SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
RESUME
SEJARAH SENI RUPA BARAT
Disusun Oleh :
ALVIQRA ASWAT
(0731713)
Dosen Pembimbing :
ELVIS, S.Sn, M.Sn
JUPRINALDI, S.Sn, M.Sn
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
JURUSAN SENI MURNI
2015/2016
2
SEJARAH SENI RUPA BARAT
A. Yunani Kuno
1. Sejarah Seni Rupa Yunani
Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling
berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung
semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya
demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari
periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi
menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut
Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan
Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari
Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena
dalam Perang Peloloponnesos.
Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat,
dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya
Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar
dikuasai oleh Romawi pada 146 SM. Pada Periode Klasik, budaya Yunani
berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran
Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani
Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya
menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan
Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi
peradaban Barat.
2. Seni Rupa Yunani Kuno
Dalam masalah kesenian bangsa Yunan hampir dalam segala hal lebih maju
dari bangsa-bangsa Timur, kesenian Yunani berdiri sendiri dan tidak dipengaruhi
kesenian bangsa lain bahkan banyak mempengaruhi kesenian bangsa lain. Hal ini
ialah karena bangsa Yunani menerapkan filsafat dan intelektual ke dalam penciptaan
karya seni mereka. Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi lima bentuk,
yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar, dan musik. namun disini kami hanya akan
membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni patung dan
peninggalan karya tembikar.
a. Arsitektur
Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam, bangunan
umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa. Situs terkemuka seperti Sesklo
dan Dimana, sudah memiliki jalan dan alun-alun. Hal tersebut menjadikannya contoh
tata ruang kota purbakala di daratan Eropa. Situs penting lainnya yaitu Dispilio,
3
tempat penemuan sabak kuno dengan guratan-guratan seperti tulisan kuno.
Peradaban Minoa merupakan peradaban Zaman Perunggu pertama di kawasan
Yunani. Peradaban tersebut muncul di pulau Kreta dan berkembang sekitar 2700 SM
sampai 1500 SM, namun awal perkembangannya terjadi pada masa jauh sebelum itu.
Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang
paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar. Pada Zaman Perunggu Akhir,
dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minoa di Kreta, ada istana dan makam batu
besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding
batu.
Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan
jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya
Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di
antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula
perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga
dibangun lagi.
b. Seni Patung
Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan. Tidak banyak patung
Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung
Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk
kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani,
terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk
membakar patung Yunani kuno. Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung
aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi.
Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut: Patung Zaman Batu, Patung Zaman Perunggu, Patung Zaman
Kegelapan, Patung Arkaik, Patung Severe, Patung Klasik, Patung Hellenistik.
c. Seni Lukis
Keberadaan seni lukis Yunani hanya dapat diketahui dari literature-literatur
Yunani Kuno. Hal ini disebabkan karya-karya lukisan Yunani musnah dan tidak ada
peninggalannya sama sekali. Dari literature-literatur diketahui bahwa para seniman
lukis Yunani pada zaman itu belum menguasai perspektif dan gelap terang (cahaya).
Lukisannya bersifat dekoratif. Hal ini berawal dari lukisan jembangan pada zaman
Kreta. Lukisan pada jembangan banyak menampilkan motif-motif kelautan, seperti
rumput laut, ubur-ubur, ikan, karang, gelombang, dsb. Perkembangan berikutnya
pada abad 10 SM muncul motif-motif geometris pada seni hias jembangan. Motif-
motif lainnya berupa motif binatang, manusia yang ditampakkan dengan warna
hitam pada jembangan tanah liat yang berwarna merah. Terdapat juga motif-motif
kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan. Pelukis Yunani yang terkenal yang tercatat
dalam literature Yunani Kuno adalah Polygnatos dan Apelles.
4
Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis
sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah
itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur. Yang
aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode yang lebih
lama dari pada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa lukisan
Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi (misalnya di Pompeii) dan
yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur
dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode yang lebih baru
ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini
tidak hancur.
Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa di pulau Kreta.
Orang-orang Minoa menghiasi istana (istana Knosus) para penguasa mereka dengan
lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan langsung
dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko.
Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di
pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di
antara pulau Kreta dan Yunani. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar-
gambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta.
Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat
berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta. Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia,
lukisan Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan.
d. lukis Tembikar
Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa kini dari gambar-
gambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan tembikar adalah bahwa
meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat disatukan kembali.
Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan utuh, khususnya di
makam-makam Etruska.
Disekitar + 500 Sm terjadi perubahan dalam pemberian warna pada
permukaan jambangan. Semula motif manusia diberi warna hitan dengan dasar
jambangan berwarna merah, kini sebaliknya, permukaan jambangan diberi warna
hitam dan bagian gambarnya dibiarkan tinggal merah seperti warna tanah liatnya.
Gaya “hiasan merah” inilah yang dikenal banyak orang dan mencapai puncak
gemilangnya dalam masa itu.
5
Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring waktu, mulai dari
Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian periode gaya tembikar
Yunani kuno adalah sebagai berikut: Tembikar Zaman Batu, Tembikar Zaman
Perunggu Awal, Tembikar Zaman Perunggu Akhir, Tembikar Zaman Kegelapan
(Sub-Mykenai), Tembikar Geometris, Tembikar Figur Hitam, Tembikar Figur
Merah.
3. Periode Klasik
Athena mendominasi kebudayaan Yunani dalam periode Klasik. Pada masa
pemimpin Pericles, Athena berkembang dalam filsafat, sastra, arsitektur, dan seni rupa
karena Yunani merayakan kemenangan atas ancaman penaklukan bangsa Persia. Proyek
budaya yang utama dari periode itu adalah pembangunan kembali Akropolis, tempat
keagamaan Athena yang telah dihancurkan oleh bangsa Persia. Hasil seni bangun Yunani
yang termegah adalah Parthenon. Kuil ini dirancang oleh arsitek Ictinus dan Callicrates
dan telah lama dianggap sebagai salah satu bangunan paling indah susunannya.
Parthenon di Akropolis Athena, dibangun sekitar 500 SM, ikon peradaban Yunani Kuno.
Karya seni bangunan ”Parthenon” yang terkenal dari Yunani
Zaman Yunani Tengah dan zaman Gemilang. Seperti halnya seni Mesir, seni
bangunan dan seni patung sangat menonjol dalam kebudayaan Yunani. Bentuk tiang
pada seni bangunan Yunani sangat terkenal menyebar dan mempengaruhi berbagai
6
bentuk bangunan bangsa-bangsa di dunia pada masa sesudahnya. Pada masa
Gemilang, seni patung Yunani mencapai masa masa kejayaaanya. Penemuan
proporsi manusia yang mendekati sempurna merupakan penemuan besar dalam
perkembangan seni dunia. Bentuk-bentuk patung Yunani banyak di jumpai
diberbagai belahan dunia dan mengilhami bentuk-bentuk patung seniman modern
saat ini. Tidak seperti seni patung dan seni bangunan, seni lukis Yunani tidak terlalu
istimewa. Seni lukis Yunani diketahui berdasarkan keterangan pada literatur-literatur
atau aplikasinya pada benda kebutuhan sehari hari seperti vas dan kendi. Motif seni
lukis Yunani awalnya bersifat dekoratif. Pada abad 10 SM baru dikenal motif
geometris, abad ke 8 SM dikenal motif manusia dan baru pada abad ke 6 SM muncul
motif dengan penggambaran kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan. Pada periode
Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan
rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM.
Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia.
1. Arsitektur Masa Klasik
Yunani Secara ilmu bangunan mengembangkan tiga gaya:
a. Orde doria.
Terlihat pada kuil-kuil peninggalan bangsa Doria antara lain kuil Hera, kuil
Parthenon, kuil Paestum dan lain-lain. Bangunan kuil tersebut dibuat dengan
pengaturan sebagai berikut.
 Tiang tidak memakai alas kaki.
 Tubuh tiang dihiasi dengan enam belas gerigi (cannel) dengan sisi yang bertaut.
 Kepala tiang terdiri atas balok bundar di atas nya ada sebuah balok papan penutup
berbentuk persegi sering dilukisi dengan hiasan garis-garis bersiku tegak.
 Kaso induk merupakan balok licin.
 Di atas kaso induk terletak kaso-kaso, pada setiap ujungnya di pasangkan
tryglyph, diantar tryglyph terdapan papan pualam berhias.
b. Orde ionia.
Terlihat pada kuil erchteion dan kuil Nike. Bangunan tersebut dibuat
dengan pengaturan.
 Tiang mempunyai alas kaki
 Tubuh tiang lebih langsing dengan gerigi lebih kecil yang berjumlah 24
sekeliling tiang.
 Kepala tiang berbentuk bantal berukir, bagian luarnya melengkung bulat
yang diikat oleh ukiran
 Tempat hiasan dibuat memanjang.
7
c. Orde Korinthia.
Bentuk ini hadir sebagai selingan orang Ionia dalam membuat capital
tiang. Variasi ini terdapat pada Monumen Lysikrates dan kuil Zeus di Anthena.
Seniman pahat yang membuat kepala tiang korinthia yang bagus-bagus adlah
pemahat Kallymachos.
Ciri-ciri tiang Korinthia;
a. Kepala tiang merupakan bunga yang diukir sekelilingnya.
b. Ukiran tangkai bunga disusun dua-dua yang ujungnya bergelung-gelung
dibawah architrave.
c. Keempat gulungan ujung gagang bunga menghadap ke setiap penjuru,
sehingga kepala tiang ini dapat dipakai oleh tiang manapun juga.
Beberapa penggunaan tiang pada suatu bangunan kuil terdapat beberapa
istilah, yaitu; Empat tiang disebut tetrastylo, enam tiang disebut hexastylos,
delapan tiang disebut oktastylos. Istilah ini untuk bagian depan bangunan kuil.
Sedangkan untuk menghitung jumlah tiang diberanda samping biasanya dua
kali jumlah tiang beranda muka ditambah satu.
2. Seni Patung Yunani Masa Klasik
Karya patung zaman Archaga (+ 1000 – 380 SM) menunjukan adanya
pengaruh seni patung berdiri Mesir kuno. Pada karya bangsa Doria kebanyakan
membuat patung laki-laki yang tampak lugu, angkuh dan kekar. Sedangkan
karya bangsa Ionia tampak lebih mengandung perasaan. Kebanyakan patung
wanita dengan sikap duduk atau berdiri. Sikapnya manis mengesankan gerak
dengan wajah senantiasa tersenyun.
Pada perkembangan selanjutnya, kemudia ada tiga pematung yang
menggabungkan Seni Doria yang perkasa dan agung dengan Seni Ionia yang
penuh perasaan dan keindahan sehingga timbul gaya attis (Attica). Ketiga
seniman tersebut adalah Phidias, Myron, dan Polykleitos. Menurut sejarah
mereka ini adalah murid pematung Hagelades dari Argos. Karya patung gaya
attis kemudian dilanjutkan oleh pematung-pematung muda (sebagai ajaran
Attis baru), mereka ini adalah Praxiteles dan Lysippos.
8
patung orde Doria patung orde ionia patung orde korinthia
Seni patung corak Ionia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mewujudkan bentuk perempuan sebagai lambang Dewi.
2. Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan.
3. Wajah tersenyum ramah.
4. bentuk lebih harmonis.
Seni patung corak Doria, ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Mewujudkan bentuk laki-laki sebagai lambang Dewa.
2. Mengesankan sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah ke depan.
3. Proporsi tidak realistis.
4. Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka.
B. Hellenisme
Hellenisme diambil dari bahasa Yunani kuno Hellenizein yang berarti
“berbicara atau berkelakuan seprti orang Yunani”. Hellenisme klasik: yaitu
kebudayaan Yunani yang berkembang pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Hellenisme
secara umum: istilah yang menunjukkan kebudayaan yang merupakan gabungan
antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Syiria, Metopotamia, dan mesir yang
lebih tua. Lama periode ini kurang lebih 300 tahun, yaitu mulai 323 SM (masa
Alexander Agung atau meninggalnya Aristoteles) hingga 20 SM.
Hellenisme di bagi menjadi dua fase, yaitu fase Hellenisme dan fase
Hellenisme Romawi. Fase Hellenisme adalah fase yang ketika pemikiran filsafat
hanya dimiliki oleh orang-orang Yunani. Adapun fase Hellenisme Romawi ialah fase
yang sudah datang sesudah fase hellenisme, dan meliputi semua pemikiran filsafat
yang ada pada masa kerajaan romawi, yang ikut serta membicarakan peninggalan
pikiran Yunani, antara lain pemikiran Romawi di barat dan di timur yang ada di mesir
dan di siria. Fase ini dimulai dari akhir abad ke-4 sebelum masehi sampai
9
pertengahan abad ke-6, Masehi di Bizantium dan roma, atau sampai masa
penerjemahan di dunia arab.
Ciri pemikiran filsafat yunani ialah adanya cara berpikir yang tidak relawan
dengan realitas yang ada atau keberadaan yang benar-benar nyata menurut
pemahaman filosofis bukan eksistensi yang sesungguhnya, karena setiap realitas
menyembunyikan hakikatnya yang paling hakiki, sebagaimana adanya api yang
kemudian padam.
Meskipun Plato dan Aristoteles telah berhasil memadukan pikiran-pikiran
filsafat yang sebelumnya, keduanya tidak dapat melarutkan sama sekali, karena
pikiran-pikiran filsafat tersebut adalah pemikiran bermacam-macam aliran yang
boleh jadi berbeda-beda pandangannya terhadap hidup dan alam ini. Aliran-aliran ini
adalah:
1. Natural phylosophy dengan Democritas sebagai tokohnya dan filosof-
filosof Lonia, yang menghargai alam dan wujud benda setinggi-
tingginya.
2. Aliran Ketuhanan” yang mengakui zat-zat yang metafisik, diwakili oleh
“aliran Elea” dan Socrates, yang mengatakan bahwa sumber alam indrawi
adalah sesuatu yang berada di luarnya.
3. “Aliran Mistik” dengan Pythagoras sebagai tokohnya, yang bermaksud
memperkecil atau mengingkari nilai alam indrawi.
4. “Aliran Kemanusiaan” yang menghargai manusia setinggi-tinggi dan
mengakui kesanggupannya untuk mencapai pengetahuan, serta
menganggap manusia sebagai ukuran kebenaran.
5. Aliran-aliran filsafat tersebut telah mempengaruhi hasil pemikira filosof-
filosof yang mendatang, bagaimana pun kuat dan besarnya filosof-filosof.
6. Pada fase Hellenisme-Romawi, meskipun keseluruhan masa hellenisme-
romawi mempunyai corak yang sama, apabila mengingat
perkembangannya, maka dapat dibagi menjadi tiga masa, dan tiap-tiap
masa mempunyai corak tersendiri.
Masa pertama, dimulai dari empat abad sebelum masehi. Aliran-aliran yang
terdapat di dalamnya ialah:
1. Aliran Stoa (Ar-Riwaqiyyah) dengan Zeno sebagai pendirinya. Ia mengajarkan
agar manusia jangan sampai bisa digerakkan oleh kegembiraan atau kesedihan
(jadi tahan diri dalam menghadapinya) dan menyerahkan diri tanpa syarat kepada
suatu keharusan yang tidak bisa ditolak dan yang menguasai segala sesuatu.
2. Alir epicure, dengan epicure sebagai pendirinya. Aliran ini mengajarkan bahwa
kebahagian manusia merupakan tujuan utama.
3. Aliran skiptis (ragu-ragu) yang meliputi “ aliran phyro” dan “aliran akademi
baru”. Aliran skeptis mengajarkan bahwa untuk sampai pada kebenarannya,
manusia haruspercaya dulu bahwa segala sesuatu itu tidak benar, kecuali sesudah
dapat dibuktikan kebenarannya. Ajaran lain ialah bahwa pengetahuan manusia
10
adalah tidak akan sampai pada kebenaran, atau dengan perkataan lain
mengingkari kebenaran mutlak (objektif)
4. Aliran eliktika-pertama (aliran seleksi)
Masa kedua, dimulai dari pertengahan abad sebelum masehi sampai
pertengahan abad ketiga masehi. Aliran ini terdapat pada masa ini ialah:(1) aliran
peripateki terakhir; (2)aliran stoa baru; (3) aliran epicure baru; (4) aliran
pythagoras; dan (5) aliran filsafat yahudi dan plato.
Masa ketiga, dimulai dari abad ketiga. Masehi sampai pertengahan
abad keenam masehi di bizantium dan roma, atau sampai pertengahan abad
ketujuh atau kedelapan di iskandariah dan timur dekat (asia kecil). Pada masa
ketiga ini, kita mengenal aliran-aliran; (1) neoplatonisme; (2) iskadariyah; (3)
filsafat diasia kecil, yang terdapat di antiochia, harran, ar-ruha, dam nissibis.
Aliran-aliran ini merupakan kegiatan terakhir menjelang timbulnya “aliran
bagdad” yaitu aliran filsafat islam.
Diantara aliran-aliran filsafat dari masa ketiga, neoplanisme-lah yang
terpenting dan yang paling banyak pengaruhnya terhadap filsafat islam. Aliran
neoplatonisme merupakan rangkaian terakhir atau rangkain sebelum terakhir dari
fase hellenisme-romawi, yaitu fase mengulang yang lama dan bukan fase
mencipta yang baru. Neoplatonisme ini juga masih berkisar pada filsafat yunani,
tasawuf timur yang meramu dari masa filsafat yunani serta menggabungkannya.
Uberweg dalam bukunya Geschihte der Philosophie mengatakan
bahwa aliran Neoplatonisme dimulai dari abad pertama masehi dan berakhir pada
pertengahan abad keempat masehi, sedang menurut penulis lainnya berakhir pada
pertengahan abad ke tujuh masehi adalah masa aliran iskandariyah yang
mengantikan aliran neoplatonisme.
Perbedaan kedua aliran tersebut ialah:
1. Neoplatonisme berkisar pada segi metafisika pada filsafat yunani, yang
boleh jadi dalam beberapa hal berlawanan dengan agama masehi,
sedangkan aliaran iskandariyah lebih condong kepada matematika serta
alam dan meninggalkan lapangan metafisika, dan keadaan ini bisa
menyebabkan tidak adanya perlawanan dengan agama masehi.
2. Neoplatonisme lebih banyak mendasarkan pikirannya kepada seleksi dan
pemaduan, sedangkan aliran iskandariyah lebih banyak mengadakan
ulasan-ulasan terhadap pikiran-pikiran filsafat.
C. Romawi Kuno.
1. Sejarah Romawi
Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kora roma masa
kini. Peradaban romawi dikembangkan suku latia yang menetap di lembah sungai
tiber. Suku latia menamakan tempat tinggal mereka latium, yang merupakan
11
kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk latium
kemudian disebut bangsa latin. Bangsa latin hidup dan berkembang serta
menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Waktu berdirinya kota roma yang
terletak di lembah sungai tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebutkan
bahwa roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari yunani, Remus dan
Romulus.
Roma berhasil mendudukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu
persatu, baik dengan jalan kekerasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya roma
berhasil menguasai seluruh italia tengah.pada tahun 500 sm bangsa latium
memberontak terhadap kerajaan etruskia dan berhasil memerdekakan diri serta
mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Bangsa romawi yang semula
petani, berhasil menjadi penguasa besar dan menjadi masyarakat kapitalis dan
materialis.Dengan stabilitas pemerintahan pada masa kaisar Octavianus maka
mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Bangsa romawi juga ahli dalam
pembuatan patung terutama patung setengah dada atau potret. Bentuk wajah dibuat
sangat teliti, sedangkan tubuh dan bagian lainnya dibuat sangat sederhana. Orang
romawi dalam membuat patung, memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa
yunani. Dalam membuat patung orang-orang romawi selalu mematungkan tokoh-
tokoh penguasa, politik, dan cendikiawan.
Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata
uang logam bangsa romawi yang senang membuat bangunan monumental
menyebabkan bangsa ini kaya akan hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Pada
banguan monumen diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan.
Peninggalan seni monumen ini terdapat di roma dan dibeberapa daerah jajahan
romawi. Peninggalan seni bangunan romawi pada masa kekaisaran ini jumlahnya
sangat banyak, antara lain :
1. Kuil zeus yang didirikn di olympia.
2. Kuil jupiter heliopalitanus di baálbek, syria.
3. Pantheon merupakan kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.
4. Mousoleum di roma.
5. Teater di pompei, solona, asperados.
6. Amphiteater.
7. Thermen merupakan tempat pemandian.
8. Bangunan istana.
9. Gerbang kemenangan..
10. Tiang kemenangan.
Pada masa gothik (100-1400 m), kebudayaan romawi tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan agama kristen. Ketika penguasa roma memusuhi para pengikut
agama kristen, di roma secara sembunyi-sembunyi berkembang seni katakomba.
Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.karya seni kristen
awal ini antara lain lukisan-lukisan kristus sebagai pengembala yang baik. Yang
mengembangkan seni ini bukanlah seniman. Tapi bagi mereka yang terpenting
12
adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan sebagai bakti mereka
kepada agama kristen. Namun, justru seniman-seniman katakomba ini menjadi
pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan.
2. Gaya Klasik Romawi.
a. Seni Bangunan.
Diseluruh tempat yang pernah dikuasai romawi terlihat hasil
kesenian bangunan. Kesemua bangunan itu dikerjakan oleh tentara romwi
dibawah pimpinan beberapa ahli bangunan. Hasil kerja ini menhilangkan
semua bentuk hias, sehingga merupakan hasil kerja yang kasar, sederhana,
tapi dasyat. Di samping bangunan gaya militer, dibangun pula kota roma
yang megah.
Perbaikan yang terdapat pada seni bangunan romawi adalah
penempatan langit-langit lengkung yang dibuat pada kul-kuil dan bangunan
profan yang lebih diperluas. Pada bentuk ini ada tiga macam bentuk langit-
langit lengkung, yakni :
- Langit-langit lengkung panjang.
- Langit-langit silang.
- Langit-langit punjung atau kubah.
b. Kuil-kuil.
Kuil-kuil bangsa romawi dalam bentuk keseluruhannya menyerupai
bentuk kuil yunani. Kuil dengan langit-langit lengkung adalah pantheon di
roma. Kuil ini merupakan kuil paling besar. Cella yang berbentuk persegi
panjang dari kuil agrippa selama pemerintahan kaisar Adrianus diganti
dengan ruang yang luar biasa luasnya dalam bentuk bundar. Diatasnya
terdapat kubah dari beton. Dan didalamnya diletakkan patung-patung dewa
dari emas.
c. Seni Banguan Profan.
Bangunan-bangunan profan bagi bangsa romawi yang sangat
penting adalah istana-istana, basilika, teater-teater, anphi theater, sirku-
sirkus, gerbang-gerbang peringatan dan makam-makam.
d. Seni Patung.
Seni patung romawi adalah kelanjutan dan sebagian pengikut dari
seni patung yunani. Banyak sekali patung-patung yunani yang di tiru.
Sering kali peniruan patung ini di buat dari batu pualam yang patung
aslinya dibuat dari perunggu. Bangsa romawi banyak juga yang membuat
relief. Kebanyakan menceritakan tentang sejarah, dengan tema
peperangan. Hasil karya patung bangsa romawi yang terbaik adalah patung
potret. Lambat laun kemahiran pematung menjadi merosot dan akhirnya
menjadi keruntuhan total dari seni klasik.
13
e. Seni Lukis.
Seni lukis romawi dapat dijumpai didalam rumah-rumah bangsawan
di kota pompei. Lukisan ini merupakan lukisan dinding dari kapur lembab.
Ciri-ciri yang jelas adalah unsur-unsur perspektif yang dikemukakan
bertentangan atau berlawanan denagn pengertian hiasan datar.di dalam istana
romawi terdapat lantai-lantai dalam bentuk mozaik yang memperlihatkan
suasana ilusionis disebabkan unsur perspektif serta gelap terang di
pergunakan.
3. Seni Rupa Romawi.
Selama masa republik dan kekaisaran romawi, banyak sekali patung yang
dibuat. Sekitar tahun 200 sm, romawi mulai menaklukkan yunani, dan hal ini
sangat mempengaruhi gaya seni mereka. Mereka sangat mengagumi karya seni
yunani. Ada banyak lukisan dinding pada masa ini. Pada abad pertama masehi
kadang dibagi menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama adalah lukisan
dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari marmer. Gaya
kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau
buah-buahan. Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar
manusia. Selain itu, ada pula berbagai variasi lain.
Sarkofagus dengan relief adegan pertempuran antara romawi melawan
jermanik (180-190 m). Gaya keempat yakni tembikar. Tembikar romawi diawali
dengan meniru gaya tembikar etruria, namun berkembang dengan gayanya
sendiri. Secara umum, tembikar di italia memiliki satu warna dan dekorasinya pun
di cetak, tidak seperti yunani yang hiasannya di lukis. Setelah menaklukkan asia
barat, romawi pun mengembangklan seni tembikar mereka dengan belajar dari
para seniman asia barat.
D. Awal Mula Kristen Awal.
Pada awal mula, masuknya agama kristen di eropa benar-benar dilakukan
secara diam-diam dan dilakukan dibawah tanah. Agama kristen yang masih baru ini
berbentuk suatu perkumpulan secara masal dan dilakukan dalam katakom (kuburan
bawah tanah). Dalam perkumpulan yang mereka lakukan, mulailah dilakukan adanya
sekolah ilustrasi dan menulis indah, yang kemudian ilustrasi itu digunakan dalam
kitab agama. Pada awalnya, kristen menolak adanya penggambaran pola0pola
dekoratif yang mengambarkan hal-hal yang bersiaft agamais dan spiritualis. Karna
di dalam agam kristen dilarang menggambar manusia secara utuh dalam bentuk
apapun, maka eropa mengalami kemunduran dalam berkarya.
Pada awalnya mereka mampu menggambarkan manusia dengan sangat
naturalistik sekali, atau patung manusia dengan gaya yang sangat luwes dan nyata,
serta draperi yang sangat sempurna. Karena pengaruh kristen kemudian menjadikan
gaya dari seni rupa mereka menjadi abstraksi. Simbolisme menjadi sangat penting
dengan penggunaan lambang-lambang dalam seni rupa agama kristen.
14
Pola pikir yang dianut menunjukkan kepercayaan terhadap ajaran kristen
yang doqmatik ini berlanjut kurang lebih selama 1000 tahu sampai dengan zaman
gothik. Pada periode ini disebut sebagai zaman kegelapan dimana perkembangan
kebudayaan dan peradaban di barat tidak berkembang.
1. PERIODE MASA KRISTEN AWAL.
a. Periode Pengejaran (0-325 M).
Umat kristiani mengalami perlakuan yang kejam dari bangsa romawi.
Rakyat menjadi korban dan mangsa perburuan untuk mangsa binatang-binatang
buas pada kekaisaran di bawah kepemimpinan kaisar nero. Umat kristiani pada
prinsipnya menolak pemujaan terhadap kaisar. Prinsip yang diutamakan dalam
agama adalah nilai rohani dan lebih berinstropeksi pada diri sendiri. Ajaran ini
dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari kejaran pemerintah
pada waktu itu. Slogan yang sering dicanangkan oleh kaum nasrani pada waktu
itu adalah öne god, one religion, ang one church”. Karya arsitektur pada saat ini
ada dua yakni pada bangunan bawah tanah dan bangunan berbentuk lorong.
b. Periode Pengakuan (325-395 M).
Agama kristen akhirnya diakui agama negara oleh kaisar Constantine.
Sehingga banyak unsur-unsur romawi yang masuk dalam agama kristen.
Kebutuhan ruang untuk tempat ibadah, tempat pembabtisan dan mousoleum.
Kebanyakan bangunan digunakan untuk fungsi ini diambil dari ruang yang
sudah ada dengan mengganti fungsinya. Sehingga bentuk yang dipaki sama
seperti arsitektur romawi, namun fungsi, isi dan maknanya berbeda.
c. Perpecahan Kerajaan Romawi (395 M).
Kekristenan menjadi legal pada abad ke-4. Masalah terbesar terutama
pada perekonomian negara dan pemberontakan suku-suku bangsa yang dahulu
telah ditaklukkan oleh bangsa romawi. Kekaisaran romawi akhirnya pecah
menjadi dua bagian timur dan barat. Setelah abad ke empat, dibawah pengaruh
imprelialisme awal arsitektur kristen sangat dipengaruhi oleh gya kerajaan
romawi, yaitu bangunan berskala monumental. Gedung-gedung gereja dibagi
menjadi dua tipe. Pembangunan gereja membawa pengaruh besar pada
perkembangan seni lukis karena adanya kebutuhan untuk menghiasdindinh dan
kubah dalam gereja.
2. SENI RUPA MASA KRISTEN AWAL.
a. Patung.
Patung dari batu sarkofagus luas dipraktekkan dalam seni romawi dan
dilanjutkan ke era kristen. Selain itu, pemahat gading dihiasi sampul buku dan
peti mati mayat atau lebih objek, seperti tahta maximianus di ravenna.
15
b. Lukisan.
Gaya (simbol) memiliki kesamaan karya-karya seni masa romawi namun
subjek (isi) berbeda. Pada zaman kristen awal tema berupa seorang gembala
dengan domba-domba. Dalam karya seni lain terjadi perubahan yang signifikan
dengan menghindari bentuk-bentuk alamiah greco roman.
c. Karya Seni Mozaik.
Mozaik adalah teknik dalam seni lukis yang lebih awet dan tahan lama,
serta memiliki karakteristik estetis. Penggunaan mozaik dalam melukis bisa
berbahan dasar dari kaca, maupun batu. Atau yang lebih terkenal dengan sebutan
kaca patri. Mozaik dipakai sebagai hiasan didinding serta langit-langit gereja,
yang mozaiknya masih bergaya tradisional melambangkan
transformasi/perubahan.
d. Arsitektur Kristen Awal.
- Arsitektur.
Bentuk gereja yang berasal dari basilika dengan denah panjang
berbentuk silang latin dijadikan bentuk dasar yang akan dipakai untuk
gereja selanjutnya. Ornamen sederhana yang hanya ditempatkan pada
bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan pola gambar
naturalis.
- Bangunan-bangunan kristen awal.
Pertemuan kebaktian orang-orang kristen mula-mula diadakan di
tempat-tempat rahasia. Karya seni lukisan dan mozaik gaya ini berasal
dari abad pertama, banyak ditemukan dilorong-lorong bawah tanah, yang
pada awal masa kristen merupakan tempat pemakaman. Pendapat
mengenai pengaruh masa kuno terhadap basilika kristen dibuat
berdasarkan basilika romawi yang juga berfungsi sebagai tempat
pertemuan. Namun ada yang mengatakan, bahwa prinsip dasar basilika
kristen adalah rumah tinggal gaya romawi yang memiliki atrium di bagian
tengahnya dan dikombinasikan dengan gaya susunan gedung pertemuan.
- Peninggalan-peninggalan kristen awal.
a. Kredo Nicea.
b. Basilika.
c. Mouseleum.
E. Abad Pertengahan
1. Zaman Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai
dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga
berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan
Awal.Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik,
Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya
16
penaklukan Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh
Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan
Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan
budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang
menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.Bangsa Yunani percaya
kepada adanya dewa-dewi yang bertubuh seperti manusia, tetapi lebih indah,
lebih besar, dan tak dapat mati. Para dewa-dewi mempunyai sifat-sifat seperti
manusia biasa, seperti sifat-sifat yang baik maupun yang buruk.
Dewa-dewi ini pun berkeluarga dan mempunyai keturunan. Mereka
saling berperang dan bersaing untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.
Disamping itu, terdapat juga para hero atau tokoh-tokoh setengah dewa, yang
meskipun sakti namun dapat mati. Hero yang terkenal adalah Achilles dan
Herakles (Hercules).Menurut kepercayaan bangsa Yunani, terdapat 12 Dewa
Olimpus yang juga dikenal dengan sebutan “Dodekatheon” dalam
MitologiYunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak
GunungOlimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap oleh masyarakat
Yunani.Bangsa yunani juga dikenal karena peninggalan budayanya yaitu:Seni
sastra,filsafat,ilmu penngetahuan, besreta seni rupanya yang megah dan agung.
2. Periode Abad Gelap
Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang.
Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya
pengembangan gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav, maupun
Finno-Ugria, paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur Romawi
Barat yang tengah merosot itu.
3. Karya Seni Rupa
 Arsitektur
Sejarah Arsitektur yang menarik dalam sejarah Eropa Abad
Pertengahan. Banyak ksatria Abad Pertengahan Inggris dan Eropa telah
melakukan perjalanan ke Tanah Suci pada Perang Salib. Para ksatria telah
melihat benteng kokoh megah Kekaisaran Bizantium dan bangunan-bangunan
besar dipengaruhi dan merevolusi ide membangun istana Abad Pertengahan,
Teknik dan arsitektur. Para Motte Abad Pertengahan kayu dan istana
Bailey pindah ke istana Norman dan batu ke kastil konsentris besar Abad
Pertengahan dari Edward I. Gaya Gothic baru arsitektur dan dekorasi Abad
Pertengahan muncul di Perancis.
17
Contoh arsitektur abad
pertengahan
 Seni patung
Sebagian besar daya tarik bangunan abad pertengahan berasal dari
patung yang begitu sering menghiasi mereka. Beberapa seni yang paling
inventif dari Abad Pertengahan muncul di portal luas gereja-gereja, Dengan
disposisi ritmis atas kolom dan dermaga, ruang terbatas dari biara monastik
menawarkan kesempatan yang ideal untuk sebuah program diperpanjang
dekorasi patung.
Kepala adalah bagian simbolis kepala tubuh untuk budaya Barat pada
Abad Pertengahan, dari hari-hari memudarnya kekaisaran Romawi untuk
Renaissance. Sejak zaman kuno itu menandakan tidak hanya kecerdasan,
pusat kekuasaan, tetapi juga dianggap sebagai pusat dari jiwa. Wajah tidak
hanya pusat identitas, tetapi juga merupakan kendaraan utama untuk ekspresi
manusia, emosi, dan karakter. Dengan demikian, penggambaran kepala
menjadi ujian sejati kualitas artis dan indikator menceritakan gaya.
18
 Seni lukis abad pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan,
seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada
Tuhan. Akibatnya, seni lukispun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan
realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa
dikategorikan “bagus”. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat
propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan
dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk
yang benar dari benda.
Contoh lukisan
Tokoh pelukis terkenal diantaranya :
 Albert Durer
 Jan Van Eyck
 Mathias Grunnewald
F. Zaman Reinassance
1. Sejarah
Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa
Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan
kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir
Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini
mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik,
tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun,
perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada
semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang
paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para
19
polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal)
seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya
sebutan “Renaissance Men”.
b. Karya Seni Rupa
1. Lukisan
2. Patung
G. Barok-Rokoko
Istilah barok( baroque) sebenarnya semula di berikan sebagai satu kritik.
Berasal dari bahasa italia ‘’ barroco’’ yang bermakna bandul kalung dari abad
pertengahan yang bentuk berlekuk lekuk. Selain itu juga di perkirakan dari bahasa
portugis “barrocco” yang bermakna mutiara bentuk yang tidak biasa. Dari kedua
makna dapat di simpulkan sebagai seni yang tidak beraturan, penuh lekukan dan
cendrung berlebihan.
20
Pengertian racoco berasal dari bahasa prancis ‘rocaille’ dan ‘coquille’ yang
bermakna batu dan kerang yang di gunakan untuk menghias bagian dalam gua buatan
pada taman bergaya barok. Para ahli masih memperimbangkan apakah racoco
merupakan improvisasi dari gaya barok.
Arsitektur interior tampil sangat megah, melanjutkan masa klasik namun
lebih kaya akan ornamen. Ornament di terapkan secara penuh dan diinspirasi dari
masa klasik yang anyak mengolah sulur-sulurn, bunga- bunga , tetumbuhan dan
lekukan-lekukan yang di terapkansecara agak berlbihan dan seolah gerak dinamis.
1. Barok
Barok (baroque) lahir pada bagian kedua dari dari pertengahan abad ke-16 ,
sebagai pertanda bermula nya pengaruhh kesenian di italia yang sesudah tahun 1600
meyerbu ke seluruh eropa .
Barok berasal dari kata romawi yang berarti ‘’ tidak beraturan’’ atau ‘’
menyimpang’’. Dalam perkembangannya, Michelangelo dan palladio di anggap
sebagai bapak barok, karena kedua seniman ini lah yang menjiwai paham ini.
Renaissance melepaskan cara berfikir zaman tengah yang berbau gereja .
akibat kelanjutan pandangan hidup ini ia bergerak makin maju, lebih memperhatikan
dunia ini secara rasional. Kemajuan pandangan inilah yang menghayati seni barok,
sebagai mana lazimnya pertumbuhan seni yang sudah sudah.
Seni bangunan barok dapat di lihat pada gereja-gereja, istana,dan taman-
taman. Di prancis, selain bangunan-bangunan negara, banyak terdapat hasil-hasil
karya seni barok pada bagian dalam istana, hiasan-hiasan, permadani-permadani,
kain-kain tabir dari brokad yang gilang-gemilanng.
Penaruh barok sampai juga ke belanda. Sebagai contoh terdapat balai kota
middelharnis(1639), istana Amsterdam (1648), dan lain-lain. Masa peralihan zaman
Renaissance ke zaman barok dapat di lihat pada gereja westerkerk di
Amsterdam(1620).
21
Di Jermann , seniman-seniman barok terkenal di antaranya adalah franz
joseph spingler, cosmos, dan egid quirin. Terutama egid quirin dan cosmos banyak
sekali mengerjakan patung-patung dan dekorasi gereja barok.
Peter paul robens(1577-1640), seorang seniman belanda, pergi ke italia
belajar pada seniman-seniman besar Italia pada zaman itu. Akhirnya Rubens inilah
yang terkenal sebagai pelopor seni Barok. Rubens melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot –otot serta tokoh-tokoh perkasa seperti karya gurunya,
Michielangelo, disertai pula oleh warna yang gilang-gemilang yang diwarisi dari
gurunnya, titian. Komposisinya merupakan manusia yang banyak gerak yang
bergejolak gelisah.
Ciri yang jelas terdapat pada zaman barok ialah seniman lebih leluasa
menempatkan dirinya pada hasil hasil karyanya, sehingga warana tampaknya lebihh
cemerlang serta ukir-ukiran lebih bergaya , dan efek cahaya lebih mengesankan.
juga gerak dan karakter pakaian , kainn-kain (drapery) pada seni patung lebih terlihat,
hingga memperlihatkan gerak hidup yang sebenarnya.
22
Aliran Barok ini berkembang di belanda dengan baik dan subur. Pada masa
itu seungguhnya ada dua kelompok besar seniman-seniman Belanda , yakni seniman
Vlaam dan seniman-seniman dari utara. Kedua kelompok ini sangat berbeda dalam
merealisasikan panggilan seni yang mengilhaminya, di sebabkan oleh suasana atau
keadaan daerah mereka yang berlainan. Di utara mereka tidak dapat hidup seperti
seniman-seniman Vlaam. Dan perkembangan aliran barok tak sepesat yang di
dapatkan Rubens dari Selatan.
Adanya satu tradisi yang kuat di daerah utara, menyebabkan aliran Barok tak
dapat begitu saja meluas dengan leluasa. Dan jika orang menuntut pelajaran melukis
di Utara, akan terasa benar suasana sekolah. Seniman-seniman di Utara , sangat teliti
mempelajari seni lukis. Mereka belajar pada seniman-seniman di Italia, sehingga
dengan bersungguh-sungguh mencari karakter diri sendiri dan mempertinnggi mutu
tehkniknya. Dengan landasan ini mereka mendirikan akademi yang pertama di
bawah pimpinan hedrik goltzius(1558-1617). Dengan adanya akademi ini, seniman-
seniman belanda banyak mempelajari masyarakat dan alam sekitar negerinya,
sehingga mereka menemukan gaya Belanda sendiri.
2. Rococo
Pada abad ke-17 Roma adalah pusat perhatian dunia di lapangan seni rupa,
seperti paris pada masa sekarang. Di situ berkumpul seniman-seniman dari seluruh
Eropa. Banyak jig yang bermukin untuk mempelajari karya-karya besar seniman
Renaissance adalah penempatan pemandangan cara italia. Mereka mengikut jejak-
jejak seniman-seniman Renaissance yang mempergunakan komposisi renaissance
yang berdasarkan komposisi klasik, shinggga taman-taman, pohon-pohonan,
semuanya di pangkas rata, tidak menjulang ke udara. Demikian pula aliran
horizontalisme sangat berpengaruh, yang di sebut gaya italia.
Pada pertengahan abad ke-18 kelihatan pengaruh barok mulai menurun.
Sifat-sifatnya yang lincah,penuh perasaan, mulai kabur. Hal ini di sebabkan oleh
karena seni Barok sudah demikian tinggi mencapai tingkatan yang di tujunya,
sehingga sudah tidak jalan lagi untuk perkembangan selanjutnya. Pada seni
bangunan, terutama pada ornament-ornamen, tampak benar pengkaryaan yang sudah
berlebihan. Keadaan yang demikian di namakan ‘’ Rococo’’, yakni suatu istilah
penamaan kemunduran dari seni Barok. Istilah ini diambil dari kata ‘’Rocaille’’,
yakni seni kulit kerang, suatu hiasan yang amat di gemri pada waktu itu, suatu hiasan
yang amat di gemari pada waktu itu. Tetapi bukanlah karya seni yang tinggi
mutunya, melainkan seni perasaan.
Jadi, Racoco bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari Barok yang
dapat di anggap suatu kemajuan, melaikan suatu penamaan pada sifat-sifat
kehancuran atau penyelewengan yang di bawakan oleh nya.
23
Di Prancis terlihat pengaruh Racoco lebih meluas setelah wafatnya Louis IV.
Gaya Racoco Prancis yang khas adalah lukisan-lukisan Jean Antoine Watteau(1684-
1721). Aliran ini membawakan sikap-sikan yang berkehendak pada kebebasan
kosong, berlebih-lebihan, dan dibuat buat.Aliran Rococo memberikan ukiran dan
hiasan yang berlebihan-lebihan. Bagian dalam bangunan penuh di hiasi ornament-
ornamen yang tampaknya amat ramai, sehingga suasana tenggelam dalam timbunan
ornamen. Dan bagaimanapun keindahan itu tidak menunjukan suatu kemajuan lagi
Karya Seni Rupa Masa Rokoko
H. Zaman Klasik
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan: Mistisme
(sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti di
reruntuhan kota Pompeii), Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya
ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu
berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.
1. Aliran Klasikisme
Adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai dengan
gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai abad
24
ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi pengaruh
kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan.
Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa
membuktikan bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai karya
bermutu tinggi, sehingga gaya arsitektur baru pada jaman itu seakan tenggelam
karena tidak memiliki ciri kuat jika dibanding dengan gaya aliran klasikisme.
Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut
dengan Neo-klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur
klasik yang dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan
konstruksi, material dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena
kebutuhan orang akan bangunan dan teknologi yang semakin maju.
2. Sejarah awal
Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau
Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah
digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia.
Ketika orang-orang Etruska mengancam melakukan serangan, kota Pompeii
bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli.
Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di
Campania). Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan
memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang
Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu,
namun teori ini belum terbuktikan.
3. Karya lukis zaman klasik
Fresko dekoratif:
"Dewi Europa
dan sang Lembu"
25
I. Neoklasik
Awal Revolusi Perancis pada sekitar tahun 1789, yang menjadi titik akhir
kekuasaan feodalisme di Perancis telah berpengaruh pada perkembangan
kebudayaan di dunia. Revolusi Perancis tidak hanya merupakan perubahan tata
politik, tata sosial, tetapi juga berpengaruh pada bidang kesenian. Salah satunya yaitu
pengaruh raja atas perkembangan seni telah berakhir.
Kelompok seniman sedikit demi sedikit menciptakan karya semata-mata
memperturutkan panggilan hatinya masing-masing, melukis bukan karena pesanan
atau order, melainkan karena ingin melukis. Maka timbul adanya kekuatan pribadi-
pribadi seniman (semacam proses individualisasi dan isolasi diri) dalam berkarya
seni. Dengan demikian riwayat seni rupa modern dalam sejarah telah tampak tanda-
tandanya pada masa ini.
Jacques Louis David (1748-1825) adalah pelukis neoklasik yang tekun
mengikuti kaidah akademisme yang bersumber pada kesenian (kebudayaan) klasik
dengan beberapa pembaruan, terutama dalam tema dan estetika.
Neoklasik ini muncul mereaksi terhadap fenomena seni Barok/Rokoko dan
menganggap bahwa seni Barok/Rokoko itu sudah menyimpang dari kaidah seni
klasik, dengan sebutan jelek (ugly) dan penurunan nilai (dekaden). Maka Neoklasik
berkeinginan untuk mengembalikan dan memurnikan ideal klasik, dengan
mempelajari, menggali, dan mengembangkan kaidah-kaidah kuno Yunani dan
Romawi klasik.
Neoklasik menggunakan pendekatan intelektual dalam berkarya, dan hal ini
dipertahankan oleh David beserta pengikutnya. Bahkan David sempat mendirikan
akademi untuk membina dan mengembangkan tradisi seni (klasik). Karya David,
teman, dan muridnya memperlihatkan corak teknik, estetika, dan tema yang
memperlihatkan kesamaan gaya dan konsistensinya pada kaidah klasik. Para kritikus
seni abad ke-20 menyebutnya sebagai karya seni yang kaku, dingin, dan terlalu
formal. Maka pantaslah jika seni neoklasik yang sudah bertahan puluhan tahun di
Perancis dan sekitarnya ini akhirnya ditentang pula oleh Romantisme. Kaum
Romantisme menentang Neoklasik dengan berbagai alasan, yaitu :
1. Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;
2. Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin
kehidupan bangsawan;
3. Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi.
a. Aliran Neo-Klasik
Aliran neo-klasik adalah lukisan yang bertujuan untuk mendidik dan
menanamkan kesadaran masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap negara.
Lukisan ini bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan aturan, serta
bersifat klasik.
26
Judul : SUMPAH HORATII.
Karya : Jacques Louis David
Tahun : 1784
Berikut adalah ciri-ciri lukisan aliran neo-klasik:
1. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
2. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
3. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
4. Raut muka tenang dan berkesan agung.
5. Istana sentris.
6. Cenderung dilebih-lebihkan.
Salah satu tokoh aliran neo-klasik adalah Jacques Lois David. Jacques-Louis David
lahir dari keluarga sejahtera. Namun ayahnya dibunuh dalam duel pada saat usianya masih
sembilan tahun. Sedangkan ibunya pergi meninggalkannya. Ia lahir pada tanggal 30 Agustus
1748 dan meninggal pada tanggal 29 Desember 1825. Dia memiliki banyak murid dan
memiliki pengaruh terkuat dalam seni Perancis pada awal abad ke-19.
Arsitektur Neoklasik lahir antara lain karena ditemukannya kembali peninggalan
arsitektur Yunani dan Romawi, serta adanya perubahan politik antara lain revolusi Perancis
(1789) dan Amerika(1776) menciptakan republik, dengan anggapan mengambil seni yang
diasosiasikan dengan seni Yunani (demokrasi) dan Romawi (republik). Pada abad ke-18
orang (terutama yang senang benda antik dan arsitek) banyak tertarik untuk mengadakan
perjalanan dan penggalian situs-situs lama, terutama Yunani.
27
Ciri-ciri arsitektur Neoklasik antara lain :
 Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered)
 Simetris
 Kolom-kolom yang berdiri bebas
Prototipe yang umumnya dicontoh adalah arsitektur kuil. Hal ini dikarenakan arsitektur kuil
dianggap sebagai bentuk paling murni dari arsitektur klasik. Kolom pada kuil benar-benar
berfungsi untuk menopang bangunan (bukan dekorasi). Jadi dapat disimpulkan pada
Arsitektur Neoklasik, fungsi dari kolom benar-benar menopang, bukan hanya dekorasi atau
kolom yang berdiri bebas dan menopang entablatur.
1. Aliran Neo-Klasikisme di Perancis
Di Perancis, aliran Neo-Klasikisme sangat berbeda dengan gaya Rokoko
sebelumnya. Pada aliran Neo-Klasikisme kontur bentuk dipertegas dengan garis,
sedangkan pada gaya Rokoko disembunyikan dalam goresan kuas. Tema yang
diangkat juga lebih serius, dengan memusatkan pada mitologi klasik dan tema-tema
kesejarahan. Pendekatan rasional memunculkan kembali pandangan estetika Poussin
dan menolak pandangan sensualitas Rubens.
a. Jacques-Louis David (1748-1825)
David merupakan pelopor aliran Neo-Klasikisme di Perancis pada akhir
abad ke-18. Ia bekerja pada Raja Louis XVI, namun karya-karyanya
mencerminkan pandangan republikanisme. Ketika terjadi Revolusi Perancis
David berperan aktif sekaligus dalam seni rupa dan politik. Setelah Napoleon
mengubah pemerintahan republik menjadi kerajaan, David bekerja pada
Napoleon dan mengembangkan gaya Neo-Klasik. Setelah Napoleon dikalahkan
dan terjadi restorasi monarkhi di Perancis, David hidup dalam pengasingan di
Brussels. Mengenai Biografi lengkap dan karya seni Jacques Louis David anda
bisa lihat di url yang saya share.
28
b. Jean-Auguste-Dominique Ingres /(1780-1867)
Ingres adalah murid David, yang menjadi tokoh Neo-Klasikisme di
Perancis sampai pertengahan abad ke-19. Tidak seperti David, Ingres tidak
mengabdikan diri pada pemerintahan Napoleon ataupun pemikiran
republikanisme Revolusi Perancis. Jika anda ingin lebih mengetahu lebih detail
dan melihat karya Jean Auguste Dominique Ingres silahkan keurl tersebut.
2. Neo-Klasikisme di Luar Perancis
Selain di Perancis, aliran Neo-Klasik juga muncul di Inggris dan Amerika.
Tokoh aliran Neo-Klasik di Inggris adalah Angelica Kauffman dan di Amerika,
Thomas Jefferson.
a. Angelica Kauffman (1741-1807)
Kauffman adalah pelukis wanita kelahiran Swiss yang belajar di Itali dan
kemudian menetap di London. Kauffman bersama-sama dengan Sir Jushua
Reynolds mendirikan Royal Academy di Inggris. Kauffman banyak
mengerjakan dekorasi untuk menghiasi interior Neo-Klasik yang didesain oleh
Robert Adams.
b. Thomas Jefferson (1743-1826)
Thomas Jefferson adalah presiden Amerika Serikat yang ketiga dan
sekaligus arsitek. Jefferson merancang bangunan dengan gaya Neo-Klasikisme.
Selama menjabat menteri untuk Perancis pada tahun 1784 sampai 1789, ia
belajar tentang seni bangun Eropa moderen dan seni bangun Romawi kuno. Ia
merancang beberapa gedung pemerintah di Amerika, di antaranya gedung
pemerintah pusat negara bagian Virginia (Virginia State Capitol) dan gedung
Universitas Virginia.
3. Ciri Utama Aliran Neo Klasikisme
a. Aliran Senirupa Neoklasikisme sangat rasional dalam berkarya sesuai kaidah
akademi;
b. Neoklasikisme juga menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin
kehidupan bangsawan;
c. Neoklasikisme tidak menonjolkan peranan unsur pribadi dalam berkarya
senirupa.
J. ROMANTIKISME
Romantikisme adalah gerakan seni rupa yang muncul pada akhir abad ke-18.
Dalam Romantikisme unsur emosi lebih diutamakan dari pada pikiran, tetapi
seniman Romantik tidak hanya bekerja dalam satu gaya saja. Tidak seperti Neo-
29
Klasikisme, yang dapat disebut sebagai gaya, Romantikisme lebih merupakan
falsafah atau pandangan. Aliran ini mendorong orang untuk menghayati perasaan
melalui penghayatan indera serta lebih mempercayai intuisi dari pada pikiran.
Romantikisme muncul dalam beberapa gaya, tetapi seni lukis di Perancis khususnya
menunjukkan ciri khas Neo-Baroq, yang merupakan pengaruh Rubens.
1. Romantikisme di Perancis
a. Theodore Géricault (1791-1824)
Theodore Géricault adalah salah satu tokoh pelukis Romantik di
Perancis. Ciri khas lukisan Géricault di antaranya komposisi yang dinamis, figur
yang kaku seperti patung, dan pencahayaan yang dramatis. Géricault merupakan
pengagum Michelangelo, David, serta seni lukis Baroq. Salah satu karya
Géricault adalah Raft of the Medusa (1818-1819) yang berukuran sangat besar,
yaitu 4,97 x 7.16 m. Tema lukisan itu didasarkan pada peristiwa tenggelamnya
kapal Perancis, La Medusa, di pantai Afrika pada tahun 1816. Di antara 150
orang penumpang di dalam kapal itu, hanya 15 orang yang selamat. Mereka
membuat rakit dari puing-puing kapal itu dan terapung-apung di laut selama 13
hari. Dalam lukisan ini objek rakit dan figur-figur membentuk komposisi
diagonal untuk menekankan kesan gerak. Unsur gelap-terang dibuat sangat
kontras untuk menggugah perasaan. Untuk mencapai efek realisme yang begitu
kuat, Géricault melakukan studi terhadap mayat-mayat di kamar mati. Dalam
menggambarkan manusia telanjang, Géricault mendapat pengaruh dari
Michelangelo. Theodore Géricault.
Raft of the Medusa (1818-1819).
b. Eugène Delacroix (1798-1863)
Eugène Delacroix mendapat pengaruh dari Géricault serta inspirasi dari
Rubens. Berlawanan dengan Ingres, Delacroix mengutamakan warna dan
goresan yang kuas sebagai ciri khas lukisannya yang penuh emosi. Beberapa
karya Delacroix menjunjung nilai-nilai sesuai dengan isu-isu politik pada
30
zamannya. Adegan seperti dalam The Masacre at Chios (1821-1824)
mendorong simpati bangsa Yunani dalam perang kemerdekaan melawan Turki.
Karya Delacroix Liberty Leading the People (1830) mendukung semangat
Revolusi Perancis pada tahun 1830. Banyak karya Delacroix yang lain mendapat
inspirasi dari karya sastra. Karya Delacroix Death of Sardanapalus (1827)
didasarkan pada puisi karya Lord Byron. Puisi ini mengisahkan seorang raja
Asiria yang memutuskan untuk bunuh diri dan menyuruh agar semua harta
bendanya dimusnahkan, dari pada jatuh ke tangan musuh yang akan
menyerbunya. Dari tempat tidur kematiannya Sardanapalus menyaksikan sendiri
gundiknya dan kuda-kudanya dibunuh saat berjuang membela diri. Pelukis
Romantik menyukai tema-tema yang mengandung sensualitas dan kejahatan.
Ungkapan kekerasan yang mencolok ditekankan dengan pencahayaan yang
dramatis, warna emotif, goresan kuas yang ekspresif, dan gerakan figur-figur
yang membentuk komposisi diagonal.
Eugène Delacroix. The Masacre at Chios (1821-1824).
2. Romantikisme di Spanyol
 Franciso Goya (1746-1828)
Selain sebagi tokoh seni lukis Romantikisme, Franciso Goya juga tokoh
seni grafis. Karya Goya mencerminkan gaya Baroq, dengan ciri-ciri
pencahayaan dramatis, goresan kuas yang halus, dan komposisi yang
menekankan kekuatan diagonal. Goya bekerja pada raja Spanyol, tetapi ia
penganut republikanisme. Goya mendukung penyerbuan tentara Napoleon ke
Spanyol dan berharap Napoleon akan melakukan reformasi di negerinya.
Namun, setelah Perancis menduduki Spanyol, harapan itu musnah, karena
melihat kekejaman tentara Napoleon. Setelah Perancis berhasil dikalahkan,
Goya mulai membuat serangkaian etsa berdasarkan pengamatannya tentang
31
kekejaman tentara Napoleon. Karya Goya The Third of May, 1808 (1814)
merupakan peringatan tentang peristiwa hukuman mati terhadap orang-orang
Spanyol, yang melakukan perlawanan terhadap tentara Perancis di Madrid.
Goya melukiskan orang-orang itu dengan penuh kekuatan emosi, dengan
mengolah unsur gelap-terang. Ia menggambarkan figur tentara Perancis
seperti robot, mengarahkan senapannya pada tawanan yang tampak tidak bisa
berkutik lagi. Di sini tidak terdapat kesan heroik pada orang-orang Spanyol
itu, tetapi kengerian sebagai korban ketidakadilan.
Franciso Goya. The Third of May, 1808 (1814).
3. Romantikisme di Inggris
a. John Constable (1776-1837)
John Constable berangkat dari gaya naturalisme dan dikenal
dengan lukisannya yang menggambarkan alam pedesaan Inggris.
Constable menyukai objek alam dan mengamati sifat-sifat
transiennya dengan teliti, seperti awan dan iklim yang berubah-ubah.
Ia biasanya melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan
secara langsung di lapangan, yang kemudian dipindahkan dalam
ukuran besar di studio. Karya Constabel The Hay Wain (1821)
menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan kecintaannya terhadap
pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan kesegaran
alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa.
Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan
Romantikisme. Constable memperkenalkan teknik melukis dengan
goresan kuas pendek-pendek dan warna yang terpisah-pisah, bukan
bidang dengan sapuan warna campuran yang merata. Ia mengoleskan
warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan cahaya. Cara
melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya
Impresionisme di Perancis.
32
John Constable.The Hay Wain (1821).
b. Joseph Mallord William Turner (1775-1851)
Joseph Mallord William Turner merupakan pelukis pemandangan alam
Romantik, tetapi menunjukkan ciri-ciri yang jauh berbeda dengan Constable.
Turner menggunakan pendekatan yang lebih transedental. Ia melukis gunung, laut,
dan tempat-tempat yang ada kaitannya dengan sejarah, namun ia menterjemahkan
objek-objek itu kedalam pernyataanpernyataan puitis yang sering melenceng jauh
dari sketsa-sketsa awalnya. Kadang-kadang karyanya tampak mendekati abstraksi
total sebagai studi suasana cahaya dan warna. Oleh karena itu, karya Turner sering
dianggap sebagai rintisan Impresionisme. Namun, pendiriannya lebih subjektif dan
dekat dengan Romatikisme. Karya Turner misalnya Fishermen at Sea (1796).
4. Romantikisme di Amerika
 Thomas Cole (1801-1848)
Thomas Cole adalah tokoh aliran Romantik di Amerika. Cole memimpin
kelompok pelukis Hudson River School. Lukisan Cole berupa panorama yang
mengkombinasikan naturalisme dan idealisasi keagungan. Cole melakukan
perjalanan ke hutan-hutan untuk merekam alam secara langsung melalui sketsa-
sketsa, dan kemudian menyelesaikannya dalam bentuk lukisan di studio. Dalam
karyanya, The Oxbow (1836), Cole memperlihatkan gambaran visual tentang
suatu tempat di tepi Sungai Conecticut. Dalam lukisan ini, awan tampak datang
dari arah kiri komposisi dan memberikan kesan kesegaran. Thomas Cole.
The Oxbow (1836).
33
K. REALISME
Realisme dalam seni rupa abad ke-19merupakan gerakan yang menolak tema
NeoKlasikisme dan Romantikisme. Seniman Realis tidak mendasarkan karyanya
pada tema mitologi Yunani dan Romawi atau tema dari Timur Dekat, tetapi tema “di
sini dan kini”. Mereka mendasarkan tema lukisan mereka pada pengamatan sehari-
hari. Realisme adalah aliran yang berusaha untuk menampilkan subjek dalam suatu
karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari – hari tanpa adanya tambahan
embel – embel atau interpretasi tertentu.
1. Realisme di Perancis
a. Honore Daumier (1808-1879)
Honore Daumier dapat dianggap sebagai seniman Realis, karena karyanya
menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Daumier banyak mengabdikan dirinya
dalam dunia karikatur. Ia bekerja sebagai kartunis politik, namun pada akhir
hidupnya banyak berkarya seni lukis.
Honore Daumier. The Third Class Carriage (1862).
Karya Daumier The Third Class Carriage (1862) menggambarkan para
petani miskin yang memenuhi gerbong kereta api Perancis penuh sesak. Rasa
simpati yang mendalam terhadap penderitaan orang-orang itu diungkapkannya
secara karikatural. Para petani tampak terpenjara dalam keterasingan dan kelas
sosial yang tidak memungkinkannya lagi untuk keluar dari penderitaan itu.
b. Gustave Courbet (1819-1977)
Gustave Courbet adalah pelopor gerakan Realisme pada pertengahan abad ke-19.
Konsep Realisme Courbet adalah menolak tema yang tidak terkait langsung
dengan pengalaman hidup yang nyata di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Ia
terkenal dengan ucapannya, “Perlihatkan aku bidadari, aku akan melukisnya.”
Pernyataannya bahwa seniman harus melukis objek yang nyata dan ada diikuti
34
dengan manifesto Realisme dan pameran di “Paviliun Realisme” pada tahun 1855.
Lukisan Courbet yang pertama, The Stone Breaker (1849), mengandung ciri-ciri
pokok yang menentukan konsep Realisme Courbet. Karya Courbet ini dikritik
berbau “sosialistik” pada masa itu. Karya Courbet yang lain misalnya A
Burial at Ornans (1849-1950). Lukisan ini menampilkan tema yang tidak lazim
tetapi diambil dari kenyataan, yaitu suasana pemakaman. Gustave Courbet.
The Stone Breaker (1849).
c. Edouard Manet (1832-1883) Gaya lukisan Edouard Manet merupakan
inspirasi bagi perkembangan seni rupa moderen. Ia memulai penggunaan
pewarnaan secara datar, menghindari gelap-terang khiaroskuro yang tradisional.
Tema lukisan Manet banyak mengacu pada realisme Courbet. Ia juga dianggap
sebagai salah satu seniman yang memunculkan gagasan seni untuk seni, bahwa
goresan kuas dan warna merupakan unsur pokok dari realitas lukisan. Manet
merupakan tokoh penting bagi pelukis-pelukis muda yang dikenal sebagai
kelompok Impresionis. Meskipun ia tidak pernah secara formal sebagai
Impresionis, karyakarya akhirnya menunjukkan ciri khas Impresionisme, yaitu
penggunaan warna cerah. Edouard Manet. Lukisan Manet yang berjudul Olympia
(1863) juga menampilkan figur wanita telanjang dalam konteks nyata. Lukisan
mengingatkan karya Raphael Venus of Urbino, namun dimaksudkan sebagai
potret seorang pelacur yang sangat terkenal di Paris. Seraya berbaring di tempat
tidurnya wanita itu menampilkan tatapan yang ramah dan tanpa malu.
Olympia (1863)
Manet.
35
2. Seni Rupa Amerika
a. Thomas Eakins (1844-1916)
Thomas Eakins menggabungkan seni rupa dan sains dalam fotografi
maupun seni lukis. Ia pernah belajar melukis di Eropa pada pelukis akademik
Jean-Leon Gerome. Ia juga mendapat pengaruh dari Velazquez, Rembrandt,
dan Courbet. Ia tertarik pada gerak tubuh manusia, yang dihasilkannya
melalui studi fotografi. Eakins termasuk seniman Amerika yang pertama kali
menggunakan studi model telanjang untuk pembelajaran seni rupa, yaitu di
Pennsylvania Academy of Fine Arts. Hal ini mengecewakan para kritikus
konservatif pada masa itu. Karya Eakins The Agnew Clinic (1875) dan The
Gross Clinic (1889) menggambarkan suasana di kamar operasi. Thomas
Eakins. The Gross Clinic (1889).
b. Henry O. Tanner (1859-1937)
Henry O. Tanner adalah pelukis Afrika-Amerika yang belajar pada
Eakins di Philadelphia pada tahun 1880-an. Lukisan Tanner yang terkenal
berjudul The Banjo Lesson (1893) yang dikerjakannya setelah pindah ke
Paris. Lukisan ini menunjukkan tema kehidupan sehari-hari dengan gaya
Realisme objektif, yang merupakan pengaruh Eakins. Henry O. Tanner.
Banjo Le sson (1893)
36
L. NATURALIS
Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis
dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari
gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang
lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu
bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup
dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata,
artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang
perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh
Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalahRaden Saleh. Saat ini
semisal Choirun Sholeh.
Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan
penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan
realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
1. Sejarah Naturalis
John Amos Comenius seorang filsuf yang hidup pada abad ke-16,
tepatnya tahun 1592-1670, dianggap sebagai seorang filsuf yang pertama kali
memperkenalkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Inilah mungkin awal
sejarah munculnya aliran naturalisme, terutama yang berkaitan dengan dunia
pendidikan.
Bidang seni lukis pun mengenal aliran naturalisme. Tetapi pandangannya
berbeda ketika masuk ke dalam filsafat pendidikan. Menurut John Amos
Comenius, pendidikan itu harus melihat anak didik sebagai mahluk ciptaan
Tuhan. Oleh karena itulah, pendidikan yang mengikuti aliran ini melihat manusia
berkembang mengikuti alam.
Alam itu berkembang secara teratur sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan oleh Tuhan. Tidak ada percepatan karena memang berjalan secara
alami. Ketika ada percepatan, artinya ada usaha diluar kemampuan alami sang
anak. Perkembangan anak didik pun hendaknya dilihat secara sederhana tanpa
melihat anak sebagai benda yang bisa dibesarkan menggunakan bahan yang tidak
alami.
a. Tokoh-tokoh Aliran Naturalisme
Berikut adalah beberapa nama tokoh-tokoh aliran naturalisme :
 William Hogart
37
 Johns Constable
M. IMPRESIONISME
Gerakan Impresionisme berkembang dari gerakan Realisme, yang
meneruskan tradisi melukis berdasarkan pengamatan objek dalam kenyataan sehari-
hari. Namun, tidak seperti seni lukis Realisme, seni lukis Impresionisme
menggunakan warna yang terang. Pelukis Impresionis merekam kesan
pengamatannya melalui goresan kuas yang tampak spontan dan kasar (sketchy),
sehingga sering kali objek tampak kabur, tidak terfokus. Istilah “Impresionisme”
muncul ketika kelompok pelukis tersebut menyelenggarakan pamerannya yang
pertama pada tahun 1874. Istilah tersebut sebenarnya merupakan komentar bernada
sinis oleh para kritikus pada waktu itu, karena karya mereka tampak seperti sketsa
atau terkesan belum jadi. Kelompok Impresionis merupakan kelompok pelukis yang
pertama kali konsisten dalam melukis di luar ruang. Metode melukis ini disebut
dengan istilah plein air (open air). Dalam bentuknya yang murni, Impresionisme
bermaksud menangkap kesan waktu yang singkat, merekam sensasi visual seperti
apa yang tertangkap oleh mata. Impresionisme secara umum dapat dianggap sebagai
38
gaya seni lukis pemandangan alam, namun beberapa pelukis Impresionis menyukai
objek manusia.
1. Claude Monet (1840-1926) Tokoh utama gerakan Impresionis adalah Claude
Monet. Ia adalah pelukis Impresionis murni, yang mendasarkan karyanya pada
sensasi visual sesaat. Monet pada dasarnya pelukis pemandangan alam. Objek-objek
yang dilukisnya di antaranya ladang opium, tumpukan jerami, pemandangan kota,
fasade katedral Gotik, dan stasiun kereta api. Karya Monet Impression-Sunrise
(1874) mungkin merupakan asal-usul nama Impresionisme. Dalam lukisan itu, objek
perahu-perahu tampak dalam latar air biru, dalam suasana pagi yang berkabut pada
saat matahari terbit. Objek perahu dan air mengabur menjadi susunan warna yang
mendatar pada permukaan lukisan.
ImpressionSunrise (1874).
2. Pierre-Auguste Renoir (1841-1919) Pierre-Auguste Renoir lebih tertarik pada
objek figur manusia, terutama figur wanita telanjang dari pada pemandangan alam.
Keterlibatan Renoir dalam gerakan Impresionisme tidak selama seperti Monet. Pada
tahun 1880-an ia meninggalkan Impresionisme, memilih kembali menggambarkan
figur secara lebih solid.
Luncheon on the Boating Party (1881)
3. Edgar Degas (1834-1917)
Edgar Degas sangat berbeda dengan pelukis-pelukis Impresionis lainnya. Ia tidak
menggunakan warna yang menyala, tetapi lebih menyukai warna yang agak gelap
seperti warna-warna yang digunakan Manet. Degas masih setia terhadap tradisi seni
lukis klasik dan menunjukkan kemahiran dalam teknik menggambar sebagai unsur
utama karyanya. Ia bahkan juga memberikan kontur pada figur-figurnya. Namun,
39
seperti pelukis Impresionis lainnya, Degas mendasarkan tema karyanya pada
pengamatan terhadap peristiwa kehidupan sehari-hari. Lukisan Degas menunjukkan
pengaruh seni cetak Jepang, yaitu pada sudut pandang yang sedikit ditarik ke atas. Ia
menggunakan komposisi snapshot seperti dalam fotografi. Lukisan Degas ini
misalnya The Absynthe Drinker (1876).
4. Berthe Morisot (1841-1895) Terdapat beberapa pelukis wanita yang tergabung
dalam gerakan Impresionisme, di antaranya Berthe Morisot. Morisot terlibat sejak
awal berdirinya gerakan tersebut. Karya Morisot mendapat pengaruh dari lukisan
Manet. Tema karya Morisot terutama berkisar pada kehidupan sehari-hari
pribadinya, yang merupakan golongan kelas menengah ke atas. Goresan kuasnya
terkesan spontan dan kasar (sketchy) dan karya pastelnya tampak menunjukkan
kepekaannya yang mendalam terhadap media tersebut. Karya Morisot misalnya The
Artist's Daughter with a Parakeet (1890).
Artist's Daughter with a Parakeet (1890).
N. POST-IMPRESIONISME
Post-Impresionisme merupakan gerakan seni rupa pada tahun 1880-an.
Sesuai dengan namanya, gerakan itu merupakan kelanjutan dari Impresionisme.
Seniman-seniman PostImpresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari
gerakan Impresionisme, namun kemudian menolaknya, kecuali beberapa unsurnya
yang mendasar seperti penggunaan warna yang cermerlang. Post-Impresionisme
bukan merupakan gaya tunggal, melainkan meliputi beberapa kecenderungan gaya.
40
Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan
kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Van Gogh dan Gauguin,
memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Dalam Post-Impresionisme
berkembang beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-
Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut
Sintetisme. Beberapa seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan
gayanya sendiri secara lebih bebas.
1. Georges Seurat (1859-1891) Georges Seurat merupakan tokoh gaya seni lukis
yang disebut Divisionisme atau Neo-Impresionisme. Divisonisme mendasarkan
gayanya pada pencampuran warna secara optik, dengan teknik broken color,
yang telah dirintis oleh Constable dan Delacroix. Gaya ini juga menggunakan
goresan pendek-pendek seni lukis Impresionisme. Gaya Divisionisme atau
Pointilisme Seurat muncul dari Impresionisme, yang mempertahankan tema
yang realistik dan warna yang terang. Namun di sini warna disusun secara teratur
dalam skema yang formal. Perbandingan warna-warna ditentukan secara pasti
untuk mencapai efek campuran warna tertentu secara optik. Goresan kuas juga
diatur sebagai titik-titik warna yang seragam. A Suday Afternoon at the
Grande Yatte (1884-1886)
2. Paul Cezanne (1839-1906) Lukisan Paul Cezanne (1839-1906) juga
mengutamakan struktur komposisi dari pada ekspresi perasaan. Cezanne
mengikuti pendekatan Poussin dalam menggambarkan alam dan menjadikan
Impresionisme lebih kuat dan monumental. Cezanne tidak tertarik pada teknik
pewarnaan Impresionisme yang mengorbankan kekuatan bentuk. Ia tidak setuju
dengan konsep cahaya yang mengaburkan dan melarutkan bentuk-bentuk,
seperti pada karya Monet. Cezanne juga menemukan metode baru untuk
menentukan ruang yang disebut color modeling. Dalam metode ini, warna
digunakan secara terpisah untuk mewujudkan perspektif, sebagai alternatif
untuk perspektif garis dari seni rupa Renaisans. Pemikiran dasarnya ialah
penggunaan warna panas dan warna dingin, dengan efek timbultenggelamnya,
untuk menciptakan sistem ruang secara jukstaposisi. Paul Cezanne.
Mount Sainte-Victoire (1906).
41
3. Vincent Van Gogh (1853-1890)
Van Gogh juga mendapat pengaruh metode open-air dan warna terang
Impresionisme, tetapi tidak mengikuti Impresionisme yang ortodoks.
Kebanyakan lukisannya didasarkan pada objek alam, tetapi dengan menekankan
perasaan berdasarkan penglihatan batinnya. Karya Van Gogh Starry Night
(1889) menggambarkan pemandangan sebuah kota di bawah langit malam hari.
Goresan kuas tampak meliuk-liuk dan bergulung-gulung dari bagian kanan
komposisi, mengisari objek bintang dan bulan sabit. Kesan gerak bergelombang
juga tampak pada objek pegunungan. Pemandangan alam di malam hari ini tidak
lagi didasarkan pada pandangan objektif Impresionisme, tetapi dengan
pandangan mistis. Vincent Van Gogh.
Starry Night (1889).
4. Edvard Munch (1863-1944)
Edvard Munch adalah seniman Norwegia yang datang di Paris pada tahun
1899. Ia mendapat pengaruh dari Van Gogh, Gauguin, dan Toulouse-Lautrec.
Munch mensintesiskan pengaruh ketiga seniman tersebut menjadi gaya
lukisannya yang sangat personal yang menjadi sumber munculnya
Ekspresionisme. Karya Munch The Sream (1893) mengkomunikasikan suasana
kepanikan yang luar biasa, keputusasaan, dan ketakutan. Pola bentuk figur, air,
dan langit yang bergelombang menunjukkan pengaruh lukisan Van Gogh Stary
Night. Penggunaan warna secara arbitrer merupakan pengaruh Simbolisme
42
Gauguin, sedangkan efek perasaan yang menakutkan menunjukkan pengaruh
lukisan Toulouse-Lautrec. Edvard Munch. The Sream (1893).
O. FAUVISME
Pada tahun 1905 di Perancis muncul kelompok yang dikenal sebagai
kelompok Fauve. Mereka mengadakan pameran di Salon d’Automne, pameran
independen yang menampilkan seniman-seniman radikal yang mengundang kritik
tajam karena keberaniannya dalam menggunakan warna dan goresan kuas. Seorang
kritikus menyebutnya sebagai “fauve” yang berarti binatang jalang. Meskipun istilah
tersebut merupakan hinaan, para seniman itu kemudian mengadopsinya sebagai
nama gerakan mereka, yang berlangsung sejak 1905 sampai 1908. Kelompok Fauve
terutama mendapat pengaruh dari lukisan-lukisan Van Gogh, Gauguin, Cezanne, dan
Seurat.
1. Henri Matisse (1869—1954)
Henri Matisse adalah tokoh pelukis utama gerakan Fauve. Dalam lukisannya ia
meneruskan pendekatan structuralis Cezanne terhadap susunan warna. Matisse
juga menggunakan warna nonnatural dan kontur bentuk-bentuk-bentuk yang
bergaris lengkung yang terdapat pada karya Simbolis Gauguin. Sebagai
Ekspresionis, Matisse tidak memberikan komentar terhadap keadaan psikologis
atau perasaannya yang mendalam. Sebaliknya, ia mengejar kepuasannya dalam
kegiatan melukis itu sendiri. Ekspresionisme yang diarahkan Matisse pada gaya
formalis merupakan sikap khas Ekspresionisme Perancis. Henri Matisse. The
Joy of Life. 1905-1906. Henri Matisse. Harmoni in Red. 1908-1909. Matisse
tetap memegang prinsip-prinsip gerakan Fauve selama hidupnya. Karya Matisse
misalnya The Joy of Life. 1905-1906. Harmoni in Red. 1908-1909.
43
The Joy of Life (1905-1906). Lukisan ini mungkin merupakan karya Matisse
yang paling penting. Lukisan ini merangkum perhatian kelompok Fauvism
sebagai susunan garis ritmis dan warna pada bidang datar. Bentuk-bentuknya
yang disederhanakan serta komposisinya menunjukkan pengaruh seni lukis Post-
Impressionist. Karya Matisse yang lain misalnya The Red Room (Harmony in
Red, 1908-1909). Dalam lukisan ini Matisse melanjutkan minat Matisse
terhadap susunan color. Bentuk-bentuk dan warna-warna dasar diulang-ulang di
berbagai bagian komposisi dengan maksud untuk mencapai suatu
keseimbangan. Secara keseluruhan lukisan ini terkesan datar dan dekoratif,
tetapi Matisse berusaha untuk mencapai harmoni antara kualitas dua
dimensionalitas dan tiga dimensionalitas dengan beberapa garis yang
mengesankan ruang.
2. André Derain (1880—1954)
André Derain bersama-sama dengan Matisse mendirikan kelompok Fauvis
atau gerakan Fauvisme. Warna lukisan dekoratif Derain yang cerah, nonnatural,
dan ekspresif juga memberikan ciri khas gerakan tersebut. Namun tidak seperti
Matisse, Derain kemudian meninggalkan prinsip-prinsip Fauvisne dan kembali
ke bentuk penggambaran yang lebih tradisional. Karya Derain yang terkenal
misalnya London Bridge (Gambar ... 1906). Karya Derain ini menunjukkan
keseimbangan penggunaan perspektif tradisional untuk mencapai kedalaman
dengan penggunaan warna datar dan goresan kuas yang ekspresif. Warna-warna
tersebut nonatural dan sangat kontras.
3. Georges Rouault (1871-1958) Meskipun berpameran bersama kelompok
Fauve, karya Georges Rouault berbeda dengan karya teman-temannya. Ia
menggunakan unsur-unsur formal maupun emosional yang diwariskan Van
Gogh dan Gauguin. Ia menganut agama Katolik Roma dan karyakarya
mencerminkan perasaan religiusnya. Karya Derain misalnya Head of Christ
Karya Rouault Head of Christ dikerjakan dengan goresan kuas yang kuat,
mengungkapkan perasaan seniman tentang penderitaan Yesus, Rouault
menciptakan gambaran dengan kekuatan emosi. Isi ekspresi Rouault sangat
berbeda dengan ekspresi Matisse dan Derain. Karya Rouault yang lain misalnya
The OldKing(1916-1937). Sewaktu muda Rouault pernah belajar membuat seni
kaca patri (stained-glass). Dalam The Old King, kontur hitam membatasi bidang-
bidang warna yang ekspresif, mengacu pada jendela kaca patri Abad
Pertengahan. Bagian wajah raja mengungkapkan penderitaan batinnya.
P. EKSPRESIONISME
Istilah Ekspresionisme digunakan untuk menunjukkan seni rupa yang
mengungkapkan perasaan emosional. Gerakan ini berkembang pada awal abad ke-
20 berdasarkan seni rupa Post-Impresionisme. Di Eropa seni rupa Ekspresionisme
dapat dibedakan menjadi Ekspresionisme Jerman dan Ekspresionisme Perancis.
Ekspresionisme di Perancis lebih dipenuhi oleh struktur dan komposisi formal dan
44
kurang mengandung emosi yang mendalam. Di Jerman ekspresionisme lebih
merupakan curahan situasi psikologis dan perasaan yang mendalam.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi
kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam
karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih
menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Ekspresionisme juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna
untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan
dengan kekerasan atau tragedi.
1. Sejarah Ekspressionisme.
Ekspresionisme adalah modernisasi gerakan , awalnya dalam puisi dan
lukisan, yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Ciri khas adalah untuk
menyajikan dunia semata-mata dari perspektif subjektif, distorsi secara radikal
untuk efek emosional dalam rangka untuk membangkitkan suasana hati atau ide.
Seniman Ekspresionis berusaha untuk mengungkapkan makna atau pengalaman
daripada realitas fisik emosional.
Ekspresionisme dikembangkan sebagai gayaavant-garde sebelum Perang
Dunia Pertama. Ia tetap populer selama Republik Weimar, khususnya di Berlin.
Gaya diperluas ke berbagai seni, termasuk lukisan, sastra, teater , tari, film,
arsitektur dan musik. Istilah ini kadang-kadang sugestif emosi kecemasan. Dalam
pengertian umum, seperti pelukis Matthias Grünewald dan El Greco kadang-
kadang disebut ekspresionis, meskipun dalam prakteknya istilah ini diterapkan
terutama untuk karya abad ke-20. Penekanan ekspresionis pada perspektif
individu telah ditandai sebagai reaksi terhadap positivisme dan gaya artistik
lainnya seperti naturalisme dan impresionisme.
2. Lukisan exspresionis
45
Wassily Kandinsky , Tentang White II, 1923 Alvar Cawén , Sokea soittoniekka (Musisi
Blind), 1922
3. Patung
Beberapa pemahat menggunakan gaya ekspresionis, seperti misalnya
Ernst Barlach. Ernst Barlach (2 Januari 1870 - 24 Oktober 1938) adalah seorang
pemahat Jermanekspresionis zaman Renaisans, dan penulis. Meskipun ia adalah
pendukung perang di tahun-tahun menjelang Perang Dunia I, partisipasinya
dalam perang membuatnya mengubah posisinya, dan ia banyak dikenal untuk
patungnya memprotes perang. Hal ini menciptakan banyak konflik selama
munculnya Partai Nazi, ketika sebagian besar karya-karyanya disita sebagai
merosot seni.
The Magdeburger Ehrenmal (1929),
yang menciptakan kontroversi besar
tentang anti-perang.
Q. KUBISME
Kubisme adalah gaya abstrak formalistik yang pertama-tama berkembang
seiring dengan Ekspresionisme sebelum Perang Dunia I. Istilah Kubisme dapat
digunakan secara umum untuk menunjukkan semua gaya abstrak geometrik pada
46
abad ke-20 atau secara terbatas menunjukkan gerakan-gerakan awal khususnya
Kubisme Analitik dan Kubisme Sinthetik. Tokoh Kubisme adalah Pablo Picasso dan
Georges Braque.
1. Pablo Picasso (1881-1974) Picasso berasal dari Spanyol dan menjalani masa
kesenimannya di Paris. Ia adalah salah satu seniman terbesar abad ke-20.Picasso
mengeksplorasi berbagai macam gaya dan kadang-kadang pada waktu yang
sama berkarya dengan beberapa gaya sekaligus. Pada awal abad tersebut, setelah
berevolusi dari periode biru dan merah jambu, Picasso merintis perkembangan
seni lukis Kubisme. Ia berkarya dengan gaya Kubisme atau pun dengan gaya
lain selama kariernya. Karya Picasso yang sangat terkenal adalah Les
Demoiselles d’Avignon (Gambar ). Karya Picasso ini mendapat pengaruh
lukisan-lukisan Post-Impresionisme Cezanne yang menggunakan tema orang
berenang, tetapi dengan abstraksi lebih lanjut pada distorsi anatomi tubuh
manusia. Penyederhaan geometrik pada figur-figur telanjang memberi inspirasi
pada perkembangan Kubisme selanjutnya. Dua wajah yang mirip topeng
mendapat pengaruh dari seni patung Afrikan. Pablo Picasso. Les Demoiselles
d’Avignon. 1907.
2. Kubisme Analitik
Dalam Kubisme Analitik objek-objek diamati dari berbagai sudut pandang.
Lukisan menjadi catatan analisis seniman tentang sudut pandang yang bervariasi
yang dikombinasikan secara simultan. Sebagai contoh, bentuk figur mungkin di
dan bagian-bagiannya direduksi menjadi bentuk-bentuk geometrik sederhana
yang disusun dalam bidang-bidang miring dalam komposisi. Lukisan-lukisan
Kubisme Analitik dikerjakan dengan kisaran warna yang terbatas, misalnya
coklat, hijau, dan biru yang kusam. Formalisme pada lukisan-lukisan ini
berlawanan dengan estetika Ekspresionisme. Picasso bekerja sama dengan
pelukis Perancis Georges Braque (1882-1963) dalam mengembangkan Kubisme
Analitik. Mereka mengerjakan serangkaian lukisan eksperimental pada tahun
1909 sampai 1912. Dalam lukisan Braque, Houses at L’Estaque (1908), rumah-
rumah diabstraksikan sebagai bentuk-bentuk kubistik dan dikerjakan dalam
47
kisaran warna hijau dan abu-abu kecoklatan yang redup. Tahap kematangan
Kubisme Analitik dicapai dalam karya Braque The Portuguese (1911), dan juga
dalam lukisanlukisan manusia dan alam benda karya Picasso yang menggunakan
abstraksi secara lebih radikal. Georges Braque. Houses at L’Estaque. 1908.
3. Kubisme Sintetik Picasso dan Braque menemukan Kubisme Sintetik pada
tahun 1912. Gaya ini mengembalikan warna dan tekstur pada seni lukis
Kubisme. Dalam gaya ini mereka juga memasukkan bentuk-bentuk potongan
sebagai unsur kolase dalam seni lukis, dan bahkan menyusun komposisi yang
seluruhnya berupa kolase. Ketika Kubisme Sintetik berkembang lebih lanjut,
lukisan kadang-kadang dikerjakan dengan meniru efek kolase, tidak
menggunakan unsur kolase yang sesungguhnya. Karya Picasso The Three
Musicians (Gambar ) dikerjakan dalam gaya Kubisme Sintetik,
menggunakan bidang-bidang datar dan warna dekoratif. Lukisan ini
seluruhnya dikerjakan dengan cat minyak, tetapi tampak seperti kolase yang
terdiri dari potonganpotongan kertas. Pablo Picasso. Three Musicians. 1921.
4. Seni Patung Kubisme Konsep Kubisme meluas sampai pada seni patung.
Karya Picasso Guitar (1912) meninggalkan tradisi seni patung, karena karya
itu tidak dikerjakan dengan teknik membentuk, teknik pahat, atau teknik cor,
tetapi berupa konstruksi lempengan logam dan kawat. Picasso. Guitar. 1912-
1913.
48
Jacques Lipchitz (1891—1964) adalah salah satu pematung Kubisme yang
penting di Paris. Secara khusus, ia mentransformasikan bentuk-bentuk datar
Kubisme Sintetik kedalam bentuk pejal yang menyusut menjadi bidang-
bidang. Man with a Guitar (1915), patung konstruksi dari batu gamping,
adalah salah satu karya awal Kubisme yang terkenal. Karyanya selanjutnya
Figure (1926—1930), meskipun pada dasarnya masih bergaya Kubisme,
karya ini mengandung unsur ekspresi yang mungkin merupakan pengaruh
patung Oseania atau Afrika.
R. ABSTRAK
1. Sejarah Seni Lukis Abstrak
Louis Fichner dalam Understanding Art (1995) menyatakan, seni abstrak
merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk, sehingga hanya
berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi,
mengubah secara signifikan objek-objek sehingga menjadi esensinya saja. Seni
abstrak diciptakan melalui dua pendekatan. Pertama, seni abstrak diciptakan tanpa
merujuk secara langsung pada bentuk-bentuk eksternal atau realitas. Ke dua, seni
abstrak berupa citraan-citraan yang diabstraksikan yang berasal dari alam. Seni
abstrak diciptakan melalui proses mengubah atau menyederhanakan bentuk-
bentuk menjadi bentuk geometrik atau biomorfik. Seni abstrak juga dapat
diciptakan dalam bentuk ekspresif. Istilah nonobjective dahulu digunakan untuk
mendeskripsikan jenis-jenis seni abstrak tertentu. Istilah ini kemudian
ditinggalkan oleh para kritikus kontemporer dan para sejarawan. Mereka lebih
memilih istilah seni abstrak daripada seni nonobjective. Seni abstrak muncul pada
abad 20 dalam seni rupa Barat.
2. Seni Lukis Abstrak
Seni lukis abstrak dalam perkembangan sejarah seni rupa barat muncul
pada abad 19. Romantisisme, impresionisme dan ekspresionisme adalah tiga
aliran seni yang melahirkan seni abstrak. Memasuki penghujung abad 19, para
pelukis barat mulai mencari alternatif inspirasi selain dari pengaruh budaya Eropa.
3. Abstrak kubistis
49
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi
tiga. Tokohnya pelopor aliran ini adalah Kazimir Malevich dari Rusia.
Contoh lukisan Kazimir Malevich.
4. Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan
perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya.
Tokohnya pelopoeny adalah Wassily kadinsky.
Contoh lukisan Wassily kadinsky.
S. DADAISME
Istilah Dada tidak ada maknanya (asalnya tidak jelas). Gerakan Dada
menciptakan karya seni rupa yang mengkomunikasikan konsep absurditas. Dada
dapat dikategorisasikan kedalam konsep Fantasi (lawan dari Realisme). Gerakan ini
muncul di negara-negara yang netral selama Perang Dunia I. Pusatnya adalah Zurich,
Swiss dan New York (sebelum Amerika Serikat terlibat dalam perang itu). Gerakan
ini berpengaruh pada sastra, teater, musik, serta seni rupa. Seniman Dada menolak
rasio, menganggap bahwa pemikiran rasional tidak efektif untuk menyelesaikan
masalah dunia. Dada merupakan reaksi terhadap kengerian Perang Dunia I, yang
dilihat seniman sebagai akibat pemikiran rasional. Karya Dada berusaha menggelitik
masyarakat kelas menengah dengan menyajikan konsep-konsep absurd. Pada akhir
50
Perang Dunia I Dada menjalar ke Jerman. Dada berlangsung sampai tahun 1934,
ketika gerakan itu dinyatakan mati oleh gerakan Surealis.
1. Marchel Duchamp (1887-1968) Marchel Duchamp adalah pendiri gerakan
Dada. Ia meninggalkan Perancis untuk menghindari Perang Dunia I dan
mendirikan cabang Dada di New York. Duchamp mengawali kariernya
sebagai pelukis. Ia mendapat pengaruh dari Kubisme Analitik, Futurisme,
dan tema mekanisasi. Ia meninggalkan seni lukis dan mengabdikan dirinya
pada gerakan Dada dan menghasilkan apa yang disebut “Ready Made”. Karya
ini sebenarnya suatu bentuk “nonart” atau “antiart”. Ia mengambil benda-
benda pakai bekas dan menyajikannya dalam konteks pameran seni rupa.
Misalnya, ia menyajikan bekas urinal dan memberinya judul Fountain
(1917).
Nude Descending a Staircase diciptakan Duchamp sebelum terlibat
dalam gerakan Dada. Di sini Duchamp menggunakan susunan bentuk
geometrik dan warna terbatas seperti pada Kubisme Analitik, yang
digabungkan dengan konsep dinamisme Futuris. Lukisan ini menunjukkan
penggunaan teknik multiple image (gambaran ganda) pada figur wanita yang
sedang menuruni tangga. Duchamp membuat karya ini dalam dua versi. Versi
keduanya mendapat kritikan tajam pada Armory Show di New York pada
tahun 1913.
Bicycle Wheel (1913). Dalam karya ini Duchamp memasang roda
sepeda bekas di atas bangku (dingklik), membuatnya menjadi tidak berguna
lagi. Karena roda tersebut dapat diputar, karya ini dapat dianggap sebagai
awal dari seni rupa kinetik (kinetic art).
L.H.O.O.Q. (1919). Dalam karya ini Duchamp mereproduksi lukisan
Leonardo da Vinci Monalisa dan menambahkan kumis dan janggut pada
wajahnya. Di bawah gambar itu ia menuliskan huruf L.H.O.O.Q. Huruf-huruf
ini jika diucapkan menurut bahasa Perancis suaranya sama dengan kata-kata
yang berarti permainan kata-kata tak sopan. Dengan memperlakukan salah
satu karya besar itu, Duchamp bermaksud melawan standar yang mapan
dalam seni rupa.
51
2. Man Ray (1890-1976) Seniman Amerika Man Ray mendapat pengaruh dari
karya Duchamp. Ia menciptakan lukisan, foto, dan juga merangkai objek-
objek seperti seniman Dada. Ia meniti sebagian besar kariernya di Paris.
The Gift (Hadiah, 1921). Karya Ray ini merupakan rangkaian (assemblage)
yang terdiri atas sebuah seterika bekas dengan paku-paku bekas yang
ditempelkan padanya, membuatnya tidak ada gunanya lagi sebagai benda
pakai. Karya ini sesuai dengan konsep ready made Marchel Duchamp dan
absurditas pada Dada.
3. Hans (Jean) Arp (1887-1966) Hans (Jean) Arp adalah salah seorang
seniman Dada di Zurich. Gagasannya yang sangat menarik adalah membuat
kolase kertas yang disobek-sobek dan membiarkannya jatuh di atas selembar
kertas. Setelah memodifikasi tata letak sobekan-sobekan kertas itu ia
kemudian menempelkannya pada lembaran kertas itu dengan lem. Ia
menyebutkan komposisinya itu “sesuai dengan hukum kebetulan.”
Mountain Table Anchors Navel’ (1925)
4. Max Ernst (1891-1976) Seniman Jerman Max Ernst adalah tokoh utama
Gerakan Dada di Cologne. Karyanya mendapat pengaruh dari karya Seni
Lukis Metafisik Giorgio de Chirico dan juga karya Duchamp. Ernst adalah
seniman sangat inovatif. Salah satu temuannya adalah teknik
frottage, yaitu memasukkan unsur teknik gosokan (rubbing) yang dibuat dari
berbagai benda dalam lukisan.
The Elephant of the Gelebes’
(1921)
52
T. SUREALISME
Surealisme berasal dari dua kata yaitu sur artinya bawah, dan realis artinya
nyata, seperti kejadian didalam mimpi. Surrealisme adalah satu pergerakan pelukis
dan penyair yang lahir berdasarkan nilai-nilai Dadaisme, yang mencapai kemutlakan
atau kenyataan yang lebih (super-reality) dengan menggunakan unsur-unsur
pengalaman alam mimpi dan bawah sedar dalam berkarya. Sebagaimana Andre
Breton, pengasas Surrealisme ada menyebut, Untuk menghidangkan pengalaman-
pengalaman alam mimpi dan realiti ke arah kebenaran dan kenyataan yang lebih
(super-reality) (Osborne, Harold.1979:115).
Surealisme merupakan perkembangan utama gaya Fantasi pada masa antara
kedua perang dunia, berdasarkan Manifesto Surealis yang ditulis oleh Andre Breton
pada tahun 1924. Surealisme merupakan gerakan dalam sastra maupun seni rupa
yang mengangkat dunia mimpi dan pengalaman nonrasional bawah sadar lainnya.
Dalam seni rupa, Surealisme memiliki dua arah gerakan. Salah satu gerakan itu
disebut Surealisme Representasional atau Surealisme Ilusionistik. Gerakan yang
lainnya disebut Surealisme Abstrak atau Surealisme Otomatis.
1. Salvador Dali (1904-1989)
Seniman Spanyol Salvador Dali (1904-1989) adalah tokoh yang paling terkenal
dari gerakan Surrealisme. Ia mengembangkan bentuk representasional
Surealisme, yang mengandalkan teknik ilusionistik yang berasal dari tradisi seni
lukis akademik masa lampau. Teknik lukisan Dali menggunakan kembali unsur
ruang pada seni rupa Renaissance, tetapi dengan tema irasional yang fantastik
dan tidak mengenakkan secara psikologis, yang diambilnya dari dunia bawah
sadar paranoia. Lukisan Dali Persistence of Memory (1931) menampilkan
pemandangan yang menakutkan, mengesankan mimpi yang aneh. Di dalam
pemandangan alam yang sepi terdapat sebuah pohon yang mati, sepotong daging
yang menyerupai wajah manusia, jam yang lunak, dan semut-semut. Gunung
dan air tampak di kejauhan. Bentuk-bentuk digambarkan dengan gelap-terang
sehingga secara ilusionistik terkesan bersifat tiga dimensional. Salvador Dali.
Persistence of Memory. 1931
53
2. Rene Magritte (1898-1967)
Rene Magritte adalah pelukis Belgia yang beraliran Surealisme
Representaaional. Seperti Dali, ia menggunakan teknik illusionistik, tetapi
dengan isi yang berbeda. Margritt sering menggabungkan alam mimpi bawah
sadar dan alam kenyataan. Objek-objek dalam dari nyata dibuat menjadi
kombinasi absurd untuk menghasilkan efek psikologis yang menggelitik
secara psikologis. Rene Magritte. The Call of the Summit. 1942.
c. Joan Miro (1893-1983) Pelukis Spanyol Joan Miro menampilkan sisi
abstrak dari Surealisme. Lukisanlukisannya mengandalkan bentuk-bentuk
nongeometrik yang berwarna datar. Bentuk ini kadang-kadang disebut sebagai
bentuk-bentuk biomorfik, yang berarti meyerupai organisme biologis. Seni
lukis Miro didasarkan pada automatisme. Istilah ini berarti “automatic
action”, menunjukkan proses melukis seakan-akan dalam keadaan tidak sadar
(trance) dan membiarkan pikiran bawah sadar mengontrol tindakan-tindakan
selama proses melukis. Joan Miro. Dutch Interior. 1928.
d. Meret Oppenlieim (1913-1985) Meret Oppenlieim adalah pelukis
Surrealis yang menggunakan teknik konstruksi, misalnya dalam Object
(1936). Karya ini tersusun atas mangkuk, waskom, dan sendok yang diselimuti
bulu. Dengan membuat tekstur benda-benda tersebut lain dari biasanya, timbul
sesuatu yang mengganggu perasaan. Penggunaaan objek-objek nyata sehari-
hari ini mendapat inspirasi dari Ready-Mades Duchamp. Meret Oppenlieim.
Object. 1936.
54
U. REALISME SOSIALISTIK
Realisme sosialis adalah salah satu aliran dalam sosialisme yang bergerak
dalam kancah sastra atau kesenian. Semangat realisme sosialis ialah untuk
memenangkan sosialisme di tengah masyarakat. Maka di dalam sastra aliran realisme
sosialis, realitas masyarakat adalah inspirasi untuk membuat karya. Yang di maksud
dengan realitas masyarakat ialah kaum proletar, dan di atas pundak kaum sastrawan
realisme sosialis tertanam tanggung jawab yang tidak ringan yaitu memberi
penyadaran kepada masyarakat yang tertindas sehingga masyarakat tersebut
berjuang untuk melawan sistem yang menindas tersebut.
 Awal Mulanya Realisme Sosialis
Tendensi awal menuju realisme sosialis bermula dari pertengahan abad ke-
19. Ditandai dengan adanya sastra revolusioner di Inggris Raya (puisi gerakan
Chartist), Jerman (Herwegh, Freiligrath, dan G. Weerth), dan Perancis (literatur
berjudul "Internationale" dari Paris Commune dan Pottier). Realisme sosialis
merebak sebagai metode kesusasteraan pada awal abad ke-20 di Rusia, khususnya
dimulai dalam karya-karya Gorky. Gaya serupa juga hadir dalam karya-karya penulis
seperti Kotsiubinsky, Rainis, Akopian, dan Edvoshvili. Dengan mengikuti jejak
Gorky, para penulis di sejumlah negara mengombinasikan antara penggambaran
realistis tentang kehidupan dengan ekspresi pandangan hidup sosialis. Penulis-
penulis dimaksud termasuk Barbusse, Andersen Nexø, dan John Reed.
Aspek politik dalam realisme sosialis, dalam pengertian tertentu, merupakan
kelanjutan dari kebijakan negara pra-Soviet. Penyensoran dan usaha-usaha
pengendalian konten kesenian tidak dimulai oleh rezim Soviet, tapi sudah berjalan
jauh sebelumnya dalam kehidupan masyarakat Rusia. Pemerintahan rezim tsar juga
melihat adanya potensi efek diskruptif dari kesenian dan mewajibkan seluruh buku
untuk dibersihkan melalui proses sensor. Para penulis dan seniman pada abad 19 di
era Rusia Imperial menjadi cukup mahir dalam menyiasati penyensoran tersebut,
dengan cara membuat pesan-pesan mereka tersampaikan tanpa harus menyatakannya
secara tersurat dalam kata-kata. Meski, sensor rezim Soviet tetap saja sukar diakali.
Realisme sosialis dikenal menancapkan akarnya dalam neoklasisisme dan
tradisi realisme dalam sastra Rusia dari abad ke-19 yang menceritakan kehidupan
rakyat biasa pada umumnya. Contohnya kemudian hadir dalam filosofi estetikanya
Maxim Gorky. Karya dari kalangan Peredvizhniki (Para Pengelana, sebuah gerakan
realis Rusia pada akhir abad 19 / awal abad 20), seperti Jacques-Louis David dan Ilya
Yefimovich Repin, juga memberikan pengaruhnya tersendiri.
Realisme Sosialis ialah produk dari sistem Soviet. Jika di dalam masyarakat
pasar para seniman profesional meraih pencaharian dengan menjual karya atau
ditugasi oleh si kaya yang memesan atau oleh Gereja, maka di masyarakat Soviet
bukan hanya pasar yang ditekan habis, tapi juga hanya sedikit sekali (jika ada)
55
individu yang bisa mempatronasikan seni sesuai seleranya, karena yang berhak untuk
itu sema hanya satu institusi—yakni Negara itu sendiri. Oleh sebab itu, para sneiman
menjadi pegawainya negara. Dalam situasi itu, Negaralah yang menentukan ukuran-
ukuran yang menentukan seniman-seniman harus bikin apa. Yang dimaui dari
kalangan seniman ialah mereka bisa memiliki kualifikasi formal dan mencapai
standar kompetensi tertentu.
Negara Soviet, setelah Kongres 1934, meletakkan empat aturan yang
kemudian dikenal sebagai Realisme Sosialis:
1. Proletarian: kesenian yang relevan terhadap kelas pekerja dan dapat
dimengerti oleh mereka
2. Tipikal: gambaran adegan-adegan kehidupan rakyat sehari-hari
3. Realistis: dalam arti masuk akal.
4. Partisan: mendukung maksud dan tujuan Negara dan Partai
V. ABSTRAK EKSPRESIONISME
Abstrak Ekspresionime merupakan gaya nonrepresentasional dan merupakan
perkembangan seni lukis Amerika yang penting, yang dikenal di seluruh dunia.
Gerakan seni rupa ini berkembang selama tahun 1940-an dan menjadikan New York
sebagai pusat seni rupa dunia. Gerakan ini juga disebut sebagai New York School.
1. Action Painting dan Color Field Painting
Abstrak Ekspresionisme tetap merupakan gerakan seni rupa yang menonjol
sampai akhir tahun 1960-an. Gerakan ini dapat dibedakan menjadi dua cabang,
yaitu Action Painting dan Color Field Painting. Action Painting menekankan
proses melukis secara bersemangat. Color Field Painting menekankan
pemikiran tang lebih formal tentang warna itu sendiri dari pada proses melukis.
Dalam Color Field Painting, gagasan tentang komposisi digantikan dengan
penempatan warna-warna pada bidang dasar warna yang luas, sehingga mampu
mengaktifkan warna-warna tersebut.
a. Arshile Gorky (1904-1948)
Arshile Gorky merupakan pelukis transisi antara Surealisme dan Abstrak
Ekspresionisme. Bentuk-bentuk organic dalam karyanya mirip dengan
bentuk-bentuk biomorfis Miro, tetapi dengan goresan kuas yang lebih cepat.
Teknik seni lukis Gorky menunjukkan pengaruh proses melukis otomatisme
pada Surealisme Abstrak. Lukisan Gorky The Liver Is the Cock’s Comb
(1964) menunjukkan gaya seni lukisnya yang agresif. Di sini spontanitas
ditunjukkan pada warna cerah dan goresan kuas yang ekspresif (painterly),
56
seperti pada lukisan Ekspresionisme Kandinsky yang digabungkan dengan
bentuk-bentuk abstrak Miro. Arshile Gorky. The Liver Is the Cock’s Comb
(1964).
b. Hans Hofmann (1880—1966)
Hans Hofmann adalah tokoh penting dalam pengembangan Abstrak
Ekspresionisme. Sebelum datang ke Amerika Serikat pada tahun 1932,
seniman kelahiran Jerman ini telah banyak mendapat pengaruh pengaruh dari
Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme, serta Surealisme. Gaya Abstrak
Ekspresionisme Hofmann didasarkan pada aliran-aliran tersebut. Karya
Hofmann berkisar antara abstraksi yang menekankan spontanitas dan bentuk-
bentuk lainnya yang lebih bersifat struktural formal. Pada awal tahun 1940-
an Hofmann bereksperimen dengan teknik drip technique (teknik ciprat)
untuk mewujudkan seluruh komposisi lukisan yang berukuran kecil. Dalam
The Wind (1942), ia mencipratkan cat dalam irama melengkung-lengkung.
Teknik drip painting ini kemudian diterapkan pada ukuran lukisan yang lebih
besar dan dipopulerkan oleh Jackson Pollock.
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT
SEJARAH SENI BARAT

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Seni budaya (buku siswa)
Seni budaya (buku siswa)Seni budaya (buku siswa)
Seni budaya (buku siswa)
 
2016 Pengantar Desain Interior
2016 Pengantar Desain Interior2016 Pengantar Desain Interior
2016 Pengantar Desain Interior
 
Anggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern up
 
Postmodern (stapascamodern)
Postmodern (stapascamodern)Postmodern (stapascamodern)
Postmodern (stapascamodern)
 
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Pendinginan pasif
Pendinginan pasifPendinginan pasif
Pendinginan pasif
 

Similar to SEJARAH SENI BARAT

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptxSejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptxMhdZkr
 
tugas akhir ikram.pptx
tugas akhir ikram.pptxtugas akhir ikram.pptx
tugas akhir ikram.pptxJiwonJiwon
 
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfTugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfResiFional
 
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfTugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfResiFional
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dAlda no-Danna
 
Perkembangan Seni Rupa Laut Aegea
Perkembangan Seni Rupa Laut AegeaPerkembangan Seni Rupa Laut Aegea
Perkembangan Seni Rupa Laut AegeaDwiRahmaFebriarty
 
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...AnnisaAramintha
 
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptx
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptxTugas Akhir Asli Kurnia.pptx
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptxAsliKurnia
 
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptx
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptxPPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptx
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptxQoitunNuvusOva
 
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.ppt
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.pptTUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.ppt
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.pptTomyMerdiansyah
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernDani Ibrahim
 
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)NiaSagita2
 
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptx
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptxSejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptx
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptxMeccarani1
 
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptxYegimaisaPutri
 
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxPerkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxLindaPuspita20
 
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxPPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxsuryaasriani
 
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptx
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptxSVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptx
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptxssuser563b10
 
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARY
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARYSEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARY
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARYtiongemas tiong
 

Similar to SEJARAH SENI BARAT (20)

Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
Seni Rupa Yunani Kuno.pptxSeni Rupa Yunani Kuno.pptx
Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
 
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptxSejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno.pptx
 
tugas akhir ikram.pptx
tugas akhir ikram.pptxtugas akhir ikram.pptx
tugas akhir ikram.pptx
 
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfTugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
 
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdfTugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
Tugas akhir sejarah seni rupa mancanegara_resi fional 210200227_compressed.pdf
 
3. SEJARAH SENI RUPA.ppt
3. SEJARAH SENI RUPA.ppt3. SEJARAH SENI RUPA.ppt
3. SEJARAH SENI RUPA.ppt
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
 
Perkembangan Seni Rupa Laut Aegea
Perkembangan Seni Rupa Laut AegeaPerkembangan Seni Rupa Laut Aegea
Perkembangan Seni Rupa Laut Aegea
 
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...
ppt tugas akhir sejarah Annisa aramintha (21020098) sejarah perkembangan seni...
 
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptx
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptxTugas Akhir Asli Kurnia.pptx
Tugas Akhir Asli Kurnia.pptx
 
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptx
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptxPPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptx
PPT Sejarah Seni Rupa Mancanegara (tugas akhir).pptx
 
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.ppt
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.pptTUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.ppt
TUGAS AKHIR SSRM_TOMY MERDIANSYAH-21020034.ppt
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modern
 
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)
Tugas ppt sejarah seni rupa mancanegara nia sagita(20020091)
 
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptx
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptxSejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptx
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Mesir Kuno.pptx
 
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx
21020092_Yegi Maisa Putri_PP perkebangan seni rupa mesir.pptx
 
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxPerkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
 
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxPPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
 
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptx
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptxSVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptx
SVK 10022 – SEJARAH SENI (NOTA).pptx
 
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARY
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARYSEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARY
SEJARAH SENI DI DUNIA FROM PRE HISTORY TO CONTEMPORARY
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

SEJARAH SENI BARAT

  • 1. RESUME SEJARAH SENI RUPA BARAT Disusun Oleh : ALVIQRA ASWAT (0731713) Dosen Pembimbing : ELVIS, S.Sn, M.Sn JUPRINALDI, S.Sn, M.Sn KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN JURUSAN SENI MURNI 2015/2016
  • 2. 2 SEJARAH SENI RUPA BARAT A. Yunani Kuno 1. Sejarah Seni Rupa Yunani Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena dalam Perang Peloloponnesos. Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat, dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benar-benar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM. Pada Periode Klasik, budaya Yunani berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani. Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai pondasi bagi peradaban Barat. 2. Seni Rupa Yunani Kuno Dalam masalah kesenian bangsa Yunan hampir dalam segala hal lebih maju dari bangsa-bangsa Timur, kesenian Yunani berdiri sendiri dan tidak dipengaruhi kesenian bangsa lain bahkan banyak mempengaruhi kesenian bangsa lain. Hal ini ialah karena bangsa Yunani menerapkan filsafat dan intelektual ke dalam penciptaan karya seni mereka. Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi lima bentuk, yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar, dan musik. namun disini kami hanya akan membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni patung dan peninggalan karya tembikar. a. Arsitektur Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam, bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa. Situs terkemuka seperti Sesklo dan Dimana, sudah memiliki jalan dan alun-alun. Hal tersebut menjadikannya contoh tata ruang kota purbakala di daratan Eropa. Situs penting lainnya yaitu Dispilio,
  • 3. 3 tempat penemuan sabak kuno dengan guratan-guratan seperti tulisan kuno. Peradaban Minoa merupakan peradaban Zaman Perunggu pertama di kawasan Yunani. Peradaban tersebut muncul di pulau Kreta dan berkembang sekitar 2700 SM sampai 1500 SM, namun awal perkembangannya terjadi pada masa jauh sebelum itu. Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah suatu desa dibangun satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih besar. Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga Minoa di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin, jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu. Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat, di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding batu juga dibangun lagi. b. Seni Patung Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan. Tidak banyak patung Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani, terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk membakar patung Yunani kuno. Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi. Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut: Patung Zaman Batu, Patung Zaman Perunggu, Patung Zaman Kegelapan, Patung Arkaik, Patung Severe, Patung Klasik, Patung Hellenistik. c. Seni Lukis Keberadaan seni lukis Yunani hanya dapat diketahui dari literature-literatur Yunani Kuno. Hal ini disebabkan karya-karya lukisan Yunani musnah dan tidak ada peninggalannya sama sekali. Dari literature-literatur diketahui bahwa para seniman lukis Yunani pada zaman itu belum menguasai perspektif dan gelap terang (cahaya). Lukisannya bersifat dekoratif. Hal ini berawal dari lukisan jembangan pada zaman Kreta. Lukisan pada jembangan banyak menampilkan motif-motif kelautan, seperti rumput laut, ubur-ubur, ikan, karang, gelombang, dsb. Perkembangan berikutnya pada abad 10 SM muncul motif-motif geometris pada seni hias jembangan. Motif- motif lainnya berupa motif binatang, manusia yang ditampakkan dengan warna hitam pada jembangan tanah liat yang berwarna merah. Terdapat juga motif-motif kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan. Pelukis Yunani yang terkenal yang tercatat dalam literature Yunani Kuno adalah Polygnatos dan Apelles.
  • 4. 4 Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur. Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode yang lebih lama dari pada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi (misalnya di Pompeii) dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat lukisan-lukisan ini tidak hancur. Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa di pulau Kreta. Orang-orang Minoa menghiasi istana (istana Knosus) para penguasa mereka dengan lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan langsung dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko. Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di antara pulau Kreta dan Yunani. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambar- gambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta. Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta. Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia, lukisan Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan. d. lukis Tembikar Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa kini dari gambar- gambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan tembikar adalah bahwa meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat disatukan kembali. Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan utuh, khususnya di makam-makam Etruska. Disekitar + 500 Sm terjadi perubahan dalam pemberian warna pada permukaan jambangan. Semula motif manusia diberi warna hitan dengan dasar jambangan berwarna merah, kini sebaliknya, permukaan jambangan diberi warna hitam dan bagian gambarnya dibiarkan tinggal merah seperti warna tanah liatnya. Gaya “hiasan merah” inilah yang dikenal banyak orang dan mencapai puncak gemilangnya dalam masa itu.
  • 5. 5 Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring waktu, mulai dari Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian periode gaya tembikar Yunani kuno adalah sebagai berikut: Tembikar Zaman Batu, Tembikar Zaman Perunggu Awal, Tembikar Zaman Perunggu Akhir, Tembikar Zaman Kegelapan (Sub-Mykenai), Tembikar Geometris, Tembikar Figur Hitam, Tembikar Figur Merah. 3. Periode Klasik Athena mendominasi kebudayaan Yunani dalam periode Klasik. Pada masa pemimpin Pericles, Athena berkembang dalam filsafat, sastra, arsitektur, dan seni rupa karena Yunani merayakan kemenangan atas ancaman penaklukan bangsa Persia. Proyek budaya yang utama dari periode itu adalah pembangunan kembali Akropolis, tempat keagamaan Athena yang telah dihancurkan oleh bangsa Persia. Hasil seni bangun Yunani yang termegah adalah Parthenon. Kuil ini dirancang oleh arsitek Ictinus dan Callicrates dan telah lama dianggap sebagai salah satu bangunan paling indah susunannya. Parthenon di Akropolis Athena, dibangun sekitar 500 SM, ikon peradaban Yunani Kuno. Karya seni bangunan ”Parthenon” yang terkenal dari Yunani Zaman Yunani Tengah dan zaman Gemilang. Seperti halnya seni Mesir, seni bangunan dan seni patung sangat menonjol dalam kebudayaan Yunani. Bentuk tiang pada seni bangunan Yunani sangat terkenal menyebar dan mempengaruhi berbagai
  • 6. 6 bentuk bangunan bangsa-bangsa di dunia pada masa sesudahnya. Pada masa Gemilang, seni patung Yunani mencapai masa masa kejayaaanya. Penemuan proporsi manusia yang mendekati sempurna merupakan penemuan besar dalam perkembangan seni dunia. Bentuk-bentuk patung Yunani banyak di jumpai diberbagai belahan dunia dan mengilhami bentuk-bentuk patung seniman modern saat ini. Tidak seperti seni patung dan seni bangunan, seni lukis Yunani tidak terlalu istimewa. Seni lukis Yunani diketahui berdasarkan keterangan pada literatur-literatur atau aplikasinya pada benda kebutuhan sehari hari seperti vas dan kendi. Motif seni lukis Yunani awalnya bersifat dekoratif. Pada abad 10 SM baru dikenal motif geometris, abad ke 8 SM dikenal motif manusia dan baru pada abad ke 6 SM muncul motif dengan penggambaran kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan. Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia. 1. Arsitektur Masa Klasik Yunani Secara ilmu bangunan mengembangkan tiga gaya: a. Orde doria. Terlihat pada kuil-kuil peninggalan bangsa Doria antara lain kuil Hera, kuil Parthenon, kuil Paestum dan lain-lain. Bangunan kuil tersebut dibuat dengan pengaturan sebagai berikut.  Tiang tidak memakai alas kaki.  Tubuh tiang dihiasi dengan enam belas gerigi (cannel) dengan sisi yang bertaut.  Kepala tiang terdiri atas balok bundar di atas nya ada sebuah balok papan penutup berbentuk persegi sering dilukisi dengan hiasan garis-garis bersiku tegak.  Kaso induk merupakan balok licin.  Di atas kaso induk terletak kaso-kaso, pada setiap ujungnya di pasangkan tryglyph, diantar tryglyph terdapan papan pualam berhias. b. Orde ionia. Terlihat pada kuil erchteion dan kuil Nike. Bangunan tersebut dibuat dengan pengaturan.  Tiang mempunyai alas kaki  Tubuh tiang lebih langsing dengan gerigi lebih kecil yang berjumlah 24 sekeliling tiang.  Kepala tiang berbentuk bantal berukir, bagian luarnya melengkung bulat yang diikat oleh ukiran  Tempat hiasan dibuat memanjang.
  • 7. 7 c. Orde Korinthia. Bentuk ini hadir sebagai selingan orang Ionia dalam membuat capital tiang. Variasi ini terdapat pada Monumen Lysikrates dan kuil Zeus di Anthena. Seniman pahat yang membuat kepala tiang korinthia yang bagus-bagus adlah pemahat Kallymachos. Ciri-ciri tiang Korinthia; a. Kepala tiang merupakan bunga yang diukir sekelilingnya. b. Ukiran tangkai bunga disusun dua-dua yang ujungnya bergelung-gelung dibawah architrave. c. Keempat gulungan ujung gagang bunga menghadap ke setiap penjuru, sehingga kepala tiang ini dapat dipakai oleh tiang manapun juga. Beberapa penggunaan tiang pada suatu bangunan kuil terdapat beberapa istilah, yaitu; Empat tiang disebut tetrastylo, enam tiang disebut hexastylos, delapan tiang disebut oktastylos. Istilah ini untuk bagian depan bangunan kuil. Sedangkan untuk menghitung jumlah tiang diberanda samping biasanya dua kali jumlah tiang beranda muka ditambah satu. 2. Seni Patung Yunani Masa Klasik Karya patung zaman Archaga (+ 1000 – 380 SM) menunjukan adanya pengaruh seni patung berdiri Mesir kuno. Pada karya bangsa Doria kebanyakan membuat patung laki-laki yang tampak lugu, angkuh dan kekar. Sedangkan karya bangsa Ionia tampak lebih mengandung perasaan. Kebanyakan patung wanita dengan sikap duduk atau berdiri. Sikapnya manis mengesankan gerak dengan wajah senantiasa tersenyun. Pada perkembangan selanjutnya, kemudia ada tiga pematung yang menggabungkan Seni Doria yang perkasa dan agung dengan Seni Ionia yang penuh perasaan dan keindahan sehingga timbul gaya attis (Attica). Ketiga seniman tersebut adalah Phidias, Myron, dan Polykleitos. Menurut sejarah mereka ini adalah murid pematung Hagelades dari Argos. Karya patung gaya attis kemudian dilanjutkan oleh pematung-pematung muda (sebagai ajaran Attis baru), mereka ini adalah Praxiteles dan Lysippos.
  • 8. 8 patung orde Doria patung orde ionia patung orde korinthia Seni patung corak Ionia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mewujudkan bentuk perempuan sebagai lambang Dewi. 2. Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan. 3. Wajah tersenyum ramah. 4. bentuk lebih harmonis. Seni patung corak Doria, ciri-cirinya sebagai berikut: 1. Mewujudkan bentuk laki-laki sebagai lambang Dewa. 2. Mengesankan sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah ke depan. 3. Proporsi tidak realistis. 4. Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka. B. Hellenisme Hellenisme diambil dari bahasa Yunani kuno Hellenizein yang berarti “berbicara atau berkelakuan seprti orang Yunani”. Hellenisme klasik: yaitu kebudayaan Yunani yang berkembang pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Hellenisme secara umum: istilah yang menunjukkan kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Syiria, Metopotamia, dan mesir yang lebih tua. Lama periode ini kurang lebih 300 tahun, yaitu mulai 323 SM (masa Alexander Agung atau meninggalnya Aristoteles) hingga 20 SM. Hellenisme di bagi menjadi dua fase, yaitu fase Hellenisme dan fase Hellenisme Romawi. Fase Hellenisme adalah fase yang ketika pemikiran filsafat hanya dimiliki oleh orang-orang Yunani. Adapun fase Hellenisme Romawi ialah fase yang sudah datang sesudah fase hellenisme, dan meliputi semua pemikiran filsafat yang ada pada masa kerajaan romawi, yang ikut serta membicarakan peninggalan pikiran Yunani, antara lain pemikiran Romawi di barat dan di timur yang ada di mesir dan di siria. Fase ini dimulai dari akhir abad ke-4 sebelum masehi sampai
  • 9. 9 pertengahan abad ke-6, Masehi di Bizantium dan roma, atau sampai masa penerjemahan di dunia arab. Ciri pemikiran filsafat yunani ialah adanya cara berpikir yang tidak relawan dengan realitas yang ada atau keberadaan yang benar-benar nyata menurut pemahaman filosofis bukan eksistensi yang sesungguhnya, karena setiap realitas menyembunyikan hakikatnya yang paling hakiki, sebagaimana adanya api yang kemudian padam. Meskipun Plato dan Aristoteles telah berhasil memadukan pikiran-pikiran filsafat yang sebelumnya, keduanya tidak dapat melarutkan sama sekali, karena pikiran-pikiran filsafat tersebut adalah pemikiran bermacam-macam aliran yang boleh jadi berbeda-beda pandangannya terhadap hidup dan alam ini. Aliran-aliran ini adalah: 1. Natural phylosophy dengan Democritas sebagai tokohnya dan filosof- filosof Lonia, yang menghargai alam dan wujud benda setinggi- tingginya. 2. Aliran Ketuhanan” yang mengakui zat-zat yang metafisik, diwakili oleh “aliran Elea” dan Socrates, yang mengatakan bahwa sumber alam indrawi adalah sesuatu yang berada di luarnya. 3. “Aliran Mistik” dengan Pythagoras sebagai tokohnya, yang bermaksud memperkecil atau mengingkari nilai alam indrawi. 4. “Aliran Kemanusiaan” yang menghargai manusia setinggi-tinggi dan mengakui kesanggupannya untuk mencapai pengetahuan, serta menganggap manusia sebagai ukuran kebenaran. 5. Aliran-aliran filsafat tersebut telah mempengaruhi hasil pemikira filosof- filosof yang mendatang, bagaimana pun kuat dan besarnya filosof-filosof. 6. Pada fase Hellenisme-Romawi, meskipun keseluruhan masa hellenisme- romawi mempunyai corak yang sama, apabila mengingat perkembangannya, maka dapat dibagi menjadi tiga masa, dan tiap-tiap masa mempunyai corak tersendiri. Masa pertama, dimulai dari empat abad sebelum masehi. Aliran-aliran yang terdapat di dalamnya ialah: 1. Aliran Stoa (Ar-Riwaqiyyah) dengan Zeno sebagai pendirinya. Ia mengajarkan agar manusia jangan sampai bisa digerakkan oleh kegembiraan atau kesedihan (jadi tahan diri dalam menghadapinya) dan menyerahkan diri tanpa syarat kepada suatu keharusan yang tidak bisa ditolak dan yang menguasai segala sesuatu. 2. Alir epicure, dengan epicure sebagai pendirinya. Aliran ini mengajarkan bahwa kebahagian manusia merupakan tujuan utama. 3. Aliran skiptis (ragu-ragu) yang meliputi “ aliran phyro” dan “aliran akademi baru”. Aliran skeptis mengajarkan bahwa untuk sampai pada kebenarannya, manusia haruspercaya dulu bahwa segala sesuatu itu tidak benar, kecuali sesudah dapat dibuktikan kebenarannya. Ajaran lain ialah bahwa pengetahuan manusia
  • 10. 10 adalah tidak akan sampai pada kebenaran, atau dengan perkataan lain mengingkari kebenaran mutlak (objektif) 4. Aliran eliktika-pertama (aliran seleksi) Masa kedua, dimulai dari pertengahan abad sebelum masehi sampai pertengahan abad ketiga masehi. Aliran ini terdapat pada masa ini ialah:(1) aliran peripateki terakhir; (2)aliran stoa baru; (3) aliran epicure baru; (4) aliran pythagoras; dan (5) aliran filsafat yahudi dan plato. Masa ketiga, dimulai dari abad ketiga. Masehi sampai pertengahan abad keenam masehi di bizantium dan roma, atau sampai pertengahan abad ketujuh atau kedelapan di iskandariah dan timur dekat (asia kecil). Pada masa ketiga ini, kita mengenal aliran-aliran; (1) neoplatonisme; (2) iskadariyah; (3) filsafat diasia kecil, yang terdapat di antiochia, harran, ar-ruha, dam nissibis. Aliran-aliran ini merupakan kegiatan terakhir menjelang timbulnya “aliran bagdad” yaitu aliran filsafat islam. Diantara aliran-aliran filsafat dari masa ketiga, neoplanisme-lah yang terpenting dan yang paling banyak pengaruhnya terhadap filsafat islam. Aliran neoplatonisme merupakan rangkaian terakhir atau rangkain sebelum terakhir dari fase hellenisme-romawi, yaitu fase mengulang yang lama dan bukan fase mencipta yang baru. Neoplatonisme ini juga masih berkisar pada filsafat yunani, tasawuf timur yang meramu dari masa filsafat yunani serta menggabungkannya. Uberweg dalam bukunya Geschihte der Philosophie mengatakan bahwa aliran Neoplatonisme dimulai dari abad pertama masehi dan berakhir pada pertengahan abad keempat masehi, sedang menurut penulis lainnya berakhir pada pertengahan abad ke tujuh masehi adalah masa aliran iskandariyah yang mengantikan aliran neoplatonisme. Perbedaan kedua aliran tersebut ialah: 1. Neoplatonisme berkisar pada segi metafisika pada filsafat yunani, yang boleh jadi dalam beberapa hal berlawanan dengan agama masehi, sedangkan aliaran iskandariyah lebih condong kepada matematika serta alam dan meninggalkan lapangan metafisika, dan keadaan ini bisa menyebabkan tidak adanya perlawanan dengan agama masehi. 2. Neoplatonisme lebih banyak mendasarkan pikirannya kepada seleksi dan pemaduan, sedangkan aliran iskandariyah lebih banyak mengadakan ulasan-ulasan terhadap pikiran-pikiran filsafat. C. Romawi Kuno. 1. Sejarah Romawi Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kora roma masa kini. Peradaban romawi dikembangkan suku latia yang menetap di lembah sungai tiber. Suku latia menamakan tempat tinggal mereka latium, yang merupakan
  • 11. 11 kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk latium kemudian disebut bangsa latin. Bangsa latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Waktu berdirinya kota roma yang terletak di lembah sungai tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebutkan bahwa roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari yunani, Remus dan Romulus. Roma berhasil mendudukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu, baik dengan jalan kekerasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya roma berhasil menguasai seluruh italia tengah.pada tahun 500 sm bangsa latium memberontak terhadap kerajaan etruskia dan berhasil memerdekakan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Bangsa romawi yang semula petani, berhasil menjadi penguasa besar dan menjadi masyarakat kapitalis dan materialis.Dengan stabilitas pemerintahan pada masa kaisar Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Bangsa romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setengah dada atau potret. Bentuk wajah dibuat sangat teliti, sedangkan tubuh dan bagian lainnya dibuat sangat sederhana. Orang romawi dalam membuat patung, memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa yunani. Dalam membuat patung orang-orang romawi selalu mematungkan tokoh- tokoh penguasa, politik, dan cendikiawan. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata uang logam bangsa romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya akan hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Pada banguan monumen diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen ini terdapat di roma dan dibeberapa daerah jajahan romawi. Peninggalan seni bangunan romawi pada masa kekaisaran ini jumlahnya sangat banyak, antara lain : 1. Kuil zeus yang didirikn di olympia. 2. Kuil jupiter heliopalitanus di baálbek, syria. 3. Pantheon merupakan kuil yang kemudian digunakan untuk gereja. 4. Mousoleum di roma. 5. Teater di pompei, solona, asperados. 6. Amphiteater. 7. Thermen merupakan tempat pemandian. 8. Bangunan istana. 9. Gerbang kemenangan.. 10. Tiang kemenangan. Pada masa gothik (100-1400 m), kebudayaan romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama kristen. Ketika penguasa roma memusuhi para pengikut agama kristen, di roma secara sembunyi-sembunyi berkembang seni katakomba. Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.karya seni kristen awal ini antara lain lukisan-lukisan kristus sebagai pengembala yang baik. Yang mengembangkan seni ini bukanlah seniman. Tapi bagi mereka yang terpenting
  • 12. 12 adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru seniman-seniman katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan. 2. Gaya Klasik Romawi. a. Seni Bangunan. Diseluruh tempat yang pernah dikuasai romawi terlihat hasil kesenian bangunan. Kesemua bangunan itu dikerjakan oleh tentara romwi dibawah pimpinan beberapa ahli bangunan. Hasil kerja ini menhilangkan semua bentuk hias, sehingga merupakan hasil kerja yang kasar, sederhana, tapi dasyat. Di samping bangunan gaya militer, dibangun pula kota roma yang megah. Perbaikan yang terdapat pada seni bangunan romawi adalah penempatan langit-langit lengkung yang dibuat pada kul-kuil dan bangunan profan yang lebih diperluas. Pada bentuk ini ada tiga macam bentuk langit- langit lengkung, yakni : - Langit-langit lengkung panjang. - Langit-langit silang. - Langit-langit punjung atau kubah. b. Kuil-kuil. Kuil-kuil bangsa romawi dalam bentuk keseluruhannya menyerupai bentuk kuil yunani. Kuil dengan langit-langit lengkung adalah pantheon di roma. Kuil ini merupakan kuil paling besar. Cella yang berbentuk persegi panjang dari kuil agrippa selama pemerintahan kaisar Adrianus diganti dengan ruang yang luar biasa luasnya dalam bentuk bundar. Diatasnya terdapat kubah dari beton. Dan didalamnya diletakkan patung-patung dewa dari emas. c. Seni Banguan Profan. Bangunan-bangunan profan bagi bangsa romawi yang sangat penting adalah istana-istana, basilika, teater-teater, anphi theater, sirku- sirkus, gerbang-gerbang peringatan dan makam-makam. d. Seni Patung. Seni patung romawi adalah kelanjutan dan sebagian pengikut dari seni patung yunani. Banyak sekali patung-patung yunani yang di tiru. Sering kali peniruan patung ini di buat dari batu pualam yang patung aslinya dibuat dari perunggu. Bangsa romawi banyak juga yang membuat relief. Kebanyakan menceritakan tentang sejarah, dengan tema peperangan. Hasil karya patung bangsa romawi yang terbaik adalah patung potret. Lambat laun kemahiran pematung menjadi merosot dan akhirnya menjadi keruntuhan total dari seni klasik.
  • 13. 13 e. Seni Lukis. Seni lukis romawi dapat dijumpai didalam rumah-rumah bangsawan di kota pompei. Lukisan ini merupakan lukisan dinding dari kapur lembab. Ciri-ciri yang jelas adalah unsur-unsur perspektif yang dikemukakan bertentangan atau berlawanan denagn pengertian hiasan datar.di dalam istana romawi terdapat lantai-lantai dalam bentuk mozaik yang memperlihatkan suasana ilusionis disebabkan unsur perspektif serta gelap terang di pergunakan. 3. Seni Rupa Romawi. Selama masa republik dan kekaisaran romawi, banyak sekali patung yang dibuat. Sekitar tahun 200 sm, romawi mulai menaklukkan yunani, dan hal ini sangat mempengaruhi gaya seni mereka. Mereka sangat mengagumi karya seni yunani. Ada banyak lukisan dinding pada masa ini. Pada abad pertama masehi kadang dibagi menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama adalah lukisan dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari marmer. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-buahan. Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia. Selain itu, ada pula berbagai variasi lain. Sarkofagus dengan relief adegan pertempuran antara romawi melawan jermanik (180-190 m). Gaya keempat yakni tembikar. Tembikar romawi diawali dengan meniru gaya tembikar etruria, namun berkembang dengan gayanya sendiri. Secara umum, tembikar di italia memiliki satu warna dan dekorasinya pun di cetak, tidak seperti yunani yang hiasannya di lukis. Setelah menaklukkan asia barat, romawi pun mengembangklan seni tembikar mereka dengan belajar dari para seniman asia barat. D. Awal Mula Kristen Awal. Pada awal mula, masuknya agama kristen di eropa benar-benar dilakukan secara diam-diam dan dilakukan dibawah tanah. Agama kristen yang masih baru ini berbentuk suatu perkumpulan secara masal dan dilakukan dalam katakom (kuburan bawah tanah). Dalam perkumpulan yang mereka lakukan, mulailah dilakukan adanya sekolah ilustrasi dan menulis indah, yang kemudian ilustrasi itu digunakan dalam kitab agama. Pada awalnya, kristen menolak adanya penggambaran pola0pola dekoratif yang mengambarkan hal-hal yang bersiaft agamais dan spiritualis. Karna di dalam agam kristen dilarang menggambar manusia secara utuh dalam bentuk apapun, maka eropa mengalami kemunduran dalam berkarya. Pada awalnya mereka mampu menggambarkan manusia dengan sangat naturalistik sekali, atau patung manusia dengan gaya yang sangat luwes dan nyata, serta draperi yang sangat sempurna. Karena pengaruh kristen kemudian menjadikan gaya dari seni rupa mereka menjadi abstraksi. Simbolisme menjadi sangat penting dengan penggunaan lambang-lambang dalam seni rupa agama kristen.
  • 14. 14 Pola pikir yang dianut menunjukkan kepercayaan terhadap ajaran kristen yang doqmatik ini berlanjut kurang lebih selama 1000 tahu sampai dengan zaman gothik. Pada periode ini disebut sebagai zaman kegelapan dimana perkembangan kebudayaan dan peradaban di barat tidak berkembang. 1. PERIODE MASA KRISTEN AWAL. a. Periode Pengejaran (0-325 M). Umat kristiani mengalami perlakuan yang kejam dari bangsa romawi. Rakyat menjadi korban dan mangsa perburuan untuk mangsa binatang-binatang buas pada kekaisaran di bawah kepemimpinan kaisar nero. Umat kristiani pada prinsipnya menolak pemujaan terhadap kaisar. Prinsip yang diutamakan dalam agama adalah nilai rohani dan lebih berinstropeksi pada diri sendiri. Ajaran ini dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari kejaran pemerintah pada waktu itu. Slogan yang sering dicanangkan oleh kaum nasrani pada waktu itu adalah öne god, one religion, ang one church”. Karya arsitektur pada saat ini ada dua yakni pada bangunan bawah tanah dan bangunan berbentuk lorong. b. Periode Pengakuan (325-395 M). Agama kristen akhirnya diakui agama negara oleh kaisar Constantine. Sehingga banyak unsur-unsur romawi yang masuk dalam agama kristen. Kebutuhan ruang untuk tempat ibadah, tempat pembabtisan dan mousoleum. Kebanyakan bangunan digunakan untuk fungsi ini diambil dari ruang yang sudah ada dengan mengganti fungsinya. Sehingga bentuk yang dipaki sama seperti arsitektur romawi, namun fungsi, isi dan maknanya berbeda. c. Perpecahan Kerajaan Romawi (395 M). Kekristenan menjadi legal pada abad ke-4. Masalah terbesar terutama pada perekonomian negara dan pemberontakan suku-suku bangsa yang dahulu telah ditaklukkan oleh bangsa romawi. Kekaisaran romawi akhirnya pecah menjadi dua bagian timur dan barat. Setelah abad ke empat, dibawah pengaruh imprelialisme awal arsitektur kristen sangat dipengaruhi oleh gya kerajaan romawi, yaitu bangunan berskala monumental. Gedung-gedung gereja dibagi menjadi dua tipe. Pembangunan gereja membawa pengaruh besar pada perkembangan seni lukis karena adanya kebutuhan untuk menghiasdindinh dan kubah dalam gereja. 2. SENI RUPA MASA KRISTEN AWAL. a. Patung. Patung dari batu sarkofagus luas dipraktekkan dalam seni romawi dan dilanjutkan ke era kristen. Selain itu, pemahat gading dihiasi sampul buku dan peti mati mayat atau lebih objek, seperti tahta maximianus di ravenna.
  • 15. 15 b. Lukisan. Gaya (simbol) memiliki kesamaan karya-karya seni masa romawi namun subjek (isi) berbeda. Pada zaman kristen awal tema berupa seorang gembala dengan domba-domba. Dalam karya seni lain terjadi perubahan yang signifikan dengan menghindari bentuk-bentuk alamiah greco roman. c. Karya Seni Mozaik. Mozaik adalah teknik dalam seni lukis yang lebih awet dan tahan lama, serta memiliki karakteristik estetis. Penggunaan mozaik dalam melukis bisa berbahan dasar dari kaca, maupun batu. Atau yang lebih terkenal dengan sebutan kaca patri. Mozaik dipakai sebagai hiasan didinding serta langit-langit gereja, yang mozaiknya masih bergaya tradisional melambangkan transformasi/perubahan. d. Arsitektur Kristen Awal. - Arsitektur. Bentuk gereja yang berasal dari basilika dengan denah panjang berbentuk silang latin dijadikan bentuk dasar yang akan dipakai untuk gereja selanjutnya. Ornamen sederhana yang hanya ditempatkan pada bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan pola gambar naturalis. - Bangunan-bangunan kristen awal. Pertemuan kebaktian orang-orang kristen mula-mula diadakan di tempat-tempat rahasia. Karya seni lukisan dan mozaik gaya ini berasal dari abad pertama, banyak ditemukan dilorong-lorong bawah tanah, yang pada awal masa kristen merupakan tempat pemakaman. Pendapat mengenai pengaruh masa kuno terhadap basilika kristen dibuat berdasarkan basilika romawi yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan. Namun ada yang mengatakan, bahwa prinsip dasar basilika kristen adalah rumah tinggal gaya romawi yang memiliki atrium di bagian tengahnya dan dikombinasikan dengan gaya susunan gedung pertemuan. - Peninggalan-peninggalan kristen awal. a. Kredo Nicea. b. Basilika. c. Mouseleum. E. Abad Pertengahan 1. Zaman Yunani Kuno Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal.Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik, Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya
  • 16. 16 penaklukan Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.Bangsa Yunani percaya kepada adanya dewa-dewi yang bertubuh seperti manusia, tetapi lebih indah, lebih besar, dan tak dapat mati. Para dewa-dewi mempunyai sifat-sifat seperti manusia biasa, seperti sifat-sifat yang baik maupun yang buruk. Dewa-dewi ini pun berkeluarga dan mempunyai keturunan. Mereka saling berperang dan bersaing untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Disamping itu, terdapat juga para hero atau tokoh-tokoh setengah dewa, yang meskipun sakti namun dapat mati. Hero yang terkenal adalah Achilles dan Herakles (Hercules).Menurut kepercayaan bangsa Yunani, terdapat 12 Dewa Olimpus yang juga dikenal dengan sebutan “Dodekatheon” dalam MitologiYunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak GunungOlimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap oleh masyarakat Yunani.Bangsa yunani juga dikenal karena peninggalan budayanya yaitu:Seni sastra,filsafat,ilmu penngetahuan, besreta seni rupanya yang megah dan agung. 2. Periode Abad Gelap Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang. Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya pengembangan gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav, maupun Finno-Ugria, paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur Romawi Barat yang tengah merosot itu. 3. Karya Seni Rupa  Arsitektur Sejarah Arsitektur yang menarik dalam sejarah Eropa Abad Pertengahan. Banyak ksatria Abad Pertengahan Inggris dan Eropa telah melakukan perjalanan ke Tanah Suci pada Perang Salib. Para ksatria telah melihat benteng kokoh megah Kekaisaran Bizantium dan bangunan-bangunan besar dipengaruhi dan merevolusi ide membangun istana Abad Pertengahan, Teknik dan arsitektur. Para Motte Abad Pertengahan kayu dan istana Bailey pindah ke istana Norman dan batu ke kastil konsentris besar Abad Pertengahan dari Edward I. Gaya Gothic baru arsitektur dan dekorasi Abad Pertengahan muncul di Perancis.
  • 17. 17 Contoh arsitektur abad pertengahan  Seni patung Sebagian besar daya tarik bangunan abad pertengahan berasal dari patung yang begitu sering menghiasi mereka. Beberapa seni yang paling inventif dari Abad Pertengahan muncul di portal luas gereja-gereja, Dengan disposisi ritmis atas kolom dan dermaga, ruang terbatas dari biara monastik menawarkan kesempatan yang ideal untuk sebuah program diperpanjang dekorasi patung. Kepala adalah bagian simbolis kepala tubuh untuk budaya Barat pada Abad Pertengahan, dari hari-hari memudarnya kekaisaran Romawi untuk Renaissance. Sejak zaman kuno itu menandakan tidak hanya kecerdasan, pusat kekuasaan, tetapi juga dianggap sebagai pusat dari jiwa. Wajah tidak hanya pusat identitas, tetapi juga merupakan kendaraan utama untuk ekspresi manusia, emosi, dan karakter. Dengan demikian, penggambaran kepala menjadi ujian sejati kualitas artis dan indikator menceritakan gaya.
  • 18. 18  Seni lukis abad pertengahan Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukispun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas. Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan “bagus”. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang benar dari benda. Contoh lukisan Tokoh pelukis terkenal diantaranya :  Albert Durer  Jan Van Eyck  Mathias Grunnewald F. Zaman Reinassance 1. Sejarah Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para
  • 19. 19 polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”. b. Karya Seni Rupa 1. Lukisan 2. Patung G. Barok-Rokoko Istilah barok( baroque) sebenarnya semula di berikan sebagai satu kritik. Berasal dari bahasa italia ‘’ barroco’’ yang bermakna bandul kalung dari abad pertengahan yang bentuk berlekuk lekuk. Selain itu juga di perkirakan dari bahasa portugis “barrocco” yang bermakna mutiara bentuk yang tidak biasa. Dari kedua makna dapat di simpulkan sebagai seni yang tidak beraturan, penuh lekukan dan cendrung berlebihan.
  • 20. 20 Pengertian racoco berasal dari bahasa prancis ‘rocaille’ dan ‘coquille’ yang bermakna batu dan kerang yang di gunakan untuk menghias bagian dalam gua buatan pada taman bergaya barok. Para ahli masih memperimbangkan apakah racoco merupakan improvisasi dari gaya barok. Arsitektur interior tampil sangat megah, melanjutkan masa klasik namun lebih kaya akan ornamen. Ornament di terapkan secara penuh dan diinspirasi dari masa klasik yang anyak mengolah sulur-sulurn, bunga- bunga , tetumbuhan dan lekukan-lekukan yang di terapkansecara agak berlbihan dan seolah gerak dinamis. 1. Barok Barok (baroque) lahir pada bagian kedua dari dari pertengahan abad ke-16 , sebagai pertanda bermula nya pengaruhh kesenian di italia yang sesudah tahun 1600 meyerbu ke seluruh eropa . Barok berasal dari kata romawi yang berarti ‘’ tidak beraturan’’ atau ‘’ menyimpang’’. Dalam perkembangannya, Michelangelo dan palladio di anggap sebagai bapak barok, karena kedua seniman ini lah yang menjiwai paham ini. Renaissance melepaskan cara berfikir zaman tengah yang berbau gereja . akibat kelanjutan pandangan hidup ini ia bergerak makin maju, lebih memperhatikan dunia ini secara rasional. Kemajuan pandangan inilah yang menghayati seni barok, sebagai mana lazimnya pertumbuhan seni yang sudah sudah. Seni bangunan barok dapat di lihat pada gereja-gereja, istana,dan taman- taman. Di prancis, selain bangunan-bangunan negara, banyak terdapat hasil-hasil karya seni barok pada bagian dalam istana, hiasan-hiasan, permadani-permadani, kain-kain tabir dari brokad yang gilang-gemilanng. Penaruh barok sampai juga ke belanda. Sebagai contoh terdapat balai kota middelharnis(1639), istana Amsterdam (1648), dan lain-lain. Masa peralihan zaman Renaissance ke zaman barok dapat di lihat pada gereja westerkerk di Amsterdam(1620).
  • 21. 21 Di Jermann , seniman-seniman barok terkenal di antaranya adalah franz joseph spingler, cosmos, dan egid quirin. Terutama egid quirin dan cosmos banyak sekali mengerjakan patung-patung dan dekorasi gereja barok. Peter paul robens(1577-1640), seorang seniman belanda, pergi ke italia belajar pada seniman-seniman besar Italia pada zaman itu. Akhirnya Rubens inilah yang terkenal sebagai pelopor seni Barok. Rubens melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot –otot serta tokoh-tokoh perkasa seperti karya gurunya, Michielangelo, disertai pula oleh warna yang gilang-gemilang yang diwarisi dari gurunnya, titian. Komposisinya merupakan manusia yang banyak gerak yang bergejolak gelisah. Ciri yang jelas terdapat pada zaman barok ialah seniman lebih leluasa menempatkan dirinya pada hasil hasil karyanya, sehingga warana tampaknya lebihh cemerlang serta ukir-ukiran lebih bergaya , dan efek cahaya lebih mengesankan. juga gerak dan karakter pakaian , kainn-kain (drapery) pada seni patung lebih terlihat, hingga memperlihatkan gerak hidup yang sebenarnya.
  • 22. 22 Aliran Barok ini berkembang di belanda dengan baik dan subur. Pada masa itu seungguhnya ada dua kelompok besar seniman-seniman Belanda , yakni seniman Vlaam dan seniman-seniman dari utara. Kedua kelompok ini sangat berbeda dalam merealisasikan panggilan seni yang mengilhaminya, di sebabkan oleh suasana atau keadaan daerah mereka yang berlainan. Di utara mereka tidak dapat hidup seperti seniman-seniman Vlaam. Dan perkembangan aliran barok tak sepesat yang di dapatkan Rubens dari Selatan. Adanya satu tradisi yang kuat di daerah utara, menyebabkan aliran Barok tak dapat begitu saja meluas dengan leluasa. Dan jika orang menuntut pelajaran melukis di Utara, akan terasa benar suasana sekolah. Seniman-seniman di Utara , sangat teliti mempelajari seni lukis. Mereka belajar pada seniman-seniman di Italia, sehingga dengan bersungguh-sungguh mencari karakter diri sendiri dan mempertinnggi mutu tehkniknya. Dengan landasan ini mereka mendirikan akademi yang pertama di bawah pimpinan hedrik goltzius(1558-1617). Dengan adanya akademi ini, seniman- seniman belanda banyak mempelajari masyarakat dan alam sekitar negerinya, sehingga mereka menemukan gaya Belanda sendiri. 2. Rococo Pada abad ke-17 Roma adalah pusat perhatian dunia di lapangan seni rupa, seperti paris pada masa sekarang. Di situ berkumpul seniman-seniman dari seluruh Eropa. Banyak jig yang bermukin untuk mempelajari karya-karya besar seniman Renaissance adalah penempatan pemandangan cara italia. Mereka mengikut jejak- jejak seniman-seniman Renaissance yang mempergunakan komposisi renaissance yang berdasarkan komposisi klasik, shinggga taman-taman, pohon-pohonan, semuanya di pangkas rata, tidak menjulang ke udara. Demikian pula aliran horizontalisme sangat berpengaruh, yang di sebut gaya italia. Pada pertengahan abad ke-18 kelihatan pengaruh barok mulai menurun. Sifat-sifatnya yang lincah,penuh perasaan, mulai kabur. Hal ini di sebabkan oleh karena seni Barok sudah demikian tinggi mencapai tingkatan yang di tujunya, sehingga sudah tidak jalan lagi untuk perkembangan selanjutnya. Pada seni bangunan, terutama pada ornament-ornamen, tampak benar pengkaryaan yang sudah berlebihan. Keadaan yang demikian di namakan ‘’ Rococo’’, yakni suatu istilah penamaan kemunduran dari seni Barok. Istilah ini diambil dari kata ‘’Rocaille’’, yakni seni kulit kerang, suatu hiasan yang amat di gemri pada waktu itu, suatu hiasan yang amat di gemari pada waktu itu. Tetapi bukanlah karya seni yang tinggi mutunya, melainkan seni perasaan. Jadi, Racoco bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari Barok yang dapat di anggap suatu kemajuan, melaikan suatu penamaan pada sifat-sifat kehancuran atau penyelewengan yang di bawakan oleh nya.
  • 23. 23 Di Prancis terlihat pengaruh Racoco lebih meluas setelah wafatnya Louis IV. Gaya Racoco Prancis yang khas adalah lukisan-lukisan Jean Antoine Watteau(1684- 1721). Aliran ini membawakan sikap-sikan yang berkehendak pada kebebasan kosong, berlebih-lebihan, dan dibuat buat.Aliran Rococo memberikan ukiran dan hiasan yang berlebihan-lebihan. Bagian dalam bangunan penuh di hiasi ornament- ornamen yang tampaknya amat ramai, sehingga suasana tenggelam dalam timbunan ornamen. Dan bagaimanapun keindahan itu tidak menunjukan suatu kemajuan lagi Karya Seni Rupa Masa Rokoko H. Zaman Klasik Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan: Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii), Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. 1. Aliran Klasikisme Adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai dengan gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai abad
  • 24. 24 ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi pengaruh kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan. Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa membuktikan bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai karya bermutu tinggi, sehingga gaya arsitektur baru pada jaman itu seakan tenggelam karena tidak memiliki ciri kuat jika dibanding dengan gaya aliran klasikisme. Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut dengan Neo-klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur klasik yang dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan konstruksi, material dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena kebutuhan orang akan bangunan dan teknologi yang semakin maju. 2. Sejarah awal Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia. Ketika orang-orang Etruska mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania). Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan. 3. Karya lukis zaman klasik Fresko dekoratif: "Dewi Europa dan sang Lembu"
  • 25. 25 I. Neoklasik Awal Revolusi Perancis pada sekitar tahun 1789, yang menjadi titik akhir kekuasaan feodalisme di Perancis telah berpengaruh pada perkembangan kebudayaan di dunia. Revolusi Perancis tidak hanya merupakan perubahan tata politik, tata sosial, tetapi juga berpengaruh pada bidang kesenian. Salah satunya yaitu pengaruh raja atas perkembangan seni telah berakhir. Kelompok seniman sedikit demi sedikit menciptakan karya semata-mata memperturutkan panggilan hatinya masing-masing, melukis bukan karena pesanan atau order, melainkan karena ingin melukis. Maka timbul adanya kekuatan pribadi- pribadi seniman (semacam proses individualisasi dan isolasi diri) dalam berkarya seni. Dengan demikian riwayat seni rupa modern dalam sejarah telah tampak tanda- tandanya pada masa ini. Jacques Louis David (1748-1825) adalah pelukis neoklasik yang tekun mengikuti kaidah akademisme yang bersumber pada kesenian (kebudayaan) klasik dengan beberapa pembaruan, terutama dalam tema dan estetika. Neoklasik ini muncul mereaksi terhadap fenomena seni Barok/Rokoko dan menganggap bahwa seni Barok/Rokoko itu sudah menyimpang dari kaidah seni klasik, dengan sebutan jelek (ugly) dan penurunan nilai (dekaden). Maka Neoklasik berkeinginan untuk mengembalikan dan memurnikan ideal klasik, dengan mempelajari, menggali, dan mengembangkan kaidah-kaidah kuno Yunani dan Romawi klasik. Neoklasik menggunakan pendekatan intelektual dalam berkarya, dan hal ini dipertahankan oleh David beserta pengikutnya. Bahkan David sempat mendirikan akademi untuk membina dan mengembangkan tradisi seni (klasik). Karya David, teman, dan muridnya memperlihatkan corak teknik, estetika, dan tema yang memperlihatkan kesamaan gaya dan konsistensinya pada kaidah klasik. Para kritikus seni abad ke-20 menyebutnya sebagai karya seni yang kaku, dingin, dan terlalu formal. Maka pantaslah jika seni neoklasik yang sudah bertahan puluhan tahun di Perancis dan sekitarnya ini akhirnya ditentang pula oleh Romantisme. Kaum Romantisme menentang Neoklasik dengan berbagai alasan, yaitu : 1. Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya; 2. Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin kehidupan bangsawan; 3. Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi. a. Aliran Neo-Klasik Aliran neo-klasik adalah lukisan yang bertujuan untuk mendidik dan menanamkan kesadaran masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap negara. Lukisan ini bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan aturan, serta bersifat klasik.
  • 26. 26 Judul : SUMPAH HORATII. Karya : Jacques Louis David Tahun : 1784 Berikut adalah ciri-ciri lukisan aliran neo-klasik: 1. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis. 2. Bentuk selalu seimbang dan harmonis. 3. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis. 4. Raut muka tenang dan berkesan agung. 5. Istana sentris. 6. Cenderung dilebih-lebihkan. Salah satu tokoh aliran neo-klasik adalah Jacques Lois David. Jacques-Louis David lahir dari keluarga sejahtera. Namun ayahnya dibunuh dalam duel pada saat usianya masih sembilan tahun. Sedangkan ibunya pergi meninggalkannya. Ia lahir pada tanggal 30 Agustus 1748 dan meninggal pada tanggal 29 Desember 1825. Dia memiliki banyak murid dan memiliki pengaruh terkuat dalam seni Perancis pada awal abad ke-19. Arsitektur Neoklasik lahir antara lain karena ditemukannya kembali peninggalan arsitektur Yunani dan Romawi, serta adanya perubahan politik antara lain revolusi Perancis (1789) dan Amerika(1776) menciptakan republik, dengan anggapan mengambil seni yang diasosiasikan dengan seni Yunani (demokrasi) dan Romawi (republik). Pada abad ke-18 orang (terutama yang senang benda antik dan arsitek) banyak tertarik untuk mengadakan perjalanan dan penggalian situs-situs lama, terutama Yunani.
  • 27. 27 Ciri-ciri arsitektur Neoklasik antara lain :  Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered)  Simetris  Kolom-kolom yang berdiri bebas Prototipe yang umumnya dicontoh adalah arsitektur kuil. Hal ini dikarenakan arsitektur kuil dianggap sebagai bentuk paling murni dari arsitektur klasik. Kolom pada kuil benar-benar berfungsi untuk menopang bangunan (bukan dekorasi). Jadi dapat disimpulkan pada Arsitektur Neoklasik, fungsi dari kolom benar-benar menopang, bukan hanya dekorasi atau kolom yang berdiri bebas dan menopang entablatur. 1. Aliran Neo-Klasikisme di Perancis Di Perancis, aliran Neo-Klasikisme sangat berbeda dengan gaya Rokoko sebelumnya. Pada aliran Neo-Klasikisme kontur bentuk dipertegas dengan garis, sedangkan pada gaya Rokoko disembunyikan dalam goresan kuas. Tema yang diangkat juga lebih serius, dengan memusatkan pada mitologi klasik dan tema-tema kesejarahan. Pendekatan rasional memunculkan kembali pandangan estetika Poussin dan menolak pandangan sensualitas Rubens. a. Jacques-Louis David (1748-1825) David merupakan pelopor aliran Neo-Klasikisme di Perancis pada akhir abad ke-18. Ia bekerja pada Raja Louis XVI, namun karya-karyanya mencerminkan pandangan republikanisme. Ketika terjadi Revolusi Perancis David berperan aktif sekaligus dalam seni rupa dan politik. Setelah Napoleon mengubah pemerintahan republik menjadi kerajaan, David bekerja pada Napoleon dan mengembangkan gaya Neo-Klasik. Setelah Napoleon dikalahkan dan terjadi restorasi monarkhi di Perancis, David hidup dalam pengasingan di Brussels. Mengenai Biografi lengkap dan karya seni Jacques Louis David anda bisa lihat di url yang saya share.
  • 28. 28 b. Jean-Auguste-Dominique Ingres /(1780-1867) Ingres adalah murid David, yang menjadi tokoh Neo-Klasikisme di Perancis sampai pertengahan abad ke-19. Tidak seperti David, Ingres tidak mengabdikan diri pada pemerintahan Napoleon ataupun pemikiran republikanisme Revolusi Perancis. Jika anda ingin lebih mengetahu lebih detail dan melihat karya Jean Auguste Dominique Ingres silahkan keurl tersebut. 2. Neo-Klasikisme di Luar Perancis Selain di Perancis, aliran Neo-Klasik juga muncul di Inggris dan Amerika. Tokoh aliran Neo-Klasik di Inggris adalah Angelica Kauffman dan di Amerika, Thomas Jefferson. a. Angelica Kauffman (1741-1807) Kauffman adalah pelukis wanita kelahiran Swiss yang belajar di Itali dan kemudian menetap di London. Kauffman bersama-sama dengan Sir Jushua Reynolds mendirikan Royal Academy di Inggris. Kauffman banyak mengerjakan dekorasi untuk menghiasi interior Neo-Klasik yang didesain oleh Robert Adams. b. Thomas Jefferson (1743-1826) Thomas Jefferson adalah presiden Amerika Serikat yang ketiga dan sekaligus arsitek. Jefferson merancang bangunan dengan gaya Neo-Klasikisme. Selama menjabat menteri untuk Perancis pada tahun 1784 sampai 1789, ia belajar tentang seni bangun Eropa moderen dan seni bangun Romawi kuno. Ia merancang beberapa gedung pemerintah di Amerika, di antaranya gedung pemerintah pusat negara bagian Virginia (Virginia State Capitol) dan gedung Universitas Virginia. 3. Ciri Utama Aliran Neo Klasikisme a. Aliran Senirupa Neoklasikisme sangat rasional dalam berkarya sesuai kaidah akademi; b. Neoklasikisme juga menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin kehidupan bangsawan; c. Neoklasikisme tidak menonjolkan peranan unsur pribadi dalam berkarya senirupa. J. ROMANTIKISME Romantikisme adalah gerakan seni rupa yang muncul pada akhir abad ke-18. Dalam Romantikisme unsur emosi lebih diutamakan dari pada pikiran, tetapi seniman Romantik tidak hanya bekerja dalam satu gaya saja. Tidak seperti Neo-
  • 29. 29 Klasikisme, yang dapat disebut sebagai gaya, Romantikisme lebih merupakan falsafah atau pandangan. Aliran ini mendorong orang untuk menghayati perasaan melalui penghayatan indera serta lebih mempercayai intuisi dari pada pikiran. Romantikisme muncul dalam beberapa gaya, tetapi seni lukis di Perancis khususnya menunjukkan ciri khas Neo-Baroq, yang merupakan pengaruh Rubens. 1. Romantikisme di Perancis a. Theodore Géricault (1791-1824) Theodore Géricault adalah salah satu tokoh pelukis Romantik di Perancis. Ciri khas lukisan Géricault di antaranya komposisi yang dinamis, figur yang kaku seperti patung, dan pencahayaan yang dramatis. Géricault merupakan pengagum Michelangelo, David, serta seni lukis Baroq. Salah satu karya Géricault adalah Raft of the Medusa (1818-1819) yang berukuran sangat besar, yaitu 4,97 x 7.16 m. Tema lukisan itu didasarkan pada peristiwa tenggelamnya kapal Perancis, La Medusa, di pantai Afrika pada tahun 1816. Di antara 150 orang penumpang di dalam kapal itu, hanya 15 orang yang selamat. Mereka membuat rakit dari puing-puing kapal itu dan terapung-apung di laut selama 13 hari. Dalam lukisan ini objek rakit dan figur-figur membentuk komposisi diagonal untuk menekankan kesan gerak. Unsur gelap-terang dibuat sangat kontras untuk menggugah perasaan. Untuk mencapai efek realisme yang begitu kuat, Géricault melakukan studi terhadap mayat-mayat di kamar mati. Dalam menggambarkan manusia telanjang, Géricault mendapat pengaruh dari Michelangelo. Theodore Géricault. Raft of the Medusa (1818-1819). b. Eugène Delacroix (1798-1863) Eugène Delacroix mendapat pengaruh dari Géricault serta inspirasi dari Rubens. Berlawanan dengan Ingres, Delacroix mengutamakan warna dan goresan yang kuas sebagai ciri khas lukisannya yang penuh emosi. Beberapa karya Delacroix menjunjung nilai-nilai sesuai dengan isu-isu politik pada
  • 30. 30 zamannya. Adegan seperti dalam The Masacre at Chios (1821-1824) mendorong simpati bangsa Yunani dalam perang kemerdekaan melawan Turki. Karya Delacroix Liberty Leading the People (1830) mendukung semangat Revolusi Perancis pada tahun 1830. Banyak karya Delacroix yang lain mendapat inspirasi dari karya sastra. Karya Delacroix Death of Sardanapalus (1827) didasarkan pada puisi karya Lord Byron. Puisi ini mengisahkan seorang raja Asiria yang memutuskan untuk bunuh diri dan menyuruh agar semua harta bendanya dimusnahkan, dari pada jatuh ke tangan musuh yang akan menyerbunya. Dari tempat tidur kematiannya Sardanapalus menyaksikan sendiri gundiknya dan kuda-kudanya dibunuh saat berjuang membela diri. Pelukis Romantik menyukai tema-tema yang mengandung sensualitas dan kejahatan. Ungkapan kekerasan yang mencolok ditekankan dengan pencahayaan yang dramatis, warna emotif, goresan kuas yang ekspresif, dan gerakan figur-figur yang membentuk komposisi diagonal. Eugène Delacroix. The Masacre at Chios (1821-1824). 2. Romantikisme di Spanyol  Franciso Goya (1746-1828) Selain sebagi tokoh seni lukis Romantikisme, Franciso Goya juga tokoh seni grafis. Karya Goya mencerminkan gaya Baroq, dengan ciri-ciri pencahayaan dramatis, goresan kuas yang halus, dan komposisi yang menekankan kekuatan diagonal. Goya bekerja pada raja Spanyol, tetapi ia penganut republikanisme. Goya mendukung penyerbuan tentara Napoleon ke Spanyol dan berharap Napoleon akan melakukan reformasi di negerinya. Namun, setelah Perancis menduduki Spanyol, harapan itu musnah, karena melihat kekejaman tentara Napoleon. Setelah Perancis berhasil dikalahkan, Goya mulai membuat serangkaian etsa berdasarkan pengamatannya tentang
  • 31. 31 kekejaman tentara Napoleon. Karya Goya The Third of May, 1808 (1814) merupakan peringatan tentang peristiwa hukuman mati terhadap orang-orang Spanyol, yang melakukan perlawanan terhadap tentara Perancis di Madrid. Goya melukiskan orang-orang itu dengan penuh kekuatan emosi, dengan mengolah unsur gelap-terang. Ia menggambarkan figur tentara Perancis seperti robot, mengarahkan senapannya pada tawanan yang tampak tidak bisa berkutik lagi. Di sini tidak terdapat kesan heroik pada orang-orang Spanyol itu, tetapi kengerian sebagai korban ketidakadilan. Franciso Goya. The Third of May, 1808 (1814). 3. Romantikisme di Inggris a. John Constable (1776-1837) John Constable berangkat dari gaya naturalisme dan dikenal dengan lukisannya yang menggambarkan alam pedesaan Inggris. Constable menyukai objek alam dan mengamati sifat-sifat transiennya dengan teliti, seperti awan dan iklim yang berubah-ubah. Ia biasanya melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan secara langsung di lapangan, yang kemudian dipindahkan dalam ukuran besar di studio. Karya Constabel The Hay Wain (1821) menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan kecintaannya terhadap pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan kesegaran alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa. Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan Romantikisme. Constable memperkenalkan teknik melukis dengan goresan kuas pendek-pendek dan warna yang terpisah-pisah, bukan bidang dengan sapuan warna campuran yang merata. Ia mengoleskan warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan cahaya. Cara melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya Impresionisme di Perancis.
  • 32. 32 John Constable.The Hay Wain (1821). b. Joseph Mallord William Turner (1775-1851) Joseph Mallord William Turner merupakan pelukis pemandangan alam Romantik, tetapi menunjukkan ciri-ciri yang jauh berbeda dengan Constable. Turner menggunakan pendekatan yang lebih transedental. Ia melukis gunung, laut, dan tempat-tempat yang ada kaitannya dengan sejarah, namun ia menterjemahkan objek-objek itu kedalam pernyataanpernyataan puitis yang sering melenceng jauh dari sketsa-sketsa awalnya. Kadang-kadang karyanya tampak mendekati abstraksi total sebagai studi suasana cahaya dan warna. Oleh karena itu, karya Turner sering dianggap sebagai rintisan Impresionisme. Namun, pendiriannya lebih subjektif dan dekat dengan Romatikisme. Karya Turner misalnya Fishermen at Sea (1796). 4. Romantikisme di Amerika  Thomas Cole (1801-1848) Thomas Cole adalah tokoh aliran Romantik di Amerika. Cole memimpin kelompok pelukis Hudson River School. Lukisan Cole berupa panorama yang mengkombinasikan naturalisme dan idealisasi keagungan. Cole melakukan perjalanan ke hutan-hutan untuk merekam alam secara langsung melalui sketsa- sketsa, dan kemudian menyelesaikannya dalam bentuk lukisan di studio. Dalam karyanya, The Oxbow (1836), Cole memperlihatkan gambaran visual tentang suatu tempat di tepi Sungai Conecticut. Dalam lukisan ini, awan tampak datang dari arah kiri komposisi dan memberikan kesan kesegaran. Thomas Cole. The Oxbow (1836).
  • 33. 33 K. REALISME Realisme dalam seni rupa abad ke-19merupakan gerakan yang menolak tema NeoKlasikisme dan Romantikisme. Seniman Realis tidak mendasarkan karyanya pada tema mitologi Yunani dan Romawi atau tema dari Timur Dekat, tetapi tema “di sini dan kini”. Mereka mendasarkan tema lukisan mereka pada pengamatan sehari- hari. Realisme adalah aliran yang berusaha untuk menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari – hari tanpa adanya tambahan embel – embel atau interpretasi tertentu. 1. Realisme di Perancis a. Honore Daumier (1808-1879) Honore Daumier dapat dianggap sebagai seniman Realis, karena karyanya menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Daumier banyak mengabdikan dirinya dalam dunia karikatur. Ia bekerja sebagai kartunis politik, namun pada akhir hidupnya banyak berkarya seni lukis. Honore Daumier. The Third Class Carriage (1862). Karya Daumier The Third Class Carriage (1862) menggambarkan para petani miskin yang memenuhi gerbong kereta api Perancis penuh sesak. Rasa simpati yang mendalam terhadap penderitaan orang-orang itu diungkapkannya secara karikatural. Para petani tampak terpenjara dalam keterasingan dan kelas sosial yang tidak memungkinkannya lagi untuk keluar dari penderitaan itu. b. Gustave Courbet (1819-1977) Gustave Courbet adalah pelopor gerakan Realisme pada pertengahan abad ke-19. Konsep Realisme Courbet adalah menolak tema yang tidak terkait langsung dengan pengalaman hidup yang nyata di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Ia terkenal dengan ucapannya, “Perlihatkan aku bidadari, aku akan melukisnya.” Pernyataannya bahwa seniman harus melukis objek yang nyata dan ada diikuti
  • 34. 34 dengan manifesto Realisme dan pameran di “Paviliun Realisme” pada tahun 1855. Lukisan Courbet yang pertama, The Stone Breaker (1849), mengandung ciri-ciri pokok yang menentukan konsep Realisme Courbet. Karya Courbet ini dikritik berbau “sosialistik” pada masa itu. Karya Courbet yang lain misalnya A Burial at Ornans (1849-1950). Lukisan ini menampilkan tema yang tidak lazim tetapi diambil dari kenyataan, yaitu suasana pemakaman. Gustave Courbet. The Stone Breaker (1849). c. Edouard Manet (1832-1883) Gaya lukisan Edouard Manet merupakan inspirasi bagi perkembangan seni rupa moderen. Ia memulai penggunaan pewarnaan secara datar, menghindari gelap-terang khiaroskuro yang tradisional. Tema lukisan Manet banyak mengacu pada realisme Courbet. Ia juga dianggap sebagai salah satu seniman yang memunculkan gagasan seni untuk seni, bahwa goresan kuas dan warna merupakan unsur pokok dari realitas lukisan. Manet merupakan tokoh penting bagi pelukis-pelukis muda yang dikenal sebagai kelompok Impresionis. Meskipun ia tidak pernah secara formal sebagai Impresionis, karyakarya akhirnya menunjukkan ciri khas Impresionisme, yaitu penggunaan warna cerah. Edouard Manet. Lukisan Manet yang berjudul Olympia (1863) juga menampilkan figur wanita telanjang dalam konteks nyata. Lukisan mengingatkan karya Raphael Venus of Urbino, namun dimaksudkan sebagai potret seorang pelacur yang sangat terkenal di Paris. Seraya berbaring di tempat tidurnya wanita itu menampilkan tatapan yang ramah dan tanpa malu. Olympia (1863) Manet.
  • 35. 35 2. Seni Rupa Amerika a. Thomas Eakins (1844-1916) Thomas Eakins menggabungkan seni rupa dan sains dalam fotografi maupun seni lukis. Ia pernah belajar melukis di Eropa pada pelukis akademik Jean-Leon Gerome. Ia juga mendapat pengaruh dari Velazquez, Rembrandt, dan Courbet. Ia tertarik pada gerak tubuh manusia, yang dihasilkannya melalui studi fotografi. Eakins termasuk seniman Amerika yang pertama kali menggunakan studi model telanjang untuk pembelajaran seni rupa, yaitu di Pennsylvania Academy of Fine Arts. Hal ini mengecewakan para kritikus konservatif pada masa itu. Karya Eakins The Agnew Clinic (1875) dan The Gross Clinic (1889) menggambarkan suasana di kamar operasi. Thomas Eakins. The Gross Clinic (1889). b. Henry O. Tanner (1859-1937) Henry O. Tanner adalah pelukis Afrika-Amerika yang belajar pada Eakins di Philadelphia pada tahun 1880-an. Lukisan Tanner yang terkenal berjudul The Banjo Lesson (1893) yang dikerjakannya setelah pindah ke Paris. Lukisan ini menunjukkan tema kehidupan sehari-hari dengan gaya Realisme objektif, yang merupakan pengaruh Eakins. Henry O. Tanner. Banjo Le sson (1893)
  • 36. 36 L. NATURALIS Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam. Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalahRaden Saleh. Saat ini semisal Choirun Sholeh. Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. 1. Sejarah Naturalis John Amos Comenius seorang filsuf yang hidup pada abad ke-16, tepatnya tahun 1592-1670, dianggap sebagai seorang filsuf yang pertama kali memperkenalkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Inilah mungkin awal sejarah munculnya aliran naturalisme, terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Bidang seni lukis pun mengenal aliran naturalisme. Tetapi pandangannya berbeda ketika masuk ke dalam filsafat pendidikan. Menurut John Amos Comenius, pendidikan itu harus melihat anak didik sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itulah, pendidikan yang mengikuti aliran ini melihat manusia berkembang mengikuti alam. Alam itu berkembang secara teratur sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Tidak ada percepatan karena memang berjalan secara alami. Ketika ada percepatan, artinya ada usaha diluar kemampuan alami sang anak. Perkembangan anak didik pun hendaknya dilihat secara sederhana tanpa melihat anak sebagai benda yang bisa dibesarkan menggunakan bahan yang tidak alami. a. Tokoh-tokoh Aliran Naturalisme Berikut adalah beberapa nama tokoh-tokoh aliran naturalisme :  William Hogart
  • 37. 37  Johns Constable M. IMPRESIONISME Gerakan Impresionisme berkembang dari gerakan Realisme, yang meneruskan tradisi melukis berdasarkan pengamatan objek dalam kenyataan sehari- hari. Namun, tidak seperti seni lukis Realisme, seni lukis Impresionisme menggunakan warna yang terang. Pelukis Impresionis merekam kesan pengamatannya melalui goresan kuas yang tampak spontan dan kasar (sketchy), sehingga sering kali objek tampak kabur, tidak terfokus. Istilah “Impresionisme” muncul ketika kelompok pelukis tersebut menyelenggarakan pamerannya yang pertama pada tahun 1874. Istilah tersebut sebenarnya merupakan komentar bernada sinis oleh para kritikus pada waktu itu, karena karya mereka tampak seperti sketsa atau terkesan belum jadi. Kelompok Impresionis merupakan kelompok pelukis yang pertama kali konsisten dalam melukis di luar ruang. Metode melukis ini disebut dengan istilah plein air (open air). Dalam bentuknya yang murni, Impresionisme bermaksud menangkap kesan waktu yang singkat, merekam sensasi visual seperti apa yang tertangkap oleh mata. Impresionisme secara umum dapat dianggap sebagai
  • 38. 38 gaya seni lukis pemandangan alam, namun beberapa pelukis Impresionis menyukai objek manusia. 1. Claude Monet (1840-1926) Tokoh utama gerakan Impresionis adalah Claude Monet. Ia adalah pelukis Impresionis murni, yang mendasarkan karyanya pada sensasi visual sesaat. Monet pada dasarnya pelukis pemandangan alam. Objek-objek yang dilukisnya di antaranya ladang opium, tumpukan jerami, pemandangan kota, fasade katedral Gotik, dan stasiun kereta api. Karya Monet Impression-Sunrise (1874) mungkin merupakan asal-usul nama Impresionisme. Dalam lukisan itu, objek perahu-perahu tampak dalam latar air biru, dalam suasana pagi yang berkabut pada saat matahari terbit. Objek perahu dan air mengabur menjadi susunan warna yang mendatar pada permukaan lukisan. ImpressionSunrise (1874). 2. Pierre-Auguste Renoir (1841-1919) Pierre-Auguste Renoir lebih tertarik pada objek figur manusia, terutama figur wanita telanjang dari pada pemandangan alam. Keterlibatan Renoir dalam gerakan Impresionisme tidak selama seperti Monet. Pada tahun 1880-an ia meninggalkan Impresionisme, memilih kembali menggambarkan figur secara lebih solid. Luncheon on the Boating Party (1881) 3. Edgar Degas (1834-1917) Edgar Degas sangat berbeda dengan pelukis-pelukis Impresionis lainnya. Ia tidak menggunakan warna yang menyala, tetapi lebih menyukai warna yang agak gelap seperti warna-warna yang digunakan Manet. Degas masih setia terhadap tradisi seni lukis klasik dan menunjukkan kemahiran dalam teknik menggambar sebagai unsur utama karyanya. Ia bahkan juga memberikan kontur pada figur-figurnya. Namun,
  • 39. 39 seperti pelukis Impresionis lainnya, Degas mendasarkan tema karyanya pada pengamatan terhadap peristiwa kehidupan sehari-hari. Lukisan Degas menunjukkan pengaruh seni cetak Jepang, yaitu pada sudut pandang yang sedikit ditarik ke atas. Ia menggunakan komposisi snapshot seperti dalam fotografi. Lukisan Degas ini misalnya The Absynthe Drinker (1876). 4. Berthe Morisot (1841-1895) Terdapat beberapa pelukis wanita yang tergabung dalam gerakan Impresionisme, di antaranya Berthe Morisot. Morisot terlibat sejak awal berdirinya gerakan tersebut. Karya Morisot mendapat pengaruh dari lukisan Manet. Tema karya Morisot terutama berkisar pada kehidupan sehari-hari pribadinya, yang merupakan golongan kelas menengah ke atas. Goresan kuasnya terkesan spontan dan kasar (sketchy) dan karya pastelnya tampak menunjukkan kepekaannya yang mendalam terhadap media tersebut. Karya Morisot misalnya The Artist's Daughter with a Parakeet (1890). Artist's Daughter with a Parakeet (1890). N. POST-IMPRESIONISME Post-Impresionisme merupakan gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Sesuai dengan namanya, gerakan itu merupakan kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman PostImpresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun kemudian menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti penggunaan warna yang cermerlang. Post-Impresionisme bukan merupakan gaya tunggal, melainkan meliputi beberapa kecenderungan gaya.
  • 40. 40 Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Van Gogh dan Gauguin, memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Dalam Post-Impresionisme berkembang beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo- Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme. Beberapa seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan gayanya sendiri secara lebih bebas. 1. Georges Seurat (1859-1891) Georges Seurat merupakan tokoh gaya seni lukis yang disebut Divisionisme atau Neo-Impresionisme. Divisonisme mendasarkan gayanya pada pencampuran warna secara optik, dengan teknik broken color, yang telah dirintis oleh Constable dan Delacroix. Gaya ini juga menggunakan goresan pendek-pendek seni lukis Impresionisme. Gaya Divisionisme atau Pointilisme Seurat muncul dari Impresionisme, yang mempertahankan tema yang realistik dan warna yang terang. Namun di sini warna disusun secara teratur dalam skema yang formal. Perbandingan warna-warna ditentukan secara pasti untuk mencapai efek campuran warna tertentu secara optik. Goresan kuas juga diatur sebagai titik-titik warna yang seragam. A Suday Afternoon at the Grande Yatte (1884-1886) 2. Paul Cezanne (1839-1906) Lukisan Paul Cezanne (1839-1906) juga mengutamakan struktur komposisi dari pada ekspresi perasaan. Cezanne mengikuti pendekatan Poussin dalam menggambarkan alam dan menjadikan Impresionisme lebih kuat dan monumental. Cezanne tidak tertarik pada teknik pewarnaan Impresionisme yang mengorbankan kekuatan bentuk. Ia tidak setuju dengan konsep cahaya yang mengaburkan dan melarutkan bentuk-bentuk, seperti pada karya Monet. Cezanne juga menemukan metode baru untuk menentukan ruang yang disebut color modeling. Dalam metode ini, warna digunakan secara terpisah untuk mewujudkan perspektif, sebagai alternatif untuk perspektif garis dari seni rupa Renaisans. Pemikiran dasarnya ialah penggunaan warna panas dan warna dingin, dengan efek timbultenggelamnya, untuk menciptakan sistem ruang secara jukstaposisi. Paul Cezanne. Mount Sainte-Victoire (1906).
  • 41. 41 3. Vincent Van Gogh (1853-1890) Van Gogh juga mendapat pengaruh metode open-air dan warna terang Impresionisme, tetapi tidak mengikuti Impresionisme yang ortodoks. Kebanyakan lukisannya didasarkan pada objek alam, tetapi dengan menekankan perasaan berdasarkan penglihatan batinnya. Karya Van Gogh Starry Night (1889) menggambarkan pemandangan sebuah kota di bawah langit malam hari. Goresan kuas tampak meliuk-liuk dan bergulung-gulung dari bagian kanan komposisi, mengisari objek bintang dan bulan sabit. Kesan gerak bergelombang juga tampak pada objek pegunungan. Pemandangan alam di malam hari ini tidak lagi didasarkan pada pandangan objektif Impresionisme, tetapi dengan pandangan mistis. Vincent Van Gogh. Starry Night (1889). 4. Edvard Munch (1863-1944) Edvard Munch adalah seniman Norwegia yang datang di Paris pada tahun 1899. Ia mendapat pengaruh dari Van Gogh, Gauguin, dan Toulouse-Lautrec. Munch mensintesiskan pengaruh ketiga seniman tersebut menjadi gaya lukisannya yang sangat personal yang menjadi sumber munculnya Ekspresionisme. Karya Munch The Sream (1893) mengkomunikasikan suasana kepanikan yang luar biasa, keputusasaan, dan ketakutan. Pola bentuk figur, air, dan langit yang bergelombang menunjukkan pengaruh lukisan Van Gogh Stary Night. Penggunaan warna secara arbitrer merupakan pengaruh Simbolisme
  • 42. 42 Gauguin, sedangkan efek perasaan yang menakutkan menunjukkan pengaruh lukisan Toulouse-Lautrec. Edvard Munch. The Sream (1893). O. FAUVISME Pada tahun 1905 di Perancis muncul kelompok yang dikenal sebagai kelompok Fauve. Mereka mengadakan pameran di Salon d’Automne, pameran independen yang menampilkan seniman-seniman radikal yang mengundang kritik tajam karena keberaniannya dalam menggunakan warna dan goresan kuas. Seorang kritikus menyebutnya sebagai “fauve” yang berarti binatang jalang. Meskipun istilah tersebut merupakan hinaan, para seniman itu kemudian mengadopsinya sebagai nama gerakan mereka, yang berlangsung sejak 1905 sampai 1908. Kelompok Fauve terutama mendapat pengaruh dari lukisan-lukisan Van Gogh, Gauguin, Cezanne, dan Seurat. 1. Henri Matisse (1869—1954) Henri Matisse adalah tokoh pelukis utama gerakan Fauve. Dalam lukisannya ia meneruskan pendekatan structuralis Cezanne terhadap susunan warna. Matisse juga menggunakan warna nonnatural dan kontur bentuk-bentuk-bentuk yang bergaris lengkung yang terdapat pada karya Simbolis Gauguin. Sebagai Ekspresionis, Matisse tidak memberikan komentar terhadap keadaan psikologis atau perasaannya yang mendalam. Sebaliknya, ia mengejar kepuasannya dalam kegiatan melukis itu sendiri. Ekspresionisme yang diarahkan Matisse pada gaya formalis merupakan sikap khas Ekspresionisme Perancis. Henri Matisse. The Joy of Life. 1905-1906. Henri Matisse. Harmoni in Red. 1908-1909. Matisse tetap memegang prinsip-prinsip gerakan Fauve selama hidupnya. Karya Matisse misalnya The Joy of Life. 1905-1906. Harmoni in Red. 1908-1909.
  • 43. 43 The Joy of Life (1905-1906). Lukisan ini mungkin merupakan karya Matisse yang paling penting. Lukisan ini merangkum perhatian kelompok Fauvism sebagai susunan garis ritmis dan warna pada bidang datar. Bentuk-bentuknya yang disederhanakan serta komposisinya menunjukkan pengaruh seni lukis Post- Impressionist. Karya Matisse yang lain misalnya The Red Room (Harmony in Red, 1908-1909). Dalam lukisan ini Matisse melanjutkan minat Matisse terhadap susunan color. Bentuk-bentuk dan warna-warna dasar diulang-ulang di berbagai bagian komposisi dengan maksud untuk mencapai suatu keseimbangan. Secara keseluruhan lukisan ini terkesan datar dan dekoratif, tetapi Matisse berusaha untuk mencapai harmoni antara kualitas dua dimensionalitas dan tiga dimensionalitas dengan beberapa garis yang mengesankan ruang. 2. André Derain (1880—1954) André Derain bersama-sama dengan Matisse mendirikan kelompok Fauvis atau gerakan Fauvisme. Warna lukisan dekoratif Derain yang cerah, nonnatural, dan ekspresif juga memberikan ciri khas gerakan tersebut. Namun tidak seperti Matisse, Derain kemudian meninggalkan prinsip-prinsip Fauvisne dan kembali ke bentuk penggambaran yang lebih tradisional. Karya Derain yang terkenal misalnya London Bridge (Gambar ... 1906). Karya Derain ini menunjukkan keseimbangan penggunaan perspektif tradisional untuk mencapai kedalaman dengan penggunaan warna datar dan goresan kuas yang ekspresif. Warna-warna tersebut nonatural dan sangat kontras. 3. Georges Rouault (1871-1958) Meskipun berpameran bersama kelompok Fauve, karya Georges Rouault berbeda dengan karya teman-temannya. Ia menggunakan unsur-unsur formal maupun emosional yang diwariskan Van Gogh dan Gauguin. Ia menganut agama Katolik Roma dan karyakarya mencerminkan perasaan religiusnya. Karya Derain misalnya Head of Christ Karya Rouault Head of Christ dikerjakan dengan goresan kuas yang kuat, mengungkapkan perasaan seniman tentang penderitaan Yesus, Rouault menciptakan gambaran dengan kekuatan emosi. Isi ekspresi Rouault sangat berbeda dengan ekspresi Matisse dan Derain. Karya Rouault yang lain misalnya The OldKing(1916-1937). Sewaktu muda Rouault pernah belajar membuat seni kaca patri (stained-glass). Dalam The Old King, kontur hitam membatasi bidang- bidang warna yang ekspresif, mengacu pada jendela kaca patri Abad Pertengahan. Bagian wajah raja mengungkapkan penderitaan batinnya. P. EKSPRESIONISME Istilah Ekspresionisme digunakan untuk menunjukkan seni rupa yang mengungkapkan perasaan emosional. Gerakan ini berkembang pada awal abad ke- 20 berdasarkan seni rupa Post-Impresionisme. Di Eropa seni rupa Ekspresionisme dapat dibedakan menjadi Ekspresionisme Jerman dan Ekspresionisme Perancis. Ekspresionisme di Perancis lebih dipenuhi oleh struktur dan komposisi formal dan
  • 44. 44 kurang mengandung emosi yang mendalam. Di Jerman ekspresionisme lebih merupakan curahan situasi psikologis dan perasaan yang mendalam. Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Ekspresionisme juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. 1. Sejarah Ekspressionisme. Ekspresionisme adalah modernisasi gerakan , awalnya dalam puisi dan lukisan, yang berasal dari Jerman pada awal abad ke-20. Ciri khas adalah untuk menyajikan dunia semata-mata dari perspektif subjektif, distorsi secara radikal untuk efek emosional dalam rangka untuk membangkitkan suasana hati atau ide. Seniman Ekspresionis berusaha untuk mengungkapkan makna atau pengalaman daripada realitas fisik emosional. Ekspresionisme dikembangkan sebagai gayaavant-garde sebelum Perang Dunia Pertama. Ia tetap populer selama Republik Weimar, khususnya di Berlin. Gaya diperluas ke berbagai seni, termasuk lukisan, sastra, teater , tari, film, arsitektur dan musik. Istilah ini kadang-kadang sugestif emosi kecemasan. Dalam pengertian umum, seperti pelukis Matthias Grünewald dan El Greco kadang- kadang disebut ekspresionis, meskipun dalam prakteknya istilah ini diterapkan terutama untuk karya abad ke-20. Penekanan ekspresionis pada perspektif individu telah ditandai sebagai reaksi terhadap positivisme dan gaya artistik lainnya seperti naturalisme dan impresionisme. 2. Lukisan exspresionis
  • 45. 45 Wassily Kandinsky , Tentang White II, 1923 Alvar Cawén , Sokea soittoniekka (Musisi Blind), 1922 3. Patung Beberapa pemahat menggunakan gaya ekspresionis, seperti misalnya Ernst Barlach. Ernst Barlach (2 Januari 1870 - 24 Oktober 1938) adalah seorang pemahat Jermanekspresionis zaman Renaisans, dan penulis. Meskipun ia adalah pendukung perang di tahun-tahun menjelang Perang Dunia I, partisipasinya dalam perang membuatnya mengubah posisinya, dan ia banyak dikenal untuk patungnya memprotes perang. Hal ini menciptakan banyak konflik selama munculnya Partai Nazi, ketika sebagian besar karya-karyanya disita sebagai merosot seni. The Magdeburger Ehrenmal (1929), yang menciptakan kontroversi besar tentang anti-perang. Q. KUBISME Kubisme adalah gaya abstrak formalistik yang pertama-tama berkembang seiring dengan Ekspresionisme sebelum Perang Dunia I. Istilah Kubisme dapat digunakan secara umum untuk menunjukkan semua gaya abstrak geometrik pada
  • 46. 46 abad ke-20 atau secara terbatas menunjukkan gerakan-gerakan awal khususnya Kubisme Analitik dan Kubisme Sinthetik. Tokoh Kubisme adalah Pablo Picasso dan Georges Braque. 1. Pablo Picasso (1881-1974) Picasso berasal dari Spanyol dan menjalani masa kesenimannya di Paris. Ia adalah salah satu seniman terbesar abad ke-20.Picasso mengeksplorasi berbagai macam gaya dan kadang-kadang pada waktu yang sama berkarya dengan beberapa gaya sekaligus. Pada awal abad tersebut, setelah berevolusi dari periode biru dan merah jambu, Picasso merintis perkembangan seni lukis Kubisme. Ia berkarya dengan gaya Kubisme atau pun dengan gaya lain selama kariernya. Karya Picasso yang sangat terkenal adalah Les Demoiselles d’Avignon (Gambar ). Karya Picasso ini mendapat pengaruh lukisan-lukisan Post-Impresionisme Cezanne yang menggunakan tema orang berenang, tetapi dengan abstraksi lebih lanjut pada distorsi anatomi tubuh manusia. Penyederhaan geometrik pada figur-figur telanjang memberi inspirasi pada perkembangan Kubisme selanjutnya. Dua wajah yang mirip topeng mendapat pengaruh dari seni patung Afrikan. Pablo Picasso. Les Demoiselles d’Avignon. 1907. 2. Kubisme Analitik Dalam Kubisme Analitik objek-objek diamati dari berbagai sudut pandang. Lukisan menjadi catatan analisis seniman tentang sudut pandang yang bervariasi yang dikombinasikan secara simultan. Sebagai contoh, bentuk figur mungkin di dan bagian-bagiannya direduksi menjadi bentuk-bentuk geometrik sederhana yang disusun dalam bidang-bidang miring dalam komposisi. Lukisan-lukisan Kubisme Analitik dikerjakan dengan kisaran warna yang terbatas, misalnya coklat, hijau, dan biru yang kusam. Formalisme pada lukisan-lukisan ini berlawanan dengan estetika Ekspresionisme. Picasso bekerja sama dengan pelukis Perancis Georges Braque (1882-1963) dalam mengembangkan Kubisme Analitik. Mereka mengerjakan serangkaian lukisan eksperimental pada tahun 1909 sampai 1912. Dalam lukisan Braque, Houses at L’Estaque (1908), rumah- rumah diabstraksikan sebagai bentuk-bentuk kubistik dan dikerjakan dalam
  • 47. 47 kisaran warna hijau dan abu-abu kecoklatan yang redup. Tahap kematangan Kubisme Analitik dicapai dalam karya Braque The Portuguese (1911), dan juga dalam lukisanlukisan manusia dan alam benda karya Picasso yang menggunakan abstraksi secara lebih radikal. Georges Braque. Houses at L’Estaque. 1908. 3. Kubisme Sintetik Picasso dan Braque menemukan Kubisme Sintetik pada tahun 1912. Gaya ini mengembalikan warna dan tekstur pada seni lukis Kubisme. Dalam gaya ini mereka juga memasukkan bentuk-bentuk potongan sebagai unsur kolase dalam seni lukis, dan bahkan menyusun komposisi yang seluruhnya berupa kolase. Ketika Kubisme Sintetik berkembang lebih lanjut, lukisan kadang-kadang dikerjakan dengan meniru efek kolase, tidak menggunakan unsur kolase yang sesungguhnya. Karya Picasso The Three Musicians (Gambar ) dikerjakan dalam gaya Kubisme Sintetik, menggunakan bidang-bidang datar dan warna dekoratif. Lukisan ini seluruhnya dikerjakan dengan cat minyak, tetapi tampak seperti kolase yang terdiri dari potonganpotongan kertas. Pablo Picasso. Three Musicians. 1921. 4. Seni Patung Kubisme Konsep Kubisme meluas sampai pada seni patung. Karya Picasso Guitar (1912) meninggalkan tradisi seni patung, karena karya itu tidak dikerjakan dengan teknik membentuk, teknik pahat, atau teknik cor, tetapi berupa konstruksi lempengan logam dan kawat. Picasso. Guitar. 1912- 1913.
  • 48. 48 Jacques Lipchitz (1891—1964) adalah salah satu pematung Kubisme yang penting di Paris. Secara khusus, ia mentransformasikan bentuk-bentuk datar Kubisme Sintetik kedalam bentuk pejal yang menyusut menjadi bidang- bidang. Man with a Guitar (1915), patung konstruksi dari batu gamping, adalah salah satu karya awal Kubisme yang terkenal. Karyanya selanjutnya Figure (1926—1930), meskipun pada dasarnya masih bergaya Kubisme, karya ini mengandung unsur ekspresi yang mungkin merupakan pengaruh patung Oseania atau Afrika. R. ABSTRAK 1. Sejarah Seni Lukis Abstrak Louis Fichner dalam Understanding Art (1995) menyatakan, seni abstrak merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk, sehingga hanya berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi, mengubah secara signifikan objek-objek sehingga menjadi esensinya saja. Seni abstrak diciptakan melalui dua pendekatan. Pertama, seni abstrak diciptakan tanpa merujuk secara langsung pada bentuk-bentuk eksternal atau realitas. Ke dua, seni abstrak berupa citraan-citraan yang diabstraksikan yang berasal dari alam. Seni abstrak diciptakan melalui proses mengubah atau menyederhanakan bentuk- bentuk menjadi bentuk geometrik atau biomorfik. Seni abstrak juga dapat diciptakan dalam bentuk ekspresif. Istilah nonobjective dahulu digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis seni abstrak tertentu. Istilah ini kemudian ditinggalkan oleh para kritikus kontemporer dan para sejarawan. Mereka lebih memilih istilah seni abstrak daripada seni nonobjective. Seni abstrak muncul pada abad 20 dalam seni rupa Barat. 2. Seni Lukis Abstrak Seni lukis abstrak dalam perkembangan sejarah seni rupa barat muncul pada abad 19. Romantisisme, impresionisme dan ekspresionisme adalah tiga aliran seni yang melahirkan seni abstrak. Memasuki penghujung abad 19, para pelukis barat mulai mencari alternatif inspirasi selain dari pengaruh budaya Eropa. 3. Abstrak kubistis
  • 49. 49 Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokohnya pelopor aliran ini adalah Kazimir Malevich dari Rusia. Contoh lukisan Kazimir Malevich. 4. Abstrak Nonfiguratif Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Tokohnya pelopoeny adalah Wassily kadinsky. Contoh lukisan Wassily kadinsky. S. DADAISME Istilah Dada tidak ada maknanya (asalnya tidak jelas). Gerakan Dada menciptakan karya seni rupa yang mengkomunikasikan konsep absurditas. Dada dapat dikategorisasikan kedalam konsep Fantasi (lawan dari Realisme). Gerakan ini muncul di negara-negara yang netral selama Perang Dunia I. Pusatnya adalah Zurich, Swiss dan New York (sebelum Amerika Serikat terlibat dalam perang itu). Gerakan ini berpengaruh pada sastra, teater, musik, serta seni rupa. Seniman Dada menolak rasio, menganggap bahwa pemikiran rasional tidak efektif untuk menyelesaikan masalah dunia. Dada merupakan reaksi terhadap kengerian Perang Dunia I, yang dilihat seniman sebagai akibat pemikiran rasional. Karya Dada berusaha menggelitik masyarakat kelas menengah dengan menyajikan konsep-konsep absurd. Pada akhir
  • 50. 50 Perang Dunia I Dada menjalar ke Jerman. Dada berlangsung sampai tahun 1934, ketika gerakan itu dinyatakan mati oleh gerakan Surealis. 1. Marchel Duchamp (1887-1968) Marchel Duchamp adalah pendiri gerakan Dada. Ia meninggalkan Perancis untuk menghindari Perang Dunia I dan mendirikan cabang Dada di New York. Duchamp mengawali kariernya sebagai pelukis. Ia mendapat pengaruh dari Kubisme Analitik, Futurisme, dan tema mekanisasi. Ia meninggalkan seni lukis dan mengabdikan dirinya pada gerakan Dada dan menghasilkan apa yang disebut “Ready Made”. Karya ini sebenarnya suatu bentuk “nonart” atau “antiart”. Ia mengambil benda- benda pakai bekas dan menyajikannya dalam konteks pameran seni rupa. Misalnya, ia menyajikan bekas urinal dan memberinya judul Fountain (1917). Nude Descending a Staircase diciptakan Duchamp sebelum terlibat dalam gerakan Dada. Di sini Duchamp menggunakan susunan bentuk geometrik dan warna terbatas seperti pada Kubisme Analitik, yang digabungkan dengan konsep dinamisme Futuris. Lukisan ini menunjukkan penggunaan teknik multiple image (gambaran ganda) pada figur wanita yang sedang menuruni tangga. Duchamp membuat karya ini dalam dua versi. Versi keduanya mendapat kritikan tajam pada Armory Show di New York pada tahun 1913. Bicycle Wheel (1913). Dalam karya ini Duchamp memasang roda sepeda bekas di atas bangku (dingklik), membuatnya menjadi tidak berguna lagi. Karena roda tersebut dapat diputar, karya ini dapat dianggap sebagai awal dari seni rupa kinetik (kinetic art). L.H.O.O.Q. (1919). Dalam karya ini Duchamp mereproduksi lukisan Leonardo da Vinci Monalisa dan menambahkan kumis dan janggut pada wajahnya. Di bawah gambar itu ia menuliskan huruf L.H.O.O.Q. Huruf-huruf ini jika diucapkan menurut bahasa Perancis suaranya sama dengan kata-kata yang berarti permainan kata-kata tak sopan. Dengan memperlakukan salah satu karya besar itu, Duchamp bermaksud melawan standar yang mapan dalam seni rupa.
  • 51. 51 2. Man Ray (1890-1976) Seniman Amerika Man Ray mendapat pengaruh dari karya Duchamp. Ia menciptakan lukisan, foto, dan juga merangkai objek- objek seperti seniman Dada. Ia meniti sebagian besar kariernya di Paris. The Gift (Hadiah, 1921). Karya Ray ini merupakan rangkaian (assemblage) yang terdiri atas sebuah seterika bekas dengan paku-paku bekas yang ditempelkan padanya, membuatnya tidak ada gunanya lagi sebagai benda pakai. Karya ini sesuai dengan konsep ready made Marchel Duchamp dan absurditas pada Dada. 3. Hans (Jean) Arp (1887-1966) Hans (Jean) Arp adalah salah seorang seniman Dada di Zurich. Gagasannya yang sangat menarik adalah membuat kolase kertas yang disobek-sobek dan membiarkannya jatuh di atas selembar kertas. Setelah memodifikasi tata letak sobekan-sobekan kertas itu ia kemudian menempelkannya pada lembaran kertas itu dengan lem. Ia menyebutkan komposisinya itu “sesuai dengan hukum kebetulan.” Mountain Table Anchors Navel’ (1925) 4. Max Ernst (1891-1976) Seniman Jerman Max Ernst adalah tokoh utama Gerakan Dada di Cologne. Karyanya mendapat pengaruh dari karya Seni Lukis Metafisik Giorgio de Chirico dan juga karya Duchamp. Ernst adalah seniman sangat inovatif. Salah satu temuannya adalah teknik frottage, yaitu memasukkan unsur teknik gosokan (rubbing) yang dibuat dari berbagai benda dalam lukisan. The Elephant of the Gelebes’ (1921)
  • 52. 52 T. SUREALISME Surealisme berasal dari dua kata yaitu sur artinya bawah, dan realis artinya nyata, seperti kejadian didalam mimpi. Surrealisme adalah satu pergerakan pelukis dan penyair yang lahir berdasarkan nilai-nilai Dadaisme, yang mencapai kemutlakan atau kenyataan yang lebih (super-reality) dengan menggunakan unsur-unsur pengalaman alam mimpi dan bawah sedar dalam berkarya. Sebagaimana Andre Breton, pengasas Surrealisme ada menyebut, Untuk menghidangkan pengalaman- pengalaman alam mimpi dan realiti ke arah kebenaran dan kenyataan yang lebih (super-reality) (Osborne, Harold.1979:115). Surealisme merupakan perkembangan utama gaya Fantasi pada masa antara kedua perang dunia, berdasarkan Manifesto Surealis yang ditulis oleh Andre Breton pada tahun 1924. Surealisme merupakan gerakan dalam sastra maupun seni rupa yang mengangkat dunia mimpi dan pengalaman nonrasional bawah sadar lainnya. Dalam seni rupa, Surealisme memiliki dua arah gerakan. Salah satu gerakan itu disebut Surealisme Representasional atau Surealisme Ilusionistik. Gerakan yang lainnya disebut Surealisme Abstrak atau Surealisme Otomatis. 1. Salvador Dali (1904-1989) Seniman Spanyol Salvador Dali (1904-1989) adalah tokoh yang paling terkenal dari gerakan Surrealisme. Ia mengembangkan bentuk representasional Surealisme, yang mengandalkan teknik ilusionistik yang berasal dari tradisi seni lukis akademik masa lampau. Teknik lukisan Dali menggunakan kembali unsur ruang pada seni rupa Renaissance, tetapi dengan tema irasional yang fantastik dan tidak mengenakkan secara psikologis, yang diambilnya dari dunia bawah sadar paranoia. Lukisan Dali Persistence of Memory (1931) menampilkan pemandangan yang menakutkan, mengesankan mimpi yang aneh. Di dalam pemandangan alam yang sepi terdapat sebuah pohon yang mati, sepotong daging yang menyerupai wajah manusia, jam yang lunak, dan semut-semut. Gunung dan air tampak di kejauhan. Bentuk-bentuk digambarkan dengan gelap-terang sehingga secara ilusionistik terkesan bersifat tiga dimensional. Salvador Dali. Persistence of Memory. 1931
  • 53. 53 2. Rene Magritte (1898-1967) Rene Magritte adalah pelukis Belgia yang beraliran Surealisme Representaaional. Seperti Dali, ia menggunakan teknik illusionistik, tetapi dengan isi yang berbeda. Margritt sering menggabungkan alam mimpi bawah sadar dan alam kenyataan. Objek-objek dalam dari nyata dibuat menjadi kombinasi absurd untuk menghasilkan efek psikologis yang menggelitik secara psikologis. Rene Magritte. The Call of the Summit. 1942. c. Joan Miro (1893-1983) Pelukis Spanyol Joan Miro menampilkan sisi abstrak dari Surealisme. Lukisanlukisannya mengandalkan bentuk-bentuk nongeometrik yang berwarna datar. Bentuk ini kadang-kadang disebut sebagai bentuk-bentuk biomorfik, yang berarti meyerupai organisme biologis. Seni lukis Miro didasarkan pada automatisme. Istilah ini berarti “automatic action”, menunjukkan proses melukis seakan-akan dalam keadaan tidak sadar (trance) dan membiarkan pikiran bawah sadar mengontrol tindakan-tindakan selama proses melukis. Joan Miro. Dutch Interior. 1928. d. Meret Oppenlieim (1913-1985) Meret Oppenlieim adalah pelukis Surrealis yang menggunakan teknik konstruksi, misalnya dalam Object (1936). Karya ini tersusun atas mangkuk, waskom, dan sendok yang diselimuti bulu. Dengan membuat tekstur benda-benda tersebut lain dari biasanya, timbul sesuatu yang mengganggu perasaan. Penggunaaan objek-objek nyata sehari- hari ini mendapat inspirasi dari Ready-Mades Duchamp. Meret Oppenlieim. Object. 1936.
  • 54. 54 U. REALISME SOSIALISTIK Realisme sosialis adalah salah satu aliran dalam sosialisme yang bergerak dalam kancah sastra atau kesenian. Semangat realisme sosialis ialah untuk memenangkan sosialisme di tengah masyarakat. Maka di dalam sastra aliran realisme sosialis, realitas masyarakat adalah inspirasi untuk membuat karya. Yang di maksud dengan realitas masyarakat ialah kaum proletar, dan di atas pundak kaum sastrawan realisme sosialis tertanam tanggung jawab yang tidak ringan yaitu memberi penyadaran kepada masyarakat yang tertindas sehingga masyarakat tersebut berjuang untuk melawan sistem yang menindas tersebut.  Awal Mulanya Realisme Sosialis Tendensi awal menuju realisme sosialis bermula dari pertengahan abad ke- 19. Ditandai dengan adanya sastra revolusioner di Inggris Raya (puisi gerakan Chartist), Jerman (Herwegh, Freiligrath, dan G. Weerth), dan Perancis (literatur berjudul "Internationale" dari Paris Commune dan Pottier). Realisme sosialis merebak sebagai metode kesusasteraan pada awal abad ke-20 di Rusia, khususnya dimulai dalam karya-karya Gorky. Gaya serupa juga hadir dalam karya-karya penulis seperti Kotsiubinsky, Rainis, Akopian, dan Edvoshvili. Dengan mengikuti jejak Gorky, para penulis di sejumlah negara mengombinasikan antara penggambaran realistis tentang kehidupan dengan ekspresi pandangan hidup sosialis. Penulis- penulis dimaksud termasuk Barbusse, Andersen Nexø, dan John Reed. Aspek politik dalam realisme sosialis, dalam pengertian tertentu, merupakan kelanjutan dari kebijakan negara pra-Soviet. Penyensoran dan usaha-usaha pengendalian konten kesenian tidak dimulai oleh rezim Soviet, tapi sudah berjalan jauh sebelumnya dalam kehidupan masyarakat Rusia. Pemerintahan rezim tsar juga melihat adanya potensi efek diskruptif dari kesenian dan mewajibkan seluruh buku untuk dibersihkan melalui proses sensor. Para penulis dan seniman pada abad 19 di era Rusia Imperial menjadi cukup mahir dalam menyiasati penyensoran tersebut, dengan cara membuat pesan-pesan mereka tersampaikan tanpa harus menyatakannya secara tersurat dalam kata-kata. Meski, sensor rezim Soviet tetap saja sukar diakali. Realisme sosialis dikenal menancapkan akarnya dalam neoklasisisme dan tradisi realisme dalam sastra Rusia dari abad ke-19 yang menceritakan kehidupan rakyat biasa pada umumnya. Contohnya kemudian hadir dalam filosofi estetikanya Maxim Gorky. Karya dari kalangan Peredvizhniki (Para Pengelana, sebuah gerakan realis Rusia pada akhir abad 19 / awal abad 20), seperti Jacques-Louis David dan Ilya Yefimovich Repin, juga memberikan pengaruhnya tersendiri. Realisme Sosialis ialah produk dari sistem Soviet. Jika di dalam masyarakat pasar para seniman profesional meraih pencaharian dengan menjual karya atau ditugasi oleh si kaya yang memesan atau oleh Gereja, maka di masyarakat Soviet bukan hanya pasar yang ditekan habis, tapi juga hanya sedikit sekali (jika ada)
  • 55. 55 individu yang bisa mempatronasikan seni sesuai seleranya, karena yang berhak untuk itu sema hanya satu institusi—yakni Negara itu sendiri. Oleh sebab itu, para sneiman menjadi pegawainya negara. Dalam situasi itu, Negaralah yang menentukan ukuran- ukuran yang menentukan seniman-seniman harus bikin apa. Yang dimaui dari kalangan seniman ialah mereka bisa memiliki kualifikasi formal dan mencapai standar kompetensi tertentu. Negara Soviet, setelah Kongres 1934, meletakkan empat aturan yang kemudian dikenal sebagai Realisme Sosialis: 1. Proletarian: kesenian yang relevan terhadap kelas pekerja dan dapat dimengerti oleh mereka 2. Tipikal: gambaran adegan-adegan kehidupan rakyat sehari-hari 3. Realistis: dalam arti masuk akal. 4. Partisan: mendukung maksud dan tujuan Negara dan Partai V. ABSTRAK EKSPRESIONISME Abstrak Ekspresionime merupakan gaya nonrepresentasional dan merupakan perkembangan seni lukis Amerika yang penting, yang dikenal di seluruh dunia. Gerakan seni rupa ini berkembang selama tahun 1940-an dan menjadikan New York sebagai pusat seni rupa dunia. Gerakan ini juga disebut sebagai New York School. 1. Action Painting dan Color Field Painting Abstrak Ekspresionisme tetap merupakan gerakan seni rupa yang menonjol sampai akhir tahun 1960-an. Gerakan ini dapat dibedakan menjadi dua cabang, yaitu Action Painting dan Color Field Painting. Action Painting menekankan proses melukis secara bersemangat. Color Field Painting menekankan pemikiran tang lebih formal tentang warna itu sendiri dari pada proses melukis. Dalam Color Field Painting, gagasan tentang komposisi digantikan dengan penempatan warna-warna pada bidang dasar warna yang luas, sehingga mampu mengaktifkan warna-warna tersebut. a. Arshile Gorky (1904-1948) Arshile Gorky merupakan pelukis transisi antara Surealisme dan Abstrak Ekspresionisme. Bentuk-bentuk organic dalam karyanya mirip dengan bentuk-bentuk biomorfis Miro, tetapi dengan goresan kuas yang lebih cepat. Teknik seni lukis Gorky menunjukkan pengaruh proses melukis otomatisme pada Surealisme Abstrak. Lukisan Gorky The Liver Is the Cock’s Comb (1964) menunjukkan gaya seni lukisnya yang agresif. Di sini spontanitas ditunjukkan pada warna cerah dan goresan kuas yang ekspresif (painterly),
  • 56. 56 seperti pada lukisan Ekspresionisme Kandinsky yang digabungkan dengan bentuk-bentuk abstrak Miro. Arshile Gorky. The Liver Is the Cock’s Comb (1964). b. Hans Hofmann (1880—1966) Hans Hofmann adalah tokoh penting dalam pengembangan Abstrak Ekspresionisme. Sebelum datang ke Amerika Serikat pada tahun 1932, seniman kelahiran Jerman ini telah banyak mendapat pengaruh pengaruh dari Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme, serta Surealisme. Gaya Abstrak Ekspresionisme Hofmann didasarkan pada aliran-aliran tersebut. Karya Hofmann berkisar antara abstraksi yang menekankan spontanitas dan bentuk- bentuk lainnya yang lebih bersifat struktural formal. Pada awal tahun 1940- an Hofmann bereksperimen dengan teknik drip technique (teknik ciprat) untuk mewujudkan seluruh komposisi lukisan yang berukuran kecil. Dalam The Wind (1942), ia mencipratkan cat dalam irama melengkung-lengkung. Teknik drip painting ini kemudian diterapkan pada ukuran lukisan yang lebih besar dan dipopulerkan oleh Jackson Pollock.