SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
NUR SEPTIN SIAHAAN

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan:Likuidasi terjadi
apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan,
serta aktiva non-kasnya dijual.
Perubahan persekutuan terjadi apabila:

I. Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau
beberapa sekutu mengundurkan diri.
II. Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau
beberapa sekutu yang masuk ke dalam persekutuan.
Proses Likuidasi ada 4 (Empat) tahapan, yaitu:
1.

Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi

(berupa ratio pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode

pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal
atau akhir periode.
2.

Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas.
Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya

lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan
mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar
dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai

ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.
3.

Melunasi semua hutang persekutuan.

Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian
kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu

untuk:
a.

Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)
Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama

hutang pihak ketiga yang

jumlahnya besar terlebih dahulu.

b.

Melunasi hutang sekutu
Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul

pelunasan hutang sekutu

yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama dengan
pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan

pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti modalnya tidak cukup
untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.
4.

Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu.

Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi.

Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:
I. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu.
Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang)
masing-masing sekutu.

II. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka
apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan
pengembalian modal kepada sekutu.
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.

Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan

serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
2.

Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas

walaupun realisasinya belum tuntas.
Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu

Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation)
Likuidasi sekaligus/ sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian
kasnya dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai
likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian
kas dilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang
kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi.
Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana/ sekaligus, yaitu:
a. Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada

sekutu yang bersangkutan.
c.

Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-

piutang sekutu yang bersangkutan.
d.

Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus

menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.
e.

Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga.

Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana semua
sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai likuidasi
sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu dan realisasi yang
terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak ketiga.
1)

Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.

Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak

begitu besar sehingga saldo masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.
Langkah-langkah:
a.

Realisasi nilai aktiva non-kas.

b.

Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.

c.

Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.

d.

Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus.

2)

Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang

bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila

persekutuan memiliki hutang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan
hutang persekutuan kepada sekutu.
Langkah-langkah:
a.

Realisasi nilai aktiva non-kas.

b.

Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.

c.

Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.

d.

Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.

e.

Pelunasan hutang sekutu.

f.

Pembagian kas.
 Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang
bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi.
Apabila defisit lebih besar daripada hutang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu
tersebut dapat ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan
setoran kas.
Langkah-langkah:
1.

Realisasi nilai aktiva non-kas.

2.

Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.

3.

Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.

4.

Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.

5.

Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-

masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
 Likuidasi Dengan Kondisi Khusus: Sekutu Secara Pribadi Tidak Mampu
 Likuidasi Sederhana dengan kondisi khusus meliputi 2 (dua) kondisi yaitu:
1. Sekutu Yang harus Menutup Modal Negatif Dengan Asset Pribadi dalam Kondisi tidak Mampu (Insolven).
2. Kas Yang Ada Tidak Mampu Untuk Melunasi Hutang kepada pihak ketiga.
1)

Sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang dan

sekutu yang bersangkutan dalam keadaan tidak mampu untuk menyetor modal.

Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif
(defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding hutang persekutuan terhadap
sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal maka defisit
sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu.
Langkah-langkah:
1.

Realisasi nilai aktiva non-kas.

2.

Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.

3.

Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.

4.

Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.

5.

Penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang

telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
2) Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi hutang kepada pihak ketiga.

Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang bernilai
negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup hutang kepada pihak ketiga.
Bila hal ini terjadi maka hutang kepada pihak ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu
yang mampu atau ditutup dengan hutang persekutuan kepada salah satu sekutu.

Langkah-langkahnya:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan hutang sekutu.
5. Penutupan defisit sekutu yang tidak mampu dengan modal sekutu sesuai prosentase yang

telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
LIKUIDASI BERANGSUR
 Pengertian likuidasi Berangsur
Yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan
secara berangsur.
Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga
realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang
kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu.
Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu:
I. Membuat perhitungan pembagian kas.
II. Membuat program pembagian kas.
 Perhitungan pembagian kas
Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas:
a. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan utang kepada pihak ketiga.
b. Menghitung rugi potensial yang maksimal. Besarnya rugi potensial maksimal sama dengan nilai buku aktiva
non kas yang belum direalisasi ditambah kas yang disisakan dalam pembagian.
c. Membagi rugi potensial kepada semua sekutu.
d. Menghitung saldo modal bersih setelah diperhitungkan rugi potensial.
e. Membagi modal bersih sekutu yang defisit.

More Related Content

What's hot

Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
PENJUALAN ANGSURAN.pptx
PENJUALAN ANGSURAN.pptxPENJUALAN ANGSURAN.pptx
PENJUALAN ANGSURAN.pptxdefinur1
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Annisa Galih Sarasati
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasCorinna Theodora
 
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamPemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamDiah Arini Retno Sari
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDFox Broadcasting
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003Suzie Lestari
 
Konsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditKonsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditRisda Hamsuri
 
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringMateri Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringIbas Ibnu Patriandana
 
solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012Suzie Lestari
 

What's hot (20)

Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Likuidasi firma
Likuidasi firmaLikuidasi firma
Likuidasi firma
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Perubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikanPerubahan dalam kepemilikan
Perubahan dalam kepemilikan
 
PENJUALAN ANGSURAN.pptx
PENJUALAN ANGSURAN.pptxPENJUALAN ANGSURAN.pptx
PENJUALAN ANGSURAN.pptx
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
 
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan LikuiditasPembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas
 
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki sahamPemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
Pemilikan tidak langsung & saling memiliki saham
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Konsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar auditKonsep dasar dan standar audit
Konsep dasar dan standar audit
 
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringMateri Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
 
solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012
 

Similar to Likuidasi persekutuan

downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfdownacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfYuniediPurnama
 
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxBAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxPogoClone2
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifazri himawan
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasifadhly arsani
 
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)Tika Evitasuhri
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)Tika Evitasuhri
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiNatalia Nainggolan
 
persekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturepersekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturealfian9
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint ventureitong22
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfNabilanilna
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiadelaa09
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1meiwahyuni
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG jufrilondong1
 

Similar to Likuidasi persekutuan (20)

Akl
AklAkl
Akl
 
AKL 1 liquidasi Fitria melly
AKL 1 liquidasi Fitria mellyAKL 1 liquidasi Fitria melly
AKL 1 liquidasi Fitria melly
 
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdfdownacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
downacademia.com_modul-sesi-3-akuntansi-keuangan-lanjutan-1-eba501.pdf
 
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptxBAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
BAB_3_Likuidasi_perusahaan.pptx
 
Likuidasi
LikuidasiLikuidasi
Likuidasi
 
persekutuan likuidasi
 persekutuan likuidasi persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
persekutuan likuidasi
persekutuan likuidasipersekutuan likuidasi
persekutuan likuidasi
 
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
akuntansi keungan lanjutan 1 (persekutuan liquidasi)
 
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
AKL 1 (PERSEKUTUAN LIQUIDASI)
 
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasiTugas 3 = persekutuan likuidasi
Tugas 3 = persekutuan likuidasi
 
Persekutuan Komanditer
Persekutuan KomanditerPersekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer
 
persekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venturepersekutuan likuidasi dan joint venture
persekutuan likuidasi dan joint venture
 
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venturePersekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture
 
Materi ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdfMateri ke-10 (1).pdf
Materi ke-10 (1).pdf
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1Persekutuan ak dl 1
Persekutuan ak dl 1
 
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG  PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
PENDIRIAN DAN PEMBAGIAN LABA (PERSEKUTUAN) - JUFRI LONDONG
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Likuidasi persekutuan

  • 1. NUR SEPTIN SIAHAAN Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN
  • 2. LIKUIDASI PERSEKUTUAN Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan:Likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual. Perubahan persekutuan terjadi apabila: I. Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa sekutu mengundurkan diri. II. Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau beberapa sekutu yang masuk ke dalam persekutuan.
  • 3. Proses Likuidasi ada 4 (Empat) tahapan, yaitu: 1. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode. 2. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi. 3. Melunasi semua hutang persekutuan. Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:
  • 4. a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu) Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu. b. Melunasi hutang sekutu Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi. 4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu. Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi. Tujuan pembagian sisa kas ini adalah: I. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu. II. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.
  • 5. Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus. 2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas. Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation) Likuidasi sekaligus/ sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian kasnya dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian kas dilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi. Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana/ sekaligus, yaitu:
  • 6. a. Semua sekutu modalnya bersaldo positif. b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang- piutang sekutu yang bersangkutan. d. Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu. e. Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga. Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana semua sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai likuidasi sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu dan realisasi yang terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak ketiga.
  • 7. 1) Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif. Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua. Langkah-langkah: a. Realisasi nilai aktiva non-kas. b. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya. c. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. d. Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus. 2) Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan hutang persekutuan kepada sekutu. Langkah-langkah: a. Realisasi nilai aktiva non-kas. b. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya. c. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. d. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu. e. Pelunasan hutang sekutu. f. Pembagian kas.
  • 8.  Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada hutang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aktiva non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu. 5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan kepada masing- masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.  Likuidasi Dengan Kondisi Khusus: Sekutu Secara Pribadi Tidak Mampu  Likuidasi Sederhana dengan kondisi khusus meliputi 2 (dua) kondisi yaitu: 1. Sekutu Yang harus Menutup Modal Negatif Dengan Asset Pribadi dalam Kondisi tidak Mampu (Insolven). 2. Kas Yang Ada Tidak Mampu Untuk Melunasi Hutang kepada pihak ketiga.
  • 9. 1) Sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang dan sekutu yang bersangkutan dalam keadaan tidak mampu untuk menyetor modal. Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding hutang persekutuan terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu. Langkah-langkah: 1. Realisasi nilai aktiva non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya. 3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu. 5. Penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
  • 10. 2) Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi hutang kepada pihak ketiga. Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang bernilai negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup hutang kepada pihak ketiga. Bila hal ini terjadi maka hutang kepada pihak ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu yang mampu atau ditutup dengan hutang persekutuan kepada salah satu sekutu. Langkah-langkahnya: 1. Realisasi nilai aktiva non-kas. 2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya. 3. Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga. 4. Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan hutang sekutu. 5. Penutupan defisit sekutu yang tidak mampu dengan modal sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
  • 11. LIKUIDASI BERANGSUR  Pengertian likuidasi Berangsur Yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur. Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu. Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu: I. Membuat perhitungan pembagian kas. II. Membuat program pembagian kas.  Perhitungan pembagian kas Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas: a. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan utang kepada pihak ketiga. b. Menghitung rugi potensial yang maksimal. Besarnya rugi potensial maksimal sama dengan nilai buku aktiva non kas yang belum direalisasi ditambah kas yang disisakan dalam pembagian. c. Membagi rugi potensial kepada semua sekutu. d. Menghitung saldo modal bersih setelah diperhitungkan rugi potensial. e. Membagi modal bersih sekutu yang defisit.