SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KERUSAKAN MAKANAN
DAN PENCEGAHANNYA
Arie Febrianto M
Jur. Tek. Industri Pertanian
FTP-UB
PENDAHULUAN
• Bahan makanan dianggap rusak apabila
menunjukkan penyimpangan yg melewati
batas yg dapat diterima oleh indera manusia.
Dengan demikian, kerusakan dapat ditandai
oleh adanya perubahan dalam kenampakan.
• Misalnya bentuk atau warna, bau, rasa,
tekstur, atau tanda-tanda penyimpangan
lainnya.
Jenis Kerusakan
1. Kerusakan Mekanis
Adalah kerusakan yg disebabkan
karena bahan mengalami benturan-
benturan mekanis yg terjadi selama
pemanenan, transportasi, atau
penyimpanan.
2. Kerusakan Fisik : kerusakan bahan karena
perlakuan-perlakuan fisik yg tidak tepat.
Contoh : kerusakan warna dan tekstur daging
yg dibekukan, tepung yg mengeras dan
membatu karena disimpan pada tempat yg
lembab.
3. Kerusakan fisiologis dan biologis
Kerusakan biologis : terjadi karena
reaksi peruraian selama proses
metabolisme yg terjadi secara alamiah
dalam bahan.
Kerusakan biologi biasanya disebabkan
oleh aktivitas dari hewan, seperti ulat,
tikus, serangga, dll.
4. Kerusakan Kimiawi
Adalah kerusakan yg terjadi karena
reaksi kimia yg berlangsung di dalam
bahan pangan. Misalnya reaksi
browning, reaksi ketengikan
5. Kerusakan mikrobiologis
Kerusakan makanan karena adanya
aktivitas mikroorganisme, sperti yeast,
bakteri, dan jamur. Harus diwaspadai 
menyebabkan keracunan dan penyakit.
Tanda-tanda kerusakan makanan
A. Kerusakan bahan makanan berprotein
tinggi.
Apabila mengalami kerusakan
mikrobiologis, akan timbul :
- Bau busuk khas protein yg disebut bau
putrid.
Mikrobia yg berperan => Bakteri (mampu
memecah protein menjadi senyawa-
senyawa sederhana seperti cadaverin,
putrescin, skatol, H2S dan NH3 yg
menyebabkan bau busuk
 Menunjukkan rasa yang tidak enak
(daging, telur, susu, ikan)
 Penggumpalan (susu)
 Pencairan jaringan protein sehingga
bahan berair dan lembek.
B. Kerusakan bahan makanan
berkabohidrat tinggi
- Dapat mengalami perubahan kimiawi
karena aktivitas yeast, bakteri, maupun
jamur.
- Yeast dapat memfermentasi KH
terutama glukosa menjadi alkohol.
- Bakteri dari jenis anaerob, seperti
Lactobacillus sp dapat membentuk
asam laktat dan propionat.
 Sedangkan dalam kondsi aerob, beberapa
jenis bakteri mampu mengubah alkohol yg
dibentuk yeast menjadi asam asetat.
 Berbagai jenis jamur dan bakteri biasanya
memproduksi enzim yg mampu memecah
polisakarida menjadi KH rantai pendek
seperti monosakaria maupun disakarida.
Hal ini secara fisik ditenada dengan
terjadinya pelunakan bahan.
 Beberapa bakteri mampu memproduksi
KH khas, yg secara alami bukan
merupakan bahan penyusun bahan
makanan. KH yg dihasilkan umumnya
berupa levan atau dekstran yg memiliki
tekstur kental seperti kanji. Sehingga
kerusakan bahan makanan
berkarbohidrat dapat diketahui oleh
adanya pembentukan lendir.
C. Kerusakan Bahan Makanan Berlemak
Tinggi
Lemak dan minyak dapat mengalami
pemecahan menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya asam lemak, terutama
asam lemak tak jenuh yg memiliki ikatan
rangkap, dapat mengalami pemecahan
lebih anjut menjadi senyawa sederhana
seperti aldehid dan keton dan senyawa lain
yg menimbulan bau tengik
Tanda-tanda spesifik kerusakan
a. Makanan kaleng : penggembungan pada
tutup dan bagian dasar kaleng, penyok
pada bagian sepanjang sambungan,
penyimpanagan bau, terbentuk buih, atau
cairan pengisi kaleng menjadi kental.
b. Ikan : bau asam maupun bau busuk,
insang berwarna abu-abu atau kehijauan,
mata tenggelam, daging mudah terlepas
dari tulang, jika ditekan dengan jari akan
membekas
c. Daging : bau asing yg bukan khas
daging, terbentuk lendir dan perubahan
warna menjadi pucat atau kadang
kehijauan.
d. Susu : bau dan rasa asam, terbentuk
lendir, bau tengik, busuk atau bau ragi,
rasa pahit.
Pencegahan Kerusakan
Makanan
 Kerusakan non mikro  lebih mudah
dicegah dengan penanganan dan
penyimpanan yg tepat
 Kerusakan mikro secara umum
disebabkan oleh :
Suhu penyimpanan yg tidak tepat
Waktu penyimpanan yg tidak tepat
Ventilasi dalam ruang penyimpan tidak tepat
Berbagai bahan makanan dicampur selama
penyimpanan sehingga terjadi kontaminasi
silang.
Sanitasi yg tidak memadai.
 Metode penyimpanan yg tepat juga
dipengaruhi oleh jenis bahan makanan
yg disimpan. Berdasarkan mudah
tidaknya mengalami kerusakan,
makanan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Bahan makanan sangat mudah rusak
(Perishable Food Product)
Contoh : daging, ikan, susu, telur, kerang, dll
Membutuhkan penyimpanan pada suhu
rendah.
2. Bahan makanan agak mudah rusak (semi
perishable food product)
Umur simpan agak lama, serta kecepatan
kerusakan lebih lambat
Contoh : kacang-kacangan, apel, kentang
dan mentimun
3. Bahan makanan yg tidak mudah rusak
(non perishable food product)
Paling tahan terhadap kerusakan.
Biasanya untuk pengemasan hanya
membutuhkan bahan yg rapat dan kuat.
Contoh : semua bentuk bahan makanan
kering, seperti tepung, biji-bijian,
kacang-kacangan kering, gula, dll.
Pengawetan
 Semua usaha yang dilakukan untuk
mencegah kerusakan dan memperpanjang
umur simpan dari bahan makanan.
 Kunci dari pengawetan adalah
pengendalian aktivitas MO penyebab
kerusakan makanan.
 Pengendaliannya dapat berupa :
Mencegah kontaminasi MO
Memperlambat & menghentikan aktivitas MO
Mematikan MO
Metode Pengawetan
1. Menggunakan suhu rendah
Suhu rendah akan mengurangi
kecepatan reaksi kimia, enzimatis
dalam bahan makanan dan
menghentikan serta menghambat
pertumbuhan MO.
Dibedakan menjadi penyimpanan sejuk
(10 – 15 o
C), Dingin (0 – 7 o
C), dan Beku
(minus 18 o
C)
2. Menggunakan suhu tinggi
Pasteurisasi
- waktu lama suhu rendah (30 menit, 63 oC)
- HTST (15 menit, 72 oC)
Sterilisasi
- Makanan berasam rendah (pH >4,5) => 121 oC, 15
menit
- Makanan berasam sedang (pH 3,7-4,5) => 116 – 121
oC, 10 – 15 menit
- Makanan berasam tinggi (pH <3,7) => 100 – 105 oC,
15 menit
3. Pengawetan dengan dehidrasi 
menurunkan Aw
4.Pengawetan dengan bahan kimia
- Garam (>6%)
- Asam (asam asetat pd asinan, asam laktat
pd yoghurt)
- Gula (>70%)
- Pengawet sintetis (Asam benzoat, sulfit,
nisin, asam sorbat, asam propionat, dll)
 TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananArya Aria
 
Nota sains tahun 6 pengawetan makanan
Nota sains tahun 6 pengawetan makananNota sains tahun 6 pengawetan makanan
Nota sains tahun 6 pengawetan makanansaadiahbt3
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Pengawetan makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkk
Pengawetan  makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkkPengawetan  makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkk
Pengawetan makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkkSekolah Online
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Yunita Sari
 
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota Bandung
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota BandungPengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota Bandung
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota BandungWulan Marayani
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganSutyawan
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makananJujul Fatur Felisha
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanNurul Aulia
 

What's hot (20)

Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makanan
 
Nota sains tahun 6 pengawetan makanan
Nota sains tahun 6 pengawetan makananNota sains tahun 6 pengawetan makanan
Nota sains tahun 6 pengawetan makanan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Nota(pengawetan)
Nota(pengawetan)Nota(pengawetan)
Nota(pengawetan)
 
Pengawetan makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkk
Pengawetan  makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkkPengawetan  makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkk
Pengawetan makanan dengan cara pengalengan dan pengeringan yuda dkk
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
PENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANANPENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANAN
 
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota Bandung
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota BandungPengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota Bandung
Pengalengan/Wulan Marayani/Universitas Pasundan Kota Bandung
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Pengawetan
PengawetanPengawetan
Pengawetan
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
 
Pengawetan makanan
Pengawetan makananPengawetan makanan
Pengawetan makanan
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
 

Viewers also liked

4 Foods for Healthier Eyes
4 Foods for Healthier Eyes4 Foods for Healthier Eyes
4 Foods for Healthier EyesRalph Cotran
 
ABDOMEN AGUDO
ABDOMEN AGUDOABDOMEN AGUDO
ABDOMEN AGUDOXio Dklm
 
Chest Injuries
Chest InjuriesChest Injuries
Chest Injuriespdhpemag
 
Chest injuries ppt 97
Chest injuries ppt 97Chest injuries ppt 97
Chest injuries ppt 97whtarrant
 
Head injury types, clinical manifestations, diagnosis and management
Head injury  types, clinical manifestations, diagnosis and managementHead injury  types, clinical manifestations, diagnosis and management
Head injury types, clinical manifestations, diagnosis and managementVibha Amblihalli
 

Viewers also liked (8)

Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
4 Foods for Healthier Eyes
4 Foods for Healthier Eyes4 Foods for Healthier Eyes
4 Foods for Healthier Eyes
 
ABDOMEN AGUDO
ABDOMEN AGUDOABDOMEN AGUDO
ABDOMEN AGUDO
 
Chest Injuries
Chest InjuriesChest Injuries
Chest Injuries
 
Chest injuries ppt 97
Chest injuries ppt 97Chest injuries ppt 97
Chest injuries ppt 97
 
head injury
head injuryhead injury
head injury
 
Head injury types, clinical manifestations, diagnosis and management
Head injury  types, clinical manifestations, diagnosis and managementHead injury  types, clinical manifestations, diagnosis and management
Head injury types, clinical manifestations, diagnosis and management
 
Head injury ppt
Head injury pptHead injury ppt
Head injury ppt
 

Similar to Mencegah Rusaknya Makanan

2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptxNicholasGmarzai1
 
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.pptasridwiyanti1
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptelvina181
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmuhammadsahir5
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfAMALINA870766
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptSuwarSono8
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiSyartiwidya Syariful
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaYukita Akira
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakradenhilmiaja
 
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafoodnafarani
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XFatwa Sabilla
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptAnggoroSetiawati
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
 
Bahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptxBahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptxICoFMRFFMSUB
 

Similar to Mencegah Rusaknya Makanan (20)

2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
 
Pipah. kgn dihapus dulu ya
Pipah. kgn dihapus dulu yaPipah. kgn dihapus dulu ya
Pipah. kgn dihapus dulu ya
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
 
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)
 
Terpadu
TerpaduTerpadu
Terpadu
 
Pengawet Makanan
Pengawet MakananPengawet Makanan
Pengawet Makanan
 
Bahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptxBahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptx
 

More from University of Brawijaya

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustriUniversity of Brawijaya
 

More from University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustri
 
1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala
 

Mencegah Rusaknya Makanan

  • 1. KERUSAKAN MAKANAN DAN PENCEGAHANNYA Arie Febrianto M Jur. Tek. Industri Pertanian FTP-UB
  • 2. PENDAHULUAN • Bahan makanan dianggap rusak apabila menunjukkan penyimpangan yg melewati batas yg dapat diterima oleh indera manusia. Dengan demikian, kerusakan dapat ditandai oleh adanya perubahan dalam kenampakan. • Misalnya bentuk atau warna, bau, rasa, tekstur, atau tanda-tanda penyimpangan lainnya.
  • 3. Jenis Kerusakan 1. Kerusakan Mekanis Adalah kerusakan yg disebabkan karena bahan mengalami benturan- benturan mekanis yg terjadi selama pemanenan, transportasi, atau penyimpanan.
  • 4. 2. Kerusakan Fisik : kerusakan bahan karena perlakuan-perlakuan fisik yg tidak tepat. Contoh : kerusakan warna dan tekstur daging yg dibekukan, tepung yg mengeras dan membatu karena disimpan pada tempat yg lembab.
  • 5. 3. Kerusakan fisiologis dan biologis Kerusakan biologis : terjadi karena reaksi peruraian selama proses metabolisme yg terjadi secara alamiah dalam bahan. Kerusakan biologi biasanya disebabkan oleh aktivitas dari hewan, seperti ulat, tikus, serangga, dll.
  • 6. 4. Kerusakan Kimiawi Adalah kerusakan yg terjadi karena reaksi kimia yg berlangsung di dalam bahan pangan. Misalnya reaksi browning, reaksi ketengikan 5. Kerusakan mikrobiologis Kerusakan makanan karena adanya aktivitas mikroorganisme, sperti yeast, bakteri, dan jamur. Harus diwaspadai  menyebabkan keracunan dan penyakit.
  • 7. Tanda-tanda kerusakan makanan A. Kerusakan bahan makanan berprotein tinggi. Apabila mengalami kerusakan mikrobiologis, akan timbul : - Bau busuk khas protein yg disebut bau putrid. Mikrobia yg berperan => Bakteri (mampu memecah protein menjadi senyawa- senyawa sederhana seperti cadaverin, putrescin, skatol, H2S dan NH3 yg menyebabkan bau busuk
  • 8.  Menunjukkan rasa yang tidak enak (daging, telur, susu, ikan)  Penggumpalan (susu)  Pencairan jaringan protein sehingga bahan berair dan lembek.
  • 9. B. Kerusakan bahan makanan berkabohidrat tinggi - Dapat mengalami perubahan kimiawi karena aktivitas yeast, bakteri, maupun jamur. - Yeast dapat memfermentasi KH terutama glukosa menjadi alkohol. - Bakteri dari jenis anaerob, seperti Lactobacillus sp dapat membentuk asam laktat dan propionat.
  • 10.  Sedangkan dalam kondsi aerob, beberapa jenis bakteri mampu mengubah alkohol yg dibentuk yeast menjadi asam asetat.  Berbagai jenis jamur dan bakteri biasanya memproduksi enzim yg mampu memecah polisakarida menjadi KH rantai pendek seperti monosakaria maupun disakarida. Hal ini secara fisik ditenada dengan terjadinya pelunakan bahan.
  • 11.  Beberapa bakteri mampu memproduksi KH khas, yg secara alami bukan merupakan bahan penyusun bahan makanan. KH yg dihasilkan umumnya berupa levan atau dekstran yg memiliki tekstur kental seperti kanji. Sehingga kerusakan bahan makanan berkarbohidrat dapat diketahui oleh adanya pembentukan lendir.
  • 12. C. Kerusakan Bahan Makanan Berlemak Tinggi Lemak dan minyak dapat mengalami pemecahan menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam lemak, terutama asam lemak tak jenuh yg memiliki ikatan rangkap, dapat mengalami pemecahan lebih anjut menjadi senyawa sederhana seperti aldehid dan keton dan senyawa lain yg menimbulan bau tengik
  • 13. Tanda-tanda spesifik kerusakan a. Makanan kaleng : penggembungan pada tutup dan bagian dasar kaleng, penyok pada bagian sepanjang sambungan, penyimpanagan bau, terbentuk buih, atau cairan pengisi kaleng menjadi kental. b. Ikan : bau asam maupun bau busuk, insang berwarna abu-abu atau kehijauan, mata tenggelam, daging mudah terlepas dari tulang, jika ditekan dengan jari akan membekas
  • 14. c. Daging : bau asing yg bukan khas daging, terbentuk lendir dan perubahan warna menjadi pucat atau kadang kehijauan. d. Susu : bau dan rasa asam, terbentuk lendir, bau tengik, busuk atau bau ragi, rasa pahit.
  • 15. Pencegahan Kerusakan Makanan  Kerusakan non mikro  lebih mudah dicegah dengan penanganan dan penyimpanan yg tepat  Kerusakan mikro secara umum disebabkan oleh : Suhu penyimpanan yg tidak tepat Waktu penyimpanan yg tidak tepat Ventilasi dalam ruang penyimpan tidak tepat
  • 16. Berbagai bahan makanan dicampur selama penyimpanan sehingga terjadi kontaminasi silang. Sanitasi yg tidak memadai.  Metode penyimpanan yg tepat juga dipengaruhi oleh jenis bahan makanan yg disimpan. Berdasarkan mudah tidaknya mengalami kerusakan, makanan dibedakan menjadi 3 yaitu :
  • 17. 1. Bahan makanan sangat mudah rusak (Perishable Food Product) Contoh : daging, ikan, susu, telur, kerang, dll Membutuhkan penyimpanan pada suhu rendah. 2. Bahan makanan agak mudah rusak (semi perishable food product) Umur simpan agak lama, serta kecepatan kerusakan lebih lambat Contoh : kacang-kacangan, apel, kentang dan mentimun
  • 18. 3. Bahan makanan yg tidak mudah rusak (non perishable food product) Paling tahan terhadap kerusakan. Biasanya untuk pengemasan hanya membutuhkan bahan yg rapat dan kuat. Contoh : semua bentuk bahan makanan kering, seperti tepung, biji-bijian, kacang-kacangan kering, gula, dll.
  • 19. Pengawetan  Semua usaha yang dilakukan untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan dari bahan makanan.  Kunci dari pengawetan adalah pengendalian aktivitas MO penyebab kerusakan makanan.  Pengendaliannya dapat berupa : Mencegah kontaminasi MO Memperlambat & menghentikan aktivitas MO Mematikan MO
  • 20. Metode Pengawetan 1. Menggunakan suhu rendah Suhu rendah akan mengurangi kecepatan reaksi kimia, enzimatis dalam bahan makanan dan menghentikan serta menghambat pertumbuhan MO. Dibedakan menjadi penyimpanan sejuk (10 – 15 o C), Dingin (0 – 7 o C), dan Beku (minus 18 o C)
  • 21. 2. Menggunakan suhu tinggi Pasteurisasi - waktu lama suhu rendah (30 menit, 63 oC) - HTST (15 menit, 72 oC) Sterilisasi - Makanan berasam rendah (pH >4,5) => 121 oC, 15 menit - Makanan berasam sedang (pH 3,7-4,5) => 116 – 121 oC, 10 – 15 menit - Makanan berasam tinggi (pH <3,7) => 100 – 105 oC, 15 menit
  • 22. 3. Pengawetan dengan dehidrasi  menurunkan Aw 4.Pengawetan dengan bahan kimia - Garam (>6%) - Asam (asam asetat pd asinan, asam laktat pd yoghurt) - Gula (>70%) - Pengawet sintetis (Asam benzoat, sulfit, nisin, asam sorbat, asam propionat, dll)