Program Studi Ilmu Keperawatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat profesional melalui dua tahap pendidikan yaitu sarjana keperawatan dan profesi perawat. Kurikulum profesi perawat disusun berdasarkan kurikulum nasional untuk mempersiapkan lulusan memenuhi karakteristik profesi perawat.
2. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) adalah suatu
pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan
perawat profesional Ners (Ns). Tahapan pendidikannya
dilaksanakan melalui dua tahap yaitu Program Pendidikan
S1 Keperawatan dan Program Pendidikan Profesi Ners.
Program Pendidikan Profesi Ners bertujuan untuk
memberi kesempatan kepada peserta didik menjadi
terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh pada tahap pembelajaran di Program
Pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.
3. Kurikulum tahap program profesi (Ners) disusun berdasarkan
Kurikulum Nasional SK Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor:
129/U/1999 tanggal 11 Juni tahun 1999 yang disebut Kurikulum Inti
Pendidikan Ners di Indonesia (KIPNI)
Di Indonesia, keperawatan sebagai suatu profesi telah
disepakati pada lokakarya nasional tahun 1983
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia
4. Shortiridge
(1985) menyatakan karakteristik esensial dari suatu
profesi adalahsebagai berikut:
1. Pelayanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
yang kokoh; menggunakan berbagai konsep, teori dan
prinsip sebagai landasan asuhan, yang didapat melalui
pengalaman belajar dan praktik.
2. Berorientasi pada komitmen untuk memberikan
pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan
pasien.
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik yang
merupakan pedoman keterlaksanaan standar dan
tanggung jawab profesi.
4. Mempunyai otonomi mengatur dan mengontrol praktik
dan pendidikan profesi
5. Untuk menghasilkan perawat yang memenuhi
karakteristik esensial profesi maka proses pendidikan
keprofesian perawat “Ners” dirancang dengan
mempertimbangkan lima aspek berikut:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan.
2. Kemampuan menyelesaikan masalah secara
ilmiah
3. Sikap dan tingkah laku profesional
4. Belajar aktif dan mandiri
5. Pendidikan berada di masyarakat
6. Profil Lulusan
Lulusan Ners dapat bekerja sebagai
a) Perawat praktik mandiri
b) Perawat praktik berkelompok
c) Perawat praktik di Rumah Sakit dan klinik
lainnya
Perawat pelaksana, pendidik, peneliti dan
pengelola
Pendidikan ners adalah pendidikan yang bersifat
akademik profesi yang dalam pelaksanaannya
terdiri
dari dua tahap pendidikan sarjana keperawatan
dan pendidikan profesi ners.
7. Perawat anestesi adalah perawat yang telah diberi pendidikan formal
secara teoritis dan praktek dalam bidang anestesi dan berkompetensi
untuk melakukan pelayanan dalam pelayanan anestesi.
Batasan dan Ruang Lingkup Praktik Perawat Anestesi dan
Reanimasi
Perawat Anestesi memberikan pelayanan anestesi dan
reanimasi dalam 4 ( empat ) kategori umum yaitu :
a. Persiapan dan evaluasi pra-anestesi.
b. Induksi, pemeliharaan, dan emergence anestesi.
c. Perawatan pasca anestesi.
d. Fungsi bantuan klinis dan perianestesi.
8. Pemberian anestesi pada operasi / tindakan diagnostik elektif :
1. Pasen status fisik ASA 1 dan 2. dengan penyakit penyerta minimum.
2. Pembedahan yang diramal tidak sulit.
3. Pembedahan bukan pada rongga dada dan rongga kepala
Pemberian anestesi pada operasi darurat.
1. Pembedahan untuk penyelamatan nyawa.
2. Pasen tidak mungkin dirujuk.
3. Status fisik tidak dibatasi.
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi Perawat Anestesi Indonesia di sahkan melalui
Musyawarah Nasional Luar Biasa Ikatan Perawat Anestesi Indonesia dan
ditetapkan dengan suatu Surat Keputusan Nomor : 10/MUNAS
IV/IPAI/6/2006, tanggal 11 Juni 2006 tentang Pengesahan Standar
Profesi Perawat Anestesi Indonesia tahun 2006.
9. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI. tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara nomor 3495);
2. Undang Undang Nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi