Sistem informasi manajemen sekolah merupakan konversi manajemen sekolah secara manual menjadi sistem berbasis komputer yang memungkinkan pengelolaan data siswa, akademik, keuangan, sarana prasarana, dan lainnya secara elektronik. Sistem ini diharapkan memudahkan proses belajar mengajar, meningkatkan kreativitas siswa, dan memperluas akses informasi di sekolah.

1. Oleh : Putri Rakhma Widianti
Dosen pengampu : Setia Lutfi, Skom, Mkom.

2. Sistem informasi manajemen adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

3. Sistem informasi manajemen sekolah merupakan
konversi manajemen lembaga sekolah secara manual
ke sistem manajemen sekolah berbasis program
komputer (database).
Sistem informasi manajemen lembaga sekolah
antara lain sistem informasi keuangan, kepegawaian,
kurikulum, kesiswaan, proses pembelajaran,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.

4.  Kurikulum
Salah satunya stretegi yang digunakan dalam
peningkatan mutu pendidikan adalah melalui pendekatan
baru yakni manajemen mutu pendidikan berbasis lembaga
sekolah.
 Pembelajaran
Pada sekolah yang sudah menerapkan sistem
pembelajaran berupa student centered dimana siswa
dituntut aktif, kreatif dan terampil dalam mengasah
kemampuan berkolaboratif dalam memecahkan persoalan.

5.  Sarana dan prasarana
Untuk membentuk sekolah yang berbasis smart
school yang memiliki jaringan nasional maupun
internasional, maka sekolah harus melengkapi dirinya
dengan berbagai fasilitas sarana dan prasarana baik ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan, serta sarana teknologi,
informasi , dan komunikasi seperti komputer dan fasilitas
internet.
 Kompetensi sumber daya manusia di sekolah
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
diperlukan pembentukan individu-individu yang
berkualitas dengan memberikan pendidikan yang
berkualitas sejak dini.

6.  Sistem manajemen dan administrasi sekolah
Proses belajar-mengajar yang bermutu adalah
ketika proses tersebut berjalan secara menarik
sehingga para siswa yang mengikuti proses belajar-
mengajar tersebut dapat belajar sebanyak mungkin
melalui proses belajar yang berkelanjutan.
 Infrastruktur dan suprastruktur
Mutu sekolah dipengaruhi oleh tingkat kesiapan
dan proses belajar mengajar yang didukung dengan
media-media pembelajaran yang dapat memudahkan
peserta didik untuk memahami materi pembelajaran.

7.  Sistem informasi manajemen diterapkan pada sistem
penerimaan siswa baru. Pihak sekolah dapat
memberikan informasi yang dapat diakses dengan
mudah oleh masyarakat atau calon siswa.
 Sistem informasi pofil.
 Sistem informasi personalia.

8.  Sistem informasi sarana dan prasarana.
 Sistem informasi keuangan.
 Sistem informasi siswa.
 Sistem informasi akademik.
 Sistem informasi perpustakaan.
 Sistem E-Learning.

9.  Dengan menggunakan sistem informasi manajemen
sekolah siswa lebih mudah dalam mencari informasi
yang mendukung materi pembelajaran.
 Siswa akan lebih kreatif dan berkompeten.
 Siswa akan mendapat suasana baru dalam belajar dan
siswa akan lebih bersemangat untuk belajar.
 Siswa akan mendapatkan informasi yang lebih luas
dari materi pembelajaran di sekolah.
 Sebagai media promosi yang memperkenlkan sekolah.

10.  Menyediakan laporan perkembangan siswa dalam
proses pengajaran dan perkembangan pengajar dalam
kegiatan pembelajaran.
 Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan
non akademik.
 Membantu siswa dalam memperoleh informasi
mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah.
 Membantu masyarakat atau calon siswa untuk
mengetahui informasi tentang sekolah.

11.  Siswa akan kurang terkontrol dalam memperoleh
informasi, apabila tidak mendapatkan pengawasan dari
guru.
 Terdapat situs-situs yang memberikan dampak negatif.
 Minat menulis dan mebaca siswa akan berkurang karena
semua informasi dapat diperoleh dengan lebih efisien.
 Siswa juga jarang mengunjungi perpustakaan dan hal itu
menyebabkan perpustakaan menjadi sepi dan seakan sia-
sia.
 Guru juga menjadi malas untuk menerangkan di depan
kelas karena semua informasi mengenai materi
pembelajaran dapat diakses semua siswa.