SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Media pembelajaran Fisika SMP
Pokok bahasan : Pengukuran
Sub pokok bahasan : pengukuran, besaran dan satuan
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda
alam menggunakan peralatan
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan
beserta satuannya.
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan
manggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenali gejala Hukum-Hukum Newton dalam
kehidupan sehari-hari.
Pernahkah kalian memerhatikan seorang penjual beras menimbang
dengan menggunakan alat penimbang ? dibandingkan dengan apakah
massa beras itu ? kegiatan yang tersebut disebut dengan mengukur.
Dengan kata lain, mengukur adalah membandingkan suatu besaran
dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Mengukur merupakan dasar dari ilmu fisika. Pengukuran ada
dua jenis, yaitu :
Pengukuran langsung, dimana hasilnya dapat dilihat
langsung pada alat ukurnya. Misalnya, mengukur panjang
menggunakan mistar.
Pengukuran tidak langsung, pengukuran yang hasilnya
baru dapat dilihat setelah diolah. Misalnya, mengukur luas
segitiga, kita harus melakukan dua kali pengukuran yaitu
panjang alas dan tinggi segitiga, selanjutnya data
dimasukkan ke dalam rumus. Setelah itu, kita baru
mengetahui luas segitiga.
Mengukur berbeda dengan menghitung meskipun keduanya
dinyatakan dengan angka. Angka hasil pengukuran selalu
mengandung ketidakpastian. Misalnya, seseorang mengukur
panjang papan tulis hasilnya 2,52 m. ji ka dilakukan orang lain
hasilnya mungkin 2,53 m atau 2, 51 m. ketidakpastian seperti
itulah yang dimaksud dengan ketidakpastian hasil pengukuran.
Adapun menghitung selalu menghasilkan angka yang pasti.
Misalnya, seseorang menghitung jumlah apel hasilnya 10 buah.
Jika dilakukan orang lain hasilnya tetap 10 buah.
Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka serta mempunyai satuan.
Dalam fisika, besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran
pokok yang satuannya sudah ditentukan dan besaran turunan
yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang nilainya hanya dapat
diperoleh melalui pengukuran secara langsung dan mempunyai
satuan sendiri tidak diturunkan dari satuan besaran yang lain.
Menurut Conference Generale des Poids et measure (CGPM)
ditetapkan tujuh besaran pokok dan dua besaran tambahan.
Berikut besaran – besaran tersebut :
Massa
Panjang
Waktu
Suhu
Kuat Arus
Intensitas Cahaya
Jumlah zat (molekul)
Serta dua bessaran lain yaitu sudut datar dan sudut ruang.
Contoh
Sebuah mesin perahu motor menghasilkan gaya 15.000 N. Berapa
percepatan perahu motor jika massa perahu motor 1.000 kg dan
total gaya gesekan perahu motor dengan air adalah 1.000 N?
Jawab:
Perhatikan gambar di atas!
ΣF = F – f
= 15.000 N – 1.000 N
= 14.000 N
Percepatan perahu motor tersebut adalah:
a = ƩF/m =14.000 N /1.000 kg
=14 N/kg
Besaran Turunan
Besaran Turunan merupakan besaran yang satuannya berasal dari dua atau
lebih besaran pokok dan cara memperoleh nilainya melalui pengukuran dan
perhitungan. Contoh
Luas dan volume di peroleh daribesaran panjang.
Luas = panjang x lebar
=m x m
=m2
Volume = panjang x lebar x tinggi
=m x m x m
=m3
Kecepatan merupakanbesaran yang menyatakan arah perpindahan tiap satuan
waktu.
Kecepatan =
v =
=
Satuan
Satuan merupakan derajat dari suatu besaran. Nilai suatu besaran
akan berubah jika dinyatakan dengan satuan yang berbeda.
Contoh, besaran panjang suatu benda dapat dinyatakan dengan
satuan yard, kaki, depa, jengkal dan meter.
Satuan pengukuran dibedakan menjadi dua, yaitu satuan baku dan
satuan tak baku. Pengukuran menggunakan satuan baku
memberikan hasil akurat meskipun dilakukan oleh banyak orang
sedangkan pengukuran menggunakan satuan tak baku memberikan
hasil yang tidak akurat. Contoh satuan tak baku adalah
lengan, depa, kaki dan jengkal. Untuk mengatasi keberagaman
satuan, kita memerlukan adanya keseragaman sistem satuan yang
disebut dengan satuan Internasional.
Setiapa satuan yang ditetapkan sebagai satuan internasional harus
memenuhi tiga ktriteria. Yaitu :
Bersifat tetap, tidak berubah dalam keadaan bagaimanapun;
Bersifat Internasional, dapat digunakan oleh negara diseluruh
dunia;
Mudah ditiru, mudah dibuat dan diperbayak untuk keperluan
sehari – hari.
Menurut SI, satuan besaran pokok dan beberapa besaran turunan
dapat dilihat pada tabel berikut.
Pengukuran Besaran fisika
Pengukuran Panjang
Pengukuran Massa
Pengukuran waktu
Pengukuran Suhu
Pengukuran Panjang
Dalam SI, besaran panjang dinyatakan
dengan satuan meter (m). 1 meter
adalah sama dengan 1.650.763.73.
berdasarkan definisi
tersebut, dibuatlah alat ukur panjang
antara lain mistar, jangka sorong, dan
micrometer sekrup.
Pengukuran Massa
Massa adalah jumlah materi atau zat yang
dikandung suatu benda. Menurut SI , besaran
massa dinyatakan dengan satuan kg. 1 kg standar
didefinisikan sebagai massa satu silinder logam
yang terbuat dari platina – iridium. Massa I kg
sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu
4oC.
Pengukuran waktu
Menurut SI, besaran waktu
diukur dengan satuan sekon.
Satu sekon adalah waktu yang
diperlukan atom sesium – 133
(Cs-133) untuk melakukan
getaran sebanyak 9.192.631.770
kali. Alat ukur waktu yang paling
banyak digunakan adalah stop-
watch dan arloji.
Pengukuran Suhu
Suhu adalah derajat panas suatu
benda. Tinkat panas suatu benda
dinyatakan dalam satuan derajat.
Untuk menyatakan berapa tingkat
panas suatu benda, kalian
memerlukan lalat ukur suhu.
Berdasarkan bahan yang digunakan thermometer
digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Termometer zat cair
Termometer Hambatan
Termometer Gas
Termometer zat cair
Thermometer cair dibuat berdasarkan pemuaian volume. Zat
cair yang digunakan adalah raksa dan alkohol.
Keuntungan menggunakan
raksa :
Raksa mudah dilihat karena
mengkilap.
Raksa memuai secara teratur.
Raksa tidak membasahi dinding
kaca.
Jangkauan suhunya besar (-
40oC sampai 350oC).
Raksa memiliki konduktivitas
yang tinggi.
kerugiannya adalah :
Harga raksa mahal.
Tidak dapat digunanakan di
daerah kutub.
Raksa bersifat racun, sehingga
ahaya jika tabungnya pecah.
Termometer Hambatan
Thermometer ini menggunakan prinsip perubahan hambatan
logam konduktor terhadap suhu. Thermometer in dibuat dari
bahan logam sehingga disebut thermometer industry.
Temometer jenis ini banyak digunakan untuk mengukur suhu
diatas 1.000oC.
Termometer Gas
Thermometer gas menggunakan prinsip pengaruh suhu
terhadap tekanan, bagan alat ini seperti manometer, pipa U
berisi raksa mula – mula permukaannya sama tinggi, jika
salah satunya dihubungkan dengan ruangan berisi gas
bertekanan maka akan terjadi selisih tinggi.
Skala thermometer yang banyak digunakan ada empat
macam, yaitu celcius, reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
Berikut table perbandingannya.
Nama :Dwi Handayani
NIM :113611002
Nama :Novia Rina T.H
NIM :113611005
Nama :Rohmatun
NIM :113611006
Nama :Muh.Arifin
NIM :113611008
Nama :Muhammad Mustafidhin
NIM :113611009

More Related Content

What's hot

Bahan ajar pengukuran
Bahan ajar pengukuranBahan ajar pengukuran
Bahan ajar pengukuranrosderia-p
 
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)Bernad Marbun
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianRezky Amaliah
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Bab 1 (pertemuan 2 ) Objek IPA dan Pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   2 ) Objek IPA dan PengamatannyaBab 1 (pertemuan   2 ) Objek IPA dan Pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 2 ) Objek IPA dan PengamatannyaMeli Fitriani
 
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannyaBab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannyaMeli Fitriani
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranatabik_umam
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisikaMip Ta
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran Nadia Santosa
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarAditya Pratama
 
Storyboard kel 3
Storyboard kel 3Storyboard kel 3
Storyboard kel 3Anggiii
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuranDaeng Makassar
 

What's hot (18)

Bahan ajar pengukuran
Bahan ajar pengukuranBahan ajar pengukuran
Bahan ajar pengukuran
 
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Modul sains f1 isma 2016
Modul sains f1 isma 2016Modul sains f1 isma 2016
Modul sains f1 isma 2016
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Bab 1 (pertemuan 2 ) Objek IPA dan Pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   2 ) Objek IPA dan PengamatannyaBab 1 (pertemuan   2 ) Objek IPA dan Pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 2 ) Objek IPA dan Pengamatannya
 
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannyaBab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Praktikum fisika
Praktikum fisikaPraktikum fisika
Praktikum fisika
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Bab 1-besaran-pengukuran
Bab 1-besaran-pengukuranBab 1-besaran-pengukuran
Bab 1-besaran-pengukuran
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Storyboard kel 3
Storyboard kel 3Storyboard kel 3
Storyboard kel 3
 
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
32494199 1-alat-alat-ukur-dan-pengukuran
 

Viewers also liked

Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 Pengukuran
Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 PengukuranRencana pelaksanaan pembelajaran 1 Pengukuran
Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 PengukuranLili Rahmayani
 
Rpp sudut
Rpp sudutRpp sudut
Rpp sudutKuat Ae
 
LKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUANLKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUANLisna M
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 

Viewers also liked (9)

Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 Pengukuran
Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 PengukuranRencana pelaksanaan pembelajaran 1 Pengukuran
Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 Pengukuran
 
Rpp sudut
Rpp sudutRpp sudut
Rpp sudut
 
3 fisika
3  fisika3  fisika
3 fisika
 
LKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUANLKS BESARAN DAN SATUAN
LKS BESARAN DAN SATUAN
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 

Similar to Pengukuran Fisika SMP

BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modernPengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan moderndinihariyati1
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanYan Wale
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur VJ Asenk
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuranfitroh hanifiyah
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranatabik_umam
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanVionitaVf
 
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptx
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptxKuliah Fisika pertemuan 1.pptx
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptxDani Usman
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranatabik_umam
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanJun Hidayat
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.pptsophya7
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP Nazlaa
 

Similar to Pengukuran Fisika SMP (20)

Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modernPengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
Pengukuran Besaran dan Satuan dalam konsef fisika klasikal dan modern
 
Besaran-dan-Satuan
Besaran-dan-SatuanBesaran-dan-Satuan
Besaran-dan-Satuan
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
Bab 1.pptx
Bab 1.pptxBab 1.pptx
Bab 1.pptx
 
Sains .pptx
Sains .pptxSains .pptx
Sains .pptx
 
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan PengukuranBesaran, Satuan, dan Pengukuran
Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Modul media-pemb
Modul media-pembModul media-pemb
Modul media-pemb
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
 
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptx
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptxKuliah Fisika pertemuan 1.pptx
Kuliah Fisika pertemuan 1.pptx
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
 

Pengukuran Fisika SMP

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Media pembelajaran Fisika SMP Pokok bahasan : Pengukuran Sub pokok bahasan : pengukuran, besaran dan satuan
  • 6. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam menggunakan peralatan Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan manggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 7. Mengenali gejala Hukum-Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pernahkah kalian memerhatikan seorang penjual beras menimbang dengan menggunakan alat penimbang ? dibandingkan dengan apakah massa beras itu ? kegiatan yang tersebut disebut dengan mengukur. Dengan kata lain, mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan.
  • 11. Mengukur merupakan dasar dari ilmu fisika. Pengukuran ada dua jenis, yaitu : Pengukuran langsung, dimana hasilnya dapat dilihat langsung pada alat ukurnya. Misalnya, mengukur panjang menggunakan mistar. Pengukuran tidak langsung, pengukuran yang hasilnya baru dapat dilihat setelah diolah. Misalnya, mengukur luas segitiga, kita harus melakukan dua kali pengukuran yaitu panjang alas dan tinggi segitiga, selanjutnya data dimasukkan ke dalam rumus. Setelah itu, kita baru mengetahui luas segitiga.
  • 12. Mengukur berbeda dengan menghitung meskipun keduanya dinyatakan dengan angka. Angka hasil pengukuran selalu mengandung ketidakpastian. Misalnya, seseorang mengukur panjang papan tulis hasilnya 2,52 m. ji ka dilakukan orang lain hasilnya mungkin 2,53 m atau 2, 51 m. ketidakpastian seperti itulah yang dimaksud dengan ketidakpastian hasil pengukuran. Adapun menghitung selalu menghasilkan angka yang pasti. Misalnya, seseorang menghitung jumlah apel hasilnya 10 buah. Jika dilakukan orang lain hasilnya tetap 10 buah.
  • 13.
  • 14. Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai satuan. Dalam fisika, besaran dibedakan menjadi dua yaitu besaran pokok yang satuannya sudah ditentukan dan besaran turunan yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
  • 15. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang nilainya hanya dapat diperoleh melalui pengukuran secara langsung dan mempunyai satuan sendiri tidak diturunkan dari satuan besaran yang lain. Menurut Conference Generale des Poids et measure (CGPM) ditetapkan tujuh besaran pokok dan dua besaran tambahan. Berikut besaran – besaran tersebut : Massa Panjang Waktu Suhu Kuat Arus Intensitas Cahaya Jumlah zat (molekul) Serta dua bessaran lain yaitu sudut datar dan sudut ruang.
  • 16. Contoh Sebuah mesin perahu motor menghasilkan gaya 15.000 N. Berapa percepatan perahu motor jika massa perahu motor 1.000 kg dan total gaya gesekan perahu motor dengan air adalah 1.000 N? Jawab: Perhatikan gambar di atas! ΣF = F – f = 15.000 N – 1.000 N = 14.000 N Percepatan perahu motor tersebut adalah: a = ƩF/m =14.000 N /1.000 kg =14 N/kg
  • 17. Besaran Turunan Besaran Turunan merupakan besaran yang satuannya berasal dari dua atau lebih besaran pokok dan cara memperoleh nilainya melalui pengukuran dan perhitungan. Contoh Luas dan volume di peroleh daribesaran panjang. Luas = panjang x lebar =m x m =m2 Volume = panjang x lebar x tinggi =m x m x m =m3 Kecepatan merupakanbesaran yang menyatakan arah perpindahan tiap satuan waktu. Kecepatan = v = =
  • 18. Satuan Satuan merupakan derajat dari suatu besaran. Nilai suatu besaran akan berubah jika dinyatakan dengan satuan yang berbeda. Contoh, besaran panjang suatu benda dapat dinyatakan dengan satuan yard, kaki, depa, jengkal dan meter.
  • 19. Satuan pengukuran dibedakan menjadi dua, yaitu satuan baku dan satuan tak baku. Pengukuran menggunakan satuan baku memberikan hasil akurat meskipun dilakukan oleh banyak orang sedangkan pengukuran menggunakan satuan tak baku memberikan hasil yang tidak akurat. Contoh satuan tak baku adalah lengan, depa, kaki dan jengkal. Untuk mengatasi keberagaman satuan, kita memerlukan adanya keseragaman sistem satuan yang disebut dengan satuan Internasional.
  • 20. Setiapa satuan yang ditetapkan sebagai satuan internasional harus memenuhi tiga ktriteria. Yaitu : Bersifat tetap, tidak berubah dalam keadaan bagaimanapun; Bersifat Internasional, dapat digunakan oleh negara diseluruh dunia; Mudah ditiru, mudah dibuat dan diperbayak untuk keperluan sehari – hari.
  • 21. Menurut SI, satuan besaran pokok dan beberapa besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Pengukuran Besaran fisika Pengukuran Panjang Pengukuran Massa Pengukuran waktu Pengukuran Suhu
  • 25. Pengukuran Panjang Dalam SI, besaran panjang dinyatakan dengan satuan meter (m). 1 meter adalah sama dengan 1.650.763.73. berdasarkan definisi tersebut, dibuatlah alat ukur panjang antara lain mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup.
  • 26. Pengukuran Massa Massa adalah jumlah materi atau zat yang dikandung suatu benda. Menurut SI , besaran massa dinyatakan dengan satuan kg. 1 kg standar didefinisikan sebagai massa satu silinder logam yang terbuat dari platina – iridium. Massa I kg sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4oC.
  • 27. Pengukuran waktu Menurut SI, besaran waktu diukur dengan satuan sekon. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan atom sesium – 133 (Cs-133) untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur waktu yang paling banyak digunakan adalah stop- watch dan arloji.
  • 28. Pengukuran Suhu Suhu adalah derajat panas suatu benda. Tinkat panas suatu benda dinyatakan dalam satuan derajat. Untuk menyatakan berapa tingkat panas suatu benda, kalian memerlukan lalat ukur suhu.
  • 29. Berdasarkan bahan yang digunakan thermometer digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : Termometer zat cair Termometer Hambatan Termometer Gas
  • 30. Termometer zat cair Thermometer cair dibuat berdasarkan pemuaian volume. Zat cair yang digunakan adalah raksa dan alkohol. Keuntungan menggunakan raksa : Raksa mudah dilihat karena mengkilap. Raksa memuai secara teratur. Raksa tidak membasahi dinding kaca. Jangkauan suhunya besar (- 40oC sampai 350oC). Raksa memiliki konduktivitas yang tinggi. kerugiannya adalah : Harga raksa mahal. Tidak dapat digunanakan di daerah kutub. Raksa bersifat racun, sehingga ahaya jika tabungnya pecah.
  • 31. Termometer Hambatan Thermometer ini menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadap suhu. Thermometer in dibuat dari bahan logam sehingga disebut thermometer industry. Temometer jenis ini banyak digunakan untuk mengukur suhu diatas 1.000oC.
  • 32. Termometer Gas Thermometer gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan, bagan alat ini seperti manometer, pipa U berisi raksa mula – mula permukaannya sama tinggi, jika salah satunya dihubungkan dengan ruangan berisi gas bertekanan maka akan terjadi selisih tinggi. Skala thermometer yang banyak digunakan ada empat macam, yaitu celcius, reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
  • 34. Nama :Dwi Handayani NIM :113611002 Nama :Novia Rina T.H NIM :113611005 Nama :Rohmatun NIM :113611006 Nama :Muh.Arifin NIM :113611008 Nama :Muhammad Mustafidhin NIM :113611009