SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Loading…Please wait.. 
Akuntansi Keuangan 
lanjutan
LIKUIDASI
Kelompok 5 
1. Arda Erlitawati 
2. Anis Yunia R 
3. Dewi Lestari 
4. Aditya Galang 
5. Monica WA 
6. Nur Khomariah 
7. Ridwan
PENGERTIAN LIKUIDASI 
Pembubaran persekutuan yang disebabkan oleh perubahan 
pemilikan , akan terjadi bila ada sekutu baru yang masuk atau 
sekutu lama yang keluar. Di dalam pembubaran persekutuan 
karena perubahan pemilikan tersebut persekutuan lama bubar 
dan persekutuan baru berdiri , akan tetapi perusahaan masih 
jalan terus. Jadi perusahaan tetap berjalan, hanya sekutu atau 
pemilikannya yang berubah, yaitu :
PROSES LIKUIDASI 
1. Menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan 
sampai saat likuidasi. Pembagian laba ini dilakukan 
sesuai dengan metode pembagian laba tahap ini hanya 
diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal 
atau akhir periode. 
2. Menguangkan ( menjual ) semua aktiva selain kas. 
Tahap yang kedua ini sering disebut dengan istilah 
realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva tersebut tidak 
sama (berbeda) dengan nilai buku nya, maka selisihnya 
diakui sebagai laba atau rugi realisasi. Laba atau rugi 
realisasi ini dibagikan kepada para sekutu sesuai 
dengan ratio (metode) pembagian laba yang dipakai.
Lanjutan 
3. Melunasi semua utang kepada pihak ketiga 
Setelah tersedia kas maka kas tersebut pertama-tama 
dipakai untuk melunasi utang. Menurut kitab undang 
undang Hukum Dagang (KUHD) urutan prioritas 
pelunasan utang didalam hal likuidasi persekutuan 
adalah : 
1. Utang kepada pihak ketiga 
(bukan sekutu) : 
Utang yang mempunyai hak 
prioritas untuk dilunasi terlebih 
dahulu adalah utang kepada 
pihak ketiga. 
2. Utang kepada sekutu : 
Setelah semua utang kepada 
pihak ketiga dilunasi maka yang 
mempunyai prioritas berikutnya 
adalah utang kepada para 
sekutu.
Lanjutan 
4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para 
sekutu. Setelah semua utang kepada pihak ketiga 
dilunasi sisa kas yang ada akan dibagi kepada para 
sekutu, sesuai dengan isi perjanjian persekutuan. Kas 
yang dibagikan kepada para sekutu terdiri atas 2 
unsur, yaitu pembayaran utang dan pengembalian 
modal kepada sekutu. Pembagian kas ini dapat 
dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 
1. Secara serentak atau 
1. Secara serentak atau 
sekaligus , yaitu setelah 
realisasi selesai 
sekaligus , yaitu setelah 
realisasi selesai 
2. Secara bertahap, sesuai 
2. Secara bertahap, sesuai 
dengan tersedianya kas tanpa 
menunggu selesainya 
realisasi. 
dengan tersedianya kas tanpa 
menunggu selesainya 
realisasi.
Penggolongan likuidasi
LIKUIDASI SEKALIGUS 
Likuidasi sederhana sering juga disebut dengan istilah 
likuidasi tunggal, likuidasi sekaligus atau likuidasi 
serentak. Di dalam likuidasi sekaligus ini pembagian 
kas hanya dilakukan sekali saja, yaitu setelah semua 
aktiva non-kas berhasil direalisir dan semua utang 
kepada pihak ketiga dilunasi. Setelah semua utang 
dilunasi maka jumlah kas yang tersedia tersebut selalu 
dibagi sama dengan jumlah modal bersih persekutuan. 
Oleh karena itu kas tersebut akan dibagikan kepada 
para sekutu sesuai dengan saldo modal bersih masing 
masing sekutu setelah diperhitungkan dengan laba 
(rugi) realisasi dan utang piutang kepada persekutuan
Modal bersih masing 
masing sekutu tersebut 
ada 5 kemungkinan
1. Semua sekutu modalnya bersaldo 
positif 
Apabila setelah rugi realisasi saldo modal 
semua sekutu adalah positif maka semua 
sekutu akan menerima bagian kas. Dalam 
keadaan seperti ini masing – masing sekutu 
akan menerima bagian kas sebesar saldo 
modal bersih sekutu yang bersangkutan
2. Ada sekutu yang modalnya bersaldo 
negatif 
Kadang-kadang rugi realisasi demikian 
besarnya sehingga ada sekutu yang modalnya 
defisit (minus). Apabila persekutuan 
mempunyai utang kepada sekutu yang 
bersangkutan (sekutu yang modalnya defisit 
mempunyai piutang keapad persekutuan) 
maka modal yang defisit tersebut akan ditutup 
(diperhitungkan) dengan utang kepada sekutu
3. Ada Sekutu yang Modalnya Bersaldo Negative Akan 
Tetapi Tidak Dapat Ditutup Dengan Utang-Piutang 
Seperti telah diuraikan di muka bahwa apabila kerugian 
realisasi sangat besar dapat berakibat modal sekutu menjadi negative 
(defisit). Modal yang deficit tersebut harus ditutup dengan utang 
kepada sekutu yang bersangkutan. Apabila utang kepada sekutu tidak 
sekutu tidak cukup untuk menutup deficit atau persekutuan tidak 
mempunyai utang kepada sekutu yanh modalnya deficit mak sekutu 
yang bersangkutan harus menutup dengan cara menyetor kas atau 
aktivitas yang lain asal disetujui oleh sekutu yang lain. Penyetoran ini 
dapat langsung kepada sekutu yang lain dan dapat juga melalui 
persekutuan. Pembagian kas yang ada dapat menunggu setoran dari 
sekutu yang deficit dan dapat juga langsung dilakukan, tergantung 
pada perjanjian persekutuan. Apabila kas dibagi tanpa menunggu 
setoran kas, maka saldo deficit tersebut untuk sementara di tanggung 
oleh sekutu yang lain.
4. Sekutu yang harus menyetor modal secara 
pribadi dalam keadaan tidak mampu 
Apabila sekutu yang saldo modalnya defisit tersebut secara 
pribadi dalam keadaan tidak mampu (insolvent) maka kewajibannya 
akan ditanggung oleh sekutu yang lain yang mampu, maisng-masing 
secara proporsional dengan ratio pembagian rugi-laba. Kemampuan 
ekonomis secara pribadi terganntung pada perbandingan harta 
pribadi dan utang pribadi. Apabila jumlah harta pribadi melebihi (lebih 
besar daripada) jumlah utang pribadi maka sekutu tersebut dalam 
keadaan mampu. Sebaliknya apabila jumlah harta pribadi lebih kecil 
daripada jumlah utang pribadi maka secara pribadi diakatakan tidak 
mampu. Penyelesaian tersenut bersifat sementara, dalam arti apabila 
sewaktu-waktu sekutu yang tidak mampu tersebut mempunyai uang 
maka harus membayar kewajibannya.
5. Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi utang 
kepada pihak ketiga 
Kadang-kadang hasil realisasi aktiva non-kas sangat kecil, sehingga 
untuk melunasi utang kepada pihak ketiga saja tidak cukup. Dalam 
keadaan ini jumlah modal secara kesuluruhan sudah pasti negatif. 
Walauun demkian ada kemungkitan sekutu tertentu bermodal 
positif. Seperti yang telah di jelaskan didalam keadaan ke-3 dan 
ke-4 tersebut dimuka bahwa sekutu yang modalnya negative harus 
menyetor kas. Apabila sekutu tersebut secara pribadi dalam 
keadaan tidak mampu maka kewajibanya ditanggung sekutu yang 
lain. Dengan demikian ada kemungkinan sekutu yang modalnya 
positif akan tetapi harus menyetor kas untuk melunasi utang 
kepada pihak ketiga karena sekutu yang modalnya deficit tidak 
mampu. Hal ini sesuai dengan salah satu karekteristik persekutuan, 
yaitu tanggung jawab tidak terbatas
KESIMPULAN 
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan 
sebagai badan hukum yang meliputi 
pembayaran kewajiban kepada para kreditor 
dan pembagaian harta yang tersisa kepada 
para sekutu. Tujuan utama dari likuidasi itu 
sendiri adalah untuk melakukan pengurusan 
dan pemberesan atas harta perusahaan yang 
dibubarkan tersebut.
LIKUIDASI

More Related Content

What's hot

akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)Tika Evitasuhri
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas DiperdagangkanBagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas DiperdagangkanEmilia Wati
 
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasi
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasiBagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasi
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasiMarya Fitria
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Caca Rani
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aFuturum2
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 menewardahmega
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifazri himawan
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
Ppt managemen keuangan 2
Ppt managemen keuangan 2Ppt managemen keuangan 2
Ppt managemen keuangan 2tuti handayani
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilWahilman Syahmi
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiJudianto Nugroho
 
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanObligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanFuturum2
 
Tugas kuliah
Tugas kuliahTugas kuliah
Tugas kuliahnongsa
 

What's hot (20)

Akl 1 andre
Akl 1 andreAkl 1 andre
Akl 1 andre
 
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
 
Joint venture ppt
Joint venture pptJoint venture ppt
Joint venture ppt
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas DiperdagangkanBagaimana Sekuritas Diperdagangkan
Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan
 
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasi
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasiBagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasi
Bagaimana sekuritas diperdagangakan,manajemen investasi
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 aObligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 a
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
Ppt managemen keuangan 2
Ppt managemen keuangan 2Ppt managemen keuangan 2
Ppt managemen keuangan 2
 
Lembaga Keuangan
Lembaga KeuanganLembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
 
Bab 18
Bab 18Bab 18
Bab 18
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Obligasi dan penilaian
Obligasi dan penilaianObligasi dan penilaian
Obligasi dan penilaian
 
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasiPortofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
Portofolio investasi-bab-8-pengertian-obligasi
 
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanObligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
 
Tugas kuliah
Tugas kuliahTugas kuliah
Tugas kuliah
 

Viewers also liked

How to grow 3 inches taller
How to grow 3 inches tallerHow to grow 3 inches taller
How to grow 3 inches tallermickymicheal66
 
Laporan keuangan ssektor publik
Laporan keuangan ssektor publikLaporan keuangan ssektor publik
Laporan keuangan ssektor publikArdha Erlitha
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaranLingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaranArdha Erlitha
 
Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatBank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatArdha Erlitha
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayaArdha Erlitha
 
MEP Designing and Drafting Sylabus
MEP Designing and Drafting SylabusMEP Designing and Drafting Sylabus
MEP Designing and Drafting SylabusGide India
 
Civil Quantity Survey and Estimation
Civil Quantity Survey and EstimationCivil Quantity Survey and Estimation
Civil Quantity Survey and EstimationGide India
 
Air brake system of locomotive
Air brake system of locomotiveAir brake system of locomotive
Air brake system of locomotiveAkash Singh
 
Anti lock braking system
Anti lock braking systemAnti lock braking system
Anti lock braking systemAkash Singh
 

Viewers also liked (16)

Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
How to grow 3 inches taller
How to grow 3 inches tallerHow to grow 3 inches taller
How to grow 3 inches taller
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
Laporan keuangan ssektor publik
Laporan keuangan ssektor publikLaporan keuangan ssektor publik
Laporan keuangan ssektor publik
 
Menejemen pemasaran
Menejemen pemasaranMenejemen pemasaran
Menejemen pemasaran
 
Utang lancar
Utang lancarUtang lancar
Utang lancar
 
Menejemen pemasaran
Menejemen pemasaranMenejemen pemasaran
Menejemen pemasaran
 
Antwoordenboek statica
Antwoordenboek staticaAntwoordenboek statica
Antwoordenboek statica
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaranLingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran
 
Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatBank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyat
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
MEP Designing and Drafting Sylabus
MEP Designing and Drafting SylabusMEP Designing and Drafting Sylabus
MEP Designing and Drafting Sylabus
 
Ppn (ppt)
Ppn (ppt)Ppn (ppt)
Ppn (ppt)
 
Civil Quantity Survey and Estimation
Civil Quantity Survey and EstimationCivil Quantity Survey and Estimation
Civil Quantity Survey and Estimation
 
Air brake system of locomotive
Air brake system of locomotiveAir brake system of locomotive
Air brake system of locomotive
 
Anti lock braking system
Anti lock braking systemAnti lock braking system
Anti lock braking system
 

Similar to LIKUIDASI

Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxBAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxPogoClone2
 
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfdownacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfYuniediPurnama
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)Tika Evitasuhri
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1meiwahyuni
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfNabilanilna
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint ventureitong22
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiNatalia Nainggolan
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiphatar_augrah
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG jufrilondong1
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 

Similar to LIKUIDASI (20)

AKL 1 liquidasi Fitria melly
AKL 1 liquidasi Fitria mellyAKL 1 liquidasi Fitria melly
AKL 1 liquidasi Fitria melly
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxBAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
 
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfdownacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
 
Persekutuan Komanditer
Persekutuan KomanditerPersekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer
 
Likuidasi
LikuidasiLikuidasi
Likuidasi
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdf
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

LIKUIDASI

  • 3. Kelompok 5 1. Arda Erlitawati 2. Anis Yunia R 3. Dewi Lestari 4. Aditya Galang 5. Monica WA 6. Nur Khomariah 7. Ridwan
  • 4. PENGERTIAN LIKUIDASI Pembubaran persekutuan yang disebabkan oleh perubahan pemilikan , akan terjadi bila ada sekutu baru yang masuk atau sekutu lama yang keluar. Di dalam pembubaran persekutuan karena perubahan pemilikan tersebut persekutuan lama bubar dan persekutuan baru berdiri , akan tetapi perusahaan masih jalan terus. Jadi perusahaan tetap berjalan, hanya sekutu atau pemilikannya yang berubah, yaitu :
  • 5. PROSES LIKUIDASI 1. Menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi. Pembagian laba ini dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode. 2. Menguangkan ( menjual ) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini sering disebut dengan istilah realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva tersebut tidak sama (berbeda) dengan nilai buku nya, maka selisihnya diakui sebagai laba atau rugi realisasi. Laba atau rugi realisasi ini dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan ratio (metode) pembagian laba yang dipakai.
  • 6. Lanjutan 3. Melunasi semua utang kepada pihak ketiga Setelah tersedia kas maka kas tersebut pertama-tama dipakai untuk melunasi utang. Menurut kitab undang undang Hukum Dagang (KUHD) urutan prioritas pelunasan utang didalam hal likuidasi persekutuan adalah : 1. Utang kepada pihak ketiga (bukan sekutu) : Utang yang mempunyai hak prioritas untuk dilunasi terlebih dahulu adalah utang kepada pihak ketiga. 2. Utang kepada sekutu : Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka yang mempunyai prioritas berikutnya adalah utang kepada para sekutu.
  • 7. Lanjutan 4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu. Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi sisa kas yang ada akan dibagi kepada para sekutu, sesuai dengan isi perjanjian persekutuan. Kas yang dibagikan kepada para sekutu terdiri atas 2 unsur, yaitu pembayaran utang dan pengembalian modal kepada sekutu. Pembagian kas ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Secara serentak atau 1. Secara serentak atau sekaligus , yaitu setelah realisasi selesai sekaligus , yaitu setelah realisasi selesai 2. Secara bertahap, sesuai 2. Secara bertahap, sesuai dengan tersedianya kas tanpa menunggu selesainya realisasi. dengan tersedianya kas tanpa menunggu selesainya realisasi.
  • 9. LIKUIDASI SEKALIGUS Likuidasi sederhana sering juga disebut dengan istilah likuidasi tunggal, likuidasi sekaligus atau likuidasi serentak. Di dalam likuidasi sekaligus ini pembagian kas hanya dilakukan sekali saja, yaitu setelah semua aktiva non-kas berhasil direalisir dan semua utang kepada pihak ketiga dilunasi. Setelah semua utang dilunasi maka jumlah kas yang tersedia tersebut selalu dibagi sama dengan jumlah modal bersih persekutuan. Oleh karena itu kas tersebut akan dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan saldo modal bersih masing masing sekutu setelah diperhitungkan dengan laba (rugi) realisasi dan utang piutang kepada persekutuan
  • 10. Modal bersih masing masing sekutu tersebut ada 5 kemungkinan
  • 11. 1. Semua sekutu modalnya bersaldo positif Apabila setelah rugi realisasi saldo modal semua sekutu adalah positif maka semua sekutu akan menerima bagian kas. Dalam keadaan seperti ini masing – masing sekutu akan menerima bagian kas sebesar saldo modal bersih sekutu yang bersangkutan
  • 12. 2. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif Kadang-kadang rugi realisasi demikian besarnya sehingga ada sekutu yang modalnya defisit (minus). Apabila persekutuan mempunyai utang kepada sekutu yang bersangkutan (sekutu yang modalnya defisit mempunyai piutang keapad persekutuan) maka modal yang defisit tersebut akan ditutup (diperhitungkan) dengan utang kepada sekutu
  • 13. 3. Ada Sekutu yang Modalnya Bersaldo Negative Akan Tetapi Tidak Dapat Ditutup Dengan Utang-Piutang Seperti telah diuraikan di muka bahwa apabila kerugian realisasi sangat besar dapat berakibat modal sekutu menjadi negative (defisit). Modal yang deficit tersebut harus ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. Apabila utang kepada sekutu tidak sekutu tidak cukup untuk menutup deficit atau persekutuan tidak mempunyai utang kepada sekutu yanh modalnya deficit mak sekutu yang bersangkutan harus menutup dengan cara menyetor kas atau aktivitas yang lain asal disetujui oleh sekutu yang lain. Penyetoran ini dapat langsung kepada sekutu yang lain dan dapat juga melalui persekutuan. Pembagian kas yang ada dapat menunggu setoran dari sekutu yang deficit dan dapat juga langsung dilakukan, tergantung pada perjanjian persekutuan. Apabila kas dibagi tanpa menunggu setoran kas, maka saldo deficit tersebut untuk sementara di tanggung oleh sekutu yang lain.
  • 14. 4. Sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu Apabila sekutu yang saldo modalnya defisit tersebut secara pribadi dalam keadaan tidak mampu (insolvent) maka kewajibannya akan ditanggung oleh sekutu yang lain yang mampu, maisng-masing secara proporsional dengan ratio pembagian rugi-laba. Kemampuan ekonomis secara pribadi terganntung pada perbandingan harta pribadi dan utang pribadi. Apabila jumlah harta pribadi melebihi (lebih besar daripada) jumlah utang pribadi maka sekutu tersebut dalam keadaan mampu. Sebaliknya apabila jumlah harta pribadi lebih kecil daripada jumlah utang pribadi maka secara pribadi diakatakan tidak mampu. Penyelesaian tersenut bersifat sementara, dalam arti apabila sewaktu-waktu sekutu yang tidak mampu tersebut mempunyai uang maka harus membayar kewajibannya.
  • 15. 5. Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi utang kepada pihak ketiga Kadang-kadang hasil realisasi aktiva non-kas sangat kecil, sehingga untuk melunasi utang kepada pihak ketiga saja tidak cukup. Dalam keadaan ini jumlah modal secara kesuluruhan sudah pasti negatif. Walauun demkian ada kemungkitan sekutu tertentu bermodal positif. Seperti yang telah di jelaskan didalam keadaan ke-3 dan ke-4 tersebut dimuka bahwa sekutu yang modalnya negative harus menyetor kas. Apabila sekutu tersebut secara pribadi dalam keadaan tidak mampu maka kewajibanya ditanggung sekutu yang lain. Dengan demikian ada kemungkinan sekutu yang modalnya positif akan tetapi harus menyetor kas untuk melunasi utang kepada pihak ketiga karena sekutu yang modalnya deficit tidak mampu. Hal ini sesuai dengan salah satu karekteristik persekutuan, yaitu tanggung jawab tidak terbatas
  • 16. KESIMPULAN Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada para sekutu. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.

Editor's Notes

  1. ganti teks sesuai selera
  2. ganti teks sesuai selera
  3. ganti teks sesuai selera