MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
BAB 9 MPG.pptx
1. BAB 9
STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL :
PERIZINAN, INVESTASI, DAN ALIANSI
STRATEGI
DISUSUN OLEH:
DIMAS NUR HIDAYANTO : 201113689
NUR SYAIFULLAH : 201113774
2. LISENSI
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain
melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak)
untuk menggunakan Merek tersebut, baik untuk seluruh atau sebagian jenis barang dan
jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
(Green & Keegan, 2020) menjelaskan bahwa ada dua keuntungan utama lisensi dalam
menerapkan strategi untuk memasuki pasar global. Pertama, karena penerima lisensi
biasanya bisnis lokal yang akan memproduksi dan memasarkan barang di lokal atau
regional dasar, lisensi memungkinkan perusahaan untuk menghindari tarif, kuota, atau
hambatan ekspor. kedua, bila sesuai, pemegang lisensi diberikan otonomi dan bebas
untuk menyesuaikan barang berlisensi dengan selera lokal
3. Penerapan Lisensi dalam memasuki Pasar Global,
bahwa dalam hal pemberian lisensi agar para pihak baik licensor maupun
licensee mendapatkan perlindungan akibat dari hubungan hukum
tersebut, maka proses tersebut harus dibingkai dengan hukum yang dikenal
dengan perjanjian.
Perjanjian ini sekaligus berfungsi sebagai bukti pemberian izin dari licensor
kepada licensee (S. Kuahaty, 2015). Faktor yang dianggap memiliki dampak
signifikan terhadap keberhasilan GSP adalah misi, strategi, tata kelola, budaya,
organisasi, dan manajemen.
4. INVESTASI
Setelah perusahaan mendapatkan pengalaman di luar negara asal melalui ekspor atau
lisensi. Secara khusus, keinginan untuk memiliki sebagian atau seluruh kepemilikan
operasi di luar negara asal dapat mendorong keputusan untuk berinvestasi. Angka
investasi asing langsung (FDI) mencerminkan arus investasi keluar dari negara asal
ketika perusahaan berinvestasi atau mengakuisisi pabrik, peralatan, atau aset lainnya.
Setelah perusahaan mendapatkan pengalaman di luar negara asal melalui ekspor atau
lisensi. Secara khusus, keinginan untuk memiliki sebagian atau seluruh kepemilikan
operasi di luar negara asal dapat mendorong keputusan untuk berinvestasi. Angka
investasi asing langsung (FDI) mencerminkan arus investasi keluar dari negara asal
ketika perusahaan berinvestasi atau mengakuisisi pabrik, peralatan, atau aset lainnya.
5. STRATEGI ALIASNIS
Strategi Aliansi adalah hubungan antara beberapa kelompok yang memiliki tujuan
bersama dan melibatkan banyak lini bisnis. Pengaturan Lisensi Penuh bahwa perusahaan
yang menggunakan manufaktur kontrak memberikan spesifikasi teknis kepada
subkontraktor atau pabrikan lokal. Pemasaran Global sekarang ini sudah meluas ke
seluruh Negara. Banyak produk luar negeri yang dijual dipasaran. Disisi lain dengan
adanya pemasaran global ini banyak Negara yang merasa diuntungkan dan ada pula
beberapa Negara yang merasa dirugikan. Diuntungkan dalam hal ini adalah
mendapatkan penghasilan tambahan sebagai devisa Negara. Suatu Negara yang tidak
dapat mengimbangi adanya globalisasi ini nantinya akan berakibat minus dalam
berbagai bidang. Negara harus dapat mengikuti perkembangan yang ada pada pasar
global, tentunya dengan menerapkan beberapa kebijakan dan membatasi jumlah impor
barang dari Negara lain agar tidak ketergantungan sehingga bisa memaksimalkan
sumber daya yang ada di dalam negeri.
6. Sebelum memasuki pasar global, pemasar harus terlebih dahulu membuat
kesepakatan kontrak di mana suatu perusahaan di suatu negara memberikan lisensi
penggunaan hak kekayaan intelektualnya (paten, merk dagang, nama merek, hak
cipta atau rahasia dagang) kepada suatu perusahaan di negara kedua dengan
mendapatkan pembayaran royalti. Memberikan lisensi merupakan alternatif strategi
memasuki suatu Negara dan perluasan dengan daya tarik yang cukup besar.
Sebuah perusahaan dengan teknologi, pengetahuan atau merek yang mempunyai
citra merek kuat dapat menggunakan persetujuan memberikan lisensi untuk
investasi dan biaya yang amat kecil.
7. Perusahaan yang ingin memasuki pasar global juga bisa melakukan investasi di negara
yang dituju dengan membangun pabrik, membangun pusat penelitian dan
pengembangan. Sebuah perusahaan mungkin mempunyai pengetahuan yang
mendalam mengenai pasar lokal, sistem distribusi ekstensif, atau akses ke tenaga kerja
atau bahan baku yang murah. Perusahaan seperti itu dapat bergabung dengan mitra
dari luar negeri yang mempunyai pengetahuan dengan luas di bidang teknologi,
manufaktur, dan aplikasi proses.
Strategi Aliansi untuk memasuki pasar global dapat ditempuh suatu perusahaan untuk
menutupi keterbatasannya. Aliansi strategis muncul ketika dua atau lebih organisasi
independen bekerja sama dalam pengembangan, produksi, dan penjualan suatu produk
atau jasa (Barney, 2007). Aliansi sangat bermanfaat untuk efisiensi dalam produksi dan
tidak memiliki kerugian bagi penjualan barang dan pemasarannya. Tujuan dari aliansi ini
adalah mencapai skala ekonomi terbesar, produk atau proses yang sama akan dihasilkan
oleh mitra (single product) (Dussauge dan Garrette, 1999)
8. Guna menghadapi potensi masa mendatang, peran pemasaran global menjadi
sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan global harus merespon dan
beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dengan sangat cepat. Untuk berhasil
di pasar global, perusahaan dapat tidak lagi hanya mengandalkan keunggulan
teknologi. Perusahaan harus melihat ke arah strategi baru yang akan meningkatkan
daya tanggap lingkungan dengan mengembangkan kemampuan organisasi yang
fleksibel serta melakukan inovasi secara terus menerus.
9. KERJASAMA INTERNASIONAL DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG
Perdagangan internasional menjadi tantangan yang besar bagi sebuah perusahaan.
Melihat pasar yang begitu luas maka pesaing juga banyak dan persaingan menjadi
semakin ketat. Perkembangan teknologi yang sangat pesat cukup untuk
memuluskan dan mempermudah dalam transaksi perdagangan lintas negara. Hal
ini juga dapat dimanfaatkan bagi perusahaan lokal Indonesia yang sudah cukup
matang dan melakukan ekspansi ke luar negeri.
10. BENTUK-BENTUK KHUSUS DARI STRATEGI
KOOPERATIF YANG DITEMUKAN DI ASIA
Berbagai perusahaan terbesar di Asia termasuk Mitsubishi, Hyundai, dan LG
mengejar strategi kerjasama. Kemitraan strategis global mewakili strategi masuk
pasar global yang sangat penting untuk negara berkembang di Eropa Timur &
Tengah, Asia, Amerika Latin termasuk di Jepang dan di Korea yang memiliki bentuk
kerjasama khusus yaitu keiretsu dan chaebol (Green & Keegan, 2020).
11. EVALUASI STRATEGI KOOPERATIF DI ABAD KEDUA
PULUH SATU
Strategi kooperatif adalah strategi di mana perusahaan bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama. Strategi kooperatif adalah alternatif utama ketiga
(pertumbuhan internal dan merger dan akuisisi adalah dua lainnya) yang digunakan
perusahaan untuk tumbuh, mengembangkan keunggulan kompetitif yang menciptakan
nilai, dan menciptakan perbedaan antara mereka dan pesaing. Dengan demikian,
bekerja sama dengan perusahaan lain adalah strategi lain yang digunakan untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan yang melebihi biaya untuk menciptakan nilai itu dan
untuk menciptakan posisi yang menguntungkan di pasar.
Meningkatnya pentingnya strategi kerjasama sebagai mesin pertumbuhan seharusnya
tidak diremehkan. Ini berarti bahwa persaingan yang efektif dalam lanskap abad kedua
puluh satu menghasilkan ketika perusahaan belajar bagaimana bekerja sama serta
bersaing dengan pesaing.
12. STRATEGI PERLUASAN PASAR
• Konsentrasi negara dan pasar, melibatkan penargetan sejumlah segmen pelanggan di
beberapa Negara.
• Konsentrasi negara dan diversifikasi pasar, perusahaan melayani banyak pasar di
beberapa negara. Strategi ini diterapkan oleh banyak perusahaan Eropa yang tetap di
Eropa dan mencari pertumbuhan dengan berekspansi ke pasar baru.
• Diversifikasi negara dan konsentrasi pasar, adalah strategi global klasik dimana
perusahaan mencari pasar dunia untuk suatu produk. Daya tarik dari strategi ini
adalah dengan melayani pelanggan dunia, perusahaan dapat mencapai volume
akumulasi yang lebih besar dan lebih rendah biaya daripada pesaing mana pun dan,
oleh karena itu, memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dapat disangkal. Ini
adalah strategi bisnis yang dikelola dengan baik yang melayani kebutuhan dan
kategori pelanggan yang berbeda
13. • Diversifikasi negara dan pasar, adalah strategi korporat dari perusahaan multibisnis global
seperti Panasonic Corporation. Saat ini, Panasonic memiliki cakupan multinegara, dan berbagai
unit dan grup bisnisnya melayani berbagai segmen konsumen dan bisnis.
• Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke pasar
global. Karena dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi
pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar lokal, yaitu
pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap negara memiliki
karakteristik yang beragam sehingga perusahaan harus pula mengamati permintaan pasar lokal
terhadap produk yang dijual.
• Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke pasar
global. Karena dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi
pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar lokal, yaitu
pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap negara memiliki
karakteristik yang beragam sehingga perusahaan harus pula mengamati permintaan pasar lokal
terhadap produk yang dijual.
15. Pertamina adalah Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
energi dan penyumbang deviden terbesar di Indonesia. Memiliki
bisnis dari hulu sampai hilir yang terintegrasi, mulai dari
Eksplorasi dan Produksi, Pengolahan, Distribusi dan Pemasaran,
yang berdasarkan tata nilai AKHLAK sebagai core values.
Sejarah berdirinya Perusahaan Pertamina berawal pada tahun
1950-an. Pada saat itu Pemerintah Republik Indonesia menunjuk
Angkatan Darat untuk mendirikan PT Eksploitasi Tambang
Minyak Sumatera Utara. PT Pertamina (Persero) melakukan
transformasi fundamental dan usaha Perusahaan pada 20 Juli
2006.
16. VISI MISI
Adapun Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia,
Sedangkan Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak,
gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan,
eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan terbarukan
(new and renewable energy) secara terintegrasi (Pertamina
2016).
17. LATAR BELAKANG
Kesempatan PT Pertamina (Persero) menjalankan internasionalisasi
dipicu melalui Perubahan Undang-undang Minyak dan Gas Bumi
(Undang-undang Migas) pada Undang-undang Migas No. 22 Tahun
2001. Munurut Kuncoro (2005, hal 144) Metode ekspansi perusahaan
keluar negeri dapat ditempuh melalui 7 cara ekspansi ke pasar luar
negeri, yaitu ekspor, pemberian lisensi, franchising, investasi
langsung, patungan, pembukaan cabang, dan investasi portofolio.
Metode tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan kapasitas
perusahaan.
18. ANALISIS KASUS
Pada kasus PT Pertamina (Persero), perusahaan melakukan ekspansi bisnis ke luar
negeri melalui cara foreign direct investment (FDI). FDI tersebut terwujud dalam
bentuk akuisisi, merger, atau pembelian aset. Kemudian terkait dengan efisiensi
biaya, proses internsionalisasi Pertamina berkembang dalam bentuk kemitraan
antar perusahaan. Bentuk dari kemitraan ini antara lain meliputi strategic alliance,
strategic partnership atau international joint venture.
Sejauh ini implementasi Internasionalisasi PT Pertamina (Persero) melalui
partnership terbukti memberikan perubahan signifikan. Signifikansi tersebut
terwujud dalam dua hal, pertama pada akses pasar yang oleh Pertamina dapat
diraih lebih cepat. Kemudian kedua, produk dan reputasi Pertamina dapat diterima
dalam kancah global atau internasional.
19. Partnership yang telah dijalankan PT Pertamina (Persero) dengan Lamborghini telah menciptakan pola-pola
yang terbentuk dalam brand image dan jaringan antar perusahaan. Posisi Pertamina dalam partnership
dengan perusahaan otomotif merupakan pemain baru. Menurut Chandra, Tjiptono, dan Chandra, (2004, hal
213) pada pasar yang kompetitif, seringkali menjadi pemain awal mendatangkan sejumlah keuntungan
tersendiri (first mover advantage) dan sering dijumpai bermitra dengan perusahaan yang memiliki akses
pasar menjadi senjata ampuh untuk mengekploitasi peluang pasar yang ada di pasar.
Ciri khas dari kegiatan partnership selalu menciptakan produk kolaborasi yang dihasilkan melalui inovasi
dan teknologi dari Pertamina dan Lamborghini. Pada tahap ini, Pertamina telah menjalankan bentuk
transfer knowladge. Pertamina dilibatkan pada pengembangan produk yang ditujukan kepada Lamborghini.
Dalam melakukan pengembangan produk, Pertamina dan Lamborghini menghadapi trial and error untuk
terciptanya produk kolaborasi. Kemudian wujud dari produk kolaborasi Pertamina dan Lamborghini adalah
produk pelumas Fastron dan Pertamax Turbo 1 . Produk hasil kolaborasi tidak sebatas pada peningkatan
kualitas melalui brand image, tetapi telah menggerakan Pertamina pada posisi jaringan strategis diantara
perusahaan lain yang terlibat dengan Lamborghini. Dengan kata lain, Lamborghini merupakan sebuah
media yang kemudian mengantarkan Pertamina dalam jangkuan atau skala bisnis yang lebih luas.