastian Relatif
∆X= Ketidakpastian Mutlak
X = Hasil pengukuran tunggal
%100


X
X
KR %100


X
X
KR
X Rata-rata hasil pengukuran berulang
Pengukuran tunggal Pengukuran berulang
Created by Rozie
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
45
Contoh :
Pengukuran tunggal dengan mistar
Hasil pengukuran = (2,55±0,05) cm
½ x nst= ½ x 0,1 cm=0,05 cm
Created by Rozie_Smaga
Contoh Soal:
1. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm.
Jika NST jangka sorong 0,1 mm Laporkan hasil pengukuran tersebut
disertai ketidakpastiannya!
cmD %)4,0240,1( 
Using Your Brain for a Change
46
Created by Rozie
Solution:
D0 = 1,24 cm
½ nst = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm=0,005 cm
Jadi:
atau
DDD  0
cmD )005,0240,1( 
%4.0%100
24.1
005.0
 xKR
Ketidakpastian Relatif
Created by Rozie_Smaga
2. Pengukuran arus listrik yang melewati resistor diulang
sebanyak 6 kali dengan hasil: 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA,
13,1 mA, 12,9 mA, dan 12,4 mA. Laporkan hasil
pengukuran tersebut:
Using Your Brain for a Change
47
Solusi:
163,84 mA
148,84 mA
156,25 mA
171,61 mA
166,41 mA
153,76 mA
12,8 mA
12,2 mA
12,5 mA
13,1 mA
12,9 mA
12,4 mA
1
2
3
4
5
6
Ii
2Iii
mAIi 9,75 mAIi 71,9602

Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
48
mA
n
I
I i
65,12
6
9,75



Jadi
14,0
16
)9,75()71,960(6
6
1
1
)( 222
1







n
IIn
I ii
n
mAI )14,065,12( 
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
49
Pengukuran tidak
Langsung
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
50
1. Semua besaran diukur dengan pengukuran tunggal
(ketidakpastian berasal dari nilai skala terkecil)
2. Semua besaran diukur dengan pengukuran berulang
(Semua ketidakpastian berasal dari simpangan baku)
3. Sebagian besaran diukur dengan pengukuran tunggal
dan sebagian diukur dengan pengukuran berulang
(sebagian ketidakpastian berasal dari nilai skala terkecil
(pengukuran tunggal) sebagian lagi berasal dari
simpangan baku (pengukuran berulang)
Jenis Pengukuran Tidak Langsung
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
51
Jika suatu besaran diperoleh dari hasil operasi besaran lain
maka kitadapat menulis besaran tersebut sebagai fungsi
besaran-besaran penyusunnya, atau
f (x,y,z)
di mana f adalah besaran baru, dan z, y, z adalah besaran-
besaran penyusun besaran f.
Misalkan volume dapat dituliskan:
V (p,l,t)
dimana V adalah volum, p adalah panjang, l adalah lebar, dan t
adalah tinggi.
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
52
Jika pengukuran x, y, dan z menghasilkan ketidakpastian ∆x,
∆y, dan ∆z maka berapakah ∆f?
Untuk menacari ∆f kita gunakan aturan diferensial berikut ini
adalah turunan parsial f terhadap x (y dan z dianggap konstan)
adalah turunan parsial f terhadap y (x dan z dianggap konstan)
adalah turunan parsial f terhadap z (x dan y dianggap konstan)
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
53
Bentuk Fungsi Ketidakpastian
f = x ± y±z
f = xyz
f = axnymzo
zyxf 
z
z
y
y
x
x
f
f
omn 

z
z
y
y
x
x
f
f 

Khusus untuk semua ketidakpastian berasal dari skala
terkecil (pengukuran tunggal) juga dapat menggunakan
formula berikut:
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
54
Contoh : Pengukuran percepatan gravitasi bumi
menggunakan bandul matematis. Panjang tali dan
periode bandul diukur dalam percobaan ini.
Percepatan grafitasi dihitung dengan rumus:
Bagaimanakan penentuan ∆g?
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
55
1. Semua besaran diukur dengan pengukuran tunggal
(ketidakpastian berasal dari skala terkecil)
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
56
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
57
T
T
l
l
g
g 
 2
Dapat juga ditentukan dengan:
1
01,0
25
05,0
9604401,968 2g
02,0002,09604401,968 g
9604401,968022,0 xg 
3171296822,21g
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
58
2. Semua besaran diukur dengan pengukuran berulang (Semua
ketidakpastian berasal dari simpangan baku)
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
59
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
60
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
61
2. Sebagian besaran diukur dengan pengukuran tunggal dan
sebagian diukur dengan pengukuran berulang
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
62
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
63
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
64
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
65
Angka Penting/Berarti
AP
“dihasilkan dari
mengukur” Terdiri dari
Angka pasti
Angka taksiran
Angka pasti
ANGKA
“dihasilkan dari membilang”
EX: “Buku memiliki 75 halaman”.
Angka 75 adalah angka pasti
Angka Penting/Berarti
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
66
Hasil Pengukuran = (3,45 ± 0,05) cm
Angka pasti/eksak Angka taksiran
3 angka penting
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
67
3,45 cm = 34,5 mm = 0,0345 m = 0,0000345 km
3 angka penting
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
68
0
30
35
Ujung skala putar
Garis horizontal SU
SU = 2,5 mm
SN= 32,5 x 0,01 mm = 0,325 mm
Hasil Pengukuran= (2,825 ± 0,005) mm
Angka pasti/eksak Angka taksiran
Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change
69
BEDAKAN ANTARA BILANGAN
PENTING DENGAN
BILANGAN EKSAK!
Bilangan penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil
pengukuran, yang terdiri dari angka-angka penting yang
sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir
yang ditaksir atau diragukan
Bilangan eksak adalah bilangan yang sudah pasti (tidak
diragukan lagi nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
70
Bagi fisikawan, hasil ukur 13 mm berbeda dengan
13,00 mm. Pada hasil ukur 13 mm, digit terakhir, yaitu
angka 3 merupakan angka yang diragukan.
Sementara pada hasil ukur 13, 00 mm, digit
terakhirnya yaitu angka 0 merupakan angka yang
diragukan. Dari kenyataan tersebut, tentulah hasil
ukur 13, 00 mm lebih teliti daripada13 mm.
Created by RozieUsing Your Brain for a Change71
Aturan Penulisan Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : “245, 5” memiliki empat angka penting.
2. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk
tempat titik desimal (sebelah kiri angka bukan nol)
adalah bukan angka penting
Contoh : “0, 0000001” hanya memiliki satu angka penting.
Angka tersebut dapat dituliskan sebagai 1 × 10-7. Kita dapat
melihat, sekalipun dituliskan dalam bentuk awalnya, ketujuh
angka 0 yang berada di kiri angka 1 tidaklah penting. Nilai
taksiran tidak akan berada di digit awal, melainkan selalu
berada di digit bagian akhir.
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
72
3. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal
yang mengikuti angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh :“2, 00” memiliki tiga angka penting.“2, 300” memiliki
empat angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi
tanpa tanda desimal bukanlah angka penting.
Contoh :“3400” hanya memiliki dua angka penting.
5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh :“560, 2” memiliki empat angka penting.
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
73
2. Perkalian dan Pembagian
“Jumlah angka penting pada hasil pembagian
atau perkalian tersebut paling banyak sama dengan jumlah
angka penting terkecil dari bilangan-bilangan yang dioperasikan”
Aturan perhitungan dengan angka penting
1. Penjumlahan dan pengurangan
“Hasil akhir hanya boleh memiliki 1 angka taksiran”
273,219 9 adalah angka taksiran
15,5 5 adalah angka taksiran
8,43 3 adalah angka taksiran
------------- +
297,149 (has 3 EN) 297,2 (hasil akhir)
0,6283 memiliki 4 angka penting
2,2 memiliki 2 angka penting
---------- x
1,8226 1,8 (hasil akhir)
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
74
Untuk perkalian bilangan penting dengan bilangan eksak,
hasilnya memiliki jumlah angka penting terkecil dari bilangan
penting.
EX: Keramik lantai memiliki panjang 50,25 cm dan lebar 20,1
cm. Jika terdapat 25 buah keramik ditata untuk menutup
lantai, berapakah luas lantai yang tertutup keramik?
Solusi: 50,25 x 20,1 x 25 = 25.250,625 = 2,52 x 104 cm2
3. Pangkat dan Akar
“hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama
dengan jumlah angka penting yang dioperasikan ”
5,125,2  1,50
  25,65,2 2
 6,2
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
75
Bentuk umum penulisan notasi ilmiah: a x 10n
a disebut mantisa dengan 1 ≤ a <10
10n disebut ordo dan n= bilangan bulat
Contoh :
 Massa elektron:
0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 911 kg =
9,11 x 10-31 kg
 Massa bumi:
6 000 000 000 000 000 000 000 000 kg = 6 x 1024 kg.
Notasi Ilmiah
Created by RozieUsing Your Brain for a Change
76
120000 = 1,2 x 105
• 10000 = 104
• 0,000253 = 2,53 x 104
• 125 x 10-5 = 1,25 x 10-3
• 0,00228 x 108 = 2,28 x 105

More Related Content

What's hot

Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Uji Anova (Analisis of Varians)
Uji Anova (Analisis of Varians)Uji Anova (Analisis of Varians)
Uji Anova (Analisis of Varians)EkaEffandilus2
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranGunaryo Nugroho
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelRian Saifulloh
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Awe Wardani
 
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRI
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRIPower point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRI
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRIHelsy Dinafitri
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPAjeng Rizki Rahmawati
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
 
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Dewi Isnaeni
 
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptx
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptxKELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptx
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptxIbnuUbaidillah17
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Fauzia1112
 
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.Dianessti Dianesti
 
Pengembangan Modul
Pengembangan ModulPengembangan Modul
Pengembangan ModulGuru Online
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Energi dalam sistem kehidupan
Energi dalam sistem kehidupanEnergi dalam sistem kehidupan
Energi dalam sistem kehidupanrahmi khamalt
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 

What's hot (20)

LKPD kancing genetika.pdf
LKPD kancing genetika.pdfLKPD kancing genetika.pdf
LKPD kancing genetika.pdf
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Uji Anova (Analisis of Varians)
Uji Anova (Analisis of Varians)Uji Anova (Analisis of Varians)
Uji Anova (Analisis of Varians)
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuran
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRI
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRIPower point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRI
Power point Fisika kelas X SMT 1 HELSY DINAFITRI
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
 
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptx
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptxKELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptx
KELAS 9 PPT PARTIKEL PENYUSUN BENDA, SIFAT BAHAN.pptx.pptx
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)
 
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.
LKPD Modulus Elastisitas by Dianesti R.
 
Pengembangan Modul
Pengembangan ModulPengembangan Modul
Pengembangan Modul
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Energi dalam sistem kehidupan
Energi dalam sistem kehidupanEnergi dalam sistem kehidupan
Energi dalam sistem kehidupan
 
1. materi dan perubahan
1. materi dan perubahan1. materi dan perubahan
1. materi dan perubahan
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 

Viewers also liked

5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Presentación evolucion 2012
Presentación evolucion 2012Presentación evolucion 2012
Presentación evolucion 2012lfernando08
 
Eliminar verrugas genitales naturalmente!
Eliminar verrugas genitales naturalmente!Eliminar verrugas genitales naturalmente!
Eliminar verrugas genitales naturalmente!Salud100
 
Enfermedades de trasmisión sexual
Enfermedades de trasmisión sexualEnfermedades de trasmisión sexual
Enfermedades de trasmisión sexualheyvalerio
 
Función exponencial y logarítmica
Función exponencial y logarítmicaFunción exponencial y logarítmica
Función exponencial y logarítmicasgremvet
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Andre Milanisti
 
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...Cynthia Thomas
 
Premio innova s@lute2016 lecce cardioprotetto
Premio innova s@lute2016   lecce cardioprotettoPremio innova s@lute2016   lecce cardioprotetto
Premio innova s@lute2016 lecce cardioprotettoFPA
 

Viewers also liked (18)

5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Normas apa
Normas apaNormas apa
Normas apa
 
Branding on Clothes
Branding on ClothesBranding on Clothes
Branding on Clothes
 
Comunicacion
ComunicacionComunicacion
Comunicacion
 
Presentación evolucion 2012
Presentación evolucion 2012Presentación evolucion 2012
Presentación evolucion 2012
 
Eliminar verrugas genitales naturalmente!
Eliminar verrugas genitales naturalmente!Eliminar verrugas genitales naturalmente!
Eliminar verrugas genitales naturalmente!
 
Ubuntu manual
Ubuntu manualUbuntu manual
Ubuntu manual
 
Enfermedades de trasmisión sexual
Enfermedades de trasmisión sexualEnfermedades de trasmisión sexual
Enfermedades de trasmisión sexual
 
The Hurt Locker
The Hurt LockerThe Hurt Locker
The Hurt Locker
 
signo
signosigno
signo
 
Esp with thepic16f877
Esp with thepic16f877Esp with thepic16f877
Esp with thepic16f877
 
Función exponencial y logarítmica
Función exponencial y logarítmicaFunción exponencial y logarítmica
Función exponencial y logarítmica
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
 
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...
Secure Your Containers: What Network Admins Should Know When Moving Into Prod...
 
Tics
TicsTics
Tics
 
The ramones arturo canto rebora
The ramones arturo canto reboraThe ramones arturo canto rebora
The ramones arturo canto rebora
 
Premio innova s@lute2016 lecce cardioprotetto
Premio innova s@lute2016   lecce cardioprotettoPremio innova s@lute2016   lecce cardioprotetto
Premio innova s@lute2016 lecce cardioprotetto
 
derecho sucesorio fernando mellado
derecho sucesorio fernando mellado derecho sucesorio fernando mellado
derecho sucesorio fernando mellado
 

Similar to UNTUK PENGUKURAN

Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektorFarhan Bahri
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxssuser8403d0
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanVionitaVf
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.pptfdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.pptSayyidAhmadUbay
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10radar radius
 

Similar to UNTUK PENGUKURAN (20)

Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
Prinsip Dasar dan Vektor.pptx
Prinsip Dasar dan Vektor.pptxPrinsip Dasar dan Vektor.pptx
Prinsip Dasar dan Vektor.pptx
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
Besaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.pptBesaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.ppt
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
PENGUKURAN
PENGUKURANPENGUKURAN
PENGUKURAN
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.pptfdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Alat ukur 2
Alat ukur 2Alat ukur 2
Alat ukur 2
 

More from rozi arrozi

Chapter v temperature and heat. htm nputi hppt
Chapter v temperature and heat. htm nputi hpptChapter v temperature and heat. htm nputi hppt
Chapter v temperature and heat. htm nputi hpptrozi arrozi
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optikrozi arrozi
 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02rozi arrozi
 
Chapter i quantities
Chapter i quantitiesChapter i quantities
Chapter i quantitiesrozi arrozi
 
Dinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkarDinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkarrozi arrozi
 
Besarandanvektorfix 160203085235
Besarandanvektorfix 160203085235Besarandanvektorfix 160203085235
Besarandanvektorfix 160203085235rozi arrozi
 
Chapter i quantities editing
Chapter i quantities editingChapter i quantities editing
Chapter i quantities editingrozi arrozi
 
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01rozi arrozi
 
Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016rozi arrozi
 
Gerak melingkar 2016ok
Gerak melingkar 2016okGerak melingkar 2016ok
Gerak melingkar 2016okrozi arrozi
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okrozi arrozi
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okrozi arrozi
 
Chapter vii direct current circuits new
Chapter vii direct current circuits newChapter vii direct current circuits new
Chapter vii direct current circuits newrozi arrozi
 

More from rozi arrozi (18)

Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Chapter v temperature and heat. htm nputi hppt
Chapter v temperature and heat. htm nputi hpptChapter v temperature and heat. htm nputi hppt
Chapter v temperature and heat. htm nputi hppt
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optik
 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
 
Chapter i quantities
Chapter i quantitiesChapter i quantities
Chapter i quantities
 
Dinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkarDinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkar
 
Besarandanvektorfix 160203085235
Besarandanvektorfix 160203085235Besarandanvektorfix 160203085235
Besarandanvektorfix 160203085235
 
Chapter i quantities editing
Chapter i quantities editingChapter i quantities editing
Chapter i quantities editing
 
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
 
Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016Gerak peluru 2016
Gerak peluru 2016
 
Gerak melingkar 2016ok
Gerak melingkar 2016okGerak melingkar 2016ok
Gerak melingkar 2016ok
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016ok
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016ok
 
Chapter vii direct current circuits new
Chapter vii direct current circuits newChapter vii direct current circuits new
Chapter vii direct current circuits new
 
Kinematics 2012
Kinematics 2012Kinematics 2012
Kinematics 2012
 
Optic
OpticOptic
Optic
 
Optic
OpticOptic
Optic
 
optic
 optic optic
optic
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

UNTUK PENGUKURAN

  • 2. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 2 bab 1 BESARAN dan PENGUKURAN 3. Pengukuran: Menentukan NST, Membaca alat ukur 1. Besaran, satuan, awalan satuan, konversi satuan 2. Dimensi 4. Ketidakpastian Pengukuran (ralat) 5. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
  • 3. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 3 Besaran “sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.” Besaran pokok turunan Berdasarkan satuan Berdasarkan kepemilikan arah Skalar Vektor
  • 4. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 4
  • 5. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 5
  • 6. Created by Rozie_Smaga Lengkapilah Tabel Berikut! Using Your Brain for a Change 6 BesaranTurunan Definisi Rumus Satuan Dimensi Luas (A) panjang x lebar A = p . l m2 L2 Volume (V) Massa jenis() Kecepatan (v) Kelajuan (v) Percepatan (a) perubahan kecepatan/waktu m s-1/s = m s-2 LT-2 Gaya (F) Usaha(W) Energi Potensial (EP) t v a  
  • 7. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 7 BesaranTurunan Definisi Rumus Satuan Dimensi Energi Kinetik (EK) Tekanan (P) Daya (P) Tegangan Listrik (V) Hambatan Listrik (R) Muatan listrik (Q) Impuls (I) Momentum(p) Debit (Q) Kalor jenis (c)
  • 8. Created by Rozie_Smaga DIMENSI Using Your Brain for a Change 8 dalam ilmu fisika manik-manik yang dibiarkan begitu saja di atas meja (BIDANG=DIMENSI 2) akan dapat bergerak lebih leluasa dibandingkan dengan manik-manik yang diuntai pada seutas kawat yang kaku (GARIS=DIMENSI 1) cara untuk menyusun suatu besaran dengan menggunakan huruf atau lambang tertentu. Berkaitan dengan keleluasaan gerak suatu benda Berkaitan dengan besaran fisika
  • 9.  Karena dimensi ruas kiri (s) tidak sama dengan dimensi suku ruas kanan (1/2 a t), maka persamaan tersebut pasti salah Created by RozieUsing Your Brain for a Change 9 Dimensi sering diartikan sebagai cara untuk menyusun suatu besaran turunan berdasarkan besaran-besaran pokoknya. Dimensi bermanfaat: 1.untuk menguji apakah suatu persamaan yang tersusun dari berbagai besaran fisis sudah tepat atau belum (mungkin benar atau pasti salah) Ex: tepatkah persamaan berikut? s = vo t + ½ a t Analisis: Dimensi s = L Dimensi vo t = LT-1 .T= L Dimensi ½ a t = L.T-2.T= LT-1
  • 10. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 10 2. untuk menjelaskan adanya kesetaraan dua besaran fisis yang secara sekilas terlihat berbeda. Dimensi Berat (w) = M L T-2 Apakah gaya setara dengan berat? Dimensi Gaya (F) = M L T-2  karena 2 besaran tersebut dimensinya sama, berarti gaya setara dengan berat
  • 11. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 11 3. untuk menentukan dimensi konstanta dalam sebuah persamaan/rumus fisika. 2 21. r mm GF  Tentukan dimensi dan satuan konstanta G dalam persamaan: Dimana F= gaya, m= massa, r= jarak 2 3 213 2 22 21 2 Gsatuan dimensi . kgs m TML M LMLT G mm rF G      Analisis:
  • 12. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 12 4. untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika kesebandingan besaran tersebut terhadan besaran-besaran fisika lainnya diketahui Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang tergantung pada berat total w (berat pesawat dan beban yang diangkut), massa jenis udara ρ dan panjang baling- baling helikopter l. a.Tentukan persamaan hubungan P dengan ρ, w dan l. b.Jika berat beban dinaikkan 4 kali semula, harus dinaikkan berapakah daya angkatnya? Gunakan analisis dimensi: xzyxyx zyx zyx TLMkTML LMLMLTkTML lwkPa 2332 3232 .).().( .).().( ....      
  • 13. dan didapatkan: Created by RozieUsing Your Brain for a Change 13 -2x = -3 x = 3/2 x+y =1 3/2+y =1 y =-1/2 x-3y +z=2 3/2-3(-1/2)+z =2 z =-1   . . ... 3 12 1 2 3 l w kP lwkP    b. Jika w’=4w maka: PP w w P P 8'864 )4( 3 3'   Daya angkat pesawat harus dinaikkan menjadi 8 kali semula
  • 14. 1. Buktikan apakah: a. Usaha setara dengan energi kinetik b. Impuls setara dengan momentum Created by RozieUsing Your Brain for a Change 14 ghv  gv T v  asvv 22 0 2  2. Analisis apakah persamaan berikut mungkin benar? a. c. b. d. 3. Dari hasil percobaan getaran bandul, menunjukkan bahwa frekuensi getaran (f) bandul dipengaruhi oleh panjang bandul (l) dan percepatan gravitasi (g). Dengan analisis dimensi: a. tunjukkan hubungan ketiga besaran tersebut, b. tentukan berapa persen perubahan frekuensi getaran saat panjang tali bandul diubah 4 kali semula. Kerjakan SoalBerikut!
  • 15. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 15 4. Diberikan persamaan yang terkait dengan energi suatu benda 𝐸 = 𝑘 𝑚α 𝑣 𝛽 𝑟γ, dengan 𝑘 suatu tetapan, sedangkan 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 adalah bilangan bulat. Jika 𝑚 massa benda itu, 𝑣 kelajuannya dan 𝑟 besarnya pergeseran, tentukan 𝛼, 𝛽, dan 𝛾, agar besarnya energi benar secara dimensi. 5. Tentukan atuan dan dimensi konstanta k dalam persamaan: (F= gaya listrik, q= muatan listrik, and r= jarak) 6. Tentukan atuan dan dimensi konstanta R dalam persamaan: (P= tekanan, V= volume, n= jumlah zat, and T= suhu) 2 21 r qq kF  nRTPV 
  • 16. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 16 𝐹 = 2 𝑚𝑎2 𝑡 Awalan Satuan
  • 17. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 17 Konversi satuan: 1. 5µN= …N 2. 2 x 107 km = 2 x …mm 3. 3,0 x 10-5 GHz = 3,0 x …kHz 4. 1 km/jam=…m/s 5. 2 g/cm3=…kg/m3 6. 1kg m/s2(N) = …g cm/s2(dyne) 7. 1 kal/g oC=…J/kg oC=…J/kg K 8. 1 kg m2/s2 (joule)=…g cm2/s2(erg) 9. 1 tahun cahaya=…cm
  • 18. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 18 PENGUKURAN 1. Menentukan NST alat ukur 2. Membaca alat ukur 3.Teori Ketidakpastian Pengukuran 4.Angka Penting/berarti
  • 19. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 19 PENGUKURAN Langsung Tunggal Berulang Tidak Langsung Semua tunggal Gabungan tunggal & berulang Semua berulang Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang ditetapkan sebagai satuan.
  • 20. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 20 Pengukuran massa jenis benda (ρ) dapat dilakukan dengan mengukur massa (m) dan volume benda (V), kemudian ρ dihitung dengan persamaan: V m  Ini berarti: ρ diukur tidak langsung m diukur langsung dengan neraca V benda dapat diukur langsung dengan gelas ukur, atau diukur tidak langsung dengan mistar/jangka sorong/mikrometer
  • 21. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 21 NST=… Menentukan NST dan Membaca alat ukur
  • 22. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 22 NST=… NST=…
  • 23. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 23 NST=…
  • 24. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 24 NST=… Hasil Pengukuran=…
  • 25. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 25 NST=… Hasil Pengukuran=… NST=… Hasil Pengukuran=…
  • 26. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 26 NST=… Skala yang atas NST=… Skala yang bawah NST=…
  • 27. Penentuan NST Alat Ukur yang memiliki Skala Utama dan Nonius Created by RozieUsing Your Brain for a Change 27 noniusskalajumlah utamaskaladariterkecilskalanilai N ST Skala utama Skala nonius
  • 28. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 28 1. Jangka Sorong a. Tipe 1 •Skala Utama = 23 mm •Skala Nonius = (2 x 0,1 mm) = 0,2 mm Hasil Pengukuran= 23,2 mm = 2,32 cm NST=1mm/10=0,1 mm
  • 29. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 29 b. Tipe 2 •Skala Utama : 19 mm •Skala nonius : (32 x 0,02 mm) = 0,64 mm Hasil= 19,64 mm = 1,964 cm NST=1mm/50=0,02 mm
  • 30. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 30 2. Mikrometer skrup •Skala utama : 14,5 mm •Skala nonius : (11 x 0,01 mm) = 0,11 mm Hasil pengukuran: 14,61 mm = 1,461 cm NST=0,5mm/50=0,01 mm
  • 31. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 31 NST=… Hasil Pengukuran=… NST=… Hasil Pengukuran=… Jangka sorong
  • 32. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 32 NST=… Hasil Pengukuran=…
  • 33. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 33 NST=… Hasil Pengukuran=… NST=… Hasil Pengukuran=…
  • 34. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 34 NST=… Hasil Pengukuran=…
  • 35. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 35 VxNST 48,012 10 4,0  Vx 4,212 10 2 pengukuranHasil 
  • 36. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 36 NST=… Hasil pengukuran=…
  • 37. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 37 Kesalahan Pengukuran
  • 38. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 38 • Ketelitian/accuracy: suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar • Ketepatan/precision: suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang. Alat ukur dikatakan memiliki presisi tinggi bila dipakai untuk mengukur suatu besaran fisika secara berulang dan memberikan hasil yang tidak banyak berubah Aspek Pengukuran
  • 39. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 39 1. Kesalahan-Kesalahan umum ( gross errors ): Disebabkan kesalahan manusia, antara lain kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai, kesalahan penaksiran dan paralaks (kesalahan yang timbul apabila pada waktu membaca skala posisi mata pengamat tidak tegak lurus terhadap skala tersebut) 2.Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja/kesalahan acak( random errors ) Disebabkan oleh gejala yang tidak dapat secara langsung diketahui sehingga tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, seperti: fluktuasi tegangan listrik, gerak Brown molekul udara, getaran landasan
  • 40. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 40 a. Kesalahan kalibrasi alat Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A, tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. Kesalahan tersebut diatasi dengan mengkalibrasi ulang instrumen terhadap instrumen standar. 3. Kesalahan kesalahan sistematis ( systematic errors ) Bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain: b. Kesalahan nol Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol. Pada sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. c. Waktu respon yang tidak tepat Akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur. Misalnya, saat mengukur periode getar menggunakan stopwatch, terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
  • 41. d. Kondisi yang tidak sesuai Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya Created by RozieUsing Your Brain for a Change 41
  • 42. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 42 Karena adanya kesalahan dalam pengukuran, yang dilakukan adalah: Menentukan nilai terbaik yang dapat menggantikan nilai benar. Menentukan seberapa besar penyimpangan nilai terbaik terhadap nilai benar. Melaporkan hasil pengukuran dengan: X = Besaran yang diukur Xt = Untuk pengukuran berulang, )pengukuranhasilrataratanilai( X Xt = hasil pengukuran sekali Untuk pengukuran tunggal, N X X N 1i i  Pelaporan Hasil Pengukuran
  • 43. Created by Rozie Pengukuran tunggal Ketidakpastian Mutlak NSTX  2 1 1 )( 22 1    n XXn SX ii n n = jumlah pengulangan pengukuran Xi = hasil pengukuran ke-i Pengukuran berulang NST= Nilai Skala Terkecil   1)(n XX n 1i 2 i     SX S=simpangan baku (standar deviasi)
  • 44. Using Your Brain for a Change 44 Ketidakpastian Relatif KR = Ketidakpastian Relatif ∆X= Ketidakpastian Mutlak X = Hasil pengukuran tunggal %100   X X KR %100   X X KR X Rata-rata hasil pengukuran berulang Pengukuran tunggal Pengukuran berulang Created by Rozie
  • 45. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 45 Contoh : Pengukuran tunggal dengan mistar Hasil pengukuran = (2,55±0,05) cm ½ x nst= ½ x 0,1 cm=0,05 cm
  • 46. Created by Rozie_Smaga Contoh Soal: 1. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! cmD %)4,0240,1(  Using Your Brain for a Change 46 Created by Rozie Solution: D0 = 1,24 cm ½ nst = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm=0,005 cm Jadi: atau DDD  0 cmD )005,0240,1(  %4.0%100 24.1 005.0  xKR Ketidakpastian Relatif
  • 47. Created by Rozie_Smaga 2. Pengukuran arus listrik yang melewati resistor diulang sebanyak 6 kali dengan hasil: 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, dan 12,4 mA. Laporkan hasil pengukuran tersebut: Using Your Brain for a Change 47 Solusi: 163,84 mA 148,84 mA 156,25 mA 171,61 mA 166,41 mA 153,76 mA 12,8 mA 12,2 mA 12,5 mA 13,1 mA 12,9 mA 12,4 mA 1 2 3 4 5 6 Ii 2Iii mAIi 9,75 mAIi 71,9602 
  • 48. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 48 mA n I I i 65,12 6 9,75    Jadi 14,0 16 )9,75()71,960(6 6 1 1 )( 222 1        n IIn I ii n mAI )14,065,12( 
  • 49. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 49 Pengukuran tidak Langsung
  • 50. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 50 1. Semua besaran diukur dengan pengukuran tunggal (ketidakpastian berasal dari nilai skala terkecil) 2. Semua besaran diukur dengan pengukuran berulang (Semua ketidakpastian berasal dari simpangan baku) 3. Sebagian besaran diukur dengan pengukuran tunggal dan sebagian diukur dengan pengukuran berulang (sebagian ketidakpastian berasal dari nilai skala terkecil (pengukuran tunggal) sebagian lagi berasal dari simpangan baku (pengukuran berulang) Jenis Pengukuran Tidak Langsung
  • 51. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 51 Jika suatu besaran diperoleh dari hasil operasi besaran lain maka kitadapat menulis besaran tersebut sebagai fungsi besaran-besaran penyusunnya, atau f (x,y,z) di mana f adalah besaran baru, dan z, y, z adalah besaran- besaran penyusun besaran f. Misalkan volume dapat dituliskan: V (p,l,t) dimana V adalah volum, p adalah panjang, l adalah lebar, dan t adalah tinggi.
  • 52. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 52 Jika pengukuran x, y, dan z menghasilkan ketidakpastian ∆x, ∆y, dan ∆z maka berapakah ∆f? Untuk menacari ∆f kita gunakan aturan diferensial berikut ini adalah turunan parsial f terhadap x (y dan z dianggap konstan) adalah turunan parsial f terhadap y (x dan z dianggap konstan) adalah turunan parsial f terhadap z (x dan y dianggap konstan)
  • 53. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 53 Bentuk Fungsi Ketidakpastian f = x ± y±z f = xyz f = axnymzo zyxf  z z y y x x f f omn   z z y y x x f f   Khusus untuk semua ketidakpastian berasal dari skala terkecil (pengukuran tunggal) juga dapat menggunakan formula berikut:
  • 54. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 54 Contoh : Pengukuran percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul matematis. Panjang tali dan periode bandul diukur dalam percobaan ini. Percepatan grafitasi dihitung dengan rumus: Bagaimanakan penentuan ∆g?
  • 55. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 55 1. Semua besaran diukur dengan pengukuran tunggal (ketidakpastian berasal dari skala terkecil)
  • 56. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 56
  • 57. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 57 T T l l g g   2 Dapat juga ditentukan dengan: 1 01,0 25 05,0 9604401,968 2g 02,0002,09604401,968 g 9604401,968022,0 xg  3171296822,21g
  • 58. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 58 2. Semua besaran diukur dengan pengukuran berulang (Semua ketidakpastian berasal dari simpangan baku)
  • 59. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 59
  • 60. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 60
  • 61. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 61 2. Sebagian besaran diukur dengan pengukuran tunggal dan sebagian diukur dengan pengukuran berulang
  • 62. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 62
  • 63. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 63
  • 64. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 64
  • 65. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 65 Angka Penting/Berarti AP “dihasilkan dari mengukur” Terdiri dari Angka pasti Angka taksiran Angka pasti ANGKA “dihasilkan dari membilang” EX: “Buku memiliki 75 halaman”. Angka 75 adalah angka pasti Angka Penting/Berarti
  • 66. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 66 Hasil Pengukuran = (3,45 ± 0,05) cm Angka pasti/eksak Angka taksiran 3 angka penting
  • 67. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 67 3,45 cm = 34,5 mm = 0,0345 m = 0,0000345 km 3 angka penting
  • 68. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 68 0 30 35 Ujung skala putar Garis horizontal SU SU = 2,5 mm SN= 32,5 x 0,01 mm = 0,325 mm Hasil Pengukuran= (2,825 ± 0,005) mm Angka pasti/eksak Angka taksiran
  • 69. Created by Rozie_SmagaUsing Your Brain for a Change 69 BEDAKAN ANTARA BILANGAN PENTING DENGAN BILANGAN EKSAK! Bilangan penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir atau diragukan Bilangan eksak adalah bilangan yang sudah pasti (tidak diragukan lagi nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang
  • 70. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 70 Bagi fisikawan, hasil ukur 13 mm berbeda dengan 13,00 mm. Pada hasil ukur 13 mm, digit terakhir, yaitu angka 3 merupakan angka yang diragukan. Sementara pada hasil ukur 13, 00 mm, digit terakhirnya yaitu angka 0 merupakan angka yang diragukan. Dari kenyataan tersebut, tentulah hasil ukur 13, 00 mm lebih teliti daripada13 mm.
  • 71. Created by RozieUsing Your Brain for a Change71 Aturan Penulisan Angka Penting 1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : “245, 5” memiliki empat angka penting. 2. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (sebelah kiri angka bukan nol) adalah bukan angka penting Contoh : “0, 0000001” hanya memiliki satu angka penting. Angka tersebut dapat dituliskan sebagai 1 × 10-7. Kita dapat melihat, sekalipun dituliskan dalam bentuk awalnya, ketujuh angka 0 yang berada di kiri angka 1 tidaklah penting. Nilai taksiran tidak akan berada di digit awal, melainkan selalu berada di digit bagian akhir.
  • 72. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 72 3. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal yang mengikuti angka bukan nol adalah angka penting. Contoh :“2, 00” memiliki tiga angka penting.“2, 300” memiliki empat angka penting. 4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal bukanlah angka penting. Contoh :“3400” hanya memiliki dua angka penting. 5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh :“560, 2” memiliki empat angka penting.
  • 73. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 73 2. Perkalian dan Pembagian “Jumlah angka penting pada hasil pembagian atau perkalian tersebut paling banyak sama dengan jumlah angka penting terkecil dari bilangan-bilangan yang dioperasikan” Aturan perhitungan dengan angka penting 1. Penjumlahan dan pengurangan “Hasil akhir hanya boleh memiliki 1 angka taksiran” 273,219 9 adalah angka taksiran 15,5 5 adalah angka taksiran 8,43 3 adalah angka taksiran ------------- + 297,149 (has 3 EN) 297,2 (hasil akhir) 0,6283 memiliki 4 angka penting 2,2 memiliki 2 angka penting ---------- x 1,8226 1,8 (hasil akhir)
  • 74. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 74 Untuk perkalian bilangan penting dengan bilangan eksak, hasilnya memiliki jumlah angka penting terkecil dari bilangan penting. EX: Keramik lantai memiliki panjang 50,25 cm dan lebar 20,1 cm. Jika terdapat 25 buah keramik ditata untuk menutup lantai, berapakah luas lantai yang tertutup keramik? Solusi: 50,25 x 20,1 x 25 = 25.250,625 = 2,52 x 104 cm2 3. Pangkat dan Akar “hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang dioperasikan ” 5,125,2  1,50   25,65,2 2  6,2
  • 75. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 75 Bentuk umum penulisan notasi ilmiah: a x 10n a disebut mantisa dengan 1 ≤ a <10 10n disebut ordo dan n= bilangan bulat Contoh :  Massa elektron: 0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 911 kg = 9,11 x 10-31 kg  Massa bumi: 6 000 000 000 000 000 000 000 000 kg = 6 x 1024 kg. Notasi Ilmiah
  • 76. Created by RozieUsing Your Brain for a Change 76 120000 = 1,2 x 105 • 10000 = 104 • 0,000253 = 2,53 x 104 • 125 x 10-5 = 1,25 x 10-3 • 0,00228 x 108 = 2,28 x 105