Modul ini membahas tentang perawatan pasien ICU terkait pencegahan luka stress, fisioterapi, dan penatalaksanaan agitasi serta sedasi dan analgesia. Peserta didik diharapkan mampu mendiagnosis, mengelola, dan mencegah kondisi tersebut pada pasien ICU secara tepat.
1. MODUL 2 : General ICU Care II (Delirium-agitasi, Sedasi-analgesia)
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/Subspesialis
Intensive Care /Spesialis – 2 Intensive Care
2. Nama Modul : General ICU Care II
3. Mata Kuliah : General ICU Care II (Delirium-agitasi, Sedasi-
analgesia)
4. Tahap : I
5. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok kecil, Peer assisted learning (PAL),
Bedside teaching , Task-based medical education
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan
Intensive Care mampu menciptakan pelayanan yang
berkualitas dalam mengenali/mendiagnosis delirium-
agitasi, dan nyeri pada pasien sakit kritis dan
kemudian memberikan penatalaksanaan yang tepat
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
pasien.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan mampu melakukan perawatan pasien ICU terkait
delirium, agitasi, sedasi dan analgesia.
Tujuan Khusus
1. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan mampu mengenali dan melakukan
tatalaksana agitasi dan delirium pada pasien ICU.
2. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan mampu melakukan prosedur
pemberian obat sedasi dan analgesia sesuai indikasi pada pasien ICU.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalyui modul ini peserta didik mampu:
a. Mengetahui etiologi agitasi dan delirium pada pasien ICU.
2. b. Mengetahui etiologi nyeri pada pasien ICU.
c. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan agitasi dan delirium pada pasien ICU.
d. Mengetahui tatalaksana agitasi dan delirium pada pasien ICU.
e. Mengetahui tatalaksana nyeri pada pasien ICU.
f. Mengetahui indikasi penggunaan obat sedatif yang digunakan pada pasien ICU.
g. Mengetahui farmakologi obat sedatif yang digunakan pada pasien ICU.
h. Mengetahui komplikasi penggunaan obat sedatif pada pasien ICU.
i. Mengetahui indikasi penggunaan obat analgesia yang digunakan pada pasien ICU.
j. Mengetahui farmakologi obat analgesia yang digunakan pada pasien ICU.
k. Mengetahui komplikasi penggunaan obat analgesia pada pasien ICU.
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu mengenali dan menilai keadaan agitasi dan delirium pada pasien ICU berdasarkan
skor agitasi dan delirium.
b. Mampu melakukan tatalaksana agitasi dan delirium pada pasien ICU.
c. Mampu memberikan sedasi yangsesuai dan adekuat pada pasien ICU.
d. Mampu menilai kebutuhan analgesia pada pasien ICU berdasarkan skor nyeri.
e. Mampu memberikan analgesia yang sesuai dan adekuat pada pasien ICU.
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien (Afektif)
1. Mampu menganalisa pertimbangan risiko dan manfaat terkait pemberian obat sedasi dan
analgesia pada pasien ICU.
2. Mampu berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam penatalaksanaan agitasi
dan delirium pada pasien ICU.
3. Mampu berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam pemberian obat sedasi dan
analgesia pada pasien ICU.
4. Mampu melakukan informed consent dengan baik terkait penatalaksanaan agitasi dan delirium.
5. Mampu melakukan informed consent dengan baik terkait pemberian obat sedasi dan analgesia.
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Tinjauan umum agitasi dan delirium pada pasien ICU.
2. Penegakan diagnosis agitasi dan delirium pada pasien ICU.
3. Penatalaksanaan agitasi dan delirium pada pasien ICU.
4. Tinjauan umum sedasi dan analgesia pada pasien ICU.
5. Farmakologi obat sedasi dan analgesia serta penggunaannya di ICU.
6. Indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi pemberian obat sedasi dan analgesia pada pasien ICU.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok kecil
2. Peer assisted learning (PAL)
3. Bedside teaching
3. 4. Task-based medical education
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. MCQ: Pre-test
2. Laporan kasus
3. MCQ: Post-test
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Komputer/laptop
2. LCD proyektor
3. Pasien di ICU
G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
No. Daftar cek penuntun belajar General
ICU Care
Sudah
dikerjakan
Belum
dikerjakan
Agitasi dan Delirium
1 Mengenali keadaan agitasi /delirium
2 Menegakkan diagnosis agitasi /delirium
(menggunakan skor RASS dan/atau skor
CAM-ICU)
3 Melakukan tatalaksana agitasi /delirium
4 Memberikan penjelasan mengenai keadaan
agitasi /delirium padakeluarga pasien
Sedasi
1 Menyebutkan indikasi pemberian obat
sedasi pada pasien ICU
2 Menyebutkan target kedalaman sedasi
sesuai indikasi pada pasien ICU
3 Menyebutkan komplikasi pemberian sedasi
yang tidak adekuat pada pasien ICU
4 Menyebutkan efek samping sedasi yang
berlebihan pada pasien ICU
5 Menyebutkan obat-obat sedasi yang
digunakan di ICU
6 Menjelaskan farmakokinetik obat sedasi
yang digunakan di ICU
7 Menjelaskan farmakodinamik obat sedasi
yang digunakan di ICU
Analgesia
4. 1 Menyebutkan indikasi pemberian obat
analgesia pada pasien ICU
2 Menyebutkan penilaian nyeri berdasarkan
skor NRS, BPS dan/atau CPOT pada
pasien ICU
3 Menyebutkan komplikasi pemberian
analgesia yang tidak adekuat pada pasien
ICU
4 Menyebutkan efek samping analgesia yang
berlebihan pada pasien ICU
5 Menyebutkan obat-obat analgesia yang
digunakan di ICU
6 Menjelaskan farmakokinetik obat analgesia
yang digunakan di ICU
7 Menjelaskan farmakodinamik obat
analgesia yang digunakan di ICU
DAFTAR PUSTAKA
1. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink MP, editors. Textbook of critical care,
7th ed. Philadelphia: Elsevier; 2017.
2. Ergan B, Nava S. The use of bronchoscopy in critically ill patients: considerations and
complications. Expert Rev Respir Med 2018;12(8):651-663.
3. Kabadayi S, Bellamy MC. Bronchoscopy in critical care. BJA education 2017; 17(2): 48-56.
4. Rajan P, Chawla S. Bronkhoskopi. Dalam: Oropello JM, Pastores SM, Kvetan V, eds. Critical
Care. New York, NY: McGraw-Hill Education, 2017.
5. Modul 3: General ICU Care III (Prefentif Stress Ulcer, Fisioterapi Intensif Care)
INFORMASI UMUM
1. ProgramStudi/Jenjang : Program Pendidikan Fellowship CriticalCare
2. NamaModul : General ICU CareIII
3. MataKuliah : Sesuai SNP KATI
4. Tahap :
5. MetodePembelajaran : Belajar Mandiri, BedsidePractice
6. DeskripsiModul : Capaian Pembelajaran pada modul ini,
diharapkan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2 Anestesiologi dan
Terapi Intensif Keseminatan Intensive Care memiliki pengetahuan dasar
(definisi, insiden, patofisiologi, factor resiko, diagnosis dan manajemen serta
profilaksis) stress ulcer, dan fisioterapi intensive care.
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
TujuanUmum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik akan memiliki pengetahuan tentang pencegahan
Stress Ulcer dan fisioterapi yang diberikan kepada pasien dalam rawatan intensif yang diperlukan.
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Untuk memahami defenisi dari Stress Ulcer
2. Untuk memahami insiden kejadian StressUlcer
3. Untuk memahami patofisiologi StressUlcer
4. Untuk memahami pencegahan Stress Ulcer
5. Untuk memahami fisioterapi pada IntensiveCare
6. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan(Kognitif)
Setelah melalui modul ini, peserta didik mampu:
a. Mampu menjelaskan definisi dari Stress Ulcer
b. Mampu menjelaskan insiden kejadian Stress Ulcer
c. Mampu menjelaskan patofisiologi StressUlcer
d. Mampu menjelaskan pencegahan Stress Ulcer
e. Mampu menjelaskan fisioterapi pada IntensiveCare
2. Keterampilan Klinis(Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu melakukan penilaian resiko terjadinya StressUlcer
b. Mampu melakukan pengelolaah terhadap StressUlcer
c. Mampu melakukan pencegahan terhadap StressUlcer
d. Mampu melakukan pengelolaan fisioterapi StressUlcer
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama dan Keselamatan
Pasien (Afektif)
a. EtikaProfesionalisme
1. Mampu bersikap profesional terhadap penderita/keluarga, staff
pendidik dan kolega, para medis dan nonparamedis
2. Mampu bersikap disiplin danbertanggungjawab
3. Taat mengisi dokumenmedik
4. Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SOP yang
berlaku
b. Komunikasi
1. Mampuberkomunikasipadapenderita/keluarga,staffpendidikdankolega,
paramedis dan non paramedis secara jujur, terbuka danbaik
c. Kerjasama
7. 1. Mampu bekerjasama yang baik dengan penderita/keluarga, staff
pendidik dan kolega, paramedis dan nonparamedis.
2. Mampu beekrjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk
pelayanan yangoptimal
d. KeselamatanPasien
1. Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien
(IPSG 1-6: Identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian
obat, surgical safety checklist, pencegahan infeksi (termasuk cuci tangan)
dan pencegahan pasien risikojatuh).
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOKBAHASAN
1. StressUlcer
a. Definisi
b. Insidensi
c. Patofisiologi
d. Pencegahan
2. Fisioterapi di Intensive Care
D. METODEPEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapipretest
a. Bahan acuan sesuai daftarpustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan denganmodul
c. Ilmu Klinis dasar yang berkaitan denganmodul
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokokbahasan
a. Belajar dua arah (Student CenteredLearning)
b. Small Group Discussion
c. Case Based Discussion(CBD)
d. Problem Based Learning(PBL)
e. BedsideTeaching
8. f. Task-Based MedicalEducation
g. Peer Assisted Learning(PAL)
3. Simulasi dengan Manikin di SkillsLab
4. Role Play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal
danprofesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporankasus)
6. BimbinganKhusus
7. Workshop/Pelatihanterstruktur
8. KuliahTamu
E. EVALUASIPEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/Essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/Essayterkendali/CBD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian360o
F. ALAT BANTUPEMBELAJARAN
1. Ruangan : Ruang Kuliah, Skills Lab, Perpustakaan, RuangPelayanan;
2. Peralatan : Anatomical Model Display/ Manikin/ Simulator, Laptop, LCD, Screen
Whiteboard, Flipchart dan Audio VisualLainnya;
3. Atlas, Poster, Buku Acuan dan Jurnal yang berkaitan denganModul;
4. Internet, Sistem informasi dan teknologi yang berkaitan denganmodul;
5. File pembelajaran seperti bahan kuliah dan videointeraktif.
G. DAFTAR TILIK CAPAIANPEMBELAJARAN
No Daftar Cek Penuntun Belajar Prosedur
Anestesia
Memuaskan Tidak
Memuaskan
Tidak Diamati
1 Mampu melakukan penilaian resiko
terjadinya Stress Ucler
9. 2 Mampu melakukan pengelolaan terhadap
Stress Ucler
3 Mampu melakukan pencegahan terhadap
Stress Ucler
4 Mampu melakukan pengelolaan Fisioterapi
Stress Ucler
Catatan : Sudah/Belum dikerjakan beri tanda ( √ )
Berikan tanda √ dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/ tugas telah dikerjakan dengan memuaskan,
dan beri tanda (x) bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta (T/D) bila tidak dilakukan pengamatan.
(√) Memuaskan: Langkah/tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun.
(x) Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun.
(T/D) Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih.
Nama Peserta Didik: Tanggal :
Nama Pasien: No Rekam Medis:
H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
No Kegiatan Langkah Klinik
Lulus Pada kesempatan
ke
1 2 3 4 5
1 Mampu menjelaskan Stress Ucler dan pengelolaan StressUcler
2 Mampu menjelaskan penilaian resiko dan pemeriksaan yang
akurat
3 Mampu menjelaskan Indikasi dan Pencegahan Stress Ucler
4 Mampu menjelaskan dan menganalisis hasil fisioterapi
Sistem Penilaian
Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+
3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 - 65 C+
2,5
10. Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
2 Pengetahuan 30%
3 Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta:
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essayterkendali
2. Posttest
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essayterkendali
e. CBD
3. Dops
4. Osce
5. Mini-CEX
6. Penilaian360o
Pesertadinyatakan: Tanda Tangan & NamaPenguji:
□ Lulus
□ TidakLulus
No Penilaian Bobot
1 Sikap 40%
12. MODUL 4: GENERAL ICU CARE IV
(Palliative care/End of life care, Transportasi Pasien Kritis)
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/Subspesialis
Intensive Care /Spesialis – 2 Intensive Care
2. Nama Modul : General ICU Care IV (Palliative care/End of life care,
Transportasi Pasien Kritis)
3. Mata Kuliah : General ICU Care
4. Tahap : I
5. Metode Pembelajaran : Belajar mandiri, bedside practice
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan
Intensive Care mampu Mampu merencanakan dan
mengevaluasi tata laksana pasien dengan kondisi end
of life. Serta merencanakan, mengelola, dan
memimpin pelaksanaan transfer pasien kritis intra
ataupun ekstra rumah sakit.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan Intensive Care mampu merencanakan dan
mengevaluasi tata laksana pasien dengan kondisi end of life. Serta merencanakan,
mengelola, dan memimpin pelaksanaan transfer pasien kritis intra ataupun ekstra rumah
sakit.
13. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan mampu:
1. Mampu menentukan pengambilan keputusan untuk tindakan palliative care
2. Mampu menganalisis kondisi pasien kritis dan menentukan prognosis pasien sakit
kritis
3. Mampu menegakkan diagnosis kondisi mati batang otak
4. Mampu melakukan tata kelola symptompasien akhir kehidupan/end of live care
5. Mampu melakukan komunikasi kepada keluargasesuai dengan etika profesi
6. Mampu memutuskan kelayakan pasien untuk ditransfer
7. Mampu memimpin proses transfer
8. Mampu menganalisis risiko transfer pasien kritis
9. Mampu menentukan mode transfer
10. Mampu melakukan koordinasi , komunikasi, dan kolaborasi tim
11. Mampu melakukan persiapan sebelum transfer melakukan proses transfer, dan
pascatransfer dengan berpegang pada prinsip keamanan standar International
Pasient Safety Goal.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
2. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu menjelaskan kondisi pasien pada akhir kehidupan
b. Mampu menjelaskan patofisiologi pada pasien dengan mati batang otak
c. Mampu menjelaskan penegakan diagnosis mati batang otak
d. Mampu menjelaskan tatalaksana pasien dengan diagnosis mati batang otak
e. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan etika
profesi
f. Mampu menjelaskan perubahan fisiologis fungsi organ
g. Mampu menjelaskan risiko transfer pasien kritis pada airway, breathing,
14. circulation, disability, dan environment
h. Mampu menentukan indikasi, kontraindikasi, dan urgensi transfer pasien sakit
kritis
i. Mampu menjelaskan mode dan tipe transfer pasien kritis
j. Mampu menjelaskan persiapan dan pelaksanaan fase pratransfer, fase transfer,
dan pascatransfer
3. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu mendiagnosis pasien dalam kondisi mati batang otak dan
menyampaikan keputusan
b. Mampu melakukan tata kelola pasien akhir kehidupan
c. Mampu membuat keputusan untuk proses transfer pasien kritis
d. Mampu menentukan tipe dan mode transfer pasien kritis
e. Mampu melakukan persiapan obat, alat, dan tenaga
f. Mampu melakukan monitoring dan perwatan intensif selama proses transfer
g. Mampu melakukan analisis dan penatalaksanaan risiko transfer pasien kritis
pada airway, breathing, circulation, disability, dan environment
h. Mampu melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam tim selama
proses transfer pasien kritis
i. Mampu melakukan perawatan pascatransfer
4. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien
(Afektif)
a. Etika Profesionalisme
1) Mampu bersikap profesional terhadap penderita dan keluarga, staf pendidik
dan kolega, paramedis dan nonparamedis
2) Mampu bersikap disiplin dan bertanggung jawab
3) Taat mengisi dokumen medik
4) Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SOP yang
15. berlaku
b. Komunikasi
Mampu berkomunikasi pada penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis secara jujur, terbuka dan baik
c. Kerjasama
1) Mampu bekerja sama yang baik dengan penderita/keluarga, staf pendidik
dan kolega, paramedis dan nonparamedis
2) Mampu bekerja sama dalam tim secara harmonis demi pelayanan yang
optimal
d. KeselamatanPasien
Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien (IPSG
1-6: Identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian obat, surgical
safety checklist, pencegahan infeksi (termasuk cuci tangan), dan pencegahan
risiko pasien jatuh).
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Palliative Care/ end of live care
a. Pengertian palliative care/ end of live care
b. Prinsip fundamental bioetika
c. Elemen-elemen palliative care
1) Keterampilan komunikasi
2) Dukungan pengambilan keputusan
3) Penentuan prognostik
4) Symptoms management
5) Dukungan psikososial dan spiritual
6) Keputusan withhold/withdrawl
7) End of live care
d. Model palliative care di ICU
1) Consultative model
2) Integrative model
16. e. Komunikasi Goals of care
1) Komunuikasi pasien dan keluarga
2) Komunuikasi penyedia layanan kesehatan dan pasien
3) Kolaborasi interprofesi
4) Edukasi
f. Komponen dan Langkah-langkah family meeting
g. Manajemen konflik
h. Do not rescucitation (DNR)
-level DNR orders
i. Stepwise approach pada tindakan withholding dan withdrawl
j. Determinasi Brain death
1) Tinjauan aspek klinis dan aspek legal
2) Prasyarat penegakan diagnosis brain death
3) Koma
4) Reflek-reflek batang otak
5) Apnea testing
6) Ancillary testing: cerebral angiography, CTA, transcranial doppler, USG, EEG
k. Peranan pekerja sosial
2. Transportasi Pasien Kritis
a. Transfer pasien kritis
1) Transfer intrahospital
2) Transfer interhospital
b. Transfer intrahospital
1) Risiko transfer pasien kritis
2) Staffing
3) Equipment
4) Monitoring
5) Koordinasi tim
c. Transfer interhospital
1) Risiko transfer
2) Prehospital plan
17. 3) Staffing
4) Equipment
5) Monitoring
6) Koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi tim
7) Serah terima pasien
d. Equipment
1) Konsiderasi umum
2) Standar minimal equipment
e. Mode transportasi pasien kritis
1) Mobil ambulan
2) Pesawat
3) Helikopter
f. Altitude & transport physiology
1) Ekspansi gas
2) Perubahan fisiologi pada ketinggian
g. Aspek safety transfer pasien (analisis dan penatalaksanaan risiko transfer pasien kritis
pada airway, breathing, circulation, disability, dan environment)
k. Persiapan dan perawatan fase pratransfer, fase transfer, dan pascatransfer
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretes
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaita ndengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskus imengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
18. f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasi dengan manikin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essay terkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essay terkendali/ CbD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Ruangan: ruang kuliah; skills lab; perpustakaan, ruangpelayanan
2. Peralatan: anatomical model display/manikin/simulator, laptop, LCD, screen whiteboard,
flipchart dan audiovisual lainnya
3. Atlas, poster, buku acuan dan jurnal yang berkaitan dengan modul
4. Internet, sistem informasi dan teknologi yang berkaitan dengan modul
5. File pembelajaran seperti bahan kuliah dan video interaktif
19. G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
N
o
Penuntun
Memuas
kan
Tidak
memuask
an
Tidak
diama
ti
Palliative Care
1. Mampu mendiagnosis pasien dalam kondisi end
of live dan mati batang otak
Mampu melakukan komunikasi dengan
pasien/keluarga pasien, dan kolaborasi
interprofesi
2. Mampu menganalisis tata laksanaend of life/
mati batang otak.
Transfer Pasien Kritis
3. Mampu menganalisis indikasi, kontraindikasi,
urgensi transfer pasien kritis dan memutuskan
kelayakan transfer
4. Mampu menentukan tipe dan mode transport
5. Mampu melakukan antisipasi dan
menatalaksana risiko transfer pasien kritis pada
airway, breathing, circulation, disability, dan
environment
6. Mampu melakukan seluruh proses transfer
pasien kritis inter/intrahospital
Catatan: Sudah/Belum dilakukan beri tanda (√ )
Keterangan:
Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar
atau penuntun
20. Tidak
memuaskan
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai
dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta
latih selama penilaian oleh pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Nama pasien No Rekam Medis
H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
Palliative Care
Tidak
Memuaskan
Memuaskan
Sangat
Memuaskan
Tidak
Diamati
Evaluasi Kasus dan Keputusan Klinisend
of life
Penilaian Klinis Refleks batang otak
Tesr Apnea
Komunikasi profesional
Dukungan Psikososial & spiritual
Pendekatan withhold atau withdrawl
Symptoms management
Kompetensi secara Keseluruhan:
21. KEPUTUSAN UMUM
( √)
Below level expected :
Performed at the level expected :
Performed above the level expected :
Performed at the level expected of FY1 doctor :
*di pilih yang benar dengan melingkarinya
Transfer Pasien Kritis
Berikanpenilaian
berdasarkanskalaberikutini:
Di
bawahe
kspekta
si
Border
line
Memuas
kan
/satisfact
ory
Superio
r
Excelle
nt
Belu
m
dinila
i
Ket.
1 2 3 4 5 6
1. Menentukan apakah risiko
tinggi untuk transfer (pasien
dengan high risk untuk
mengelamai penurunan
kondisi selama dan setelah
transport):
1) Pasien yang terpasang
ventilasi mekanik,
terutama yang mendapat
PEEP yang tinggi dan
FiO2 lebih dari 50%.
2) Pasien dengan
hemodinamik tidak stabil
yang membutuhkan
support secara kontinu
baik dobutamin,
noreepinefrin atau
vasoactive agen lainnya
2. Menentukan potensi
masalah:
Respirasi:
diskoneksi/obstruksiairway
circuit, hipoksia
Kardiovaskular: instabilitas
hemodinamik, aritmia,
cardiac arrest, kontinuitas
22. support hemodinamik
Menentukan apakah pasien
transportable:
Pasien harus sudah teresusitasi
dan stabil sebelum transfer
untuk mengurangi perubahan
fisiologi yang berhubungan
dengan pergerakan dan
mengurasi risiko penurunan
atau perubahan kondisi selama
transfer.
Informed consent:
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan prosedur
Menjelaskan risiko
Menjelaskan antisipasi
masalah dan tindakan yang
dilakukan bila masalah
terjadi
Melakukan komunikasi
1) Komunikasi antar dokter
dan komunikasi antar
perawat sebelumtransfer:
diagnosis,keadaan pasien
terkini, alat-alat penunjang
yang dibutuhkan, terapi
yang sedang didapat
2) Tim transportasi
memastikan lokasi
penerimaan siap menerima
pasien sebelum dikirim
3) Tim transfer
memberitahukan tim
penerima saat pasien akan
dikirim
Melakukan Persiapan alat:
1) Portable monitor Tekanan
Darah, Pulse Oxymetry,
Suhu, Ventilator Portable
dan Alat defibrillator.
Peralatan ini diletakan
disamping pasien, tidak
23. boleh diletakan diatas
pasien karena berpotensi
jatuh dan membahayakan
pasien.
1) Peralatan portable
monitoring memiliki
Alarm yang berfungsibaik
visual maupun suara
secara baik
2) Ventilatorportable
minimal memilikan
kemampuan memberikan
Positive End Expiratory
Pressure (PEEP) dan
variable Inspired Oxygen
Concentration (FiO2),
Insipartory/Expiratory
(I/E) ratio,Respiratory
Rate (RR) dan Tidal
Volume (Vt) dengan alarm
bila ada bagian yang
terlepas atau adanya High
Pressure.
3.) Pasien yang mendapat
ventilasi mekanik, posisi
Endo Tracheal Tube
(ETT) harus dipastikan
betul dan difikasisasi agar
tidak bergeser sebelumdan
selama transportasi
berlangsung dan adekuat
oksigenasi dan ventilasi
juga harus diperiksa
4.) Monitor dan atau
ventilator harus di jaga
dengan adanya pengikat ke
tempat tidur pasien agar
tidak jatuh dan mencederai
pasien
5.) Resusitasikit
6.) StandarAmbulance
dengan membawa tabung
oksigen dengan jumlah
cukup
Persiapan obat:
1) Obat obat resusitasi
termasuk epinefrin,
norepinefrin, antiaritmia,
vasopressin,muscle
relaxant,sedative,
narkotik, analgetik,
24. dextrose dan cairan yang
memadai
2) Obat yang harus berjalan
secara kontinyu harus terus
berjalan saat pasien
ditransfer
3) Akses Intravena dipastikan
terfikasi dengan baik
Menentukan jumlah personil
terkait transportasi
1) Minimal terdiri dari 2
orang, dengan 1 orang
yang bertugas di Intensive
Care Unit (ICU)
diharuskan mendampingi
pasien kritis
2) Direkomendasikan pasien
yang sudah terlatih
mentatalaksana airway dan
pelatihan Advance Cardiac
Life Support (ACLS)
untuk mendampingi pasien
yang tidak stabil
Fase transfer:
a. Personil transportasiharus
berada disamping pasien
selama proses transfer
b. Menjaga oksigenasi yang
adekuat dan ventilasi saat
transportasi
c. Menjaga hemodinamik saat
transportasiatau saat
mencapai tujuan
d. memonitor status
kardiopulmonal pasien
secara adekuat saat
transportasi
e. menjaga jalan nafas saat
transportasiatau saat
mencapai tujuan
Serah terima pasien dan
dokumentasi
Penampilansecaraumum
NILAI AKHIR
26. 2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan:
Lulus
Tidak Lulus
Tanda tangan & Nama penguji
27. DAFTAR PUSTAKA
UTAMA
1. Vincent JL. Textbook of critical care.7th edition. Elsevier. Philadelphia.2017
2. Bersten AD, Soni N. Oh’s intensive care manual.7th edition. Elsevier.
Philadelphia.2014
3. Lanken PN. The intensive care unit manual. Saunders.Philadelphia.2001
4. Irwin RS, Rippe JM.,Lilly,CM. Intensive Care Medicine 8th edition. Chapter 33:
Integrating Paliative Care inIntensive Care Unit. ISBN-13: 978-1-4963-0608-1. Wolten
Kluwers : Philadelphia. 2018.
5. Donnelan, K, Dernoski N., Dougherty B. Marino’s The ICU Book 4th edition. ISBN-
13: 781451121186.Wolten Kluwers: Philadelphia. 2014.
6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1778/ MENKES/ SK/ XII.Tahun 2010.
7. Hunt D, Prior K.Transfer of the critical ill.Crit.Illness & Crit. Care.2017.153-157
8. Whiteley S, Macartney I, Mark J, Barrat H, Binks R. Guidelines for the transport of the
critically ill adult. 3rd Ed. Intensive Care Society: 2011.
9. Reinders AHB, Arbous MS, Kuper SG, Jonge ED. A comprehensive method to
develop a checklist to increase safety of intra-hospital transport of critically ill patient.
Critical Care (2015) 19:214.
10. Warren J, Fromm R, Orr R, Rotello L, Horst H. Guidelines for inter-and intrahospital
transport of critically ill patient. Crit Care Med 2004 Jan;32(1):256-62.
PENDUKUNG
1. Murray S, Sheikh A. Palliative care beyond cancer: care for all at the end of life.
British Medical Journal.2008;336:958-959.
2. Bloomer M, Moss C, Cross W. End-of-life care in acute hospitals: An integrative
literature review. Journalof Nursing and Healthcare of Chronic Illness 2011;3(3):165-
173.
3. Reymond L, Charles M, Israel F, Read T, Treston P. A strategy to increase the
palliative care capacity ofrural primary health care providers. Australian Journal of
Rural Health 2005;13(3):156
.
28. MODUL 5: General ICU Care V (Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa)
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/Subspesialis
Intensive Care /Spesialis – 2 Intensive Care
2. Nama Modul : General ICU Care V
3. Mata Kuliah : General ICU Care V (Terapi Cairan, Elektrolit, Asam
Basa, dan Tranfusi Darah)
4. Tahap : I
5. Metode Pembelajaran : Self Directed Learning, Bedside Teaching, Case based
discussion, Simulation Training, Praktekpadapasien
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan
Intensive Caremampu menciptakan pelayanan yang
berkualitas dalam terapi dan resusitasi cairan, koreksi
elektrolit dan gangguan asam basa, tranfusi darah dan
komponen koagulasi, pada kasus perioperatif resiko
tinggi dan pasien kondisi kritis, dengan
memperhatikan perkembangan ilmu terkini dalam
praktik anestesia dan terapi intensif, konteks sosial
kemasyarakatan, manajemen pelayanan kesehatan dan
patient safety.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
29. Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2 Anestesiologi dan Terapi Intensif
Keseminatan Intensive Care mampu menciptakan pelayanan yang berkualitas dalam terapi
dan resusitasi cairan, koreksi elektrolit dan gangguan asam basa, tranfusi darah dan
komponen koagulasi, pada kasus perioperatif resiko tinggi dan pasien kondisi kritis,
dengan memperhatikan perkembangan ilmu terkini dalam praktik anestesia dan terapi
intensif, konteks sosial kemasyarakatan, manajemen pelayanan kesehatan dan patient
safety.
Tujuan khusus
1. Mampu merumuskan terapi dan resusitasi cairan lanjutan berdasarakan evidence
based terbaru yang berorientasi pada keselamatan pasien
2. Mampu merencanakan tranfusi darah dan komponen koagulasi yang rasional,
berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau ROTEM, dengan berorientasi
pada keselamatan pasien
3. Mampu merekomendasikan terapi gangguan basa lanjutan, berdasarkan
perkembangan ilmu anestesiologi lanjutan dan terapi intensif
4. Mampu merekomendasikan tatalaksana tranfusi darah dan komponen koagulasi
yang rasional, berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau ROTEM,
berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi intensif
5. Mampu merancang tatalaksana terapi cairan, tatalaksana gangguan elektrolit dan
asam basa lanjut, tatalaksana tranfusi darah dan komponen koagulasi berdasarkan
perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi intensif terkini dan berbasis
bukti
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu merumuskan terapi dan resusitasi cairan lanjutan berdasarakan
evidence based terbaru yang berorientasi pada keselamatan pasien
30. b. Mampu merencanakan tranfusi darah dan komponen koagulasi yang rasional,
berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau ROTEM, dengan
berorientasi pada keselamatan pasien
c. Mampu merekomendasikan terapi gangguan basa lanjutan, berdasarkan
perkembangan ilmu anestesiologi lanjutan dan terapi intensif
d. Mampu merekomendasikan tatalaksana tranfusi darah dan komponen
koagulasi yang rasional, berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau
ROTEM, berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi
intensif
e. Mampu merancang tatalaksana terapi cairan, tatalaksana gangguan elektrolit
dan asam basa lanjut, tatalaksana tranfusi darah dan komponen koagulasi
berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi intensif terkini
dan berbasis bukti
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu merumuskan terapi dan resusitasi cairan lanjutan berdasarakan
evidence based terbaru yang berorientasi pada keselamatan pasien
b. Mampu merencanakan tranfusi darah dan komponen koagulasi yang rasional,
berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau ROTEM, dengan berorientasi
pada keselamatan pasien
c. Mampu merekomendasikan terapi gangguan basa lanjutan, berdasarkan
perkembangan ilmu anestesiologi lanjutan dan terapi intensif
d. Mampu merekomendasikan tatalaksana tranfusi darah dan komponen
koagulasi yang rasional, berdasarkan pemeriksaan tromboelastogram atau
ROTEM, berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi
intensif
e. Mampu merancang tatalaksana terapi cairan, tatalaksana gangguan elektrolit
dan asam basa lanjut, tatalaksana tranfusi darah dan komponen koagulasi
berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut dan terapi intensif terkini
31. dan berbasis bukti
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien
(Afektif)
a. Etika Profesionalisme
1) Melaksanakan praktek kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ketuhanan, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
2) Memiliki komitmen yang tinggi untuk belajar dan meningkatkan
kemampuan dalam rangka memberikan standar pelayanan medis yang baik
3) Menerapkan Good Clinical Care, di dalamnya termasuk kemampuan dan
pengetahuan tentang clinical reasoning, dokumentasi rekam medis yang
baik, manajemen waktu yang baik, dan pengendalian infeksi.
b. Komunikasi
Berkomunikasi efektif dengan pasien dan teman sejawat
c. Kerjasama
1) Mampu bekerjasama dan berkontribusi dalam tim dengan teman sejawat
baik baik dalam disipilin ilmu yang sama maupun dengan disiplin ilmu lain
dalam berbagai situasi
2) Mengembangkan kepemimpinan yang efektif dan mampu beradaptasi
dengan perubahan serta mampu mengambil keputusan yang bijak untuk
kepentingan tim
d. KeselamatanPasien
Menerapkan Good Clinical Care, di dalamnya termasuk pengatahuan dan
kemampuan tentang keselamatan pasien (patient safety)
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Terapi dan resusitasi cairan lanjutan berdasarkan evidence base terbaru yang
berorientasi pada keselamatan pasien:
a. Fisiologi cairan tubuh
b. Fisiologi elektrolit tubuh
32. c. Terapi resusitas cairan
d. Patofisiologi fluid overload
e. Sistem sirkulasi kapiler dan limfe
f. Prinsip resuitasi dan deresusitasi cairan
2. Tranfusi darah dan komponen koagulasi yang rasional, berdasarkan pemeriksaan
tromboelastografi atau ROTEM, yang berorientasi pada keselamatan pasien:
a. Fungsi koagulasi
b. Tromboelastografi dan ROTEM
c. Transfusi produk darah
d. Prosedur transfusi produk darah
3. Terapi gangguan elektrolit dan asam basa lanjut, berdasarkan perkembangan ilmu
anestesiologi lanjut dan terapi intensif :
a. Prinsip analisa asam basa Henderson
b. Prinsip analisa asam basa Stewart
c. Gangguan natrium dan osmolaritas
d. Gangguan kalium
e. Gangguan kalsium
f. Gangguan fosfat
g. Gangguan magnesium
4. Terapi tranfusi darah dan komponen koagulasi yang rasional, berdasarkan pemeriksaan
tromboelastografi atau ROTEM, berdasarkan perkembangan ilmu anestesiologi lanjut
dan terapi intensif
a. Terapi komponen sel darah merah dan blood transfusion threshold
b. Terapi komponen koagulasi
c. Komplikasi dan efek samping transfusi
d. Analisa dan tatalaksana tranfusi dan terapi faktor pembekuan berdasarkan
tromboelstografi dan ROTEM
6. Tatalaksana terapi cairan, tatalaksana gangguan elektrolit dan asam basa lanjut,
tatalaksana tranfusi darah dan komponen koagulasi berdasarkan perkembangan
ilmu anestesiologi lanjut dan terapi intensif terkini dan berbasis bukti
a. Tatalaksana komprehensif gangguan asam basa dengan pendekatan Stewart dan
33. HendersonHasselbalch dalam praktek klinik
b. Terapi tranfusi yang rasional sesuai dengan target dan efek terapi berdasarkan
kebutuhan oxygen delivery
c. Tatalaksana komplikasi tranfusi meliputi TACO, TRALI, resiko infeksi, reaksi
tranfusi dan efek penyimpanan darah
d. Massive transfusion protocol (MTP) dan sosialisasinya
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Self Directed Learning
2. Bedside Teaching
3. Case Based Discussion
4. Simulation Training
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. CBD
b. Evaluasi Logbook
2. Psikomotor
a. Presentasi makalah
b. Presentasi Kasus
c. CBD
3. Mini-CEX
4. Afektif: CBD, presentasi
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Presentasi
2. Laptop
3. LCD Proyektor
4. Media Internet
34. 5. Manekin Simulasi
G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
N
o
Penuntun
Memuas
kan
Tidak
memuask
an
Tidak
diama
ti
1.
2.
3.
4. dst
Catatan: Sudah/Belum dilakukan beri tanda (√ )
Keterangan:
Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau
penuntun
Tidak
memuaskan
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan
prosedur standar atau penuntun
Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta
latih selama penilaian oleh pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Nama pasien No Rekam Medis
35. H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
No Kegiatan/Langkah Klinis
Luluspada
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5. dst
Sistem Penilaian
Kisaran
angka
Huruf
mutu
Bobo
t
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
36. Nilai Peserta
7. Pretest:
e. MCQ
f. EMQ
g. Mini-CEX
h. Essay terkendali
8. Posttest:
f. MCQ
g. EMQ
h. Mini-CEX
i. Essay terkendali
j. CbD
9. DOPS:
10. OSCE:
11. Mini-CEX
12. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan:
Lulus
Tidak Lulus
Tanda tangan & Nama penguji
DAFTAR PUSTAKA
1. Textbook of Critical Care, Vincent JL, et al. 2017
2. Critical Care Medicine: Principles of Diagnosis and Management in Adult, Parillo 2019
3. Textbook Intensive Care Medicine Irwin and Rippe 2018
37. Modul 6: General ICUCare VI (Manajemen ICUdan Patient Safety)
INFORMASI UMUM
1. ProgramStudi/Jenjang : Program Pendidikan Fellowship CriticalCare
2. NamaModul : General ICU CareIV
3. MataKuliah : Sesuai SNP KATI
4. Tahap :
5. MetodePembelajaran : Belajar Mandiri, BedsidePractice
6. DeskripsiModul : Capaian Pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2 Anestesiologi dan Terapi Intensif
Keseminatan Intensive Care memiliki pengetahuan dasar manajemen ICU (defenisi,
tujuan pelayanan ICU, jenis-jenis ICU, syarat-syarat ruang ICU, indikasi masuk ICU,
indikasi keluar ICU) dan patient safety (definisi,standar patient safety, sasaran patient
safety, tujuh langkah patient safety, pelaporam insiden patientsafety).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
TujuanUmum
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik akan memiliki pengetahuan tentang manajemen ICU
dan Patient Safety yang diperlukan untuk memahami ilmu secara kompeherensif.
TujuanKhusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan kemampuan:
1. Untuk memahami defenisi dari ManajemenICU
2. Untuk memahami tujuan pelayananICU
3. Untuk memahami jenis-jenisICU
4. Untuk memahami syarat-syarat ruanganICU
5. Untuk memahami indikasi masukICU
38. 6. Untuk memahami indikasi keluarICU
7. Untuk memahami defenisi PatientSafety
8. Untuk memahami standar PatienSafety
9. Untuk memahami sasaran Patient Safety
10. Untuk memahami tujuh langkah menuju Patient Safety
11. Untuk memahami pelaporan insiden Patient Safety
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan(Kognitif)
Setelah melalui modul ini, peserta didik mampu:
1. Mampu menjelaskan defenisi dari ManajemenICU
2. Mampu menjelaskan tujuan pelayananICU
3. Mampu menjelaskan jenis-jenisICU
4. Mampu menjelaskan syarat-syarat ruanganICU
5. Mampu menjelaskan indikasi masukICU
6. Mampu menjelaskan indikasi keluarICU
7. Mampu menjelaskan defenisi PatientSafety
8. Mampu menjelaskan standar PatienSafety
9. Mampu menjelaskan sasaran PatientSafety
10. Mampu menjelaskan tujuh langkah menuju PatientSafety
11. Mampu menjelaskan bagaimana cra pelaporan insiden PatientSafety
2. Keterampilan Klinis(Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu melakukan penilaian indikasi masuk ruangICU
b. Mampu melakukan penilaian indikasi keluar ruangICU
c. Mampu melakukan pengelolaan PatientSafety
d. Mampu melakukan pelaporan insdien PatientSafety
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama dan Keselamatan
Pasien (Afektif)
39. a. EtikaProfesionalisme
1. Mampu bersikap profesional terhadap penderita/keluarga, staff pendidik
dan kolega, para medis dan nonparamedis
2. Mampu bersikap disiplin danbertanggungjawab
3. Taat mengisi dokumenmedik
4. Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SOP yang
berlaku
b. Komunikasi
1. Mampu berkomunikasi pada penderita/keluarga, staff pendidik dan kolega,
paramedis dan non paramedis secara jujur, terbuka danbaik
c. Kerjasama
1. Mampu bekerjasama yang baik dengan penderita/keluarga, staff pendidik
dan kolega, paramedis dan nonparamedis.
2. Mampu beekrjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk
pelayananyang optimal
d. KeselamatanPasien
1. Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien
(IPSG 1-6: Identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian obat,
surgical safety checklist, pencegahan infeksi (termasuk cuci tangan) dan
pencegahan pasien risiko jatuh).
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOKBAHASAN
1. ManajemenICU
a. Definisi ManajemenICU
b. Tujuan pelayananICU
c. Syarat-syarat ruanganICU
d. Indikasi pasien yang dapat dilakukan perawatan diICU
e. Indikasi pasien dapat keluar dari ruang rawatanICU
2. Patient Safety
a. Definisi Patient Safety
40. b. Standar-standar yang terdapat dalam PatientSafety
c. Enam sasaran dalam Patient Safety
d. Tujuh langkah dalam upaya mencapai PatientSafety
e. Pelaporan insiden yang berkaitan dengan PatientSafety
D. METODEPEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapipretest
a. Bahan acuan sesuai daftarpustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitan denganmodul
c. Ilmu Klinis dasar yang berkaitan denganmodul
2. Kuliah dan diskusi mengenai pokok bahasan dan subpokokbahasan
a. Belajar dua arah (Student CenteredLearning)
b. Small Group Discussion
c. Case Based Discussion(CBD)
d. Problem Based Learning(PBL)
e. BedsideTeaching
f. Task-Based MedicalEducation
g. Peer Assisted Learning(PAL)
3. Simulasi dengan Manikin di SkillsLab
4. Role Play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal
danprofesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporankasus)
6. BimbinganKhusus
7. Workshop/Pelatihanterstruktur
8. KuliahTamu
E. EVALUASIPEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/Essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/Essayterkendali/CBD)
2. Psikomotor
41. a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian360o
F. ALAT BANTUPEMBELAJARAN
1. Ruangan : Ruang Kuliah, Skills Lab, Perpustakaan, RuangPelayanan;
2. Peralatan : Anatomical Model Display/ Manikin/ Simulator, Laptop, LCD, Screen
Whiteboard, Flipchart dan Audio VisualLainnya;
3. Atlas, Poster, Buku Acuan dan Jurnal yang berkaitan denganModul;
4. Internet, Sistem informasi dan teknologi yang berkaitan denganmodul;
5. File pembelajaran seperti bahan kuliah dan videointeraktif.
G. DAFTAR TILIK CAPAIANPEMBELAJARAN
No Daftar Cek Penuntun Belajar Prosedur
Anestesia
Memuaskan Tidak
Memuaskan
Tidak Diamati
1 Mampu melakukan penilaian indikasi
masuk ruang ICU
2 Mampu melakukan penilaian indikasi keluar
ruang ICU
3 Mampu melakukan pengelolaan Patient
Safety
4 Mampu melakukan pelaporan insiden
Patient Safety
Catatan : Sudah/Belum dikerjakan beri tanda ( √ )
Berikan tanda √ dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/ tugas telah dikerjakan dengan memuaskan,
dan beri tanda (x) bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta (T/D) bila tidak dilakukan pengamatan.
(√) Memuaskan: Langkah/tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun.
(x) Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun.
(T/D) Tidak diamati: Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih.
Nama Peserta Didik: Tanggal :
Nama Pasien: No Rekam Medis:
H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
42. No Kegiatan Langkah Klinik
Lulus Pada kesempatan
ke
1 2 3 4 5
1 Mampu menjelaskan menjelaskan manajemen ICU dan
melakukan pelayanan ICU
2 Menjelaskan indikasi pasien pada saat masuk, masa perawatan
dan keluar ICU
3 Menjelaskan Patient Safety, menjalankan standar dan enam
sasaran dalam perawatan Patient Safety
4 Mengoptimalkan Tujuh langkah Upaya Patient Safety serta
menjelaskan pelaporan insiden
Sistem Penilaian
Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+
3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 - 65 C+
2,5
Catatan: Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
Nilai Peserta:
I. Pretest:
1. MCQ
2. EMQ
3. Mini-CEX
4. Essayterkendali
No Penilaian Bobot
1 Sikap 40%
2 Pengetahuan 30%
3 Keterampilan 30%
Total 100%
43. J. Posttest
1. MCQ
2. EMQ
3. Mini-CEX
4. Essayterkendali
5. CBD
K. Dops
L. Osce
M. Mini-CEX
N. Penilaian360o
Pesertadinyatakan: Tanda Tangan & NamaPenguji:
□ Lulus
□ TidakLulus
DAFTAR PUSTAKA:
44. MODUL 7 MONITORING PADA PASIEN SAKIT KRITIS
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/ Subspesialis Intensive
Care / Spesialis-2 Intensive Care
2. Nama Modul : Monitoring Pada Pasien Sakit Kritis
3. Mata Kuliah : Sesuai SNP KATI
4. Tahap : I
5. Metode Pembelajaran : Belajar Mandiri, Bedside Practice
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini diharapkan peserta
Program Pendidikan Spesialis-2 Anestesiologi dan Terapi
Intensif Keseminatan Intensive Care memiliki pengetahuan
dan kemampuanmelakukan monitoring / pemantauan pada
pasien sakit kritisdi ICU
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan
melakukan pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
Tujuan Khusus
1. Memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan interpretasi data hasil pemantauan pada pasien
sakit kritis di ICU.
3. Memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan tindakan dari data hasil pemantauan pasien sakit
kritis di ICU.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
a. Mampu menjelaskan indikasi, kontraindikasi, komplikasi yang terkait dengan perangkat
pemantauan dan pemantauan, serta keuntungan dan kerugian dari sistem / modalitas pemantauan
yang berbeda dengan mempertimbangkan keakuratan, kenyamanan, keandalan, keamanan, biaya
dan relevansinya dengan kondisi pasien.
b. Mampu menjelaskan interpretasi informasi dari perangkat pemantauan dan identifikasi penyebab
umum kesalahan, serta prinsip pemantauan tren perubahan dan signifikansinya.
45. c. Mampu mengenali dan menjelaskan perubahan yang mengancam jiwa dalam parameter
fisiologis.
d. Mampu menjelaskan bahaya pemantauan yang tidak tepat, termasuk penyalahgunaan alarm, serta
prinsip monitor pemutusan hubungan.
e. Mampu menjelaskan prinsip perangkat pemantauan tekanan invasif, meliputi: komponen &
fungsi sistem elektromanometer (kateter, tubing, transduser, amplifier dan unit tampilan), teknik
nol dan kalibrasi, dinamika sistem, frekuensi natural dan redaman.
f. Mampu menjelaskan prinsip pemantauan hemodinamik, meliputi: metode invasif & non invasif,
indikasi dan batasan, parameter fisiologis, interpretasi bentuk gelombang.
g. Mampu menjelaskan sistem invasif dan noninvasif untuk mengukur curah jantung dan variabel
hemodinamik, prinsip-prinsip yang terlibat, jenis dan tempat penempatan perangkat pemantauan.
h. Mampu menjelaskan interpretasi dan hubungan antara sumber kesalahan dan keterbatasan
variabel kardiovaskular yang diukur, termasuk tekanan, aliran, volume dan transportasi gas.
i. Mampu menjelaskan metode untuk mengukur suhu.
j. Mampu menjelaskan prinsip, indikasi dan batasan oksimetri nadi.
k. Mampu menjelaskan prinsip pemantauan EKG (detak jantung, ritme, konduksi, perubahan
segmen ST & interval QT), meliputi: indikasi, batasan, teknik, keuntungan dan kerugian dari
konfigurasi lead yang berbeda.
l. Mampu menjelaskan prinsip pemantauan ventilasi, meliputi: signifikansi laju pernapasan,
volume tidal, volume semenit, volume rata-rata, volume puncak, volume ekspirasi akhir, tekanan
dataran tinggi, PEEP intrinsik dan ekstrinsik, konsentrasi oksigen inspirasi, gas darah arteri dan
status asam basa, hubungan antara mode ventilasi dan pilihan parameter yang dipantau, aliran
udara dan bentuk gelombang tekanan saluran napas.
m. Mampu menjelaskan prinsip fisik, indikasi dan batasan pemantauan CO2 end tidal, serta
hubungan antara CO2 end tidal dan PCO2 arteri dalam berbagai kondisi klinis.
n. Mampu menjelaskan metode untuk menilai nyeri dan sedasi.
o. Mampu menjelaskan metode untuk menilai fungsi neurologis, misalnyaGlasgow Coma Scale
(GCS).
p. Mampu menjelaskan sistem untuk pemantauan tekanan intrakranial, meliputi: indikasi, prinsip,
jenis, tempat penempatan perangkat pemantauan, pengumpulan data, pemecahan masalah.
q. Mampu menjelaskan indikasi dan teknik oksimetri bulbus jugularis.
r. Mampu menjelaskan prinsip, indikasi, batasan pemantauan tekanan intra-abdominal.
s. Mampu menjelaskan pengukuran tekanan intratoraks (tekanan esofagus).
t. Mampu menjelaskan prinsip pemantauan cairan, nutrisi, elektrolit.
u. Mampu menjelaskan prinsip pemantauan hasil pemeriksaan penunjang (laboratoris, radiologis,
dll).
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
a. Mampu melakukan pemantauan fungsi fisiologis vital secara invasif dan non invasif sesuai
indikasi.
b. Mampu melakukan pencatatan data secara akurat dari monitor.
46. c. Mampu membedakan perubahan hasil pemantauan atau artefak & merespon dengan tepat.
d. Mampu melakukan pengaturan dan interpretasi data dari alarm ventilator.
e. Mampu melakukan identifikasi penyimpangan dari kisaran normal dan interpretasi dalam
konteks keadaan klinis.
f. Mampu mengenali dan merespon dengan cepat perburukan dalam parameter yang dipantau.
g. Mampu mengenali pola hasil pemantauan, mendiagnosis secara dini dan memprediksi
prognosis pasien berdasarkan hasil pemantauan.
h. Mampu memprediksi kebutuhan untuk pemantauan lanjutan.
i. Mampu menggunakan peralatan pemantauan dalam kondisi darurat.
j. Mampu melakukan pencatatan dan interpretasi data dari:
- Pengukuran tekanan darah arteri invasif dan non invasif
- Pengukuran performa hemodinamik invasif dan non invasif, meliputi: cardiac output,
cardiac index, vascular resistance, pulmonal resistance
- Pengukuran spirometri dan performa ventilasi, meliputi: signifikansi laju pernapasan,
volume tidal, volume semenit, volume rata-rata, volume puncak, volume ekspirasi akhir,
tekanan dataran tinggi, PEEP intrinsik dan ekstrinsik, konsentrasi oksigen inspirasi, gas
darah arteri dan status asam basa, hubungan antara mode ventilasi dan pilihan parameter
yang dipantau, aliran udara dan bentuk gelombang tekanan saluran napas
- EKG (3 dan 12 sadapan)
- Kateter vena sentral
- Kateter arteri pulmonalis atau Doppler esofagus
- Oksimetri nadi
- Pemantauan gas O2, CO2 dan NO
- Pemantauan tekanan intrakranial
- Pemantauan tekanan intra-abdominal
- Kateter bulbus jugularis dan pemantauan SjO2
k. Mampu mengatur alarm monitor dengan tepat.
l. Mampu melakukan interpretasi data dari sistem penilaian skala nyeri dan sedasi.
m. Mampu melakukan pencatatan dan interpretasi data Glasgow Coma Scale (GCS).
n. Mampu mengenali perubahan tekanan intrakranial dan perfusi serebral yang mengancam
nyawa.
o. Mampu memimpin, mendelegasikan dan mengawasi orang lain dengan tepat sesuai dengan
pengalaman dan peran.
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama dan Keselamatan Pasien (Afektif)
a. Etika Profesionalisme
1) Mampu bersikap profesional terhadap penderita/keluarga, staf pendidik dan kolega, paramedis dan
non paramedis.
47. 2) Mampu bersikap disiplin dan bertanggungjawab.
3) Taat mengisi dokumen medik.
4) Taat melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat sesuai SPO yang berlaku.
5) Mampu membuat dan melakukan keputusan klinik manakala ada dilema etik dengan orientasi
patient centered.
6) Mampu menempatkan diri dan mempertahankan integritas profesi dalam kerjasama tim yang
menangani pasien.
7) Saling menghormati sesama anggota tim.
b. Komunikasi
Mampu berkomunikasi secara santun (soft skill yang baik) pada penderita/ keluarga, staf pendidik
dan kolega, paramedis dan non paramedis dengan jujur, terbuka dan baik.
c. Kerjasama
1) Mampu bekerjasama yang baik dengan penderita / keluarga, staf pendidik dan kolega,
paramedis dan nonparamedis.
2) Mampu bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untukpelayanan yang optimal.
d. KeselamatanPasien
Mampu mengikuti dan menjalankan kaidah-kaidah keselamatan pasien (IPSG 1-6 meliputi:
identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan pemberian obat, surgical safety checklist,
pencegahan infeksi (termasuk cuci tangan), pencegahan pasien risiko jatuh).
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Indikasi, kontraindikasi, komplikasi pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
2. Jenis-jenis pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
3. Pemantauan non invasif versus pemantauan invasif pada pasien sakit kritis di ICU.
4. Deteksi dan interpretasi data dari pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
5. Respon hasil deteksi dan interpretasi pemantauan pada pasien sakit kritis di ICU.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Tugas baca/belajar mandiri untuk menghadapi pretest
a. Bahan acuan sesuai daftar pustaka
b. Ilmu dasar yang berkaitandengan modul
c. Ilmu klinis dasar yang berkaitan dengan modul
2. Kuliah dan diskusimengenai pokok bahasan dan subpokok bahasan
a. Belajar dua arah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case Based Discussion (CBD)
d. Problem Based Learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
48. g. Peer Assisted Learning (PAL)
3. Simulasi dengan manekin di skills lab
4. Role play untuk melatih kompetensi di ranah komunikasi/hubungan interpersonal dan
profesionalisme
5. Tugas ilmiah (textbook reading, journal reading, telaah artikel, laporan kasus)
6. Bimbingan khusus
7. Workshop/pelatihan terstruktur
8. Kuliah tamu
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/CBD)
2. Psikomotor
a. DOPS
b. OSCE
c. Mini-CEX
3. Afektif: Penilaian 360o
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Ruangan: ruang kuliah,skills lab, perpustakaan, ruang pelayanan
2. Peralatan: anatomical model display/manekin/simulator, laptop, LCD, screen whiteboard, flipchart
dan audiovisual lainnya
3. Atlas, poster, buku acuan dan jurnal yang berkaitan dengan modul
4. Internet, sistem informasi danteknologi yang berkaitan dengan modul
5. File pembelajaran seperti bahan kuliah dan video interaktif
G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
N
o
Penuntun Memuaskan
Tidak
memuas
kan
Tidak
diamati
1 Mampu menjelaskan indikasi, kontraindikasi, komplikasi
yang terkait dengan perangkat pemantauan dan
pemantauan, serta keuntungan dan kerugian dari sistem /
modalitas pemantauan yang berbeda dengan
mempertimbangkan keakuratan, kenyamanan, keandalan,
keamanan, biaya dan relevansinya dengan kondisi pasien.
2 Mampu menjelaskan interpretasi informasi dari perangkat
pemantauan dan identifikasi penyebab umum kesalahan,
serta prinsip pemantauan tren perubahan dan
49. signifikansinya.
3 Mampu mengenali dan menjelaskan perubahan yang
mengancam jiwa dalam parameter fisiologis.
4 Mampu menjelaskan bahaya pemantauan yang tidak tepat,
termasuk penyalahgunaan alarm, serta prinsip monitor
pemutusan hubungan.
5 Mampu menjelaskan prinsip perangkat pemantauan
tekanan invasif, meliputi: komponen & fungsi sistem
elektromanometer (kateter, tubing, transduser, amplifier
dan unit tampilan), teknik nol dan kalibrasi, dinamika
sistem, frekuensi natural dan redaman.
6 Mampu menjelaskan prinsip pemantauan hemodinamik,
meliputi: metode invasif & non invasif, indikasi dan
batasan, parameter fisiologis, interpretasi bentuk
gelombang.
7 Mampu menjelaskan sistem invasif dan non-invasif untuk
mengukur curah jantung dan variabel hemodinamik,
prinsip-prinsip yang terlibat, jenis dan tempat penempatan
perangkat pemantauan.
8 Mampu menjelaskan interpretasi dan hubungan antara
sumber kesalahan dan keterbatasan variabel kardiovaskular
yang diukur, termasuk tekanan, aliran, volume dan
transportasi gas.
9 Mampu menjelaskan metode untuk mengukur suhu.
10 Mampu menjelaskan prinsip, indikasi dan batasan
oksimetri nadi.
11 Mampu menjelaskan prinsip pemantauan EKG (detak
jantung, ritme, konduksi, perubahan segmen ST & interval
QT), meliputi: indikasi, batasan, teknik, keuntungan dan
kerugian dari konfigurasi lead yang berbeda.
12 Mampu menjelaskan prinsip pemantauan ventilas,
meliputi: signifikansi laju pernapasan, volume tidal,
volume semenit, volume rata-rata, volume puncak, volume
ekspirasi akhir, tekanan dataran tinggi, PEEP intrinsik dan
ekstrinsik, konsentrasi oksigen inspirasi, gas darah arteri
dan statusasam basa, hubungan antara mode ventilasi dan
pilihan parameter yang dipantau, aliran udara dan bentuk
gelombang tekanan saluran napas.
13 Mampu menjelaskan prinsip fisik, indikasi dan batasan
pemantauan CO2 end tidal, serta hubungan antara CO2
end tidal dan PCO2 arteri dalam berbagai kondisi klinis.
14 Mampu menjelaskan metode untuk menilai nyeri dan
sedasi.
15 Mampu menjelaskan metode untuk menilai fungsi
neurologis, misalnyaGlasgow Coma Scale (GCS).
16 Mampu menjelaskan sistem untuk pemantauan tekanan
intrakranial, meliputi: indikasi, prinsip, jenis, tempat
penempatan perangkat pemantauan, pengumpulan data,
pemecahan masalah.
17 Mampu menjelaskan indikasi dan teknik oksimetri bulbus
jugularis.
50. 18 Mampu menjelaskan prinsip, indikasi, batasan pemantauan
tekanan intra-abdominal.
19 Mampu menjelaskan pengukuran tekanan intratoraks
(tekanan esofagus).
20 Mampu menjelaskan prinsip pemantauan cairan, nutrisi,
elektrolit.
21 Mampu menjelaskan prinsip pemantauan hasil
pemeriksaan penunjang (laboratoris, radiologis, dll).
Catatan: Sudah / Belum dilakukan beri tanda (√ )
Keterangan:
Memuaskan : Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau
penuntun
Tidak
memuaskan
: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan
prosedur standar atau penuntun
Tidak diamati : Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih
selama penilaian oleh pelatih
Nama Peserta Didik Tanggal
Nama Pasien No. Rekam Medis
H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
No Kegiatan/Langkah Klinis
Luluspada
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
1 Mampu melakukan pemantauan fungsi fisiologis vital secara
invasif dan non invasif sesuai indikasi.
2 Mampu melakukan pencatatan data secara akurat dari monitor.
3 Mampu membedakan perubahan hasil pemantauan atau artefak &
merespon dengan tepat.
4 Mampu melakukan pengaturan dan interpretasi data dari alarm
ventilator.
5 Mampu melakukan identifikasi penyimpangan dari kisaran
normal dan interpretasi dalam konteks keadaan klinis.
6 Mampu mengenali dan merespon dengan cepat perburukan dalam
parameter yang dipantau.
7 Mampu mengenali pola hasil pemantauan, mendiagnosis secara
dini dan memprediksi prognosis pasien berdasarkan hasil
pemantauan.
8 Mampu memprediksi kebutuhan untuk pemantauan lanjutan.
51. No Kegiatan/Langkah Klinis
Luluspada
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
9 Mampu menggunakan peralatan pemantauan dalam kondisi
darurat.
10 Mampu melakukan pencatatan dan interpretasi data dari:
- Pengukuran tekanan darah arteri invasif dan non invasif
- Pengukuran performa hemodinamik invasif dan non invasif,
meliputi: cardiac output, cardiac index, vascular resistance,
pulmonal resistance
- Pengukuran spirometri dan performa ventilasi, meliputi:
signifikansi laju pernapasan, volume tidal, volume semenit,
volume rata-rata, volume puncak, volume ekspirasi akhir,
tekanan dataran tinggi, PEEP intrinsik dan ekstrinsik,
konsentrasi oksigen inspirasi, gas darah arteri dan status asam
basa, hubungan antara mode ventilasi dan pilihan parameter
yang dipantau, aliran udara dan bentuk gelombang tekanan
saluran napas
- EKG (3 dan 12 sadapan)
- Kateter vena sentral
- Kateter arteri pulmonalis atau Doppler esofagus
- Oksimetri nadi
- Pemantauan gas O2, CO2 dan NO
- Pemantauan tekanan intrakranial
- Pemantauan tekanan intra-abdominal
- Kateter bulbus jugularis dan pemantauan SjO2
11 Mampu mengatur alarm monitor dengan tepat.
12 Mampu melakukan interpretasi data dari sistem penilaian skala
nyeri dan sedasi.
13 Mampu melakukan pencatatan dan interpretasi data Glasgow
Coma Scale (GCS).
14 Mampu mengenali perubahan tekanan intrakranial dan perfusi
serebral yang mengancam nyawa.
15 Mampu memimpin, mendelegasikan dan mengawasi orang lain
dengan tepat sesuai dengan pengalaman dan peran.
Sistem Penilaian
Kisaran angka Huruf Mutu Bobot
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan: Sesuai IPDS
52. Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
Nilai Peserta
1. Pretest
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CBD
4. DOPS
5. OSCE
6. Mini-CEX
7. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan:
Lulus
Tidak Lulus
Tanda tangan & Nama Penguji
Daftar Pustaka
1. Bersten AD, Handy JM. 2019. Oh’s Intensive Care Manual 8th edition. Elsevier.
2. Irwin RS, Lilly CM, Mayo PH, Rippe JM. 2018. Irwin & Rippe’s Intensive Care Medicine 8th
edition. Wolters Kluwer.
3. Parrillo JE, Dellinger RP. 2019. Critical Care Medicine Principles of Diagnosis and Management in
the Adult 5th edition. Elsevier.
4. Tintinalli JE, et al. 2020. Tintinalli’s Emergency Medicine 9th edition. McGraw Hill.
5. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink MP. 2017. Textbook of Critical Care 7th
edition. Elsevier.
6. Webb A, Angus D, Finter S, Gattinoni L, Singer M. 2016. Oxford Textbook of Critical care 2nd
edition. Oxford University Press.
7. Wiener-Kronish JP. 2016. Critical Care Handbook of the Massachucetts General Hospital 6th
edition. Wolters Kluwer.
53. MODUL 8 FARMAKOLOGI INTENSIVE CARE
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/ Subspesialis Intensive
Care / Spesialis-2 Intensive Care
2. Nama Modul : Farmakologi Intensive Care
3. Mata Kuliah : Farmakologi Intensive Care
4. Tahap : I
5. Metode Pembelajaran : Belajar Mandiri, Bedside Practice
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini diharapkan peserta
Program Pendidikan Spesialis-2 Anestesiologi dan Terapi
Intensif Keseminatan Intensive Care memiliki pengetahuan
tentang farmakokinetik dan farmakodinamik dan perubahan
PK/PD obat-obatan yang digunakan pada pasien sakit
kritisdi ICU
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Tujuan Umum
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampumemahamifarmakologiobat-obat yang digunakan di
unit intensive care
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kompetensi dalam ranah-ranah berikut
ini :
1. Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu menganalisa perubahan-
perubahan pada farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang digunakan pada pasien sakit
kritis terkait perubahan fisiologis dan gagal organ yang dialami.
2. Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu menganalisa perubahan-
perubahan pada farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang digunakan pada pasien sakit
kritis terkait penggunaan berbagai modalitas intervensi ekstrakorporeal.
3. Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu merencanakan tatakelola
intervensi farmakologis pada pasien sakitkritis
4. Setelah menyelesaikan modulini, peserta didik diharapkan mampu merencanakan tata kelola gagal
terapi, efek samping dan komplikasi terkait intervensi farmakologis pada pasien sakit kritis
54. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mengetahui obat-obatan apa yang perlu diadakan di ruangintensive care
b. Mengetahuifarmakokinetikobat-obatan yang digunakan diruangintensive care
c. Mengetahuifarmakodinamikobat-obatan yang digunakan diruangintensive care
d. Memahami indikasiobat-obatan yang digunakan diruangintensive care
e. Memahami kontraindikasiobat-obatan yang digunakan diruangintensive care
f. Memahami komplikasiobat-obatan yang digunakan diruangintensive care
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu memberikanobat-obat yang digunakan di ruangintensive caresesuaiindikasi
b. Mampumemberikanobat-obat yang digunakan di ruangintensive care dengandurasidanfrekuensi
yang tepat
c. Mampu mengatasi komplikasi obat-obat yang digunakan di ruangintensive care
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, kerja Sama, dan Keselamatan Pasien (afektif)
a. Mampu mengenali dan memahami kapan obat mulai digunakan dan dihentikan di ruang intensive
care
b. Memberikan obat kepada pasien sakit kritis secara optimal
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Tinjauan umum farmakologi pada pasien sakit kritis
2. Pertimbangan farmakokinetik dan farmakodinamik pada pasien sakit kritis
3. Pengaruh berbagai terapi ekstrakorporeal terhadap farmakologi obat yang digunakan pada pasien
sakit kritis
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok kecil
2. Peer assisted learning (PAL)
3. Bedside teaching
55. 4. Task-based medical education
E. Evaluasi Pembelajaran
1. MCQ: Pre-test
2. Laporan kasus
3. MCQ: Post-test
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Komputer/laptop
2. LCD proyektor
3. Pasien di ICU
G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
No. Penuntun Sudah
dikerjakan
Belum
dikerjakan
1 Menjelaskan pertimbangan farmakokinetik obat
pada pasien sakit kritis
2 Menjelaskanpertimbanganfarmakodinamikobatpada
pasiensakitkritis
3 Menjelaskanpengaruhpenggunaanberbagaimodalita
sintervensiterapeutikekstrakorporealterhadapaspekf
armakologi yang
digunakanpadapengelolaanpasiensakitkritis
4 Menjelaskanrencanaterapifarmakologispadapasiens
akitkritis
5 Menjelaskanrencanaterapifarmakologispadapasiens
akitkritisdenganmodalitasintervensiekstrakorporeal
6 Menjelaskanrencanatatakelolaefeksampingdankomp
likasiterapifarmakologispadapasiensakitkritis
7 Melakukan evaluasi pasca tatalaksana
Referensi
1. Chen J. Pharmacology in critical illness. Dalam: Oropello JM, Pastores SM, Kvetan V, eds. Critical
Care. New York, NY: McGraw-Hill Education, 2017.
56. 2. Parillo JE, Dellinger RP, eds. Critical care procedures, monitoring and pharmacology. Dalam:
Critical Care Medicine: Principles of diagnosis and management in adult. Philadelphia, PA: Elsevier
Saunders, 2014.
3. Boucher BA, Wood GC, Swanson JM. Pharmakokinetics changes in critical illness. Crit Care Clin
2006: 22: 255–271.
4. Peck TE, Hill SA. Pharmacology for anesthesia and intensive care, 4th Ed. London: Cambridge
Medicine, 2014.
57. MODUL 10 : Cardiovascular Intensive Care
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/Subspesialis
Intensive Care /Spesialis – 2 Intensive Care
2. Nama Modul : Cardiovascular Intensive Care
3. Mata Kuliah : Cardiovascular Intensive Care
4. Tahap : ........
5. Metode Pembelajaran : Self Directed Learning, Bedside Teaching, Case based
discussion, Simulation Training, Praktekpadapasien
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan
Intensive Caremelakukan pemantauan kardiovaskular
dasardanlanjutan beserta interpretasi yang adekuat,
mampu mendeteksi kegawatan kardiovaskular dan
meresponnya dengan tindakan dan atau obat-obat
kardiovaskular yang tepat sesuai kaidah dalam
referensi dan standar prosedur operasional yang
berlaku
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
58. Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2 Anestesiologi dan Terapi Intensif
Keseminatan Intensive Caremelakukan pemantauan kardiovaskular dasardanlanjutan
beserta interpretasi yang adekuat, mampu mendeteksi kegawatan kardiovaskular dan
meresponnya dengan tindakan dan atau obat-obat kardiovaskular yang tepat sesuai kaidah
dalam referensi dan standar prosedur operasional yang berlaku
Tujuan khusus
1. Peserta didik mampu mengemukakan parameter kardiovaskular dasar dan lanjut,
yang normal dan yang patologis
2. Peserta didik mampu memilih dan menggunakan pemantauan kardiovaskular
yang sesuai dengan situasi dan kondisi
3. Peserta didik mampu menganalisis hasil pantauan parameter kardiovaskular dasar
dan lanjut, yang normal dan abnormal
4. Peserta didik mampu mendeteksi patologi parameter kardiovaskular yang
terpantau
5. Peserta didik mampu memutuskan dan mengevaluasi tatalaksana abnormalitas
kardiovaskular berdasarkan parameter kardiovaskular yang ada.
6. Peserta didik mampu melakukan pendidikan yang adekuat kepada
pasien/keluarganya, terkait patologi parameter kardiovaskular yang dimiliki
pasien, risiko yang dihadapi, alternative tindakan dan prognosisnya, untuk
mendapatkan consent (ijin tindakan)
7. Peserta didik mampu melakukan tindakan penyelamatan nyawa pada kondisi
kardiovaskular patologis yang mengancam nyawa
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Peserta didik mampu mengemukakan parameter kardiovaskular dasar dan
lanjut, yang normal dan yang patologis
59. b. Peserta didik mampu memilih dan menggunakan pemantauan kardiovaskular
yang sesuai dengan situasi dan kondisi
c. Peserta didik mampu menganalisis hasil pantauan parameter kardiovaskular
dasar dan lanjut, yang normal dan abnormal
d. Peserta didik mampu mendeteksi patologi parameter kardiovaskular yang
terpantau
e. Peserta didik mampu memutuskan dan mengevaluasi tatalaksana
abnormalitas kardiovaskular berdasarkan parameter kardiovaskular yang ada.
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Pesertadidik mampu memilih dan menggunakan pemantauan kardiovaskular
yang sesuai dengan situasi dan kondisi
b. Peserta didik mampu menganalisis hasil pantauan parameter kardiovaskular
dasar dan lanjut, yang normal dan abnormal
c. Peserta didik mampu mendeteksi patologi parameter kardiovaskular yang
terpantau
d. Peserta didik mampu memutuskan dan mengevaluasi tatalaksana
abnormalitas kardiovaskular berdasarkan parameter kardiovaskular yang ada.
e. Peserta didik mampu melakukan pendidikan yang adekuat kepada
pasien/keluarganya, terkaitpatologi parameter kardiovaskular yang dimiliki
pasien, risiko yang dihadapi, alternative tindakan dan prognosisnya, untuk
mendapatkan consent (ijin tindakan)
f. Peserta didik mampu melakukan tindakan penyelamatan nyawa pada kondisi
kardiovaskular patologis yang mengancam nyawa
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien
(Afektif)
a. Etika Profesionalisme
60. 1) Melaksanakan praktek kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ketuhanan, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
2) Memiliki komitmen yang tinggi untuk belajar dan meningkatkan
kemampuan dalam rangka memberikan standar pelayanan medis yang baik
3) Menerapkan Good Clinical Care, di dalamnya termasuk kemampuan dan
pengetahuan tentang clinical reasoning, dokumentasi rekam medis yang
baik, manajemen waktu yang baik, dan pengendalian infeksi.
b. Komunikasi
1) Berkomunikasi efektif dengan pasien dan teman sejawat
c. Kerjasama
1) Mampu bekerjasama dan berkontribusi dalam tim dengan teman sejawat
baik baik dalam disipilin ilmu yang sama maupun dengan disiplin ilmu lain
dalam berbagai situasi
2) Mengembangkan kepemimpinan yang efektif dan mampu beradaptasi
dengan perubahan serta mampu mengambil keputusan yang bijak untuk
kepentingan tim
d. KeselamatanPasien
Menerapkan Good Clinical Care, di dalamnya termasuk pengatahuan dan
kemampuan tentang keselamatan pasien (patient safety)
C. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
1. Parameter normal Kardiovaskular dasar dan lanjut:
Parameter dasar dan lanjut yang berperan dalam curah jantung
a. Left heart cardiac output (BP, HR, SV, SVR, pulse pressure)
b. Right heart cardiac output (PVR, PAP, CVP, LAP)
c. Venous Return : CVP, MCFP (Mean Circulatory Filling Pressure), RVR
(Resistance to Venous Return)
d. Kontraktilitas
2. Abnormalitas parameter kardiovaskular dasar dan lanjut:
a. Hipertensi/ hipotensi
61. b. Syok/ low cardiac output
c. Hipertensi Pulmonal
d. Aritmia
3. Pemilihan pemantauan kardiovaskular:
a. Indikasi dan kontraindikasi
b. Koherensi Mikrodinamik dan Makrodinamik pada Syok
c. Pemantauan mikrosirkulasi : OPS, SDF
d. Oksigenasi jaringan : Balance VO2, DO2, SCVO2, SJO2, NIRS (INVOST)
e. Pemeriksaan Oksigenasi Jaringan : Mikrodialisis, Tissue PO2
f. Sarana & prasarana
g. Teknis penggunaan & pemeliharaan
h. Komplikasi & penanganan
4. Patofisiologi gangguan kardiovaskular lanjut
a. Perubahan MCFP
b. Perubahan CVP
c. Perubahan RVR
5. Alternatif tatalaksana abnormalitas parameter kardiovaskular
a. Inotropik
b. Vasokonstriktor
c. Vasodilator
d. Inodilator
e. Antiaritmia
6. Deteksi dini patologi parameter kardiovaskular
a. Syok Septik : Perubahan MCFP & CVP
b. Tamponade jantung
c. Tension pneumotorak
d. Krisis hipertensi pulmonal
7. Tatalaksana kelainan parameter kardiovaskulardasar dan lanjut
a. IABP
b. Thoracocentesis
c. Electrical therapy
62. d. ECMO dan EC- CO2R
e. CVVH
8. Komunikasi efektif
a. Breaking bad news
b. Informed consent
9. Life saving procedure: RJP, Pemasangan akses vena dalam, needle thoracocentesis
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Group discussion
2. Simulasi/ role modelling
3. Discovery learning
4. Self directed learning
E. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. CBD
b. Slide Presentasi
2. Psikomotor
a. Presentasi Materi
b. DOPS
c. Membuat rekaman video simulasi, role modelling
3. Mini-CEX
4. Afektif: Presentasi Materi
F. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. LCD Proyektor
2. Laptop
3. Manekin Simulasi
G. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
63. N
o
Penuntun
Memuas
kan
Tidak
memuask
an
Tidak
diama
ti
1.
2.
3.
4. Dst
Catatan: Sudah/Belum dilakukan beri tanda (√ )
Keterangan:
Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar
atau penuntun
Tidak
memuaskan
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai
dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak diamati Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta
latih selama penilaian oleh pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Nama pasien No Rekam Medis
H. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
64. No Kegiatan/Langkah Klinis
Luluspada
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5. Dst
Sistem Penilaian
Kisaran
angka
Huruf
mutu
Bobo
t
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 40%
2. Pengetahuan 30%
3. Keterampilan 30%
Total 100%
65. Nilai Peserta
1. Pretest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
2. Posttest:
a. MCQ
b. EMQ
c. Mini-CEX
d. Essay terkendali
e. CbD
3. DOPS:
4. OSCE:
5. Mini-CEX
6. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan:
Lulus
Tidak Lulus
Tanda tangan & Nama penguji
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan JA, Reich DL, Savino JS. Kaplan’s Cardiac Anesthesia: The Echo Era. 6th
edition. 2011.
2. Andropoulos DB, Stayer SA, Russel I, Mossad EB. Anesthesia for Congenital Heart
Disease. 2nd edition. 2010
3. EPEC Project. Education for physicians on end of life care participant’s handbook :
module 2 communicating bad news. EPEC Project. The Robert Wood Johnson
Foundation. 1999
66. 4. Guyton & Hall Physiology
5. Morgan Anesthesiology
67. MODUL 11: GASTRO – ENTERO – HEPATOLOGI INTENSIVE CARE
INFORMASI UMUM
1. Nama Program
Studi/Jenjang
: Anestesiologi dan Terapi Intensif/Subspesialis
Intensive Care /Spesialis – 2 Intensive Care
2. Nama Modul : Gastro – Entero – Hepatologi Intensive Care
3. Mata Kuliah : Sesuai SNP KATI
4. Tahap : II
5. Metode Pembelajaran : Belajar mandiri, bedside practice
6. Deskripsi Modul : Capaian pembelajaran pada modul ini, diharapkan
peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-2
Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan
Intensive Care memiliki pengetahuan dan kemampuan
meliputi penilaian klinis dan penanganan pasien
denganperdarahan gastrointestinal atas dan bawah,
diare akut, distensi intraabdomen akut, hipertensi
intra-abdominal, pankreatitis akut, gagal hati akut,
akut dekompensasi pada gagal hati kronis, dan
pemberian nutrisi suportif.
b. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
68. Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalampenilaian klinis dan penanganan pasien denganperdarahan
gastrointestinal atas dan bawah, diare akut, distensi intraabdomen akut, hipertensi intra-
abdominal, pankreatitis akut, gagal hati akut, akut dekompensasi pada gagal hati kronis,
dan pemberian nutrisi suportif.
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan :
6. Mampu memahami dan penanganan perdarahan gastrointestinal atas dan bawah
7. Mampu memahami dan penanganan diare akut
8. Mampu memahami dan penanganan distensi abdomen akut
9. Mampu memahami dan penanganan hipertensi abdominal akut
10. Mampu memahami dan penangananpankreatitis akut
11. Mampu memahami dan penanganan gagal hati akut
12. Mampu memahami dan penanganan dekompensasi akut pada gagal hati kronis
13. Mampu memahami dan penanganan pemberian nutrisi
c. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Keilmuan (Kognitif)
Setelah melalui modul ini peserta didik diharapkan :
a. Mampu menjelaskan penanganan pasien dengan perdarahan gastrointestinal
bagian atas.
1) Mampu melakukan inisial resusitasi dan assesmen stabilitas hemodinamik
- Mampu menjelaskan manajemen pertama pada pasien perdarahan
gastrointestinal bagian atas yaitu inisial assesmen klinis dari instabilitas
hemodinamik dan kebutuhan untuk resusitasi segera.
- Mampu menjelaskan manajemen resusitasi pada pasien syok
69. hipovolumia berkaitan dengan perdarahan gastrointestinal bagian atas.
2) Mampu menjelaskan etiologi dan stratifikasi resiko (The Rockall score)
perdarahan gastrointestinal bagian atas
3) Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang terkait perdarahan
gastrointestinal bagian atas
4) Mampu menjelaskan manajemen penanganan pasien dengan perdadarahan
gastrointestinal bagian atas
- Mampu menjelaskan penanganan koagulopati, reversal antikoagulan
dengan antidote spesifik, penggunaan proton – pump inhibitor, dan
terapi somatostatin terlipressin pada perdarahan varises.
5) Mampu menjelaskan penanganan spesifik pasien perdarahan
gastrointestinal bagian atas
- Mampu menjelaskan perbedaan terapi pasien perdarahan varises dan
non varises esofagus.
b. Mampu menjelaskan penanganan pasien dengan perdarahan gastrointestinal
bagian bawah.
1) Mampu melakukan inisial evaluasi dan resusitasi pada pasien perdarahan
gastrointestinal bagian bawah.
2) Mampu melakukan pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis
perdarahan gastrointestinal bagian bawah.
3) Mampu me rule out perdarahan gastrointestinal bagian atas sebagai
sumber perdarahan.
4) Mampu melakukan prevensi recurrence perdarahan GI tract bagian bawah.
c. Mampu menjelaskan penanganan pasien dengan diare akut
1) Mampu melakukan inisial resusitasi dan terapi cairan
2) Mampu mengidentifikasi kausa diare, melakukan pemeriksaan penunjang
dan investigasi berkaitan dengan diare akut.
3) Mampu melakukan spesifik pharmakoterapi dan penggunaan probiotik
d. Mampu menjelaskan penanganan distensi abdominal akut di ruang ICU
1) Mampu menjelaskan patofisiologi distensi abdomen akut
2) Melakukan inisial resusitasi dan assesmen instabilitas hemodinamik
70. 3) Mampu menegakan diagnosis
- Acute colonic pseudo-obstruction (ACPO) atau Ogilvie’s syndrome
- Obstruksi mekanik
- Iskemik bowel
- Pankreatitis akut
- Toxic megacolon (Inflamatory bowel disease. C. difficile colitis)
4) Mampu melakukan permintaan imaging dengan intepretasi yang tepat
- Mampu membedakan ileus obstruksi paskaoperasi dari obstruksi usus
halus dengan imaging plain abdomen
- Mampu menykirkan diagnosis mekanikal obstruksi dengan
pemeriksaan CT abdomen
5) Mampu menjelaskan inisial terapi pada distensi abdominal akut
- Dekompresi nasogastric
- Koreksi inbalance elektrolit dan cairan
- Kelainan metabolik seperti ketoasidosis
6) Mampu melakukan pharmacoterapi pada penanganan distensi abdominal
akut
- Mampu menjelaskan pemberian metocloperamide, alvinopan, dan
neostigmine
e. Mampu menjelaskan penanganan hipertensi intrabdominal
1) Definisi IAP (intrabdominal pressure) adalah peningkatan tekanan
intracavitas abdomen, normal tekanan 5 – 7 mmHg pada pasien dewasa
kritis. Perubahan fisiologis muncul ketika IAP meningkat lebih dari 15
mmHg. Definisi APP (abdominal perfusion pressure) adalah MAP – IAP.
2) Mampu menjelaskan definisi IAH (intraabdominal hypertension)
- Grade I, IAP 12-15 mmHg
- Grade II, IAP 16-20 mmHg
- Grade III, IAP 21-25 mmHg
- Grade IV, IAP > 25 mmHg
3) Mampu menjelaskan definisi ACS (Acute Compartment Syndrome), yaitu
tekanan IAP yang menetap lebih dari 20 mmH (dengan atau tanpa APP <
71. 60 mmHg) yang berhubungan dengan disfungsi atau gagal organ akut.
4) Mampu menjelaskan penanganan pasien IAH
- Mampu menjelaskan inisial resusitasi pada kasus IAH/ACS
- Mampu melakukan assesmen dan menetukan faktor resiko IAH/ACS (
compliance dinding abdomen, isi intralumainal, isi abdmonimal, dan
kebocoran kapiler/ resusitasi cairan)
- Mampu menjelaskan pengukuran IAP dengan metode pengukuran
tekanan kandung kencing (bladder pressure)
GAMBAR 41.3
- Mampu menjelaskan dan melakukan manajemen penanganan
IAH/ACS berdasarkan penyebabnya
TABEL GAMBAR 41.4
GAMBAR 41.5
f. Mampu menjelaskan penanganan pasien pankreatitis akut
1) Mampu menjelaskan patofisiologi pankreatitis akut
2) Mampu melakukan diagnosis pankreatitis akut dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang mendalam.
- Diagnosis pankreatitis akut apabila didapatkan 2 dari 3 temuan berikut
: nyeri abdominal khas pada pankreatitis akut, peningkatan serum
lipase dan amilase, dan imaging yang menunjukkan karakteristik
inflamasi pankreas dengan USG dan MRI abdominal.
3) Mampu melakukan inisial resusitasi dalam menangani syok yang disebakan
pankreatitis akut.
4) Mampu meminta pemeriksaan penunjang yang berhubungan dengan
pankreatits akut. Pemeriksaan serum amylase terjadi penurunan pada hari ke
2-3 setelah nekrosis pankreas melebar. Pemeriksaan serum lipase lebih sensitif
pada pasien abuse alkohol dan lebih bermanfaat pada kondisi yang lebih lama.
5) Mampu menentukan derajat severitas pankreatitis akut
72. Tabel 42.2
6) Mampu memulai manajemen pankreatitis akut (manajemen cairan, nyeri,
antibiotika, dan nutrisi)
- Pada pasien pankreatitis akut terjadi kehilangan cairan yang besar di
third space, pasien pankreatitits akut membutuhkan terapi cairan
agresif. Kebutuhan cairan dalam 24 jam tidak direkomendasikan
melebih 4 liter. Monitor kecukupan cairan dengan metode urine output
dan ultrasonografi direkomendasikan.
- Penanganan nyeri menggunakan opioid secara intravena dan hindari
penggunaan NSAID
- Antibiotika masih bersifat kontroverial, guidelines terbaru tidak
merekomendasikan penggunaan antibiotik profilaksis. Antibiotika
diberikan pada kondisi dimana terdapat batu kandung empedu. Kuman
gram positif seperti E.coli dan anaerob dalah typikal pathogen pada
pankreatitis akut.
- Pankreatitis akut adalah kondisi hiperkatabolik dan dapat menyebakan
defisiensi nutrisi berat. Pemberian nasojejunal feeding dapat dimulai
setelah 48 jam. Yang terbaru, total parenteral nutrisi adalah pilihan,
prinsipnya adalah memberikan waktu untuk pankreas beristirahat.
g. Mampu menjelaskan manajemen pasien gagal hati akut
1) Mampu menjelaskan patofisiologi gagal hati akut
2) Mampu melakukan inisial resusitasi, identifikasi dan kausa gagal hati akut
3) Mampu melakukan assesmen prognosis dan rujukan dini untuk transplantasi
hati
4) Mampu melakukan manajemen suportif dan spesifik pada pasien gagal hati
akut
5) Mampu melakukan manajemen penanganan pada kondisi spesifik, overdosis
parasetamol, kondisi kehamilan.
h. Mampu menjelaskan manajemen pasien dekompensasi akut pada penyakit hati
kronis
73. 1) Mampu menjelaskan patofisiologi dekompensasi akut pada penyakit hati
kronis
2) Mampu melakukan inisial resusitasi pada pasien dekompensasi akut penyakit
hati kronis
3) Mampu menjelaskan stadium encephalopati
4) Mampu melakukan penanganan hepatic encephalopati
5) Mampu melakukan assesmen fungsi ginjal, kausa penurunan fungsi ginjal,
evaluasi kausa dan severitas fungsi ginjal pada sirosis, diagnosis dan majamen
gagal ginjal pada sirosis.
6) Mampu mengidentifikasi hepatorenal sindrom (HRS) dan manajemennya.
i. Mamapu menjelaskan pemberian nutrisi pada pasien kritis
1) Mampu melakukan assesment nutrisi dan screening tools
2) Mampu mengestimasi kebutuhan energi (kalori) pada pasien kritis
3) Mampu mengestimasi kebutuhan protein
4) Mampu memberikan suplementasi mikronutrien
5) Mampu mengestimasi kebutuhan cairan dan elektrolit
6) Mampu menentukan pilihan rute pemberian nutrisi
7) Mampu menentukan tipe dari enteral nutrisi dan toleransi enteral nutrisi
8) Mampu menentukan kandidat pasien parenteral nutrisi , kmplikasi total
parenteral nutrisi (TPN)
9) Mampu mencegah terjadinya underfeeding atau overfeeding pada pasien skait
kritis
2. Keterampilan Klinis (Psikomotor)
Setelah melalui modul ini peserta didik mampu:
a. Mampu melakukan penanganan pasien perdarahan saluran pncernaan
bagian atas
1) Melakukan inisial resusitasi dan perbaikan hemodinamik
2) Mencari etiologi dan menstratifikasi faktor resiko perdarahan saluran
cerna bagian atas
74. 3) Mampu melakukan pemasangan pipa nasogastric
4) Mampu melakukan penanganan pasien perdarahan saluran cerna atas
tipe varises dan non varises
b. Mampu melakukan penanganan pasien perdasarahn saluran cerna bawah
1) Melakukan inisial resusitasi dan perbaikan hemodinamik
2) Mampu menegakkan diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan stratifikasi
faktor resiko perdarahan saluran cerna bawah.
3) Mampu me rule out perdarahan gastrointestinal bagian atas sebagai
sumber perdarahan.
c. Mampu melakukanpenanganan pasien diare akut di ruang ICU
1) Mampu melakukan inisial resusitasi dan perbaikan hemodinamik.
2) Mampu mengidentifkasi penyebab diare, melakukan pemeriksaan
penunjang dan investigasi.
3) Mampu melkukan pharmakoterapi, terapi probiotik dan obat
symptomatis
d. Mampu melakukan manajemen akut abdominal distensi
e. Mampu melakukan manajemen hipertensi intra abdmoen dan akut
kompartmen sindrom
1) Mampu melakukan pengukuran tekanan intra abdominal.
f. Mampu melakukanpenanganan pankreatitis akut
1) Melakukan inisial resusitasi dan oerbaikan hemodinamik
2) Menegakkan diganosis pankreatitis akut, assesmen severitas
pankreatitis akut, melakukan permintaan pemeriksaan penunjang
spesifik.
3) Mamapu melakukan terapi cairan, nyeri, antibiotik, dan nutrisi pada
oasien pankreatitis akut.
g. Mampu melakukan penangan pasien gagal hati akut
i. Mampu melakukan inisial resusitasi dan perbaikan instabiltas
hemodinamik
ii. Mampu melakukan identifikasi, penyebab dan prognosis gagal hati akut
iii. Mamapu melakukan manajemen spesifik gagal hati akut dan kondisi
75. spesifik gagal hati akut
h. Mampu melakukan penanganan pasien dekompensasi akut pada gagal hati
kronis
i. Mampu melakukan inisial resusitasi dan perbaikan instabilitas
hemodinamik
ii. Mampu menegakkan stadium encephalopati dan manajemen spesifik
hepatic encephalopathy
iii. Mampu mengevaluasi funsi ginjal pada kondisi sirosis hepatis,
menegakkan kondisi hepatorenal sindrome dan penanganannya.
i. Mampu melakukan pembertian terapi nutrisi diruang ICU
i. Mampu melakukan assemen status nutrisini dan screening tools
ii. Mampu mengukur kebutuhan energi (kalori), protein, dan suplemen
mikronutrien pasien sakit kritis
iii. Mamapu memilih rute pemberian nutrisi enteral dan parenteral
iv. Mampu melakukan pemberian total parenteral nutrisi
v. Mampu memonitoring pasien dengan parenteral nutrisi dan
komplikasinya
vi. Mampu mencegah kondisi overfeeding dan underfeeding.
j. Melakukan komunikasi tim yang baik dengan semua unit yang terlibat
dalam pengelolaan pasien di ruang ICU.
3. Etika Profesionalisme, Komunikasi, Kerjasama, dan Keselamatan Pasien
(Afektif)
4. Etika Profesionalisme
5. Mampubersikap professional terhadappenderita/keluarga,
stafpendidikdankolega, paramedisdannonparamedis
6. Mampubersikapdisiplindanbertanggungjawab
7. Taatmengisidokumenmedik
8. Taatmelaksanakanpedomanpenggunaanobatdanalatsesuai SOP yang berlaku
Mampumengikutidanmenjalankankaidah-kaidahkeselamatanpasien (IPSG
1-6: Identifikasipasien, komunikasiefektif, keamananpemberianobat,
surgical safety checklist, pencegahaninfeksi [termasukcucitangan],
76. danpencegahanpasienrisikojatuh).
9. Komunikasi
Mampuberkomunikasipadapenderita/keluarga, stafpendidikdankolega,
paramedisdannonparamedissecarajujur, terbukadanbaik
10. Kerjasama
1) Mampubekerjasama yang baikdenganpenderita/keluarga,
stafpendidikdankolega, paramedisdannonparamedis
2) Mampubekerjasamadalambentuktimsecaraharmonisuntukpelayanan yang
optimal
11. KeselamatanPasien
Mampumengikutidanmenjalankankaidah-kaidahkeselamatanpasien (IPSG 1-6:
Identifikasipasien, komunikasiefektif, keamananpemberianobat, surgical safety
checklist, pencegahaninfeksi [termasukcucitangan],
danpencegahanpasienrisikojatuh).
d. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN
b. ...........................................:
g. ..............................................................................
h. .............................................................................
i. ............................................................................
j. dst
c. ...........................................:
h. ..............................................................................
i. .............................................................................
j. dst
d. ............................................:
h. ...............................................................................
i. ..............................................................................
77. j. dst
e. dst..
e. METODE PEMBELAJARAN
5. Tugasbaca/belajarmandiriuntukmenghadapipretes
a. Bahanacuansesuaidaftarpustaka
b. Ilmudasar yang berkaitandenganmodul
c. Ilmuklinisdasar yang berkaitandenganmodul
6. Kuliahdandiskusimengenaipokokbahasandansubpokokbahasan
a. Belajarduaarah (student centered learning)
b. Small group discussion
c. Case based Discussion (CbD)
d. Problem based learning (PBL)
e. Bedside teaching
f. Task-based medical education
g. Peer assisted learning (PAL)
3. Simulasidengan manikin di skills lab
4. Role playuntukmelatihkompetensi di ranahkomunikasi/hubungan interpersonal
danprofesionalisme
5. Tugasilmiah (textbook reading, journal reading, telaahartikel, laporankasus)
6. Bimbingankhusus
7. Workshop/pelatihanterstruktur
8. Kuliahtamu
f. EVALUASI PEMBELAJARAN
5. Kognitif
a. Pretest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/ essayterkendali)
b. Posttest (MCQ/EMQ/Mini-CEX/essayterkendali/ CbD)
78. 6. Psikomotor
d. DOPS.
e. OSCE.
f. Mini-CEX
7. Afektif: Penilaian 360⁰
g. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
6. Ruangan: ruangkuliah; skills lab; perpustakaan, ruangpelayanan
7. Peralatan: anatomical model display/manikin/simulator, laptop, LCD, screen
whiteboard, flipchartdanaudiovisuallainnya
8. Atlas, poster, bukuacuandanjurnal yang berkaitandenganmodul
9. Internet, sisteminformasidanteknologi yang berkaitandenganmodul
10. Filepembelajaransepertibahankuliahdan video interaktif.
h. DAFTAR TILIK CAPAIAN PEMBELAJARAN
N
o
Penuntun
Memuas
kan
Tidak
memuask
an
Tidak
diama
ti
1. Perdarahan saluran cerna atas dan bawah
Penegakan diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Inisial resusitasi
Manajemen spesifik perdarahan saluran
cerna atas
Manajemen spesifik perdarahan saluran
cerna bawah
79. 2. Diare akut
Inisial resusitasi dan perbaikan
instabilitas hemodinamik
Identifikasi kausa, pemeriksaan
penunjang
Resusitasi cairan dan imbalance
elektrolit
Spesifik farmakoterapi, probiotik, dan
simtomatis
3. Akut abdominal distensi
Inisial resusitasi dan assesmen
Mencari kausa akut abdminal distensi
dan menegakkan diagnosis dengan
pemeriksaan penunjang tepat
Inisial terapi, farmakoterapi, dan surgical
akut abdominal distensi
4. Hipertensi intra – abdominal
Definisi IAP (intaabdominal pressure),
APP ( abdominal perfusion pressure),
IAH (intraabdominal hipertension), dan
ACS (acute compartement syndrome)
Inisial resusitasi dan perbaikan
hinstabilitas hemodinamik
Manajemen spesifik dan surgical
hipertensi intra abdominal dan akut
kompartmen sindrom
5. Pankreatitis akut
Patofisiologi pancreatitis akut
Inisial resusitasi dan perbaikan
80. instabilitas hemodinamik
Penegakan diagnosis dan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan
Manajemen cairan, antibiotika, nyeri,
dan nutrisi pada pankreatitis akut
11. Gagal hati akut
Patofisiologi gagal hati akut
Inisial resusitasi dan perbaikan
instabilitas hemodinamik
Identifikasi gagal hati akut dan kausanya
Assesmen prognosis dan rujukan awal
transplantasi organ hati
Manajemen spesifik gagal hati akut
12. Dekompensasi akut pada gagal hati kronis
Patofisiologi dekompensasi akut pada
gagal hati kronis
Inisial resusitasi dan perbaikan
instabilitas hemodinamik
Stadium encephalopaty dan manajemen
hepatik encephalopati
Assesmen fungsi ginjal pada gagal hati
kronis, hepatorenal sindrome dan
manajemen hepatorenal sindrome.
13. Nutrisi
Assemen status nutrisi dan screeening
tools
Estimasi kebutuhan energi (kalori),
protein, suplemen mikronutrien, cairan
dan elektrolit pasien kritis
81. Rute pemberian nutrisi
Total parenteral nutrisi, komplikasi,
monitoring
Pencegahan underfeeding dan
overfeeding
Catatan: Sudah/Belum dilakukan beri tanda (√ )
Keterangan:
Memuask
an
Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar
atau penuntun
Tidak
memuask
an
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai
dengan prosedur standar atau penuntun
Tidak
diamati
Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta
latih selama penilaian oleh pelatih
Nama peserta didik Tanggal
Nama pasien No Rekam Medis
i. DAFTAR EVALUASI TINDAKAN KLINIS
No Kegiatan/Langkah Klinis
Luluspada
Kesempatan ke
1 2 3 4 5
82. 1. Perdarahan saluran cerna atas dan bawah
Penegakan diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Inisial resusitasi
Manajemen spesifik perdarahan saluran cerna
atas
Manajemen spesifik perdarahan saluran cerna
bawah
2. Diare akut
Inisial resusitasi dan perbaikan instabilitas
hemodinamik
Identifikasi kausa, pemeriksaan penunjang
Resusitasi cairan dan imbalance elektrolit
Spesifik farmakoterapi, probiotik, dan simtomatis
3. Akut abdominal distensi
Inisial resusitasi dan assesmen
Mencari kausa akut abdminal distensi dan
menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan
penunjang tepat
Inisial terapi, farmakoterapi, dan surgical akut
abdominal distensi
4. Hipertensi intra – abdominal
Definisi IAP (intaabdominal pressure), APP (
abdominal perfusion pressure), IAH
(intraabdominal hipertension), dan ACS (acute
compartement syndrome)
Inisial resusitasi dan perbaikan hinstabilitas
hemodinamik
83. Manajemen spesifik dan surgical hipertensi intra
abdominal dan akut kompartmen sindrom
5. Pankreatitis akut
Patofisiologi pancreatitis akut
Inisial resusitasi dan perbaikan instabilitas
hemodinamik
Penegakan diagnosis dan pemeriksaan penunjang
yang diperlukan
Manajemen cairan, antibiotika, nyeri, dan nutrisi
pada pankreatitis akut
6. Gagal hati akut
Patofisiologi gagal hati akut
Inisial resusitasi dan perbaikan instabilitas
hemodinamik
Identifikasi gagal hati akut dan kausanya
Assesmen prognosis dan rujukan awal
transplantasi organ hati
Manajemen spesifik gagal hati akut
7. Dekompensasi akut pada gagal hati kronis
Patofisiologi dekompensasi akut pada gagal hati
kronis
Inisial resusitasi dan perbaikan instabilitas
hemodinamik
Stadium encephalopaty dan manajemen hepatik
encephalopati
Assesmen fungsi ginjal pada gagal hati kronis,
hepatorenal sindrome dan manajemen
hepatorenal sindrome.
8. Nutrisi
84. Assemen status nutrisi dan screeening tools
Estimasi kebutuhan energi (kalori), protein,
suplemen mikronutrien, cairan dan elektrolit
pasien kritis
Rute pemberian nutrisi
Total parenteral nutrisi, komplikasi, monitoring
Pencegahan underfeeding dan overfeeding
Sistem Penilaian
Kisaran
angka
Huruf
mutu
Bobo
t
> 75 – 100 A 4
> 70 – 75 B+ 3,5
> 65 – 70 B 3
> 60 – 65 C+ 2,5
Catatan:Sesuai IPDS
Pembobotan Nilai
No Penilaian
Bobo
t
1. Sikap 40%
85. 2. Pengetahua
n
30%
3. Keterampil
an
30%
Total 100
%
Nilai Peserta
8. Pretest:
i. MCQ
j. EMQ
k. Mini-CEX
l. Essay terkendali
9. Posttest:
k. MCQ
l. EMQ
m. Mini-CEX
n. Essay terkendali
o. CbD
10. DOPS:
11. OSCE:
12. Mini-CEX
13. Penilaian 360o
Peserta dinyatakan:
Lulus
Tidak Lulus
Tanda tangan & Nama penguji
86. DAFTAR PUSTAKA
4. Marino PL. Marino’s the ICU Book. 4th ed. Philadelphia: Woters Kluwer; 2014.
5. Chalwa Rajesh., Todi S. ICU Protocols 2nd Ed. Spinger. ISCCM; 2020.
6. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink M. Textbook of Critical Care.
7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2017.
Modul Program Pendidikan Konsultan Intensive Care
Modul: 13
Judul Modul: Gagal Napas Akut
Mata Kuliah Terkait:
1. Diagnosis: penilaian, pemeriksaaan klinis, monitoring, dan menginterpretasi data
2. Resusitasi dan penatalaksanaan awal pasien dengan penyakit akut
3. Penatalaksanaan penyakit akut, penyakit kronis, dan kegagalan sistem organ
4. Intervensi terapeutik/dukungan sistem organ terhadap kegagalan organ tunggal dan multipel
Waktu Penyajian:
Sesi di ruang kelas 2 x 1 jam (classroom session)
Sesi dengan fasilitasi Pembimbing 3 x 2 (coaching session)
Sesi praktek dan pencapaian kompetensi 4 pekan (facilitation & assessment)
Penjelasan Modul:
Gagal napas akut disebabkan oleh kegagalan sistem respirasi pada salah satu atau kedua fungsi
pertukaran gas—oksigenasi dan eliminasi karbondioksida. Gagal napas akut merupakan penyebab
mayor morbiditas dan mortalitas di ICU. Gagal napas akut didefinisikan sebagai onset gangguan
pertukaran gas paru berat yang tiba-tiba dan ditandai dengan ketidakmampuan paru memenuhi