2. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
CAMAT
GARDA TERDEPAN
DLM PENYELENGGA-
RAAN PEMERINTAHAN
PELIMPAHAN
SBGN WEWENANG
BUP/WALKOT
(Delegatif)
MELAKS
TUGAS UMUM
PEMERINTAHAN
(Atributif)
PNS
(Abdi Neg & Masy)
KECAMATAN SEBAGAI PERANGKAT DAERAH
(KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG)
2
3. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
UU No. 23 Tahun 2014
Pasal 225 Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat (1)
mempunyai tugas:
menyelenggaraan urusan pemerintahan umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (6);
mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan;
membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau
kelurahan;
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang ada di Kecamatan; dan
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
UU No. 23 Tahun 2014
Pasal 25 Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5)
meliputi:
pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka
memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta
pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;
pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan
golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan
nasional;
penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah
Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan
yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta
keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan
pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan
Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.
5. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Pelayanan perizinan sebagaimana
dimaksud dengan kriteria:
proses sederhana;
objek perizinan berskala kecil;
tidak memerlukan kqiian teknis yang
kompleks;
tidak memerlukan teknologi tinggi.
6. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
UU No. 23 Tahun 2014
Pasal 225 ayat 6 Bupati/wali kota dalam
melaksanakan urusan pemerintahan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada
tingkat Kecamatan melimpahkan
pelaksanaannya kepada camat.
Pasal 226 ayat (1) Selain melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225 ayat
(1), camat mendapatkan pelimpahan sebagian
kewenangan bupati/wali kota untuk
melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota.
7. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PENGUATAN KELEMBAGAAN
KECAMATAN
1. Fungsi Pemerintahan
2. Fungsi Pembangunan
3. Fungsi Kemasyarakatan
4. Fungsi Pemberdayaan Masyarakat
8. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Pelayanan non perizinan
dilakukan dengan kriteria:
berkaitan dengan pengawasan
terhadap objek perizinan;
kegiatan berskala kecil; dan
pelayanan langsung pada masyarakat
yang bersifat rutin.
9. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KEDUDUKAN CAMAT
Camat dapat dijadikan alterego
bagi Bupati/Walikota, yakni
orang dipercaya dan menjadi
gantidiri bagi Bupati/Walikota di
wilayah kerjanya.
10. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
P E N G E R T I A N
KOMPETENSI adalah
karakteristik dasar
seseorang yang dapat
dipakai untuk memprediksi
tingkat efektifitas, dan
atau keberhasilan dalam
tugas dan tanggung jawab
dalam situasi tertentu
(Spencer & Spencer, 1993).
11. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Pada tahun 1996, Asosiasi Kompetensi Amerika telah melakukan studi pada
217 perusahaan berskala menengah besar yang sudah mengaplikasikan
pendekatan berbasis kompetensi. Dari hasil studi yang dilakukan tersebut,
diperoleh hasil bahwa :
HASIL STUDI
75 % dari perusahaan yang dijadikan obyek studi tadi menyatakan kompetensi memberi
dampak yang sangat positif bagi organisasi terutama dalam membangun prilaku karyawan dan
budaya organisasi,
59 % perusahaan menyatakan bahwa kompetensi dapat meningkatkan kinerja karyawan,
42 % perusahaan menyatakan dapat meningkatkan organisasi dalam keunggulan bersaing,
34 % perusahaan menyatakan kompetensi dapat meningkatkan kerjasama antar fungsional dan
antar tim / unit kerja. Informasi terkini menyatakan bahwa, pendekatan berbasis kompetensi
yang paling berhasil adalah dalam bidang pengembangan SDM seperti penempatan, pelatihan,
dan manajemen kinerja,
Informasi terkini menyatakan bahwa, pendekatan berbasis kompetensi yang paling berhasil
adalah dalam bidang pengembangan SDM seperti penempatan, pelatihan, dan manajemen
kinerja.
12. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KENAPA DIGUNAKAN MODEL KOMPETENSI
Model kompetensi digunakan karena :
Untuk mendapatkan orang yang
sesuai dengan jabatan pada saat
yang tepat,
Isi jabatan yang semakin kompleks,
Perkembangan teknologi dan
informasi,
Gaya hidup (life style),
Tuntutan untuk berfikir strategis,
Dapat meminimalisasi gap,
Tuntutan perkembangan organisasi.
13. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Hasil penelitian di Universitas Michigan, menyimpulkan bahwa
kompetensi yang perlu dimiliki SDM dewasa di masa depan adalah :
HASIL STUDI
Mengetahui pengetahuan tentang bisnis,
Memiliki keahlian dalam mengelola SDM,
Memiliki kemampuan mengelola
perubahan,
Memiliki kemampuan mengelola budaya,
Memiliki kredibilitas personil,
Mampu mengikuti perubahan organisasi.
15. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
ELEMEN PEMBENTUKAN KOMPETENSI
Menurut para ahli karakteristik atau elemen
pembentuk kompetensi dapat dikelompokkan
ke dalam tiga bagian, yaitu :
Ilmu Pengetahuan
(Know How),
Keterampilan (Skill),
Kualitas Personal,
16. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Menurut Alian Mitrani, Murray Dalziel & David Fitt,
karakteristik kompetensi personal terbentuk dari :
KARAKTERISTIK KOMPETENSI PERSONAL
Motive (alasan, sebab),
Trait (kepercayaan),
Self Concept (konsep diri),
Content Knowledge (penguasaan
ilmu),
Cognitive and Behavioral Skill
(kesadaran dan keahlian bertindak)
17. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PEMBAGIAN KOMPETENSI
Social
Skills
Social
Awareness
Self Motivation
Self Regulation
Self Awareness
Social
Competence
Personnal
Competence
Gambar Pembagian Kompetensi
18. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PEMBAGIAN KOMPETENSI
Keterampilan Sosial : Mempengaruhi orang lain, komunikasi,
kepemimpinan, katalis perubahan, manajemen
konflik, pembentuk ikatan, kolaborasi dan
kerjasama, kapabilitas tim.
Kewaspadaan Sosial : Empati, orientasi pelayanan, mengembangkan
orang lain, memahami perbedaan, kesadaran
politik.
Motivasi Diri : Dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif,
optimis.
Pengaturan Diri : Kontrol diri, rasa percaya, keteguhan, adaptasi,
inovasi,
Kewaspadaan Diri : Kewaspadaan emosi, penilaian diri yang
akurat, rasa percaya diri.
19. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
UU 5/2014 :
Pasal 69 - (1) Pengemb karier PNS
dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja dan
kebutuhan Inst Pemerintah
Pasal 69 - (3) Kompetensi sbgm
dimaksd meliputi kompetensi teknis,
manajerial dan sosio kulturl
UU 5/2014 :
Pasal 70 - (1) Setiap
pegawai ASN memiliki hak
dan diberi kesempatan
mengembangkan kompetensi
Pasal 70 - (2) PK al melalui diklat,
seminar, kursus dan penataran
UU 23/2014 :
Pasal 233 - (1) Pegawai ASN harus
memenuhi persyaratan kompetensi teknis,
manajerial dan sosio kultural
Pasal 233 – (2) Selain memenuhi
kompetensi sbgm dimksd dlm ayat (1)
harus memenuhi kompetensi pemerintahan
PERSYARATAN KOMPETENSI ASN
20. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI STRATEGIS ASN
TEKNIS
•Analisis Kebijakan;
•Pengembangan
Inovasi;
•Komunikasi Efektif,
kolaborasi &
Pengembangan
Kerjasama;
•Jaminan Kualitas;
•Mengelola Konflik;
•Penguasaan &
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
MANAJERIAL
• Kepemimpinan;
• Berpikir Strategis &
visioner;
• Pelayanan prima;
• Pengambilan keputusan;
• Memimpin & mengelola
perubahan;
• Manajemen kinerja;
• Pemberdayaan staf/masy
• Pengembangan
organisasi
• Dll
SOSIO-
KULTURAL
• Sistem integritas &
manajemen diri;
• Keteladan dan
kepeloporan;
• Membangun buday
organisasi;
• Membangun karakter,
kepribadian dan
nasionalisme
pelayanan publik
21. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI
PEMERINTAHAN
UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan
Daerah
Kompetensi Pemerintahan antara lain
mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang terkait dengan:
Kebijakan Desentralisasi;
Hubungan Pemerintah Pusat dengan Daerah;
Pemerintahan umum;
Pengelolaan keuangan Daerah;
Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah;
Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD;
Etika pemerintahan.
Kompetensi Pemerintahan Ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri
(Pasal 233 ayat 4)
22. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN BERDASARKAN
KOMPETENSI
by
MUHAMMAD KHAIDIR
23. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
TAHAPAN SELEKSI
Proses seleksi dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang
dapat dilakukan sebagai berikut :
Tahap I : Menentukan Persyaratan Jabatan
Tahap II : Menentukan Standar Kompetensi.
Tahap III : Memberikan Informasi (Advertising).
Tahap IV : Menentukan Prosedur dan Metode
Penilaian,
Tahap V : Jaminan Kualitas (Quality
Assurance).
24. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PROSEDUR MENENTUKAN KOMPETENSI
Prosedur yang digunakan dalam
menetapkan kebutuhan kompetensi
jabatan ;
Menetapkan Persyaratan Jabatan,
(Pendidikan / Pengetahuan,
Pengalaman, Keterampilan, Sikap),
Menetapkan Spesifikasi Kompetensi,
(Menetapkan Kriteria Performance,
Menetapkan Kompetensi dalam
Mencapai Kriteria Performance).
25. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI SPENCER
Kelompok I : Achievement and Action (Kesuksesan dan Tindakan)
1. Achievement Orientation (Semangat untuk Berprestasi),
2. Concern for Order Quality & Accuracy (Teliti, Rapi, & Berkualitas),
3. Initiative (Inisiatif dan Proaktif),
4. Information Seeking (Pengumpulan Info., Pendefinisian Masalah).
Kelompok II : Helping & Human Service (Menolong & Melayani Konsumen)
1. Interpersonal Understanding (Empati),
2. Customer Service Orientation (Kepedulian thp Kepuasan Pelanggan).
Kelompok III : Impact and Influence (Dampak dan Pengaruh)
1. Impact and Influence (Pengaruh Strategis),
2. Organization Awareness (Kesadaran Berorganisasi),
3. Relationship Building (Membangun Hubungan).
Spencer, Lyle M. & Spencer, Signe M. membagi 6 kelompok kompetensi, yang
dijabarkan menjadi 20 kompetensi umum (generic competencies), yaitu :
26. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI SPENCER
Kelompok I V : Managerial
1. Developing Others (Mengembangkan Orang Lain),
2. Directiveness : Assertiveness and Use of Potisional Power (Pengarahan
: Ketegasan dan Kegunaan Kekuatan Posisi),
3. Team Work (Kerja Kelompok dan Kerjasama),
4. Team Leadership (Memimpin Kelompok).
Kelompok V : Cognitive
1. Analytical Thinking (Kemampuan Menganalisis),
2. Conceptual Thinking (Kemampuan Berpikir secara Konseptual),
3. Expertise (Kemampuan Teknikal / Profesional / Manajerial).
Kelompok VI : Personal Effectivess
1. Self Control (Pengendalian Diri / Stamina),
2. Seft Confidence (Kepercayaan terhadap Diri Sendiri),
3. Flexibility (Fleksibilitas / Kemampuan untuk Beradaptasi),
4. Organizational (Visi / Komitmen Organisasi),
27. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Achievement Orientation (Ach) 1 : Mengetahui kerja dengan baik.
2 : Meng-create lebih baik (exellence).
3 : Memperbaiki kinerja.
4 : Membuat suatu tujuan yang menantang.
5 : Membuat analisis cost dan benefit.
6 : Mengambil dan memperhitungkan resiko.
B. Concern for Order, Quality, and 1 : Mengikuti aturan kerja.
Accuracy (CO) 2 : Secara umum memperjelas pekerjaannya.
3 : Selalu mengecek pekerjaannya.
4 : Mau memonitor pekerjaan yang lain.
5 : Memonitor data dan projek.
6 : Mengembangkan sistem untuk penyempurnaan.
I. ACHIEVEMENT and ACTION
28. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
C. Initiative (INT) 1 : Tekun secara terus menerus.
2 : Tegas dalam masa kritis.
3 : Bertindak untuk dua bulan ke depan.
4 : Bertindak 3 – 12 bulan ke depan.
5 : Bertindak 1 – 5 tahun ke depan.
6 : Bertindak lebih dari 5 tahun ke depan.
D. Information Seeking (INFO) 1 : Hanya bertanya.
2 : Sifat menyelidiki.
3 : Menggali secara mendalam.
4 : Mengadakan kontak dengan yang lain.
5 : Menggunakan sistem yang dimilikinya secara terus menerus
6 : Melibatkan yang lain.
I. ACHIEVEMENT and ACTION
29. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Customer Focus (CF) 1 : Mendengar konsumen.
2 : Berusaha mengerti konsumen & respon utk mendahulukan
3 : Menggunakan feed-back dari konsumen dan bersedia
Melakukan di luar standar.
4 : Menggunakan prinsip-prinsip customer focus.
5 : Menetapkan prioritas pada pengembangan hubungan
Internal dan eksternal konsumen.
6 : Mendahulukan prioritas tertinggi pengembangan hubungan
internal dan eksternal konsumen.
B. Interpesonal Understanding (IU) 1 : Memahami perasaan dan pemikiran.
2 : Memahami kedua-duanya.
3 : Paham dan mengerti.
4 : Paham, mengerti dan perhatian.
5 : Memahami dan memberikan tangaapan berdasarkan isu-isu
6 : Memahami dan memberikan tanggapan dan jalan keluar
berdasarkan isu yang lebih kompleks.
II. HELPING and HUMAN SERVICE
30. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
C. Customer Service Orientation (CSO) 1 : Menyelesaikan saja / tidak sungguh-sungguh komit
terhadap perusahaan kualitas dan tidak memperbaiki
service.
2 : Menjaga komunikasi yang baik dengan klien melalui
harapan yang saling menguntungkan.
3 : Mengambil tanggung jawab personal.
4 : Bertindak dengan membuat yang lebih baik.
5 : Mengarahkan berdasarkan kebutuhan.
6 : Menggunakan perspective jangka panjang dan mendorong
yang lainnya untuk melakukan penyempurnaan terus-
menerus.
II. HELPING and HUMAN SERVICE
31. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Impact and Influence (IMP) 1 : Mempengaruhi yang sudah ditentukan tanpa mengambil
tindakan spesifik.
2 : Membujuk dan meyakinkan dengan bertindak secara aktif
sehingga pendengar terpengaruh.
3 : Membujuk dan meyakinkan dengan berbagai tindakan,
dengan menggunakan contoh-contoh dan alat bantu
sehingga tertarik (interest).
4 : Memperhitungkan pengaruh dari satu tindakan ataupun
kata-kata yang dimilikinya, dengan melengkapi data-data
sehingga terpancing untuk diskusi dan membuat hal-hal
yang dramatis.
5 : Dua sampai dengan tiga tahapan pengaruh tindakan (multi
stage) argumen, sehingga lebih kompleks.
6 : Pengaruh strategi dan kompleks, sehingga dapat
mempengaruhi individu yang lain secara tidak langsung.
III. IMPACT and INFLUENCE CLUSTER
32. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
B. Organizational Awareness (OA) 1 : Mengerti struktur formal.
2 : Mengerti struktur informal.
3 : Mengerti iklim dan budaya organisasi.
4 : Mengerti organisasi politik.
5 : Mengerti isu-isu organisasi.
6 : Mengerti isu-isu organisasi dalam jangka panjang.
C. Relationship Building (RB) 1 : Melakukan hubungan kontak kerja formal.
2 : Kadang-kadang melakukan kontak secara informal.
3 : Membangun hubungan.
4 : Membuat sosial kontak.
5 : Membina hubungan keluarga.
6 : Membuat hubungan personal secara dekat.
III. IMPACT and INFLUENCE CLUSTER
33. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Developing Other (DEV) 1 : Memberikan harapan untuk membantu orang lain.
2 : Memberikan instruksi secara detail dan
mendemonstrasikannya.
3 : Memberikan alasan atau pun memberikan dukungan.
4 : Memberikan contoh positif ataupun menggunakan feed-
back sesuai dengan tujuan pengembangan.
5 : Memberikan pelatihan untuk jangka panjang.
6 : Meng-create metode dan mengajar hal-hal yang baru
B. Directiveness : Assetiveness and Use 1 : Dapat bekerja sama.
on Positional Power (DIR) 2 : Memberikan harapan positif.
3 : Memberikan input (hasil kerja) yang solid.
4 : Memberdayakan yang lain.
5 : Membangun tim.
6 : Memecahkan konflik.
IV. MANAGERIAL
34. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
C. Teamwork and Cooperation (TW) 1 : Dapat bekerja sama.
2 : Memberikan harapan positif.
3 : Memberikan input (hasil kerja) yang solid.
4 : Memberdayakan yang lain.
5 : Membangun tim.
6 : Memecahkan konflik.
D. Team Leadership (TL) 1 : Mengelola pertemuan (rapat)
2 : Mengumpulkan orang secara informal.
3 : Mempromosikan tim secara efektif.
4 : Mempertahankan grup.
5 : Mampu memposisikan dirinya sendiri sebagai pemimpin.
6 : Memiliki karakter pemimpin.
IV. MANAGERIAL
35. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Analytical Thinking (AT) 1 : Membuat urutan atau memilah-milah.
2 : Menunjukkan dasar hubungan.
3 : Memperlihatkan berbagai hubungan.
4 : Membuat rencana yang kompleks ataupun menganalisisnya.
5 : Membuat rencana yang sangat kompleks & menganalisisnya
6 : Membuat rencana yang kompleks dan kritis.
B. Conceptual Thinking (CT) 1 : Menggunakan ataupun dasar.
2 : Mengenal dan mengakui pola.
3 : Mengaplikasikan konsep yang kompleks.
4 : Menyederhanakan hal-hal yang kompleks.
5 : Berkreasi dengan konsep baru.
6 : Berkreasi dengan konsep baru untuk isu yang kompleks.
V. COGNITIVE
36. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
C. Technical / Professional / 1 : Mengetahui dasar-dasar keahlian.
Managerial Expertise (EXP) 2 : Menguasai dasar-dasar keahlian (dasar kejuruan).
3 : Menguasai bidang keahlian (kejuruan lanjutan).
4 : Menguasai bidang keahlian dan menggunakannya (dasar
profesional).
5 : Menguasai bidang keahlian dan dapat mendistribusikannya
pada orang lain (unggul dalam keahliannya / authority).
6 : Menguasai bidang keahlian dan dapat mendistribusikannya
Pada orang lain (unggul dalam keahliannya / authority).
V. COGNITIVE
37. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
A. Self Control (SCT) 1 : Melawan arahan atau godaan.
2 : Mengontrol emosi.
3 : Merespon dengan tenang.
4 : Mengelola stres dengan efektif.
5 : Merespon secara konstruktif.
6 : Selalu tenang terhadap hal-hal lain.
B. Self Confidence (SCF) 1 : Kelihatan percaya diri.
2 : Tidak tergantung tindakannya (bertindak sendiri).
3 : Percaya terhadap hal-hal yang sudah ditetapkan dengan
didasarkan kemampuannya.
4 : Sukarela terhadap tantangan.
5 : Mengambil sendiri terhadap situasi yang menantang dan
kompleks.
6 : Mengambil sendiri terhadap situasi yang sangat menantang,
beresiko dan kompleks.
VI. PERSONAL EFECTIVENESS
38. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
MENGUKUR KEDALAMAN PENILAIAN
A S P E K SKALA PENILAIAN
C. Flexibility (FLX) 1 : Menantang situasi secara objektif.
2 : Aturan dan prosedur diaplikasikan secara fleksibel.
3 : Menyesuaikan taktik terhadap situasi.
4 : Menyesuaikan strategi, tujuan ataupun projek pada situasi.
5 : Menyesuaikan pengorganisasian.
6 : Menyesuaikan strategi.
D. Organizational Commitment (OC) 1 : Berusaha aktif
2 : Bertingkah laku sesuai dengan aturan organisasi.
3 : Tanggap terhadap aturan dan komit terhadap aturan.
4 : Bersedia berkorban secara profesional.
5 : Bersedia berkorban secara profesional.
6 : Mengorbankan kesatuannya dengan baik untuk organisasi.
VI. PERSONAL EFECTIVENESS
39. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PENILAIAN KOMPETENSI PRIBADI
No. ASPEK PSIKOLOGIS
SKALA PENILAIAN
1 2 3 4 5 6
A. KESUKSESAN dan TINDAKAN
1. Semangat untuk berprestasi
2. Teliti, rapi dan berkualitas
3. Inisiatif dan proaktif
4. Pengumpulan informasi, pendefinisian masalah
B. MENOLONG dan MELAYANI KONSUMEN
1. Empati
2. Kepedulian terhadap kepuasan pelanggan
C. DAMPAK dan PENGARUH
1. Pengaruh strategis
2. Kesadaran berorganisasi
3. Membangun hubungan
40. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
PENILAIAN KOMPETENSI PRIBADI
No. ASPEK PSIKOLOGIS
SKALA PENILAIAN
1 2 3 4 5 6
D. MANAJERIAL
1. Mengembangkan orang lain
2. Ketegasan dan kegunaan kekuatan posisi
3. Kerja kelompok dan kerjasama
4. Memimpin kelompok
E. KEMAMPUAN INTELEKTUAL
1. Kemampuan menganalisis
2. Kemampuan berfikir secara konseptual
3. Kemampuan teknikal / profesional / managerial
F. EFEKTIVITAS PRIBADI
1. Pengendalian diri / stamina
2. Kepercayaan terhadap diri sendiri
3. Fleksibilitas / kemampuan untuk beradaptasi
4. Visi / komitmen berorganisasi
41. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
NO KOMPTENSI DASAR LEVEL
1
2
3
4
5
Integritas
Kepemimpinan
Harmonisasi Keberagaman
Memprakarsai Perubahan
Menjaga Citra Pemerintah Daerah
Int.4
Kp.4
HK 4
MP 4
MCBMS 4
42. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI MANAJERIAL
NO KOMPETENSI MANAJERIAL LEVEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Inovasi
Berpikir Analisis
Berpikir konseptual
Pengendalian Diri
Komitmen terhadap Organisasi
Inisiatif
Semangat Berprestasi
Kerjasama
Mengembangkan Orang Lain
Berorientasi pada Pelayanan
Membangun Hubungan Kemitraan
Pencarian Informasi
Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah
Perencanaan dan Pengorganisasian
Berorientasi pada Kualitas
Mengelola Konflik
INO 3-4
BAN 3-5
BK 3-4
PD 3-4
KtO 3-4
Ini 2-4
SB 2-4
KS 2-4
MOL 3-4
BpP 1-5
MHK 3-4
PI 2-4
PK 2-4
PPS 3-4
BKU 3-4
MKF 3-4
43. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI TEKHNIS UMUM
NO KOMPETENSI TEKHNIS UMUM LEVEL
1
2
3
4
5
6
Manajemen Keuangan
Laporan Keuangan
Manajemen Rapat
Komunikasi
Manajemen Sumber daya Manusia
Penyusunan Anggaran.
MK – 3
LK – 3
MR – 3
KOM – 3
MSDM – 3
PA - 3
44. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI TEKHNIS KHUSUS
NO KOMPETENSI TEKHNIS KHUSUS LEVEL
1
2
3
4
5
6
7
8
Kompetensi Berprestasi dan Bertindak
Kompetensi Pelayanan
Kompetensi mempengaruhi Orang Lain
Kompetensi Managerial Organisasi
Kompetensi Keahlian
Efektivitas Diri
Pelayanan Prima
Manajemen Pemerintahan;
KBT – 3
KP – 3
KMOL – 3
KMO – 3
KA – 3
ED – 3
PP – 3
MP - 3
45. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI SOSIO KULTURAL
NO KOMPETENSI SOSIO KULTURAL LEVEL
1
2
3
4
5
6
Mengelola Keragaman Lingkungan Budaya
Membangun Network Sosial
Manajemen Konflik
Empati Sosial
Kepekaan Gender
Kepekaan Difabilitas
MKLB – 3
MNS – 3
MK – 3
ES – 3
KG -3
KD - 3
46. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
KOMPETENSI PEMERINTAHAN
NO KOMPETENSI PEMERINTAHAN LEVEL
1
2
3
4
5
6
7
Kebijakan Desentralisasi
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintahan Umum
Pengelolaan Keuangan Daerah
Urusan Pemerintahan yang Menjadi
Kewenangan Daerah
Hubungan Pemerintah Daerah dengan DPRD
Etika Pemerintahan
KD – 3
HPPD – 3
PU – 3
PKD – 3
UPMKD – 3
HPDDPRD – 3
EP - 3
47. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
Cakupan keterampilan dalam
kompetensi
• Keterampilan melaksanakan
pekerjaan (Task Skill),
• keterampilan mengelola pekerjaan
(Task Management Skill),
• keterampilan mengantisipasi
Kemungkinan (Contingency
Management Skill),
• keterampilan mengelola lingkungan
kerja (Job/Role Environment Skill),
• keterampilan beradaptasi (Transfer
Skills).
48. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
SIKAP
Performa selama
ditempat kerja
Tanggapan
lingkungan kerja
Penghargaan
Penilaian
kliennya
49. Sertifikasi kompetensi kerja
adalah proses pemberian
sertifikasi kompetensi
yang dilakukan secara
sistematis dan obyektif
melalui uji kompetensi
yang mengacu kepada
standar kompetensi kerja
nasional Indonesia/dan
atau internasional.
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KOMPETEN /
BELUM
KOMPETEN
50. MANAJEMEN KOMPETENSI
KEMENDAGRI DAN PEMDA
Rencana
Pengembangan
Kompetensi
Tahunan
Persyaratan
Kompetensi
Standar
Kompetensi
Uji Kompetensi
Pengembangan
Kompetensi
51. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
STANDARDISASI &
SERTIFIKASI
AGENDA
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
PRIORITAS PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
• REVISI PERMENDAGRI NO. 2/2013
• TERSUSUN DAN TERLAKSANANYA
PEDOMAN STANDARDISASI & SERTIFIKASI
• PEDOMAN DESAIN & PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
• PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
• LISENSI DAN AKREDITASI LSP-PDN
• OKKPD/DIKLAT BAGI KDH & WAKIL KDH
• DIKLAT SUSPIMDAGRI
• DIKLAT CAMAT
• PEMBEKALAN/DIKLAT REVOLUSI MENTAL
• PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEMDAGRI
(SUSPIMDAGRI)
• DIKLAT PENGELOLAAN KEUDA/BUMD
• DIKLAT TEKNIS/FUNGSIONALPEMDAGRI
• DIKLAT UNGGULAN DAERAH
• PENINGKATAN KAPASITAS ASN, DAERAH
PERBATASAN DAN DAERAH OTSUS
• PENINGKATAN KOMPETENSI ASN
BPSDM
• PEMBENAHAN SARANA PRASANA
• PEMANFAATAN IT/SIM/INTERNET
• OPTIMALISASI PUSDIKLAT REGIONAL
• UPT POL PP DAN DAMKAR DI
KAMPUS ROKHAN HILIR
PRIORITAS KERJA PENINGKATAN PENGEMBANGAN SDM APARATUR
BPSDM KEMENDAGRI & PEMDA
52. PROSES PENGELOLAAN SDM BERDASARKAN KOMPETENSI
FASILITASI
KOORDINASI
PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
PRIORITAS
• FASILITASI PENYUSUNAN STANDAR
KOMPETENSI KERJA (SKJ)
• PEMBENTUKAN & OPERASIONALISASI LSP-
PEMDA (LSP-PDN)
• PEMBENTUKAN & OPERASIONALISASI TUK
• PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
• PENYUSUNAN MODUL PENGEMBANGAN
SDM APARATUR
• PENGEMBANGAN SDM APARATUR
DAERAH DAN PUSAT
• KERJASAMA PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN SDM APARATUR
• PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
KEDIKLATAN KEMENDAGRI DAN PEMDA
YG TERINTEGRASI K/L, PEMDA PROV,
KAB/KOTA.
• KERJASAMA KEDIKLATAN DG PIHAK
SWASTA DAN PEMERINTAH DALAM/LUAR
NEGERI
• PENYELENGGARAAN DIKLAT
STRUKTURAL/KEPEMIMPINAN
• PENYELENGGARAAN DIKLAT
FUNGSIONAL BINAAN KEMENDAGRI
• PENYELENGGARAAN DIKLAT TEKNIS
PEMDAGRI BERDASARKAN URUSAN
DAERAH
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH PEMDA