Artritis infeksi adalah inflamasi membran sinovial sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur atau mycobacterium. Gejala klinisnya meliputi nyeri, pembengkakan dan panas pada sendi. Pencitraan seperti ultrasonografi, CT dan MRI berguna untuk diagnosis dini dan penilaian ruang lingkup infeksi. Komplikasinya dapat berupa kerusakan tulang dan dislokasi sendi.
2. ARTHRITIS INFEKSI ADALAH INFLAMASI DARI
MEMBRAN SYNOVIAL DENGAN EFUSI PURULEN KE
DALAM KAPSUL SENDI KARENA INFEKSI
Membran Synovial
membran yang
menyelimuti cavum sendi
Memproduksi cairan
sendi
Memiliki jaringan kapiler
untuk phagositik dan
memproduksi hyaluronat
5. Predisposing factors:
Rheumatoid arthritis
Penyalahgunaan obat Intravena
Terapi obat Immunosuppressive
AIDS
DM
Usia >80 tahun
Penyakit khronis
6.
7. Hematogen
Jenis penyebaran yang umum terjadi
Biasanya terjadi pada orang dengan status
medis yang menurun
Inoculasi langsung
• Akibat dari trauma penetrasi
• Akibat dari tindakan prosedur diagnostic dan tindakan
operasi missal arthroscopy atau injeksi intraartikuler
Penyebaran langsung dari fokal infeksi yang berdekatan
11. Imaging:
X-RAY:
Tahap awal - pembengkakan jaringan lunak, hilangnya
bidang jaringan, pelebaran ruang sendi dan sedikit
sublaxasi karena cairan pada sendi.
Gas dapat terlihat dengan infeksi E.coli
Tahap akhir - penyempitan dan penyimpangan ruang
sendi
Reaksi periosteal, kerusakan tulang, dan
pembentukan sequestrum
12.
13. Lateral view of ankle joint, exaggerated soft tissue swelling,
decreased joint space with sclerotic ends of bone
16. Head of femur deformed and
necrosed,loss of joint space LEFT SIDE
17. Ultrasonography
Lebih dapat diandalkan dalam mendeteksi efusi
sendi pada kasus awal.
Pelebaran ruang antara kapsul dan tulang
> 2mm menunjukkan efusi.
Echo free transient-Sinovitis
echogenik positif Arthritis infeksi
Ultrasonografi dapat mendeteksi pembengkakan
sendi.
18. Menjadi modalitas non-ionisasi, mudah tersedia,
non-invasif dan relatif murah, Ultrasound harus
menjadi lini pertama penyelidikan dalam kasus
yang diduga artritis infektif.
22. Gambaran (2-3 minggu):
Penyempitan ruang sendi
Fatty plane kabur
Peningkatan kepadatan fatty
marrow
Reaksi periosteal
Erosi kortikal atau kerusakan
korteks
Gas intraoseus
23. CT Scan demonstrating soft tissue oedema localised to the
right sternoclavicular joint (A) and appearances of an
associated joint effusion, erosion and destruction of sternal end
24. CT of left hip joint The dd included septic
arthritis/osteomyelitis joint
25. Sagittal CT scan of C-spine shows a bone
erosion of the anterior portion of odontoid
process of C2 (arrow)
26. MRI :
• Synovial enhancement
• Perisynovial edema dan efusi sendi.
• Single atau multiple radiolusen abses
• Assessmen dari jaringan yang terkena
27. Penggunaan CT and MRI:
• Modalitas pencitraan cross-sectional seperti CT dan
MRI sekarang dianggap standar dalam diagnosis
artritis infeksi karena mereka memiliki,
• Resolusi spasial yang sangat baik
• Deteksi dini
• Penilaian sejauh mana jaringan terpengaruh
• Meski mahal, mereka sensitif dan spesifik.
28.
29.
30.
31.
32. Nuclear imaging:
Pencitraan kedokteran nuklir dapat mendeteksi
artritis septik 10 hingga 14 hari sebelum perubahan
terlihat pada foto polos.
Sangat Sensitif tetapi tidak spesifik
Murah
Focal hyper perfusion
Focal hyperemia
Focal bone uptake
33. Complications:
Kerusakan tulang dan dislokasi sendi
(terutama pinggul)
Penghancuran tulang rawan
Dapat menyebabkan fibrosis atau ankylosis
tulang
Pada orang dewasa kerusakan sebagian
sendi akan menghasilkan osteoartritis
sekunder
Gangguan pertumbuhan
Tampak sebagai kelainan bentuk lokal atau
pemendekan tulang