SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
PENGAWASAN APBDesa
INSPEKTORAT DAERAH
KABUPATEN NATUNA
2022
ZARPANI, S.T., M.M., C.Fr.A.
SIAPA YANG PALING BERINTEGRITAS
SENDIRI
KELOMPOK
BAHAGIA
SENGSARA 1. MATI, orang yang saat sendiri maupun
berkelompok sengsara. Mereka hidup
dilingkungan yang sakit
2. SAKIT, orang yang sewaktu hidup
dikelompok Nampak Bahagia, secara
pribadi tidak memiliki prinsip namun
hidup dilingkungan yang memiliki
kejelasan nilai tinggi
3. TEGUH LEMAH, orang yang memiliki
nilai-nilai yang baik, namun hidup
dalam lingkungan yang tidak jelas
4. KUAT BERPRINSIP, Orang Bahagia Ketika
sendiri maupun berkelompok. Mereka
mempunyai nilai yang baik dan
mampu mempengaruhi lingkungan
untuk ikut menjadi baik
MATA menatap namun tak melihat,
TELINGA menguping namun tak
mendengar, LIDAH Mengecap
namun tak merasa, HIDUNG
mengendus namun tak mencium,
KULIT meraba namun tak
menyentuh
TATKALA INDERA TAK TERSAMBUNG NURANI
INTEGRITAS TAK PERNAH HADIR
INTEGRITAS BAGAIKAN JIWA DARI SETIAP INDERA
INTEGRITAS?
Integritas adalah bertindak dengan
cara yang konsisten dengan apa
yang dikatakan.
Nilai integritas merupakan kesatuan
antara pola pikir, perasaan, ucapan,
dan perilaku yang selaras dengan
hati nurani dan norma yang berlaku.
(Komisi Pemberantasan Korupsi RI)
PERILAKU
Pikiran
Emosi
Perbuatan Perilaku
dengan
Nurani
RIN-1(2014)
Selarasnya
pikiran,emosi
ucapan dan
nurani
KONSISTEN
mengikuti
nurani
JUJUR
Mengikuti
Nurani 1
2
3
BERANI
mengikuti
GODAAN
TEKANAN
KADAR
INTEGRITAS
Stephen L
Carter (1996)
Integritas
merupakan
upaya positif
terkait
pencegahan
korupsi
Integritas
Naik + Korupsi
Turun
Grand Corruption
Petty Corruption
KerjaKeras
Sederhana
Mandiri
Jujur
Disiplin
Tanggungjawab
ETOS
KERJA
Nilai-nilai
Anti
korupsi
Adil
Berani
Peduli
SIKAP
NIAI-NILAI
INTEGRITAS
=
NILAI-NILAI
ANTI
KORUPSI
ASPEK INTI
1. JUJUR: Berkatabenarsesuaidenganfaktaapaadanya,tanpamenambah,mengurangiatau memodifikasidan
melakukanperbuatanyangbenarsesuaidengannilai,normadanetikayang berlaku
2. DISIPLIN: Kebiasaandantindakanyangkonsistendalammematuhisegalabentukperaturandantatatertibyang
berlaku
3. TANGGUNG JAWAB: Melaksanakansuatupekerjaandenganbaikdanbersungguh-sungguh sesuaidenganapa
yangmenjaditugasdankewajibannya
ASPEK SIKAP
1. ADIL: Bersikappertengahan,tidakmemihak,dantidakmembeda-bedakanberdasarkansuku, agama,rasatau
golongantertentu
2. BERANI: Tidaktakutataugentardalammenyuarakankebenarandanmelakukanhalyangbenar meskipunmenemui
kesulitan,bahayadanancaman
3. PEDULI: Memilikisimpatidanempatiatasoranglaindanlingkungansekitaryangtercermindari sikapdantindakan
yangdilakukan
ASPEKETOSKERJA
1. KERJA KERAS: Bersediaberkorbandemimencapaitujuandenganberusahadanberjuangtanpa menyerahnamun
tetapmematuhiperaturanperundanganyangadadantidakmelanggaretika, nilaidannormayang berlaku
2. MANDIRI: Mampu menyelesaikan, mencari dan menemukan Solusi dari permasalahan yang dihadapi tanpa
bergantungdanmenjadibebanbagioranglain
3. SEDERHANA: Sikap bersahaja dengan membeli, memiliki dan menggunakan sesuatu secukupnya dan
tidakberlebih-lebihankeluardaribataskewajarandankepantasan
NIL AI ANTI KO RUPSI
BAGIAN
SIKAP
BAGIAN
INTI
BAGIAN
ETOS
KERJA
JUJUR
DISIPLIN
TANGGUNG JAWAB
MANDIRI
KERJAKERAS
SEDERHANA
BERANI
PEDULI
ADIL
TARGET
OPERATION
TUNAS
INTEGRITAS
TARGET
OPERATION
PANEN KASUS
(JAKET
ORANGE}
WAJAR
AJI
MUMPUNG
TELADAN
SERAKAH
GAYA
HIDUP
MEWAH
SEDERHANA
KECIL BESAR
K E W E N A N G A N
SUITABLE TARGET
Seringkali kita tidak bisa
menempatkan
secara Adil terkait tingkatan
kepentingan.
Penyimpangan/Kecurangan/
korupsi terjadi Ketika
kepentingan
lebih rendah mengalahkan
kepentingan lebih tinggi
PRIBADI
KELOMPOK
ORGANISASI
BANGSA
KONFLIK KEPENTINGAN
PENGERTIA N KO NFLIK KEPENTINGAN
1) Kondisi Pejabat Pemerintahan yang memiliki kepentinganpribadi untuk
menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain dalam penggunaan Wewenang
sehingga dapat mempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusan dan/atau Tindakan
yangdibuat dan/atau dilakukannya(Pasal 1 UU No. 30/2014 tentang Administrasi
Pemerintahan)
2) Situasi dimana Penyelenggara negara memiliki atau patut diduga memiliki
kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat
mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya (PermenPANRB No. 37
Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan)
3) Situasi dimana seorang penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan dan
kewenangan berdasarkan peraturan perundangundangan memiliki atau diduga
memiliki kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang yang dimilikinya
sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya ( Kajian
Direktorat Monitoring KPK)
UNSUR-UNSUR KONFLIK
KEPENTINGAN ( PERMENPAN)
SU
M
BER
KON
FLI
K
KEPENTINGAN
Prinsip Penanganan Konflik Kepentingan
TAHAPAN PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN
1. Penyusunan Kerangka Kebijakan.
• Pendefinisian konflik kepentingan yang berpotensi membahayakan integritas lembaga
dan individu.
• Komitmen Pimpinan dalam penerapan kebijakan konflik kepentingan.
• Pemahaman dan kesadaran yang baik tentang konflik kepentingan untuk mendukung
kepatuhan dalam penanganan konflik kepentingan
3. Penyusunan Strategi Penanganan Konflik Kepentingan:
• Penyusunan kode etik
• Pelatihan, arahan, serta konseling untuk mengatasi situasi-situasi konflik kepentingan
• Deklarasi konflik kepentingan
• Dukungan kelembagaan
2. Identifikasi Situasi yang termasuk kategori Konflik Kepentingan.
Proses ini harus konsisten dengan kesadaran bahwa ada bebrbagai situasi dimana
kepentingan pribadi dan hubungan Afiliasi penyelenggara negara dapat menimbulkan konflik
kepentingan
4. Penyiapan Tindakan untuk Menangani Konflik Kepentingan, dapat berupa:
• Pengurangan (divestasi) kepentingan pribadi Penyelenggara Negara dalam jabatannya;
• Penarikan diri (recusal) dari proses pengambilan keputusan dimana seorang Penyelenggara
Negara memiliki kepentingan;
• Membatasi akses Penyelenggara Negara atas informasi tertentu apabila yang bersangkutan
memiliki kepentingan;
• Mutasi Penyelenggara Negara ke jabatan lain yang tidak memiliki konflik kepentingan;
• Mengalih tugaskan tugas dan tanggung-jawab Penyelenggara Negara yang bersangkutan;
• Pengunduran diri Penyelenggara Negara dari jabatan yang menyebabkan konflik kepentingan;
• Mengintensifkan pengawasan terhadap penyelenggara negara tersebut;
• Pemberian sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya.
TUGAS INSPEKTORAT (SELAKU APIP) :
Melakukan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (psl 218 ayat (2) UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemda)
Tujuan Pengawasan APBDesa dilakukan oleh APIP :
Untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa APBDesa
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga dapat diyakini tujuan dari dana desa untuk
mensejahterakan masyarakat dapat tercapai.
SASARAN PENGAWASAN
Tahap Pra pencairan
dan penggunaan
Tersedianya regulasi, kebijakan internal,
Sumberdaya Manusia, dan prosedur
perencanaan oleh pemerintah desa
SASARAN PENGAWASAN
Tahap pencairan dan
penggunaan
Kehandalan Sistem Pengendalian Intern dan
kepatuhan pemerintah desa terhadap:
1. Mekanisme pencairan dari RKD
2. Proses pengadaan B/J dan,
3. Penggunaan Dana APBDesa
SASARAN PENGAWASAN
Tahap pasca
pencairan dan
penggunaan
1. Penatausahaan Dana Desa
2. Perpajakan,
3. Pengujian bukti pertanggungjawaban
4. Kepatuhan penyampaian Laporan
5. Sisa Dana di RKD
Jenis Pengawasan
1. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu (khusus pengelolaan
Dana Desa)
2. Pemeriksaan Reguler (menyatu dalam pemeriksaan atas
penyelenggaraan pemerintah desa)
3. Pemeriksaan khusus/investigasi atas dugaan fraud
4. Desk Audit dengan memanfaatkan aplikasi SISWASKEUDES
5. Monitoring dan pemantauan tindak lanjut temuan hasil audit
6. Penjaminan Mutu/ quality assurance
Bisa berupa konsultasi/koordinasi maupun pendampingan atas
aktivitas tertentu
Tahapan Pemeriksaan
Tujuan :
1. memperoleh gambaran umum
tentang Obyek pemeriksaan
2. Mengindentifikasi kerentanan dan
kelemahan pengelolaan Dana Desa
1. Survey Pendahuluan
Tahapan Pemeriksaan
Tujuan :
1. Memperoleh keyakinan yang memadai
atas penerapan pengendalian interndalam
pengelolaan Dana Desa
2. Pengujian atas kehandalan SPI
Tahapan Pemeriksaan
Tujuan :
Memperoleh keyakinan pemerintah desa telah
mengelola dana desa sesuai dengan ketentuan,
meliputi antara lain:
1. Tepat pencairan yang diterima, disalurkan dan
dilaporkan
2. Tepat penggunaan (waktu, kualitas, dan biaya)
C. Pengujian Rinci atau audit lanjutan
Metodologi Pemeriksaan
Menggunakan metode sampling yang dilakukan
dengan pertimbangan profesional pemeriksa.
- Analisis
- Observasi/pengamatan
- Evaluasi
- Investigasi
- Verifikasi
- konfirmasi
- Rekonsiliasi
- Inventarisasi/opname
- Cek/uji/test
- Bandingkan
- Inspeksi
- Footing/cross footing
teknik yang digunakan untuk mendapatkan bukti
audit yang relevan, kompeten, cukup dan
material, antara lain :
TEMUAN YANG BIASA TERJADI
- Laporan pertanggungjawaban belum dilengkapi
bukti-bukti yang lengkap dan sah
- Belanja yang belum dipertanggungjawabkan
- Penutupan kas bulanan belum dilakukan
- Kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan
RAB/Gambar
- Bangunan/konstruksi fisik tidak sesuai dengan
spesifikasi teknik atau standar (SNI)
TEMUAN YANG BIASA TERJADI
- Laporan pertanggungjawaban belum dilengkapi bukti-bukti yang lengkap dan sah
- Belanja yang belum dipertanggungjawabkan
- Mark up/kemahalan harga
- Belanja fiktif
- Perjalanan dinas tidak sah
- Penutupan kas bulanan belum dilakukan
- Kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan RAB/Gambar
- Bangunan/konstruksi fisik tidak sesuai dengan spesifikasi teknik atau standar
(SNI)
- Penggunaan kas untuk keperluan pribadi
Pelaporan
Prinsip penyusunan LHP:
Akurat, Obyektif, Meyakinkan, Lengkap, Jelas, Tepat
waktu, ringkas
Penyampaian informasi mengenai hasil pemeriksaan
secara tertulis kepada:
- objek yang diperiksa
- Atasan (Dalam hal ini Bupati Natuna)
- Pejabat yang berwenang berdasarkan perundang-
undangan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pemerintah desa yang tidak
menindaklanjuti rekomendasi HP dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Rekomendasi hasil pemeriksaan harus
ditindaklanjuti oleh pemerintah desa
Standar yang digunakan dalam pemeriksaan
STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH
INDONESIA YANG DIKELUARKAN OLEH
AAIPI
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to MATERI SOSIALISASI PENGAWASAN DESA, senin 14 Nov 2022 SISI BASISIR CETAK.pdf

cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdfcf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
ssusere968b5
 
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik   drs. hatam tafsir, mmPelayanan publik   drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
Tata Tarmidi
 
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
AdikSobari
 
Integritas (materi bimbingan teknis)
Integritas  (materi bimbingan teknis)Integritas  (materi bimbingan teknis)
Integritas (materi bimbingan teknis)
Calvyn Mamoto
 
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat MikroPelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
Noviyarti Badri
 

Similar to MATERI SOSIALISASI PENGAWASAN DESA, senin 14 Nov 2022 SISI BASISIR CETAK.pdf (20)

INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptxINTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
 
SKP 2023 Rusli manurung.pdf
SKP 2023 Rusli manurung.pdfSKP 2023 Rusli manurung.pdf
SKP 2023 Rusli manurung.pdf
 
cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdfcf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
cf6e0ce6-9afe-4a92-b233-cc9034e0de37.pdf
 
Perencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desaPerencanaan pembangunan desa
Perencanaan pembangunan desa
 
Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi Kemenag
Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi KemenagBudaya Kerja & Reformasi Birokrasi Kemenag
Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi Kemenag
 
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
Jawaban 3.b monitoring dan evaluasi pembangunan zi 2018
 
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik   drs. hatam tafsir, mmPelayanan publik   drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
 
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
333937771-Instrumen-Akreditasi-Puskesmas-Pendampingan-Versi-Baru.docx
 
Cobit dan coso
Cobit dan cosoCobit dan coso
Cobit dan coso
 
Materi Kanwil.pptx
Materi Kanwil.pptxMateri Kanwil.pptx
Materi Kanwil.pptx
 
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spip
 
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
 
Integritas (materi bimbingan teknis)
Integritas  (materi bimbingan teknis)Integritas  (materi bimbingan teknis)
Integritas (materi bimbingan teknis)
 
PERAN DAN KOMPETENSI CAMAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI
PERAN DAN KOMPETENSI CAMAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSIPERAN DAN KOMPETENSI CAMAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI
PERAN DAN KOMPETENSI CAMAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI
 
SPIP
SPIPSPIP
SPIP
 
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat MikroPelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Mikro
 
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
Jawaban 3.a lap pembangunan zi 2017
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
Kebijakan Daerah
Kebijakan  DaerahKebijakan  Daerah
Kebijakan Daerah
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

MATERI SOSIALISASI PENGAWASAN DESA, senin 14 Nov 2022 SISI BASISIR CETAK.pdf

  • 1. PENGAWASAN APBDesa INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN NATUNA 2022 ZARPANI, S.T., M.M., C.Fr.A.
  • 2. SIAPA YANG PALING BERINTEGRITAS SENDIRI KELOMPOK BAHAGIA SENGSARA 1. MATI, orang yang saat sendiri maupun berkelompok sengsara. Mereka hidup dilingkungan yang sakit 2. SAKIT, orang yang sewaktu hidup dikelompok Nampak Bahagia, secara pribadi tidak memiliki prinsip namun hidup dilingkungan yang memiliki kejelasan nilai tinggi 3. TEGUH LEMAH, orang yang memiliki nilai-nilai yang baik, namun hidup dalam lingkungan yang tidak jelas 4. KUAT BERPRINSIP, Orang Bahagia Ketika sendiri maupun berkelompok. Mereka mempunyai nilai yang baik dan mampu mempengaruhi lingkungan untuk ikut menjadi baik
  • 3. MATA menatap namun tak melihat, TELINGA menguping namun tak mendengar, LIDAH Mengecap namun tak merasa, HIDUNG mengendus namun tak mencium, KULIT meraba namun tak menyentuh TATKALA INDERA TAK TERSAMBUNG NURANI INTEGRITAS TAK PERNAH HADIR INTEGRITAS BAGAIKAN JIWA DARI SETIAP INDERA
  • 5. Integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku. (Komisi Pemberantasan Korupsi RI)
  • 7. nurani KONSISTEN mengikuti nurani JUJUR Mengikuti Nurani 1 2 3 BERANI mengikuti GODAAN TEKANAN KADAR INTEGRITAS Stephen L Carter (1996) Integritas merupakan upaya positif terkait pencegahan korupsi Integritas Naik + Korupsi Turun Grand Corruption Petty Corruption
  • 9. ASPEK INTI 1. JUJUR: Berkatabenarsesuaidenganfaktaapaadanya,tanpamenambah,mengurangiatau memodifikasidan melakukanperbuatanyangbenarsesuaidengannilai,normadanetikayang berlaku 2. DISIPLIN: Kebiasaandantindakanyangkonsistendalammematuhisegalabentukperaturandantatatertibyang berlaku 3. TANGGUNG JAWAB: Melaksanakansuatupekerjaandenganbaikdanbersungguh-sungguh sesuaidenganapa yangmenjaditugasdankewajibannya ASPEK SIKAP 1. ADIL: Bersikappertengahan,tidakmemihak,dantidakmembeda-bedakanberdasarkansuku, agama,rasatau golongantertentu 2. BERANI: Tidaktakutataugentardalammenyuarakankebenarandanmelakukanhalyangbenar meskipunmenemui kesulitan,bahayadanancaman 3. PEDULI: Memilikisimpatidanempatiatasoranglaindanlingkungansekitaryangtercermindari sikapdantindakan yangdilakukan ASPEKETOSKERJA 1. KERJA KERAS: Bersediaberkorbandemimencapaitujuandenganberusahadanberjuangtanpa menyerahnamun tetapmematuhiperaturanperundanganyangadadantidakmelanggaretika, nilaidannormayang berlaku 2. MANDIRI: Mampu menyelesaikan, mencari dan menemukan Solusi dari permasalahan yang dihadapi tanpa bergantungdanmenjadibebanbagioranglain 3. SEDERHANA: Sikap bersahaja dengan membeli, memiliki dan menggunakan sesuatu secukupnya dan tidakberlebih-lebihankeluardaribataskewajarandankepantasan NIL AI ANTI KO RUPSI BAGIAN SIKAP BAGIAN INTI BAGIAN ETOS KERJA JUJUR DISIPLIN TANGGUNG JAWAB MANDIRI KERJAKERAS SEDERHANA BERANI PEDULI ADIL
  • 11. Seringkali kita tidak bisa menempatkan secara Adil terkait tingkatan kepentingan. Penyimpangan/Kecurangan/ korupsi terjadi Ketika kepentingan lebih rendah mengalahkan kepentingan lebih tinggi PRIBADI KELOMPOK ORGANISASI BANGSA KONFLIK KEPENTINGAN
  • 12. PENGERTIA N KO NFLIK KEPENTINGAN 1) Kondisi Pejabat Pemerintahan yang memiliki kepentinganpribadi untuk menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain dalam penggunaan Wewenang sehingga dapat mempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusan dan/atau Tindakan yangdibuat dan/atau dilakukannya(Pasal 1 UU No. 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan) 2) Situasi dimana Penyelenggara negara memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan dan/atau tindakannya (PermenPANRB No. 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan) 3) Situasi dimana seorang penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan dan kewenangan berdasarkan peraturan perundangundangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya ( Kajian Direktorat Monitoring KPK)
  • 13. UNSUR-UNSUR KONFLIK KEPENTINGAN ( PERMENPAN) SU M BER KON FLI K KEPENTINGAN
  • 15. TAHAPAN PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN 1. Penyusunan Kerangka Kebijakan. • Pendefinisian konflik kepentingan yang berpotensi membahayakan integritas lembaga dan individu. • Komitmen Pimpinan dalam penerapan kebijakan konflik kepentingan. • Pemahaman dan kesadaran yang baik tentang konflik kepentingan untuk mendukung kepatuhan dalam penanganan konflik kepentingan 3. Penyusunan Strategi Penanganan Konflik Kepentingan: • Penyusunan kode etik • Pelatihan, arahan, serta konseling untuk mengatasi situasi-situasi konflik kepentingan • Deklarasi konflik kepentingan • Dukungan kelembagaan 2. Identifikasi Situasi yang termasuk kategori Konflik Kepentingan. Proses ini harus konsisten dengan kesadaran bahwa ada bebrbagai situasi dimana kepentingan pribadi dan hubungan Afiliasi penyelenggara negara dapat menimbulkan konflik kepentingan
  • 16. 4. Penyiapan Tindakan untuk Menangani Konflik Kepentingan, dapat berupa: • Pengurangan (divestasi) kepentingan pribadi Penyelenggara Negara dalam jabatannya; • Penarikan diri (recusal) dari proses pengambilan keputusan dimana seorang Penyelenggara Negara memiliki kepentingan; • Membatasi akses Penyelenggara Negara atas informasi tertentu apabila yang bersangkutan memiliki kepentingan; • Mutasi Penyelenggara Negara ke jabatan lain yang tidak memiliki konflik kepentingan; • Mengalih tugaskan tugas dan tanggung-jawab Penyelenggara Negara yang bersangkutan; • Pengunduran diri Penyelenggara Negara dari jabatan yang menyebabkan konflik kepentingan; • Mengintensifkan pengawasan terhadap penyelenggara negara tersebut; • Pemberian sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya.
  • 17. TUGAS INSPEKTORAT (SELAKU APIP) : Melakukan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (psl 218 ayat (2) UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemda) Tujuan Pengawasan APBDesa dilakukan oleh APIP : Untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa APBDesa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, sehingga dapat diyakini tujuan dari dana desa untuk mensejahterakan masyarakat dapat tercapai.
  • 18. SASARAN PENGAWASAN Tahap Pra pencairan dan penggunaan Tersedianya regulasi, kebijakan internal, Sumberdaya Manusia, dan prosedur perencanaan oleh pemerintah desa
  • 19. SASARAN PENGAWASAN Tahap pencairan dan penggunaan Kehandalan Sistem Pengendalian Intern dan kepatuhan pemerintah desa terhadap: 1. Mekanisme pencairan dari RKD 2. Proses pengadaan B/J dan, 3. Penggunaan Dana APBDesa
  • 20. SASARAN PENGAWASAN Tahap pasca pencairan dan penggunaan 1. Penatausahaan Dana Desa 2. Perpajakan, 3. Pengujian bukti pertanggungjawaban 4. Kepatuhan penyampaian Laporan 5. Sisa Dana di RKD
  • 21. Jenis Pengawasan 1. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu (khusus pengelolaan Dana Desa) 2. Pemeriksaan Reguler (menyatu dalam pemeriksaan atas penyelenggaraan pemerintah desa) 3. Pemeriksaan khusus/investigasi atas dugaan fraud 4. Desk Audit dengan memanfaatkan aplikasi SISWASKEUDES 5. Monitoring dan pemantauan tindak lanjut temuan hasil audit 6. Penjaminan Mutu/ quality assurance Bisa berupa konsultasi/koordinasi maupun pendampingan atas aktivitas tertentu
  • 22. Tahapan Pemeriksaan Tujuan : 1. memperoleh gambaran umum tentang Obyek pemeriksaan 2. Mengindentifikasi kerentanan dan kelemahan pengelolaan Dana Desa 1. Survey Pendahuluan
  • 23. Tahapan Pemeriksaan Tujuan : 1. Memperoleh keyakinan yang memadai atas penerapan pengendalian interndalam pengelolaan Dana Desa 2. Pengujian atas kehandalan SPI
  • 24. Tahapan Pemeriksaan Tujuan : Memperoleh keyakinan pemerintah desa telah mengelola dana desa sesuai dengan ketentuan, meliputi antara lain: 1. Tepat pencairan yang diterima, disalurkan dan dilaporkan 2. Tepat penggunaan (waktu, kualitas, dan biaya) C. Pengujian Rinci atau audit lanjutan
  • 25. Metodologi Pemeriksaan Menggunakan metode sampling yang dilakukan dengan pertimbangan profesional pemeriksa. - Analisis - Observasi/pengamatan - Evaluasi - Investigasi - Verifikasi - konfirmasi - Rekonsiliasi - Inventarisasi/opname - Cek/uji/test - Bandingkan - Inspeksi - Footing/cross footing teknik yang digunakan untuk mendapatkan bukti audit yang relevan, kompeten, cukup dan material, antara lain :
  • 26. TEMUAN YANG BIASA TERJADI - Laporan pertanggungjawaban belum dilengkapi bukti-bukti yang lengkap dan sah - Belanja yang belum dipertanggungjawabkan - Penutupan kas bulanan belum dilakukan - Kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan RAB/Gambar - Bangunan/konstruksi fisik tidak sesuai dengan spesifikasi teknik atau standar (SNI)
  • 27. TEMUAN YANG BIASA TERJADI - Laporan pertanggungjawaban belum dilengkapi bukti-bukti yang lengkap dan sah - Belanja yang belum dipertanggungjawabkan - Mark up/kemahalan harga - Belanja fiktif - Perjalanan dinas tidak sah - Penutupan kas bulanan belum dilakukan - Kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan RAB/Gambar - Bangunan/konstruksi fisik tidak sesuai dengan spesifikasi teknik atau standar (SNI) - Penggunaan kas untuk keperluan pribadi
  • 28. Pelaporan Prinsip penyusunan LHP: Akurat, Obyektif, Meyakinkan, Lengkap, Jelas, Tepat waktu, ringkas Penyampaian informasi mengenai hasil pemeriksaan secara tertulis kepada: - objek yang diperiksa - Atasan (Dalam hal ini Bupati Natuna) - Pejabat yang berwenang berdasarkan perundang- undangan
  • 29. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Pemerintah desa yang tidak menindaklanjuti rekomendasi HP dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Rekomendasi hasil pemeriksaan harus ditindaklanjuti oleh pemerintah desa
  • 30. Standar yang digunakan dalam pemeriksaan STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA YANG DIKELUARKAN OLEH AAIPI