SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Oleh:
Sri Supatmi
I. RANGKAIAN RESISTOR SERI
 Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang
lebih besar.
 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama
besar.
 R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2,
dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs.
 Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti,
yang besarnya dapat dirumuskan:
Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn
 Jika semua nilai R yang disusun sama,
dapat ditulis:
Rs = nR
 dengan n banyaknya R yang disusun.
II. RANGKAIAN RESISTOR PARALEL
 Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi
yang lebih kecil.
 Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing
resistor, tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama besar.
 Pada rangkaian resistor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun
secara paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti
dengan satu resistor pengganti yaitu Rp.
 Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti,
yang besarnya dapat dirumuskan:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + .... + 1/Rn
 Jika semua nilai R yang disusun sama besar,
maka resistor penggantinya dapat ditulis:
Rp = R / n
 dengan n banyaknya R yang disusun.
 Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai
seperti di bawah ini !
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 ohm
R2 = 4 ohm
R3 = 3 ohm
Ditanyakan: Rs = ........ ?
Dijawab :
Rs = R1+ R2 + R3
Rs = 2 + 4 + 3
Rs = 9
Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.
 Hitung nilai resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini !
a.
b.
a) Diketahui:
R1 = 20 ohm
R2 = 30 ohm
R3 = 60 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/30
1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60
1/ Rp = 6/60
Rp = 10 ohm
Jadi :
nilai resistor pengganti adalah 10
ohm.
b) Diketahui:
R1 = 6 ohm
R2 = 2 ohm
R3 = 4 ohm
R6 = 6 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:
Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm
R s = 2 + 4
R s = 6
Sehingga rangkaian dapat diganti ini :
Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6
1/ Rp = 3/6
Rp = 2 ohm
Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga dihitung
dengan:
Rp = R / n
Rp = 6 / 3
Rp = 2 ohm
Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm
 Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan
tegangan dalam sebuah hambatan.
 Hukum ohm sendiri berbunyi:
“Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada
kedua ujung penghantar”.
 Jika dirumuskan maka:
V = I . R atau V/I = R
 Diagram Hukum Ohm
 Keterangan gambar :
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Ohm
P = daya dengan satuan Watt
Contoh cara menghitung kuat arus listrik dengan hukum ohm:
 Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk
menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60Ω, berapa kuat
arus yang mengalir pada lampu ?
 Penyelesaian:
Diketahui: V = 12 volt
R = 60Ω
 Ditanyakan: I = ........ ?
 Dijawab:
I = V / R = 12 / 60
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.
 Hukum Kirchoff I berlaku untuk Rangkaian Paralel pada suatu resistor,
yang berbunyi:
“jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”.
 Secara matetatis dapat ditulis :
Imasuk = Ikeluar
 Secara skematik rangkaian bercabang terlihat sperti di bawah ini:
ITOTAL – (IR1 + IR2 + IR3) = 0
ITOTAL = (IR1 + IR2 + IR3)
Dimana:
; IRn = arus yang mengalir
pada beban Rn
 sehingga:
; IR1 = arus yang mengalir pada beban R1.
; IR2 = arus yang mengalir pada beban R2.
; IR3 = arus yang mengalir pada beban R3.
 Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing-
masing beban sama dengan tegangan sumber.
VSUMBER=VR1=VR2=VR3
Contoh menghitung arus listrik bercabang:
Jika besar kuat arus I = 10 ampere, I1 = I3 = 3 ampere. Hitung besar
kuat arus I2 ?
Penyelesaian:
Diketahui: I = 10 A
I1 = I3 = 3 A
Ditanyakan: I2 = ........ ?
Dijawab:
I1 = I2 + I3 + I4
10 = 3 + I2 + 3
10 = 6 + I2
I2 = 4
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada I2 adalah 4 ampere.
 Hitung arus I1, I2 dan I3 pada rangkaian berikut:
Diketahui:
R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 Ohm
Vdc = 10,8 V
Ditanya:
arus I1, I2 dan I3 = …?
Penyelesaian:
- Cari Rpengganti dulu
Vdc = 10,8 V ; RP = 5,4Ω
IT0TAL = Vdc / Rp
= 10,8V / 5,4Ω
= 2A
I1 = Vdc/R1
= 10,8 V / 10Ω
= 1,04 A
I2 = Vdc/R2
= 10,8 V / 20Ω
= 0,504 A
I3 = Vdc/R3
= 10,8 V / 30Ω
= 0,36 A
 Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu
lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.
 Secara matematis :
 Perhatian:
1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda
positif (+).
2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I
bertanda negatif (—).
3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub
negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+).
4. Sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E
bertanda negatif (—).
VSUMBER-(VR1+VR2+VR3)=0
VSUMBER=VR1+VR2+VR3
dimana:
VRn=I.Rn ; VRn = tegangan jatuh pada beban Rn
sehingga:
VR1=I.R1 ; VR1 = tegangan jatuh pada beban R1
VR2=I.R3 ; VR2 = tegangan jatuh pada beban R2
VR3=I.R3 ; VR3 = tegangan jatuh pada beban R3
 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban
 sama besarnya dengan arus pada rangkaian.
I = IR1 = IR2 = IR3
1. Diketahui : Gambar seperti di bawah :
R1 = 2 Ohm
R2 = 3 Ohm
E = 10 Ohm
Ditanya :
a. I =…?
b. VAB = … ?
Jawab :
Diambil lintasan seperti panah,
VAB + VBC + VCD + VDA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E = 0
I ( 2 + 3) - 10 = 0
51 - 10 = 0
I = 2 A
VAB = I R1
VAB = 2 x 2 = 4 V
2. Diketahui : E1 = 4V ; E2 = 6V ; R1=2 Ω ;R2 = 3 Ω dan R4 = 4 Ω. Gambar
seperti di bawah :
Ditanya :
I1, I2, dan I3 ?
Jawab :
Lihat Lintasan I
VAB + VBE + VEF + VFA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0
I R1 + ( I1 + I2 ) R3 - E1 = 0
I R1 + I R2 + I R3 - E1 = 0
I1 ( R1 + R3) + I2 R3 - E1 = 0
I1 ( 2 + 1 ) + 4 I2 - 4 = 0
3I1 + 4 I2 = 4 ……………….. (1)
Lihat Lintasan II
VBE + VDE + VDC + VCB = 0
I3 R3 + 0 - E2 + I2 R2 = 0
(I1 + I2) R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 (R2 + R3) - E2 = 0
I1 + 5I2 = 6 ...................................... (2)
(1) 3I1 + 4I2 = 4I x 1I --> 3I1 + 4I2 = 4
(2) I1 + 5I2 = 6I x 3I --> 3I1 + 15I2 = 18
---------------------------------------------------- -
0 - 11I2 = 14
I2 = -14 : -11 = 1,27 A
Harga I2 dimasukkan persamaan (2)
I1 + 5I2 = 6
I1 + 5 (1,27) = 6
I1 + 6,36 = 6
I1 = -0,36 A
Jadi I3 = I1 + I2 = 1,27 - 0,36 = 0,91 A
 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi2.html
 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi3.html
 http://doanco.blogspot.com/2008/11/hukum-kirchoff-ii.html

More Related Content

What's hot

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) FisikaRencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisikajayanti eka Fitriana
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporanBrian Raafiu
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensialFKIP UHO
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Joko Wahyono
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
Soal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiSoal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiBudi Santoso
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrcumammuhammad27
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 

What's hot (20)

Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) FisikaRencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Fisika
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensial
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1
 
Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Soal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xiiSoal semester ganjil xii
Soal semester ganjil xii
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 

Similar to Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt

yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...RajaPartahiHutasoit
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrikSimon Patabang
 
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.pptKasnilawazaidiAbdulk
 
2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dcSimon Patabang
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan teganganSimon Patabang
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan teganganSimon Patabang
 
3 Besaran Arus dan Tegangan
3 Besaran  Arus dan Tegangan3 Besaran  Arus dan Tegangan
3 Besaran Arus dan TeganganSimon Patabang
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
 
Fisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan RangkaiannyaFisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan RangkaiannyaSyair Audi Liri Sacra
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONAnnis Kenny
 
LISTRIK ARUS SEARAH.ppt
LISTRIK ARUS SEARAH.pptLISTRIK ARUS SEARAH.ppt
LISTRIK ARUS SEARAH.pptMhmdAgee
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptFaizinKamali
 

Similar to Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt (20)

yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
yes kjsabgnkg rseistor 1212ptasfasfsabfkjsabfksabfsakjfsajkfsakjfbaskjfbaskjb...
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik
 
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
 
HUKUM OHM
HUKUM OHMHUKUM OHM
HUKUM OHM
 
2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan tegangan
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
 
3 Besaran Arus dan Tegangan
3 Besaran  Arus dan Tegangan3 Besaran  Arus dan Tegangan
3 Besaran Arus dan Tegangan
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
 
Fisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan RangkaiannyaFisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
Fisika - Arus Listrik dan Rangkaiannya
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
 
LISTRIK ARUS SEARAH.ppt
LISTRIK ARUS SEARAH.pptLISTRIK ARUS SEARAH.ppt
LISTRIK ARUS SEARAH.ppt
 
10 seridanparalel
10 seridanparalel10 seridanparalel
10 seridanparalel
 
10 arus & rangkaian copy
10 arus & rangkaian   copy10 arus & rangkaian   copy
10 arus & rangkaian copy
 
listrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptxlistrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptx
 
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.pptPPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.ppt
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt

  • 2. I. RANGKAIAN RESISTOR SERI  Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih besar.  Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama besar.  R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs.  Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat dirumuskan: Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn  Jika semua nilai R yang disusun sama, dapat ditulis: Rs = nR  dengan n banyaknya R yang disusun.
  • 3.
  • 4. II. RANGKAIAN RESISTOR PARALEL  Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi yang lebih kecil.  Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing resistor, tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama besar.  Pada rangkaian resistor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun secara paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rp.  Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat dirumuskan: 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + .... + 1/Rn  Jika semua nilai R yang disusun sama besar, maka resistor penggantinya dapat ditulis: Rp = R / n  dengan n banyaknya R yang disusun.
  • 5.
  • 6.  Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di bawah ini ! Penyelesaian: Diketahui: R1 = 2 ohm R2 = 4 ohm R3 = 3 ohm Ditanyakan: Rs = ........ ? Dijawab : Rs = R1+ R2 + R3 Rs = 2 + 4 + 3 Rs = 9 Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.
  • 7.  Hitung nilai resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini ! a. b.
  • 8. a) Diketahui: R1 = 20 ohm R2 = 30 ohm R3 = 60 ohm Ditanyakan: Rp = ........ ? Dijawab: 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/30 1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60 1/ Rp = 6/60 Rp = 10 ohm Jadi : nilai resistor pengganti adalah 10 ohm.
  • 9. b) Diketahui: R1 = 6 ohm R2 = 2 ohm R3 = 4 ohm R6 = 6 ohm Ditanyakan: Rp = ........ ? Dijawab: Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm R s = 2 + 4 R s = 6 Sehingga rangkaian dapat diganti ini : Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6 1/ Rp = 3/6 Rp = 2 ohm Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga dihitung dengan: Rp = R / n Rp = 6 / 3 Rp = 2 ohm Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm
  • 10.  Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan.  Hukum ohm sendiri berbunyi: “Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.  Jika dirumuskan maka: V = I . R atau V/I = R
  • 11.  Diagram Hukum Ohm  Keterangan gambar : V = tegangan dengan satuan Volt I = arus dengan satuan Ampere R = resistansi dengan satuan Ohm P = daya dengan satuan Watt
  • 12. Contoh cara menghitung kuat arus listrik dengan hukum ohm:  Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60Ω, berapa kuat arus yang mengalir pada lampu ?  Penyelesaian: Diketahui: V = 12 volt R = 60Ω  Ditanyakan: I = ........ ?  Dijawab: I = V / R = 12 / 60 Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.
  • 13.  Hukum Kirchoff I berlaku untuk Rangkaian Paralel pada suatu resistor, yang berbunyi: “jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”.  Secara matetatis dapat ditulis : Imasuk = Ikeluar  Secara skematik rangkaian bercabang terlihat sperti di bawah ini:
  • 14. ITOTAL – (IR1 + IR2 + IR3) = 0 ITOTAL = (IR1 + IR2 + IR3) Dimana: ; IRn = arus yang mengalir pada beban Rn  sehingga: ; IR1 = arus yang mengalir pada beban R1. ; IR2 = arus yang mengalir pada beban R2. ; IR3 = arus yang mengalir pada beban R3.
  • 15.  Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing- masing beban sama dengan tegangan sumber. VSUMBER=VR1=VR2=VR3
  • 16. Contoh menghitung arus listrik bercabang: Jika besar kuat arus I = 10 ampere, I1 = I3 = 3 ampere. Hitung besar kuat arus I2 ? Penyelesaian: Diketahui: I = 10 A I1 = I3 = 3 A Ditanyakan: I2 = ........ ? Dijawab: I1 = I2 + I3 + I4 10 = 3 + I2 + 3 10 = 6 + I2 I2 = 4 Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada I2 adalah 4 ampere.
  • 17.  Hitung arus I1, I2 dan I3 pada rangkaian berikut: Diketahui: R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 Ohm Vdc = 10,8 V Ditanya: arus I1, I2 dan I3 = …? Penyelesaian: - Cari Rpengganti dulu
  • 18. Vdc = 10,8 V ; RP = 5,4Ω IT0TAL = Vdc / Rp = 10,8V / 5,4Ω = 2A I1 = Vdc/R1 = 10,8 V / 10Ω = 1,04 A I2 = Vdc/R2 = 10,8 V / 20Ω = 0,504 A I3 = Vdc/R3 = 10,8 V / 30Ω = 0,36 A
  • 19.  Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.  Secara matematis :  Perhatian: 1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda positif (+). 2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda negatif (—). 3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). 4. Sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif (—).
  • 20. VSUMBER-(VR1+VR2+VR3)=0 VSUMBER=VR1+VR2+VR3 dimana: VRn=I.Rn ; VRn = tegangan jatuh pada beban Rn sehingga: VR1=I.R1 ; VR1 = tegangan jatuh pada beban R1 VR2=I.R3 ; VR2 = tegangan jatuh pada beban R2 VR3=I.R3 ; VR3 = tegangan jatuh pada beban R3
  • 21.  Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban  sama besarnya dengan arus pada rangkaian. I = IR1 = IR2 = IR3
  • 22. 1. Diketahui : Gambar seperti di bawah : R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm E = 10 Ohm Ditanya : a. I =…? b. VAB = … ? Jawab : Diambil lintasan seperti panah, VAB + VBC + VCD + VDA = 0 I R1 + I R2 + 0 - E = 0 I ( 2 + 3) - 10 = 0 51 - 10 = 0 I = 2 A VAB = I R1 VAB = 2 x 2 = 4 V
  • 23. 2. Diketahui : E1 = 4V ; E2 = 6V ; R1=2 Ω ;R2 = 3 Ω dan R4 = 4 Ω. Gambar seperti di bawah : Ditanya : I1, I2, dan I3 ? Jawab : Lihat Lintasan I VAB + VBE + VEF + VFA = 0 I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0 I R1 + ( I1 + I2 ) R3 - E1 = 0 I R1 + I R2 + I R3 - E1 = 0 I1 ( R1 + R3) + I2 R3 - E1 = 0 I1 ( 2 + 1 ) + 4 I2 - 4 = 0 3I1 + 4 I2 = 4 ……………….. (1) Lihat Lintasan II VBE + VDE + VDC + VCB = 0 I3 R3 + 0 - E2 + I2 R2 = 0 (I1 + I2) R3 + I2 R2 - E2 = 0 I1 R3 + I2 R3 + I2 R2 - E2 = 0 I1 R3 + I2 (R2 + R3) - E2 = 0 I1 + 5I2 = 6 ...................................... (2) (1) 3I1 + 4I2 = 4I x 1I --> 3I1 + 4I2 = 4 (2) I1 + 5I2 = 6I x 3I --> 3I1 + 15I2 = 18 ---------------------------------------------------- - 0 - 11I2 = 14 I2 = -14 : -11 = 1,27 A Harga I2 dimasukkan persamaan (2) I1 + 5I2 = 6 I1 + 5 (1,27) = 6 I1 + 6,36 = 6 I1 = -0,36 A Jadi I3 = I1 + I2 = 1,27 - 0,36 = 0,91 A