SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TUGAS HOMECARE
“ DIMENTIA”
Kelompok 5 :
1. Mu’awinatul Pahriah
2. Nur Ulpa Giantika
3. Septi Pratiwi
4. Wahinda Rahmatia
5. Yona Shintya
Jl. Karanggan No. 02 Citeureup, Bogor
021- 87904354
www.smkkesehatanannisa@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan
hidayah-nya penyusun telah mampu menyelesaikan makalah seputar penyakit Dimentia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Homecare.
Disusunnya makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
seputar penyakit dimentia. Penyusun juga menyadari bahwa selama penyusunan
makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penyusunannya. Oleh
sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi penyusun dan bagi pembaca. Amin.
Citeureup, 25 Januari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Epidemiologi
C. Klasifikasi
D. Tanda dan Gejala
E. Patofisiologi
F. Diagnosis
G. Penatalaksanaan
H. Contoh Kasus................................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
ISI
A. Definisi
a. Dimensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan
mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktivitas
kehidupan sehari-hari ( AKS ) . ( Mickey Stanley, 2006 ).
b. Dimensia adalah syndrome penyakit akibat kelainan otak bersifat
kronik/progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur yaitu : daya ingat, daya
fikir,daya orientasi, daya pemahaman, berhitung, kemampuan belajar,
berbahasa, kemampuan menilai.
c. Volicer,L., Hurler A.C., Mahoney,E (1998) Dimensia adalah gangguan kognitif
dan memori yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.penderita demensia
sering kali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan padas tingkah laku
harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak
mengganggu (non-disruptive).
d. Grayson (2004) menyebutkan bahwa dimensia bukanlah sekedar penyakit biasa
, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi
tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari
gejala dimensia adalah penyakit Alzheimer , penyakit vascular, dimensia lewy body,
dimensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya penyakit lain, lima puluh
sampai enampuluh persen penyebab dimensiia adala penyakit Alzheimer.
B. Epidemiologi ;
Dimensia semakin meningkat dengan bertambahnya usia , dimensia sedang
hingga berat bervariansi pada tiap kelompok usia. Pada kelompok usia 65 tahun
dimensia sedang hingga berat mencapai 5 % , sedangkan pada kelompok usia 85
tahun mencapai 20 hingga 40 %. Dari seluruh pasien yang menderita dimensia 50
hingga 60 % diantaranya menderita jenis dimensia yang paling sering dijumpai,
yaitu dimensia tipe Alzheimer (Alzheimer’s disease), dimensia tipe ini meningka
seiring bertambahnya usia. Untuk seseorang yang berusia 65 tahun adlah 0,6% pada
pria dan 0,8 % pada wanita. Pada usia 90 tahun mencapai 21 % . pasien dengan
dimensia Alzeimer membutuhkan lebih dari 50 % perawatan rumah (nursing home
bed).
Jenis dimensia yang paling lazim ditemui berikutnya adalah dimensia vaskuler ,
yang dikaitkan dengan penyakit serebrovaskuler . hipertensi merupakan factor
presdiposisi bagi seseorang untuk menderita dimensia . dimensia vaskuler meliputi
15 hingga 30 % dari seluruh kasus dimensia . dimensia vaskuler yang paling sering
ditemui pada seseorang yang berusia antara 60 hingga 70 tahun dan lebih sering
pada laki-laki dari pada wanita, sekitar 10 hingga 15% menderita kedua jenis
dimensia tersebut.
Pada negara industri kasus dimensia 0,5 – 1,0 % dan di amerika jumlah dimensia
pada usia lanjut 10 – 15 % atau sekitar 3- 4 juta orang . dimensia terbagi menjadi
dua yakni dimensia Alzheimer merupakan kasus dimensia terbanyak dinegara
amerika dan eropa sekitar 50-70 %. Dan dimensia vaskuler penyebab kedua sekitar
15-20% sisanya 15-35% di sebabkan dimensia lainnya. Di jepang dan cina dimensia
vaskuler 50-60% dan 30-40% dimensia akibat penyakit Alzheimer.
C. Klasifikasi:
1. Dimensia alzheimer
Dari semua pasien dimensia, 50-60% memiliki dimensia tipe ini. Orang
yang pertama kali mendefinisikan penyakit ini alois alzheimer sekitar tahun
1910 dimensia ini di tandai dengan gejala :
a. Penurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif
b. Daya ingat terganggu , ditemukan adanya : afasia, apraksia, agnosia, gangguan
fungsi eksekutif
c. Tidak mampu mempelajari/mengingat informasi baru
d. Perubahan kepribadian (depresi,obsesitive,kecurigaan)
e. Kehilangan inisiatif
2. Dimensia vaskuler
Penyakit ini disebabkan adanya defisit kognitif yang sama dengan alzheimer
tetapi terdapat gejala-gejala/tanda-tanda neurologis fokal seperti:
a. Peningkatan reflek tendo dalam
b. Respontar eksensor
c. Palsi pseudobullar Kelainan gaya berjalan
d. Kelemahan anggota gerak
Dimensia vaskuler merupakan dimensia kedua yang paling sering pada
lansia, sehingga perlu di bedakan dengan dimensia alzheimer.
D. Tanda dan Gejala:
Secara umum tanda dan gejala dimensia adalah :
1. Menurun nya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita dimensia , “lupa”
menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas
2. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya lupa hari, minggu, bulan, tahun,
tempat penderita , dimensia berada.
3. Penurunan dan ketidak mampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar,
menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi , mengulang kata atau
cerota yang sama berkali-kali.
4. Ekspresi yang berlebihan , misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah
drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa
takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita dimensia kadang tidak mengerti
mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul.
5. Adanya perubahan perilaku , seperti acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah.
E. Patofisiologi :
Penyakit alzheimer mengakibatkan sedikitnya 2/3 kasus dimensia. Penyebab
spesifik penyakit alzheimer belum diketahui, meskipun tampaknya genetik berperan
dalam hal itu. Teori –teori lain yang pernah populer, tetapi saat ini kurang
mendukung, antara lain adalah efek toksik dari alumunium, virus yang berkembang
perlahan sehingga menimbulkan respon atau defisiensi biokimia. Dr. alois alzheimer
pertama kali mendeskripsikan dua jenis struktur abnormal yang ditemukan pada otak
mayat yang menderita penyakit alzheimer : plak amiloid dan kekusutan neorofibril
terdapat juga penuruna neotransmitter tertentu , terutama asetilkolin. Area otak yang
terkena penyakit alzheimer terutama adalah korteks serebri dan hipotalamus ,
keduanya merupakan bagian penting dalam fungsi kognitif dan memori
Amiloid menyebabkan rusaknya jaringan otak. Plak amiloid berasal dari protein
yang lebih besar, protein precursor amiloid ( amyloid precursor protein / APP ).
Keluarga-keluarga dengan awitan dini penyakit alzheimer yang tampak sebagai
sesuatu yang diturunkan telah menjalani penelitian, dan beberapa diantaranya
mengalami mutasi gen APP-nya . Mutasi gen APP lainnya yang berkaitan dengan
awitan lambat AD dan penyakit serebrovaskular juga telah diidentifikasi. Terdapat
peningkatan risiko awitan lambat penyakit alzheimer dengan menurunnya alel apo
E4 pada kromosom 19. Simpul neurofibriler adalah sekumpulan serat-serat sel
syaraf yang berpilin, yang disebut pasangan filamen heliks. Peran spesifik dari
simpul tersebut pada penyakit ini sedang diteliti. Aseltikolin dan neurotransmitter
merupakan zat kimia yang di perlukan untuk mengirim pesan melewati syaraf.
Deficit neurotransmitter pemecahan proses komunikasi yang kompleks diantara sel-
sel pada system saraf.
Dimensia multi-infark adalah penyebab dimensia kedua yang paling banyak
terjadi. Pasien-pasien yang menderita penyakit cerebrovaskular yang seperti
namanya berkembang menjadi infark multipel diotak. Dalam perbandingannya
dengan penderita penyakit alzhemer, orang-orang dimensia multi infark mengalami
awitan penyakit yang tiba-tiba,lebih dari sekedar deteriorasi klinear pada kognisi dan
fungsi, dan dapat menunjukan beberapa perbaikan diantara pristiwa-pristiwa
cerebrovascular. Sebagian besar pasien dengan penyakit parkinson yang menderita
perjalanan penyakit yang lama dan parah akan mengalami dimensia. Pada satu
study, pasien-pasien diamati selama 15-18 tahun setelah memasuki program
pengobatan levodopa, dan 80% diantaranya menderita dimensia sedang atau parah
sebelum akhirnya meninggal dunia (Mickey Stanley 2006).
F. Diagnosis :
Diagnosis di fokuskan pada hal-hal berikut :
a. Pembedaaan antara belirium dan dimensia.
b. Bagian otak yang terkena
c. Penyebab yang potensial reversibel
d. Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa di obati relatif mudah)
e. Mengelompokkan benda, hewan dan alat dengan susah payah
f. Pemerriksaan laboratorium, pemeriksaan EEC
g. Pencitraan otak amat penting CT/MRI
G. Penatalaksaan :
Pendekatan pengobatan umum pada pasien dimensia adalah untuk memberikan
perawatan medis suportif, bantuan emosional untuk pasien dan keluarganya, dan
pengobatan farmakologis untuk gejala spesifik, termasuk gejala perilaku yang
mengganggu. Pemeliharaan kesehatan fisik pasien, lingkungan yang mendukung,
dan pengobatan farmakologis simptomatik termasuk pemeliharaan diet gizi, latihan
yang tepat, terapi rekreaksi dan aktivitas, perhatian terhadap visual dan auditoris,
dan pengobatan masalah medis yang menyertai, seperti infeksi saluran kemih, ulkus
dekubitus, dan disfungsi cardiopulmonal. Perhatian khusus karena diberikan pada
pengasuh atau anggota keluarga yang menghadapi frustasi,kesedihan, dan masalah
psikologis saat mereka merawat pasien selama periode waktu yang lama.
Obat untuk dimesia :
a. Cholinedan lecithin
Defisit asetikolin dikorteks dan hipokampus pada dimensia alzheimer dan
hipotensi tentang sebab dan hubungannya dengan memori mendorong peneliti
untuk mengrahkan perhatiannya pada neurotransmitter.
b. Neuropeptide vasopressin dan ACTH
Neuropeptida dapat memperbaiki daya ingat semantik yang berkaitan dengan
informasi dan kata-kata. Pada lansia gangguan psiko-organik, pemberian ACTH
dapat memperbaiki daya konsentrasi dan memperbaiki keadaaan umum.
c. Nootropicagent
Dari golongan netropic substances ada 2 jenis obat yang sering digunakan dalam
terapi dimensia, ialah nicer goline dan co-dergocrine mesylate. Keduanya
berpengaruh terhadap katekolamin. Co-dergocrine mesylate memperbaiki perfusi
serebral dengan cara mengurangi tahanan vaskular dan meningkatkan konsumsi
oksigen otak. Obat ini memperbaiki perilaku,aktivitas,dan mengurangi bingung
serta memperbaiki kognisi. Disisi lain nicer goline tampak bermanfaat untuk
memperbaiki perasaan hati dan perilaku.
H. Contoh Kasus :
Tn. E sudah dirawat di rumah sakit selama 5 hari, keluarga pasien mengatakan
Tn. E mudah lupa pada kegiatan yang pernah dilakukan dan Mulai tidak mengenal
kerabat dekatnya. Dokter mendignosa pasien mengalami Dimentia. TTV : TD
140/80mmHg, S 37,5°c, RR 28x/menit, N 90x/menit.
Ds : Keluarga pasien mengatakan Tn.E mudah lupa
Do : Mudah lupa, bicara kacau, dan mulai tidak mengenal orang terdekat
Prioritas : Gangguan proses pikir
Intervensi :
1. Observasi TTV
2. Temani pasien saat berpergian
3. Anjurkan pasien membaca buku untuk merangsang otak
4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat
5. Anjurkan keluarga untuk tidak membuat pasien stress
6. Bantu perawatan diri
Prioritas : Gangguan pola berfikir
Evaluasi :
S : keluarga pasien mengatakan Tn.E mudah lupa
O : Mudah lupa, bicara kacau, dan mulai tidak mengenal orang terdekat.
A : Gangguan pola berfikir
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV
2. Temani pasien saat berpergian
3. Anjurkan pasien membaca buku untuk merangsang otak
4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat
5. Anjurkan keluarga untuk tidak membuat pasien stress
6. Bantuan perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA
Kushariyadi. 2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Selemba Medika
Lumbantobing. 2006. Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia. Jakarta : FKUI
Nugroho, Wahjudi. 1999. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Buku Kedokteran. Jakarta :
EGC
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2 . Jakarta EGC
DEMENTIA

More Related Content

What's hot

Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatrifikri asyura
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikAhmad Muhtar
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSDementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSSuharti Wairagya
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafDinagayo
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniarenny anggraini
 
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiPresentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiBagus Utomo
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIAIndra Lasmana
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 

What's hot (17)

Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Alzheimer
AlzheimerAlzheimer
Alzheimer
 
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
 
239722178 ho
239722178 ho239722178 ho
239722178 ho
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
 
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSDementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
 
Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem saraf
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Alzaimer
AlzaimerAlzaimer
Alzaimer
 
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiPresentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 

Similar to DEMENTIA

Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)mia maya aziza
 
Makalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosisMakalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosisLailia Hameeda
 
Epid 1 kelompok 3 -alzheimer
Epid 1  kelompok 3 -alzheimerEpid 1  kelompok 3 -alzheimer
Epid 1 kelompok 3 -alzheimerNanda Restu
 
Fandi (abnormalitas) copy
Fandi (abnormalitas)   copyFandi (abnormalitas)   copy
Fandi (abnormalitas) copyMar Tunis
 
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"DION RANGGA
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxAssyfaRahmiFajaritaS
 
Igd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajalIgd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajalramlinurhali
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaKhomsha Sholikhah
 
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:AndiSorayaSahrafani
 
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhhAndiSorayaSahrafani
 

Similar to DEMENTIA (20)

Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
Referat ggn waham menetap prof.dr.jusuf simbolon, sp.kj (k)
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensiaKel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensia
 
Sle jadi
Sle jadiSle jadi
Sle jadi
 
Makalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosisMakalah Multiple sklerosis
Makalah Multiple sklerosis
 
Epid 1 kelompok 3 -alzheimer
Epid 1  kelompok 3 -alzheimerEpid 1  kelompok 3 -alzheimer
Epid 1 kelompok 3 -alzheimer
 
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUNAskep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
Askep thalasemia 1 AKPER PEMDA MUN
 
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
PSYCHOLINGUISTICS Psycholinguistics - Latah
 
Fandi (abnormalitas) copy
Fandi (abnormalitas)   copyFandi (abnormalitas)   copy
Fandi (abnormalitas) copy
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Masalah otak
Masalah otakMasalah otak
Masalah otak
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
 
Igd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajalIgd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajal
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:
epilepsi_HR123bahhsvsy09171626291920292!:
 
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh
31829220200520zoominar epilepsi.pdfghhhh
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Saad askep steven jansen AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep steven jansen AKPER PEMKAB MUNA Saad askep steven jansen AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep steven jansen AKPER PEMKAB MUNA
 

More from Amphie Yuurisman

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanAmphie Yuurisman
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2Amphie Yuurisman
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Amphie Yuurisman
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDAmphie Yuurisman
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxAmphie Yuurisman
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxAmphie Yuurisman
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Amphie Yuurisman
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxAmphie Yuurisman
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxAmphie Yuurisman
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...Amphie Yuurisman
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docAmphie Yuurisman
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfAmphie Yuurisman
 

More from Amphie Yuurisman (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuan
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Resep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es TehResep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es Teh
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
 
Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
 
SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021
 
Soal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMASoal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMA
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
 
KUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARDKUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARD
 
MAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENESMAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENES
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 

Recently uploaded (14)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 

DEMENTIA

  • 1. TUGAS HOMECARE “ DIMENTIA” Kelompok 5 : 1. Mu’awinatul Pahriah 2. Nur Ulpa Giantika 3. Septi Pratiwi 4. Wahinda Rahmatia 5. Yona Shintya Jl. Karanggan No. 02 Citeureup, Bogor 021- 87904354 www.smkkesehatanannisa@yahoo.co.id
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-nya penyusun telah mampu menyelesaikan makalah seputar penyakit Dimentia. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Homecare. Disusunnya makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca seputar penyakit dimentia. Penyusun juga menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penyusunannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penyusun dan bagi pembaca. Amin. Citeureup, 25 Januari 2015 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi B. Epidemiologi C. Klasifikasi D. Tanda dan Gejala E. Patofisiologi F. Diagnosis G. Penatalaksanaan H. Contoh Kasus................................................................................3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. B. Saran.......................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA
  • 5. BAB II ISI A. Definisi a. Dimensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktivitas kehidupan sehari-hari ( AKS ) . ( Mickey Stanley, 2006 ). b. Dimensia adalah syndrome penyakit akibat kelainan otak bersifat kronik/progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur yaitu : daya ingat, daya fikir,daya orientasi, daya pemahaman, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, kemampuan menilai. c. Volicer,L., Hurler A.C., Mahoney,E (1998) Dimensia adalah gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.penderita demensia sering kali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan padas tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak mengganggu (non-disruptive). d. Grayson (2004) menyebutkan bahwa dimensia bukanlah sekedar penyakit biasa , melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari gejala dimensia adalah penyakit Alzheimer , penyakit vascular, dimensia lewy body, dimensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya penyakit lain, lima puluh sampai enampuluh persen penyebab dimensiia adala penyakit Alzheimer. B. Epidemiologi ; Dimensia semakin meningkat dengan bertambahnya usia , dimensia sedang hingga berat bervariansi pada tiap kelompok usia. Pada kelompok usia 65 tahun dimensia sedang hingga berat mencapai 5 % , sedangkan pada kelompok usia 85 tahun mencapai 20 hingga 40 %. Dari seluruh pasien yang menderita dimensia 50
  • 6. hingga 60 % diantaranya menderita jenis dimensia yang paling sering dijumpai, yaitu dimensia tipe Alzheimer (Alzheimer’s disease), dimensia tipe ini meningka seiring bertambahnya usia. Untuk seseorang yang berusia 65 tahun adlah 0,6% pada pria dan 0,8 % pada wanita. Pada usia 90 tahun mencapai 21 % . pasien dengan dimensia Alzeimer membutuhkan lebih dari 50 % perawatan rumah (nursing home bed). Jenis dimensia yang paling lazim ditemui berikutnya adalah dimensia vaskuler , yang dikaitkan dengan penyakit serebrovaskuler . hipertensi merupakan factor presdiposisi bagi seseorang untuk menderita dimensia . dimensia vaskuler meliputi 15 hingga 30 % dari seluruh kasus dimensia . dimensia vaskuler yang paling sering ditemui pada seseorang yang berusia antara 60 hingga 70 tahun dan lebih sering pada laki-laki dari pada wanita, sekitar 10 hingga 15% menderita kedua jenis dimensia tersebut. Pada negara industri kasus dimensia 0,5 – 1,0 % dan di amerika jumlah dimensia pada usia lanjut 10 – 15 % atau sekitar 3- 4 juta orang . dimensia terbagi menjadi dua yakni dimensia Alzheimer merupakan kasus dimensia terbanyak dinegara amerika dan eropa sekitar 50-70 %. Dan dimensia vaskuler penyebab kedua sekitar 15-20% sisanya 15-35% di sebabkan dimensia lainnya. Di jepang dan cina dimensia vaskuler 50-60% dan 30-40% dimensia akibat penyakit Alzheimer. C. Klasifikasi: 1. Dimensia alzheimer Dari semua pasien dimensia, 50-60% memiliki dimensia tipe ini. Orang yang pertama kali mendefinisikan penyakit ini alois alzheimer sekitar tahun 1910 dimensia ini di tandai dengan gejala : a. Penurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap dan progresif b. Daya ingat terganggu , ditemukan adanya : afasia, apraksia, agnosia, gangguan fungsi eksekutif c. Tidak mampu mempelajari/mengingat informasi baru
  • 7. d. Perubahan kepribadian (depresi,obsesitive,kecurigaan) e. Kehilangan inisiatif 2. Dimensia vaskuler Penyakit ini disebabkan adanya defisit kognitif yang sama dengan alzheimer tetapi terdapat gejala-gejala/tanda-tanda neurologis fokal seperti: a. Peningkatan reflek tendo dalam b. Respontar eksensor c. Palsi pseudobullar Kelainan gaya berjalan d. Kelemahan anggota gerak Dimensia vaskuler merupakan dimensia kedua yang paling sering pada lansia, sehingga perlu di bedakan dengan dimensia alzheimer. D. Tanda dan Gejala: Secara umum tanda dan gejala dimensia adalah : 1. Menurun nya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita dimensia , “lupa” menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas 2. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita , dimensia berada. 3. Penurunan dan ketidak mampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi , mengulang kata atau cerota yang sama berkali-kali. 4. Ekspresi yang berlebihan , misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita dimensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul. 5. Adanya perubahan perilaku , seperti acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah. E. Patofisiologi : Penyakit alzheimer mengakibatkan sedikitnya 2/3 kasus dimensia. Penyebab spesifik penyakit alzheimer belum diketahui, meskipun tampaknya genetik berperan
  • 8. dalam hal itu. Teori –teori lain yang pernah populer, tetapi saat ini kurang mendukung, antara lain adalah efek toksik dari alumunium, virus yang berkembang perlahan sehingga menimbulkan respon atau defisiensi biokimia. Dr. alois alzheimer pertama kali mendeskripsikan dua jenis struktur abnormal yang ditemukan pada otak mayat yang menderita penyakit alzheimer : plak amiloid dan kekusutan neorofibril terdapat juga penuruna neotransmitter tertentu , terutama asetilkolin. Area otak yang terkena penyakit alzheimer terutama adalah korteks serebri dan hipotalamus , keduanya merupakan bagian penting dalam fungsi kognitif dan memori Amiloid menyebabkan rusaknya jaringan otak. Plak amiloid berasal dari protein yang lebih besar, protein precursor amiloid ( amyloid precursor protein / APP ). Keluarga-keluarga dengan awitan dini penyakit alzheimer yang tampak sebagai sesuatu yang diturunkan telah menjalani penelitian, dan beberapa diantaranya mengalami mutasi gen APP-nya . Mutasi gen APP lainnya yang berkaitan dengan awitan lambat AD dan penyakit serebrovaskular juga telah diidentifikasi. Terdapat peningkatan risiko awitan lambat penyakit alzheimer dengan menurunnya alel apo E4 pada kromosom 19. Simpul neurofibriler adalah sekumpulan serat-serat sel syaraf yang berpilin, yang disebut pasangan filamen heliks. Peran spesifik dari simpul tersebut pada penyakit ini sedang diteliti. Aseltikolin dan neurotransmitter merupakan zat kimia yang di perlukan untuk mengirim pesan melewati syaraf. Deficit neurotransmitter pemecahan proses komunikasi yang kompleks diantara sel- sel pada system saraf. Dimensia multi-infark adalah penyebab dimensia kedua yang paling banyak terjadi. Pasien-pasien yang menderita penyakit cerebrovaskular yang seperti namanya berkembang menjadi infark multipel diotak. Dalam perbandingannya dengan penderita penyakit alzhemer, orang-orang dimensia multi infark mengalami awitan penyakit yang tiba-tiba,lebih dari sekedar deteriorasi klinear pada kognisi dan fungsi, dan dapat menunjukan beberapa perbaikan diantara pristiwa-pristiwa cerebrovascular. Sebagian besar pasien dengan penyakit parkinson yang menderita perjalanan penyakit yang lama dan parah akan mengalami dimensia. Pada satu study, pasien-pasien diamati selama 15-18 tahun setelah memasuki program
  • 9. pengobatan levodopa, dan 80% diantaranya menderita dimensia sedang atau parah sebelum akhirnya meninggal dunia (Mickey Stanley 2006). F. Diagnosis : Diagnosis di fokuskan pada hal-hal berikut : a. Pembedaaan antara belirium dan dimensia. b. Bagian otak yang terkena c. Penyebab yang potensial reversibel d. Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa di obati relatif mudah) e. Mengelompokkan benda, hewan dan alat dengan susah payah f. Pemerriksaan laboratorium, pemeriksaan EEC g. Pencitraan otak amat penting CT/MRI G. Penatalaksaan : Pendekatan pengobatan umum pada pasien dimensia adalah untuk memberikan perawatan medis suportif, bantuan emosional untuk pasien dan keluarganya, dan pengobatan farmakologis untuk gejala spesifik, termasuk gejala perilaku yang mengganggu. Pemeliharaan kesehatan fisik pasien, lingkungan yang mendukung, dan pengobatan farmakologis simptomatik termasuk pemeliharaan diet gizi, latihan yang tepat, terapi rekreaksi dan aktivitas, perhatian terhadap visual dan auditoris, dan pengobatan masalah medis yang menyertai, seperti infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus, dan disfungsi cardiopulmonal. Perhatian khusus karena diberikan pada pengasuh atau anggota keluarga yang menghadapi frustasi,kesedihan, dan masalah psikologis saat mereka merawat pasien selama periode waktu yang lama. Obat untuk dimesia : a. Cholinedan lecithin Defisit asetikolin dikorteks dan hipokampus pada dimensia alzheimer dan hipotensi tentang sebab dan hubungannya dengan memori mendorong peneliti untuk mengrahkan perhatiannya pada neurotransmitter.
  • 10. b. Neuropeptide vasopressin dan ACTH Neuropeptida dapat memperbaiki daya ingat semantik yang berkaitan dengan informasi dan kata-kata. Pada lansia gangguan psiko-organik, pemberian ACTH dapat memperbaiki daya konsentrasi dan memperbaiki keadaaan umum. c. Nootropicagent Dari golongan netropic substances ada 2 jenis obat yang sering digunakan dalam terapi dimensia, ialah nicer goline dan co-dergocrine mesylate. Keduanya berpengaruh terhadap katekolamin. Co-dergocrine mesylate memperbaiki perfusi serebral dengan cara mengurangi tahanan vaskular dan meningkatkan konsumsi oksigen otak. Obat ini memperbaiki perilaku,aktivitas,dan mengurangi bingung serta memperbaiki kognisi. Disisi lain nicer goline tampak bermanfaat untuk memperbaiki perasaan hati dan perilaku. H. Contoh Kasus : Tn. E sudah dirawat di rumah sakit selama 5 hari, keluarga pasien mengatakan Tn. E mudah lupa pada kegiatan yang pernah dilakukan dan Mulai tidak mengenal kerabat dekatnya. Dokter mendignosa pasien mengalami Dimentia. TTV : TD 140/80mmHg, S 37,5°c, RR 28x/menit, N 90x/menit. Ds : Keluarga pasien mengatakan Tn.E mudah lupa Do : Mudah lupa, bicara kacau, dan mulai tidak mengenal orang terdekat Prioritas : Gangguan proses pikir Intervensi : 1. Observasi TTV 2. Temani pasien saat berpergian 3. Anjurkan pasien membaca buku untuk merangsang otak 4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat 5. Anjurkan keluarga untuk tidak membuat pasien stress 6. Bantu perawatan diri Prioritas : Gangguan pola berfikir
  • 11. Evaluasi : S : keluarga pasien mengatakan Tn.E mudah lupa O : Mudah lupa, bicara kacau, dan mulai tidak mengenal orang terdekat. A : Gangguan pola berfikir P : Lanjutkan intervensi 1. Observasi TTV 2. Temani pasien saat berpergian 3. Anjurkan pasien membaca buku untuk merangsang otak 4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat 5. Anjurkan keluarga untuk tidak membuat pasien stress 6. Bantuan perawatan diri
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Kushariyadi. 2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Selemba Medika Lumbantobing. 2006. Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia. Jakarta : FKUI Nugroho, Wahjudi. 1999. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Buku Kedokteran. Jakarta : EGC Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2 . Jakarta EGC