SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Eksplorasi Geokimia 
Lingkungan Geokimia 
Menurut Rose et al (1979), berdasarkan perbedaan tekanan, temperatur, dan sifat-sifat kimianya, lingkungan geokimia dapat 
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu : 
• Lingkungan kedalaman (deep seated environment), yaitu lingkungan yang meluas ke arah bawah, mulai dari level terendah 
yang dapat dicapai oleh sirkulasi air permukaan sampai ke level terdalam di mana batuan biasanya terbentuk. Lingkungan ini 
dicirikan oleh : proses-proses magmatik dan metamorfik yang dominan, temperatur dan tekanan yang tinggi, sirkulasi fluida 
terbatas, dan kandungan oksigen bebas yang relatif kecil. Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan adalah : hipogen, primer, 
dan endogen. 
• Lingkungan permukaan (surficial environment), adalah lingkungan di mana terjadi proses-proses pelapukan, erosi, dan 
sedimentasi, yaitu di permukaan bumi, yang mencakup proses-proses yang terjadi setelah tubuh batuan terbentuk. Lingkungan 
ini dicirikan oleh temperatur dan tekanan yang relatif rendah dan konstan, pergerakan solusi yang bebas, serta oksigen bebas, 
air, dan CO2 yang melimpah. Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan adalah : supergen, sekunder, dan eksogen. 
LATAR BELAKANG 
Bidang kelautan yang mempelajari segala hal mengenai proses yang terjadi didalam lautan.Baik pergerakan 
komponen fisis maupun kimia.Dalam hal ini kita kan lebih banyak membahas proses kimia yang terjadi 
dilautan.Khususnya kita akan membahas mengenai Geokimia.Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu 
yang ada saat ini.Geokimia berasal dari dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia.Hal ini bukan 
merupakan penggabungan ilmu,namun merupakan disiplin ilmu yang hanya membantu menjelaskan fenomena 
fenomena geologi yang terjadi dan ditinjau dari sisi kimianya.Sebelum masuk lebih dalam mempelajari 
Geokimia kita harus memahami ilmu geologi terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam 
memahami ilmu geokimia.Ilmu Geologi sendiri terdiri dari banyak cabang,diantaranya:mineralogi, petrologi, 
sedimentologi, geomorfologi, paleontologi, geologi struktur stratigrafi dan lain lain. 
Geokimia adalah ilmu yang Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam lapisan 
bumi, terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant), penyebaran serta hukum-hukum yang 
mengontrolnya. Dari dasar ini berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu geokimia 
panasbumi, geokimia mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan. 
Geokimia memiliki beberapa definisi, definisi yang dilakukan oleh Goldschmidt menekankan pada dua 
aspek,yaitu: 
1.Distribusi Unsur dalam bumi (deskripsi) 
2.Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut diatas (interpretasi) 
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan distribusi unsur kimia dalam 
mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit 
terkecil dari material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom. 
Didalam lautan sendiri banyak hal yang berkaitan dengan proses geokimia.Khususnya pada kandungan sedimen 
laut dan lapisan dasar lautan.Pada makalah ini akan dibahas mengenai Eksplorasi Geokimia. 
2.1 Geokimia 
Keberadaan dan munculnya Geokimia sebagai cabang ilmu geologi baru menyebabkan munculnya metode 
metode dan data observasi baru.Hal yang menarik perhatian para ahli sedimentologi adalah awal mulanya 
sebagian besar penelitian mengenai geokimua mengarah pada penelitian kuantitatif untuk mengetahui 
penyebaran unsur-unsur kimia dialam, termasuk akan penyebaran dalam batuan sedimen.Seiring berjalannya 
waktu data tersebut menuntun pada kenyataan untuk memahami apa yang disebut siklus geokimia(geochemical 
cycle) serta penemuan hukum-hukum yang mengontrol penyebaran atau distribusi unsur dan proses proses yang 
menyebabkan timbulnya pola penyebaran dan distribusi seperti itu. 
Baru-baru ini, kimia nuklir (nuclear chemistry) menyumbangkan sebuah “jam” dan “termometer” yang pada 
gilirannya membuka era penelitian baru terhadap sedimen. Unsur-unsur radioaktif, khususnya 14C dan 40K,
memungkinkan dilakukannya metoda penanggalan langsung terhadap batuan sedimen tertentu. Metoda 14C, 
yang dikembangkan oleh Libby, dapat diterapkan pada endapan resen. Metoda 40K/40Ar terbukti dapat 
diterapkan pada glaukonit, felspar autigen, mineral lempung, dan silvit yang ditemukan dalam endapan tua. 
Analisis isotop dapat digunakan untuk menentukan temperatur purba. Metoda Urey—berdasar-kan 
nisbah 16O/18O yang merupakan fungsi dari temperatur—dapat dipakai untuk menaksir temperatur pembentukan 
cangkang fosil yang ada dalam endapan bahari. Meskipun “jam” dan “termometer” tersebut masih 
memperlihatkan kekeliruan, namun harus diakui bahwa keduanya telah memberikan kontribusi yang berarti 
terhadap pemelajaran sedimen. 
Berbagai kajian teoritis dan eksperimental tentang stabilitas mineral pada berbagai kondisi oksidasi-reduksi (Eh) 
dan pH dilakukan oleh Garrels dan beberapa ahli lain (lihat Garrels & Christ, 1965). Penelitian aspek-aspek 
geokimia sedimen banyak menambah pengertian kita tentang endapan sedimen. Buku-buku yang membahas 
tentang topik-topik geokimia sedimen antara lain adalah Geochemistry of Sediments karya Degens (1965) 
dan Principles of Chemical Sedimentology karya Berner (1971). 
2.2 Eksplorasi Geokimia 
Pengertian Eksplorasi atau prospeksi geokimia didefinisikan sebagai pengukuran sistematis terhadap satu atau 
lebih trace elements (unsur-unsur jejak) dalam batuan, soil, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas dengan tujuan 
untuk menentukan anomali-anomali geokimia (Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce, 1984; Chaussier, 1987). 
Untuk mengukur kelimpahannya melalui Eksplorasi Geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran 
kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, 
dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah 
pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, 
atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras 
terhadap lingkungannya (background geokimia). 
Eksplorasi ini dilakukan dengan maksud kita dapat menganalisis didaerah/batuan/lapisan mana yang memiliki 
kandungan kandungan kimia.Contohnya:unsur-unsur bijih besi, minyakbumi, gas alam dan lain lain.Dimana 
keberadaan unsur unsur tersebut berada dalam kondisi yang tidak tetap, melainkan selalu bermigrasi yang 
merupakan akbat dari aktivitas lempeng bumi yang berada diatas magma.Kondisi yang tidak stabil ini 
menyebabkan pergerakan pergerakan lempeng bumi yang nantinya akan mempengaruhi kondisi unusr unsur 
yang berada didalam lempeng bumi.Sehingga eksplorasi geokimia perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan 
lokasi eksplorasi. 
2.2.1 Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia 
Segala hal yang pastinya memiliki prinsip prinsip yang memberikan karakteristik.Sama akan halnya pada 
Eksplorasi Geokimia juga memiliki beberapa prinsip prinsip dasar yang perlu diperhatikan.Prinsip dasar 
eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari 2 metode: 
1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral yang relatif stabil pada kondisi 
permukaan bumi (seperti: emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah 
yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi. 
2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat diperoleh baik pada endapan 
bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. 
Pola ini terlihat kurang seperti pada pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang membentuk pola 
dispersi bisa : 
a. Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya: serussit dan anglesit terbentuk akibat 
pelapukan endapan galena) 
b. Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari endapan kalkopirit) 
c. Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan empung yang berdekatan dengan 
sutu endapan pentlandit)
d. Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material organik pada aliran sungai isa 
dipasok oleh airtanah yang melewati endapan kalkopirit) 
e. Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam umbuhan atau hewan) 
Kemudian ada beberapa hal yang mendasar dan sangat perlu kita ketahui .Hal Dasar Yang Berkaitan Dengan 
Prospeksi Geokimia: 
1.Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih yang dicari 
2.Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi sulit dideteksi, lebih bebas dari bising, 
atau lebih luas penyebarannya dari unsur petunjuk. 
2.2.2 Metode Eksplorasi Geokimia 
Dalam eksplorasi geokimia tidak bisa dilakukan tanpa tahapan yang benar dan sistematis.Para peneliti pun 
mencuba membuat tahapan tahapan untuk melakukan eksplorasi geokimia.Urutan Eksplorasi Geokimia Secara 
Umum (Peters, 1978) 
a.Seleksi metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang dinginkan, serta pola sampling. 
b.Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek contoh-contoh secara umum 
dan kedalaman contoh untuk mnentukan level yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor bising (noise). 
c.Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang dibuat pada beberapa metode. 
d.Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika). 
e.Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area yang lebih kecil, 
menggunakan interval sampling yg lebih rapat & penambahan metode geokimia. 
f.Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang & penambahan analisis dari contoh-contoh 
yang telah adaKonsep atau Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia. 
Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga komponen, yaitu sampling (pengambilan contoh), analisis, dan 
interpretasi. Ketiganya komponen tersebut merupakan fungsi bebas yang saling terkait. Kegagalan yang 
terjadi pada tahap yang satu akan mempengaruhi tahap berikutnya.Kemudian dalam pemilihan metode-metode 
yang akan digunakan eksplorasi geokimia, harus disesuaikan dengan jenis endapan yang akan dicari. Adapun 
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada masing-masing tahapan eksplorasi pemilihan metode dapat 
digambarkan secara umum seperti terlihat pada Tabel. 
Tahap Metode Jenis Mineral 
Pendahuluan Citra Landsat Semua 
Sintesis Regional Semua 
Survey Tinjau Foto Udara Semua 
AeromagnetikLogam Dasar Pemetaan Geologi Semua 
Pengukuran Penampang Stratigrafi Contoh: Batubara 
Sampling Stream Sediment Sampling Logam Dasar 
Pendulangan Mineral Berat 
Prospeksi Umum Pemetaan Geologi Semua 
Sampling Stream Sediment Logam Dasar
Gaya Berat Non metalik 
SeismikSingenetik Magnetik Logam 
Rock Sampling Semua 
Prospeksi Detail Pemetaan Geologi Semua 
Soil Sampling (Geokimia) Logam Dasar 
Rock Sampling (Geokimia) Semua 
Metode Analitis Dalam eksplorasi geokimia tidak perlu mengutamakan akurasi yang tinggi, yang terpenting 
cepat, tidak mahal dan sederhana. Metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geokimia adalah 
kromatografi, kolorimetri, spektroskopi emisi, XRF, dan AAS. Metode lain yang juga digunakan dalam kasus 
khusus adalah aktivasi neutron, radiometri dan potensiometri. AAS (atomic absorpsion spectrometry) 
merupakan teknik yang paling banyak dipakai dalam analisis unsur tunggal standar. 
Alat-alat yang lebih canggih dapat menganalisis multi unsur, seperti: 
•Plasma emissin spectrometry menganalisis 12 unsur utama (Cu, Pb, Zn, Ag, W, Sb, Ba, Ni, Mn, Fe, Cr, Sn) dan 
10 unsur berguna baik sebagai unsur pennyertamaupun untuk pemetaan geologi: V, P, As, Mo, B, Be, Cd, Co, 
Ni, Y 
•Optical emission spectrometry yang langsung dibaca : quantometer, yang mengukur secara simultan 7 unsur 
dan 26 unsur jejak. 
2.3 Dispersi 
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat 
terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan 
pengendapan dalam larutan). Tipe dispersi ini akan mempengaruhi pemilihan metode pengambilan conto, 
pemilihan lokasi conto, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. 
2.4 Lingkungan Geokimia 
Dalam Eksplorasi Geokimia kita juga perlu mengetahui jenis jenis lingkungan geokimia itu sendiri.Lingkungan 
geokimia primer adalah lingkungan yang berada di bawah zona pelapukan yang dicirikan oleh tekanan dan 
temperatur yang besar, sirkulasi fluida yang terbatas, dan oksigen bebas yang rendah. Sebaliknya, lingkungan 
geokimia sekunder adalah lingkungan pelapukan, erosi, dan sedimentasi, yang dicirikan oleh temperatur rendah, 
tekanan rendah, sirkulasi fluida bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2. Pola geokimia primer menjadi 
dasar dari survey batuan sedangkan pola geokimia sekunder merupakan target bagi survey sedimen. 
2.5 Mobilitas Unsur 
Mobilitas unsur yang dimaksud disini adalah kemudahan unsur bergerak dalam lingkungan geokimia tertentu. 
Beberapa unsur dalam proses dispersi dapat terpindahkan jauh dari asalnya, ini disebut mudah bergerak atau 
mobilitasnya besar, contohnya: unsur gas mulia seperti radon. Rn dipakai sebagai petunjuk dalam prospeksi 
endapan Uranium. Mobilias unsur akan berbeda dalam lingkungan yang berbeda, contohnya : F bersifat sangat 
mobil dalam proses pembekuan magma (pembentukan batuan beku), jebakan pneumatolitik dan hidrotermal, 
namun akan sangat tidak mobil (stabil sekali) dalam proses metamorfose dan pembentukan tanah. Bila F masuk 
ke air akan menjadi sangat mobil kembali.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mobilitas unsur ini juga 
dipengaruhi pergerkan lempeng akibat magma.Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam suatu endapan bisa
memiliki mobilitas yang sangat berbeda, sehingga mungkin tidak memberikan anomali yang sama secara 
spasial. 
2.6 Anomali Geokimia 
Anomali geokimia dapat kita cari dengan terlebih dahulu mencari nilai background dimana nilai background 
berhubungan dengan endapan bijih.Dalam menentukan anomali geokimia diperlukan adanya nilai ambang/nilai 
batas yang digunakan untuk menentukan anomali.Nilai batas tersebut disebut threshold yaitu nilai rata-rata plus 
dua standar deviasi dalam suatu populasi normal. Semua nilai di atas nilai threshold didefinisikan sebagai 
anomali. 
2.7 Aplikasi 
Aplikasi atau contoh nyata yang dapat dilihat dari geokimia salah satunya adalah metode yang digunakan oleh 
sedimentologist dalam mengumpulkan data dan bukti pada sifat dan kondisi depositional batuan sedimen, yaitu 
analisis kimia dari batu, melingkupi geokimia isotop, termasuk penggunaan penanggalan radiometrik, untuk 
menentukan usia batu, dan kemiripan dengan daerah sumber. Metode ini pertama kali dipakai pada tahun 
1970an dimana penelitian sedimentologi mulai beralih dari makroskopis dan fisik ke arah mikroskopis dan 
kimia. Dengan perkembangan teknik analisa dan penggunaan katadoluminisen dan mikroskop elektron 
memungkinkan para ahli sedimentologi mengetahui lebih baik tentang geokimia. Perkembangan yang pesat ini 
memacu kita untuk mengetahui hubungan antara diagenesa, pori-pori dan pengaruhnya terhadap evolusi 
porositas dengan kelulusan batu pasir dan batugamping. 
Saat ini berkembang perbedaan antara makrosedimentologi dan mikrosedimentologi. Makrosedimentologi 
berkisar studi fasies sedimen sampai ke struktur sedimen. Di lain fihak, mikrosedimentologi meliputi studi 
batuan sedimen di bawah mikroskop atau lebih dikenal dengan petrografi. 
Daftar Pustaka : 
1.http://www.docstoc.com/docs/84624621/eksplorasi-geokimia 
2.www.wikipedia.org

More Related Content

What's hot

Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Aris Munandar
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Mineralogi
MineralogiMineralogi
Mineralogihariia
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorfniaramadanti1
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 

What's hot (20)

Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
Mekanika Batuan (Teknik Pertambangan)
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Mineralogi
MineralogiMineralogi
Mineralogi
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 

Similar to Eksplorasi geokimia

Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmi Yunianti
 
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdfGeofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdffebriaanita1
 
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdf
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdfPenjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdf
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdfalhidayat18
 
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptxPPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptxFeryanAdiAnggana1
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisikakeynahkhun
 
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdfPERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdfZianElfira1
 
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara BaratPresentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara BaratR. Ferro Aviyanto
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1AllikaFadia
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHRepository Ipb
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfI2O37OO42GilangAriya
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaWarnet Raha
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 

Similar to Eksplorasi geokimia (20)

Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1
 
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdfGeofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
Geofisika lingkungan PERTEMUAN 1-1_compressed.pdf
 
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdf
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdfPenjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdf
Penjelasan tentang BUMI mata kuliah 01.pdf
 
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptxPPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisika
 
Modul 21
Modul 21Modul 21
Modul 21
 
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdfPERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
 
geologic time
geologic timegeologic time
geologic time
 
Geologi umum
Geologi umumGeologi umum
Geologi umum
 
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara BaratPresentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Presentasi Geoarkeologi: Kuliah di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
 
Dasar ilmu bumi
Dasar ilmu bumiDasar ilmu bumi
Dasar ilmu bumi
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
 
resume geoling
resume geolingresume geoling
resume geoling
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
 
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdfRA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
RA_GILANG ARIYANTO_120370042_GENESA BATUBARA.pdf
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Eksplorasi geokimia

  • 1. Eksplorasi Geokimia Lingkungan Geokimia Menurut Rose et al (1979), berdasarkan perbedaan tekanan, temperatur, dan sifat-sifat kimianya, lingkungan geokimia dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu : • Lingkungan kedalaman (deep seated environment), yaitu lingkungan yang meluas ke arah bawah, mulai dari level terendah yang dapat dicapai oleh sirkulasi air permukaan sampai ke level terdalam di mana batuan biasanya terbentuk. Lingkungan ini dicirikan oleh : proses-proses magmatik dan metamorfik yang dominan, temperatur dan tekanan yang tinggi, sirkulasi fluida terbatas, dan kandungan oksigen bebas yang relatif kecil. Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan adalah : hipogen, primer, dan endogen. • Lingkungan permukaan (surficial environment), adalah lingkungan di mana terjadi proses-proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi, yaitu di permukaan bumi, yang mencakup proses-proses yang terjadi setelah tubuh batuan terbentuk. Lingkungan ini dicirikan oleh temperatur dan tekanan yang relatif rendah dan konstan, pergerakan solusi yang bebas, serta oksigen bebas, air, dan CO2 yang melimpah. Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan adalah : supergen, sekunder, dan eksogen. LATAR BELAKANG Bidang kelautan yang mempelajari segala hal mengenai proses yang terjadi didalam lautan.Baik pergerakan komponen fisis maupun kimia.Dalam hal ini kita kan lebih banyak membahas proses kimia yang terjadi dilautan.Khususnya kita akan membahas mengenai Geokimia.Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada saat ini.Geokimia berasal dari dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia.Hal ini bukan merupakan penggabungan ilmu,namun merupakan disiplin ilmu yang hanya membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi dan ditinjau dari sisi kimianya.Sebelum masuk lebih dalam mempelajari Geokimia kita harus memahami ilmu geologi terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam memahami ilmu geokimia.Ilmu Geologi sendiri terdiri dari banyak cabang,diantaranya:mineralogi, petrologi, sedimentologi, geomorfologi, paleontologi, geologi struktur stratigrafi dan lain lain. Geokimia adalah ilmu yang Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam lapisan bumi, terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant), penyebaran serta hukum-hukum yang mengontrolnya. Dari dasar ini berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu geokimia panasbumi, geokimia mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan. Geokimia memiliki beberapa definisi, definisi yang dilakukan oleh Goldschmidt menekankan pada dua aspek,yaitu: 1.Distribusi Unsur dalam bumi (deskripsi) 2.Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut diatas (interpretasi) Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom. Didalam lautan sendiri banyak hal yang berkaitan dengan proses geokimia.Khususnya pada kandungan sedimen laut dan lapisan dasar lautan.Pada makalah ini akan dibahas mengenai Eksplorasi Geokimia. 2.1 Geokimia Keberadaan dan munculnya Geokimia sebagai cabang ilmu geologi baru menyebabkan munculnya metode metode dan data observasi baru.Hal yang menarik perhatian para ahli sedimentologi adalah awal mulanya sebagian besar penelitian mengenai geokimua mengarah pada penelitian kuantitatif untuk mengetahui penyebaran unsur-unsur kimia dialam, termasuk akan penyebaran dalam batuan sedimen.Seiring berjalannya waktu data tersebut menuntun pada kenyataan untuk memahami apa yang disebut siklus geokimia(geochemical cycle) serta penemuan hukum-hukum yang mengontrol penyebaran atau distribusi unsur dan proses proses yang menyebabkan timbulnya pola penyebaran dan distribusi seperti itu. Baru-baru ini, kimia nuklir (nuclear chemistry) menyumbangkan sebuah “jam” dan “termometer” yang pada gilirannya membuka era penelitian baru terhadap sedimen. Unsur-unsur radioaktif, khususnya 14C dan 40K,
  • 2. memungkinkan dilakukannya metoda penanggalan langsung terhadap batuan sedimen tertentu. Metoda 14C, yang dikembangkan oleh Libby, dapat diterapkan pada endapan resen. Metoda 40K/40Ar terbukti dapat diterapkan pada glaukonit, felspar autigen, mineral lempung, dan silvit yang ditemukan dalam endapan tua. Analisis isotop dapat digunakan untuk menentukan temperatur purba. Metoda Urey—berdasar-kan nisbah 16O/18O yang merupakan fungsi dari temperatur—dapat dipakai untuk menaksir temperatur pembentukan cangkang fosil yang ada dalam endapan bahari. Meskipun “jam” dan “termometer” tersebut masih memperlihatkan kekeliruan, namun harus diakui bahwa keduanya telah memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemelajaran sedimen. Berbagai kajian teoritis dan eksperimental tentang stabilitas mineral pada berbagai kondisi oksidasi-reduksi (Eh) dan pH dilakukan oleh Garrels dan beberapa ahli lain (lihat Garrels & Christ, 1965). Penelitian aspek-aspek geokimia sedimen banyak menambah pengertian kita tentang endapan sedimen. Buku-buku yang membahas tentang topik-topik geokimia sedimen antara lain adalah Geochemistry of Sediments karya Degens (1965) dan Principles of Chemical Sedimentology karya Berner (1971). 2.2 Eksplorasi Geokimia Pengertian Eksplorasi atau prospeksi geokimia didefinisikan sebagai pengukuran sistematis terhadap satu atau lebih trace elements (unsur-unsur jejak) dalam batuan, soil, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas dengan tujuan untuk menentukan anomali-anomali geokimia (Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce, 1984; Chaussier, 1987). Untuk mengukur kelimpahannya melalui Eksplorasi Geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background geokimia). Eksplorasi ini dilakukan dengan maksud kita dapat menganalisis didaerah/batuan/lapisan mana yang memiliki kandungan kandungan kimia.Contohnya:unsur-unsur bijih besi, minyakbumi, gas alam dan lain lain.Dimana keberadaan unsur unsur tersebut berada dalam kondisi yang tidak tetap, melainkan selalu bermigrasi yang merupakan akbat dari aktivitas lempeng bumi yang berada diatas magma.Kondisi yang tidak stabil ini menyebabkan pergerakan pergerakan lempeng bumi yang nantinya akan mempengaruhi kondisi unusr unsur yang berada didalam lempeng bumi.Sehingga eksplorasi geokimia perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan lokasi eksplorasi. 2.2.1 Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia Segala hal yang pastinya memiliki prinsip prinsip yang memberikan karakteristik.Sama akan halnya pada Eksplorasi Geokimia juga memiliki beberapa prinsip prinsip dasar yang perlu diperhatikan.Prinsip dasar eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari 2 metode: 1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi. 2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini terlihat kurang seperti pada pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang membentuk pola dispersi bisa : a. Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya: serussit dan anglesit terbentuk akibat pelapukan endapan galena) b. Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari endapan kalkopirit) c. Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan empung yang berdekatan dengan sutu endapan pentlandit)
  • 3. d. Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material organik pada aliran sungai isa dipasok oleh airtanah yang melewati endapan kalkopirit) e. Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam umbuhan atau hewan) Kemudian ada beberapa hal yang mendasar dan sangat perlu kita ketahui .Hal Dasar Yang Berkaitan Dengan Prospeksi Geokimia: 1.Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih yang dicari 2.Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi sulit dideteksi, lebih bebas dari bising, atau lebih luas penyebarannya dari unsur petunjuk. 2.2.2 Metode Eksplorasi Geokimia Dalam eksplorasi geokimia tidak bisa dilakukan tanpa tahapan yang benar dan sistematis.Para peneliti pun mencuba membuat tahapan tahapan untuk melakukan eksplorasi geokimia.Urutan Eksplorasi Geokimia Secara Umum (Peters, 1978) a.Seleksi metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang dinginkan, serta pola sampling. b.Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek contoh-contoh secara umum dan kedalaman contoh untuk mnentukan level yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor bising (noise). c.Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang dibuat pada beberapa metode. d.Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika). e.Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area yang lebih kecil, menggunakan interval sampling yg lebih rapat & penambahan metode geokimia. f.Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang & penambahan analisis dari contoh-contoh yang telah adaKonsep atau Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia. Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga komponen, yaitu sampling (pengambilan contoh), analisis, dan interpretasi. Ketiganya komponen tersebut merupakan fungsi bebas yang saling terkait. Kegagalan yang terjadi pada tahap yang satu akan mempengaruhi tahap berikutnya.Kemudian dalam pemilihan metode-metode yang akan digunakan eksplorasi geokimia, harus disesuaikan dengan jenis endapan yang akan dicari. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada masing-masing tahapan eksplorasi pemilihan metode dapat digambarkan secara umum seperti terlihat pada Tabel. Tahap Metode Jenis Mineral Pendahuluan Citra Landsat Semua Sintesis Regional Semua Survey Tinjau Foto Udara Semua AeromagnetikLogam Dasar Pemetaan Geologi Semua Pengukuran Penampang Stratigrafi Contoh: Batubara Sampling Stream Sediment Sampling Logam Dasar Pendulangan Mineral Berat Prospeksi Umum Pemetaan Geologi Semua Sampling Stream Sediment Logam Dasar
  • 4. Gaya Berat Non metalik SeismikSingenetik Magnetik Logam Rock Sampling Semua Prospeksi Detail Pemetaan Geologi Semua Soil Sampling (Geokimia) Logam Dasar Rock Sampling (Geokimia) Semua Metode Analitis Dalam eksplorasi geokimia tidak perlu mengutamakan akurasi yang tinggi, yang terpenting cepat, tidak mahal dan sederhana. Metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geokimia adalah kromatografi, kolorimetri, spektroskopi emisi, XRF, dan AAS. Metode lain yang juga digunakan dalam kasus khusus adalah aktivasi neutron, radiometri dan potensiometri. AAS (atomic absorpsion spectrometry) merupakan teknik yang paling banyak dipakai dalam analisis unsur tunggal standar. Alat-alat yang lebih canggih dapat menganalisis multi unsur, seperti: •Plasma emissin spectrometry menganalisis 12 unsur utama (Cu, Pb, Zn, Ag, W, Sb, Ba, Ni, Mn, Fe, Cr, Sn) dan 10 unsur berguna baik sebagai unsur pennyertamaupun untuk pemetaan geologi: V, P, As, Mo, B, Be, Cd, Co, Ni, Y •Optical emission spectrometry yang langsung dibaca : quantometer, yang mengukur secara simultan 7 unsur dan 26 unsur jejak. 2.3 Dispersi Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan pengendapan dalam larutan). Tipe dispersi ini akan mempengaruhi pemilihan metode pengambilan conto, pemilihan lokasi conto, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. 2.4 Lingkungan Geokimia Dalam Eksplorasi Geokimia kita juga perlu mengetahui jenis jenis lingkungan geokimia itu sendiri.Lingkungan geokimia primer adalah lingkungan yang berada di bawah zona pelapukan yang dicirikan oleh tekanan dan temperatur yang besar, sirkulasi fluida yang terbatas, dan oksigen bebas yang rendah. Sebaliknya, lingkungan geokimia sekunder adalah lingkungan pelapukan, erosi, dan sedimentasi, yang dicirikan oleh temperatur rendah, tekanan rendah, sirkulasi fluida bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2. Pola geokimia primer menjadi dasar dari survey batuan sedangkan pola geokimia sekunder merupakan target bagi survey sedimen. 2.5 Mobilitas Unsur Mobilitas unsur yang dimaksud disini adalah kemudahan unsur bergerak dalam lingkungan geokimia tertentu. Beberapa unsur dalam proses dispersi dapat terpindahkan jauh dari asalnya, ini disebut mudah bergerak atau mobilitasnya besar, contohnya: unsur gas mulia seperti radon. Rn dipakai sebagai petunjuk dalam prospeksi endapan Uranium. Mobilias unsur akan berbeda dalam lingkungan yang berbeda, contohnya : F bersifat sangat mobil dalam proses pembekuan magma (pembentukan batuan beku), jebakan pneumatolitik dan hidrotermal, namun akan sangat tidak mobil (stabil sekali) dalam proses metamorfose dan pembentukan tanah. Bila F masuk ke air akan menjadi sangat mobil kembali.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mobilitas unsur ini juga dipengaruhi pergerkan lempeng akibat magma.Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam suatu endapan bisa
  • 5. memiliki mobilitas yang sangat berbeda, sehingga mungkin tidak memberikan anomali yang sama secara spasial. 2.6 Anomali Geokimia Anomali geokimia dapat kita cari dengan terlebih dahulu mencari nilai background dimana nilai background berhubungan dengan endapan bijih.Dalam menentukan anomali geokimia diperlukan adanya nilai ambang/nilai batas yang digunakan untuk menentukan anomali.Nilai batas tersebut disebut threshold yaitu nilai rata-rata plus dua standar deviasi dalam suatu populasi normal. Semua nilai di atas nilai threshold didefinisikan sebagai anomali. 2.7 Aplikasi Aplikasi atau contoh nyata yang dapat dilihat dari geokimia salah satunya adalah metode yang digunakan oleh sedimentologist dalam mengumpulkan data dan bukti pada sifat dan kondisi depositional batuan sedimen, yaitu analisis kimia dari batu, melingkupi geokimia isotop, termasuk penggunaan penanggalan radiometrik, untuk menentukan usia batu, dan kemiripan dengan daerah sumber. Metode ini pertama kali dipakai pada tahun 1970an dimana penelitian sedimentologi mulai beralih dari makroskopis dan fisik ke arah mikroskopis dan kimia. Dengan perkembangan teknik analisa dan penggunaan katadoluminisen dan mikroskop elektron memungkinkan para ahli sedimentologi mengetahui lebih baik tentang geokimia. Perkembangan yang pesat ini memacu kita untuk mengetahui hubungan antara diagenesa, pori-pori dan pengaruhnya terhadap evolusi porositas dengan kelulusan batu pasir dan batugamping. Saat ini berkembang perbedaan antara makrosedimentologi dan mikrosedimentologi. Makrosedimentologi berkisar studi fasies sedimen sampai ke struktur sedimen. Di lain fihak, mikrosedimentologi meliputi studi batuan sedimen di bawah mikroskop atau lebih dikenal dengan petrografi. Daftar Pustaka : 1.http://www.docstoc.com/docs/84624621/eksplorasi-geokimia 2.www.wikipedia.org