SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
Penanganan ikan di darat
(Off shore handling)
2015
Mata Kuliah
Penanganan Hasil Perikanan
© Bayu Kusuma, S.Pi, M.Sc
Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Buku bahan ajar
• Boziaris, I.S. 2014. Seafood Processing: Technology,
Quality and Safety. John Wiley & Sons, Ltd. UK.
• Huss, H. (1995). Quality and quality changes in fresh
fish. Food and Agriculture Organization of the United
Nations. Rome, Italy.
Daftar Isi
Crustacean Handling and Primary Processing
Mollusca Handling and Primary Processing
Assuring Quality and Safety of Seafood (finfish)
Quality and safety of seafood
• Tujuan utama dalam fish handling adalah menjaga kualitas
dan keamanan seafood raw material.
• Handling atau primary processing (washing, gutting, filleting,
shucking, etc.) dilakukan terhadap raw material untuk
menjaga kualitas dan keamanan raw material sebelum main
processing.
• Tujuan utama seafood processing adalah preservation, tujuan
lainnya adalah menghambat aktivitas mikroba dan enzyme.
• Setiap langkah, metode atau alur produksi di sebuah industry
perikanan diharuskan dapat menghasilkan produk dengan
kualitas dan keamanan yang tinggi.
Seafood Spoilage 1
• Seafood mudah busuk melalui berbagai mekanisme (aktivitas
metabolik mikroba, aktivitas enzyme, oksidasi lemak dsb.).
• Daging seafood mempunyai NPN (non-protein nitrogeneus)
tinggi, dimana dapat membantu pertumbuhan mikroba yang
menghasilkan metabolit dan berakibat terhadap sensory.
• Kematian ikan akan diikuti oleh proses autolysis (endogeneus
enzyme) dan peningkatan aktivitas mikroba yang menurunkan
kualitas bau dan rasa kesegaran ikan serta penurunan tingkat
kekenyalan daging (kenyal - lembek, berair).
• Reaksi oksidasi pada lemak berperan penting dalam
penurunan sensory, khususnya pada ikan berlemak.
• Mikroba seperti Shewanella putrefaciens dan Photobacterium
phosphoreum dapat menurunkan kualitas sensory (odor).
Seafood Spoilage 2
Mikroorganisme spesifik Karakteristik metabolit
Shewanella putrefaciens TMA, H2S, CH3SH, (CH3)2S, Hx
Photobacterium phosphoreum TMA, Hx
Pseudomonas spp. Ketones, aldehydes, esters, non-H2S
sulphides
Vibrionaceae TMA, H2S
Anaerobic spoilers NH3, acetic, butyric dan propionic acid
Karakteristik bakteri pembusuk pada ikan segar disimpan secara
aerob atau dikemas di dalam es pada suhu ruang.
Seafood Hazards 1
• Kontaminasi pada habitat ikan (bahan kimia, marine toxins
dan bahaya mikrobiologi) dapat mengakibatkan bahaya untuk
mengkonsumsi seafood.
• Logam berat dan bahan kimia lainnya yang mengkontaminasi
perairan beresiko terhadap food safety (keamanan pangan).
• Bakteri patogen seperti Vibrio spp., Clostridium botulinum,
Aeromonas hydrophilla (hidup alami di habitat ikan),
Salmonella spp., Escherichia coli (sebagai kontaminan di
perairan), Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus
(kontaminan selama processing) beresiko terhadap kesehatan
konsumen.
Seafood Hazards 2
• Marine toxins seperti diarrhoeic shellfish poisoning (DSP),
paralytic shellfish poisoning (PSP), neurotoxic shellfish
poisoning (NSP), amnesic shellfish poisoning (ASP) dan
ciguatera poisoning mengakibatkan banyaknya laporan
mengenai food borne poisoning dari seluruh penjuru dunia.
• Tiap negara maju mengembangkan sistem pencegahan
terhadap seafood hazard yang ketat sebagai perlindungan
konsumen.
Pre-mortem Handling
• Pre-mortem handling merupakan penanganan ikan sebelum
mati, bertujuan untuk menjaga kualitas seafood dan shelf life
(masa simpan).
• Untuk ikan yang ditangkap perlunya alat tangkap yang tidak
mengakibatkan ikan stress dan mengeluarkan banyak energi,
ikan yang dipanen perlunya dilakukan starvation (puasa),
sistim panen dan mematikan ikan yang meminimalkan stress
guna memaksimalkan kualitas seafood dan shelf life.
Post-mortem Handling 1
• Post-mortem handling merupakan penanganan seafood
setelah mati, bertujuan untuk menjaga kualitas seafood dan
shelf life (masa simpan).
• Pada ikan, minimal post-mortem handling yang biasa
dilakukan pada industry adalah washing, gutting dan filleting.
• Filleting dilakukan pada produk ikan bertujuan untuk
menambah nilai ekonomi.
• Praktek filleting dilakukan pada saat ikan dalam fase pre-rigor
guna menghindari gaping dan rendahnya yield.
• metode filleting dikembangkan untuk berbagai ikan dengan
nilai ekonomis tinggi.
Post-mortem Handling 2
Jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi.
Post-mortem Handling 3
Post-mortem Handling 4
Macam-macam bentukan ikan.
Post-mortem Handling 5
Dressing a fish.
Post-mortem Handling 6
Post-mortem Handling 7
Filleting flat fish.
Post-mortem Handling 8
Post-mortem Handling 9
Filleting round fish.
Post-mortem Handling 10
Cutting escalopes of salmons.
Quality, Safety and Authenticity Assurance
• Kualitas kesegaran dan keamanan pangan ikan dapat
ditentukan menggunakan metode kimia, mikrobiologi dan
sensory.
• TVB-N dan TMA merupakan parameter kimia yang
mempunyai hubungan dengan perkembangan mikroba
(Pseudomonas spp., Shewanella putrefaciens dan
Photobacterium phosphoreum).
• Guna melindungi konsumen dari resiko economic fraud
(HACCP concept) maka dikembangkanlah metode deteksi
menggunakan PCR.
TIME TO THINK AND
DISCUSS
Mollusca
• Mollusca merupakan salah satu jenis seafood yang diminati
konsumen (gurita, cumi-cumi, siput, dsb.).
• Mollusca dibagi menjadi 3 kelas yaitu bivalvia, chephalopoda
dan gastropoda.
• Cumi-cumi dikenal dengan 3 jenis di Indonesia (bekutak,
sotong dan cumi-cumi).
• Indonesia mengekspor komoditas ini dalam bentuk
pre-cooked dan raw.
Health hazards consuming bivalves
Bacterial pathogens. Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio
vulnificus merupakan bakteri halofilik yang hidup pada
lingkungan tempat hidup jenis kerang. Kontaminasi bakteri pada
makanan mentah mengakibatkan gejala gastroenteritis akut.
Marine toxins. Saxitoxin yang diproduksi alga (dinoflagellata)
mengakibatkan gejala PSP seperti sulit berbicara, numbness,
tingling dan burning. Brevetoxins yang diproduksi dinoflagellata
(Gymnodinium breve) mengakibatkan gejala NSP
(gastrointestinal) seperti pusing, muntah, sakit pada otot, dsb.
Okadaic acid yang diproduksi dinoflagellata mengakibatkan
gejala DSP (gastrointestinal). Domoic acid yang diproduksi oleh
diatom (Pseudo-nitzchia spp.) mengakibatkan gejala ASP
(gastrointestinal).
Bivalves depuration
• Depuration adalah proses pelepasan kontaminan oleh jenis
kerang-kerangan dari saluran pencernaan menggunakan
media air bersih.
• Tujuan utama depuration adalah untuk mengurangi
kontaminan bakteri pathogen.
• Pelepasan pollutant yang ada di dalam daging kerang (kerang
yang hidup di daerah polusi tingkat tinggi) bukan tujuan dari
depuration.
• Berbagai pengembangan metode depuration telah dipelajari
seperti penambahan desinfektan.
• Faktor yang mempengaruhi depuration diantaranya filtration,
UV, sanitizers, ozone dan sanitasi.
Bivalves depuration
Filtration. Proses filtrasi ditujukan untuk menyaring partikel-
partikel kecil dan bakteri menggunakan membran.
Ultraviolet (UV) light. Sinar UV dihasilkan oleh mercury-vapour
pressure lamps yang dapat menginaktifkan bakteri dengan
memecah ikatan DNA dan merusak membran sel.
Sanitizers. Sanitizers yang mengandung klorin seperti klorin cair,
hypochlorites, chlorine dioxide biasa digunakan di dalam proses
depuration.
Ozone. Ozone dicampurkan pada air pembersih karena
mempunyai sifat antibakteri.
Sanitation. Sistim pengolahan limbah sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan proses depuration.
Shucking
• Shucking merupakan proses pemisahan daging kerang dari
cangkang.
• Shucking dapat menggunakan panas maupun high-pressure
process (HPP).
• Faktor kritis proses shucking menggunakan panas adalah:
₋ Tipe dan size kerang
₋ Waktu dan suhu
₋ Rasio air dan kerang
Shellfish primary processing 1
Jenis bivalvia dengan ekonomis tinggi.
scallops
Shellfish primary processing 2
Opening oyster.
Shellfish primary processing 3
Opening clams.
Shellfish primary processing 4
Cleaning mussels.
Scallops shucking.
Squid primary processing
Squid cleaning.
TIME TO THINK AND
DISCUSS
Crustacean primary processing 1
Splitting lobster for broiling.
Crustacean primary processing 2
Crustacean primary processing 3
Peeling and deveining shrimp.
Crustacean primary processing 4
Crustacean primary processing 5
Shrimp peeling styles.
Crustacean primary processing 6
Jenis kepiting dengan nilai ekonomis tinggi.
Crustacean primary processing 6
Cleaning soft-shell crab.
TIME TO THINK AND
DISCUSS
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisirAry Ajo
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas airBBAP takalar
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikanAguss Aja
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)ttanitaaprilia
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxBurhanuddinIhsan3
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
 
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikanPim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikanPT. SASA
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananMaya Fitri Zuly
 

What's hot (20)

SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Pembesaran ikan
Pembesaran ikanPembesaran ikan
Pembesaran ikan
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptxMorfometrik dan Meristik Ikan.pptx
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaVersi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya
 
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikanPim1221 2 sejarah menangkap ikan
Pim1221 2 sejarah menangkap ikan
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUTKUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN LAUT
 
Potensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidayaPotensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidaya
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
 

Similar to SEAFOOD HANDLING

Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanYosie Andre Victora
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananUmar Ashiddiq
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmuhammadsahir5
 
Pendahuluan Dastek.pptx
Pendahuluan Dastek.pptxPendahuluan Dastek.pptx
Pendahuluan Dastek.pptxVennyAgustin3
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan panganSyartiwidya Syariful
 
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptxPPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptxkartinarina
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfQoriHarfiyah
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanAbd Taj Khalwatiyah
 

Similar to SEAFOOD HANDLING (20)

Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Sistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikananSistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikanan
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 
Pendahuluan (dasar bdp)
Pendahuluan (dasar bdp)Pendahuluan (dasar bdp)
Pendahuluan (dasar bdp)
 
Pangan tradisional
Pangan tradisionalPangan tradisional
Pangan tradisional
 
Pkm muhammad iqram tanoto copy (2)
Pkm muhammad iqram  tanoto  copy (2)Pkm muhammad iqram  tanoto  copy (2)
Pkm muhammad iqram tanoto copy (2)
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
Budidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan NilaBudidaya Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila
 
KEBUTUHAN FUNGSI PERLINDUNGAN PENGEMAS
KEBUTUHAN FUNGSI PERLINDUNGAN PENGEMASKEBUTUHAN FUNGSI PERLINDUNGAN PENGEMAS
KEBUTUHAN FUNGSI PERLINDUNGAN PENGEMAS
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup BudidayaBDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
 
Pendahuluan Dastek.pptx
Pendahuluan Dastek.pptxPendahuluan Dastek.pptx
Pendahuluan Dastek.pptx
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptxPPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
 
Proposal pkl
Proposal pklProposal pkl
Proposal pkl
 
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

SEAFOOD HANDLING

  • 1. Penanganan ikan di darat (Off shore handling) 2015 Mata Kuliah Penanganan Hasil Perikanan © Bayu Kusuma, S.Pi, M.Sc Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
  • 2. Buku bahan ajar • Boziaris, I.S. 2014. Seafood Processing: Technology, Quality and Safety. John Wiley & Sons, Ltd. UK. • Huss, H. (1995). Quality and quality changes in fresh fish. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome, Italy.
  • 3. Daftar Isi Crustacean Handling and Primary Processing Mollusca Handling and Primary Processing Assuring Quality and Safety of Seafood (finfish)
  • 4. Quality and safety of seafood • Tujuan utama dalam fish handling adalah menjaga kualitas dan keamanan seafood raw material. • Handling atau primary processing (washing, gutting, filleting, shucking, etc.) dilakukan terhadap raw material untuk menjaga kualitas dan keamanan raw material sebelum main processing. • Tujuan utama seafood processing adalah preservation, tujuan lainnya adalah menghambat aktivitas mikroba dan enzyme. • Setiap langkah, metode atau alur produksi di sebuah industry perikanan diharuskan dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan keamanan yang tinggi.
  • 5. Seafood Spoilage 1 • Seafood mudah busuk melalui berbagai mekanisme (aktivitas metabolik mikroba, aktivitas enzyme, oksidasi lemak dsb.). • Daging seafood mempunyai NPN (non-protein nitrogeneus) tinggi, dimana dapat membantu pertumbuhan mikroba yang menghasilkan metabolit dan berakibat terhadap sensory. • Kematian ikan akan diikuti oleh proses autolysis (endogeneus enzyme) dan peningkatan aktivitas mikroba yang menurunkan kualitas bau dan rasa kesegaran ikan serta penurunan tingkat kekenyalan daging (kenyal - lembek, berair). • Reaksi oksidasi pada lemak berperan penting dalam penurunan sensory, khususnya pada ikan berlemak. • Mikroba seperti Shewanella putrefaciens dan Photobacterium phosphoreum dapat menurunkan kualitas sensory (odor).
  • 6. Seafood Spoilage 2 Mikroorganisme spesifik Karakteristik metabolit Shewanella putrefaciens TMA, H2S, CH3SH, (CH3)2S, Hx Photobacterium phosphoreum TMA, Hx Pseudomonas spp. Ketones, aldehydes, esters, non-H2S sulphides Vibrionaceae TMA, H2S Anaerobic spoilers NH3, acetic, butyric dan propionic acid Karakteristik bakteri pembusuk pada ikan segar disimpan secara aerob atau dikemas di dalam es pada suhu ruang.
  • 7. Seafood Hazards 1 • Kontaminasi pada habitat ikan (bahan kimia, marine toxins dan bahaya mikrobiologi) dapat mengakibatkan bahaya untuk mengkonsumsi seafood. • Logam berat dan bahan kimia lainnya yang mengkontaminasi perairan beresiko terhadap food safety (keamanan pangan). • Bakteri patogen seperti Vibrio spp., Clostridium botulinum, Aeromonas hydrophilla (hidup alami di habitat ikan), Salmonella spp., Escherichia coli (sebagai kontaminan di perairan), Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus (kontaminan selama processing) beresiko terhadap kesehatan konsumen.
  • 8. Seafood Hazards 2 • Marine toxins seperti diarrhoeic shellfish poisoning (DSP), paralytic shellfish poisoning (PSP), neurotoxic shellfish poisoning (NSP), amnesic shellfish poisoning (ASP) dan ciguatera poisoning mengakibatkan banyaknya laporan mengenai food borne poisoning dari seluruh penjuru dunia. • Tiap negara maju mengembangkan sistem pencegahan terhadap seafood hazard yang ketat sebagai perlindungan konsumen.
  • 9. Pre-mortem Handling • Pre-mortem handling merupakan penanganan ikan sebelum mati, bertujuan untuk menjaga kualitas seafood dan shelf life (masa simpan). • Untuk ikan yang ditangkap perlunya alat tangkap yang tidak mengakibatkan ikan stress dan mengeluarkan banyak energi, ikan yang dipanen perlunya dilakukan starvation (puasa), sistim panen dan mematikan ikan yang meminimalkan stress guna memaksimalkan kualitas seafood dan shelf life.
  • 10. Post-mortem Handling 1 • Post-mortem handling merupakan penanganan seafood setelah mati, bertujuan untuk menjaga kualitas seafood dan shelf life (masa simpan). • Pada ikan, minimal post-mortem handling yang biasa dilakukan pada industry adalah washing, gutting dan filleting. • Filleting dilakukan pada produk ikan bertujuan untuk menambah nilai ekonomi. • Praktek filleting dilakukan pada saat ikan dalam fase pre-rigor guna menghindari gaping dan rendahnya yield. • metode filleting dikembangkan untuk berbagai ikan dengan nilai ekonomis tinggi.
  • 11. Post-mortem Handling 2 Jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi.
  • 19. Post-mortem Handling 10 Cutting escalopes of salmons.
  • 20. Quality, Safety and Authenticity Assurance • Kualitas kesegaran dan keamanan pangan ikan dapat ditentukan menggunakan metode kimia, mikrobiologi dan sensory. • TVB-N dan TMA merupakan parameter kimia yang mempunyai hubungan dengan perkembangan mikroba (Pseudomonas spp., Shewanella putrefaciens dan Photobacterium phosphoreum). • Guna melindungi konsumen dari resiko economic fraud (HACCP concept) maka dikembangkanlah metode deteksi menggunakan PCR.
  • 21. TIME TO THINK AND DISCUSS
  • 22. Mollusca • Mollusca merupakan salah satu jenis seafood yang diminati konsumen (gurita, cumi-cumi, siput, dsb.). • Mollusca dibagi menjadi 3 kelas yaitu bivalvia, chephalopoda dan gastropoda. • Cumi-cumi dikenal dengan 3 jenis di Indonesia (bekutak, sotong dan cumi-cumi). • Indonesia mengekspor komoditas ini dalam bentuk pre-cooked dan raw.
  • 23. Health hazards consuming bivalves Bacterial pathogens. Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio vulnificus merupakan bakteri halofilik yang hidup pada lingkungan tempat hidup jenis kerang. Kontaminasi bakteri pada makanan mentah mengakibatkan gejala gastroenteritis akut. Marine toxins. Saxitoxin yang diproduksi alga (dinoflagellata) mengakibatkan gejala PSP seperti sulit berbicara, numbness, tingling dan burning. Brevetoxins yang diproduksi dinoflagellata (Gymnodinium breve) mengakibatkan gejala NSP (gastrointestinal) seperti pusing, muntah, sakit pada otot, dsb. Okadaic acid yang diproduksi dinoflagellata mengakibatkan gejala DSP (gastrointestinal). Domoic acid yang diproduksi oleh diatom (Pseudo-nitzchia spp.) mengakibatkan gejala ASP (gastrointestinal).
  • 24. Bivalves depuration • Depuration adalah proses pelepasan kontaminan oleh jenis kerang-kerangan dari saluran pencernaan menggunakan media air bersih. • Tujuan utama depuration adalah untuk mengurangi kontaminan bakteri pathogen. • Pelepasan pollutant yang ada di dalam daging kerang (kerang yang hidup di daerah polusi tingkat tinggi) bukan tujuan dari depuration. • Berbagai pengembangan metode depuration telah dipelajari seperti penambahan desinfektan. • Faktor yang mempengaruhi depuration diantaranya filtration, UV, sanitizers, ozone dan sanitasi.
  • 25. Bivalves depuration Filtration. Proses filtrasi ditujukan untuk menyaring partikel- partikel kecil dan bakteri menggunakan membran. Ultraviolet (UV) light. Sinar UV dihasilkan oleh mercury-vapour pressure lamps yang dapat menginaktifkan bakteri dengan memecah ikatan DNA dan merusak membran sel. Sanitizers. Sanitizers yang mengandung klorin seperti klorin cair, hypochlorites, chlorine dioxide biasa digunakan di dalam proses depuration. Ozone. Ozone dicampurkan pada air pembersih karena mempunyai sifat antibakteri. Sanitation. Sistim pengolahan limbah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses depuration.
  • 26. Shucking • Shucking merupakan proses pemisahan daging kerang dari cangkang. • Shucking dapat menggunakan panas maupun high-pressure process (HPP). • Faktor kritis proses shucking menggunakan panas adalah: ₋ Tipe dan size kerang ₋ Waktu dan suhu ₋ Rasio air dan kerang
  • 27. Shellfish primary processing 1 Jenis bivalvia dengan ekonomis tinggi. scallops
  • 28. Shellfish primary processing 2 Opening oyster.
  • 29. Shellfish primary processing 3 Opening clams.
  • 30. Shellfish primary processing 4 Cleaning mussels. Scallops shucking.
  • 32. TIME TO THINK AND DISCUSS
  • 33. Crustacean primary processing 1 Splitting lobster for broiling.
  • 35. Crustacean primary processing 3 Peeling and deveining shrimp.
  • 37. Crustacean primary processing 5 Shrimp peeling styles.
  • 38. Crustacean primary processing 6 Jenis kepiting dengan nilai ekonomis tinggi.
  • 39. Crustacean primary processing 6 Cleaning soft-shell crab.
  • 40. TIME TO THINK AND DISCUSS