SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 0 / 9
MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1
(EBA 501)
MODUL PERTEMUAN 3
AKUNTANSI PEMBUBARAN PARTNERSHIP
DENGAN METODE LIKUIDASI SEKALIGUS
DISUSUN OLEH
ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2019/2020
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 1 / 9
PENGANTAR
A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menguraikan proses likuidasi persekutuan.
2. Menyusun laporan likuidasi persekutuan dengan metode likuidasi sekaligus
(lump-sum liquidation).
3. Membuat pembukuan untuk likuidasi persekutuan dengan metode likuidasi
sekaligus (lump-sum liquidation).
B. Uraian dan Contoh Kasus Perhitungan
1. Definisi Likuidasi Persekutuan
Menurut Baker (2011) bahwa likuidasi adalah berhentinya kegiatan
operasional perusahaan (pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan
menjual sebagian atau seluruh aset perusahaan, membayar semua utang
pajak, melunasi kewajiban kepada pihak ketiga, dan sisanya dibagikan
kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba/rugi.
Menurut Beams (1988) bahwa likuidasi adalah proses merealisasikan aset
non kas menjadi uang kas, menyelesaikan dengan para kreditur dan
pembagian sisa aset kepada setiap anggota sekutu sesuai dengan saldo
modalnya. Berhentinya persekutuan sebagai bisnis mencakup penghentian
aktivitas bisnis persekutuan disebut entitas likuidasi persekutuan.
Pencairan aset menjadi kas disebut realisasi, sedangkan pembayaran
atas klaim disebut likuidasi.
2. Kondisi Pembubaran Persekutuan
Persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula
diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir.
Pembubaran persekutuan atas dasar bekerjanya undang-undang terjadi
karena:
1. Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan.
2. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota persekutuan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 9
3. Kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat bertindaknya
perusahaan yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang
membawa nama persekutuan.
4. Ada perang di dalam suatu negara dari anggota persekutuan.
5. Berakhirnya jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian atau
tercapainya tujuan.
Pembubaran persekutuan atas dasar keputusan pengadilan terjadi karena:
1. Ketidakmampuan seorang anggota untuk memenuhi kewajibannya
terhadap perjanjian persekutuan.
2. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian
dalam usaha yang sedang berjalan.
3. Perselisihan internal di antara anggota.
4. Tidak mendapatkan keuntungan secara berkesinambungan dari usaha
persekutuannya.
5. Kecurangan atau penyajian yang keliru dalam pembentukan persekutuan.
3. Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan.
Likuidasi terjadi apabila semua anggota sekutu mengundurkan diri dari
persekutuan dan persekutuan dibubarkan serta semua aset non kas
persekutuan telah dijual.
Perubahan persekutuan terjadi apabila salah satu anggota sekutu
mengundurkan diri ataupun ada sekutu baru yang ingin bergabung dalam
persekutuan bisa dengan membeli kepentingan di dalam persekutuan dan
berinvestasi di dalam persekutuan.
4. Proses Likuidasi Persekutuan.
Proses likuidasi persekutuan meliputi:
1. Proses perhitungan laba/rugi sampai saat likuidasi. Proses ini dijalankan
apabila likuidasi yang dilaksanakan tidak bertepatan dengan awal atau
akhir tahun, sehingga butuh diketahui apakah mulai awal periode sampai
pelaksanaan likuidasi perusahaan mendapatkan laba atau mengalami
kerugian. Laba atau rugi dibagikan kepada para anggota sekutu sesuai
dengan perbandingan pembagian laba/rugi.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 3 / 9
2. Proses realisasi, adalah proses mengubah aset kekayaan non kas milik
persekutuan menjadi uang kas. Dalam proses ini apabila harga jual aset
non kas tidak sama dengan nilai bukunya, maka selisihnya diakui
sebagai laba/rugi penjualan aset. Laba/rugi tersebut dibagikan kepada
para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan laba/rugi.
3. Proses likuidasi, adalah proses pembayaran kepada pihak yang berhak
(terlebih dahulu dibayar kepada kreditur eksternal, kemudian kreditur
internal, dan sisanya kepada para anggota sekutu).
5. Prioritas Urutan Pembayaran Likuidasi Persekutuan.
Prioritas urutan pembayaran likuidasi persekutuan adalah:
1. Pembayaran utang kepada kreditur eksternal selain anggota sekutu
(partner).
2. Pembayaran utang kepada anggota sekutu (partner) selain untuk modal,
dan pembagian laba.
3. Pembayaran untuk modal anggota sekutu (partner).
4. Pembayaran kepada anggota sekutu (partner) sebagai refleksi laba.
6. Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan.
Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan adalah dasar pembuatan jurnal
untuk mencatat likuidasi. Laporan ini menyajikan pengaruh likuidasi terhadap
akun-akun laporan posisi keuangan persekutuan dalam bentuk kertas kerja.
Laporan menunjukkan konversi aset non-kas menjadi kas, alokasi keuntungan
atau kerugian kepada para sekutu, dan distribusi kas kepada para kreditur dan
para anggota sekutu.
7. Metode Likuidasi Persekutuan.
Metode likuidasi persekutuan terdiri dari:
1. Metode likuidasi sekaligus (Lump-sum Liquidation).
Pembagian kepada para sekutu dapat dilakukan setelah seluruh aset
direalisasikan sehingga diketahui laba/rugi realisasinya atau likuidasi
yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi aset non-
kasnya sekaligus atau disebut juga sebagai metode likuidasi tunggal.
2. Metode likuidasi bertahap (Installment Liquidation).
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 4 / 9
Pendistribusian kas kepada sekutu pada saat tersedianya kas selama
proses likuidasi atau pembayarannya membutuhkan waktu beberapa
bulan (periodik) dalam penyelesaiannya.
8. Kasus Metode Likuidasi Persekutuan Dengan Metode Likuiditas Sekaligus.
Terdapat lima kondisi yang terjadi di dalam likuidasi sederhana/sekaligus, yaitu:
1. Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai
bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga
saldo sekutu setelah realisasi bernilai positif semua. Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aset non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Pelunasan utang sekutu dan pembagian kas sekaligus.
2. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup
dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki
utang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut
dapat ditutup dengan utang persekutuan kepada sekutu. Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aset non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu.
5. Pelunasan utang sekutu dan pembagian kas.
3. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat
ditutup dengan utang-piutang sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar
daripada utang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka
defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian utang namun
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 5 / 9
akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aset non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu.
5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan
defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai
persentase yang telah dikurangi persentase sekutu tidak mampu.
4. Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun
sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam kondisi
tidak mampu.
Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu
bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar
dibanding utang persekutuan terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang
bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal maka defisit sekutu
tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aset non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu.
5. Penutupan defisit yang dibebankan kepada setiap sekutu sesuai
presentase yang telah dikurangi presentase sekutu tidak mampu.
5. Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi utang
kepada pihak ketiga.
Rugi realisasi yang besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang
bernilai negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup
utang kepada pihak ketiga. Apabila hal ini terjadi maka utang kepada pihak
ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu yang mampu atau ditutup
dengan utang persekutuan kepada salah satu sekutu. Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aset non-kas.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 6 / 9
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi.
3. Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan utang sekutu.
5. Penutupan defisit sekutu tidak mampu dengan modal sekutu sesuai
persentase yang telah dikurangi persentase sekutu tidak mampu.
9. Contoh Soal Perhitungan dengan Metode Likuidasi Sekaligus.
A. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aset non-kas selesai
(likuidasi secara langsung).
Dalam hal ini pembayaran kepada anggota sekutu dilakukan setelah semua
aset non kas telah selesai direalisasikan (dijual) menjadi uang kas, sehingga
laba rugi yang terjadi dari adanya realisasi tersebut dapat segera diketahui
seluruhnya dan langsung dapat dibebankan kepada modal setiap sekutu.
Contoh kasus sebagai berikut:
Persekutuan ATM (Andi, Tina dan Manto) empat tahun setelah pendiriannya
menyajikan laporan posisi keuangan (sebelum likuidasi) dengan rasio laba/rugi
dibagi dengan proporsi 2:3:5 sebagai berikut:
 Pada periode 31 Desember 2019 bahwa para sekutu bersepakat untuk
melikuidasi persekutuan ATM dengan likuidasi secara langsung karena
realisasi seluruh aset non-kas dapat dilakukan dengan segera. Hasil realisasi
akan digunakan untuk membayar utang kepada pihak eksternal, setelah utang
kepada pihak eksternal telah lunas dan apabila ada sisa kas, maka dibagikan
seluruhnya kepada para sekutu sesuai dengan hak para sekutu.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 7 / 9
 Apabila seluruh aset non-kas hanya dapat direalisasi sebesar Rp
1.300.000.000. Maka, perhitungannya:
Berikut jurnal pembukuannya:
Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian
modal kepada para anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau
beberapa anggota sekutu mengalami defisit modal. Ada dua permasalahan defisit
modal anggota: (1) anggota yang mengalami defisit modal yang mampu membayar,
(2) anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar.
Contoh kasus perhitungan untuk anggota yang mengalami defisit modal yang
tidak mampu membayar:
Dalam likuidasi apabila salah satu anggota sekutu mengalami defisit modal setelah
tahap realisasi, maka anggota tersebut diwajibkan untuk menyetorkan modal untuk
menghapus defisit modal tersebut dengan uang tunai atau aset tertentu. Apabila
anggota sekutu yang mengalami defisit modal tersebut tidak mampu menyetor
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 8 / 9
modal, maka yang menanggung defisit tersebut adalah anggota yang lain yang tidak
defisit dengan pembebanan sesuai dengan pembagian laba rugi.
 Apabila seluruh aset non-kas hanya dapat direalisasi sebesar Rp
800.000.000. Maka, perhitungannya:
Berikut jurnal pembukuannya:
C. Daftar Pustaka
1. Debra C. Jeter, Paul K. Chaney. 2012. Advanced Accounting, international
student version, 5th ed., John Wiley and Sons.
2. Baker, Lembke. 2011. Advanced Accounting, Advanced Financial
Accounting An Indonesian Perpective, 7th ed., Salemba Empat dan Mc
GrawHill.
3. Hamizar, Suhajar Wiyoto. 2011. Advanced Accounting, Suatu Aplikasi
Perusahaan Indonesia berbasis PSAK & IFRS, Lentera Ilmu.
4. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba, PSAK
revisi 2019.

More Related Content

Similar to Likuidasi Persekutuan

persekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturepersekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturealfian9
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint ventureitong22
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiNatalia Nainggolan
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1meiwahyuni
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfNabilanilna
 
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)Tika Evitasuhri
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)Tika Evitasuhri
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Suyanto _Akt
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiphatar_augrah
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG jufrilondong1
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasipanggih ginanjar
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniRiki Ardoni
 

Similar to Likuidasi Persekutuan (20)

persekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturepersekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venture
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1
 
Likuidasi
LikuidasiLikuidasi
Likuidasi
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdf
 
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
Pembentukan Persekutuan, Pembubaran Persekutuan, Likuidasi, Joint Venture, Ko...
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Joint Ventures
Joint VenturesJoint Ventures
Joint Ventures
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 
akuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasiakuntansi Persekutuan likuidasi
akuntansi Persekutuan likuidasi
 
Joint venture
Joint ventureJoint venture
Joint venture
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
 

Recently uploaded

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

Likuidasi Persekutuan

  • 1. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 9 MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (EBA 501) MODUL PERTEMUAN 3 AKUNTANSI PEMBUBARAN PARTNERSHIP DENGAN METODE LIKUIDASI SEKALIGUS DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020
  • 2. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 1 / 9 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menguraikan proses likuidasi persekutuan. 2. Menyusun laporan likuidasi persekutuan dengan metode likuidasi sekaligus (lump-sum liquidation). 3. Membuat pembukuan untuk likuidasi persekutuan dengan metode likuidasi sekaligus (lump-sum liquidation). B. Uraian dan Contoh Kasus Perhitungan 1. Definisi Likuidasi Persekutuan Menurut Baker (2011) bahwa likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasional perusahaan (pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aset perusahaan, membayar semua utang pajak, melunasi kewajiban kepada pihak ketiga, dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba/rugi. Menurut Beams (1988) bahwa likuidasi adalah proses merealisasikan aset non kas menjadi uang kas, menyelesaikan dengan para kreditur dan pembagian sisa aset kepada setiap anggota sekutu sesuai dengan saldo modalnya. Berhentinya persekutuan sebagai bisnis mencakup penghentian aktivitas bisnis persekutuan disebut entitas likuidasi persekutuan. Pencairan aset menjadi kas disebut realisasi, sedangkan pembayaran atas klaim disebut likuidasi. 2. Kondisi Pembubaran Persekutuan Persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Pembubaran persekutuan atas dasar bekerjanya undang-undang terjadi karena: 1. Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan. 2. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota persekutuan.
  • 3. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 2 / 9 3. Kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat bertindaknya perusahaan yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama persekutuan. 4. Ada perang di dalam suatu negara dari anggota persekutuan. 5. Berakhirnya jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian atau tercapainya tujuan. Pembubaran persekutuan atas dasar keputusan pengadilan terjadi karena: 1. Ketidakmampuan seorang anggota untuk memenuhi kewajibannya terhadap perjanjian persekutuan. 2. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang sedang berjalan. 3. Perselisihan internal di antara anggota. 4. Tidak mendapatkan keuntungan secara berkesinambungan dari usaha persekutuannya. 5. Kecurangan atau penyajian yang keliru dalam pembentukan persekutuan. 3. Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan. Likuidasi terjadi apabila semua anggota sekutu mengundurkan diri dari persekutuan dan persekutuan dibubarkan serta semua aset non kas persekutuan telah dijual. Perubahan persekutuan terjadi apabila salah satu anggota sekutu mengundurkan diri ataupun ada sekutu baru yang ingin bergabung dalam persekutuan bisa dengan membeli kepentingan di dalam persekutuan dan berinvestasi di dalam persekutuan. 4. Proses Likuidasi Persekutuan. Proses likuidasi persekutuan meliputi: 1. Proses perhitungan laba/rugi sampai saat likuidasi. Proses ini dijalankan apabila likuidasi yang dilaksanakan tidak bertepatan dengan awal atau akhir tahun, sehingga butuh diketahui apakah mulai awal periode sampai pelaksanaan likuidasi perusahaan mendapatkan laba atau mengalami kerugian. Laba atau rugi dibagikan kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan pembagian laba/rugi.
  • 4. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 3 / 9 2. Proses realisasi, adalah proses mengubah aset kekayaan non kas milik persekutuan menjadi uang kas. Dalam proses ini apabila harga jual aset non kas tidak sama dengan nilai bukunya, maka selisihnya diakui sebagai laba/rugi penjualan aset. Laba/rugi tersebut dibagikan kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan laba/rugi. 3. Proses likuidasi, adalah proses pembayaran kepada pihak yang berhak (terlebih dahulu dibayar kepada kreditur eksternal, kemudian kreditur internal, dan sisanya kepada para anggota sekutu). 5. Prioritas Urutan Pembayaran Likuidasi Persekutuan. Prioritas urutan pembayaran likuidasi persekutuan adalah: 1. Pembayaran utang kepada kreditur eksternal selain anggota sekutu (partner). 2. Pembayaran utang kepada anggota sekutu (partner) selain untuk modal, dan pembagian laba. 3. Pembayaran untuk modal anggota sekutu (partner). 4. Pembayaran kepada anggota sekutu (partner) sebagai refleksi laba. 6. Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan. Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan adalah dasar pembuatan jurnal untuk mencatat likuidasi. Laporan ini menyajikan pengaruh likuidasi terhadap akun-akun laporan posisi keuangan persekutuan dalam bentuk kertas kerja. Laporan menunjukkan konversi aset non-kas menjadi kas, alokasi keuntungan atau kerugian kepada para sekutu, dan distribusi kas kepada para kreditur dan para anggota sekutu. 7. Metode Likuidasi Persekutuan. Metode likuidasi persekutuan terdiri dari: 1. Metode likuidasi sekaligus (Lump-sum Liquidation). Pembagian kepada para sekutu dapat dilakukan setelah seluruh aset direalisasikan sehingga diketahui laba/rugi realisasinya atau likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi aset non- kasnya sekaligus atau disebut juga sebagai metode likuidasi tunggal. 2. Metode likuidasi bertahap (Installment Liquidation).
  • 5. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 4 / 9 Pendistribusian kas kepada sekutu pada saat tersedianya kas selama proses likuidasi atau pembayarannya membutuhkan waktu beberapa bulan (periodik) dalam penyelesaiannya. 8. Kasus Metode Likuidasi Persekutuan Dengan Metode Likuiditas Sekaligus. Terdapat lima kondisi yang terjadi di dalam likuidasi sederhana/sekaligus, yaitu: 1. Semua sekutu modalnya bersaldo positif. Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo sekutu setelah realisasi bernilai positif semua. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aset non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Pelunasan utang sekutu dan pembagian kas sekaligus. 2. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki utang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan utang persekutuan kepada sekutu. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aset non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu. 5. Pelunasan utang sekutu dan pembagian kas. 3. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-piutang sekutu yang bersangkutan. Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada utang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian utang namun
  • 6. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 5 / 9 akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aset non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu. 5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai persentase yang telah dikurangi persentase sekutu tidak mampu. 4. Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam kondisi tidak mampu. Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding utang persekutuan terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aset non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian utang sekutu. 5. Penutupan defisit yang dibebankan kepada setiap sekutu sesuai presentase yang telah dikurangi presentase sekutu tidak mampu. 5. Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi utang kepada pihak ketiga. Rugi realisasi yang besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang bernilai negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup utang kepada pihak ketiga. Apabila hal ini terjadi maka utang kepada pihak ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu yang mampu atau ditutup dengan utang persekutuan kepada salah satu sekutu. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aset non-kas.
  • 7. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 6 / 9 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi laba/rugi. 3. Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan utang sekutu. 5. Penutupan defisit sekutu tidak mampu dengan modal sekutu sesuai persentase yang telah dikurangi persentase sekutu tidak mampu. 9. Contoh Soal Perhitungan dengan Metode Likuidasi Sekaligus. A. Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aset non-kas selesai (likuidasi secara langsung). Dalam hal ini pembayaran kepada anggota sekutu dilakukan setelah semua aset non kas telah selesai direalisasikan (dijual) menjadi uang kas, sehingga laba rugi yang terjadi dari adanya realisasi tersebut dapat segera diketahui seluruhnya dan langsung dapat dibebankan kepada modal setiap sekutu. Contoh kasus sebagai berikut: Persekutuan ATM (Andi, Tina dan Manto) empat tahun setelah pendiriannya menyajikan laporan posisi keuangan (sebelum likuidasi) dengan rasio laba/rugi dibagi dengan proporsi 2:3:5 sebagai berikut:  Pada periode 31 Desember 2019 bahwa para sekutu bersepakat untuk melikuidasi persekutuan ATM dengan likuidasi secara langsung karena realisasi seluruh aset non-kas dapat dilakukan dengan segera. Hasil realisasi akan digunakan untuk membayar utang kepada pihak eksternal, setelah utang kepada pihak eksternal telah lunas dan apabila ada sisa kas, maka dibagikan seluruhnya kepada para sekutu sesuai dengan hak para sekutu.
  • 8. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 7 / 9  Apabila seluruh aset non-kas hanya dapat direalisasi sebesar Rp 1.300.000.000. Maka, perhitungannya: Berikut jurnal pembukuannya: Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada para anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu mengalami defisit modal. Ada dua permasalahan defisit modal anggota: (1) anggota yang mengalami defisit modal yang mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar. Contoh kasus perhitungan untuk anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar: Dalam likuidasi apabila salah satu anggota sekutu mengalami defisit modal setelah tahap realisasi, maka anggota tersebut diwajibkan untuk menyetorkan modal untuk menghapus defisit modal tersebut dengan uang tunai atau aset tertentu. Apabila anggota sekutu yang mengalami defisit modal tersebut tidak mampu menyetor
  • 9. Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 8 / 9 modal, maka yang menanggung defisit tersebut adalah anggota yang lain yang tidak defisit dengan pembebanan sesuai dengan pembagian laba rugi.  Apabila seluruh aset non-kas hanya dapat direalisasi sebesar Rp 800.000.000. Maka, perhitungannya: Berikut jurnal pembukuannya: C. Daftar Pustaka 1. Debra C. Jeter, Paul K. Chaney. 2012. Advanced Accounting, international student version, 5th ed., John Wiley and Sons. 2. Baker, Lembke. 2011. Advanced Accounting, Advanced Financial Accounting An Indonesian Perpective, 7th ed., Salemba Empat dan Mc GrawHill. 3. Hamizar, Suhajar Wiyoto. 2011. Advanced Accounting, Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia berbasis PSAK & IFRS, Lentera Ilmu. 4. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba, PSAK revisi 2019.