SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN
MUTU
FAUZAN, SH. SE.
MH.
WIDYAISWARA MA RI
BIODATA
NAMA : FAUZAN, SH. SE. MH.
INSTANSI : BADAN LITBANG DIKLAT
KUMDIL MAHKAMAH AGUNG RI
ALAMAT : JL. MPR III DALAM No. 68
CILANDAK, JAKARTA
MOBILE : 0812 8444 0350
E-Mail : fauzanrasip@yahoo.com
PRE-TEST
DESKRIPSI MATA
PELATIHAN
Mata Pelatihan ini membekali
peserta dengan pengetahuan
tentang manajemen mutu dan
kemampuan untuk menerapkan
teknik-teknik pengendalian
mutu yang relevan dengan
pelaksanaan tugas peserta
(pejabat Pengawas) di
instansinya.
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta
diharapkan mampu memahami
manajemen mutu dan
menerapkan teknik-teknik
pengendalian mutu yang
relevan dengan pelaksanaan
tugas peserta (pejabat
Pengawas) di instansinya.
INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Setelah mempelajari mata pelatihan
ini peserta dapat menjelaskan:
1. Substansi Ceramah Manajemen
Mutu yang disampaikan oleh
Narasumber.
2. Perkembangan dan ruang lingkup
manajemen mutu.
3. Standar mutu menurut ISO dan
SNI.
INDIKATOR HASIL
BELAJAR
4. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) sebagai
pengendalian mutu pelaksanaan
tugas instansi pemerintah.
5. Teknik-teknik pengendalian
mutu dan teknik-teknik yang
relevan dengan tugas peserta di
instansinya.
6. Cara menganalisas masalah
PEMBAHASAN MATERI
CERAMAH
1. Content: Tuliskan esensi/poin-poin penting
dalam "Ceramah Manajemen Mutu";
2. Analysis: Analisis esensi hasil ceramah
dihubungkan dengan penerapan Manajemen
Mutu di instansi pemerintah pusat maupun
daerah;
3. Lesson learned: Pembelajaran apa yang anda
dapatkan dari ceramah tersebut untuk
meningkatkan kinerja organisasi;
4. Implementation: Bagaimana strategi
penerapannya didalam dunia kerja ASN.
 Ishikawa:
Kualitas berarti adalah kepuasan pelanggan
 Crosby:
Kualitas adalah conformance to requirement (sesuai
dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
 Deming:
Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
ataun konsumen
 ISO 9000-2000,
mutu adalah derajat karakteristik yang melekat pada
produk yang mencukupi persyaratan/ keinginan
Pengertian Mutu/Kualitas, antara lain:
(Suardi, 2004, Nasution, 2015) 10
Nov 2019
Nov 2019 11
Nov 2019 12
Mutu/Kualitas:
 mencakup usaha memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan;
 mencakup produk, tenaga kerja, proses
dan lingkungan;
 merupakan kondisi yang selalu berubah,
apa dianggap bermutu saat ini, dianggap
kurang pada masa mendatang
(Nasution, 2015)
Kesimpulan
13
Nov 2019
Manajemen Mutu
“proses manajemen yang bertujuan
menjaga mutu dari suatu produk/jasa
yang diberikan organisasi.”
14
Nov 2019
(Sumber: https://slideplayer.info/slide/4885044/)
15
Perkembangan Manajemen Mutu (2)
Nov 2019
Empat Era Kualitas Menurut Garvin
TAHAP GERAKAN KUALITAS
Karakteristik
Inspeksi
(1800an)
Pengendalian
Kualitas
Jaminan Kualitas
(1950an)
Manajemen
Kualitas Strategik
(1980an) *)
1.Perhatian utama Deteksi dini Pengendalian Koordinasi Pengaruh Strategik
2.Pandangan
terhadap kualitas
Deteksi Suatu masalah untuk
dipecahkan
Suatu masalah untuk
dipecahkan, tetapi diatasi
secara proaktif
Peluang kompetitif
3.Penekanan Keseragaman
produk
Keseragaman produk
dengan pengurangann
kegiatan inspeksi
Jaringan produksi ke-
seluruhan, dari disain
sampai pasar dan
kontribusi dari semua
kelompok fungsional
untuk mencegah
kegagalan produk.
Kebutuhan pasar dan
konsumen
4.Metode Penaksiran dan
pengukuran
Alat dan teknik statistik Program dan Sistem Perencanaan strategik,
penentuan tujuan, dan
pengerahan organisasi
5.Peranan profesional
kualitas
Inspeksi,
penyortiran,
perhitungan, dan
penggolongan
Mencari dan memecah-
kan masalah, dan
penerapan metode
statistik
Pengukuran kualitas,
perencanaan kualitas,
dan perancangan
program.
Penetapan tujuan
pendidikan dan
pelatihan, kerjasama
antar departemen, dan
perancangan program.
6.Pihak yang ber-
tanggung jawab
atas kualitas
Departemen
(bagian) Inspeksi
Departemen
pemanufakturan dan
perekayasaan
Semua departemen Setiap orang dalam
organisasi , dengan
kepemimpinan yang
kuat dari manajemen
puncak
7.Orientasi dan
pendekatan
Kualitas “Inspects
in”
Kualitas yang “controll
in”
Kualitas “build in” Kualitas “manages in”
(Sumber: Nasution, 2015). 16
EMPAT ERA KUALITAS MENURUT GARVIN
Perkembangan Manajemen Mutu (1)
Nov 2019
(Sunber: https://www.researchgate.net/figure/Tactical-framework; https://collegehealthqi.nyu.edu/improvement journey/7-test-changes/
1986: Deming PDCA PDSA
17
Era Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management, TQM, 1980 - sekarang)
Nov 2019
Total Management System/TQM
• Total Management System atau disingkat
dengan TQM adalah suatu sistem
manajemen kualitas yang berfokus pada
Pelanggan (Customer focused) dengan
melibatkan semua level
karyawan dalam melakukan peningkatan
atau perbaikan yang
berkesinambungan (secara terus-
menerus).
Nov 2019 18
TQM
berkembang
Menjadi :
Sistem Manajemen
Mutu/Quality
Management System
(SSM, QMS),
yang mengutamakan
kedekatan dengan
pelanggan.
22
Nov 2019
Pengertian Sistem Manajemen Mutu/Quality
Management System (SSM/QMS)
 “SSM merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk
manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi”
(Gasperz, Vincent, dalam ISO 9001 : 2000 and Contunial Quality Improvement, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta; https://kipmi.or.id; http://pengertian management. blogspot.com)
23
Nov 2019
DEFINISI PELAYANAN PUBLIK
(PASAL 1 UU NO. 25 TAHUN 2009)
“Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundangundangan
bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan / atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.”
STANDAR PELAYANAN
(PASAL 1 UU NO. 25 TAHUN 2009)
“tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan
dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau,
dan terukur.”
KOMPONEN STANDAR
PELAYANAN
(PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN 2009)
a. dasar hukum;
b. persyaratan;
c. sistem, mekanisme, dan
prosedur;
d. jangka waktu penyelesaian;
e. biaya/ tarif;
KOMPONEN STANDAR
PELAYANAN
(PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN
2009)
f. produk pelayanan;
g. sarana, prasarana, dan/ atau
fasilitas;
h. kompetensi pelaksana;
i. pengawasan internal;
j. penanganan pengaduan, saran,
dan masukan;
KOMPONEN STANDAR
PELAYANAN
(PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN
2009)
k. jumlah pelaksana;
l. jaminan pelayanan yang memberikan
kepastian pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan;
m. jaminan keamanan dan keselamatan
pelayanan dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa aman, bebas
dari bahaya, dan risiko keragu-
raguan;
n. evaluasi kinerja pelaksana.
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH (SPIP)
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
Sistem Pengendalian Intern adalah
proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan (pasal 1 PP No. 60
Tahun 2008)
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, yang selanjutnya
disingkat SPIP, adalah Sistem
Pengendalian Intern yang
diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.
PENGAWASAN INTERN
Pengawasan Intern adalah seluruh
proses kegiatan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.
PELAKSANA SPIP
1.Pimpinan dalam organisasi pemerintah
secara berjenjang
2.Aparat Pengawas Intern Pemerintah
(APIP), cakupannya:
a. Pemeriksaan keuangan;
b.Pemeriksaan kinerja;
c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
35
Nov 2019
36
Reformasi Birokrasi: 8 Area Perubahan
Kualitas
Birokrasi
Indonesia
http://pemerintah.net
http://rb.batan.go.id/eksekutif.php
Nov 2019
UNSUR-UNSUR SPIP
SPIP terdiri atas unsur (pasal 3):
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi;
dan
e. pemantauan pengendalian
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
a. penegakan integritas dan
nilai etika;
b. komitmen terhadap
kompetensi;
c. kepemimpinan yang
kondusif;
d. pembentukan struktur
organisasi yang sesuai
e. pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab yang tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan
yang sehat tentang pembinaan
sumber daya manusia;
g. perwujudan peran aparat pengawasan
intern pemerintah yang efektif; dan
h. hubungan kerja yang baik dengan
Instansi Pemerintah terkait. (pasal 4)
PENILAIAN RESIKO
Pimpinan Instansi
Pemerintah wajib melakukan
penilaian risiko, yang terdiri
dari (pasal 13):
a.identifikasi risiko; dan
b.analisis risiko.
PENILAIAN RESIKO
Dalam rangka penilaian risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), pimpinan Instansi Pemerintah
menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. tujuan pada tingkatan kegiatan,
PENILAIAN RESIKO
Untuk mencapai tujuan Instansi
Pemerintah, pimpinan Instansi
Pemerintah menetapkan:
a. strategi operasional yang
konsisten; dan
b. strategi manajemen terintegrasi
dan rencana penilaian risiko.
KEGIATAN PENGENDALIAN
Pasal 18
(1) Pimpinan Instansi
Pemerintah wajib
menyelenggarakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan
ukuran, kompleksitas, dan sifat
dari tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang bersangkutan.
KEGIATAN PENGENDALIAN
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan
pada kegiatan pokok Instansi
Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus
dikaitkan dengan proses penilaian
risiko;
KEGIATAN PENGENDALIAN
c. kegiatan pengendalian yang dipilih
disesuaikan dengan sifat khusus Instansi
Pemerintah;
d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan
secara tertulis;
e. prosedur yang telah ditetapkan harus
dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secara
tertulis; dan
f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara
teratur untuk memastikan bahwa kegiatan
tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti
yang diharapkan.
KEGIATAN PENGENDALIAN
Kegiatan pengendalian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah
yang
bersangkutan;
b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem
informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
KEGIATAN PENGENDALIAN
e. penetapan dan reviu atas indikator
dan ukuran
kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian
yang
penting;
h. pencatatan yang akurat dan tepat
waktu atas
KEGIATAN PENGENDALIAN
i. pembatasan akses atas sumber
daya dan pencatatannya;
j. akuntabilitas terhadap sumber
daya dan pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas
Sistem Pengendalian Intern serta
transaksi dan kejadian penting.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pasal 41
Pimpinan Instansi Pemerintah
wajib mengidentifikasi,
mencatat, dan
mengkomunikasikan informasi
dalam bentuk dan waktu yang
tepat.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pasal 42
(1) Komunikasi atas informasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 wajib
diselenggarakan secara efektif.
(2) Untuk menyelenggarakan komunikasi
yang efektif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah
harus sekurang-kurangnya:
a. menyediakan dan memanfaatkan
berbagai bentuk dan sarana komunikasi;
dan
b. mengelola, mengembangkan, dan
memperbarui sistem informasi secara terus
menerus.
PEMANTAUAN
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib
melakukan pemantauan Sistem
Pengendalian Intern.
(2) Pemantauan Sistem Pengendalian
Intern sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan
tindak lanjut rekomendasi hasil audit
dan reviu lainnya. (pasal 43)
APARAT PENGAWASAN
INTERN PEMERINTAH (APIP)
APIP adalah Instansi Pemerintah yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pengawasan, dan terdiri atas
BPKP, Inspektorat Jenderal
(Itjen)/Inspektorat Utama
(Ittama)/Inspektorat”.
APARAT PENGAWASAN
INTERN PEMERINTAH (APIP)
APIP sebagai aparat pengawasan internal
pemerintah, terdiri dari 2 (dua) jenis
instansi, yaitu:
1) instansi yang memiliki kelembagaan
khusus sebagai pengawas internal
pemerintah, (Badan Pemeriksa Keuangan
dan Pembangunan/BPKP);
2) unit kerja yang menjadi bagian
sebuah instansi pemerintah,
Kementerian atau Lembaga, serta daerah
(unit Inspektorat (Jenderal/Utama).
TUGAS
1. Analisis apakah Satuan Kerja Bapak/Ibu telah
melaksanakan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang mencakup unsur-unsur
SPIP?
2. Jelaskan/gambarkan
permasalahan/hambatan yang dihadapi
dalam penerapan SPIP!
3. Gambarkan tujuan ideal yang
diinginkan/seharusnya!
4. Berikan alternatif solusi atas permasalahan/
hambatan tersebut untuk mencapai tujuan
yang diinginkan!
SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
MANFAAT SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
1) Sebagai standarisasi cara dalam
menyelesaikan pekerjaan;
2) Mengurangi tingkat kesalahan dalam
melaksanakan tugas;
3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas;
4) Membantu aparatur menjadi lebih
mandiri dan tidak tergantung pada
intervensi manajemen;
5) Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan
6) Menciptakan ukuran standar kinerja;
7) Memastikan pelaksanaan tugas dapat
berlangsung dalam berbagai situasi;
8) Menjamin konsistensi pelayanan kepada
masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan
prosedur;
9) Memberikan informasi mengenai
kualifikasi kompetensi aparatur dalam
melaksanakan tugasnya;
10) Memberikan informasi bagi upaya
11) Memberikan informasi mengenai beban
tugas yang dipikul oleh seorang aparatur;
12) Sebagai instrumen yang dapat melindungi
aparatur dari kemungkinan tuntutan hukum
karena tuduhan melakukan penyimpangan;
13) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan
tugas;
14) Membantu penelusuran terhadap
kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan;
15) Membantu memberikan informasi yang
diperlukan dalam penyusunan standar
pelayanan, sehingga sekaligus dapat
memberikan informasi bagi kinerja pelayanan.
PRINSIP SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAH
Prinsip penyusunan SOP AP
adalah :
1) Kemudahan dan kejelasan.
2) Efisiensi dan efektivitas.
3) Keselarasan.
4) Keterukuran.
PRINSIP SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAH
5) Dinamis.
6) Berorientasi.
7) Kepatuhan hukum.
8) Kepastian hukum.
FORMAT SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAH
Format SOP AP yang dipergunakan dalam
kebijakan Reformasi Birokrasi adalah:
1. Format Diagram Alir Bercabang
(Branching Flowcharts)
2. Menggunakan hanya Lima Simbol
Flowcharts
Simbol yang digunakan dalam SOP AP
hanya terdiri dari 5 (lima) simbol, yaitu: 4
(empat) simbol dasar flowcharts (Basic
Symbol of Flowcharts) dan 1 (satu) simbol
penghubung ganti halaman (Off-Page
Conector).
FORMAT SOP ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
Dokumen SOP AP
Pada umumnya dokumen SOP
memiliki 2 (dua) unsur utama
sesuai anatominya, yaitu:
1. Unsur SOP (terdiri dari Identitas
SOP dan Prosedur SOP);
2. Unsur Dokumentasi (Assessories).
TEKNIK-TEKNIK
PENGENDALIAN
PENGERTIAN PENGENDALIAN
Earl P. Strong: pengendalian adalah
proses pengaturan berbagai factor
dalam suatu perusahaan, agar
pelaksanaannya sesuai dengan
ketetapan ketetapan dalam
rencana.
Pengertian pengendalian tersebut
mengandung satu tujuan yaitu agar
pelaksanaan kegiatan sesuai
rencana dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
KELOMPOK PENGENDALIAN
Pertama, berdasarkan masa atau
perkembangan Teknik pengendalian, yaitu:
1) Teknik Pengendalian Tradisional:
(a). Laporan statistik (statistical reportsi).
(b). Analisa Seimbang (breakeven analysis).
(c). Pengendalian anggaran (budgetary control).
(d). Laporan keuangan (financial statement)
(e). Pengamatan, inspeksi, observasi, personal
observation.
2) Teknik Pengendalian Modern:
(a). Return on Investment.
(b). Ratio Analysis.
(c). Responsibility Accounting.
(d). Management Audit.
(e). Programme Evaluation and Review
Technique (PERT) and Critical Path
Method (CPM).
(f). Management Information System.
Kedua, berdasarkan substansinya, yaitu:
1) Teknik pengendalian yang bersifat
statistik (kuantitatif)
(a). Laporan statistik (statistical reports).
(b). Analisa seimbang (breakeven
analysis).
(c). Pengendalian anggaran (budgetary
control).
(d). Pengendalian anggaran (budgetary
(e). Pengendalian anggaran
(budgetary control).
(f). Pengembalian Investasi (return
on investment, ROI).
(g). Akuntansi pertanggungjawaban
(responsibility accounting).
(h). Audit manajemen
(management audit).
(i). Teknik Review dan Evaluasi Program
(program evaluation and review
technique, PERT) dan Analisis atau
Metoda Jalur Kritis (critical path
analys/methode, CPA/CPM).
(j). Sistem informasi manajemen
(management information system, MIS).
(k). Manajemen pengecualian
(management by exception, MBE).
2) Teknik Pengendalian non statsistik
(kualitatif).
(a). Pengamatan atau Observasi.
(b). Inspeksi langsung dan berkala.
(c). Laporan lisan dan tertulis.
(d). Evaluasi pelaksanaan.
(e). Diskusi atau pembahasan bersama
pimpinan dan staf tentang pelaksanaan
kegiatan.
(f). Pengendalian diri (self-control)
3) Ketiga, Ishikawa’s Seven Basic Tolls:
1) Diagram Alir (Flowchart)
2) Lembar Periksa (Check Sheet)
3) Diagram Pareto (Pareto Chart)
4) Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect
Diagram)- Fishbone
5) Histogram
6) Diagram Pencar (Scatter Diagram)
7) Diagram Kendali (Control Chart)
SEKIAN &
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PKP-III-SLIDES-MANAJEMEN MUTU II (Fauzan).pptx

MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
zein92
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Fauzan Rasip
 
1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu
Muhammad Arief Darmawan
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
MuhammadMubarakChady1
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
Ahmad Surya Arifin
 
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-docMakalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
EkaDeny
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
zetiradesviananda
 
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptxPaparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
jhijria87
 
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfLampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
AnisPrabowo1
 
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
Adi Permana
 
Bab 6 fix
Bab 6 fixBab 6 fix
Bab 6 fix
Ana Nurmuslimah
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
dessy888577
 
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptxoverview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
irfanwihardianto1
 
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
Safarahmat
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Sujatmiko Wibowo
 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
malinajeny
 
Jogja4.pptx
Jogja4.pptxJogja4.pptx
birokrasi & kinerja kebijakan
birokrasi & kinerja kebijakanbirokrasi & kinerja kebijakan
birokrasi & kinerja kebijakanIndra Fibiona
 
Evaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publikEvaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik
StRahmawatiAPabittei
 

Similar to PKP-III-SLIDES-MANAJEMEN MUTU II (Fauzan).pptx (20)

MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
 
1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-docMakalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
 
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptxPaparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
 
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
 
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdfLampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
Lampiran_1_PerBAN-PT_No_2_Th.-2019-Instrumen_APS_Penduan_Penyusunan_LED.pdf
 
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
14. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, internal control over financial reporti...
 
Bab 6 fix
Bab 6 fixBab 6 fix
Bab 6 fix
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
 
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptxoverview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
overview spip perban 5 2021_oke11_4_23.pptx
 
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
01 manajemen mutu dalam sistem pendidikan
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_ledLpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
Lpm 2 sosialisasi-apt_3_0_ban_pt_led
 
Jogja4.pptx
Jogja4.pptxJogja4.pptx
Jogja4.pptx
 
birokrasi & kinerja kebijakan
birokrasi & kinerja kebijakanbirokrasi & kinerja kebijakan
birokrasi & kinerja kebijakan
 
Evaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publikEvaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik
 

PKP-III-SLIDES-MANAJEMEN MUTU II (Fauzan).pptx

  • 2. BIODATA NAMA : FAUZAN, SH. SE. MH. INSTANSI : BADAN LITBANG DIKLAT KUMDIL MAHKAMAH AGUNG RI ALAMAT : JL. MPR III DALAM No. 68 CILANDAK, JAKARTA MOBILE : 0812 8444 0350 E-Mail : fauzanrasip@yahoo.com
  • 4. DESKRIPSI MATA PELATIHAN Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang manajemen mutu dan kemampuan untuk menerapkan teknik-teknik pengendalian mutu yang relevan dengan pelaksanaan tugas peserta (pejabat Pengawas) di instansinya.
  • 5. HASIL BELAJAR Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami manajemen mutu dan menerapkan teknik-teknik pengendalian mutu yang relevan dengan pelaksanaan tugas peserta (pejabat Pengawas) di instansinya.
  • 6. INDIKATOR HASIL BELAJAR Setelah mempelajari mata pelatihan ini peserta dapat menjelaskan: 1. Substansi Ceramah Manajemen Mutu yang disampaikan oleh Narasumber. 2. Perkembangan dan ruang lingkup manajemen mutu. 3. Standar mutu menurut ISO dan SNI.
  • 7. INDIKATOR HASIL BELAJAR 4. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagai pengendalian mutu pelaksanaan tugas instansi pemerintah. 5. Teknik-teknik pengendalian mutu dan teknik-teknik yang relevan dengan tugas peserta di instansinya. 6. Cara menganalisas masalah
  • 8. PEMBAHASAN MATERI CERAMAH 1. Content: Tuliskan esensi/poin-poin penting dalam "Ceramah Manajemen Mutu"; 2. Analysis: Analisis esensi hasil ceramah dihubungkan dengan penerapan Manajemen Mutu di instansi pemerintah pusat maupun daerah; 3. Lesson learned: Pembelajaran apa yang anda dapatkan dari ceramah tersebut untuk meningkatkan kinerja organisasi; 4. Implementation: Bagaimana strategi penerapannya didalam dunia kerja ASN.
  • 9.
  • 10.  Ishikawa: Kualitas berarti adalah kepuasan pelanggan  Crosby: Kualitas adalah conformance to requirement (sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.  Deming: Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar ataun konsumen  ISO 9000-2000, mutu adalah derajat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan/ keinginan Pengertian Mutu/Kualitas, antara lain: (Suardi, 2004, Nasution, 2015) 10 Nov 2019
  • 13. Mutu/Kualitas:  mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan;  mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan;  merupakan kondisi yang selalu berubah, apa dianggap bermutu saat ini, dianggap kurang pada masa mendatang (Nasution, 2015) Kesimpulan 13 Nov 2019
  • 14. Manajemen Mutu “proses manajemen yang bertujuan menjaga mutu dari suatu produk/jasa yang diberikan organisasi.” 14 Nov 2019
  • 16. Empat Era Kualitas Menurut Garvin TAHAP GERAKAN KUALITAS Karakteristik Inspeksi (1800an) Pengendalian Kualitas Jaminan Kualitas (1950an) Manajemen Kualitas Strategik (1980an) *) 1.Perhatian utama Deteksi dini Pengendalian Koordinasi Pengaruh Strategik 2.Pandangan terhadap kualitas Deteksi Suatu masalah untuk dipecahkan Suatu masalah untuk dipecahkan, tetapi diatasi secara proaktif Peluang kompetitif 3.Penekanan Keseragaman produk Keseragaman produk dengan pengurangann kegiatan inspeksi Jaringan produksi ke- seluruhan, dari disain sampai pasar dan kontribusi dari semua kelompok fungsional untuk mencegah kegagalan produk. Kebutuhan pasar dan konsumen 4.Metode Penaksiran dan pengukuran Alat dan teknik statistik Program dan Sistem Perencanaan strategik, penentuan tujuan, dan pengerahan organisasi 5.Peranan profesional kualitas Inspeksi, penyortiran, perhitungan, dan penggolongan Mencari dan memecah- kan masalah, dan penerapan metode statistik Pengukuran kualitas, perencanaan kualitas, dan perancangan program. Penetapan tujuan pendidikan dan pelatihan, kerjasama antar departemen, dan perancangan program. 6.Pihak yang ber- tanggung jawab atas kualitas Departemen (bagian) Inspeksi Departemen pemanufakturan dan perekayasaan Semua departemen Setiap orang dalam organisasi , dengan kepemimpinan yang kuat dari manajemen puncak 7.Orientasi dan pendekatan Kualitas “Inspects in” Kualitas yang “controll in” Kualitas “build in” Kualitas “manages in” (Sumber: Nasution, 2015). 16 EMPAT ERA KUALITAS MENURUT GARVIN Perkembangan Manajemen Mutu (1) Nov 2019
  • 17. (Sunber: https://www.researchgate.net/figure/Tactical-framework; https://collegehealthqi.nyu.edu/improvement journey/7-test-changes/ 1986: Deming PDCA PDSA 17 Era Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management, TQM, 1980 - sekarang) Nov 2019
  • 18. Total Management System/TQM • Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus- menerus). Nov 2019 18
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. TQM berkembang Menjadi : Sistem Manajemen Mutu/Quality Management System (SSM, QMS), yang mengutamakan kedekatan dengan pelanggan. 22 Nov 2019
  • 23. Pengertian Sistem Manajemen Mutu/Quality Management System (SSM/QMS)  “SSM merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi” (Gasperz, Vincent, dalam ISO 9001 : 2000 and Contunial Quality Improvement, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta; https://kipmi.or.id; http://pengertian management. blogspot.com) 23 Nov 2019
  • 24.
  • 25. DEFINISI PELAYANAN PUBLIK (PASAL 1 UU NO. 25 TAHUN 2009) “Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”
  • 26. STANDAR PELAYANAN (PASAL 1 UU NO. 25 TAHUN 2009) “tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.”
  • 27. KOMPONEN STANDAR PELAYANAN (PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN 2009) a. dasar hukum; b. persyaratan; c. sistem, mekanisme, dan prosedur; d. jangka waktu penyelesaian; e. biaya/ tarif;
  • 28. KOMPONEN STANDAR PELAYANAN (PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN 2009) f. produk pelayanan; g. sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas; h. kompetensi pelaksana; i. pengawasan internal; j. penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
  • 29. KOMPONEN STANDAR PELAYANAN (PASAL 21 UU NO. 25 TAHUN 2009) k. jumlah pelaksana; l. jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu- raguan; n. evaluasi kinerja pelaksana.
  • 31. SISTEM PENGENDALIAN INTERN Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (pasal 1 PP No. 60 Tahun 2008)
  • 32. SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
  • 33. PENGAWASAN INTERN Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
  • 34. PELAKSANA SPIP 1.Pimpinan dalam organisasi pemerintah secara berjenjang 2.Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), cakupannya: a. Pemeriksaan keuangan; b.Pemeriksaan kinerja; c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
  • 36. 36 Reformasi Birokrasi: 8 Area Perubahan Kualitas Birokrasi Indonesia http://pemerintah.net http://rb.batan.go.id/eksekutif.php Nov 2019
  • 37. UNSUR-UNSUR SPIP SPIP terdiri atas unsur (pasal 3): a. lingkungan pengendalian; b. penilaian risiko; c. kegiatan pengendalian; d. informasi dan komunikasi; dan e. pemantauan pengendalian
  • 38. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN a. penegakan integritas dan nilai etika; b. komitmen terhadap kompetensi; c. kepemimpinan yang kondusif; d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai
  • 39. e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; g. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. (pasal 4)
  • 40. PENILAIAN RESIKO Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko, yang terdiri dari (pasal 13): a.identifikasi risiko; dan b.analisis risiko.
  • 41. PENILAIAN RESIKO Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan: a. tujuan Instansi Pemerintah; dan b. tujuan pada tingkatan kegiatan,
  • 42. PENILAIAN RESIKO Untuk mencapai tujuan Instansi Pemerintah, pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan: a. strategi operasional yang konsisten; dan b. strategi manajemen terintegrasi dan rencana penilaian risiko.
  • 43. KEGIATAN PENGENDALIAN Pasal 18 (1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.
  • 44. KEGIATAN PENGENDALIAN Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memiliki karakteristik sebagai berikut: a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok Instansi Pemerintah; b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko;
  • 45. KEGIATAN PENGENDALIAN c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan sifat khusus Instansi Pemerintah; d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis; e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secara tertulis; dan f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti yang diharapkan.
  • 46. KEGIATAN PENGENDALIAN Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan; b. pembinaan sumber daya manusia; c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi; d. pengendalian fisik atas aset;
  • 47. KEGIATAN PENGENDALIAN e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja; f. pemisahan fungsi; g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting; h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
  • 48. KEGIATAN PENGENDALIAN i. pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting.
  • 49. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pasal 41 Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.
  • 50. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pasal 42 (1) Komunikasi atas informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 wajib diselenggarakan secara efektif. (2) Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah harus sekurang-kurangnya: a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi; dan b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.
  • 51. PEMANTAUAN (1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern. (2) Pemantauan Sistem Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. (pasal 43)
  • 52. APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) APIP adalah Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, dan terdiri atas BPKP, Inspektorat Jenderal (Itjen)/Inspektorat Utama (Ittama)/Inspektorat”.
  • 53. APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) APIP sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, terdiri dari 2 (dua) jenis instansi, yaitu: 1) instansi yang memiliki kelembagaan khusus sebagai pengawas internal pemerintah, (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan/BPKP); 2) unit kerja yang menjadi bagian sebuah instansi pemerintah, Kementerian atau Lembaga, serta daerah (unit Inspektorat (Jenderal/Utama).
  • 54. TUGAS 1. Analisis apakah Satuan Kerja Bapak/Ibu telah melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang mencakup unsur-unsur SPIP? 2. Jelaskan/gambarkan permasalahan/hambatan yang dihadapi dalam penerapan SPIP! 3. Gambarkan tujuan ideal yang diinginkan/seharusnya! 4. Berikan alternatif solusi atas permasalahan/ hambatan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan!
  • 56. MANFAAT SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1) Sebagai standarisasi cara dalam menyelesaikan pekerjaan; 2) Mengurangi tingkat kesalahan dalam melaksanakan tugas; 3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas; 4) Membantu aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen; 5) Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan
  • 57. 6) Menciptakan ukuran standar kinerja; 7) Memastikan pelaksanaan tugas dapat berlangsung dalam berbagai situasi; 8) Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur; 9) Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi aparatur dalam melaksanakan tugasnya; 10) Memberikan informasi bagi upaya
  • 58. 11) Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang aparatur; 12) Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur dari kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan; 13) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas; 14) Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan; 15) Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar pelayanan, sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan.
  • 59. PRINSIP SOP ADMINISTRASI PEMERINTAH Prinsip penyusunan SOP AP adalah : 1) Kemudahan dan kejelasan. 2) Efisiensi dan efektivitas. 3) Keselarasan. 4) Keterukuran.
  • 60. PRINSIP SOP ADMINISTRASI PEMERINTAH 5) Dinamis. 6) Berorientasi. 7) Kepatuhan hukum. 8) Kepastian hukum.
  • 61. FORMAT SOP ADMINISTRASI PEMERINTAH Format SOP AP yang dipergunakan dalam kebijakan Reformasi Birokrasi adalah: 1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts) 2. Menggunakan hanya Lima Simbol Flowcharts Simbol yang digunakan dalam SOP AP hanya terdiri dari 5 (lima) simbol, yaitu: 4 (empat) simbol dasar flowcharts (Basic Symbol of Flowcharts) dan 1 (satu) simbol penghubung ganti halaman (Off-Page Conector).
  • 62. FORMAT SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Dokumen SOP AP Pada umumnya dokumen SOP memiliki 2 (dua) unsur utama sesuai anatominya, yaitu: 1. Unsur SOP (terdiri dari Identitas SOP dan Prosedur SOP); 2. Unsur Dokumentasi (Assessories).
  • 63.
  • 65. PENGERTIAN PENGENDALIAN Earl P. Strong: pengendalian adalah proses pengaturan berbagai factor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaannya sesuai dengan ketetapan ketetapan dalam rencana. Pengertian pengendalian tersebut mengandung satu tujuan yaitu agar pelaksanaan kegiatan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan.
  • 66. KELOMPOK PENGENDALIAN Pertama, berdasarkan masa atau perkembangan Teknik pengendalian, yaitu: 1) Teknik Pengendalian Tradisional: (a). Laporan statistik (statistical reportsi). (b). Analisa Seimbang (breakeven analysis). (c). Pengendalian anggaran (budgetary control). (d). Laporan keuangan (financial statement) (e). Pengamatan, inspeksi, observasi, personal observation.
  • 67. 2) Teknik Pengendalian Modern: (a). Return on Investment. (b). Ratio Analysis. (c). Responsibility Accounting. (d). Management Audit. (e). Programme Evaluation and Review Technique (PERT) and Critical Path Method (CPM). (f). Management Information System.
  • 68. Kedua, berdasarkan substansinya, yaitu: 1) Teknik pengendalian yang bersifat statistik (kuantitatif) (a). Laporan statistik (statistical reports). (b). Analisa seimbang (breakeven analysis). (c). Pengendalian anggaran (budgetary control). (d). Pengendalian anggaran (budgetary
  • 69. (e). Pengendalian anggaran (budgetary control). (f). Pengembalian Investasi (return on investment, ROI). (g). Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). (h). Audit manajemen (management audit).
  • 70. (i). Teknik Review dan Evaluasi Program (program evaluation and review technique, PERT) dan Analisis atau Metoda Jalur Kritis (critical path analys/methode, CPA/CPM). (j). Sistem informasi manajemen (management information system, MIS). (k). Manajemen pengecualian (management by exception, MBE).
  • 71. 2) Teknik Pengendalian non statsistik (kualitatif). (a). Pengamatan atau Observasi. (b). Inspeksi langsung dan berkala. (c). Laporan lisan dan tertulis. (d). Evaluasi pelaksanaan. (e). Diskusi atau pembahasan bersama pimpinan dan staf tentang pelaksanaan kegiatan. (f). Pengendalian diri (self-control)
  • 72. 3) Ketiga, Ishikawa’s Seven Basic Tolls: 1) Diagram Alir (Flowchart) 2) Lembar Periksa (Check Sheet) 3) Diagram Pareto (Pareto Chart) 4) Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram)- Fishbone 5) Histogram 6) Diagram Pencar (Scatter Diagram) 7) Diagram Kendali (Control Chart)